DISUSUN OLEH
NIM : 21910048
Kelas :D
Semester : VII
2022
0
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT. yang masih memberikan kita
kesehatan, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah ini yang berjudul
“Pengambilan Keputusan Dalam Kondisi Tidak Pasti”. Makalah ini dibuat untuk memenuhi
salah satu tugas matakuliah Pengambilan Keputusan Manajerial.
Penulis pun menyadari bahwa di dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan
jauh dari kata sempurna. Olehnya, dengan segala kerendahan hati, kritik dan saran sangat
penulis harapkan dari para pembaca, guna untuk meningkatkan dan memperbaiki pembuatan
makalah pada tugas yang lain dan padawaktu mendatang dan penulis berharap semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
1
DAFTAR ISI
2
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manajer dimanapun harus membuat keputusan-keputusan. Membuat keputusan
yang baik adalah sesuatu yang diusahakan untuk dilakukan oleh setiap manajer, sebab
keseluruhan mutu keputusan manajerial sangat berpengaruh dalam menentukan
keberhasilan atau kegagalan organisasi. Dalam hal ini diperlukan pemahaman terhadap
konsep membuat keputusan dan bagaimana manajer membuat keputusan-keputusan
berbasis informasi. Berkaitan dengan hal ini maka pengambilan keputusan yang
dilakukan manajer selalu menyangkut bagaimana, menggariskan langkah-langkah
dalam proses pengambilan keputusan bagaimana dan mengapa pengambilan keputusan
tersebut dilakukan dalam kegiatan manajerial.
Manajer masa kini dan masa depan, harus mampu berfikir dan mampu membuat
keputusan-keputusan yagn cepat dan efektif. Setiap manajer harus mampu
mengantisipasi dan menghindari masalah-masalah. manajer jjuga harus bersikap
fleksibel untuk menghadapi lingkungan dan keadaan yang terus menerus berubah yang
dapat ditempuh dalam rentang aktivitas manajer yang bersangkugan. Tantangan dari
hakekat tugas manajer dalam pengambilan keputusan adalah mencegah rasa tertekan
oleh keterbatasan waktu dan tidak membuat keputusan yang tidak efektif bahkan
dengan kata lain pemborosan waktu dan uang.
1.2 Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan Pengambilan keputusan?
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
2.3 Kondisi Tidak Pasti
Kondisi tidak pasti adalah suatu keadaan yang memenuhi beberapa syarat :
1. Ada beberapa alternatif tindakan yang fisibel (dapat dilakukan)
2. Nilai probabilitas masing-masing kejadian tidak diketahui
3. Memiliki Pay-off sebagai hasil kombina- si suatu tindakan dan kejadian tdk pasti
Pay-off merupakan nilai yang menunjukkan hasil yang diperoleh dari kombinasi suatu alternatif
tindakan dengan kejadian tidak pasti tertentu. Pay-off dapat berupa nilai pembayaran, laba,
kenaikan pangsa pasar, kekalahan, penjualan, kemenangan, dsb.
Obligasi 200 65 15
Deposito 175 100 40
Properti 250 150 -100
5
Berdasarkan tabel di atas jenis investasi manakah yang harus dipilih jika digunakan kriteria
Laplace?
Penyelesaian:
Terdapat tiga alternatif investasi, yaitu obligasi, deposito, dan properti, maka probabilitas
setiap investasi adalah ⅓.
Nilai tertimbang hasil investasi dari ketiga dipilih adalah :
- Obligasi = (⅓)(200)+(⅓)(65)+(⅓)(15) = 93,33
- Deposito =(⅓)(175)+(⅓)(100)+(⅓)(40) = 104,99
- Properti = (⅓)(250)+((⅓)(150)+(⅓)(-100) = 99,99
Karena nilai tertimbang deposito yang tertinggi, pengambil keputusan akan memilih
deposito.
4. Kriteria Realisme
Kriteria realisme dikenal juga dengan kriteria Hurwicz, merupakan kriteria antara
maksimaks dan maksimin (antara optimis dengan pesimis).
Kriteria realisme, hasil keputusan dikalikan dengan koefisien optimisme, yaitu α (0 ≤ α ≤1).
Jika : α = 1 adalah sangat optimis α = 0 adalah sangat pesimis Ukuran realisme (UR) : UR
= (hasil maks x α) +(hasil maks x 1-α)
5. Kriteria Regret
Kriteria regret merupakan perbedaan antara hasil keputusan yang terbaik dengan hasil
keputusan yang lain. Menurut kriteria ini, pengambil keputusan akan mengalami suatu
kerugian apabila suatu kejadian terjadi menyebabkan alternatif yang dipilih kurang dari pay-
off maksimum. Untuk menyelesaikan kasus dengan menggunakan kriteria regret dapat
digunakan pedoman sebagai berikut :
Tentukan nilai regret (opportunity loss) dgn jalan mengurangi nilai pay-off maksimal baris
dengan pay-off baris lainnya.
Menentukan nilai regret maksimal tiap baris.
Menentukan nilai minimaks, sebagai alternatif pengambilan keputusan.
6. Kriteria Pohon Keputusan
Pohon keputusan adalah diagram pilihan keputusan dan peluang kejadian yang
menyertai keputusan, serta hasil dari hubungan antara pilihan dengan kejadian. Tujuan
penggunaan pohon keputusan ini adalah untuk memudahkan penggambaran situasi
keputusan secara sistematik dan komprehensip.
Simbol-simbol dalam pohon keputusan : ▀ = Simbol keputusan
O = Simbol kejadian tidak pasti
6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pengambilan keputusan adalah proses penilaian kemudian menjatuhkan sebuah pilihan.
Keputusan ini diambil setelah melalui beberapa perhitungan dan pertimbangan-pertimbangan
dari beberapa alternatif.
pengambilan keputusan yang dilakukan manajer selalu menyangkut bagaimana, menggariskan
langkah-langkah dalam proses pengambilan keputusan bagaimana dan mengapa pengambilan
keputusan tersebut dilakukan dalam kegiatan manajerial. Tantangan dari hakekat tugas manajer
dalam pengambilan keputusan adalah mencegah rasa tertekan oleh keterbatasan waktu dan tidak
membuat keputusan yang tidak efektif bahkan dengan kata lain pemborosan waktu dan uang.
Ada beberapa kriteria atau metode yang dapat digunakan yaitu Kriteria Maksimaks, Kriteria
Minimaks, Kriteria Laplace, Kriteria Realisme, Kriteria Regret, dan Kriteria Pohon Keputusan.
7
DAFTAR PUSTAKA