Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

KRITERIA PENILAIAN IVESTASI


Disusun untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah: Studi Kelayakan Bisnis
Dosen Pengampu : Mohammad Rosyada, MM

Oleh:
1. Oxta Devi Metiningtyas (2013116203)
2. Juwarni (2013116215)
3. Ratna Sari (2013116216)
4. Nurul Muslimah (2013116229)

KELAS I

JURUSAN EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PEKALONGAN
2019
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini yang berjudul “KRITERIA PENILAIAN INVESTASI” dengan tepat
waktu. Dengan kerja keras yang tinggi dan kekompakan yang merupakan elemen
yang sangat penting.
Diharapkan makalah ini dapat memberikan pengetahuan lebih luas lagi tentang
di dunia pendidikan kepada kita semua. Kami menyadari atas kekurangan dan
kesalahan pada pembuatan makalah ini, maka dari itu kami membutuhkan kritik
dan saran dari teman-teman juga Dosen demi kesempurnaan pembuatan makalah
kami berikutnya.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah SWT senantiasa meridhai segala ushaa kita, Aamiin.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Pekalongan, Nopember 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

JUDUL ........................................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 1
C. Tujuan Pembahasan ............................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Konsep Dasar Analisis Kelayakan Investasi ........................................ 3
B. Konsep Investasi .................................................................................. 4
C. Jenis Kelayakan Investasi dan Metode Analisis / Penilaian Investasi . 6
BAB II PENUTUP
A. Kesimpulan ..........................................................................................
B. Saran ....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada
saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan dimasa mendatang.
Umumnya investasi dibedakan menjadi dua, yaitu; investasi pada asset-aset riil
dan investasi pada asset-aset finansial.Investasi pada aset-aset riil dapat
berbentuk pembelian asset produktif, pendirian pabrik, pembukaan
pertambangan, pembukaan perkebunan dan lainnya.
Dengan berinvestasi maka dana yang terdapat dalam kas perusahaan
tidak menganggur. Investasi dapat dimaksudkan sebagai akumulasi dari suatu
bentuk aktiva untuk memperoleh manfaat dimasa yang akan datang.
Dengan adanya investasi maka perusahaan mengharapkan beberapa
keuntungan yakni terjaminnya manajemen kas, terciptanya hubungan yang erat
dan memperkuat posisi keuangan suatu perusahaan. Investasi merupakan unsur
yang sangat penting dalam perusahaan. Aktivitas investasi yang dilakukan
oleh perusahaan akan dijadikan sebagai dasar penilaian manajemen kas
perusahaan.
Penilaian kinerja perusahaan ini sebagian atau seluruhnya dapat dinilai
dari penggunaan kas untuk investasi. Bagi perusahaan investasi adalah cara
untuk menempatkan kelebihan dana sedangkan untuk perusahaan lainnya
investasi merupakan sarana untuk mempererat hubungan bisnis atau
memperoleh suatu keuntungan perdagangan. Apapun motivasi perusahaan
dalam melakukan investasi, investasi tetap merupakan sarana dalam
menentukan posisi keuangan perusahaan.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Konsep Dasar Analisis Kelayakan Investasi ?
2. Bagaimana Konsep Investasi ?

1
3. Bagaimana Jenis Kelayakan Investasi dan Metode Analisis/ Penilaian
Investasi ?

C. Tujuan
1. Untuk menjelaskan Konsep Dasar Analisis Kelayakan Investasi
2. Untuk menjelaskan Konsep Investasi
3. Untuk menjelaskan Jenis Kelayakan Investasi dan Metode Analisis/
Penilaian Investasi

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar Analisis Kelayakan Investasi


1. Pengertian Studi Kelayakan Investasi
Menurut Suad Husnan dan Suwarsono, studi kelayakan proyek adalah
penelitian tentang dapat-tidaknya proyek dilaksanakan dengan berhasil.
Studi kelayakan ini dilengkpi dengan analisis yang disebut manfaat dan
pengorbanan (cost and benefit analysis), termasuk semua manfaat dan
pengorbanan sosial (Social cost and social benefit) .
Menurut Suryana, studi kelayakan bisnis atau disebut juga analisis
proyek bisnis adalah suatu penelitian tentang layak-tidaknya suatu bisnis
dilaksanakan dengan menguntungkan secara kontinu. Studi ini pada
dasarnya membahas konsep dasar yang berkaitan dengan keputusan dan
proses pemilihan proyek bisnis agar mampu memberikan manfaat
ekonomis dan sosial sepanjang waktu. Dalam studi ini, pertimbangan
ekonomis dan teknis sangat penting karena akan dijadikan dasar
implementasi kegiatan usaha.
2. Aspek-aspek dan Tujuan Studi Kelayakan Investasi
Studi kelayakan investasi atau proyek meliputi tiga aspek, yaitu:
a. Ekonomis proyek bagi proyek (manfaat finansial)
b. Ekonomis proyek sebagai tempat proyek dilaksanakan (manfaat
ekonomis nasional)
c. Sosial proyek bagi masyarakat sekitarnya.
3. Pentingnya Studi Kelayakan Investasi
Hasil studi kelayakan bisnis pada prinsipnya dapat digunakan untuk
hal-hal sebagai berikut :
a. Merintis usaha baru, misalnya membuka toko, membangun pabrik,
mendirikan usaha jasa, dan membuka usaha dagang.
b. Mengembangkan usaha yang sudah ada, misalnya menambah kapasitas
pabrik, memperluas skala usaha, mengganti peralatan/mesin.

3
c. Memilih jenis usaha atau investasi/proyek yang paling menguntungkan.1
Beberapa kegunaan primer dari studi kelayakan investasi:
a. Memandu pemilik dana (calon investor) untuk mengoptimalkan
penggunaan dana yang dimilikinya.
b. Memperkecil risiko kegagalan investasi, dan pada saat yang sama
memperbesar peluang keberhasilan investasi yang bersangkutan.
c. Alternatif investasi teridentifikasi secara objektif dan teruji secara
kuantitatif sehingga top manager mudah mengambil keputusan investasi
yang objektif.
d. Aspek terkait terungkap secara keseluruhan dan lengkap, sehingga
penerimaan dan atau penolakan terhadap alternatif investasi didasarkan
pada pertimbangan terhadap semua aspek proyek, dan bukan hanya aspek
finansial saja.2

B. Konsep Investasi
1. Pengertian Investasi
Menurut Antony dan James S. Reece, investasi adalah modal yang
ditanam sekarang atau saat ini yang diharapkan akan diterima kembali
setelah beberapa tahun kemudian. Investasi meliputi semua dana (modal)
yang tertanam disuatu perusahaan atau proyek, baik berupa harta lancar
maupun harta tetap dalam jangka waktu lebih dari satu tahun.
M. G. Wriot B. Com menyatakan investasi bertujuan agar
perusahaan dapat memperole kembali dana yang telah diinvestasikan dalam
aktiva.
2. Jenis Aktiva
a. Aktiva
Aktiva adalah harta kekayaan yang tidak terbatas pada yang
berwujud, tetapi juga termasuk pengeluaran yang belum dialokasikan

1
Dadang Husen Sobana. 2018. Studi Kelayakan Bisnis.Hlm. 163 - 165
2
Murdifin Haming, Salim Basalamah. 2010. Studi Kelayakan Investasi Proyek dan Bisnis.
Hlm. 16

4
(charges) atau biaya yang masih harus dialokasikan pada penghasilan
yang akan datang. Ada beberapa bentuk aktiva, sebagai berikut:
1) Aktiva lancar meliputi kas dan sumber ekonomi lainnya, yang
dapat dicairkan menjadi kas.
2) Aktiva tetap berwujud sumber ekonomi yang berwujud, yang
perolehannya sudah dalam bentuk siap untuk dipakai atau dengan
membangun terlebih dahulu .
3) Aktiva tetap tidak berwujud (tanah, gedung, mesin, kendaraan dan
alat-alat kantor)
b. Investasi dalam aktiva
Investasi dalam aktiva adalah sesuatu yang diinvestasikan
pada saat ini yang hasilnya dapat diterima kembali dalam
jangka waktu tertentu. Adapun investasi dalam bentuk aktiva
tetap adalah penanaman modal aktiva dengan harapan
perusahaan dapat menghasilkan keuntungan melalui
operasinya.
3. Alasan Perusahaan Mengadakan Investasi
a. Motif ambisi, yaitu kegiatan yang dilakukan karena berharap agar
namanya menjadi tenar
b. Motif kreasi, yaitu kegiatan yang dilakukan karena perusahaan selalu
berusaha menemukan ide-ide baru yang mengarah pada kemajuan
perusahaan
c. Motif ekonomi, yaitu kegiatan yang dilakukan berdasarkan pertimbangan
memperbesar atau mempertahankan yang telah dicapai
d. Motif spekulasi yaitu kegiatan yang dilakukan berdasarkan tindakan
untung-untungan.3

3
Dadang Husen Sobana. Studi Kelayakan Bisnis.Hlm. 165-169

5
C. Jenis Kelayakan Investasi dan Metode Analisis/ Penilaian Investasi
1. Jenis Kelayakan Investasi
Kelayakan investasi ada beberapa tingkatan yaitu kelayakan teknis,
kelayakan finansial, dan kelayakan ekonomis.
a. Kelayakan Teknis
Adalah kelayakan yang hanya melihat atau mempertimbangkan
satu aspek saja dari kelayakan investasi, misalnya : hanya
mempertimbangkan pasar saja, atau aspek teknologi saja, atau supply
saja, lokasi saja, atau hanya legalnya saja.
b. Kelayakan Finansial
Adalah kelayakan yang sudah memperhitungkan berbagai aspek
terkait dengan kelayakan investasi, kecuali biaya opportunities akibat
adanya investasi tersebut, misalnya aspek lingkungan, dan eksternalitas
lainnya.
c. Kelayakan Ekonomis
Adalah kelayakan yang telah memperhitungkan berbagai aspek
terkait, dengan kelayakan investasi, termasuk memperhitungkan biaya
opportunitiesakibat adanya investasi tersebut, mislanya aspek lingkungan
dan eksternalitas lainnya.4
2. Metode yang digunakan dalam penilaian investasi adalah sebagai
berikut:
a. Metode Payback Period
Payback period menurut Fred Weston dan Eugena F. Brigham,
adalah “payback period is number of years is takes a firm to recover its
original investment from net cash flow”. Period adalah jangka waktu
yang diperlukan perusahaan untuk mengembalikan modal investasinya
dari cash flow. Semakin cepat dana investasi dapat diperoleh kembali,
semakin kecil risiko yang ditanggung oleh perusahaan. Selain itu, dana
tersebut dapat digunakan untuk kebutuhan lain.

4
Henry Faizal Noor. 2009. Investasi, Pengelolaan Keuangan Bisnis Dan Pengembangan
Ekonomi Masyarakat. Hlm. 199-200

6
Rumus yang digunakan untuk menghitung payback period adalah
sebagai berikut:
Jumlah investasi
Payback Period = n + ( a – b ) /c – b x 1 tahun
Keterangan:
n = tahun terakhir, yaitu jumlah arus kas belum bisa menutupi
investasi mula-mula
a = jumlah investasi mula-mula
b = jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke-n
c = jumlah kumulatif arus kas pada pada tahun n+1
Atau bisa dengan rumus :
𝐢𝐧𝐯𝐞𝐬𝐭𝐚𝐬𝐢 𝐚𝐰𝐚𝐥
Periode pemulihan =
𝑨𝒓𝒖𝒔 𝑲𝒂𝒔 𝑴𝒂𝒔𝒖𝒌 𝒕𝒂𝒉𝒖𝒏𝒂𝒏
Contoh :
PT. ABC sedang mempertimbangkan pembuatan
sebuahproduk baru. Biaya investasi awalnya sebesar $
250.000.arus kas masuk yang diharapkan adalah $ 80.000
selama 5tahun kedepan. PT.ABC ingin mendapatkan
kembalidana investasi itu dalam waktu 4 tahun.
Jawaban :
investasi awal $250.000
Periode pemulihan = = =
𝐴𝑟𝑢𝑠 𝐾𝑎𝑠 𝑀𝑎𝑠𝑢𝑘 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛𝑎𝑛 $80.000

3,125
Karena periode pemulihan (3,125) lebih kecil dari padabatas
periode pemulihan yang ditetapkan (4), PT.ABCsebaiknya
menerima usulan proyek tersebut.5
Setelah diketahui jangka waktu dari pengambilan investasi ini,
selanjutnya dibandingkan dengan umur investasi untuk mengetahui layak
atau tidaknya suatu investasi. Apabila payback period dari suatu investasi
yang diusulkan lebih pendek daripada payback maksimum, usul investasi

5
Enni Savitri. 2016. Penganggaran Perusahaan II. Hlm. 7

7
tersebut dapat diterima. Sebaliknya, jika payback periodnya lebih
panjang daripada maksimumnya, usul investasi seharusnya ditolak.
Problema utama dari metode ini adalah sulitnya menentukan
periode payback maksimum yang disyaratkan untuk digunakan sebagai
angka pembanding. Secara normative, tidak ada pedoman yang biasa
dipakai untuk menentukan payback maksimum. Kelemahan lain dari
metode ini adalah pengabaian nilai waktu uang dan aliran kas setelah
period payback.
b. Metode Net Present Value (NPV)
Metode ini ditujukan untuk menilai evaluasi proyek dengan
menggunakan discounted cash flow atau disebut present value. James C,
Van Hornen mendefinisikan NPV sebagai “ The present value is a
discounted cash flow approach to capital budgeting. With the present
value method all cash are discounted to present value asing required rate
of return”.
Secara sistematis, NPV dapat dihitung dengan menggunakan rumus
sebagai berikut:

Keterangan:
NPV = Net Present Value (dalam Rupiah)
Ct = Arus Kas per Tahun pada Periode t
C0 = Nilai Investasi awal pada tahun ke 0 (dalam Rupiah)
r = Suku Bunga atau discount Rate (dalam %)

Contoh :
Manjemen Perusahaan AAZZ ingin membeli mesin
produksi untuk meningkatkan jumlah produksi produknya.
Harga Mesin produksi yang baru tersebut adalah sebesar Rp.
150 juta dengan suku bunga pinjaman sebesar 12% per tahun.

8
Arus Kas yang masuk diestimasikan sekitar Rp. 50 juta per
tahun selama 5 tahun. Apakah rencana investasi pembelian
mesin produksi ini dapat dilanjutkan?
Penyelesaiannya :

Diketahui :

Ct = Rp. 50 juta
C0 = Rp. 150 juta
r = 12% (0,12)

Jawaban :

NPV = (C1/1+r) + (C2/(1+r)2) + (C3/(1+r)3) + (C3/(1+r)4) +


(Ct/(1+r)t) – C0
NPV = ((50/1+0,12) + (50/1+0,12)2 + (50/1+0,12)3 +
(50/1+0,12)4 + (50/1+0,12)5 – 150
NPV = (44,64 + 39,86 + 35,59 + 31,78 + 28,37) – 150
NPV = 180,24 – 150
NPV = 30,24

Jadi nilai NPV-nya adalah sebesar Rp. 30,24 juta.

Adapun kriteria diterima atau tidaknya suatu usulan investasi


dengan menggunakan NPV adalah jika NPV positif, proyek/usulan
investasi feasible atau diterima, sedangkan apabila NPV negative, usulan
investasi ditolak.
c. Metode Internal Rate of Return (IRR)
Internal rate of return adalah untuk mencari suatu tingkat bunga
yang akan menyamakan jumlah nilai sekarang dari penerimaan yang
diharapkan diterima (present value of future proceed), dengan jumlah
nilai sekarang dari pengeluaran untuk investasi. Dengan kata lain, IRR
adalah discount rate yang menjadikan NPV sama dengan nol.

9
IRR didefinisikan sebagai tingkat bunga yang menjadikan jumlah
nilai sekarang dari proceed yang diharapkan diterima sama dengan
jumlah nilai sekarang dari pengeluaran modal.
Pada metode internal of return, yang dicari adalah tingkat
pengembalian investasi atau discount rate yang akan menjadikan NPV
sama dengan nol. Adapun pada metode net present, yang dicari adalah
net present value dengan discount rate yang telah ditentukan. Pada
dasarnya, internal of return dapat dicari dengan cara trial dan error atau
system coba-coba, yaitu dihitung dahulu PV dari proceed yang
diharapkan dengan menggunakan discount rate dapat ditentukan.
Kemudian, hasilnya dibandingkan dengan investment dari outlay jika PV
dari proceed lebih besar daripada PV dari investasi, kita harus
menggunakan tingkat bunga yang lebih tinggi. Demikian pula
sebaliknya.
Cara tersebut dilakukan sampai pada saat menentukan tingkat
bunga yang dapat menjadikan NPV dari proceed sama besar dengan
NPV dari outlay-nya. Dengan kata lain, PV sama NPV sama dengan nol.
Dengan perumusan matematika, internal of return dapat dicari dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:

𝑷𝟏 − 𝑷𝟐
IRR = P1 – C1 x
𝑪𝟏 − 𝑪𝟐

Keterangan:
R = internal rate yang dicari
P1 = tingkat bunga ke-1
P2 = tingkat bunga ke-2
C1 = NPV ke-1
C2 = NPV ke-2
Ketentuan untuk pengambilan keputusan dengan
menggunakan metode IRR adalah sebagai berikut:

10
a. Apabila IRR lebih besar bdaripada tingkat biaya modal yang
diperhitungkan, proyek investasi layak untuk dilaksanakan.
b. Apabila IRR lebih kecil daripada tingkat biaya modal, proyek
investasi tersebut ditolak.6

6
Dadang Husen Sobana. Studi Kelayakan Bisnis.Hlm. 170-173

11
BAB III
PENUTUP

12
DAFTAR PUSTAKA
HamingMurdifin, Salim Basalamah. 2010. Studi Kelayakan Investasi Proyek dan
Bisnis. Jakarta : PT Bumi Aksara
NoorHenry Faizal. 2009. Investasi, Pengelolaan Keuangan Bisnis Dan
Pengembangan Ekonomi Masyarakat.Jakarta : PT Indeks.
SavitriEnni. 2016. Penganggaran Perusahaan II. Yogyakarta : Pustaka Sahila
Yogyakarta.
SobanaDadang Husen. 2018. Studi Kelayakan Bisnis.Bandung : CV Pustaka Setia.

13

Anda mungkin juga menyukai