Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

strategi Pembelajaran

DISUSUN OLEH

INDRA WAHYUDI NIM 211D10389

PROGRAM STUDY PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PGRI ARGOPURO JEMBER

2023
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Saya panjatkan puja dan puji
syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat
menyelesaikan Makalah ini.
Makalah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat
memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu saya menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah berkontribusi dalam penyusunan makalah ini.
Saya menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat
membangun sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan makalah ini. Atas perhatiannya saya ucapkan banyak terima kasi

Jember, 5 Januari 2023

Penyusun,

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................... ii

DAFTAR ISI .............................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................1

1.1 Latar Belakang..................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.........................................,....,.................................................1

1.3 Tujuan.............................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................3

2.1 Pengertian Strategi Pembelajaran............................................................................3

2.2 Macam-macam Strategi Pembelajaran........................................................................5

2.3 Pemilihan Strategi Pembelajaran ..........................................................................8

2.4 Tujuan Strategi Pembelajaran ...............................................................................11

2.5 Jenis-jenis Strategi Pembelajaran..........................................................................12

2.6 Langkah dasar Strategi Pembelajaran.........................................................................14

BAB III PENUTUP..................................................................................15

3.1 Kesimpulan.........................................................................15

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................16

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada mulanya istilah strategi d igunakan dalam dunia militer dan diartikan sebagai cara penggunaan seluruh
kekuatan militer untuk memenangkan suatu peperangan. Seorang yang berperang dalam mengatur strategi, untuk
memenangkan peperangan sebelum melakukan tindakan, ia akan menimbang bagaimana kekuatan pasukan yang dimilikinya
baik dilihat dari kuantitas maupun kualitasnya. Setelah semuanya diketahui, baru kemudian ia akan menyusun
tindakannya yang harus dilakukan, baik tentang siasat peperangan yang harus dilakukan, taktik dan teknik peperangan,
maupun waktu yang tepat untuk melakukan serangan. Dengan demikian dalam menyusun strategi perlu memperhitungkan
berbagai faktor, baik dari dalam maupun dari luar.
Guru sebagai pengembang media pembelajaran harus mengetahui perbedaan pendekatan-pendekatan dalam belajar agar
dapat memilih strategi pembelajaran yang tepat. Strategi pembelajaran harus dipilih untuk memotivasi para pembelajar,
memfasilitasi proses belajar, membentuk manusia seutuhnya, melayani perbedaan individu, mengangkat belajar bermakna,
mendorong terjadinya interaksi, dan memfasilitasi belajar kontekstual. Tapi saat sekarang realitanya kita dapat
melihat di dalam proses pembelajaran itu sendiri guru masih belum bisa mengondisikan pembelajarannya sesuai yang
diharapkan oleh siswa maupun kurikulum yang dituntut. Tidak hanya itu, kadangkala guru belum bisa memahami seperti
apa pembelajaran siswa itu sendiri.
Pemilihan strategi pembelajaran sangatlah penting. Strategi yang diterapkan dalam kegiatan pembelajaran disebut
Strategi Pembelajaran . Pembelajaran adalah upaya pendidik untuk membantu peserta didik melakukan kegiatan belajar.
Tujuan strategi pembelajaran adalah terwujudnya efesiensi dan efektivitas kegiatan belajar yang dilakukan peserta
didik. Pihak-pihak yang terlibat dalam pembelajaran adalah pendidik (perorangan dan atau kelompok) serta peserta
didik (perorangan, kelompok, dan atau komunitas) yang berinteraksi edukatif antara satu dengan yang lainnya.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan strategi pembelajaran?
2. Apa saja macam-macam dari strategi pembelajaran?
3. Bagaimana dengan pemilihan strategi pembelajaran?
4. Apa tujuan dari strategi pembelajaran?

1
5. Apa saja jenis-jenis strategi pembelajaran?
6. Apa saja langkah dasar dari strategi pembelajaran?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian strategi pembelajaran.
2. Untuk mengetahui macam-macam strategi pembelajaran.
3. Untuk mengetahui pemilihan strategi pembelajaran.
4. Untuk mengetahui tujuan dari strategi pembelajaran.
5. Untuk mengatahui jenis-jenis strategi pembalajaran.
6. Untuk mengetahui langkah dasar strategi pembelajaran.

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Strategi Pembelajaran
Dalam dunia pendidikan, strategi diartikan sebagai a plan method, or series of activities designed to achieves
a particular educational goal (J.R. David, 1976). Jadi, dengan demikian strategi pembelajaran dapat diartikan
sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Ada dua hal yang perlu kita cermati dari pengertian di atas. Pertama, strategi pembelajaran merupakan rencana
tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya/kekuatan dalam
pembelajaran. Ini berati penyusunan suatu strategi baru sampai pada proses penyusunan rencana kerja belum sampai
pada tindakan. Kedua, strategi disusun untuk mencapai tujuan tertentu.
Artinya, arah dari semua keputusan penyusunan strategi adalah pencapaian tujuan. Dengan demikian, penyusunan
langkah-langkah pembelajaran, pemanfaatan berbagai fasilitas dan sumber belajar semuanya diarahkan dalam upaya
pencapaian tujuan. Oleh sebab itu, sebelum menentukan strategi, perlu dirumuskan tujuan yang jelas yang dapat diukur
keberhasilannya, sebab tujuan adalah rohnya dalam implementasi suatu strategi (Wina Sanjaya,2006:126).
Strategi pembelajaran merupakan rencana dan cara-cara melaksanakan kegiatan pembelajaran agar prinsip dasar
pembelajaran dapat terlaksana dan tujuan pembelajaran bisa dicapai secara efektif (Mukhamad Murdiono,2012:28).
Strategi pembelajaran merupakan hal yang perlu diperhatikan guru dalam proses pembelajaran(Hamzah B.Uno, 2006:45).
Strategi pembelajaran merupakan cara-cara yang berbeda untuk mencapai hasil pmbelajaran yang berbeda di
bawah kondisi yang berbeda (Reigeluth, 1983, Degeng, 1989)(dalam Made Wena,2008:5). Kozma (dalam sanjaya 2007) 
secara umum menjelaskan bahwa strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai setiap kegiatan yang dipilih, yaitu
yang dapat memberikan fasilitas atau bantuan kepada peserta didik menuju tercapainya tujuan pembelajaran tertentu
(Hamruni, 2009:3).
Kemp (1995) menjelaskan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus
dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien (Wina Sanjaya,
2006:126).
Strategi pembelajaran merupakan cara pengorganisasian isi pelajaran, penyampaian pelajaran dan pengelolaan
kegiatan belajar dengan menggunakan berbagai sumber belajar yang dapat dilakukan guru untuk mendukung terciptanya

3
efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran (Darmansyah,2010:17).
Cropper(1998) mengataan bahwa strategi pembelajaran merupakan pemilihan atas berbagai jenis latihan
tertentu yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai (Hamruni, 2009;3).
Moedjiono(1993) mengatakan bahwa strategi pembelajaran adalah kegiatan guru untuk memikirkan dan mengupayakan
terjadinya konsistensi antara aspek-aspek dari komponen pembentuk sistem pembelajaran, dimana untuk itu guru
menggunakan siasat tertentu (Abdul Majid,2013:8).
Subana dan Sunarti (Iskandarwassid, Dadang Sunendar,2008:5) memberikan pengertian strategi pembelajaran
sebagai berikut:
 Pola umum atau karakteristik abstrak dari rentetan perbuatan pengajar dan peserta didik dalam perwujudan
KBM.
 Rencana menyeluruh mengenai perbuatan pembelajaran yang serasi bagi pencapaian tujuan pengajaran.
 Rancangan atau pola yang digunakan untuk menentukan proses pembelajaran, merancang materi pelajaran, dan
memandu pengajaran di kelas.
 Pola umum kegiatan peserta didik yang menggambarkan proses penentuan atau penciptaan situasi tertentu
dalam perwujudan kegiatan pembelajaran sehingga terjadi perubahan tingkah laku.
Depdiknas(2003) merumuskan strategi pembelajaran sebagai cara pandang dan pola pikir guru dalam mengajar agar
pembelajaran menjadi efektif. Artinya , rumusan yang dibuat Depdiknas lebih spesifik dengan tujuan yang jelas,
yaitu meningkatkan efektivitas pembelajaran. Rumusan Depdiknas tersebut diperkuat dengan pernyataan selanjutnya
bahwa dalam mengembangkan strategi pembelajaran, guru perlu mempertimbangkan beberapa hal yang memungkinkan
terciptanya pembelajaran efektif dan berhasil baik(Darmansyah, 2010:18-19).
Menurut Wiranataputra(2001) strategi pembelajaran merupakan kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang
sistematik dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai
pedoman bagi perencanaan pengajaran dan para pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas pembelajaran.
Nunan menafsirkan strategi pembelajaran sebagai proses mental yang digunakan pembelajar untuk mempelajari dan
menggunakan bahasa sasaran (Iskandarwassid, Dadang Sunendar,2008:6 & 7).
Pendapat Dick dan Carey(1985) juga menyebutkan bahwa strategi pembelajaran itu adalah suatu set materi dan
prosedur pembelajaran yang digunakan secara bersama-sama untuk menimbulkan hasil belajar pada siswa. (Wina
Sanjaya,2006:126).
Gerlach dan Ely menjelaskan bahwa strategi pembelajaran merupakan cara-cara yang dipilih untuk
menyampaikan materi pemblajaran dalam lingkungan pembelajaran tertentu. Selanjutnya dijabarkan oleh mereka bahwa
strategi pembelajaran dimaksud meliputi sifat, lingkup, dan urutan kegiatan pembelajaran yang dapat memberikan

4
pengalaman belajar kepada peserta didik (Hamruni,2009:3).
Wina Sanjaya(2006) menyatakan bahwa strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkain kegiatan)
termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan dalam pembelajaran (Abdul
Majid,2013:8).
Dick dan Carey(1990) menjelaskan bahwa strategi pembelajaran terdiri atas seluruh komponen materi
pembelajaran dan prosedur ataupun tahapan kegiatan belajar yang digunakan guru dalam rangka membantu peserta didik
mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Menurut mreka strategi pembelajaran bukan hanya terbatas pada prosedur atau
tahapan kegiatan belajar saja, melainkan termasuk juga pengaturan materi atau pakt program pembelajaran yang akan
disampaikan kepada peserta didik (Hamruni,2009:3).
Abizar(1995) menyatakan bahwa strategi pembelajaran diartikan sebagai pandangan yang bersifat umum serta
arah umum dari tindakan untuk menentukan metode yang akan dipakai dengan tujuan utama agar pemerolehan
pengetahuan oleh siswa lebih optimal (Darmansyah,2010:18).
Mujiono(1992) mengartikan strategi pembelajaran sebagai berikut: kegiatan pengajar untuk memikirkan dan
mengupayakan terjadinya konsistensi antara aspek-aspek dan komponen pembentuk system instruksional, dimana untuk
itu pengajar menggunakan siasat tertentu. Karena system instruksional merupakan suatu kegiatan, maka pemikiran dan
pengupayaan pengkonsistensian aspek-aspek komponennya tidak hanya sebelum dilaksanakan, tetapi juga pada saat
dilaksanakan. Hal ini didasarkan pada pemiiran bahwa suatu rancangan tidak selalu tepat pada saat dilakukan. Dengan
demikian, strategi pembelajaran memiliki dua dimensi sekaligus. Pertama, strategi pembelajaran pada dimensi
perancangan. Kedua, strategi pembelajaran pad dimensi pelaksanaan. Pengertian strategi pembelajaran yang agak
berbeda dengan Mujiono dikemukakan oleh Zaini dan Bahri(2003) menyatakan bahwa strategi pembelajaran mempunyai
pengertian suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan.
Dihubungkan dengan pembelajaran, strategi bisa diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan pengajar dan peserta didik
dalam mewujudkan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan yang telah digariskan. Ada empat strategi dasar dalam
pembelajaran yaitu mengidentifikasi apa yang diharapkan, memilih dan menetapkan prosedur, metode, dan teknik
pembelajaran, menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan.
(Iskandarwassid, Dadang Sunendar,2008:8).
2.2 Macam-macam Strategi Pembelajaran
2.2.1 Macam-macam Strategi Pembelajaran dalam Buku Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan (Wina Sanjaya,2006:128-129)
Rowntree(1974) membagi strategi pembelajaran dalam beberapa kelompok, yaitu:
 Strategi Pembelajaran Penyampaian (Exposition)

5
Bahan pelajaran disajikan kepada siswa dalam bentuk jadi dan siswa dituntut untuk menguasai bahan tersebut. Roy
Killen menyebutnya dengan strategi pembelajaran langsung (direct instruction ).
Mengapa dikatakan langsung? Sebab dalam strategi ini, materi pelajaran disajikan begitu saja kepada siswa, siswa
dituntut untuk mengolahnya. Kewajiban siswa adalah menguasainya secara penuh. Dengan demikian , dalam strategi
ekspositori guru berfungsi sebagai penyampaian.
 Strategi Pembelajaran Penemuan (Discovery)
Bahan pelajaran dicari dan ditemukan sendiri oleh siswa melalui berbagai aktivitas, sehingga tugas guru lebih banyak
menjadi fasilitator dan pembimbing bagi siswanya. Karena sifatnya yang demikian strategi ini sering juga
dinamakan strategi pembelajaran tidak langsung.
 Strategi Pembelajaran Individual (Individual )
Strategi belajar individual dilakukan oleh siswa secara mandiri. Kecepatan, kelambatan, dan keberhasilan pembelajaran
siswa sangat ditentukan oleh kemampuan individu siswa yang bersangkutan. Bahan pelajaran serta bagaimana
mempelajarinya didesain untuk belajar sendiri.
 Strategi Pembelajaran Kelompok (Groups )
Stategi belajar kelompok dilakukan secara beregu. Sekelompok siswa diajar oleh seorang atau beberapa orang guru.
Bentuk belajar kelompok ini bisa dalam pembelajaran kelompok besar atau pembelajaran klasikal, atau bisa juga siswa
dalam kelompok-kelompok kecil semacam buzz group . Strategi kelompok tidak memerhatikan kecepatan belajar individual.
Setiap individu dianggap sama. Oleh karena itu, belajar dalam kelompok dapat terjadi siswa memiliki kemampuan
tinggi akan terhambat oleh siswa yang memiliki kemampuan kurang akan merasa tergusur oleh siswa yang mempunyai
kemampuan tinggi.
Dari cara penyajian dan pengolahannya, strategi pembelajaran juga dapat dibedakan menjadi dua yaitu:
 Strategi Pembelajaran Deduktif
Strategi pembelajaran deduktif adalah strategi pembelajaran yang dillakukan dengan mempelajari konsep-konsep terlebih
dahulu untuk kemudian dicari kesimpulan dan ilustrasi-ilustrasi, atau bahan pelajaran yang dipelajari dimulai dari hal
-hal yang abstrak, kemudian secara perlahan-lahan, menuju hal yang konkret. Strategi ini disebut juga strategi
pembelajaran dari umum ke khusus.
 Strategi Pembelajaran Induktif
Strategi ini bahan yang dipelajari dimulai dari hal-hal yang konkret atau contoh-contoh yang kemudian secara
perlahan siswa dihadapkan pada materi yang kompleks dan sukar. Strategi ini kerap dinamakan strategi pembelajaran
dari khusus ke umum.
(Wina Sanjaya,2006:128-129)

6
2.2.2 Macam-macam Strategi Pembelajaran dalam Buku Strategi Pembelajaran (Abdul Majid,2013:10-12)
Jenis-jenis/klasifikasi strategi pembelajaran yang dikemukakan dalam artikel Saskatchewan Educational(1991)  :
a. Strategi Pembelajaran Langsung (Direct Instruction )
 Strategi pembelajaran langsung merupakan strategi yang kadar berpusat pada gurunya paling tinggi, dan paling
sering digunakan. Pada strategi ini termasuk di dalamnya metode-metode ceramah, pertanyaan didaktik,
pengajaran eksplisit, praktek dan latihan, serta demontrasi.
 Strategi pembelajaran langsung efektif digunakan untuk memperluas informasi atau mengembangkan
keterampilan langkah demi langkah.
b. Strategi Pembelajaran Tidak Langsung (Indirect Instruction )
 Pembelajaran tidak langsung memperlihatkan bentuk keterlibatan siswa yang tinggi dalam melakukan observasi,
penyelidikan, penggambaran inferensi berdasarkan data, atau pembentukan hipotesis.
 Dalam pembelajaran tidak langsung, peran guru beralih dari penceramah menjadi fasilator, pendukung, dan
sumber personal (resource person ).
 Guru merancang lingkungan belajar, memberikan kesempatan siswa untuk terlibat, dan jika memungkinkan
memberikan umpan balik kepada siswa ketika mereka melakukan inkuiri.
 Strategi pembelajaran tidak langsung mensyaratkan digunakannya bahan-bahan cetak, non-cetak, dan sumber-
sumber manusia.
c. Strategi Pembelajaran Interaktif (Interactive Instruction )
 Strategi pembelajaran interaktif merujuk kepada bentuk diskusi dan saling berbagi di antara peserta didik.
Seaman dan Fellenz (1989) mengemukakan bahwa diskusi dan saling berbagi akan memberikan kesempatan
kepada siswa untuk memberikan reaksi terhadap gagasan, pengalaman, pandangan, dan pengetahuan guru atau
kelompok, serta mencoba mencari alternatif dalam berpikir.
 Strategi pembelajaran interaktif dikembangkan dalam rentang pengelompokan dan metode-metode interaktif.
Di dalamnya terdapat bentuk-bentuk diskusi kelas, diskusi kelompok kecil atau pengerjaan tugas berkelompok,
dan kerja sama siswa secara berpasangan.
d. Strategi Pembelajaran melalui Pengalaman (Eksperiential Learning )
 Strategi belajar melalui pengalaman menggunakan bentuk sekuens induktif, berpusat pada siswa, dan
berorientasi pada aktivitas.
 Penekanan dalam strategi belajar melalui pengalaman adalah proses belajar, dan bukan hasil belajar.
 Guru dapat menggunakan strategi ini baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Sebagai contoh, di dalam
kelas dapat digunakan metode simulasi, sedangkan di luar kelas dapat dikembangkan metode observasi untuk

7
memperoleh gambaran pendapat umum.
e. Strategi Pembelajaran Mandiri
 Belajar mandiri merupakan strategi pembelajaran yang bertujuan untuk membangun inisiatif individu,
kemandirian, dan peningkatan diri. Fokusnya adalah pada perencanaan belajar mandiri oleh peserta didik
dengan bantuan guru. Belajar mandiri juga bisa dilakukan dengan teman atau sebagai bagian dari kelompok
kecil. (Abdul Majid,2013:11-12)
2.2.3 (Made Wena.2011:5-6)Variabel Strategi Pembelajaran diklasifikasikan menjadi tiga yaitu:
 Strategi Pengorganisasian (Organizational Strategy )
Strategi Pengorganisasian merupakan cara untuk menata isi suatu bidang studi, dan kegiatan ini berhubungan dengan
tindakan pemilihan isi / materi penataan isi, pembuatan diagram, format dan sejenisnya.
 Strategi Penyampaian (Delivery Strategy )
Strategi Penyampaian adalah cara untuk menyampaikan pembelajaran pada siswa dan/ atau untuk menerima serta
merespons masukan dari siswa.
 Strategi Pengelolaan (Management Strategy )
Strategi Pengelolaan adalah cara untuk menata interaksi antara siswa dan variabel strategi pembelajaran lainnya
(variabel strategi pengorganisasian dan strategi penyampaian). Strategi pengelolaan pembelajaran berhubungan dengan
pemilihan tentang strategi pengorganisasian dan strategi penyampaian yang digunakan selama proses pembelajaran
berlangsung. Strategi pengelolaan pembelajaran berhubungan dengan penjadwalan, pembuatan catatan kemajuan belajar dan
motivasi.
(Made Wena,2008;5-6)
2.3 Pemilihan Strategi Pembelajaran
 Pemilihan Strategi Pembelajaran dalam Buku Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan (Wina Sanjaya,2006;129-131)
Pembelajaran pada dasarnya adalah proses penambahan informasi dan kemampuan baru. Ketika kita berpikir informasi
dan kemampuan apa yang harus dimiliki oleh siswa, maka pada saat itu juga kita semestinya berpikir strategi apa
yang harus dilakukan agar semua itu dapat tercapai secara efektif dan efisien. Ini sangat penting untuk dipahami,
sebab apa yang harus dicapai akan menentukan bagaimana cara penyampaiannya.
Oleh karena itu, sebelum menentukan strategi pembelajaran yang dapat digunakan, ada beberapa pertimbangan yang
harus diperhatikan.Pertimbangan yang berhubungan dengan tujuan yang ingin dicapai. Pertanyaan-pertanyaan yang dapat
diajukan adalah:
 Apakah tujuan pembelajaran yang ingin dicapai berkenaan dengan aspek kognitif, afektif, atau psikomotor?

8
 Bagaimana kompleksitas tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, apakah tingkat tinggi atau rendah?
 Apakah untuk mencapai tujuan itu memerlukan keterampilan akademis?
 Pertimbangan yang berhubungan dengan bahan atau materi pembelajaran:
 Apakah materi pelajaran itu berupa fakta, konsep, hukum, atau teori tertentu?
 Apakah untuk mempelajari materi pembelajaran itu memerlukan prasyarat tertentu atau tidak?
 Apakah tersedia buku-buku sumber untuk mempelajari materi itu?
 Pertimbangan dari sudut siswa.
 Apakah strategi pembelajaran sesuai dengan tingkat kematangan siswa?
 Apakah strategi pembelajaran itu sesuai dengan minat, bakat, dan kondisi siswa?
 Apakah strategi pembelajaran itu sesuai dengan gaya belajar siswa?
 Pertimbangan-pertimbangan lainnya.
 Apakah untuk mencapai tujuan hanya cukup dengan satu strategi saja?
 Apakah strategi yang kita tetapkan dianggap satu-satunya strategi yang dapat digunakan?
 Apakah strategi itu memiliki nilai efektivitas dan efisiensi?
Pertanyaan- pertanyaan di atas, merupakan bahan pertimbangan dalam menetapkan strategi yang ingin ditetapkan.
Misalnya untuk mencapai tujuan yang berhubungan dengan aspek kognitif, akan memiliki strategi yang berbeda dengan
upaya untuk mencapai tujuan afektif atau psikomotor. Demikian juga halnya, untuk mempelajari bahan pelajaran yang
bersifat fakta akan berbeda dengan mempelajari bahan pembuktian suatu teori, dan lain sebagainya.
(Wina Sanjaya,2006; 129-131)
 Pemilihan Strategi Pembelajaran dalam Buku Strategi Pembelajaran (Abdul Majid,2013;108-114)
Beberapa prinsip mesti dilakukan oleh pengajar dalam memilih strategi pembelajaran secara tepat dan akurat,
pertimbangan tersebut harus berdasarkan pada penetapan. Dalam pemilihan strategi pembelajaran, guru harus mengacu
pada kriteria sebagai berikut :
1. Kesesuaian antara strategi pembelajaran dengan tujuan atau kompetensi.
2. Kesesuaian strategi pembelajaran dengan jenis pengetahuan yang akan disampaikan
3. Kesesuaian strategi pembelajaran dengan sasaran (kemampuan awal, karakteristik yang berhubungan dengan
latar belakang dan status sosial, karakteristik yang berkaitan dengan perbedaan-perbedaan kepribadian)
4. Biaya
5. Kemampuan strategi pembelajaran (kelompok atau individu)
6. Karakteristik strategi pembelajaran (kelemahan maupun kelebihannya)
7. Waktu

9
Untuk lebih jelasnya, berkaitan dengan karakteristik strategi pembelajaran sebagai dasar pertimbangan dapat dilihat
pada uraian berikut ini :
 Tujuan pembelajaran
Penetapan tujuan pembelajaran merupakan syarat mutlak bagi guru dalam memilih metode yang akan digunakan
dalam menyajikan materi pengajaran.
Tujuan pembelajaran merupakan sasaran yang hendak dicapai pada akhir pengajaran, serta kemampuan yang harus
dimiliki siswa. Sasaran tersebut dapat terwujud dengan menggunakan metode-metode pembelajaran. Misalnya, seorang
guru Olahraga dan Kesehatan (OrKes) menetapkan tujuan pembelajaran agar siswa agar dapat mendemonstrasikan cara
menendang bola dengan baik dan benar.
Dalam hal ini, metode yang dapat membantu siswa-siswi mencapai tujuan adalah metode ceramah; guru memberi
instruksi, petunjuk, aba-aba, dan dilaksanakan di lapangan. Kemudian metode demonstrasi; siswa-siswi
mendemonstrasikan cara menendang bola dengan baik dan benar.
 Aktivitas dan pengetahuan awal siswa
Belajar merupakan aktivitas untuk memperoleh pengalaman tertentu sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Oleh
karena itu strategi pembelajaran harus dapat mendorong aktivitas siswa. Aktivitas tidak hanya dimaksudkan pada
aktivitas fisik saja, tetapi meliputi aktivitas yang bersifat psikis atau aktivitas mental juga.
 Integritas bidang studi/pokok bahasan
Mengajar merupakan usaha untuk mengembangkan seluruh pribadi siswa. Mengajar bukan hanya mengembangkan
kemampuan kognitif saja, tetapi meliputi pengembangan aspek afektif dan aspek psikomotor. Oleh karena itu,
strategi pembelajaran harus dapat mengembangkan seluruh aspek kepribadian secara terintegritas. Oleh karena itu,
metode yang digunakan lebih berorientasi pada masing-masing ranah (kognitif, afektif, dan psikomotorik) yang
terdapat dalam pokok bahasan.
 Alokasi waktu dan sarana penunjang
Waktu yang tersedia dalam pemberian materi pelajaran adalah satu jam pelajaran (45 menit). Jadi metode yang
akan digunakan harus dirancang sebelumnya, termasuk didalamnya perangkat penunjang pembelajaran. Perangkat
pembelajaran tersebut dapat digunakan oleh guru secara berulang-ulang, seperti transparan, chart, video pembelajaran,
film, dsb.
 Jumlah siswa
Metode yang kita gunakan didalam kelas idealnya perlu mempertimbangkan jumlah siswa yang hadir dan rasio guru
dan siswa, agar proses belajar mengajar efektif. Ukuran kelas juga menentukan keberhasilan, terutama pengelolaan
kelas dan penyampaian materi.

10
Para ahli pendidikan berpendapat bahwa mutu pengajaran akan tercapai apabila mengurangi besarnya kelas. Sebaliknya
pengelola pendidikan mengatakan bahwa kelas yang kecil-kecil cenderung memerlukan biaya pendidikan dan latihan
yang tinggi. Kedua pendapat ini bertentangan; manakala kita dihadapkan pada mutu, maka kita membutuhkan biaya
yang sangat besar.
Namun apabila pendidikan mempertimbangkan biaya, mutu pendidikan sering terabaikan, apalagi saat ini kondisi
masyarakat Indonesia mengalami krisis ekonomi yang berkepanjangan.
 Pengalaman dan kewibawaan pengajar
Guru yang baik adalah guru yang berpengalaman, pribahasa mengatakan bahwa “pengalaman adalah guru yang baik”.
Hal ini telah diakui di lembaga pendidikan. Selain berpengalaman, guru juga harus berwibawa. Kewibawaan merupakan
syarat mutlak yang bersifat abstrak bagi guru, karena guru harus berhadapan dan mengelola siswa yang berbeda latar
belakang akademik dan sosial. Guru harus merupakan sosok tokoh yang disegani, bukan ditakuti oleh anak didiknya.
Dalam pengelolaan pembelajaran, terdapat beberapa prinsip yang harus diketahui,yaitu:
 Interaktif
Proses pembelajaran merupakan proses interaksi, baik antara guru dan siswa, siswa dengan siswa , atau antara siswa
dengan lingkungannya.
 Inspiratif
Proses pembelajaran merupakan proses yang interaktif, yang memungkinkan siswa untuk mencoba dan melakukan sesuatu.
Biarkan siswa berbuat dan berpikir sesuai dengan inspirasinya sendiri, sebab pada dasarnya pengetahuan bersifat
subjektif yang bisa dimaknai oleh setiap subjek belajar.
 Menyenangkan
Proses pembelajaran yang menyenangkan dapat dilakukan dengan menata ruangan yang apik dan menarik, serta
pengelolaan pembelajaran yang hidup dan bervariasi.
 Menantang
Merupakan proses yang menantang siswa untuk mengembangkan kemampuan berpikir, yakni merangsang kerja otak secara
maksimal.
 Motivasi
Motivasi merupakan aspek yang sangat penting untuk membelajarkan siswa. Motivasi dapat diartikan sebagai dorongan
yang memungkinkan siswa untuk bertindak dan melakukan sesuatu. Seorang guru harus dapat menunjukan pentingnya
pengalaman dan materi belajar bagi kehidupan siswa. * (Abdul Majid,2013;108-114 )
2.4 Tujuan Strategi Pembelajaran
Adapun tujuan dari menerapkan strategi pembelajaran dalam kegiatan belajar-mengajar adalah sebagai berikut.

11
 Untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.
 Meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa.
 Mewujudkan kegiatan belajar-mengajar yang efektif dan efisien.
 Terciptanya kondisi pembelajaran dimana siswa merasa belajar merupakan suatu kebutuhan.
 Memperoleh hasil belajar siswa yang tinggi.
2.5 Jenis-jenis Strategi Pembelajaran
Terdapat beberapa jenis strategi pembelajaran yang dapat digunakan guru saat mengajar di kelas. Berikut adalah jenis
-jenis strategi pembelajaran.
Strategi Pembelajaran Ekspositori
Strategi pembelajaran ekspositori adalah strategi pembelajaran di mana guru memiliki peranan yang dominan,
sedangkan siswa cenderung menerima dan mengikuti apa yang disajikan oleh guru. Dalam strategi ini, proses
penyampaian materi dilakukan oleh guru secara lisan kepada siswa agar dapat memahami dan menguasai materi
pelajaran secara optimal.
Oleh karena itu, penjelasan guru dalam strategi pembelajaran ekspositori ini harus jelas sehingga bisa dipahami oleh
siswa dengan mudah. Penjelasan yang kurang jelas dapat membuat siswa kebingungan dan menghambat proses belajar
mereka.
Dalam strategi pembelajaran ekspositori ini, guru dapat menggunakan buku teks, referensi atau pengalaman pribadi
sebagai sumber informasinya. Media lain, seperti video pendidikan dan alat bantu visual (diagram, contoh fisik,
gambar, dan peta) juga dapat digunakan untuk mendukung penjelasan materi agar lebih mudah dipahami peserta didik.
Strategi Pembelajaran Inkuiri
Berbeda dengan strategi pembelajaran ekspositori, dalam strategi pembelajaran inkuiri, siswa memiliki peranan yang
lebih aktif dalam kegiatan belajar-mengajar. Hal ini sesuai dengan definisi strategi pembelajaran inkuiri itu
sendiri, yaitu strategi pembelajaran yang memberikan ruang pada siswa untuk menemukan sendiri inti dari materi
pelajaran.
Itu artinya, siswa tidak hanya menerima penjelasan saja dari guru, tapi juga berupaya untuk menemukan inti dari
materi pelajaran secara mandiri. Adapun tujuan dari strategi pembelajaran ini adalah mengembangkan kemampuan
berpikir secara sistematis, logis, dan kritis atau mengembangkan kemampuan intelektual sebagai bagian dari proses
mental.
Oleh karena itu, dalam strategi pembelajaran inkuiri ini siswa tidak hanya dituntut agar dapat menguasai materi
pelajaran saja, tapi juga dapat menggunakan potensi yang dimilikinya secara maksimal.

12
Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah (SPBM)
Selanjutnya ada strategi pembelajaran berbasis masalah yang juga bisa digunakan guru saat mengajar di kelas.
Sesuai dengan namanya, strategi ini berfokus pada proses penyelesaian masalah dengan menggunakan cara-cara ilmiah.
Permasalahan ini bisa diambil dari buku teks, peristiwa di lingkungan sekitar, maupun peristiwa yang terjadi di
masyarakat.
Strategi pembelajaran berbasis masalah ini sangat cocok digunakan bila guru ingin:
a. Siswa tidak hanya mengingat materi pelajaran, tapi juga dapat memahaminya dengan baik.
b. Mengembangkan kemampuan menganalisis situasi, menerapkan pengetahuan yang dimiliki siswa dalam kondisi
tertentu, dan mengetahui adanya perbedaan antara fakta dan pendapat.
c. Meningkatkan kemampuan siswa dalam memecahkan suatu permasalahan.
d. Membuat tantangan intelektual untuk siswa.
e. Mendidik siswa agar lebih bertanggung jawab dalam belajarnya
f. Membuat siswa lebih memahami hubungan antara teori yang mereka pelajari di sekolah dengan kenyataan
dalam kehidupan sehari-hari.
Strategi Pembelajaran Kooperatif
Strategi pembelajaran kooperatif adalah strategi pembelajaran yang menempatkan siswa dalam kelompok-kelompok kecil
yang terdiri dari 5 sampai 6 orang. Setiap kelompok akan mendapatkan tugas masing-masing dari guru untuk
dikerjakan bersama-sama.
Apabila ada anggota kelompok yang tidak mengerti dengan tugas yang diberikan oleh guru, maka anggota kelompok yang
lain bertugas untuk menjelaskannya, sebelum mengajukan bertanya kepada guru.
Adapun tujuan dari strategi pembelajaran kooperatif ini adalah menumbuhkan rasa tanggung jawab pada siswa,
memberikan peluang yang sama kepada setiap siswa untuk sukses dalam belajar, dan mengembangkan keterampilan
sosial siswa.
Strategi Pembelajaran Afektif
Jenis strategi pembelajaran berikutnya adalah strategi pembelajaran afektif. Strategi ini menekankan pada
pembentukan sikap yang positif kepada siswa dengan cara menghadapkan mereka pada situasi yang mengandung konflik
atau situasi yang problematis.
Dengan menghadapkan siswa pada situasi tersebut, diharapkan mereka dapat membuat keputusan berdasarkan nilai-nilai
yang dianggapnya baik.
Strategi pembelajaran afektif ini sangat cocok diterapkan untuk menguatkan karakter siswa, seperti tanggung jawab,
kerjasama, disiplin, komitmen, percaya diri, jujur, menghargai pendapat orang lain, dan kemampuan mengendalikan diri.

13
Strategi Pembelajaran Kontekstual
Strategi pembelajaran kontekstual atau contextual teaching and learning (CTL) adalah suatu strategi pembelajaran
yang menekankan pada proses keterlibatan siswa dalam menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan
peristiwa atau permasalahan dalam kehidupan nyata. Dengan begitu, siswa dapat menerapkan materi yang mereka
pelajari di sekolah ke dalam kehidupan sehari-hari.
Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir
Strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir adalah strategi pembelajaran yang berfokus pada perkembangan
kemampuan berpikir siswa melalui analisis fakta-fakta atau pengalaman siswa sebagai bahan untuk memecahkan
masalah yang diajukan.
Dengan strategi pembelajaran ini, daya berpikir siswa akan lebih terlatih dalam menyelesaikan permasalahan yang
ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Tak hanya itu saja, strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir
juga membantu siswa agar lebih siap dalam menghadapi setiap permasalahan yang diajukan oleh guru.
Komponen Strategi Pembelajaran
Berikut adalah komponen-komponen dalam strategi pembelajaran yang harus dipenuhi.
a. Tujuan pengajaran, acuan yang dipertimbangkan dalam pemilihan strategi pembelajaran.
b. Guru, tenaga pendidik yang berperan dalam pemilihan strategi pembelajaran.
c. Siswa, berperan sebagai pihak yang akan menerima sekaligus menjalankan strategi pembelajaran yang telah
ditentukan oleh guru.
d. Materi pelajaran, informasi yang akan diberikan kepada peserta didik. Materi pelajaran dibedakan menjadi
materi formal yang terdapat pada buku-buku resmi dan materi informal yang berisi tentang lingkungan
sekolah.
e. Metode pengajaran, ketepatan dalam memilih metode dapat mempengaruhi strategi pembelajaran.
f. Media pengajaran, alat yang digunakan oleh guru dalam menjelaskan suatu materi pelajaran.
g. Administrasi dan finansial. Komponen ini berkaitan dengan perencanaan dan jadwal pembelajaran, kondisi
ruang belajar, sarana dan prasarana dalam pembelajaran.
2.6 Langkah Dasar Strategi Pembelajaran
Pada dasarnya, strategi pembelajaran mencakup empat langkah dasar, yaitu:
 Penetapan tujuan pengajaran.
 Penetapan sistem pendekatan pengajaran.
 Pemilihan dan penetapan metode, teknik, dan prosedur pembelajaran yang paling tepat dan efektif.
 Penetapan kriteria keberhasilan proses pembelajaran.

14
2.6.1 Langkah-langkah Menentukan Strategi Pembelajaran
Berikut langkah-langkah dalam menentukan strategi pembelajaran yang tepat:
Tentukan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
Setiap strategi pembelajaran tentu memiliki tujuannya masing-masing. Maka dari itu, sebelum memutuskan memilih
strategi pembelajaran yang akan digunakan, guru perlu mengetahui tujuan dari suatu pembelajaran.
Misalnya, mengembangkan kemampuan berpikir secara sistematis, logis, dan kritis siswa, maka strategi pembelajaran
inkuiri adalah pilihan yang tepat. Sebaliknya, jika ingin menguatkan karakter siswa, bisa menerapkan strategi
pembelajaran afektif.
Sesuaikan dengan gaya belajar siswa
Setiap siswa memiliki gaya belajar yang berbeda-beda. Ada yang lebih mudah memahami pelajaran jika mendengarkan
penjelasan guru, tapi ada pula siswa yang lebih mudah memahami pelajaran ketika belajar kelompok.
Oleh karena itu, guru harus mengetahui gaya belajar yang dimiliki setiap siswa sehingga bisa memilih strategi
pembelajaran yang tepat.
Perhatikan jumlah siswa
Selain gaya belajar siswa, perhatikan juga jumlah siswa yang hadir di kelas. Hal ini dikarenakan, ada beberapa
strategi pembelajaran mungkin kurang efektif jika diterapkan dalam kelas dengan jumlah siswa yang banyak.
Misalnya, strategi pembelajaran afektif yang mungkin akan membuat guru kesulitan dalam menilai sikap dan karakter
siswa yang jumlahnya banyak.
Alokasi Waktu
Alokasi waktu juga menjadi salah satu hal yang patut guru pertimbangkan saat menentukan strategi pembelajaran.
Pasalnya, setiap mata pelajaran memiliki alokasi waktu masing-masing.

BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
             Dari pengertian beberapa ahli dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran adalah pendekatan menyeluruh
dalam suatu sistem pembelajaran yang berupa pedoman umum dan kerangka kegiatan untuk mencapai tujuan umum
pembelajaran, yang dijabarkan dari pandangan falsafah atau teori belajar tertentu.
Rowntree (1974) membagi strategi pembelajaran dalam beberapa kelompok, yaitu, Strategi pembelajaran
penyampaian (exposition ), Strategi pembelajaran penemuan (discovery ), 3. Strategi pembelajaran Individual (individual ),

15
dan Strategi pembelajaran kelompok (groups ). Dari cara penyajian dan pengolahannya, strategi pembelajaran juga dapat
dibedakan menjadi dua yaitu, Strategi Pembelajaran Deduktif dan Strategi Pembelajaran Induktif.
Dalam pemilihan strategi pembelajaran, guru harus mengacu pada kriteria sebagai berikut: Kesesuaian antara
strategi pembelajaran dengan tujuan atau kompetensi, Kesesuaian strategi pembelajaran dengan jenis pengetahuan yang
akan disampaikan, Kesesuaian strategi pembelajaran dengan sasaran (kemampuan awal, karakteristik yang berhubungan
dengan latar belakang dan status sosial, karakteristik yang berkaitan dengan perbedaan-perbedaan kepribadian),
 Kemampuan strategi pembelajaran (kelompok atau individu), Karakteristik strategi pembelajaran (kelemahan maupun
kelebihannya) , Biaya, dan  Waktu.

DAFTAR PUSTAKA
https://www.quipper.com/id/blog/info-guru/macam-macam-strategi-pembelajaran-serta-contoh-penerapan-cara-menentukannya/

16

Anda mungkin juga menyukai