1. Allah SWT yang telah memberi Rahmat serta HidayahNya, sehingga kita
diberi kelancaran dan juga kesehatan jasmani maupun rohani dalam menjalani
kegiatan magang.
2. Bapak Prof Dr. Bambang Supriono.,M. Siselaku dekan Fakultas Ilmu
Administrasi Universitas Brawijaya.
3. Bapak M. Kholid Mawardi, Ph.D yang juga telah banyak memberikan
bimbingan baik secara langsung maupun tidak langsung.
4. Bapak Drs. Muhammad Saifi M.Si selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan masukan, arahan, saran dan motivasi dalam menyelesaikan
laporan magang ini.
5. Bapak Sidik Pramono selaku pimpinan PT Holcim Indonesia Tbk (Tuban
Plant) yang telah memberi kepercayaan serta bimbingan kepada kita didalam
melaksanakan kegiatan magang di PT Holcim Indonesia Tbk (Tuban Plant).
6. Bapak Stefanus Agus Sudarono, Bapak Priyo Pratejasmoyo, Bapak
Muhammad Choirul, Bapak Muhammad Yunani Rizzal, Mochamad Yusuf
Hidayat, Ibu Seysar Rina Tofani, dan Ibu Lucci Andriani Rahayu selaku user
i
kami yang telah membantu dalam melaksanakan magang dan membimbing
penulis dalam penulisan laporan magang.
7. Ibu Susi Tri Isprijantidan, Ibu Ayu Desya Pitri selaku pembimbing
perusahaan yang telah membimbing dan memantau kita didalam
melaksanakan kegiatan magang dengan upaya sesuai dengan standar (aturan)
perusahaan.
8. Orang tua yang telah memberikan motivasi, dorongan serta doa sehingga
kegiatan magang kami bisa berjalan dengan sukses.
9. Dan tidak lupa penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak
lainnya yang telah banyak membantu baik itu untuk pelaksanaan magang
maupun untuk penyelesaian laporan magang ini.
Demikian kesempurnaan Magang ini, saran dan kritik yang sifatnya
membangun sangat penulis harapkan. Semoga karya laporan ini bermanfaat
dan dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi pihak yang
membutuhkan.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman
iii
B. Sejarah singkat Perusahaan ...................................................................... 31
C. Visi dan misi Perusahaan.......................................................................... 32
D. Struktur Organisasi Perusahaan ............................................................... 33
E. Bentuk-bentuk Kegiatan ........................................................................... 34
F. Bentuk-bentuk Dukungan ......................................................................... 34
G. Hambatan-hambatan ................................................................................. 35
A. Kesimpulan ................................................................................................ 56
B. Saran .......................................................................................................... 57
iv
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 58
LAMPIRAN ......................................................................................................................... 59
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
BAB I
PENDAHULAN
A. Latar Belakang
Magang merupakan program intra kurikuler wajib yang harus diambil oleh
semua mahasiswa Program Jenjang Pendidikan Sarjana (S1) di Universitas
Brawijaya yang telah memenuhi syarat. Program magang diharapkan dapat
menjadi sarana bagi para mahasiswa untuk menambah pengalaman mengenai
dunia kerja dan untuk menghadapi kenyataan di lapangan sesungguhnya. Melalui
program magang ini, mahasiswa mendapatkan kesempatan untuk menerapkan di
lapangan tentang apa yang selama ini dipelajarinya secara teori selama
perkuliahan sehingga kesulitan-kesulitan yang terjadi pada awal babak memasuki
dunia kerja dapat diminimalisasi dengan dilaksanakannya program magang.
Dalam rangka melaksanakan pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan Tri
Dharma Perguruan Tinggi, yang di harapkan mampu mengaplikasikan
pengetahuan-pengetahuan teoritis yang diperoleh di dalam perguruan tinggi
terhadap dunia kerja. Oleh karena hal-hal tersebut, maka demikianlah alasan kami
melakukan kegiatan magang ini.
1
sering dikenal dengan “Tuban Plant”untuk mengasahkompetensi sesuai dengan
bidang studi yang kami geluti.
B. Tujuan Magang
Beberapa tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan program magang ini
meliputi:
2
C. Manfaat Kegiatan
Manfaat yang dapat diperoleh dari kegiatan ini yaitu :
1. Bagi Mahasiswa
a. Mahasiswa dapat memperoleh ketrampilan bekerja, didukung
dengan kemampuan mahasiswa untuk lebih berkreasi dan berinovasi
pada bidang ilmu yang didapat dari Fakultas Ilmu Administrasi
Universitas Brawijaya secara formal.
b. Mahasiswa dapat mengetahui mekanisme kerja pada instansi yang
bersangkutan.
c. Untuk dapat menjadikan acuan bagi mahasiswa yang lain, agar tidak
hanya menjadi tenaga terdidik tapi juga terampil.
d. Dapat melatih mahasiswa untuk menganalisa permasalahan riil yang
terjadi.
2. Bagi Instansi
a. Dapat melaksanakan salah satu bentuk tanggung jawab sosial kepada
masyarakat.
b. Memperoleh sumbangan pemikiran dan tenaga dalam rangka
meningkatkan kinerja dinas.
c. Sebagai sarana untuk menjalin hubungan kerjasama yang baik antara
instansi dengan Universitas Brawijaya, khususnya Fakultas Ilmu
Administrasi dan sebagai wujud kepedulian perusahaan terhadap
masa depan generasi muda.
d. Merupakan sarana penghubung antara instansi atau perusahaan dan
Lembaga Pendidikan Tinggi.
e. Membantu tugas dari karyawan instansi dalam bidang yang
berhubungan dengan pekerjaan yang bersangkutan.
f. Sebagai sarana peningkatan dan pengembangan kualitas sumber
daya manusia, terutama calon tenaga kerja sehingga memudahkan
dalam proses pencarian tenaga kerja profesional.
3. Bagi Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya
3
a. Memperluas jaringan kerjasama dengan dinas dan lembaga lain yang
terkait.
b. Meningkatkan relevansi kurikulum berbagai program pendidikan di
Fakultas Ilmu Administrasi dengan dunia kerja.
c. Diperolehnya bahan masukan bagi peningkatan atau perluasan
kerjasama antara mahasiswa, dosen, perguruan tinggi dan instansi
yang terkait.
d. Sebagai sarana dalam penerapan teori-teori yang telah dipelajari
selama mengikuti perkuliahan ke dunia kerja yang sesungguhnya.
e. Untuk menambah wawasan praktis pada perusahaan sehingga
mahasiswa mendapatkan gambaran realita kerja yang sesungguhnya.
4
BAB II
RENCANA KEGIATAN
B. Metode Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan kegiatan magang metode yang digunakan
adalah observasi yaitu dimana mahasiswa menjalankan pekerjaan yang
telah direncanakan. Kemudian menggunakan metode interview dalam
mendapatkan informasi terkait yang akan menjadi topik dan kelengkapan
pembuatan laporan magang. Selain itu, metode yang digunakan di dalam
pelaksanaan magang ini penulis juga berusaha mendapatkan data untuk
kelengkapan laporan akhir yang ditulis oleh penulis dengan cara
melakukan serangkaian wawancara kepada pihak PT. Holcim Indonesia
5
Tbk (Tuban Plant), serta pengumpulan data-data yang dimiliki oleh
perusahaan terkait dengan topik penulisan laporan akhir ini.
6
No Program Kegiatan Tujuan Hasil / Praktek
2. Mempelajari proses Untuk mengetahui tugas Penulis mengetahui
kegiatan pekerjaan dan aktivitas yang beberapa bidang tugas
yang dilaksanakan dikerjakan sesuai dengan yang dikerjakan oleh para
dari masing-masing bidang tugas dan untuk karyawan PT Holcim
departemen mengetahui praktek di Indonesia Tbk (Tuban
dalam dunia kerja antara Plant)
teori ilmu-ilmu yang di
dapat selama bangku
kuliah.
3. Penulis mempelajari Untuk memahami Penulis cukup memahami
dan membantu sekaligus mengerti di dan mengerti di dalam
pelaksanaan kegiatan dalam melaksanakan melaksanakan serta
karyawan sesuai serta mengerjakan tugas mengerjakan tugas yang
dengan departemen yang diberikan. diberikan oleh karyawan
yang ditempatkan. serta dari masing-masing
user sesuai dengan
departemen.
4. Mencari data yang Untuk mendapatkan Penulis mendapatkan
dibutuhkan untuk informasi sebagai data-data yang
menyusun laporan refrensi dan data yang dibutuhkan untuk
akhir (magang). diperlukan dalam penyusunan laporan akhir
menyusun laporan akhir (magang).
(magang).
7
mendapatkan data dan informasi yang mendukung dalam penyusunan
laporan akhir (magang).
D. Pembagian Kerja
E. Jadwal Kegiatan
Adapun jadwal kegiatan magang yang kami lakukan pada PT Holcim
Indonesia Tbk (Tuban Palnt) selama dua bulan, meliputi :
8
Hari & Pukul
Tanggal Jenis Kegiatan yang Dilakukan
No Datang Pulang
9
Hari & Pukul
Tanggal
No Datang Pulang Jenis Kegiatan yang Dilakukan
8. Kamis, 09 Juli 07.30 16.15 1. Menarik good issue dari SAP (Surat
2015 Aplikasi produksi)
2. Input SPP (Surat Perintah
Pengiriman
3. Membuat Transmittal
9. Jum’at, 10 07.30 16.15 1. Menarik good issue dari SAP (Surat
Juli 2015 Aplikasi produksi)
2. Input SPP (Surat Perintah
Pengiriman
3. Membuat Transmittal
10. 13-21 Juli - - LIBUR LEBARAN
2015
12. Senin, 27 Juli 07.30 16.15 1. Menarik good issue dari SAP (Surat
2015 Aplikasi produksi)
2. Input SPP (Surat Perintah
Pengiriman
13. Selasa, 28 Juli 07.30 16.15 1. Menarin good issue dari SAP (Surat
2015 Aplikasi roduksi)
2. Input SPP (Surat Perintah
Pengiriman
3. Membuat Transmittal
14. Rabu, 29 Juli 07.30 16.15 1. Menarin good issue dari SAP (Surat
2015 Aplikasi roduksi)
2. Input SPP (Surat Perintah
Pengiriman
10
Hari & Pukul
Tanggal
No Datang Pulang Jenis Kegiatan yang Dilakukan
15. Kamis, 30 Juli 07.30 16.15 1. Menarik good issue dari SAP (Surat
2015 Aplikasi produksi)
2. Input SPP (Surat Perintah
Pengiriman
3. Memisahkan invoice untuk Logistic
dan Accounting
16. Jum’at, 31 07.30 16.15 1. Menarik good issue dari SAP (Surat
Juli 2015 Aplikasi produksi)
2. Input SPP (Surat Perintah
Pengiriman
3. Membuat Transmittal
4. Memisahkan invoice untuk Logistic
dan Accounting
18. Rabu, 05 07.30 16.15 1. Menarik good issue dari SAP (Surat
Agustus 2015 Aplikasi produksi)
2. Input SPP (Surat Perintah
Pengiriman
3. Membuat Transmittal
4. Memisahkan invoice untuk Logistic
dan Accounting
5. Update status POD
19. Kamis, 06 07.30 16.15 1. Menarik good issue dari SAP (Surat
Agustus 2015 Aplikasi produksi)
2. Input SPP (Surat Perintah
Pengiriman
3. Update status POD
11
Hari & Pukul
Tanggal
No Datang Pulang Jenis Kegiatan yang Dilakukan
20. Jum’at, 07 07.30 16.15 1. Menarik good issue dari SAP (Surat
Agustus 2015 Aplikasi produksi)
2. Input SPP (Surat Perintah
Pengiriman
3. Update status POD
21. Senin, 10 07.30 16.15 1. Menarik good issue dari SAP (Surat
Agustus 2015 Aplikasi produksi)
2. Input SPP (Surat Perintah
Pengiriman
3. Update status POD
22. Selasa, 11 07.30 16.15 1. Menarik good issue dari SAP (Surat
Agustus 2015 Aplikasi produksi)
2. Input SPP (Surat Perintah
Pengiriman
3. Update status POD
23. Rabu, 12 07.30 16.15 1. Menarik good issue dari SAP
Agustus 2015 2. Input SPP (Surat Perintah
Pengiriman
3. Membuat Transmittal
4. Update status POD
24. Kamis, 13 07.30 16.15 1. Menarik good issue dari SAP (Surat
Agustus 2015 Aplikasi produksi)
2. Input SPP (Surat Perintah
Pengiriman
3. Update status POD
25. Jum’at, 14 07.30 16.15 1. Menarik good issue dari SAP (Surat
Agustus 2015 Aplikasi produksi)
2. Input SPP (Surat Perintah
Pengiriman
3. Update status POD
12
Hari & Pukul
Tanggal
No Datang Pulang Jenis Kegiatan yang Dilakukan
28. Rabu, 19 07.30 16.15 1. Menarik good issue dari SAP (Surat
Agustus 2015 Aplikasi
produksi)
13
No Hari & Pukul Jenis Kegiatan yang Dilakukan
Tanggal
Datang Pulang
34. Jum’at, 28 07.30 16.15 1. Ikut serta dalam kegiatan training dan
Agustus 2015 pengmbilan dokumentasi
14
Hari & Pukul
Tanggal Jenis Kegiatan yang Dilakukan
No Datang Pulang
15
Hari & Pukul
Tanggal Jenis Kegiatan yang Dilakukan
No Datang Pulang
16
Hari & Pukul
Tanggal Jenis Kegiatan yang Dilakukan
No Datang Pulang
15. Kamis, 30 Juli 07.30 16.15 1. Penginputan data FBH dan memberi
2015 nomer FBH
2. Penginputan data PTW
3. Pemberian Nomer PTW kepada
karyawan dan kontraktor
16. Jum’at, 31 07.30 16.15 1. Penginputan data PTW
Juli 2015 2. Pemberian Nomer PTW kepada
karyawan dan kontraktor
3. Penginputan closed scaffolding
17
Hari & Pukul
Tanggal Jenis Kegiatan yang Dilakukan
No Datang Pulang
18
Hari & Pukul
Tanggal Jenis Kegiatan yang Dilakukan
No Datang Pulang
19
No Hari & Pukul Jenis Kegiatan yang Dilakukan
Tanggal
Datang Pulang
35. Jum’at, 28 07.30 16.15 1. Ikut serta dalam kegiatan training dan
Agustus 2015 pengmbilan dokumentasi
20
Hari & Pukul
Tanggal Jenis Kegiatan yang Dilakukan
No Datang Pulang
21
Hari & Pukul
Tanggal Jenis Kegiatan yang Dilakukan
No Datang Pulang
22
Hari & Pukul
Tanggal Jenis Kegiatan yang Dilakukan
No Datang Pulang
23
Hari & Pukul
Tanggal Jenis Kegiatan yang Dilakukan
No Datang Pulang
24
Hari & Pukul Jenis Kegiatan yang Dilakukan
Tanggal
No Datang Pulang
25
Hari & Pukul
Tanggal Jenis Kegiatan yang Dilakukan
No Datang Pulang
26
Hari & Pukul
Tanggal Jenis Kegiatan yang Dilakukan
No Datang Pulang
27
Hari & Pukul
Tanggal Jenis Kegiatan yang Dilakukan
No Datang Pulang
28
Hari & Pukul
Tanggal
No Datang Pulang Jenis Kegiatan yang Dilakukan
29
BAB III
HASIL KEGIATAN
30
B. Sejarah Singkat Perusahaan
31
2. Semen Holcim Serba Guna memiliki dampak lingkungan yang lebih
kecil karena proses produksinya menggunakan energi dan material
alternatif yang terbarukan.
3. Produk ini memiliki kualitas yang sangat baik dan memenuhi standar
nasional (SNI) dan internasional (ASTM), dan dengan penggunaan
yang tepat, Semen Holcim Serba Guna aman bagi lingkungan dan
manusia karena telah lolos uji TCLP (Toxicity Characteristic Leaching
Procedure) melalui standar USEPA, atau Badan Perlindungan
Lingkungan Amerika.
Holcim Indonesia memiliki produk tahunan sekitar 11 juta ton
klinker dan semen yang merupakan kombinasi dari semen berkualitas
tinggi dalam berbagai sak dan curah baik untuk pelanggan domenstic
maupun pasar ekspor di regional.
32
b. Peduli akan kselamatan kerja dan kelestarian lingkungan
c. Mengembangkan kemampuan karyawan melakukan inovasi untuk
menjdi yang terbaik dan membentuk jaringan yang terpadu
33
E. Bentuk-bentuk Kegiatan
Bentuk-bentuk kegiatan yang penulis lakukan bermacam-macam.
Bahwa dalam pelaksanaan kegiatan magang ini penulis di pisah bagian
(departemen). Sehingga bentuk-bentuk kegiatan yang penulis lakukan
berbeda-beda sesuai dengan departemen yang ditempati oleh penulis.
Bentuk-bentuk kegiatan yang dilakukan oleh penulis pada PT
Holcim Indonesian Tbk (Tuban Plant) memiliki perbedaan disetiap
departemennya. Baik dalam bentuk yang terjun ke lapangan ataupun yang
hanya didalam ruangan kerja. Seperti halnya departemen HR, OHS dan
Logistic Operation memilki bentuk kegiatan didalam ruangan kerja.
Berbeda dengan departemen Training yang memiliki bentuk kegiatan
terjun ke lapangan atau terkadang juga didalam ruangan kerja.
F. Bentuk-bentuk Dukungan
34
kegiatan magang. Sedangkan bentuk dukungan tidak langsung berupa
motivasi dan dorongan serta doa baik didapatkan dari pihak universitas,
perusahaan ataupun pihak-pihak yang mendukung didalam pelaksanaan
kegiatan magang.
G. Hambatan-hambatan
Hambatan-hambatan terhadap Prosedur Pelatihan Karyawan :
1. Kurangnya tenaga kerja di departemen T&D sehingga menyebabkan
kurang efisien apabila ada permintaan pelatihan kerja karyawan.
2. Adanya permintaan pelatihan (request training) dari karyawan secara
dadakan. Sehingga ketika pelaksanaan training / pelatihan dilakukan
pelayanan yang diberikan oleh departemen T&D sudah baik akan
tetapi kurang maksimal. Seperti halnya dalam proses pengevaluasian
yang seharusnya ada pree test dan post test, namun terkadang pree test
tidak dilaksanakan kerena adanya permintaan pelatihan (request
training) dari karyawan secara dadakan dan adanya keterbatasan
waktu.
35
BAB IV
PEMBAHASAN
36
Dari beberapa pengertian datas, maka dapat disimpulkan
bahwayang dimaksud training adalah proses mengajarkan pengetahuan
dan pengembangan keterampilan bekerja serta sikap agar karyawan
semakin terampil dan mampu melaksanakan tanggung jawabnya dengan
semakin baik sesuai dengan standar.Agar training menjadi efektif, maka
dalam training harus mencakup suatu pembelajaran yang sesuai.
37
Usaha pelatihan dan pengembangan diperlukan secara terus menerus
agar para tenaga kerja dapat mengikuti perkembangan terakhir dalam
bidang kerja mereka masing-masing.
7) Menunjang pertumbuhan pribadi (personal growth)
Pelatihan dan pengembangan tidak hanya menguntungkan perusahaan
tetapi juga menguntungkan tenaga kerja. Karena dengan adanya
pelatihan dan pengembangan maka kemampuan karyawan akan
meningkat sesuai dengan keahlian masing-masing.
8) Meningkatkan pelayanan terhadap konsumen
Pelatihan dan pengembangan karyawan akan memberikan manfaat
yang baik bagi konsumen karena mereka memperoleh barang atau
pelayanan yang lebih berkualitas.
38
mengajukan permintaan training (pelatihan) ke departemen T&D untuk
mendapatkan materi yang diinginkannya. Didalam request training
terdapat dua permintaan, baik permintaan dadakan (Request from
personal) maupun request yang sudah direncanakan (Request from
management) misalnya safety planing.
i. Request from personal merupakan permintaan pelatihan dari seseorang.
Misalnya : Biasanya request training personal dari departemen yang
menginginkan training secara mendadak.
ii. Request from management merupakan permintaan pelatihan dari
management.
Misalnya : safety planing.
Bentuk dari request from management yakni training wajib (training/
pelatihan yang sudah ditentukan oleh departmen T&D). Di dalam
training wajib terdapat:
a) Kompetensi
Untuk mengukur tingkat kemampuan dan pengetahuan dari
karyawan baru yang direkrut oleh perusahaan. Di dalam kompetensi
terdapat beberapa point untuk mengukur hasil training/ pelatihan,
yaitu :
b) Interview
Setelah mengikuti training/ pelatihan, kemudian dilakukan interview
untuk melihat sejauh mana ilmu yang sudah didapat oleh peserta
training/ pelatihan.
c) Quesioner atau feedback
Dengan adanya quesioner atau feedback bertujuan untuk mengukur
dan mengevaluasi fasilitas sarana dan prasarana yang telah
disediakan oleh departemen training apakah sudah memenuhi
standart atau belum.
d) Safety
Sebelum melakukan pekerjaan pada PT Holcim Indonesia Tbk
(Tuban Plant), maka diadakan Induksi safety terlebih dahulu untuk
39
keselamatan kerja dan untuk kesehatan karyawan serta untuk
meminimalisir resiko kecelakaan yang terjadi di tempat kerja.
e) Bintalsik
Training ini diadakan khusus untuk bimbingan mental dan fisik bagi
karyawan agar tidak setres didalam pekerjaan apabila mendapatkan
tekanan di tempat kerja. Manajemen dari perusahaan ini diatur untuk
keberlangsungan dan keberlanjutan dari perusahaan serta
meningkatkan tingkat efektivitas waktu serta meminimalisir biaya
dengan upaya untuk mengukur tingkat efesiensi suatu perushaan.
f) Aturan atau Peraturan
Aturan merupakan sebuah strategi yang dibuat oleh Pemerintah
untuk mematuhi apa yang sudah diatur oleh Undang Undang.
Sedangkan peraturan merupakan suatu strategi yang dibuat oleh
perusahaan untuk melakukan apa yang di buat oleh perusahaan.
g) Assesment
Penarikan biaya dari departemen T&D kepada peserta untuk
kegiatan training/ pelatihan karyawan.
b. Persiapan Training
Persiapan training merupakan persiapan didalam melakukan
pelatihan karyawan dengan upaya pemahaman teori untuk pelaksanaan
kerja dilapangan. Kemudian sebelum melakukan training memerlukan
persiapan fasilitas sarana dan prasana didalam melakukan trainig.
Misalnya : Undangan(mengundang peserta training), persiapan ruangan,
terdiri dari list attandance (Absen, LCD, Flip chart, pointer, ATK),
moduledan soal test.
c. Eksekusi Training
Eksekusi Training merupakan suatu proses pelaksanaan training.
Dimana sebelum pelaksanaan training / eksekusi training perlu melewati
beberapa tahapan terlebih dahulu. Berawal dari user yang melakukan
permintaan training (request training) kepada departemen Training and
development (T&D), kemudian departemen Training and development
40
(T&D) mencari vendor. Setelah mendapatkan vendor, departemen
Training and development (T&D) mengkonfirmasi kepada user yang
meminta training (request training) dan selanjutnya barulah terjadi
eksekusi training atau pelaksanaan training.
Waktu pelaksanaan training / eksekusi training tergantung dari
permitaan peserta training (request training). Dan hari pelaksanaan
eksekusi training ada yang dilaksanakan secara berturut-turut dan ada juga
yang tidak berturut-turut.
Di dalam pelaksanaan kegiatan training (pelatihan), hal-hal yang
dilakukan adalah sebagai berikut :
1) Pembukaan
Merupakan pegenalan dari departemen training kepada para peserta
training/ pelatihan.
2) Penyampaian ide
Merupakan ide yang diberikan oleh karyawan untuk perusahaan
dengan upaya pembangunan serta pengembangan yang lebih baik. Serta
penyampaian visi dan misi untuk mendukung berjalannya ide yang
akan diterapkan untuk perusahaan.
3) Penyampaian materi
Dimana di dalam hal ini penyampaian materi yang diberikan oleh
vendor kepada karyawan.
4) Tanya jawab
Dimana di dalam ini, maka akan di adakannya sesi tanya jawab antar
peserta training kepada pemberi materi.
d. Evaluasi Training/ Pelatihan
Menurut Noe (2002) evaluasi pelatihan merujuk pada proses
pengumpulan hasil-hasil yang diperlukan untuk menentukan apakah suatu
pelatihan efektiv atau tidak. Sedangkan menurut Yadapadithaya (2001)
dalam pelatihan yang berjudul “Evaluating Corporate Training and
Development : An Indian Experince” mengemukakan bahwa bentuk dasar
dari pengevaluasian adalah perbandingan objektif dengan pengaruh-
41
pengaruhnya untuk menjawab pertanyaan seberapa jauh pelatihan telah
mencapai tujuan. Hal senada juga diutarakan oleh Alvarez, Salas dan
Garofano (2004) bahwa evaluasi pelatihan adalah teknik pengukuran untuk
mengetahui sejauh mana program pelatihan memenuhi tujuan-tujuan yang
di inginkan.
42
b Adanya permintaan fungsi pada pelatihan berdasarkan dengan
inisiatif baru serta sesuai dengan tujuan
Siapa (Who) :
Aspirasi Karyawan
2
HR (Human Resource) Training and development
Keterangan :
b. Preparation
Apa (What) :
1. Proses pelatihan terdiri dari analisis kebutuhan, perencanaan
progam latihan, eksekusi progam serta adanya evaluasi progam
43
2. Proses didalam menentukan pelatihan yang dibutuhkan oleh klien
yakni adanya beberapa jenis atau judul pelatihan yang mungkin
sudah diketahui atau bahkan bagi mereka yang belum
mengetahui. Maka dari itu tim pelatih khusus akan menentukan
jenis atau judul pelatihan yang dibutuhkan oleh klien
3. Ringkasan dari semua kebutuhan pelatihan selama setahun serta
penyusunan jadwal pelatihan, Persiapan modul yang akan
digunakan dalam peristiwa pelatihan
Mengapa (Why) :
Kenapa (When) :
Siapa (Who) :
1. Pemohon : karyawan, manajer lini & CEO
2. Pendukung : holcim akademi
3. Approver : kepala akademi holcim
4. Owner : pelatihan (training & learning)
44
Tabel 4. Alur Preparation
Komunikasi
Departemen T&D 1 terkait jadwal 2
Module
pelatihan
Keterangan :
Apa (What) :
45
Mengapa (Why) :
1. Untuk pelaksanaan pelatihan internal maupun eksternal
2. Mengevaluasi pelaksanaan untuk merekam dan menganalisa dampak
dari pelatihan
Kapan (When) :
Siapa (Who) :
46
47
Keterangan :
48
F. Sistem Prosedur Pelatihan(Training) Eksternal pada PT Holcim
Indonesia Tbk (Tuban Plant)
Sistem adalah suatu jaringan yang saling beketerkaitan antara satu
dengan yang lainnya. Begitu pula dengan sistem prosedur pelatihan kerja
karyawan yang ada pada PT Holcim Indonesia Tbk (Tuban Plant). Dimana
sistem prosedur pelatihan kerja karyawan PT Holcim Indonesia Tbk
(Tuban Plant) dapat digambarkan seperti gambar dibawah ini :
5 (LRF)
1
User T&D Execution /
(Dokumen) pelaksanaan
4
2 3 7
Pembayaran
Vendor
(Payment)
49
4. Departemen Training and Development (T&D) menghubungi user
(departemen) yang meminta training (request training) bahwa vendor
yang di inginkan sudah ada.
5. Kemudian user (departemen) menyerahkan LRF (Learning Request
Form) kepada Departemen Training and Development (T&D). LRF
(Learning Request Form adalah form permohonan untuk pembelajaran
(training).
6. Selanjutnya, user (departemen) melakukan execution (pelaksanaan
training).
7. Kemudian setelah diadakannya execution (pelaksanaan training), maka
hal selanjutnya yang dilakukan adalah proses pembayaran training
(payment).
Include tax
Paymen
t
50
invoice (tagihan pembayaran) sesuai dengan nominal biaya yang sudah
disepakati oleh kedua belah pihak antara vendor dengan user. (Apabila
pihak vendor mengenakan pajak (include tax) di dalam in voice
tersebut, maka budget yang sudah dikeluarkan akan ditambah dengan
biaya tagihan pajak (include tax), namun jika tidak dikenakan pajak,
maka tidak perlu membayar tagihan pajak (include tax) ).
b. Setelah itu departemen Training and Development (T&D)
mengklarifikasi dari hasil tagihan tersebut (in voice).
c. Kemudian departemen Training and Development (T&D) sign in ke
cost centre dan GL. Dimana cost centre adalah pengelompokan biaya
berdasarkan kelompok, sedangkan GL adalah pengelompokan biaya
berdasaran kegunaan tiap departmen.
d. Kemudian dibawa ke departemen accouting untuk dilakukannya
pengumpulan dan pengelompokan biaya. Selanjutnya dimasukkan ke
dalam SAP (Sistem Aplikasi Produksi). SAP adalah sebuah sistem
pembayaran. Dimana semua hal-hal yang yang ada sangkut pautnya
dengan masalah pembayaran, baik pembayaran apapun itu, maka akan
menggunakan SAP (Sistem Aplikasi Produksi).
e. Kemudian setelah dilakukannya pengumpulkan dan pengelompokkan
biaya serta di masukkan kedalam SAP (ERP), maka selajutnya
departemen accounting me-approve.
f. Setelah itu terjadi payment lagi.
51
Level 1. Tidak bisa melakukan
Karyawan telah mengikuti training/ pelatihan tetapi tidak dapat
mengaplikasikan di tempat kerja.
Level 2. Mengerti hanya sekedarnya saja.
Karyawan telah mengikuti training/ pelatihan namun pemahaman
materi yang didapat hanya mengerti sekedar saja.
Level 3. Paham detail bisa melakukan dalam pengawasan.
Karyawan telah mengikuti training/ pelatihanserta memahami
materi yang telah diajarkan didalam training/ pelatihan dan
mampu mengaplikasikan kedalam tempat kerja,akan tapi masih
dalam pengawasan pemimpin.
Level 4. Apa adanya (Mengerti dan melakukan dengan apa adanya)
Karyawan telah mengerti hasil dari kegiatan training/ pelatihan
namun karyawan tersebut hanya bisa mengaplikasikan ilmunya
didalam tempat kerja dengan apa adanya (sesuai pemahaman).
Level 5. Export (Pengalaman).
Setelah karyawan mengikuti training/ pelatihan serta memahami
materi yang telah diajarkan dan mampu mengaplikasikan didalam
dunia kerja.
52
a. Level 1 : Metode dengan cara penyampaian (Pemahaman Interest
tentang training/ pelatihan).Metode tersebut merupakan cara yang
dilakukan oleh vendor agar materi yang disampaikan dapat dipahami
oleh karyawan yang mengikuti kegiatan training/ pelatihan.
b. Level 2 :Result test merupakan hasil yang diperoleh oleh peserta
setelah mengikuti kegiatan training/ pelatihan. Hal ini dapat diukur
dengan cara :
Pre test,merupakan pemberian soal sebelum kegiatan training/
pelatihan dilaksanakan.
Post test, merupakan pemberian soal setelah kegiatan training/
pelatihan berlangsung dengan tujuan untuk evaluasi materi yang telah
dijelaskan.
c. Level 3 : Behavior merupakan perilaku para peserta training/ pelatihan
setelah dilakukan kegiatan training/ pelatihan.
d. Level 4 : Result Performance Company
Dengan adanya training (pelatihan) akan meningkatkan produktivitas
perusahaan serta dapat mengurangi problem didalam perusahaan.
53
untuk karyawan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan dan
pengetahuan para anggota training (pelatihan) setelah mengikuti kegiatan
training (pelatihan).
Kelemahan
1) Didalam melakukan pengevaluasian training/ pelatihan kepada
karyawan, PT Holcim Indonesia Tbk (Tuban Plant) masih menerapkan
beberapa level dari teori Kirk Patrick (masih belum mencakup dari
semua level yang terdapat pada teori Krik Patrick).
2) PT Holcim Indonesia Tbk (Tuban Plant) masih mengalami kekurangan
karyawan/ pegawai di dalam perusahaan.
3) Di dalam PT Holcim Indonesia Tbk (Tuban Plant) satu karyawan
merangkap beberapa pekerjaan.
4) Akibat dari adanya satu karyawan yang merangkap beberapa pekerjaan,
maka banyak pekerjaan yang menumpuk dan kurang terkontrol.
54
Kelebihan
1) Tidak adanya perbedaan/ diskriminasi antara karyawan biasa(karyawan
level bawah) dengan atasan (karyawan level atas).
2) Lebih memprioritaskas kesejahteraan para karyawan perusahaan
(mengayomi para karyawan).
J. Rekomendasi
55
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil kegiatan magang yang telah penulis laksanakan pada PT
Holcim Indonesia Tbk (Tuban Plant) dan dari hasil laporan akhir, dapat
ditarik kesimpulan :
1) Dengan adanya kegiatan training/ pelatihan kerja yang dilaksanakan
pada PT Holcim Indonesia Tbk (Tuban Plant), ternyata membawa
banyak manfaat yang menguntungkan bagi pihak perusahaan maupun
pihak karyawan itu sendiri.
2) Di dalam pelaksanaan kegiatan training/ pelatihan kerja yang
dilaksanakan pada PT Holcim Indonesia Tbk (Tuban Plant) perlu
melewati beberapa prosedur yang telah ditentukan perusahaan. Dimana
prosedur tersebut dapat mempermudah PT Holcim Indonesia Tbk
(Tuban Plant) didalam melatih kinerja para karyawan.
3) Prosedur kegiatan training/ pelatihan kerja yang dilaksanakan pada PT
Holcim Indonesia Tbk (Tuban Plant) yakni berawal dari permintaan
training (request training), pelaksanaan training, eksekusi training dan
yang terakhir evaluasi training.
4) Di dalam melaksanakan evaluasi training/ pelatihan, PT Holcim
Indonesia Tbk (Tuban Plant) menerapkan teori dari Kirk Patrick yang
meliputi empat level. Dimana level pertama dengan cara metode
penyampaian, kemudian level kedua dengan cara result test, level tiga
dengan cara behavior, dan level yang ke empat dengan cara Result
Performance Company. Namun PT Holcim Indonesia Tbk (Tuban
Plant) masih menerapkan pada level satu dan level dua. Namun dengan
adanya level tersebut dapat mempermudah PT Holcim Indonesia Tbk
(Tuban Plant) dalam mengukur kinerja karyawan.
56
B. Saran
Adapun saran yang penulis berikan dari hari hasil kegiatan magang
terhadap PT Holcim Indonesia Tbk (Tuban Plant) adalah sebagai berikut:
1) Seharusnya PT Holcim Indonesia Tbk (Tuban Plant) membuka
lowongan pekerjaan untuk menambah karyawan sehingga tidak terjadi
rangkap pekerjaan dan pekerjaan yang menumpuk.
2) Penulis juga mengharapkan PT Holcim Indonesia Tbk (Tuban Plant)
menggunakan teori Krik Patrick secara keseluruhan dengan tujuan
untuk mengukur efektivitas kinerja karyawan serta dapat mengurangi
masalah-masalah yang terdapat di PT Holcim Indonesia Tbk (Tuban
Plant).
57
DAFTAR PUSTAKA
58
LAMPIRAN
Foto bersama Departemen HR (Human Resouch) PT Holcim Indonesia Tbk (Tuban Plant)
Foto pada saat Buka Bersama di PT Holcim Indonesia Tbk (Tuban Plant)
60
Gambar Invoice Gambar Feedback
61
Surat Balasan dari PT Holcim Indonesia Tbk (Tuban Plant)
62