Anda di halaman 1dari 8

Kesiapan Usaha Mikro Kecil Menengah di Era Ekonomi Digital

Syaridul mujahid1* , Sakir Ridho Wijaya, Arissy Jorgi Sutan


Program studi Ilmu Pemerintahan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Yogyakarta
1 Email: syrflmujhd24@gmail.com
2 Email: mas.sakir@gmail.com
3 Email: arissyjorgisutan7@gmail.com

Abstrak

Perkembangan ekonomi digital terkait dengan perilaku pengguna jejaring sosial dalam bertransaksi
Pesatnya perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi berdampak signifikan terhadap
perilaku konsumen di dunia, pemilihan dan keputusan pembelian. Teknologi informasi memungkinkan
untuk melakukan berbagai aktivitas secara cepat, akurat, tanpa batasan waktu dan tempat, sehingga
diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Perubahan perilaku konsumen mengenai
cara pengumpulan informasi dan transaksi pembelian dan penjualan yang dilakukan harus terus
diperiksa untuk mendapatkan informasi yang akurat tentang keinginan dan kebutuhan konsumen. Di
Indonesia sangat berpotensi mempengaruhi perkembangan dunia teknologi. Perkembangan teknologi
telah muncul di berbagai jenis bidang, terutama dalam perkembangan ekonomi digital. Ekonomi digital
memiliki dampak positif dan negatif bagi pembangunan Indonesia.
Dampak Perkembangan Ekonomi Digital menjadi wadah tersendiri bagi pemerintah atau masyarakat
untuk menjadi wadah dalam melakukan berbagai jenis transaksi ekonomi. Tujuandari penelitian ini
adalah untuk menganalisis dampak perkembangan ekonomi digital terhadap pengguna media sosial
dalam melakukan transaksi. Hasil dari penelitian ini adalah berkembangnya perusahaan periklanan, dan
banyak perusahaan atau bisnis online yangmenerapkan promosi penjualan di jejaring sosial untuk
produknya, sehingga sangat membantu dalam mempromosikan dan memperluas audienc.

Kata Kunci: Ekonomi Digital, Media Sosial, Transaksi Ekonomi, Teknologi Informasi,
Perkembangan Ekonomi

Abstract

The development of the digital economy is related to the behavior of social network users in making
transactions. The rapid development of information and telecommunications technology has a
significant impact on consumer behavior in the world, choices and purchasing decisions. Information
technology makes it possible to carry out various activities quickly, accurately, without time and place
limitations, so it is hoped that it can increase efficiency and productivity. Changes in consumer behavior
regarding the way information is collected and purchase and sales transactions carried out must continue
to be examined to obtain accurate information about consumer wants and needs. Indonesia has the
potential to influence the development of the world of technology. Technological developments have
emerged in various types of fields, especially in the development of the digital economy. The digital
economy has both positive and negative impacts on Indonesia's development.
The impact of digital economic development is that it has become a separate forum for the government
or society to become a forum for carrying out various types of economic transactions. The aim of this
research is to analyze the impact of digital economic developments on social media users in carrying
out transactions. The result of this research is the development of advertising companies, and many
companies or online businesses are implementing sales promotions on social networks for their
products, so it is very helpful in promoting and expanding the audience.

Keywords: Digital Economy, Social Media, Economic Transactions, Information Technology,


Development Economy
PENDAHULUAN

Tujuan dari penulisan ini ialah untuk melihat kondisi dan kesiapn pelaku bisnis lokal atau UMKM
dalam memasuki era bisnis digital. Metode penelitian yang di gunakan ialah metode Kualitatif dengan
mengumpulkan artikel dan jurnal, yang di bentuk menjadi literatur review.
Usaha Mikro Kecil dan Menengah diakui telah menjadi alat bantu perkembangan ekonomi negara
sebagai mana telah di atar dalam undang-undang dan hukum negara. Seperti yang di katakan oleh
Ekawarti, bahwasanya UMKM telah termasuk dalam usaha yang diatur dalam payung hukum
(Ekawarti, Esti, and Endarwati 2022).

Peradaban manusia yang terjadi pada saat ini telah menghantarkan pada kemajuan di banyak aspek,
mulai dari aspek kehidupan, bahasa, spiritual, budaya, ekonomi, hingga sosial (Junaedi et al. 2022).
Menurut Kal Marx, masyarakat telah berkembang dan berevolusi dalam tiga era. Pertama feodalisme
yang mana kondisi pada masa itu bersifat sangat tradisional, dimana posisi tawar menawar yang tinggi
dalam bidang ekonomi dipegang oleh tuan tanah. Selanjutnya pada masa Kapitalisme pada masa itu di
sebutkan bahwa penguasa memiliki posisi tawar menawar yang lebih tinggi dibandingkan buruh,
bahkan tawar menawar tidak dapat dilakukan oleh buruh terhadap penguasa kapitalis. Terakhir masa
Sosialisme di sebutkan pada masa itu searah dengan perkembangan teknologi informasi, seperti modal
yang awalnya di klola oleh pengusaha lalu du alihkan pada investasi teknologi, yang berdampak pada
peralihan tenaga kerja manusia menjadi tenaga mesin yang awalnya tenaga manusia(Anon n.d.-b).

Seiring berjalannya waktu, manusia menjadi peka terhadap perkembangan teknologi. Manusia
menjadi sumber peradaban di era ekonomi digital. Perkembangan dunia industri dan teknologi
mengharuskan manusia mempersiapkan dirinya menjadi sumber daya yang handal(Anon n.d.-
c).

perkembangan bisnis digital berbasis teknologi informasi dan internet menjadi cerminan akan
pesatnya perkembangan ekonomi digital(Kumala 2021) ecepatan pertumbuhan ekonomi digital juga
bergantung pada kebijakan pemerintah, yang memberikan peluang pelaku UMKM termasuk juga
industri bisnis guna memperluas dan memperkembangkan jaringan usahanya. Penetapan ini sejalan
dengan visi negara guna menciptakan indonesia menjadi negara di kawasan Asia Tenggara sebagai
negara digital ekonomi terbesar (Febria Mavilinda et al. 2021). Salah satunya berfokus pada UMKM
yang menjadi alternatif penggerak perekonomian Nasional. Dikarenakan pendukung penciptaan nilai
tambah produk lokal/dalam negri ialah ekonomi kreatif(Aysa n.d.).

TEORI
A. UMKM
Umkm adalalah suatu usaha yang di kelola oleh masyarakat, UMKM juga memiliki dampak terhadap
perekonomian negara. UMKM terbagi menjadi beberapa kriteria, yang pembagiannya telah di atur
oleh undang-undang, berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro,
Kecil dan Menengah (UMKM) . Dibagi menjadi tiga kriteria yaitu yaitu:
1. Usaha Mikro
a. Minimum laba penjualan Tiga ratus juta dalam setahun.
b. Minimum keseluruhan aset sebanyak Lima Puluh Juta dalam setahun.
2. Usaha kecil
a. Minimum laba penjualan Tiga Ratus Juta hingga Dua Milyar Lima Ratus Juta dalam
setahu.
b. Minimum keseluruhan aset sebanyak Lima Puluh Juta Rupiah hingga Lima Ratus Juta.
3. Kategori menengah
a. Minimum laba penjualan Dua Mulyar Lima Ratus Juta hingga Lima Puluh Milyar dalam
setahun.
b. Minimum keseluruhan aset sebanyak Lima Ratus Juta Rupiah hingga Sepuluh Milyar.
B. Kesiapan Digital
E-Readiness adalah kesiapan seseorang untuk melakukan sesuatu dengan menggunakan teknologi
informasi dan komunikasi melalui hardware dan softwar (Nesty Epa et al. n.d.). E-readiness atau
kesiapan elektronik merupakan salah satu metode untuk menilai kesiapan suatu usaha atau pelaku
usaha dengan membentuk integrasi dalam mengadopsi, menggunakan, dan memanfaatkan teknologi
informasi sehingga dapat mengembangkan, dan memaksimalkan kegiatan usaha, menambah nilai,
daya saing, dan mengelola lebih sumber daya(Nento and Edi Nugroho 2017)

Berdasarkan survey awal, UMKM di wilayah Long Ikis cukup beragam antara lain di bidang kuliner,
retail, kerajinan, hasil alam seperti gula merah, tanaman, produk budidaya perairan hingga jasa
profesional seperti penjahit, rias pengantin, dan jasa pengiriman. Untuk memenuhi pertumbuhan
UMKM perlu adanya aktivitas digitalisasi. Digitalisasi merupakan peningkatan ketersediaan data digital
dan adopsi atau peningkatan penggunaan teknologi digital serta tumbuhnya cara-cara baru dalam
kehidupan sosial seperti infrastruktur komunikasi, dan media digital (Anon n.d.-a).

Parida dkk (2018) menyebutkan bahwa digitalisasi merevolusi cara berbisnis menggunakan
penggunaan teknologi Internet of Things (IoT), termasuk pertukaran data, analisis, dan peramalan.
Namun, digitalisasi juga harus didukung dengan inovasi model bisnis yang tepat, misalnya
memperbarui cara transaksi menggunakan e- money. Setiap jenis bisnis harus memperoleh kemampuan
digital baru, agar tetap berkelanjutan di masa depan Parida dkk (2018). Untuk memaksimalkan proses
digitalisasi secara efektif, perlu diketahui terlebih dahulu kesiapan pelaku UMKM dalam digital (e-
readiness).
METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan ialah metode kuantitatif, yang memakai teknik literature review, dengan
mengumpulkan artikel dan jurnal, yang di bentuk menjadi literatur review. Sasaran pada penelitian ini
ialah UMKM atau bisnis lokal, yang mana mereka sudah menerapkan perkembangan IPTEK dalam
usahanya. Penulisan ini menggunakan metode kualitatif, yang memakai pendekatan literature review
atau
tinjauan sistematis literatur (SLR). Target dari penelitian ini ialah UMKM yang menerapkan ekonomi
digital dalam menjalankan usahanya.

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Pentingnya teknologi terhadap perkembangan UMKM


Berdasarkan hasil penelitian ini, sangat penting sekali pemeran bisnis lokal ataupun UMKM untuk bisa
menggunakan teknologi informasi. Dan sudah terdapat banyak juga perkembangan terkait teknologi
informasi. Dan juga kewirausahaan dengan target pemasaran memiliki hubungan erat, karena bagian
dari kewirausahaan yakni pemasaran. Memanfaatkan kesempatan dari peluang yang ada merupakan
keterkaitan wirausaha dalam mengeksekusi adanya peluang yang tersedia, namun pengelolaan sumber
daya tidak kalah pentingnya untuk meningkatkan kreatifitas dan inovatif untuk memperoleh laba yang
lebih. Mengeksplorasi ilmu dan seni merupakan teknik pemasaran digital, karena internet dapat di
gunakan sebagai perantara untuk mendapat keuntungan dalam target pasar. Keuntungan yang tidak
hanya di dapat oleh kewirausahaan namun juga dapat di rasakan oleh target pemasaran dari proses
tersebut ( S e k o l a h T i n g g i I l m u E k o n o m i S y a r i a h B e n g k a l i s n . d . ) .

2. Peluang pemasaran di media digital

Dunia digital marketing membahas cakupan yang luas. Banyak hal yang di bahas di dunia marketing
seperti iklan, bisnis, tren, sosial media, IT, dan banyak lagi lainnya. Pergeseran konsumen merupakan
perwujudan nyata bahwa kemajuan teknologi sangatlah pesat. Kecepatan dan praktisnya memenuhi
kebutuhan dan keinginan adalah sebuah tren masyarakat “Zaman now”. Untuk di akui sebagai
masyarakat yang tidak kuno manusia membutuhkan informasi dan pengakuan. Harga smartphone yang
terjangkau membantu perkembangan teknologi yang pesat. Banyaknya trobosan aplikasi yang menarik
membantu meningkatnya perkembangan interaksi antar pengguna dengan pengguna lainnya.
Perkembangan peluang bisnis di dunia maya semestinya di iringi oleh usahaa masyarakat mikro maupun
kecil. Namun usaha lokal terutama skala UMKM masih enggan untuk bergabung kedalam bisnis dunia
maya tersebut karena berbagaimacam alasan, seperti: dependensi kepemilikan media/pengunaan
prangkat dalam aplikasi internet, mempermudah dan mengefektifkan waktu, pengetahuan pengelola
yang rendah terhadap digital marketing (Rusmanah, Wibowo Irawan, and Andria n.d.).
3. Kendala transformasi digital

Di masa saat ini, pesatnya perkembangan teknologi merupakan progres yang sangat cepat. Dampak
peningkatan teknologi yang di rasakan dalam kehidupan yang semakin mudah di akses. Banyak
perusahaan industri yang telah beransformasi untuk memanfaatkan teknologi untuk mendapatkan laba
dari penggunaan teknologi tersebut. Usaha Mikro Kecil dan Menegah (UMKM) adalah salah satu
organisasi yang membutuhkan peran dari teknologi, namun pengelolaan dengan metode konvensional
yang belum optimal masih banyak. Transformasi digital tidak terlalu berjalan mulus pada UMKM.
Dikarenakan UMKM memiliki banyak hambatan yang bersifat eksternal maupun internal.
Produktivitas yang rendah merupakan permasalahan yang sering di hadapi. Pasokan bahan baku yang
terbatas, pendataan laba yang masih menggunakan cara manual, banyaknya pesaing, sempitnya
jangkauan pasar, produk yang masih di bawah standar, merupakan keterbatasan yang di alami pelaku
UMKM. Teknologi informasi merupakan manfaat dalam kebutuhan bisnis. Perlunya enterprise
architecture, penting dalam menyelaraskan bisnis lokal atau UMKM (Arina and Saputri 2019).

SIMPULAN
Berdasarkan penelitian tersebut menghasilkan bahwa teknologi informasi atau digital marketing
sangatlah efektif, karena dengan begitu dapat meningkatkan laba yang di dapat oleh pengusaha
UMKM. Begitu juga dengan target pasar yang dapat dengan mudah mengakses produk lokal atau
dalam negri (UMKM). Ada tiga strategi yang dapat penulis simpulkan secara rinci, sebagai berikut:
1. Di era moderen seperti saat ini, media digital hendaknya dapat di manfaatkan oleh pelaku
UMKM untuk memasarkan produknya, sehingga hasil dari produk UMKM tersebut dapat
mudah di rasakan oleh konsumen.
2. Pelaku UMKM memiliki peluang besar untuk dapat memasarkan produknya melalui digital
marketing dan juga sistem online bisa lebih memudahkan dalam transaksi perbankan.
3. Salah satu sektor penting dalam perekonomian bangsa ialah UMKM. Namun masih banyak
yang belum mengerti betapa besar manfaat dan untung yang di dapatkannya. Penerapan yang
belum banyak di lakukan oleh pelaku UMKM yang masih awam atau belum mengetahui
manfaat besarnya dari media tersebut dalam menerapkan usahanya dikarenakan kurangnya
sosialisasi terhadap teknologi informasi terkhusus dalam media digital.
DAFTAR PUSTAKA
Anon. n.d.-a. ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK, CITRA MEREK, KUALITAS PELAYANAN
DAN HARGA TERHADAP MINAT BELI ULANG PADA HIJAB RAQUMI.
Anon. n.d.-b. “Pemikiran-PemikiranKarlMarx.”
Anon. n.d.-c. “Proceeding Seminar Nasional & Call For Papers.”
Arina, Rahmania, and Alkha Saputri. 2019. Transformasi Digital Bagi UMKM Dengan Perancangan
Enterprise Architecture Menggunakan TOGAF ADM (Studi Kasus : UMKM Penghasil Makanan
Khas Daerah). Vol. 16.
Aysa, Imma Rokhmatul. n.d. “Strategi Pengembangan Ekonomi Kreatif Di Era Digital; Studi Kasus
Zydnaa Edukasi Jombang Creative Economy Development Strategy in the Digital Age; A Case
Study at Zydnaa Edukasi Jombang.”
Ekawarti, Yuni, ) ; Esti, and Tri Endarwati. 2022. “Interpretasi Ekosistem Ekonomi Digital Bagi Pelaku
Usaha Mikro Perempuan.” Jurnal Ekombis Review 10(2):1123–36. doi: 10.37676/ekombis.v10i2.
Febria Mavilinda, Hera, Akhmad Nazaruddin, Islahuddin Daud, Lina S. Dameria, Jurusan Manajemen,
Fakultas Ekonomi, Universitas Sriwijaya, and Sumatera Selatan. 2021. “PENGUATAN EKONOMI
DIGITAL MELALUI PENGEMBANGAN ‘DIGITAL ENTREPRENEURSHIP’ BAGI PELAKU
UMKM DI DESA KERINJING OGAN ILIR SUMATERA SELATAN.” 5(1).
Junaedi, Dedi, Rio Kartika Supriyatna, M. Rizal Arsyad, and Iai Nasional Laa Roiba Bogor. 2022. Era
Baru Perkembangan Peradaban Ekonomi Digital. Vol. 2.
Kumala, Sindy Lita. 2021. “Perkembangan Ekonomi Berbasis Digital Di Indonesia.” | 109 JOURNAL
OF ECONOMICS AND REGIONAL SCIENCE 1(2):109–17.
Nento, Firto, and Lukito Edi Nugroho. 2017. MODEL E-READINESS UNTUK PENGUKURAN
KESIAPAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PENERAPAN SMART GOVERNMENT STUDI
KASUS PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO.
Nesty Epa, Oleh, Sampara Lukman, Ella Wargadinata, Pemerintah Kabupaten, and Mamberamo Tengah.
n.d. E-READINESS DALAM PENERAPAN E-PLANNING DI KABUPATEN MAMBERAMO
TENGAH PROVINSI PAPUA.
Rusmanah, Enok, Arie Wibowo Irawan, and Fredi Andria. n.d. Implementasi Digital Marketing Guna
Peningkatan Peluang Pasar Produksi Hasil Ternak Puyuh Masyarakat Desa Galuga.
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Syariah Bengkalis, Mashuri. n.d. ANALISIS STRATEGI PEMASARAN
UMKM DI ERA 4.0. Vol. 8.

Turnitin
Bukti sumit

Anda mungkin juga menyukai