Anda di halaman 1dari 19

SEMESTER ANTARAN

STRATEGI PEMBELAJARAN SKI

“Untuk Memenuhi Tugas Semester Antaran Pada

Mata Kuliah “Strategi Pembelajaran SKI”

Dosen Pengampuh :

Nuristiqamah Awaliyahputri B., S.Pd., M.Pd

Di Susun Oleh :

MUHAMMAD ARIF SYUHADDAH

NIM : 0301173500

PRODI : PAI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SUMATERA UTARA

TAHUN 2024
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ iii
BAB I ..................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................................................... 1
1.1. LATAR BELAKANG .............................................................................................................. 1
1.2. RUMUSAN MASALAH ......................................................................................................... 1
1.3. TUJUAN MASALAH .............................................................................................................. 2
BAB II .................................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ..................................................................................................................................... 3
2.1. KONSEP DASAR STRATEGI PEMBELAJARAN ............................................................. 3
2.2. STRATEGI PEMBELAJARAN ........................................................................................... 4
2.3. LANGKAH-LANGKAH STRATEGI PEMBELAJARAN ................................................... 6
2.4. KELEBIHAN STRATEGI PEMBELAJARAN .................................................................... 9
2.5. KEKURANGAN STRATEGI PEMBELAJARAN ............................................................. 11
2.6. PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ................................................................. 13
BAB III ................................................................................................................................................. 15
PENUTUP ............................................................................................................................................ 15
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................ 16

ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nyaserta
karunia yang di berikan-Nya, sehingga tugas Makalah Strategi Pembelajaran ini dapatterselesaikan
tepat pada waktunya dan sesuai dengan yang diinginkan. Tidak lupa ucapan terima kasih yang
sedalam - dalamnya kepada dosen bidang studi yang bersangkutan serta teman - teman yang telah
membimbingdan membantu dalam penyusunan makalah ini. Tidak lupa juga ucapan terima kasih
yang sedalam-dalamnya kepada orang tua yang telah memberikan dukungan serta do’a dan
perhatian yang luar biasa sehingga tugas ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Menyadari bahwa makalah yang telah disusun ini masih banyak kekurangan dan kesalahan,
maka hal itu semua tidak lepas dari ketidak sempurnaan dan kekhilafan yang telah diperbuat. Oleh
karena itu, kritik dan saran dari semua pihak sangatlah diharapkan.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat ke depannya dan dapat menjadiacuan
serta koreksi untuk lebih baik lagi.
Medan, 19 Januari 2024

Penulis

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Pada mulanya istilah strategi digunakan dalam militer, yang diartikan sebagai cara
penggunaan seluruh kekuatan militer untuk memenangkan suatu peperangan. Dalam duna
pendidikan, strategi diartikan sebagai a plan, method, or series of activities designed to
achieves a particular educational goal (J.R. David, 1976).Wina Sanjaya (2006: 126)
mengemukakan bahwa strategi pembelajran dapat diartikan sebagai perencanaan yang
berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu.

Strategi belajar mengajar atau strategi instruksional berhubungan dengan masalah


pemilihan kegiatan belajar mengajar yang paling efektif dan efisien dalam memberikan
pengalaman belajar siswa untuk mecapai tujuan pengajaran yang telah ditetapkan.

Mengingat adanya variasi tujuan yang ingin dicapai, adanya lingkungan belajar
yang berlainan, keadaan siswa yang berbeda-beda, dan lain-lain, maka tidak mungkin dapat
disusun suatu strategi belajar mengajar yang baik untuk semua jenis kegiatan belajar
mengajar. Suatu strategi belajar mengajar yang baik dan berhasil untuk mencapai tujuan
pengajaran bagi sekelompok siswa, belum tentu dapat berhasil untuk kelompok siswa pada
situasi dan kondisi tertentu. Dengan demikian tidak ada strategi belajar mengajar umum
yang dapat dipakai untuk mencapai semua tujuan pengajaran. Sehingga harus dipelajari
tentang strategi belajar-mengajar, faktor-faktor yang harus dipahami dan macam-
macamnya.
1.2. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian strategi pembelajaran?
2. Apa tujuan strategi pembelajaran?
3. Apa itu pengertian pemelajaran SKI (Srejarah kebudayaan Islam)?
4. Apa itu pengertian strategi pembelajaran Inquiri, Ekspositori, CTL, Kooperatife,
Problem Based Learning (PBL)?

1
5. Apa itu langkah-langkah strategi pembelajaran Inquiri, Ekspositori, CTL, Kooperatife,
Problem Based Learning (PBL)?
6. Apa itu kelebihan strategi pembelajaran Inquiri, Ekspositori, CTL, Kooperatife,
Problem Based Learning (PBL)?
7. Apa itu kekurangan strategi pembelajaran Inquiri, Ekspositori, CTL, Kooperatife,
Problem Based Learning (PBL)?
8. Bagaimana penerapan strategi pembelajaran Inquiri, Ekspositori, CTL, Kooperatife,
Problem Based Learning (PBL)?
1.3. TUJUAN MASALAH
1. Untuk mengetahui pengertian strategi pembelajaran.
2. Untuk mengetahui tujuan strategi pembelajaran.
3. Untuk mengetahui pengertian pembelajaran SKI (Sejarah Kebudayaan Islam).
4. Untuk mengetahui pengertian strategi pembelajaran Inquiri, Ekspositori, CTL,
Kooperatife, Problem Based Learning (PBL)?
5. Untuk mengetahui langkah-langkah strategi pembelajaran Inquiri, Ekspositori, CTL,
Kooperatife, Problem Based Learning (PBL)?
6. Untuk mengetahui kelebihan strategi pembelajaran Inquiri, Ekspositori, CTL,
Kooperatife, Problem Based Learning (PBL)?
7. Untuk mengetahui kekurangan strategi pembelajaran Inquiri, Ekspositori, CTL,
Kooperatife, Problem Based Learning (PBL)?
8. Untuk mengetahui penerapan strategi pembelajaran Inquiri, Ekspositori, CTL,
Kooperatife, Problem Based Learning (PBL)?

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. KONSEP DASAR STRATEGI PEMBELAJARAN
2.1.1 Pengertian Strategi Pembelajaran
Strategi berasal dari bahasa yunani yaitu strategos yang berarti suatu upaya agar
dapat menggapai sebuah kemenangan dalam sebuah peperangan yang dimana awalnya
digunakan dalam lingkungan militer namun sekarang istilah strategi digunakan dalam
berbagai bidang yang mempunyai esensi yang relatif sama termasuk diadopsi dalam
konteks pembelajaran yang dikenal dalam istilah strategi pembelajaran. 1
Strategi pembelajaran adalah suatu rancangan yang dilaksanakan oleh seorang
pendidik supaya dapat mengoptimalkan potensi yang ada pada peserta didik supaya peserta
didik dapat terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran dan agar dapat mencapai hasil yang
diharapkan.
Secara singkat strategi belajar mengajar , pada dasarnya mencangkup empat hal
utama, yaitu (1) penentuan tujuan pengajaran khusus (TPK); yaitu gambaran dari
perubahan tingkah laku dan kepribadian peserta didik yang diharapkan. (2) pemilihan
system pendekatan belajar mengajar yangdianggap paling efektif untuk mencapai tujuan.
(3) pemilihan dan penetapan prosedur, metode dan teknik belajar mengajar yang tepat
yang dapat dijadikan pegangan dalam melaksanakan kegiatan pengajaran. Dan (4)
penetapan criteria keberhasilan proses belajar mengajar sebagai pegangan dalam
mengadakan evaluasi belajar mengajar. 2
2.1.2 Tujuan Strategi Pembelajaran
Strategi dalam pembelajaran tentunya digunakan untuk mencapai tujuan dalam
kegiatan pembelajaran, tujuan utama dari penggunaan strategi pembelajaran adalah
untuk mengajarkan kepada peserta didik agar dapat belajar atas kemauan dan
kemampuannya sendiri, atau pembelajar mandiri yang mengarah pada pembelajar yang
dapat melakukan 4 hal penting berikut ini yaitu: a) dapat mendiangnosis situasi
pembelajaran degan cermat: b) memilih strategi yang sesuai dalam mengatasi suatu

1
Mashito, Laksmi Dewi, Strategi Pembelajaran (Jakarta, Depag RI,) Tahun 2009. hlm 37
2
Dharma, Surya. 2008. Strategi Pembelajaran dan Pemilihannya. Jakarta: Direktorat Tenaga
Kependidikan Ditjen PMPTK Departemen Pendidikan Nasional.

3
permasalahan belajar, c) memantau keefektifan strategi ya ng dipilih, d) memiliki motivsi
untuk ikut serta dalam proses kegiatan belajar hingga permasalahan terselesaikan. 3
Adapun tujuan dari strategi pembelajaran yaitu tercapainya keefisienan dan
keefektifan dari proses pembelajaran yang dilakukan oleh pendidik dan peserta didik.
2.1.3 Mata Pelajaran SKI
Sejarah dalam bahasa Arab berasal dari kata sajaratun yang berarti pohon. Apa
yang terjadi pada masa lampau merupakan cerminan atau pelajaran masa kini dan yang
akan datang. Sejarah dalam pandangan Islam tidak hanya berbicara masalah data dan
fakta, akan tetapi sejarah merupakan dialektikal nilai, pertarungan nilai. Karena sejarah
membawa identitas sebuah identitas masyarakat akan masa lalu nya.
Jadi sejarah adalah peristiwa atau kejadian masa lalu tidak hanya sekedar
memberi informasi tentang terjadinya peristiwa, tetapi juga memberi interpretasi atas
peristiwa yang terjadi dengan melihat pada hukum sebab akibat.
Kata “ kebudayaan” berasal dari bahasa sansekerta “budhayah”, ialah bentuk
jamak dari “budhi” yang berarti “budhi” atau “akal”. Demikian, kebudayaan itu dapat
diartikan hal-hal yang bersangkutan dengan budi dan akal. Disamping itu ada pula ahli
yang berpendapat bahwa kata “kebudayaan” berasal dari kata “budi” dan “daya”. Budi
berarti “‘akal-fikiran” dan daya berarti “tenaga, kekuatan dan sanggupan”. Maka
kebudayaan mengandung makna leburan daripada dua makna tadi, dan artinya himpunan
segala usah dan daya yang dikerjakan dengan menggunakan hasil pendapat budi, untuk
memperbaiki sesuatu dengan tujuan mencapai kesempurnaan.
Berdasarkan penjelasan di atas bahwa kebudayaan sering diartikan sama dengan
peradaban. Kebudayaan sebagai bentuk ungkapan tentang semangat mendalam suatu
masyarakat.
Dari definisi sejarah, kebudayaan, Islam dapat disimpulkan bahwa sejarah
kebudayaan Islam adalah peristiwa atau kejadian umat-umat Islam terdahulu yang
dijadikan sebagai kemaslahatan hidup dan kehidupan manusia saat ini sebagai pedoman
untuk menjadi lebih baik serta bahagia dunia akhirat.

2.2. STRATEGI PEMBELAJARAN

3
https://parboaboa.com/jenis-jenis-strategi-pembelajaran

4
1. Pengertian Strategi Pembelajaran Inquiri
Pembelajaran inkuiri merupakan kegiatan pembelajaran yang melibatkan
secara maksimal seluruh kemampuan peserta didik untuk mencari dan menyelidiki
sesuatu fenomena alam, makhluk hidup atau benda, secara sistematis kritis,
analitis dan logis. Tujuan utama pembelajaran inkuiri adalam mengembangkan
sikap dan keterampilan peserta didik, sehingga mereka dapat menjadi pemecah
masalah yang mandiri (independent problem solvers).
2. Pengertian Strategi Pembelajaran Ekspositori
Strategi pembelajaran ekspositori merupakan salah satu metode mengajar
yang membantu siswa mempelajari keterampilan dasar dan memperoleh
informasi yang dapat diajarkan selangkah demi selangkah agar siswa tidak
merasa jenuh saat belajar. Metode pembelajaran ekspositori ini dirancang khusus
untuk menunjang proses belajar siswa yang berkaitan dengan pengetahuan
prosedural dan pengetahuan deklaratif yang terstruktur dengan baik, yang dapat
diajarkan dengan bertahap, selangkah demi selangkah. 4
3. Pengertian Strategi Pembelajaran Contextual Teaching and Learning
Strategi contextual teaching and learning merupakan konsep belajar yang
membantu pendidik untuk menghubungkan antara materi yang diajarkan peserta
didik dengan situasi dunia nyata dan mendorong peserta didik untuk membuat
hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam
kehidupan mereka. Dengan demikian hasil dari pembelajaran tersebut diharapkan
lebih berarti untuk peserta didik.
4. Pengertian Strategi Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif diartikan sebagai suatu sikap atau perilaku
bersama dalam bekerja atau membantu di antara sesama dalam struktur kerja sama
yang teratur dalam kelompok, yang terdiri dari dua orang atau lebih di mana
keberhasilan dipengaruhi oleh setiap anggota kelompok itu sendiri. Pembelajaran
kooperatif juga adalah suatu cara belajar yang dilakukan secara bersama-sama,
saling membantu sesama anggota, dan memastikan bahwa setiap siswa dalam
kelompok mencapai tujuan dari tugas yang telah ditentukan sebelumnya, secara

4
Jumanta Hamdayama, Metodologi Pengajaran, Jakarta: Bumi Aksara, 2011, h. 141

5
tidak langsung siswa dalam kelompok mengembangkan interaksi antar siswa dan
rasa tanggung jawab.
5. Pengertian Strategi Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
Menurut Kamdi Problem Based Learning adalah suatu model pembelajaran
yang melibatkan siswa untuk memecahkan masalah melalui tahap-tahap metode
ilmiah sehingga siswa dapat mempelajari pengetahuan yang berhubungan dengan
masalah tersebut dari sekaligus memiliki keterampilan untuk memecahkan
masalah. Pendekatan pembelajaran berbasis masalah (problem-based learning
/PBL) adalah konsep pembelajaran yang membantu guru menciptakan lingkungan
pembelajaran yang dimulai dengan masalah yang penting dan relevan
(bersangkut-paut) bagi siswa, dan memungkinkan siswa memperoleh pengalaman
belajar yang lebih realistik (nyata).Pembelajaran Berbasis Masalah menyarankan
kepada siswa untuk mencari atau menentukan sumber-sumber pengetahuan yang
relevan. Pembelajaran berbasis masalah memberikan tantangan kepada siswa
untuk belajar sendiri.
2.3. LANGKAH-LANGKAH STRATEGI PEMBELAJARAN
1. Strategi Pembelajaran Inquiri
Adapun langkah-langkah strategi pembelajaran inquiri adalah sebagai berikut:
1. Orientasi.
Langkah orientasi adalah langkah untuk membina suasana atau
iklim pembelajaran yang responsif. Pada langkah orientasi dalam SPI,
pendidik merangsang dan mengajak peserta didik untuk berfikir
memecahkan masalah.
2. Merumuskan masalah.
Merumuskan masalah merupakan langkah membawa peserta didik
pada suatu persoalan yang mengandung teka teki. Persoalan yang di sajikan
adalah persoalan yang menantang peserta didik untuk berfikir memecahkan
teka teki itu. Di katakan teka teki dalam rumusan masalah yang ingin di kaji
di sebabkan masalah itu tentu ada jawabanya, dan peserta didik di dorong
untuk mencari jawaban yang tepat.
3. Merumuskan hipotesis.

6
Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang
sedang di kaji. Sebagai jawaban sementara, hipotesis perlu di uji
kebenaranya. Kemampuan atau potensi individu untuk berfikir pada
dasarnya sudah di miliki individu itu lahir. Potensi berfikir itu di mulai dari
kemampuan setiap individu untuk menebak atau mengira-ngira (hipotesis)
dari suatu permasalahan.
4. Mengumpulkan data.
Mengumpulkan data adalah aktifitas menjaring informasi yang di
butuhkan untuk menguji hipotesis yang di ajukan. Dalam strategi
pembelajaran inquiry, mengumpulkan data merupakan proses mental yang
sangat penting dalam pengembangan intelektual.
5. Menguji hipotesis.
Menguji hipotesis adalah proses menentukan jawaban yang di
anggap diterima sesuai dengan data atau informasi yang di peroleh
berdasarkan pengumpulan data. Yang terpenting dalam menguji hipotesis
adalah mencari tingkat keyakinan peserta didik atas jawaban yang di
berikan. Di samping itu, menguji hipotesis juga berarti mengembangkan
kemampuan berfikir rasional.
6. Merumuskan kesimpulan.
Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan yang di
peroleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis. Merumuskan kesimpulan
merupakan gong-nya dalam proses pembelajaran. Sering terjadi, oleh
karena banyaknya data yang di peroleh, menyebabkan kesimpulan yang di
rumuskan tidak fokus terhadap masalah yang hendak di pecahkan. 5
1. Strategi Pembelajaran Ekspositori
Adapun langkah-langkah strategi ekspositori sebagai berikut:
1. Persiapan
Tahap persiapan berkaitan dengan mempersiapkan siswa untuk
menerima pelajaran. Keberhasilan pelaksanaan pembelajaran dengan

5
Wina Sanjaya, 2008, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, Prenada Media Group,
Jakarta, Halaman 193

7
menggunakan metode pembelajaran ekspositori sangat tergantung pada
langkah persiapan.
2. Penyajian
Langkah penyajian adalah langkah penyampaian materi pelajaran
sesuai dengan persiapan yang telah dilakukan, yang harus dipikirkan oleh
setiap guru dalam penyajian adalah bagaimana agar materi pelajaran dapat
mudah dipahami oleh siswa.
3. Menghubungkan (Corelation)
Langkah korelasi adalah yang menghubungkan materi pelajaran
dengan pengalaman siswa atau dengan hal-hal lain yang memungkinkan
siswa dapat menangkap keterkaitannya dalam struktur pengetahuan yang
telah dimilikinya.
4. Menyimpulkan (Generalization).
Menyimpulkan adalah tahapan untuk memahami inti dari materi
pelajaran yang telah disajikan. Menyimpulkan berarti pula memberikan
keyakinan kepada siswa tentang kebenaran suatu paparan. Dengan
demikian, siswa tidak merasa ragu lagi akan penjelasan guru.
5. Aplikasi (Application).
Langkah aplikasi adalah langkah untuk kemampuan siswa setelah
mereka menyimak penjelasan guru. Melalui langkah ini guru akan dapat
mengumpulkan informasi tentang penguasaan dan pemahaman materi
pelajaran oleh siswa.
3. Strategi Pembelajaran Contextual Teaching and Learning
Adapun langkah-langkah strategi pembelajaran contextual teaching and
learning adalah sebagi berikut:
1. Guru mengarahkan siswa untuk sedemikian rupa dapat mengembangkan
pemikirannya untuk melakukan kegiatan belajar yang bermakna, berkesan,
baik dengan cara meminta siswa untuk bekerja sendiri dan mencari serta
menemukan sendiri jawabannya, kemudian memfasilitasi siswa untuk
mengkonstruksi sendiri pengetahuannya dan keterampilannya yang baru
saja ditemuinya.

8
2. Dengan bimbingan guru, siswa di ajak untuk menemukan suatu fakta dari
permasalahan yang disajikan guru/dari materi yang diberikan guru.
3. Memancing reaksi siswa untuk melakukan pertanyaan-pertanyaan dengan
tujuan untuk mengembangkan rasa ingin tahu siswa.
4. Guru membentuk kelas menjadi beberapa kelompok umtuk melakukan
diskusi, dan tanya jawab
5. Guru mendemonstrasikan ilustrasi/gambaran materi dengan model atau
media yang sebenarnya.
6. Guru bersama siswa melakukan refleksi atas kegiatan yang telah dilakukan.
7. Guru melakukan evaluasi, yaitu menilai kemampuan siswa yang
sebenarnya.
4. Strategi Pembelajaran Kooperatif
Langkah-langkah model pembelajaran kooperatif menurut Suprijono
(2012: 65) adalah sebagai berikut:
1. Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan peserta didik.
2. Menyajikan informasi.
3. Mengorganisir peserta didik kedalam tim-tim belajar.
4. Membantu kerja tim dan belajar.
5. Mengevaluasi.
Memberikan pengakuan atau penghargaan.
5. Strategi Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
Adapun langkah-langkah strategi pembelajaran problem based learning
(PBL) sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi masalah.
2. Menganalisis masalah.
3. Memberikan ide dalam berbagai macam solusi.
4. Mengambil keputusan mengenai solusi yang tepat.
5. Mengambil tindakan.

2.4. KELEBIHAN STRATEGI PEMBELAJARAN


1. Strategi Pembelajaran Inquiri

9
1) Pembelajaran menjadi lebih hidup serta dapat menjadikan siswa aktif.
2) Dapat membentuk dan mengembangkan konsep dasar kepada siswa.
3) Mendorong siswa untuk berfikir dan bekerja atas inisiatifnya sendiri.
4) Menghindarkan diri dari cara belajar tradisional, yaitu guru yang menguasai
kelas.
5) Kemiripan belajar dengan memanfaatkan berbagai jenis sumber belajar
siswa.
6) Keuntungan lain adalah strategi pembelajaran ini dapat melayani kebutuhan
siswa yang memiliki kemampuan di atas rata-rata.
2. Strategi Pembelajaran Ekspositori
1) Pendidik bisa mengontrol urutan dan keluasan materi pembelajaran,
pendidik dapat mengetahui sejauh mana peserta didik menguasai bahan
pelajaran yang disampaikan.
2) Strategi pembelajaran ekspositori dianggap sangat efektif apabila materi
pelajaran yang harus dikuasai cukup luas dan waktu terbatas.
3) Melalui strategi ini peserta didik dapat mendengar melalui penuturan
tentang materi pelajaran sekaligus mengobservasi melalui demonstrasi.
4) Strategi ini bisa digunakan untuk jumlah siswa dengan kelas besar.
3. Strategi Pembelajaran Contextual Teaching and Learning
1) Membuat pendidikan di sekolah menjadi lebih relevan dengan kehidupan,
khususnya dengan dunia kerja.
2) Membiasakan siswa menghadapi masalah dan memecahkan masalah
tersebut secara terampil baik di dalam keluarga, masyarakat, dan jika
bekerja kelak.
3) Merangsang kemampuan pengembangan kemampuan berfikir siswa
secara kreatif dan menyeluruh.

4. Strategi Pembelajaran Kooperatif

10
Menurut Jarolimek & Parker terdapat beberapa keunggulan dan kelemahan
dalam model cooperative learning yaitu sebagai berikut: Keunggulan cooperative
learning:
1) Saling ketergantungan yang positif;
2) Adanya kemampuan dalam merespon perbedaan individu;
3) Siswa dilibatkan dalam perencanaandan pengelolaan kelas;
4) Suasana yang rileks dan menyenangkan;
5) Terjadinya hubungan yang hangat dan bersahabat antar siswa dan guru, dan
6) Memiliki banyak kesempatan untuk mengekspresikan pengalaman emosi
yang menyenangkan.
5. Strategi Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
1) Dengan Strategi PBL akan terjadi pembelajaran bermakna. Siswa yang
belajar memecahkan suatu masalah akan menerapkan pengetahuan yang di
milikinya atau berusaha mengetahui pengetahuan yang di perlukan. Belajar
dapat semakin bermakna dan dapat di perluas ketika perserta didik
berhadapan dengan situasi tempat konsep di terapkan.
2) Dalam situasi Strategi PBL, siswa mengintegrasikan pengetahuan dan
keterampilan secara simultan dan mengaplikasikannya dalam konteks yang
relevan.
3) Strategi PBL dapat meningkatkan kemampuan berfikir kritis,
menumbuhkan inisiatif peserta didik dalam bekerja, motivasi internal dalam
belajar, dan dapat mengembangkan hubungan interpersonal dalam bekerja
kelompok
2.5. KEKURANGAN STRATEGI PEMBELAJARAN
1. Strategi Pembelajaran Inquiri
1) Kadang-kadang dalam mengimplementasikannya memerlukan waktu
yang panjang sehingga seringkali pendidik sulit menyesuaikannya dengan
waktu yang telah ditentukan.
2) Pembelajaran dengan inkuiri memerlukan kecerdasan peserta didik yang
tinggi, jika peserta didik kurang cerdas maka hasil pembelajarannya
kurang efektif.

11
3) Memerlukan perubahan kebiasaan cara belajar peserta didik yang
menerima informasi dari pendidik apa adanya.
4) Pendidik dituntut mengubah kebiasaan mengajar yang umumnya sebagai
pemberi informasi menjadi fasilitator, motivator, dan pembimbing peserta
didik dalam belajar.
5) Karena dilakukan secara kelompok maka kemungkinan ada anggota yang
kurang aktif.
2. Strategi Pembelajaran Ekspositori
1) Strategi pembelajaran ini hanya mungkin dilakukan terhadap peserta
didik dengan kemampuan mendengar dan menyimak yang baik.
2) Strategi ini tidak mungkin melayani perbedaan kemampuan belajar,
pengetahuan, minat, bakat dan gaya belajar individu.
3) Karena lebih banyak dengan ceramah, strategi ini sulit mengembangkan
kemampuan sosialisasi peserta didik.
4) Keberhasilan strategi ini tergantung pada kemampuan yang dimiliki
pendidik.
5) Gaya komunikasi pada strategi ini satu arah jadi kesempatan mengontrol
kemampuan belajar siswa terbatas.
3. Strategi Pembelajaran Contextual Teaching and Learning
1) Jika peserta didik tidak memiliki minat dan tidak mempunyai
kepercayaan diri, maka peserta didik tidak mau untuk mencoba.
2) Membutuhkan waktu yang cukup lama untuk persiapan pelaksanaan
problem solving.
3) Tanpa pemahaman mengapa mereka memecahkan masalah yang sedang
dipelajarai, maka mereka tidak akan belajar tentang apa yang sedang
mereka pelajari.
4. Strategi Pembelajaran Kooperatif
1) Guru harus mempersiapkan pembelajaran secara matang dan
membutuhkan banyak tenaga
2) Membutuhkan fasilitas, alat dan biaya yang memadai;

12
3) Selama diskusi kelompok berlangsung, ada kecendrungan topik
permasalahan meluas sehingga banyak yang tidak sesuai dengan waktu
yang telah ditentukan; dan
4) Diskusi kelas terkadang didominasi seseorang, sehingga mengakibatkan
banyak siswa yang pasif
5. Strategi Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
1) Siswa yang terbiasa dengan informasi yang di peroleh dari guru sebagai
narasumber utama, akan merasa kurang nyaman dengan cara belajar
sendiri dalam pemecahan masalah.
2) Jika siswa tidak mempunyai rasa kepercayaan bahwa masalah yang di
pelajari sulit untuk di pecahkan makan mereka akan merasa enggan untuk
memcoba masalah.
3) Tanpa adanya pemahaman siswa mengapa mereka berusaha untuk
memecahkan msalah yang sedang di pelajari maka mereka tidak akan
belajar apa yang ingin mereka pelajari.
Menurut Undang-Undang Sisdiknas No 20 Tahun 2003 bahwa
Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan.
Kegiatan pendidikan informal yang dilakukan oleh keluarga dan lingkungan
berbentuk kegiatan belajar secara mandiri. Hasil pendidikan diakui sama
dengan pendidikan formal dan nonformal setelah peserta didik lulus ujian
sesuai dengan standar nasional.
2.6. PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN
1. Strategi Pembelajaran Inquiri
Dengan menerapkan strategi inquiry ini pendidik dapat mengembangkan
talenta yang dimiliki oleh peserta didik melalui dengan cara-cara mereka menemukan
penyelesaian masalah tersebut baik secara individu maupun berkelompok.
Pada strategi ini seorang pendidik bukan hanya berperan sebagai fasilitator,
tetapi juga pendidik harus membimbing dan menuntun peserta didik agar mempunyai
pemahaman yang benar terhadap suatu materi pembelajaran.

13
2. Strategi Pembelajaran Ekspositori
Dalam hal ini seorang pendidik aktif menyampaikan materi kepada peserta
didiknya secara terperinci. Jenis strategi ini merupakan model lama yang sering
digunakan para pendidik seperti halnya pendidikan agama islam yang terkhusus pada
pelajaran SKI. Metode yang efektif dan efisien yang dapat digunakan dalam strategi
ini adalah metode ceramah, karena metode tersebut lebih mengedepankan transfer of
knowlagde atau penyampaian materi secara langsung kepada peserta didik.
3. Strategi Pembelajaran Contextual Teaching and Learning.
Pada pendekatan ini pendidik tidak mengharuskan peserta didik menghafalkan
fakta-fakta tetapi pendidik hendaknya mendorong peserta didik untuk mengkonstruksi
pengetahuan di benak mereka sendiri. Selain itu, pendidik juga harus berusaha
membuat peserta didik ikut terlibat dalam pembelajaran. Dengan demikian, melalui
pembelajaran CTL siswa diharapkan “mengalami” bukan menghafal. Pendekatan
kontekstual akan menghasilkan peserta didik yang inovatif serta mempunyai
kecakapan hidup (life skill). Oleh karena itu, pendekatan kontekstual memfokuskan
peserta didik sebagai pembelajaran yang aktif (student centered).
4. Strategi Pembelajaran Kooperatif
Dalam Strategi Pembelajaran Koperatif seorang pendidik aktif menjelaskan
dan memberikan materi kepada peserta didik secara terperinci yang mana materi
tersebut yaitu mata pelajaran SKI dengan cara membuat kelompok yang terdiri dari
dua orang atau lebih di mana keberhasilan dipengaruhi oleh setiap anggota kelompok
itu sendiri. Suatu cara belajar yang dilakukan secara bersama-sama, saling membantu
sesama anggota, dan memastikan bahwa setiap siswa dalam kelompok mencapai
tujuan dari tugas yang telah ditentukan sebelumnya, secara tidak langsung siswa dalam
kelompok mengembangkan interaksi antar siswa dan rasa tanggung jawab.
5. Strategi Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
Strategi Problem Based Learning sangat potensial dalam memberikan
pelatihan kepada peserta didik untuk berpikir kreatif dalam rangka memecahkan
masalah. yang mana guru menciptakan lingkungan pembelajaran yang dimulai dengan
masalah yang penting dan relevan (bersangkut-paut) bagi siswa, dan memungkinkan
siswa memperoleh pengalaman belajar yang lebih realistik.

14
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Strategi pembelajaran sangat dibutuhkan oleh setiap pendidik karena terdapat kegiatan-
kegiatan yang dapat digunakan dan dimanfaatkan serta disusun untuk mencapai tujuan. Setiap
proses belajar memiliki strategi pembelajaran tertentu. Gunanya adalah agar peserta didik
dapat mengikuti proses belajar demikian pula sehingga mampu mencapai manfaat belajar yang
maksimal.

Seorang pendidik bisa menggunakan berbagai bentuk strategi dalam mengajarkan mata
pelajaran SKI dengan tujuan agar peserta didik tidak mudah merasa jenuh pada saat proses
pembelajaran berlangsung sehingga kelas akan terasa lebih hidup dan menyenangkan.

3.2. SARAN
Demikian tugas semester antaran ini yang saya buat, tentunya masih banyak
kekurangan dan kesalahan. Untuk itu mengharapkan kritik dan saran yang bersifatnya
membangun bagi para pembaganya sebagai kesempurnaan tugas semester antaran ini. Dan
semoga tugas ini bias menjadi acuan untuk meningkatkan tugas-tugas selanjutnya dan
bermanfaat bagi para pembaca.

15
DAFTAR PUSTAKA

Mashito, Laksmi Dewi, Strategi Pembelajaran (Jakarta, Depag RI,) Tahun 2009
Dharma, Surya. 2008. Strategi Pembelajaran dan Pemilihannya. Jakarta: Direktorat
Tenaga Kependidikan Ditjen PMPTK Departemen Pendidikan Nasional.
https://parboaboa.com/jenis-jenis-strategi-pembelajaran.
Jumanta Hamdayama, Metodologi Pengajaran, Jakarta: Bumi Aksara, 2011
Wina Sanjaya, 2008, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, Prenada Media
Group, Jakarta

16

Anda mungkin juga menyukai