Pada tahun 1987, Howard membeli enam toko dan pabrik pengolahan kopi milik
perusahaan Starbucks. Dengan menggabungkan Starbucks dengan Il Giornale, Howard
memilih untuk tetap mempertahankan nama Starbucks Coffee Company. Di akhir tahun
tersebut, Starbucks memiliki 11 gerai dengan 100 karyawan.
Langkah besar diambil Starbucks pada tahun 1991. Di tahun ini, Starbucks mulai
memasuki kedai di bandara. Gerai pertama Starbucks didirikan di bandara Seatle, Sea-Tac
International Airport. Saat itu Starbucks telah mempunyai 116 gerai di seluruh Amerika. Dan
seiring meningkatnya permintaan publik, Starbucks lalu mencoba peruntungan dengan
menjual sahamnya ke pasar bursa. SBUX menjadi simbol dagang mereka. Pertumbuhan pun
meningkat pesat menjadi 165 gerai.
Tahun 1996 Starbucks mengakuisisi perusahaan teh bernama Tazo yang berbasis di
Oregon. Hal ini menjadi penanda awal perluasan merek dagang Starbucks memasuki jaringan
kedai-kedai kelontong di seluruh Amerika. Perluasan merek dagang tersebut ‘dikawal’ oleh
kesepakatan lisensi yang dilakukan bersama Kraft Foods. Di tahun ini pula, mereka
meluncurkan website starbucks.com. Secara bersamaan mereka juga membuka gerai-gerai
baru di beberapa negara. Beberapa di antaranya adalah New Zealand, Inggris, Malaysia,
Taiwan, dan juga Thailand.
Menginjak era millenium, Starbucks telah mempunyai hampir 2500 gerai. Di tahun ini
pula tokoh penting sejak era berdirinya Starbucks, Howard Schultz diangkat menjadi Chief
Global Strategist. Di posisi tersebut, ia menjadi orang di balik strategi pemasaran Starbucks
di seluruh dunia. Di awal millenium ini pula Starbucks memperkenalkan beberapa kategori
dari menu kopinya yang sudah melewati seleksi organik.
Inilah awal munculnya sebuah merek yang pada tahun 2016, telah berkembang hingga
lebih dari 25.000 gerai. Dari sana, Bowker membuat daftar kata-kata "st". Tetapi, Starbucks
tidak ada di dalam daftar yang dibuatnya. Ketika Bowker dan teman-temannya mencoba
untuk menemukan nama bagi gerai mereka, Heckler mengeluarkan peta gunung Rainer dan
Cascade tahun 1800an. Dalam perta tersebut, terdapat salah satu kota pertambangan bernama
Starbos yang sangat menarik perhatian Bowker. Bowker segera teringat pada salah satu awak
kapal Pequod, yakni "Starbuck". Kemudian, mereka menambahkan huruf "s" dibelakang kata
tersebut agar terdengar lebih "enak" saat diucapkan. Perusahaan itu berpikir bahwa nama
"Starbucks" seolah membangkitkan "romantisme laut lepas dan tradisi pelayaran saat awal
mula masa perdagangan kopi". Namun, Bowker tidak menyetujui hal ini. Ia berpendapat
bahwa kisa Moby Dick tidak ada hubungannya dengan kopi mereka. Menurutnya, ini hanya
suatu kebetulan yang membuatnya terdengar masuk akal. Adapun logo siren yang semula
menggambarkan makhluk yang lebih menakutkan, berangsur-angsur diganti menjadi logo
yang lebih ramah dan menyerupai putri duyung. Bagaimanapun bagi beberapa orang, nama
tersebut tidak lagi dihubungkan dengan kapal, paus, atau lautan. Mereka lebih mengingatnya
sebagai tempat ngopi yang enak.
1. Strategi Global
Setelah menyatakan akan menutup ratusan gerainya, kedai kopi ini akan
menawarkan paket murah minum ngopi di sore hari. Strategi ini dilakukan bukan untuk
mengobral produknya, namun untuk mendongkrak angka penjualannya. Seperti
diketahui produsen minuman kopi ini akan menutup 600 gerainya dan memangkas
setidaknya 12 ribu karyawan. Tidak hanya pada unit bisnisnya yang berada di Amerika
Serikat saja, 61 dari 84 gerainya di Negeri Kanguru alias Australia juga ditutup.
Akibatnya, sekira 700 karyawan akan dirumahkan. Goncangan ini merupakan imbas
hentakan resesi ekonomi Negeri Paman Sam yang mengakibatkan merosotnya daya beli
masyarakat. Kekacauan ekonomi ini diperparah dengan harga minyak mentah dunia
yang menggila dan banyaknya pengangguran akibat banyak perusahaan yang gulung
tikar. Sadar akan kondisi yang tidak menguntungkan ini, manajemen Starbucks
langsung melakukan berbagai promosi. Salah satunya adalah paket ngopi sore tesebut.
“Saat ini, kita harus melihat berbagai relevansi. Para konsumen akan mencari harga
yang pas,” ujar Vice President for Customer Relationship Management Starbucks Brad
Stevens, seperti dikutip oleh Reuters.
Dalam membidik pelanggan, Starbucks cukup cerdik. Dia tidak hanya menggaet
pelanggan di sore hari. Namun, juga pelanggan di pagi hari. Caranya, Starbuck
memberikan potongan harga bagi pelanggan yang menunjukan kuitansi pembelian di
pagi hari. Dengan demikian, perusahaan kopi kelas dunia ini mampu meraih pembeli
dua kali lipat. Bagi pelanggan yang menunjukan kwitansi, maka mereka hanya
mengeluarkan dana USD2 per cangkir kopi. Hanya dengan mengeluarkan uang yang
cukup murah untuk ukuran Amerika, maka pelanggan disuguhkan kopi jenis grande
atau minuman ukuran medium. Para penggemar kopi ini bisa mulai menikmati minum
kopi murah pukul 14.00 waktu setempat.
Stevens meyakini, Starbucks mampu mengalahkan pesaing-pesaingnya.
E. Rebranding Starbucks
Starbucks mencoba me-rebranding logonya dengan tujuan untuk memberikan suatu
inovasi, gagasan dan ide baru dalam mengemas kopi dan produk lainnya. Starbucks mencoba
berinovasi dengan emotional branding barunya yang menghilangkan tulisan “Starbucks
Coffe” atau logo tanpa nama, mengingat Starbucks bukanlah perusahaan yang baru berdiri,
melainkan perusahaan yang telah memiliki pengalaman di bidangnya. Strategi yang
dilakukan Starbuck termasuk dalam corporate visual, yaitu merubah identitas (logo) untuk
memaknai perubahan pesan coorporate pada kepada konsumennya.
Re-branding yang dilakukan Starbucks dengan alasan ingin memberikan sesuatu yang
baru bagi konsumennya. Hal tersebut dapat dilihat dari hilangnya lingkaran yang selama ini
membelenggu logo siren. Artinya Starbucks ingin melebarkan sayap dengan menciptakan
menu-menu baru diluar kopi yang selama ini dikenal sebagai komoditi uama Starbucks.
Terlepas dari pro dan kontra konsumen atas perubahan logo Starbucks, tetapi sebuah merek
akan tetap bermakna dihadapan konsumennya ketika merek tersebut memiliki konsep asosiasi
merek.
Kebesaran nama Starbucks terbukti ketika banyak media yang membicarakan perubahan
logo Starbucks, artinya Starbucks terbantu untuk mempublikasikan logo barunya. Blog
majalah Marketeers mengadakan lomba opini tentang perubahan logo yang dilakukan oleh
beberapa perusahaan besar termasuk Starbucks. Ini menandakan, Starbucks adalah
perusahaan yang diperhatikan dalam dunia bisnis salah satunya pengamat pemasaran dan
majalah-majalah menjadikan Starbucks sebagai topik tulisan di majalahmajalah hingga riset.
Aliansi
Pemanfaatan aliansi merupakan landasan strategi pemasaran Starbucks Corporation .Isidro
(2004) menegaskan bahwa strategis aliansi Starbucks merupakan salah satu alasanmendasar
bagi kesuksesan dan pertumbuhan korporasi jangka panjang. Aliansi benar-
benarfaktor pendorong
yang nama dan pengenalan merek. Bentuk aliansi Starbucks dengan perusahaan dan kelompo
k-kelompok sosial di seluruh papan, sehingga memperluas pemaparan dari perusahaan, menin
gkatkan citra merek organisasi dan reputasi, danmengekspos nama dan produk secara berkala
kepada pelanggan baru yang potensial.Pada tahun 1993, perusahaan bermitra dengan toko
buku Barnes dan Noble di rumahkedai kopi (Isidro, 2004). Selanjutnya, pada tahun 1996,
Starbucks bermitra dengan
PepsiCo botol, mendistribusikan dan menjual Starbucks Frappuccino (Isidro, 2004). Starbuck
s jugamembentuk aliansi dengan es krim manufaktur dan rantai hotel untuk menawarkan
merekStarbucks dan rasa es krim dan kopi Starbucks dalam hotel (Isidro, 2004).Selanjutnya,
Starbucks telah membentuk aliansi dengan United Airlines, menawarkanStarbucks kopi
di cangkir bantalan logo kopi perusahaan
baik di penerbangan. Sulit untuk perjalanan melalui perusahaan Amerika dan tidak menemuk
an kopi Starbucks di dispensermenanggung Logo Starbucks di ruang pertemuan, ruang
dewan, dan
kafetaria perusahaan(Larson, 2008). Starbucks bahkan telah bermitra dengan makanan Kraft
untukmendistribusikan kopi Starbucks di rantai nasional toko grosir dan outlet
barang daganganmassa (Theodore, 2002).Salah satu kemitraan yang telah sangat sukses, serta
finansial menguntungkan,
untukStarbucks adalah dengan industri musik. Wolk (2008) mencatat bahwa hari ini Starbuck
sadalah "salah satu musik pengecer yang paling kuat di pasar" (hal.4). The Perusahaan
sangatselektif dalam judul musik dan seleksi terbatas, tetapi perusahaan tidak
menjual yangmembawa pada premium (Wolk, 2008). Sebuah kemitraan musik kedua adalah
antaraStarbucks dan i-Tunes, suatu aliansi yang telah membentuk Program "lagu minggu
ini"(Wolk, 2008). Terlepas dari keberhasilan dan makanan pasangan
musik, Starbucksmenegaskan dan tegas tetap setia untuk alasan eksistensi: kualitas
kopi premium dan
kualitaskopi pengalaman pelanggan. Dalam aplikasi, Starbucks telah dipahami, memeluk, da
nkeuntungan dari aliansi strategis, baik dalam pemasaran positif dan profitabilitas.