Anda di halaman 1dari 3

Paper Review “The Development of Digital Economy in Indonesia”

Oleh Ferry Hendrawan – 130316072

Judul : The Development of Digital Economy in Indonesia

Jurnal : International Journal of Management & Business Studies

Tahun : 2018

Penulis : Ahmad Zafrullah Tayibnapis, Lucia E. Wuryaningsih, dan Radita Gora

Reviewer : Ferry Hendrawan

I. LATAR BELAKANG

Dalam perkembangan global yang semakin maju terlebih saat ini kita sudah memasuki era
industry 4.0 internet dan teknologi sudah bukan menjadi hal yang tabu, dimana di Indonesia
sudah melampaui 50% dari jumlah penduduk Indonesia hal itu menandakan sudah lebih dari 100
juta orang yang dapat mengakses internet hal itu menunjukan perkembangan yang begitu besar
bagi Indonesia dimana internet bukan lagi menjadi milik segelintir orang kaya saja namun saat
ini berbagai macam kalangan dapat mengakses internet. Dengan adanya internet sekaligus
merubah pola berbelanja dari masyarakat Indoensia terlebih bagi para kaum milenial yang
mayoritas sangat berperan penting dalam perkembangan internet dimana kelompok inilah yang
paling akrab dengan teknologi digital, namun dengan perkembangan internet yang sangat cepat
juga pola berbelanja yang saat ini sudah menggunakan internet hal itu akan mematikan usaha-
usaha yang dikerjakan secara tradisonal. Namun dengan adanya teknologi yang berkembang
seperti saat ini banyak memudahkan dalam melakukan sesuatu hal. Namun Hasil penelitian
menunjukkan bahwa masih ada beberapa masalah dengan regulasi, kolaborasi, dan infrastruktur
yang perlu diatasi agar tidak menghambat pertumbuhan ekonomi digital dan stabilitas sistem
keuangan di Indonesia.

Dalam melakukan Penelitian peneliti ingin menganalisis kondisi dan masalah ekonomi yang ada
dan mengamati fenomena ekonomi digital di Indonesia. Alasan berikutnya adalah bahwa
penelitian kualitatif ini bukan disiplin "bebas nilai", yang berarti bahwa aktivitas bisnis dan
manajemen dalam sistem keuangan sangat tergantung pada nilai, norma, budaya, dan perilaku
tertentu yang terjadi dalam lingkungan ekonomi digital. Para peneliti berusaha untuk
menafsirkan analisis yang mendalam dan komprehensif dan memahami teknologi digital dalam
penerapannya di dunia bisnis.

II. METODE PENELITIAN

Dalam melakukan penelitian, peneliti menggunakan metode kualitatif karena peneliti ingin
menyelidiki dan memahami fenomena ekonomi digital dari pengguna internet, pesatnya
perkembangan teknologi keuangan, dan permintaan pelanggan akan instrumen pembayaran
dengan kartu, termasuk mengapa dan bagaimana mereka terjadi dengan tujuan untuk membuat
fakta menjadi mudah untuk memahami dan, jika memungkinkan, menghasilkan hipotesis baru.

Dalam melakukan Penelitian peneliti menggunakan data primer dengan 100 responden dan data
sekunder berasal dari berbagai sumber yang validitasnya dapat dipertanggungjawabkan. Selain
itu, penelitian ini juga menggunakan interaksionisme simbolik dan model fenomenologi
eksistensial untuk dapat memahami makna yang muncul dan esensi dari pengaruh ekonomi
digital, terutama untuk mengembangkan UMKM agar dapat bersaing di pasar. Para peneliti juga
berusaha untuk menjadi teliti dan teliti untuk menjaga validitas dan reliabilitas agar benar-benar
relevan dengan fenomena digital yang berkembang pesat di Indonesia.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

Teknologi digital telah berkembang dengan sangat cepat namun dalam memperhatikan
manfaatnya banyak negara yang belum memanfaatkan dengan baik. Dalam hal ini penggunaaan
kartu kredit dan kartu ATM memiliki dampak yang positif dimana semakin terbiasanya orang
dalam menggunakan kartu tersebut ketika akan melakukan transaksi. Hal ini juga terjadi pada e-
money yang dapat dilihat dari co-branding yang terus-menerus dijalankan oleh penerbit e-money
dan peningkatan saldo e-money dari Rp5 juta menjadi Rp10 juta. Transaksi berbasis kartu akan
meningkat seiring dengan perkembangan pembayaran elektronik yang terhubung dengan
jaringan ATM dan EDC. E-money telah mengalami pertumbuhan yang pesat sejak diperkenalkan
pada tahun 2008, dalam hal jumlah instrumen yang beredar, jumlah transaksi, nilai transaksi, dan
jumlah mesin pembaca. Pemerintah bahkan mengharuskan pengguna jalan untuk melakukan
pembayaran menggunakan uang elektronik, menyiapkan pembaca uang elektronik hingga 20
jenis uang elektronik yang berbeda, dan menyediakan lebih banyak penghitung untuk mengisi
ulang uang elektronik sehingga pengguna dapat memperoleh banyak kenyamanan.

Di sisi lain pembayaran menggunakan teknologi ponsel pintar juga berkembang dengan cepat
dimana Hari ini, pada tahun 2018, ada beberapa tren yang berkembang pesat, seperti opsi
pembayaran yang lebih baik, optimasi ponsel pintar, pengiriman barang yang cepat, penggunaan
robot chat untuk menjawab pertanyaan pelanggan, dan penggunaan kupon loyalitas pelanggan
untuk meningkatkan penjualan dan pengunjung Demikian pula, jumlah pengguna ponsel pintar
meningkat pesat dan diperkirakan akan mencapai lebih dari 100 juta orang dalam waktu dekat.
Hasil survei pengguna produk teknologi digital, yang terdiri dari 100 responden dengan
karakteristik pengguna teknologi keuangan, perbankan digital, dan online, menunjukkan bahwa
orang membutuhkan produk teknologi ini karena lebih murah, lebih praktis, lebih cepat, dan
lebih efisien

IV. KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN REKOMENDASI

Dalam perkembangan era industri 4.0 Teknologi digital terbukti memainkan peran strategis
dalam menyediakan barang dan jasa dengan cara yang nyaman, praktis, lebih murah, lebih cepat,
hemat waktu dan padat karya. Ketersediaan produk dan layanan perbankan / non perbankan yang
menggunakan teknologi digital sangat dihargai oleh masyarakat, baik individu maupun pelaku
bisnis, termasuk UMKM. Ekonomi berbasis digital akan menjadi salah satu pendorong
pertumbuhan ekonomi dan pendapatan per kapita Indonesia di tengah ekonomi global yang lesu
akibat perang perdagangan dan kenaikan harga minyak di pasar internasional, termasuk dalam
mewujudkan pemerataan pendapatan, peningkatan per pendapatan kapita, peningkatan inklusi
keuangan, dan akses keuangan.
Dalam penelitian ini memiliki keterbatasan dimana ukuran sampel relative kecil.
Saya menyarankan dalam mengatur agar teknolgi digital semakin sebaiknya juga memperhatikan
usaha – usaha tradisional sehingga tidak mematikan usaha – usaha tradisional tersebut secara
cepat namun diberikan aturan yang bijak sehingga masih memberikan ruang bagi usaha yang
tradisional.

Anda mungkin juga menyukai