Anda di halaman 1dari 6

CONSUMENT BEHAVIOR

PERILAKU KONSUMEN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Oleh
Gusti Ayu Tania Puspita Dewi, S.M
2302030076

MAGISTER MANAJEMEN
UNIVERSITAS HINDU INDONESIA
TAHUN 2024
Perkembangan Pemasaran dari Tahun 2011 sampai dengan Tahun 2022
Untuk Melihat Perilaku Konsumen Dalam Pengambilan Keputusan
Pembelian Online Pada E-Commerce

I. PENDAHULUAN
Pengambilan keputusan merupakan suatu tindakan para konsumen setelah
menerima rangsangan dari produk yang dilihatnya. Pengambilan keputusan
konsumen merupakan proses yang kompleks karena di dalamnya terdapat kegiatan
seseorang untuk membuat keputusan dari dua pilihan atau lebih serta menganalisis
produk dari berbagai unsur dan pengetahuan konsumennya. Keputusan pembelian
adalah suatu keputusan konsumen yang dipengaruhi oleh ekonomi keuangan,
teknologi, politik, budaya, produk, harga, lokasi, promosi, physical evidence,
people, process. Sehingga membentuk sikap pada konsumen untuk mengolah
segala informasi dan mengambil kesimpulan berupa respons yang muncul produk
apa yang akan dibeli.
Perkembangan teknologi saat ini berkembang sangat cepat dan dinamis
dengan dibuktikan banyaknya inovasi yang telah dibuat dari yang sederhana
sampai dengan teknnologi yang canggih. Perkembangan teknologi terus
mengalami revolusi dalam menciptakan ataupun menemukan obyek- obyek
maupun teknik yang dapat membantu meringankan manusia dalam kegiatannya
secara efektif dan efisien. Kebutuhan akan informasi dan komunikasi yang up to
date dengan perkembangan jaman sudah menjadi suatu kebutuhan pokok
masyarakat dari tingkat bawah sampai tingkat atas.Kecanggihan teknologi saat ini
terus mengalami perkembangan yang begitu signifikan, ponsel atau handphone
saat ini tidak hanya berfungsi sebagai alat komunikasi saja tetapi juga dapat
mengakses internet, berfoto dan saling mengirim data dalam waktu sangat singkat.
II. LANDASAN TEORI
Perilaku konsumen yaitu studi tentang bagaimana individu, Productivity,
kelompok, dan organisasi, memilih, menggunakan, dan bagaimna barang, jasa, ide,
atau pengalaman untuk kebutuhan dan kegiatan mereka. perilaku konsumen
(consumer behavior) merupakan dinamika interaksi antara pengaruh dan
kesadaran, perilaku, dan lingkungan tempat manusia melakukan pertukaran aspek-
aspek kehidupan. Jadi dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen merupakan
dasar bagi konsumen untuk mengambil keputusan pembelian. Perilaku konsumen
merupakan suatu kegiatan yang berkaitan erat dengan proses pembelian barang
atau jasa.
Belanja online adalah salah satu bentuk perdagangan elektronik yang
digunakan untuk kegiatan transaksi penjual ke penjual ataupun penjual
kekonsumen. Belanja online merupakan proses dimana konsumen secara langsung
membeli barang-barang, jasa dan lain-lain dari seorang penjual secara interaktif
dan real- time tanpa suatumedia perantara melalui Internet. Kegiatan pembelian
merupakan suatu rangkaian tindakan fisik maupun mental yang dialami oleh
seorang konsumen dalam melakukan pembelian. Berdasarkan pendapat ahli di atas
dapat disimpulkan bahwa keputusan pembelian merupakan pemilihan yang
dilakukan tentang merek mana yang dibeli konsumen dari sejumlah alternatif yang
ada.
E-commerce yaitu suatu proses membeli dan menjual produk-produk
secara elektronik oleh konsumen dan dari perusahaan ke perusahaan dengan
komputer sebagai perantara transaksi bisnis. E-commerce adalah kegiatan-kegiatan
bisnis yang menyangkut konsumen, manufaktur, service providers, dan pedagang
perantara dengan menggunakan jaringan-jaringan komputer yaitu internet.
Terdapat beberapa faktor yang bisa mempengaruhi keputusan seseorang untuk
berbelanja online, yaitu: (a). Kenyamanan. Faktor ini dapat meminimalisir
terjadinya interaksi tatap muka dan tidak perlu berdesak- desakan ketika ingin
berbelanja. (b). Kelengkapan Informasi. Informasi barang dapat dengan mudah
diakses melalui internet. Selain itu sudah ada fitur seperti rating dan review agar
kita dengan mudah melihat ulasan tentang kualitas dan informasi produk,
kemudian dapat memesan dimana saja. (c). Kepercayaan Konsumen. Para pelaku
usaha dapat meminimalisasi efek penyesalan dan kekecewaan pembelian dari
pembeli dengan mengevaluasi serta memberi keamanan lebih terhadap barang
yang ingin dikirim.

III. PEMBAHASAN

Latar belakang munculnya e-commerce di Indonesia didasari dari


perkembangan teknologi komunikasi dan informasi yang semakin pesat terutama
pada sektor telekomunikasi yaitu Internet. Pada era globalisasi ini mendorong
banyak terjadinya perubahan kultur dan kebiasaan dalam kehidupan manusia.
Media elektronik yang canggih menjadi salah satu media yang sangat dibutuhkan
oleh manusia untuk memenuhi berbagai aktivitas sehari hari. Kemajuan teknologi
internet merupakan penemuan yang penting bagi umat manusia dan berdampak
pada berbagai bidang kehidupan salah satunya adalah bidang ekonomi. Pada tahun
1999 Internet mulai masuk di Indonesia dan pada setiap tahunnya mengalami
perkembangan yang begitu pesat, hal ini merupakan dasar dari muncul dan
berkembangnya e-commerce di Indonesia.
Awal munculnya e-commerce di Indonesia pada tahun 1999, lahir forum
KASKUS yang menjadi toko online pertama yang didirikan oleh Andrew Darwis
dan disusul dengan kemunculan Bhinneka.com. Menyadari adanya perkembangan
yang pesat dari transaksi online yang mulai diminati masyarakat, pemerintah
Indonesia membuat undang – undang mengenai e-commerce. Hingga pada tahun
selanjutnya muncul Tokobagus.com. kemudian pada 2 tahun berikutnya berdiri
Tokopedia dan pada tahun 2010 GoJek lahir sebagai layanan transportasi online
pertama di Indonesia serta disusul munculnya Bukalapak.
Sejak kemunculan banyak e-commerce yang mulai menarik minat
masyarakat Indonesia, berbagai bidang e-commerce mulai bermunculan seperti
Tiket.com yang berdiri pada tahun 2011 dan Traveloka pada tahun 2012 sebagai
layanan pesan tiket online yang cukup membuat e-commerce semakin dipilih oleh
masyarakat dibanding jual-beli secara konvensional. Potensi perkembangan e-
commerce yang pesat tidak lepas dari promosi yang ditawarkan. Promosi yang
diberikan jauh lebih banyak dan menguntungkan bagi pembeli. Kemudahan yang
ditawarkan oleh para perusahaan e-commerce merupakan hal terpenting yang
dipilih oleh masyarakat hingga saat ini.
Mudahnya mengakses internet dimana saja dan kapan saja tanpa harus
menghabiskan banyak waktu dan tenaga dalam bertransaksi. Perubahan perilaku
masyarakat dalam bertransaksi tidak muncul secara langsung dan pasti adanya
penolakan. Penolakan dapat berupa ketidakpercayaan atas apa yang ditawarkan.
Kemudahan yang ditawarkan belum tentu akan berdampak baik bagi sebagian
masyarakat, Misalnya seperti toko – toko dan mall yang semakin sepi pembeli. Hal
ini dikarenakan beralihnya kebiasaan masyarakat yang memilih melakukan
transaksi jual-beli online.
Para pelaku usaha toko – toko konvensional dipaksa untuk memasarkan
produknya secara online. Jika tidak para pelaku usaha tersebut kalah saing dan
mengakhiri usahanya. Sistem e-commerce di Indonesia awalnya kurang dikenal
karena masih banyak masyarakat lebih memilih cara konvensional. Hal ini
disebabkan karena perubahan ini berdampak terhadap kebiasaan konsumen yang
melakukan transaksi jual-beli dengan datang ke toko – toko melihat dan mencoba
produk secara langsung. Kebiasaan tersebut lebih terhindar dari produk yang dibeli
cacat, rusak, dan tidak sesuai dengan yang diinginkan.
IV. KESIMPULAN
E-Commerce dalam dunia bisnis adalah penggunaan teknologi terkini
seperti internet untuk mempermudah kegiatan bisnis. Dengan menggunakan e-
commerce, kita bisa mendapatkan beberapa keuntungan seperti layanan pelanggan
dan citra perusahaan yang baik, mencari mitra bisnis baru, membuat proses lebih
sederhana serta waktu terkompresi, juga dapat meningkatkan produktivitas, dan
memudahkan pengaksesan informasi yang jauh lebih cepat.
Revolusi digital telah memberikan ide-ide baru dan segar kepada
penggunanya yang sangat umum digunakan saat ini. Seperti semua aspek
kehidupan lainnya, teknologi telah memberikan dampak luar biasa pada perilaku
konsumen dan juga pada pemasaran. Karena akses yang cepat dan mudah ke
informasi, orang lebih sadar dan mencoba untuk mendapatkan informasi terbaru
ketika membuat keputusan pembelian.
Harus diakui bahwa seluruh populasi yang memiliki akses ke internet dapat
menjadi pelanggan potensial. Proses segmentasi konsumen online, konsisten
dengan pendekatan tradisional segmentasi pasar. Pemasar internet mengamati
perilaku konsumen terhadap perumusan konten promosi dan menerapkan hasil
pengamatan dalam segmentasi konsumen online. Ini dirancang untuk meramalkan
perilaku konsumen relatif terhadap apa yang sudah diketahui tentang konsumen
saat ini dan prospektif.

Anda mungkin juga menyukai