Dosis Pengampu :
Kelas:
TBI – 5/ Semester IV
Disusun Oleh :
Kelompok 1
1. Juleha Santrika
2. miarni audina
3. Syafiq Khairi
2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan karunia-Nya
yang memberikan kesehatan dan kepada para penulis makalah yang berjudul “Hakikat
Strategi Pembelajaran” ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan
Penulis mengucapkan terima kasih terutama kepada dosen pengampu mata kuliah ini Deasy
Yunita Siregar, M.Pd. yang telah memandu kami dalam mata kuliah Strategi Belajar
Mengajar Bahasa Inggris.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah dan pengalaman bagi pembaca.
Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bermanfaat dan bisa membaca
praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam makalah ini, kami menyadari masih banyak kesalahan dan kesalahan, baik yang
berkenaan dengan materi pembahasan maupun teknik pengetikan dan sistem penulisan karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
DAFTAR
ISI................................................................ ................................................................... ......... 3
A.Latar
Belakang ............................................................ ................................................................... ...
4
C.
Tujuan ............................................................... ................................................................... ......
.......... 4
BAB II
PEMBAHASAN............................................................ ................................................. 6
BAB III
PENUTUP............................................................ ................................................................... ..
17
DAFTAR
PUSTAKA................................................................ ................................................... 18
BAB I
A.Latar Belakang
Standar Proses Pendidikan (SPP) memegang peranan yang sangat penting dalam peningkatan
mutu pendidikan. Idealnya, standar isi, standar alumni, dan standar lainnya tidak ada artinya
tanpa dukungan standar proses yang sesuai. Dalam konteks ini, standar proses pendidikan
menjadi hal yang perlu diperhatikan oleh pemerintah.Guru merupakan komponen yang
sangat penting dalam penerapan standar proses pendidikan. Karena keberhasilan pelaksanaan
proses pendidikan sangat pada guru di garda terdepan.
Oleh karena itu, untuk meningkatkan kualitas pengajaran, guru harus mulai meningkatkan
keterampilannya. Salah satu keterampilan yang perlu dimiliki guru adalah merancang strategi
pembelajaran yang sesuai dengan tujuan dan kompetensi yang ingin dicapai. Hal ini
dikarenakan tidak semua tujuan dapat dicapai hanya dengan satu strategi tertentu.
Dalam konteks pendidikan, strategi dianggap sebagai upaya guru untuk menciptakan sistem
tujuan yang memungkinkan tercapainya pembelajaran yang ditentukan dan proses pendidikan
berlangsung secara efektif. Oleh karena itu, guru harus dapat menyesuaikan komponen
pembelajaran secara umum sehingga ada keterkaitan antara ciri-ciri komponen pembelajaran
yang terkait.
B. Masalah Rumusan
1. Apa pengertian dari strategi pembelajaran?
2. Apa tujuan strategi pembelajaran?
3. Apa konsep dasar strategi pembelajaran?
4. Apa saja jenis strategi pembelajaran?
5. Apa tahapan dalam proses pengajaran?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian strategi pembelajaran.
2. Mengetahui tujuan dari strategi pembelajaran.
3. Mengetahui konsep dasar strategi pembelajaran
4. Mengetahui jenis strategi pembelajaran
5. Mengetahui tahapan dalam proses pengajaran.
BAB II
PEMBAHASAN
Setiap penggunaan strategi dalam proses belajar mengajar tentunya memiliki tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai. Panduan prediksi strategi merupakan
strategipembelajaran yang tepat digunakan untuk merangsang refleksi dan memprediksi
materi yang memiliki tujuan dalam penggunaannya dalam pembelajaran, diantaranya
adalah:
sebuah. Mengoptimalkan pembelajaran pada aspek afektif
Strategi pembelajaran aktif berbeda dengan strategi pembelajaran kognitif dan strategi
pembelajaran psikomotorik (keterampilan). Afektif berhubungan dengan nilai yang
sulit diukur, oleh karena menyangkut kesadaran seseorang yang tumbuh dari dalam.
Nilai adalah suatu konsep yang berada dalam pikiran manusia yang sifatnya
tersembunyi, tidak dalam dunia empiris.
Ketika berbicara mengenai materi pelajaran tentang nilai atau bisa dikatakan materi
yang mengajarkan aspek afektif, disinilah letak tujuan dari penggunaan strategi
pembelajaran panduan prediksi karena pembelajaran menggunakan strategi ini tidak
hanya menuntun kemampuan kognitif siswa, tetapi akan lebih mengutamakan aspek
afektif. Siswa disini secara tidak langsung belajar akan memperhatikannya terhadap
lingkungan sekitar dan belajar menentukan sikap terbaik ketika menghadapi suatu
masalah. Dengan pengoptimalan aspek afektif akan membantu membentuk siswa
yang cerdas memiliki sikap positif dan keterampilan keterampilan sekaligus. Ini yang
diharapkan dapat dihasilkan dari panduan prediksi penggunaan strategi pembelajaran.
b. Mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran
Sering terjadi selama proses pembelajaran yang berlangsung diarahkan untuk
mendengarkan dan menghafalkan informasi yang disajikan oleh guru siswa bersifat
pasif dalam proses pembelajaran, sehingga siswa hanyamemperoleh kemampuan
intelektual (kognitif) saja. Idealnya proses pembelajaran itu menghendaki hasil belajar
yang seimbang antara aspek kognitif, afektif, danpsikomotor. Seperti yang telah
diuraikan sebelumnya ketika siswa dalam keadaan pasif menerima pelajaran, maka
tidak menutup kemungkinan dia akan mudah melupakan informasi yang disampaikan
oleh guru.
Berbeda halnya ketika siswa ikut berpartisipasi aktif dalam pembelajaran.Dia akan
menemukan sendiri pengertian danmembentuk pemahamannya sendiri dalam pikiran
mereka, sehingga pengetahuan baru yang disampaikan oleh guru dapat
diinterpretasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Konsep dasar strategi belajar mengajar ini meliputi hal-hal: (1) menetapkan
spesifikasi dan kualifikasi perubahan perilaku pebelajar; (2) menentukan pilihan
dengan pendekatan terhadap masalah belajar mengajar, memilih prosedur, dan teknik
belajar mengajar; dan (3) norma dan kriteria keberhasilan kegiatan belajar mengajar.
Strategi dapat diartikan sebagai suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam
rangka mencapai sasaran yang telah ditentukan. Dikaitkan dengan belajar mengajar,
strategi dapat diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan guru, murid dalam
mewujudkan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Menurut Newman dan Mogan strategi dasar setiap usaha meliputi empat masalah
masing-masing adalah sebagai berikut.
1. Pengidentifikasian dan penetapan spesifiakasi dan kualifikasi hasil yang harus
dicapai dan sasaran usaha tersebut dengan mempertimbangkan aspirasi
masyarakat yang memerlukannya.
2. Pertimbangan dan pendekatan pemilihan utama yang ampuh untuk mencapai
sasaran.
3. Pertimbangan dan penetapan langkah yang dicapai sejak awal sampai akhir.
4. Pertimbangan dan penetapan tolok ukur dan ukuran baku yang akan digunakan
untuk menilai keberhasilan usaha yang dilakukan.
Pertama, spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku yang diinginkan sebagai
hasil belajar mengajar yang dilakukan. Dengan kata lain apa yang harus dijadikan
sasaran dari kegiatan belajar mengajar tersebut. Sasaran ini harus dirumuskan secara
jelas dan konkrit sehingga mudah dijangkau oleh peserta didik. Perubahan perilaku
dan kepribadian yang kita inginkan terjadi setelah siswa mengikuti suatu kegiatan
belajar mengajar itu harus jelas, misalnya dari tidak bisa membaca berubah menjadi
dapat membaca. Suatu kegiatan belajar mengajar tanpa sasaran yang jelas, berarti
kegiatan tersebut dilakukan tanpa arah atau tujuan yang pasti. Lebih jauh suatu usaha
atau kegiatan yang tidak punya arah atau tujuan pasti, dapat menyebabkan
penyimpangan-penyimpangan dan tidak tercapainya hasil yang diharapkan.
Kedua, memilih cara pendekatan belajar mengajar yang dianggap paling tepat dan
efektif untuk mencapai sasaran. Bagaimana cara kita memandang suatu masalah,
konsep, dan teori apa yang kita gunakan dalam memecahkan suatu masalah akan
mempengaruhi hasilnya. Suatu masalah yang dipelajari oleh dua orang dengan
pendekatan yang berbeda, akan menghasilkan kesimpulan-kesimpulan yang tidak
sama. Norma-norma sosial seperti baik, benar, adil, dan sebagainya akan melahirkan
kesimpulan yang berbeda bahkan mungkin berbeda jika dalam cara pendekatannya
menggunakan berbagai disiplin ilmu. Pengertian konsep, dan teori ekonomi tentang
baik, benar, atau adil, tidak sama dengan baik, benar atau adil menurut pengertian
konsep dan teori antropologi. Juga tidak akan sama apa yang dikatakan baik, benar
atau adil jika kita menggunakan pendekatan agama karena pengertian, konsep, dan
teori agama mengenai baik, benar atau adil itu jelas berbeda dengan konsep ekonomi
maupun antropologi. Begitu juga dengan cara pendekatan terhadap kegiatan belajar
mengajar dalam pembelajaran. Ketiga, memilih dan menetapkan prosedur, metode,
dan teknik belajar mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif. Metode atau
teknik penyajian untuk memotivasi siswa agar mampu menerapkan pengetahuan dan
pengalamannya untuk memecahkan masalah, berbeda dengan cara atau agar murid
terdorong dan mampu berfikir bebas dan cukup berani untuk mengemukakan
pendapatnya sendiri. Perlu dijangkau bahwa suatu metode mungkin hanya cocok
dipakai untuk mencapai tujuan tertentu. Jadi dengan sasaran yang berbeda jangan
menggunakan teknik penyajian yang sama.
Keempat dasar strategi tersebut merupakan satu kesatuan yang utuh antara dasar yang
satu dengan dasar yang lain saling menopang dan tidak bisa dipisahkan.
Berbagai jenis Strategi Pembelajaran yang dapat digunakan guru dalam pembelajaran,
antara lain:
a. Strategi Pembelajaran berdasarkan Proses Pengolahan Pesan
Dilihat dari proses pengolahan pesan, strategi pembelajaran dapat masuk
kedalam dua jenis, yaitu:
• Strategi Pembelajaran Deduktif
Dalam strategi pembelajaran deduktif, pesan atau materi
pelajaran diolah mulai dari yang umum, generalisasi atau
rumusan konsep, dilanjutkan ke yang khusus, yaitu penjelasan
bagian-bagiannya atau atribut-atributnya dengan menggunakan
berbagai iliustrasi atau contoh. Strategi pembelajaran deduktif
tepat digunakan apabila konsep yang akan dibahas merupakan
konsep baru bagi siswa atau waktu yang tersedia untuk
membahas suatu konsep relatif terbatas.
• Strategi Pembelajaran Induktif
Dalam strategi induktif, pesan atau materi pembelajaran diolah
mulai dari yang khusus, bagian atau atribut, menuju ke yang
umum, yaitu generalisasi atau rumusan konsep atau aturan.
b. Strategi Pembelajaran Berdasarkan Pihak Pengolah Pesan
Tiap peristiwa belajar-mengajar bertujuan untuk mencapai suatu tujuan
tertentu, ingin menyampaikan pesan, informasi, pengetahuan dan keterampilan
tertentu kepada siswa. Pesan tersebut dapat diolah sendiri secara tuntas oleh
guru sebelum disampaikan kepada siswa, namun dapat juga siswa sendiri yang
diharapkan mengolah dengan bantuan sedikit atau banyak dari guru. Atas
dasar pihak pengolah pesan, strategi pembelajaran dapat dibedakan menjadi
dua jenis yaitu:
• Strategi Pembelajaran Ekopositori
Dengan strategi pembelajaran ekpositori, guru yang mencari
materi pelajaran yang akan diajarkan ke siswa dari berbagai
sumber, kemudian guru mengolahnya serta membuat
rangkuman dan/atau mungkin membuat bagan. Proses
pembelajaran yang terjadi adalah sebagai berikut:
Guru menjelaskan materi pelajaran secara rinci kepada siswa
Siswa di bawah bimbingan guru menyimpulkan materi pembelajaran tersebut
Siswa diminta mencatat materi pelajaran dan/atau mempelajarinya kembali di
rumah masing-masing.
• Strategi Pembelajaran Heuristik
Dengan menggunakan strategi pembelajarn ini, yang mencari
dan mengolah pesan-pesan yang ditemukan siswa. Guru
berperan sebagai fasilitator dan pembimbing kegiatan omenarik
siswa untuk mengikutinya, tetapi siswa berada didepan, guru,
memberikan dorongan, membantu siswa mengalami kesulitan.
c. Strategi Pembelajaran Berdasarkan Pengaturan Guru
Dilihat dari sisi pengaturan guru, dikenal dua jenis strategi pembelajaran, yaitu
strategi pembelajaran seorang guru dan beregu (team teaching). Strategi
pembelajaran seorang guru sudah biasa kita lakukan, yaitu seorang guru
sejumlah siswa. Sementara itu, yang dimaksud dengan strategi pembelajaran
beregu adalah pembelajaran yang dilaksanakan oleh dua orang atau lebih guru
yang mengajarkan satu mata pelajaran, atau mengajarkan salah satu tema yang
membahasnya tentang berbagai mata pelajaran.
d. Strategi Pembelajaran Berdasarkan Jumlah Siswa
Dengan memperhatikan sejumlah siswa, dikenal tiga strategi pembelajran,
yaitu strategi pembelajaran klasikal, kelompok kecil dan individu. Strategi
pembelajaran klasikal dan kelompok kecil sudah biaasa kita lakukan.
Sementara itu strategi pembelajaran individu masih jarang digunakan. Contoh
penggunaan strategi pembelajaran individual, seperti yang sekarang sedang
anda lakukan dengan menggunakan modul paket pengajaran.
e. Strategi Pembelajaran Berdasarkan Interaksi Guru Dengan Siswa
Atas dasar pertimbangan interaksi guru dengan siswa ada dua strategi
pembelajaran, yaitu strategi pembelajaran tatap muka dan strategi
pembelajaran melalui media. Penggunaan strategi pembelajaran tatap muka
yang baik dengan sendirinya yang menggunakan alat peraga, karena siswa
akan lebih memahami yang diajarkan guru. Penerapan strategi pembelajaran
dengan media, guru dengan siswa tidak secara langsung bertatap muka, tetapi
melalui media. Salah satu model media yang dapat digunakan iaah paket
pembelajran melalui modul, pembelajran melalui tv, pembelajaran melalui
kaset audio, pembelajaran melalui komputer, dan pembelajaran melalui paket
pengajaran beprogram
Secara umum ada tiga pokok dalam strategi mengajar yakni tahap permulaan
(prainstruksional), tahap pengajaran (instruksional), dan tahap penilaian dan tindak
lanjut. Ketiga tahapan ini harus dilakukan pada setiap saat melaksanakan pengajaran.
Jika satu-satunya hal tersebut ditinggalkan, maka sebenarnya tidak dapat dikatakan
telah terjadi proses pengajaran.
1. Tahap Prainstruksional
Tahap prainstruksional adalah tahapan yang dicapai guru pada saat ia memulai proses
belajar dan mengajar. Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan oleh guru atau oleh
siswa pada tahapan ini:
• Guru kehadiran siswa dan mencatat siapa yang tidak hadir. Kehadiran siswa
dalam pengajaran, dapat dijadikan salah satu tolok ukur kemampuan guru
mengajar. Tidak selalu ketidakhadiran siswa, disebabkan kondisi siswa yang
bersangkutan (sakit, malas, bolos, dan lain-lain), tetapi bisa juga terjadi
karena pengajaran dan guru tidak menyenangkan, sikapnya tidak disukai oleh
siswa, atau karena tindakan guru pada waktu mengajar sebelumnya dianggap
merugikan siswa (penilaian tidak adil, memberi hukuman yang menyebabkan
frustasi, rendah diri dan lain-lain).
• Bertanya kepada siswa, sampai dimana pembahasan sebelumnya. Dengan
demikian guru mengetahui ada tidaknya kebiasaan belajar siswa di rumahnya
sendiri, tidak-tidaknya kesiapan siswa menghadapi pelajaran hari itu.
• Mengajukan pertanyaan kepada siswa di kelas, atau siswa tertentu tentang
bahan pelajaran yang sudah diberikan sebelumnya. Hal ini dilakukan untuk
mengetahui sampai di mana pemahaman materi yang telah diberikan.
• Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai bahan pelajaran
yang belum dikuasainya dari pengajaran yang telah dilaksanakan
sebelumnya.
• Mengulang kembali bahan pelajaran sebelumnya secara singkat tapi
mencakup semua aspek yang telah dibahas sebelumnya. Hal ini dilakukan
sebagai dasar bagi pelajaran yang akan dibahas hari berikutnya, dan sebagai
usaha dalam menciptakan kondisi belajar siswa.
Tujuan tahap ini adalah mengungkapkan kembali tanggapan siswa terhadap bahan
yang telah diterimanya, dan menumbuhkan kondisi belajar dalam hubungannya
dengan pelajaran hari itu. Tahap prainstruksional dalam strategi mengajar mirip
dengan kegiatan pemanasan dalam olah raga. Kegiatan ini akan mempengaruhi
keberhasilan siswa.
2. Tahap Instruksional
Tahap kedua adalah tahap pengajaran atau tahap inti, yakni tahapan memberikan
bahan pelajaran yang telah disusun guru sebelumnya. Secara umum dapat
diidentifikasi beberapa kegiatan sebagai berikut.
Tahap ketiga adalah evaluasi atau evaluasi dan tindak lanjut dalam kegiatan
pembelajaran. Tujuan tahapan ini adalah untuk mengetahui tingkat keberhasilan dari
tahapan kedua (instruksional).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Konsep dasar strategi belajar mengajar ini meliputi hal-hal: (1) menetapkan
spesifikasi dan kualifikasi perubahan perilaku pebelajar; (2) menentukan pilihan
dengan pendekatan terhadap masalah belajar mengajar, memilih prosedur, dan teknik
belajar mengajar; dan (3) norma dan kriteria keberhasilan kegiatan belajar mengajar.
Strategi dapat diartikan sebagai suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam
rangka mencapai sasaran yang telah ditentukan. Dikaitkan dengan belajar mengajar,
strategi dapat diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan guru, murid dalam
mewujudkan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Sagala, Syaiful. (2010). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta
Jurnal Pentingnya Strategi Dan Metode Pembelajaran Dalam Kegiatan Belajar Mengajar
direktori UNJ
aunurrahman. (2010). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta Djamarah, Saiful Bahri
dan Zain Aswan. (2010). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Ahmadi, Iif Khoiru. (2011). Strategi Pembelajaran Berorientasi KTSP. Jakarta: PT. Prestasi
Pustaka Raya