Anda di halaman 1dari 8

Mohammad Shadian Merwyn 150110070022 Agronomi - benih

Pengertian Strategi Memulai Bisnis, Strategi Aliansi, Strategi Korporasi dan Waralaba.
1. Pengertian Strategi Bisnis. Merumuskan strategi bisnis melibatkan pengambilan keputusan pada tingkat unit bisnis. Di dalam strategi tingkat ini yamh ditujukan adalah bagaimana cara bersaingnya. Pendekatan yang berguna di dalam merumuskan strategi bisnis sebainya didasarkan atas analisis persaingan yang dicetuskan oleh Michael Porter: Lima Kekuatan Kompetitif Porter Pendekatan Porter didasarkan atas analisis 5 kekuatan persaingan. Tekanan persaingan mencakup: 1. Ancaman Pendatang Baru, perusahaan yang memasuki industri yang membawa kapasitas baru dan ingin memperoleh pangsa pasar yang baik dan laba, akan tetapi semua itu sangat tergantung kepada rintangan atau kendala yang mengitarinya. 2. Daya Tawar Menawar Pemasok, pemasok dapat juga menjadi ancaman dalam suatu industri sebab pemasok dapat menaikkan harga produk yang dijual atau mengurangi kualitas produk. Jika harga produk pemasok naik maka harga pokok perusahaan juga naik sehingga akan menaikkan harga jual produk. Jika harga jual produk naik maka sesuai dengan hukum permintaan, permintaan produk akan menurun. Begitu pula jika pemasok menurunkan kualitas produk, maka kualitas produk penghasil juga akan turun, sehingga akan mengurangi kepuasan konsumen. 3. Daya Tawar Menawar Pembeli, pembeli akan selalu berusaha mendapat produk dengan kualitas baik dan dengan harga yang murah. Sikap pembeli semacam ini berlaku universal dan memainkan peran yang cukup menentukan bagi perusahaan. Jika suatu produk dinilai harganya jauh lebih tinggi dari kualitas (harganya tidak mencerminkan yang sepantasnya) maka pembeli (konsumen) tidak akan membeli produk perusahaan.

Mohammad Shadian Merwyn 150110070022 Agronomi - benih

4. Daya Tawar Produk Pengganti, produk pengganti secara fungsional mempunyai manfaat yang serupa dengan produk utama (asli), namun memiliki kualitas produk dan harga yang lebih rendah. Umumnya, produk pengganti disenangi oleh orang yang berpenghasilan rendah akan tetapi ingin tampil dengan status lebih tinggi dari keadaan sebenarnya. 5. Persaingan Antar Pesaing, persaingan konvensional selalu berusaha sekeras mungkin untuk merebut pangsa pasar perusahaan lain. Konsumen merupakan objek persaingan dari perusahaan yang sejenis yang bermain di pasar. Siapa yang dapat memikat hati konsumen maka perusahaan akan dapat memenangkan persaingan. Untuk dapat memikat konsumen maka berbagai cara dilakukan mulai dari memberikan fasilitas khusus, pemberian kredit dengan syarat ringan, harga murah atau diskon.

2. Pengertian Strategi Aliansi. Aliansi berasal dari bahasa Inggris ally yang berarti bersekutu atau bergabung. Untuk menghindari perbedaan persepsi, maka perlu disepakati bahwa yang dimaksud dengan aliansi dalam kajian ini bukan merupakan penggabungan dua atau lebih badan usaha, akan tetapi lebih diarahkan pada pengertian penyatuan aktivitas yang saling menunjang, saling tergantung, baik secara vertikal maupun horisontal di antara dua atau lebih usaha. Berbagai referensi teoritis yang ada sepakat bahwa aliansi dapat merupakan salah satu konsep pemikiran dalam memecahkan persoalan yang muncul dan sekaligus dapat menjembatani gap antara lembaga usaha yang kuat dengan lemah. Strategis yang berasal dari bahasa Perancis stratos dan logos, sratos berarti militer dan logos adalah cara. Selanjutnya strategis dapat diartikan sebagai cara militer untuk memenangkan suatu peperangan. Kemudian istilah ini diadopsi olehpraktisi bisnis dalam memenangkan persaingan yang bermuatan langkah-langkah operasional tanpa menimbulkan persepsi dan interpretasi di antara komponen yang terlibat dalam satu sistem atau lingkungan kerja.

Mohammad Shadian Merwyn 150110070022 Agronomi - benih

Dari pengertian tersebut, maka dikemukakan bahwa aliansi strategis adalah satu konsep kerjasama yang berisikan beberapa muatan yang sifatnya operasional dalam bisnis yang meliputi: 1) Aspek distributif manfaat dan biaya Adanya kerjasama ini akan mengakibatkan pergeseran kepemilikan, antara lain: a. Siapa yang menjalin kerjasama b. Untuk tujuan apa c. Bagaimana hak tersebut diperoleh dan pengaruhnya terhadap usaha d. Bagaimana mekanisme pendistribusian manfaat dan biaya 2) Aspek efisiensi menyangkut pengalokasian sumberdaya
3) Aspek resiko dan ketidakpastian dan faktor-faktor yang berpengaruh dalam

penciptaan kerjasama yang dimaksud di atas meliputi: kesamaan tujuan dan adanya manfaat yang diterima 4) Optimalisasi kekuatan dan eliminasi kelemahan 5) Interpretasi dan persepsi yang sama 6) Aturan main (rule of the game) 7) Memiliki core business 8) Keterpaduan sistem 9) Keseimbangan hak dan kewajiban 10) Transparansi dalam batas-batas yang dikerjasamakan 11) Adanya pembagian tugas Kriteria yang harus dimiliki oleh setiap lembaga yang melakukan aliansi terdiri dari beberapa aspek, yaitu: a) Aspek kelembagaan, meliputi etos kerja kelompok dan individu, proses adaptasi, dan mekanisme kerja, b) Aspek usaha dan manajemen, meliputi produksi, pemasaran, distribusi, keuangan, dan pengambilan keputusan, c) Aspek lingkungan, meliputi internal dan eksternal, d) Aspek pendidikan dan pembinaan, meliputi hak paten, hak dagang, dan hak merk.

Mohammad Shadian Merwyn 150110070022 Agronomi - benih

3. Pengertian Strategi Korporasi. Strategi korporasi dirumuskan oleh manajemen puncak dan dirancang sedemikian rupa guna mencapai tujuan organisasi. Memformulasikan strategi korporasi di dalam perusahaan besar akan sangat sulit sekali sebab banyak sekali strategi tingkat bisnis yang sangat berbeda dan memerlukan koordinasi guna mencapai tujuan organisasi secara keseluruhan. Demikian model strategi yang dipakai adalah portofolio bisnis, sbb: 1. Strategi Portofolio Strategi portofolio adalah tipe strategi tingkat perusahaan yang berhubungan dengan bauran antara unit-unit bisnis (UBS=SBU) dan lini-lini produk yang sesuai satu sama lain dalam cara-cara yang masuk akal sehingga memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan. UBS (Unit Bisnis Strategi) merupakan suatu divisi organisasi yang memiliki misi bisnis, lini produk, pesaing dan pasar berbeda terhadap UBS lain dalam organisasi yang sama. 2. Matriks BCG Matriks BCG (Boston Consulting Group) mengorganisir bisnisbisnis dalam dua dimensi yaitu pertumbuhan bisnis dan pangsa pasar (market share). Tingkat pertumbuhan bisnis (Business Growth Rate) berkaitan dengan seberapa cepat industri mengalami peningkatan. Pangsa pasar (market share) mendefinisikan apakah sebuah unit bisnis memiliki pangsa yang lebih kecil atau lebih besar dibandingkan dengan pesaingnya. 4. Pengertian Strategi Franchise (Waralaba). European Code of Ethics for Franchising memberikan definisi franchise sebagai berikut (European Code of Ethics for Franchising, 1992, p. 3): Franchise adalah sistem pemasaran barang dan atau jasa dan atau teknologi, yang didasarkan pada kerjasama tertutup dan terus menerus antara pelaku-pelaku independent (maksudnya franchisor dan individual franchisee) dan terpisah baik secara legal (hukum) dan keuangan, dimana franchisor memberikan hak pada individual franchisee, dan membebankan kewajiban untuk melaksanakan bisnisnya sesuai dengan konsep dari franchisor ( Sewu, 2004, p. 5-6).

Mohammad Shadian Merwyn 150110070022 Agronomi - benih

Menurut Winarto (1995, p. 19) Waralaba atau franchise adalah hubungan kemitraan yang usahanya kuat dan sukses dengan usahawan yang relatif baru atau lemah dalam usaha tersebut dengan tujuan saling menguntungkan khususnya dalam bidang usaha penyediaan produk dan jasa langsung kepada konsumen. Jenis/Bentuk Franchise Menurut Mohammad Suud ( 1994:4445) bahwa dalam praktek franchise terdiri dari empat bentuk:
1. Product Franchise adalah Suatu bentuk franchise dimana penerima franchise

hanya bertindak mendistribusikan produk dari petnernya dengan pembatasan areal.


2. Processing

or Manufacturing

Frinchise dimana

Jenis

franchise ini

memberikan hak pada suatu badan usaha untuk membuat suatu produk dan menjualnya pada masyarakat, dengan menggunakan merek dagang dan merek franchisor. Jenis franchise ini seringkali ditemukan dalam industri makanan dan minuman. Suatu bentuk franchise dimana PT Ramako Gerbangmas membeli dari master franchise yang mengeloia Mc Donalds di Indonesia yang hanya memberi know how pada PT Ramako Gerbangmas tersebut untuk menjalankan waralaba Mc Donalds.
3. Bussiness Format atau System Franchise, hal ini adalah Franchisor memiliki

cara yang unik dalam menyajikan produk dalam satu paket, seperti yang dilakukan oleh Mc Donalds dengan membuat variasi produknya dalam bentuk paket.
4. Group Trading Franchise dimana, Bentuk franchise yang menunjuk pada

pemberian hak mengelola toko-toko grosir maupun pengecer yang dilakukan toko serba ada. Menurut International Franchise Association (IFA) berkedudukan di Washington DC, merupakan organisasi Franchise International yang beranggotakan

Mohammad Shadian Merwyn 150110070022 Agronomi - benih

negara-negara di dunia, ada empat jenis franchise yang mendasar yang biasa digunakan di Amerika Serikat, yaitu: 1. Product Franchise. Produsen menggunakan produk franchise untuk mengatur bagaimana cara pedagang eceran menjual produk yang dihasilkan oleh produsen. Produsen memberikan hak kepada pemilik toko untuk mendistribusikan barang-barang milik pabrik dan mengijinkan pemilik toko untuk menggunakan nama dan merek dagang pabrik. Pemilik toko harus membayar biaya atau membeli persediaan minimum sebagai timbal balik dari hak-hak ini. Contohnya, toko ban yang menjual produk dari franchisor, menggunakan nama dagang, serta metode pemasaran yang ditetapkan oleh franchisor. 2. Manufacturing Franchises. Jenis franchise ini memberikan hak pada suatu badan usaha untuk membuat suatu produk dan menjualnya pada masyarakat, dengan menggunakan merek dagang dan merek franchisor. Jenis franchise ini seringkali ditemukan dalam industri makanan dan minuman. 3. Business Oportunity Ventures. Bentuk ini secara khusus mengharuskan pemilik bisnis untuk membeli dan mendistribusikan produk-produk dari suatu perusahaan tertentu. Perusahaan harus menyediakan pelanggan atau rekening bagi pemilik bisnis, dan sebagai timbal baliknya pemilik bisnis harus membayarkan suatu biaya atau prestasi sebagai kompensasinya. Contohnya, pengusahaan mesin-mesin penjualan otomatis atau distributorship. 4. Business Format Franchising. Ini merupakan bentuk franchising yang paling populer di dalam praktek. Melalui pendekatan ini, perusahaan menyediakan suatu metode yang telah terbukti

Mohammad Shadian Merwyn 150110070022 Agronomi - benih

untuk mengoperasikan bisnis bagi pemilik bisnis dengan menggunakan nama dan merek dagang dari perusahaan. Umumnya perusahaan menyediakan sejumlah bantuan tertentu bagi pemilik bisnis membayar sejumlah biaya atau royalti. Kadangkadang, perusahaan juga mengaharuskan pemilik bisnis untuk membeli persediaan dari perusahaan. Keunggulan dan Kelemahan Sistem Franchise Franchising juga merupakan strategi perluasan dari suatu usaha yang telah berhasil dan ingin bermitra dengan pihak ketiga yang serasi, yang ingin berusaha, dan memiliki usaha sendiri. Sistem franchise ini mempunyai keunggulan-keunggulan dan juga kerugian-kerugian. Keunggulannya adalah: Seperti dalam praktek retailing, franchising menawarkan keuntungan untuk memulai suatu bisnis baru dengan cepat berdasar pada suatu merek dagang yang telah terbukti bisnisnya, tidak sama seperti dengan membangun suatu merek dan bisnis baru dari awal mula. Selain itu menurut Rachmadi keunggulan lainnya dari sistem franchise bagi franchisee, antara lain: 1. Pihak franchisor memiliki akses pada permodalan dan berbagi biaya dengan franchisee dengan resiko yang relatif lebih rendah. 2. Pihak franchisee mendapat kesempatan untuk memasuki sebuah bisnis dengan cara cepat dan biaya lebih rendah dengan produk atau jasa yang telah teruji dan terbukti kredibilitas mereknya. 3. Lebih dari itu, franchisee secara berkala menerima bantuan manajerial dalam hal pemilihan lokasi bisnis, desain fasilitas, prosedur operasi, pembelian, dan pemasaran. (Rachmadi, 2007, p. 7-8) Sedangkan kerugian sistem franchise bagi franchisee adalah: 1. Sistem franchise tidak memberikan kebebasan penuh kepada franchisee karena franchisee terikat perjanjian dan harus mengikuti sistem dan metode yang telah dibuat oleh franchisor.

Mohammad Shadian Merwyn 150110070022 Agronomi - benih

2. Sistem franchise bukan jaminan akan keberhasilan, menggunakan merek terkenal belum tentu akan sukses bila tidak diimbangi dengan kecermatan dan kehati-hatian franchisee dalam memilih usaha dan mempunyai komitmen dan harus bekerja keras serta tekun.
3. Franchisee harus bisa bekerja sama dan berkomunikasi dengan baik dalam

hubungannya dengan franchisor. (Sukandar, 2004, p. 67) 4. Tidak semua janji franchisor diterima oleh franchisee. 5. Masih adanya ketidakamanan dalam suatu franchise, karena franchisor dapat memutuskan atau tidak memperbaharui perjanjian. (Rachmadi, 2007,p. 9)

Anda mungkin juga menyukai