Aplikasi Shopee
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Manajemen Jasa
Dosen Pengampu:
Dr. H. M. Amar Khana, M. Pd
Disusun Oleh:
Agung Ridwansyah 1212010004
Nur Intan Alifia Hidayat 1212010128
Putri Barokah 1212010133
1
https://careers.shopee.co.id/about
Riset dari Jajak Pendapat (Jakpat) Special Report edisi semester I-2021 yang bertajuk
Indonesia e-commerce Trens 2021, Shopee merupakan e-commerce dengan penjualan
maupun kunjungan terbanyak di Tanah Air sepanjang semester I-2021. Dalam enam bulan
terakhir, survei Jakpat menunjukkan, penggun Shopee terdiri atas 54% Wanita dan 46% pria.
Dilihat dari usia, pangsa terbesar Shopee adalah pengguna yang berumur 20-24 tahun (24%).
Di bawahnya ada pengguna dengan usia 25-29 tahun (23%), 30-34 tahun (19%), 35-39 (17%).
Disusul oleh pengguna berusia 40-44 tahun (10%), dan 15-19 tahun (7%).
Berdasarkan wilayahnya, pengguna Shopee masih didominasi oleh mayarakat yang
berada di Pulau Jawa (60%). DKI Jakarta (24%) dan luar Pulau Jawa (16%). Adapun
berdasarkan kelompok ekonominya, pengguna Shopee kebanyakan berasal dari kelompok
menengah (59%), menengah ke atas (34%), dan menengah ke bawah (7%).
Mengapa Konsumen Memilih Keputusan Pembelian Online Melalui Aplikasi Shopee?
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi dalam keputusan pembelian secara online, yaitu:
1. Faktor Kepercayaan
Dari riset yang pernah dilakukan, faktor kepercayaan sangat berpengaaruh dalam
keputusan pembelian melalui aplikasi shopee. Hasil dari analisis data dari responden yang
telah dikelompokkan ke dalam faktor kepercayaan merupakan salah satu faktornya adalah
dengan berbelanja di shopee lebih terpercaya dibandingkan dengan aplikasi belanja online
atau marketplace yang lainya. Jujur memberikan informasi dan menjaga rahasia data
konsumen merupakan reputasi yang baik yang dimiliki oleh shopee.
2. Faktor Keamanan
Faktor Keamanan juga merupakann salah satu faktor dalam mempengaruhi dalam proses
keputusan pembelian secara online melalui aplikasi shopee, hasil survey dari 100 responden
yang telah dikelompokkan dalam faktor keamanan yaitu seebagai sistem pembayaran dan
memberikan kompensasi.
3. Faktor Kualitas Pelayanan
Sangat mempengaruhi dalam proses keputusan pembelian konsumen sebuah pelayanan
yang diberikan oleh seller shopee kepada konsumen. Hasil survey juga mebuktikan 68%
(enam puluh dalapan persen) responden sejutu dan 20% (dua puluh persen) responden sangat
setuju dan merasa puas dengan pelayanan yang telah diberikan oleh seller shopee terhadap
konsumen. Kualitas pelayanan yang baik terhadap konsumen merupakan hal yang harus
diperhatikan oleh seller shopee., sedangkan 12% (dua belas persen) responden kurang setuju
dengan pelayanan yang diberikan seller shopee. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan
untuk meningkatkan kualitas kepuasan konsumen yaitu komunikasi dengan Bahasa yang
sopan dan ramah, informasi yang jelas dan ketepatan waktu pengiriman.
4. Faktor Kemudahan
Faktor ini juga merupakan salah satu faktor yang menjadi pertimbangan konsumen dalam
proses pengambilan keputusan pembelian. Kemudian mengenenai tentang kemudahan
pengguna dan bertransaksi yaitu kemudahan penggunaan proses pembayaran dan beragam
nya metode pembayaran.
5. Faktor Keuntungan Berbelanja Online
Banyak faktor keuntungan berbelanja online yang menjadi salah satu faktor yang
mempengaruhi proses dari keputusan pembelian online. Disaat adanya keuntungan berbelanja
maka pembeli akan senang untuk belanja pada aplikasi atau situs tersebut. Beberapa
keuntungan belanja online sebagai berikut yaitu hematnya waktu, promo, beragam nya
produk dan harga yang bervariasi.
Proses Keputusan Pembelian
Semua kegiatan yang dilakukan perusahaan melalui pemasaran diharapkan dapat
mempengaruhi konsumen sehingga sampai pada keputusan pembelian. Sedangkan keputusan
pembelian dapat diartikan sebagai keputusan konsumen untuk membeli produk dengan
didasari oleh adanya niat untuk melakukan pembelian dengan melalui beberapa tahap.
Perilaku konsumen akan menentukan proses pengambilan keputusan dalam pembelian
mereka. Keputusan merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh setiap orang, dalam
setiap waktu dan di segala tempat, keputusan tersebut termasuk keputusan yang menyangkut
kegiatan individu. Mempengaruhi keputusan konsumen yang dilakukan secara efektif akan
mempengaruhi pengambilan keputusan. Ini berarti meningkat pula tingkat keuntungan yang
kita peroleh.
Keputusan konsumen atau organisasi adalah aktivitas yang dilakukan secara sadar,
rasional dan terencana. Keputusan konsumen merupakan analisis mengatasi permasalahan.
Berdasarkan pengertian dari (Lupiyoadi, 2001): “Keputusan konsumen itu sendiri diartikan
sebagai suatu keputusan konsumen untuk membeli atau menggunakan jasa tertentu yang
ditawarkan dengan didasari adanya niat untuk melakukan pembelian/menggunakan jasa.”
Sedangkan pengertian lain dikemukakan (Sadeli et al., 2000) bahwa: Keputusan merupakan
dorongan serta keinginan yang merupakan tenaga penggerak yang berasal dari dalam diri
seseorang.
Jadi keputusan adalah pembangkit daya gerak untuk berbuat sesuatu dalam rangka
mencapai kepuasan dan tujuan. Keputusan merupakan kunci untuk mengerti tingkah laku
pembeli atau langganan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa keputusan pembelian
yang dilakukan konsumen dimulai jauh sebelum terjadinya kegiatan pembelian dan
mempunyai kelanjutan yang panjang setelah pembelian dilakukan. Pemasar harus meneliti
konsumen untuk mengetahui jenis masalah atau keinginan dan kebutuhan yang timbul, apa
yang menyebabkan rasa kebutuhan itu dan bagaimana rasa kebutuhan itu mengarah pada
obyek tertentu. (Sutisna, 2002) menjelaskan mengenai keputusan pembelian sebagai berikut:
“Pengambilan keputusan oleh konsumen untuk melakukan pembedaan suatu produk diawali
oleh adanya kesadaran atas pemenuhan kebutuhan dan keinginan”. Pengertian keputusan
pembelian termasuk keputusan untuk membeli dan menggunakan produk/jasa merupakan
perumusan beraneka alterantif tindakan dalam menggarap situasi yang dihadapi serta
penetapan pilihan yang tepat antara beberapa alternatif yang tersedia. Setelah diadakan
pengevaluasian mengenai keefektifan masing-masing untuk mencapai sasaran para
pengambil keputusan.
KESIMPULAN
Perkembangan teknologi informasi yang merata dan perkembangan yang pesat saat ini
telah mengubah kehidupan masyarakat dalam berkomunikasi. Seiring dengan kemajuan
bisnis, teknologi internet yang dapat menjangkau penggunanya di berbagai negara
menciptakan peluang baru untuk interaksi dan transaksi bisnis, Ini mengubah karakteristik
komunikasi pengguna media sosial atau konsumen media Internet itu sendiri. Hal ini dapat
dilihat dari kecendrungan konsumen yang banyak beralih ke belanja online.
E-Marketplace adalah platform e-commerce interaktif yang menyediakan pasar bagi
perusahaan untuk terlibat dalam e-commerce B2B dan/atau perdagangan elektronik lainnya.
Hal ini disebabkan karena transaksi jual beli in-market melibatkan hubungan antar penjual,
bukan langsung pada pengguna akhir/pelanggan. E-commerce memiliki beberapa fungsi,
yaitu: Internet adalah alat perantara untuk mengintegrasikan proses bisnis untuk penjualan,
pembelian, inventaris, dan pemesanan.
Shopee adalah platform belanja online terdepan di Asia Tenggara dan Taiwan.
Diluncurkan tahun 2015, Shopee merupakan sebuah platform yang disesuaikan untuk tiap
wilayah dan menyediakan pengalaman berbelanja online yang mudah, aman, dan cepat bagi
pelanggan melalui dukungan pembayaran dan logistik yang kuat. Kami percaya bahwa
kegiatan belanja online harus terjangkau, mudah, dan menyenangkan. Ini adalah visi yang
ingin Shopee berikan melalui platform kami, setiap harinya. Beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi dalam keputusan pembelian secara online melalui shopee; Faktor kepercayaan,
keamanan, kuliatas pelayanan, kemudahan, dan keuntungan berbelanja online di shopee.
REFERENSI
Firmansyah, M. A. (2018). Perilaku Konsumen (Sikap & Pemasaran). Deepublish Publisher.
Indriyo, G. (1999). Manajemen Pemasaran. BPFE.
Kotler, & Philip. (2000). Marketing Management (The Millen). Prentice Hall. International
Inc.
Kotler, Philip, & Keller. (2000). Prinsip-Prinsip Pemasaran Manajemen. Prenhalindo.
Lupiyoadi. (2001). Manajemen Pemasaran, Jasa, Teori dan Praktek (Keempat). Salemba.
Sadeli, M, L., & Maman, U. (2000). Pengantar Bisnis Ilmu Menjual. PT. Bumi Aksara.
Sutisna. (2002). Perilaku Konsumen & Komunikasi Pemasaran. Remaja Rosdakarya.
Firmansyah, M. A. (2018). Perilaku Konsumen (Sikap & Pemasaran). Deepublish Publisher.
Indriyo, G. (1999). Manajemen Pemasaran. BPFE.
Kotler, & Philip. (2000). Marketing Management (The Millen). Prentice Hall. International
Inc.
Kotler, Philip, & Keller. (2000). Prinsip-Prinsip Pemasaran Manajemen. Prenhalindo.
Lupiyoadi. (2001). Manajemen Pemasaran, Jasa, Teori dan Praktek (Keempat). Salemba.
Sadeli, M, L., & Maman, U. (2000). Pengantar Bisnis Ilmu Menjual. PT. Bumi Aksara.
Sutisna. (2002). Perilaku Konsumen & Komunikasi Pemasaran. Remaja Rosdakarya.