Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KONDISI TIDAK PASTI

DISUSUN OLEH

Nama : Muhammad Abdul Aziz

NIM : 21910048

Kelas :D

Semester : VII

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KENDARI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

2022

0
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT. yang masih memberikan kita
kesehatan, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah ini yang berjudul
“Pengambilan Keputusan Dalam Kondisi Tidak Pasti”. Makalah ini dibuat untuk memenuhi
salah satu tugas matakuliah Pengambilan Keputusan Manajerial.
Penulis pun menyadari bahwa di dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan
jauh dari kata sempurna. Olehnya, dengan segala kerendahan hati, kritik dan saran sangat
penulis harapkan dari para pembaca, guna untuk meningkatkan dan memperbaiki pembuatan
makalah pada tugas yang lain dan padawaktu mendatang dan penulis berharap semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Kendari,12 November 2022

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... 1


DAFTAR ISI ............................................................................................................................. 2
BAB 1 ........................................................................................................................................ 3
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 3
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 3
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................ 3
1.3 Tujuan Makalah ............................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 4
2.1 Definisi Pengambilan Keputusan ..................................................................................... 4
2.2 Pengambilan Keputusan Dalam Kondisi Tidak Pasti ...................................................... 4
2.3 Kondisi Tidak Pasti ......................................................................................................... 5
2.4 Teknik Penyelesaian Pengambilan Keputusan Dalam kondisi Tidak Pasti ............... 5-6
BAB III ...................................................................................................................................... 7
PENUTUP ................................................................................................................................. 7
3.1 Kesimpulan ...................................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................ 8

2
BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manajer dimanapun harus membuat keputusan-keputusan. Membuat keputusan
yang baik adalah sesuatu yang diusahakan untuk dilakukan oleh setiap manajer, sebab
keseluruhan mutu keputusan manajerial sangat berpengaruh dalam menentukan
keberhasilan atau kegagalan organisasi. Dalam hal ini diperlukan pemahaman terhadap
konsep membuat keputusan dan bagaimana manajer membuat keputusan-keputusan
berbasis informasi. Berkaitan dengan hal ini maka pengambilan keputusan yang
dilakukan manajer selalu menyangkut bagaimana, menggariskan langkah-langkah
dalam proses pengambilan keputusan bagaimana dan mengapa pengambilan keputusan
tersebut dilakukan dalam kegiatan manajerial.
Manajer masa kini dan masa depan, harus mampu berfikir dan mampu membuat
keputusan-keputusan yagn cepat dan efektif. Setiap manajer harus mampu
mengantisipasi dan menghindari masalah-masalah. manajer jjuga harus bersikap
fleksibel untuk menghadapi lingkungan dan keadaan yang terus menerus berubah yang
dapat ditempuh dalam rentang aktivitas manajer yang bersangkugan. Tantangan dari
hakekat tugas manajer dalam pengambilan keputusan adalah mencegah rasa tertekan
oleh keterbatasan waktu dan tidak membuat keputusan yang tidak efektif bahkan
dengan kata lain pemborosan waktu dan uang.
1.2 Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan Pengambilan keputusan?

b. Apa yang dimaksud dengan kondisi tidak pasti?

c. Apa definisi pengambilan keputusan dalam kondisi tidak pasti?

d. Bagaimana teknik pengambilan keputusan dalam kondisi tidak pasti?

1.3 Tujuan Makalah


a. Untuk mengetahui definisi pengambilan keputusan

b. Untuk mengetahui maksud dari kondisi tidak pasti

c. Untuk mengetahui definisi pengambilan keputusan dalam kondisi tidak pasti

d. Untuk mengetahui teknik pengambilan keputusan dalam kondisi tidak pasti

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Pengambilan Keputusan


Pengambilan keputusan adalah proses penilaian kemudian menjatuhkan sebuah pilihan.
Keputusan ini diambil setelah melalui beberapa perhitungan dan pertimbangan-pertimbangan
dari beberapa alternatif. Sebelum pilihan dijatuhkan atau diputuskan, ada beberapa tahap yang
akan dilalui oleh pembuat keputusan. Tahapan tersebut bisa saja meliputi identifikasi masalah,
menyusun alternatif yang akan dipilih, dan sampai pada pengambilan keputusan terbaik.
Secara umum, pengambilan keputusan telah dikemukakan oleh beberapa ahli, diantaranya:
1. Claude. S. George, Jr : Mengatakan proses pengambilan keputusan dikerjakan oleh
kebanyakan manajer berupa suatu kegiatan pemikiran yang termasuk pertimbangan dan
pemilihan diantara sejumlah alternatif.
2. P. Siagian : Pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan sistematis terhadap suatu
masalah, pengumpulan fakta, dan data penelitian yang matang atas alternatif dan
tindakan.
3. G.R. Terry : Mengemukakan bahwa pengambilan keputusan sebagai pemilihan yang
didasarkan pada kriteria tertentu atas lebih alternatif yang mungkin.
2.2 Pengambilan Keputusan Dalam Kondisi Tidak Pasti
Pengambilan Keputusan dalam kondisi tidak pasti adalah pengambilan keputusan dimana
terjadi hal-hal sbb :
1. Tidak diketahui sama sekali jumlah dan kemungkinan-kemungkinan munculnya kondisi
tersebut.
2. Pengambil keputusan tidak dapat me- nentukan probabilitas terjadinya berba- gai kondisi
atau hasil yang keluar.
3. Yang diketahui hanyalah kemungkinan hasil suatu tindakan, tetapi tidak dapat diprediksi
berapa besar probabilitas setiap hasil tersebut.
4. Pengambilan Keputusan tidak mempunyai pengetahuan atau informasi lengkap
mengenai peluang terjadinya bermacam-macam keadaan tersebut.
5. Hal yang akan diputuskan biasanya re- latif belum pernah terjadi.
6. Tingkat ketidakpastian keputusan se- macam ini dapat dikurangi dengan be- berapa cara
antara lain :
a. Mencari informasi lebih banyak
b. Melalui riset atau penelitian
c. Menggunakan probabilitas subjektif

4
2.3 Kondisi Tidak Pasti
Kondisi tidak pasti adalah suatu keadaan yang memenuhi beberapa syarat :
1. Ada beberapa alternatif tindakan yang fisibel (dapat dilakukan)
2. Nilai probabilitas masing-masing kejadian tidak diketahui
3. Memiliki Pay-off sebagai hasil kombina- si suatu tindakan dan kejadian tdk pasti
Pay-off merupakan nilai yang menunjukkan hasil yang diperoleh dari kombinasi suatu alternatif
tindakan dengan kejadian tidak pasti tertentu. Pay-off dapat berupa nilai pembayaran, laba,
kenaikan pangsa pasar, kekalahan, penjualan, kemenangan, dsb.

2.4 Teknik Penyelesaian Pengambilan Keputusan Dalam Kondisi Tidak Pasti


Ada beberapa kriteria atau metode yang dapat digunakan yaitu Kriteria Maksimaks, Kriteria
Minimaks, Kriteria Laplace, Kriteria Realisme, Kriteria Regret, dan Kriteria Pohon Keputusan.
1. Kriteria Maksimaks
Kriteria maksimaks, pengambil keputusan dianggap sangat optimis, yaitu dipilihnya
hasil-hasil terbesar dari alternatif-alternatif yang memberikan hasil maksimal dalam
berbagai semua keadaan yang mungkin, pay-off dan probabilitas yang lainnya.
2. Kriteria Maksimin
Pada kriteria maksimin, pengambil keputusan dianggap pisimis atau konservatif
tentang masa depan. Menurut kriteria ini, hasil terkecil untuk setiap alternatif dibandingkan
dengan alternatif yang menghasilkan nilai maksimal dari hasil minimal yang dipilih atau
memilih alternatif yang minimalnya paling besar.
3. Kriteria Laplace
Kriteria ini disebut juga kriteria equal likelihood. Menurut kriteria ini, pengambilan
keputusan mengasumsikan bahwa probabilitas terjadinya berbagai kondisi adalah sama
besarnya. Pada kriteria ini, pengambil keputusan tidak dapat menentukan/mengetahui
probabilitas terjadinya berbagai hasil, sehingga diasumsikan bahwa semua kejadian
mempunyai kemungkinan yang sama untuk terjadi.
Contoh
Alternatif Prospek Pasar (dalam juta rupiah)
Investasi Cerah Sedang Lesuh

Obligasi 200 65 15
Deposito 175 100 40
Properti 250 150 -100

5
Berdasarkan tabel di atas jenis investasi manakah yang harus dipilih jika digunakan kriteria
Laplace?
Penyelesaian:
Terdapat tiga alternatif investasi, yaitu obligasi, deposito, dan properti, maka probabilitas
setiap investasi adalah ⅓.
Nilai tertimbang hasil investasi dari ketiga dipilih adalah :
- Obligasi = (⅓)(200)+(⅓)(65)+(⅓)(15) = 93,33
- Deposito =(⅓)(175)+(⅓)(100)+(⅓)(40) = 104,99
- Properti = (⅓)(250)+((⅓)(150)+(⅓)(-100) = 99,99
Karena nilai tertimbang deposito yang tertinggi, pengambil keputusan akan memilih
deposito.
4. Kriteria Realisme
Kriteria realisme dikenal juga dengan kriteria Hurwicz, merupakan kriteria antara
maksimaks dan maksimin (antara optimis dengan pesimis).
Kriteria realisme, hasil keputusan dikalikan dengan koefisien optimisme, yaitu α (0 ≤ α ≤1).
Jika : α = 1 adalah sangat optimis α = 0 adalah sangat pesimis Ukuran realisme (UR) : UR
= (hasil maks x α) +(hasil maks x 1-α)
5. Kriteria Regret
Kriteria regret merupakan perbedaan antara hasil keputusan yang terbaik dengan hasil
keputusan yang lain. Menurut kriteria ini, pengambil keputusan akan mengalami suatu
kerugian apabila suatu kejadian terjadi menyebabkan alternatif yang dipilih kurang dari pay-
off maksimum. Untuk menyelesaikan kasus dengan menggunakan kriteria regret dapat
digunakan pedoman sebagai berikut :
Tentukan nilai regret (opportunity loss) dgn jalan mengurangi nilai pay-off maksimal baris
dengan pay-off baris lainnya.
Menentukan nilai regret maksimal tiap baris.
Menentukan nilai minimaks, sebagai alternatif pengambilan keputusan.
6. Kriteria Pohon Keputusan
Pohon keputusan adalah diagram pilihan keputusan dan peluang kejadian yang
menyertai keputusan, serta hasil dari hubungan antara pilihan dengan kejadian. Tujuan
penggunaan pohon keputusan ini adalah untuk memudahkan penggambaran situasi
keputusan secara sistematik dan komprehensip.
Simbol-simbol dalam pohon keputusan : ▀ = Simbol keputusan
O = Simbol kejadian tidak pasti

6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pengambilan keputusan adalah proses penilaian kemudian menjatuhkan sebuah pilihan.
Keputusan ini diambil setelah melalui beberapa perhitungan dan pertimbangan-pertimbangan
dari beberapa alternatif.
pengambilan keputusan yang dilakukan manajer selalu menyangkut bagaimana, menggariskan
langkah-langkah dalam proses pengambilan keputusan bagaimana dan mengapa pengambilan
keputusan tersebut dilakukan dalam kegiatan manajerial. Tantangan dari hakekat tugas manajer
dalam pengambilan keputusan adalah mencegah rasa tertekan oleh keterbatasan waktu dan tidak
membuat keputusan yang tidak efektif bahkan dengan kata lain pemborosan waktu dan uang.
Ada beberapa kriteria atau metode yang dapat digunakan yaitu Kriteria Maksimaks, Kriteria
Minimaks, Kriteria Laplace, Kriteria Realisme, Kriteria Regret, dan Kriteria Pohon Keputusan.

7
DAFTAR PUSTAKA

Febriansah, E, R. Meiliza, R, D. 2020. Teori Pengambilan Keputusan. Chaniago, A. 2017. Teknik


Pengmabilan Keputusan

Anda mungkin juga menyukai