Disusun Oleh :
Anifa Pradanti
Azizah Alya Raihan
Hasna Salsabila Afgani
Mutia Hanifa
Naomi Labibah
Putri Novitasary Hartono
Sandrina Cindy Laras
SMK-SMAK Bogor, Jl. Binamarga II, Baranangsiang, Kota Bogor 16143
(Kotak Pos 2017). Telp: (0251) 8323 138. Fax: (0251) 8384 785. Email:
mail@smakbo.sch.id
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah agama tentang “ Menjelang Hari Akhir “. Shalawat serta
salam dijunjungkan kepada baginda Nabi Muhammad S.A.W. sebagai suri tauladan
umat.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai sumber informasi sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah
ini. Untuk itu saya menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini termasuk guru yang telah
membimbing.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca.
Kami berharap semoga makalah agama tentang “ Menjelang Hari Akhir “ ini dapat
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Selama beribu-ribu tahun lamanya manusia telah hidup di dunia. Zaman telah berlalu dan
mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan hidup manusia. Sebagian muslim meyakini
bahwa manusia saat ini tengah hidup di akhir zaman dan hari kiamat atau hari akhir
dibangkitkannya manusia akan segera tiba.
Hari kiamat atau yang dikenal dengan hari akhir zaman atau yaumul akhir adalah hari
dimana umat manusia akan dibangkitkan oleh Allah subhanahu wa ta’ala dan ditimbang amal
perbuatannya. Hari kiamat atau hari akhir saat bumi hancur leburkan dan umat manusia
dibangkitkan kembali dari kematiannya memang masih menjadi misteri dan tidak ada seorang
pun yang mengetahuinya kecuali Allah SWT. Meskipun hari kiamat belum nampak, ada beberapa
tanda yang merupakan peringatan bagi umat islam bahwa kiamat sudah dekat.
Belakangan ini begitu banyak terjadi fenomena alam maupun peristiwa yang menurut
banyak kalangan mengatakan bahwa itu merupakan tanda-tanda kiamat sudah dekat. Berbagai
peristiwa tersebut di antaranya adalah timbulnya berbagai bencana alam seperti gunung meletus,
gempa bumi, banjir bandang, dan bencana-bencana alam lainnya yang menimpa di berbagai
penjuru dunia. Bahkan beberapa waktu lalu banyak isu-isu beredar akan datangnya hari kiamat.
Meskipun prediksi kiamat tersebut terbukti tidak benar akan tetapi banyak orang yang
mempercayai kiamat memang sudah dekat. Hingga saat ini tidak ada ilmu yang dapat memastikan
kapan kiamat atau hari akhir akan datang.
B. Rumusan Masalah
1. Apa tanda – tanda akhir zaman?
2. Mengapa Kita harus mempelajari tanda – tanda akhir zaman?
3. Pelajaran apa yang dapat Kita ambil dari mempelajari tanda akhir zaman?
4. Bagaimana cara kita menghadapi tanda akhir zaman?
ISI
Di antara tanda-tanda kiamat kecil ialah muncul banyak fitnah, banyak terjadi pembunuhan,
perbuatan hina merajalela, perbuatan keji dan kemungkaran semisal zina, minum arak, perjudian, merasa
bangga dengan perbuatan buruk dilakukan secara terang-terangan. Sehingga, orang yang berpegang
teguh pada agamanya bagaikan orang yang menggenggam bara api.
Demikianlah pula termasuk di antara tanda-tanda kiamat kecil ialah dicabutnya ilmu, kebodohan
nampak, kuantitas kaum perempuan banyak sekali, kaum laki-laki hanya sedikit, sutra banyak dipakai,
banyak orang menjadi penyanyi, seseorang melewati kuburan orang lain, lalu dia berkata, “Seandainya
saja aku berada di posisi dia.”
Termasuk di antara tanda-tanda kiamat kecil ialah muncul para dai yang menyesatkan, para pemimpin
yang menyimpang, amanat disia-siakan dengan diserahkan kepada orang yang bukan ahlinya. Demikian
pula minimnya kebaikan, jarang hujan, sering terjadi gampa, banjir, harga-harga barang melangit, kaum
perempuan keluar dengan menanggalkan pakaian, berpakaian tapi telanjang.
Di samping itu, termasuk di antara tanda-tanda kiamat kecil ialah terjadinya peperangan yang
menentukan antara kaum Yahudi dan kaum muslimin. Akhirnya kaum muslimin membunuh mereka
sehingga orang-orang Yahudi bersembunyi di balik batu dan pohon, lalu pohon atau batu tersebut
berbicara, “Wahai orang muslim, wahai hamba Allah! Ini orang Yahudi di belakang saya. Kemarilah, bunuh
dia!” Kecuali pohon Gharqad, karena sesungguhnya pohon Gharqad termasuk pohon orang Yahudi.
Di samping itu, termasuk tanda-tanda kiamat kecil ialah waktu berjalan terasa cepat, sehingga
setahun seakan-akan hanya sebulan, sebulan seakan-akan hanya satu jam, dan satu jam bagaikan bara
api yang membakar.
Termasuk pula di antara tanda-tanda kiamat kecil ialah menyia-nyiakan shalat, menuruti hawa nafsu,
Orang pendusta dibenarkan, dan orang yang jujur didustakan, orang yang berkhianat dianggap dapat
dipercaya, orang yang dapat dipercaya dianggap berkhianat. Alquran menjadi lenyap. Yang tersisa
hanyalah tulisannya, mushaf-mushaf dihias dengan emas, kaum perempuan jadi pembicara, dan masjid-
masjid juga dihias.
b. Kabut
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“Maka Tunggulah pada hari ketika langit membawa kabut yang tampak jelas yang meliputi manusia.
Inilah adzab yang pedih.” (QS. Ad-Dukhan: 10-11)
Yang dimaksud dengan dukhan dalam ayat ini ialah kabut tebal yang memenuhi antara langit dan
bumi yang muncul sebelum kiamat datang yang mengambil nafas orang-orang kafir sehingga mereka
hampir tercekik sedangkan bagi orang-orang mukmin seperti mengalami pilek. Kabut ini berlangsung di
muka bumi selama empat puluh hari.
Semua keterangan ini terdapat di dalam hadis-hadis shahih. Kami akan menuturkan sebagian di
antaranya dengan pertolongan Allah Subhanahu wa Ta’ala.
“Tidak ada seorang nabi pun melainkan memberi peringatan kepada umatnya mengenai orang
buta sebelah yang pendusta. Ingalah bahwa dia buta sebelah. Sesungguhnya Rabb kalian tidak buta
sebelah. Di antara kedua matanya tertulis ‘kafir’ yang dapat dibaca oleh semua muslim.”
“Sesungguhnya Dajjal keluar dengan membawa air dan api. Maka, air yang dilihat oleh orang-
orang sesungguhnya adalah api yang membakar. Sedangkan api yang dilihat oleh orang-orang,
sesungguhnya adalah air yang dingin dan segar. Barangsiapa di antara kalian yang menjumpai hal ini, maka
hendaklah dia menjatuhkan diri pada sesuatu yang dilihatnya api, karena sesungguhnya hal itu adalah air
segar yang baik.”
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menuturkan tentang Dajjal pada suatu pagi. Beliau
merendahkan tetapi juga meninggikan suaranya, sampai-sampai kami menduga bahwa Dajjal berada di
satu sisi pohon kurma.” (Maksudnya, beliau merendahkan suaranya dengan menyebutkan bahwa dia buta
sebelah dan di antara kedua matanya tertulis ‘kafir’. Beliau juga memandang besar fitnah Dajjal karena
mencakup hal-hal yang luar biasa. Artinya, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersungguh-sungguh
mengganggap dekat munculnya Dajjal. Beliau menggunakan redaksi yang bermacam-macam, baik yang
merendahkan maupun yang meninggikan –redaksi sehingga kami menduga- untuk bersungguh-sungguh
dalam menganggap dekat –bahwa Dajjal berada di satu sisi pohon kurma- di (Madinah).
Beliau bersabda, “Selain Dajjal yang lebih saya khawatirkan atas diri kalian. Apabila dia muncul
sedangkan saya masih ada di antara kalian, maka sayalah yang akan mematahkan hujjahnya untuk
membela kalian. Apabila dia muncul dan saya sudah tidak ada di antara kalian, maka tiap-tiap orang
membela dirinya sendiri. Allah yang menggantikan diriku atas setiap orang muslim. Dajjal adalah pemuda
yang berambut keriting, matanya sayu, seakan-akan saya menyamakannya dengan Abdul Uzza bin Qathan
(seseorang yang binasa pada masa jahiliyah). Barangsiapa bertemu dengannya, maka bacakan kepadanya
bagian pembukaan surat Al-Kahfi. Dia muncul di daerah antara Syiria dan Irak. Dia membuat banyak
kerusakan di kanan dan di kiri. Wahai hamba-hamba Allah! Tetaplah (pada keimanan dan janganlah
melenceng darinya).” Kami bertanya, “Wahai Rasulullah! Berapa lama dia berada di muka bumi?”
Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Empat puluh hari. Yang sehari bagaikan setahun. Sehari
lagi bagaikan sebulan. Dan sehari lagi bagaikan sepekan. Sedangkan hari-hari lainnya seperti hari-hari
biasa.”
Kami kembali bertanya, “Wahai Rasulullah! Pada sehari yang bagaikan setahun, cukupkah bagi
kami melakukan shalat untuk sehari dalam hari tersebut?”
Kami bertanya lagi, “Wahai Rasulullah! Seperti apakah kecepatan Dajjal di bumi?”
Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Bagaikan mendung yang ditiup angin. Dia
mendatangi suatu kaum, lalu dia mengajak kaum tersebut, kemudian mereka beriman kepadanya dan
menerimanya. Lantas dia memerintahkan langit untuk menurunkan hujan, maka langit pun menurunkan
hujan. Dia memerintahkan bumi untuk mengeluarkan tanaman, lantas bumi pun menumbuhkan
tanamannya, sehingga binatang-binatang ternak mereka kembali di penghujung siang dalam keadaan
yang sangat baik, punuknya besar, serta gemuk dan kenyang. Kemudian dia mendatangi kaum lain, lalu
dia mengajak kaum tersebut, dan ternyata kaum ini menolaknya (mereka masih teguh dengan
ketauhidannya), lantas dia berpaling dari kaum tersebut, lantas mereka mengalami paceklik (tidak ada
hujan turun di wilayah mereka dan rerumputan menjadi kering). Tidak ada harta apa pun di tangan
mereka dan mereka berjalan melewati reruntuhan, kemudian Dajjal berkata pada reruntuhan tersebut,
‘Keluarkanlah harta pendamanmu,’ maka harta pendaman reruntuhan tersebut mengikutinya
sebagaimana ratu lebah. Selanjutnya Dajjal memanggil seorang pemuda kekar, lalu dia membelahnya
dengan pedang menjadi dua bagian yang terpisah jauh sejauh lemparan, kemudian dia memanggilnya
lagi, lantas potongan tubuh itu menghadap dengan wajah yang berseri-seri sambil tertawa.
Dalam kondisi yang demikian, selanjutnya Allah Subhanahu wa Ta’ala mengutus Nabi Isa Al-Masih
bin Maryam ‘alaihissalam. Beliau turun di menara putih sebelah timur Damaskus, mengenakan dua
pakaian yang diwarnai, seraya meletakkan kedua telapak tangannya pada sayap dua malaikat. Ketika
beliau menundukkan kepalanya, keringat bercucuran bagaikan permata. Orang kafir tidak mungkin
mencium nafasnya kecuali langsung mati. Nafas beliau sampai sejauh mata memandang. Kemudian Nabi
Isa mencari Dajjal sehingga beliau menemukannya di Bab Lud (nama tempat Syiria) lalu nabi Isa
membunuhnya. Selanjutnya Nabi Isa mendatangi kaum yang telah dilindungi oleh Allah dari Dajjal, lalu
beliau mengusap wajah-wajah mereka, beliau menjelaskan kepada mereka derajat mereka di surga.
Dalam kondisi demikian, Allah Subhanahu wa Ta’ala memberi wahyu kepada Nabi Isa
‘alaihissalam, ‘Sungguh, Aku telah mengeluarkan hamba-hamba-Ku. Tidak ada seorang pun yang
mempunyai kemampuan untuk memerangi mereka. Kumpulkanlah mereka ini ke bukit Tursina
(Jadikanlah bukit Tursina sebagai benteng).’ Selanjutnya Allah Subhanahu wa Ta’ala mengirim Ya’juj
Ma’juj. Mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi. Orang pertama di antara mereka
melewati danau Thabariyah, lalu mereka meminum airnya. Orang terakhir juga melewatinya, lalu mereka
berkata, ‘Sungguh, tadi ada di danau ini banyak airnya.’ Nabi Isa ‘alaihissalam beserta sahabat-sahabatnya
semakin kepepet, sehingga kepala sapi bagi salah seorang di antara mereka lebih baik dari pada seratu
dinar bagi kalian semua hari ini (lantaran mereka sangat membutuhkan makanan), kemudian Nabi Isa
beserta sahabat-sahabatnya berdoa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. (Mereka memohon kepada Allah
Subhanahu wa Ta’ala agar gangguan Ya’juj Ma’juj segera dihilangkan), lalu Allah Subhanahu wa Ta’ala
mengirim cacing di dalam hidung unta dan kambing pada leher-leher mereka. Lantas mereka pun mati
sekaligus. Kemudian Nabi Isa ‘alaihissalam beserta sahabat-sahabatnya turun ke bumi. Ternyata mereka
tidak menemukan tempat sejengkal pun di muka bumi kecuali dipenuhi oleh bau busuk. Lantas Nabi Isa
beserta sahabat-sahabatnya memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, kemudian Allah mengirimkan
burung-burung semisal leher unta. Burung-burung itu membawa bangkai Ya’juj Ma’juj lalu dilemparkan
sesuai kehendak Allah Subhanahu wa Ta’ala, kemudian Allah Subhanahu wa Ta’ala mengirimkan hujan
yang tidak dapat ditahan oleh tanah keras dan gandum. Maka, bumi pun dicuci bersih sehingga seperti
kaca. Kemudian dikatakan kepada bumi, ‘Tumbuhkanlah buah-buahmu dan kembalikanlah berkahmu.’
Pada hari itu sekelompok orang memakan delima dan mereka berteduh dengan kulitnya, air susu sangat
diberkahi. Bahkan, seekor unta yang hampir melahirkan mencukupi untuk sekelompok orang banyak.
Seekor sapi yang hampir melahirkan mencukupi untuk satu kabilah. Seekor kambing yanghampir
melahirkan mencukupi satu suku. Dalam kondisi demikian, tiba-tiba Allah Subhanahu wa Ta’ala
mengirimkan angin yang baik, lalu angin ini mengena mereka di bawah ketiak mereka, sehingga ruh setiap
orang mukmin dan muslim dicabut. Yang masih tersisa tinggal orang-orang jahat. Orang-orang pun
melakukan hubungan seks sebagaimana keledai (artinya, lelaki dan perempuan melakukan hubungan seks
secara terang-terangan di hadapan banyak orang bagaikan keledai). Maka, dalam kondisi demikian
datanglah hari kiamat.” (HR. Muslim)
Artinya, tidak ada seorang pun dari ahli kitab melainkan akan beriman kepada Nabi
Isa ‘alaihissalam menjelang kematiannya dan pada hari kiamat Nabi Isa ‘alaihissalam akan memberi
kesaksian kepada mereka.
“Dan sungguh, dia (Isa) itu benar-benar menjadi pertanda akan datangnya hari kiamat. Karena itu,
janganlah kamu ragu-ragu tentang (kiamat) itu dan ikutilah aku. Inilah jalan yang lurus.” (QS. Az-Zukhruf:
61)
Sesungguhnya turunnya Nabi Isa ‘alaihissalam merupakan tanda-tanda kiamat sudah dekat. Terdapat
beberapa hadis mutawatir mengenai turunnya Nabi Isa ‘alaihissalam. Sekarang ini Nabi
Isa ‘alaihissalam hidup di langit. Allah Subhanahu wa Ta’ala mengangkat ruhnya dan jasadnya kehadirat-
Nya. Beliau akan turun ke bumi sebagai hakim yang adil yang menetapkan hukum berdasarkan syariat
Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Asy-Syaikhani meriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda, “Demi Dzat yang menguasai jiwaku. Sungguh, putra Maryam akan turun
kepada kalian semua sebagai hakim yang adil. Lalu dia menghancurkan salib, membunuh babi, dan
meniadakan pajak. Harta pun melimpah-limpah sehingga tidak ada seorang pun yang mau menerima
(pemberian orang lain). Sehingga sujud sekali lebih baik dari pada dunia dan isinya.” Terdapat di dalam
hadis-hadis shahih pula bahwa Nabi Isa ‘alaihissalam adalah orang yang akan membunuh Dajjal. Dan
setelah misi Nabi Isa bin Maryam ‘alaihissalam selesai, beliau meninggal dunia, lalu kaum muslimin
menshalatinya dan dimakamkan di kamar Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang suci.
“Hingga apabila dibukakan (tembok) Ya’juj dan Ma’juj, dan mereka turun dengan cepat dari seluruh
tempat yang tinggi. Mereka berkata, ‘Hai Dzulkarnain, sesungguhnya Ya’juj dan Ma’juj itu orang-orang
yang membuat kerusakan di muka bumi, maka dapatkah kami memberikan sesuatu pembayaran
kepadamu, supaya kamu membuat dinding antara kami dan mereka?’.” (QS. Al-Kahfi: 94)
Ya’juj Ma’juj merupakan kabilah dari keturunan Yafits bin Nuh. Mereka keluar di akhir zaman setelah
dinding penghalang yang dibuat oleh Dzulqarnain jebol. Lantas mereka membuat kerusakan di muka bumi
dengan berbagai macam tindakan keji dan kerusakan. Saking banyaknya, mereka memakan makanan dan
tanaman apa saja yang dijumpainya dan meminum danau Thabariyah sampai seakan-akan tidak pernah
ada airnya.