Disusun Oleh:
Tadris Matematika Kelas B Kelompok 1
Bismillahirrahmaanirrahim
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat, hidayah,
serta inayah-Nya sehingga makalah yang berjudul “Strategi Pembelajaran
Tematik dan Upaya Pemecahannya” ini dapat terselesaikan dengan baik.
Makalah ini membahas mengenai uraian pembelajaran tematik dan upaya
pemecahannya. Selama penyusunan makalah ini, penulis tidak lepas dari kesulitan
dan hambatan. Namun atas bantuan, bimbingan, serta pengarahan dari berbagai
pihak, akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Maka dari itu, dengan segala kerendahan hati, kami ucapkan terima kasih
kepada dosen pengampu Bapak Agus Miftakus Surur, S.Si, M.Pd dan teman-
teman yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini. Penulis
menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
maka dari itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan
demi kelancaran tugas-tugas berikutnya.
Demikian yang dapat penulis sampaikan dan semoga makalah ini
bermanfaat bagi pembaca khususnya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL.................................................................................i
KATA PENGANTAR..................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................2
C. Tujuan................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Strategi Pembelajaran......................................................3
B. Karakteristik Strategi Pembelajaran..................................................4
C. Dasar Pertimbangan Pemilihan Strategi............................................6
D. Langkah–Langkah Pembelajaran Tematik........................................11
E. Kelebihan dan Kekurangan dari Strategi Pembelajaran....................15
F. Cara mempertahankan Kelebihan dan Mengatasi ( antisipasi )
Kekurangan dari Pembelajaran..........................................................16
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................................18
B. Saran..................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................19
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran tematik merupakan pembelajaran yang melibatkan sebuah
tema yang diangkat dan berlangsung dalam jangka waktu tertentu. Walaupun
telah lama diterapkan namun ada banyak kebingungan dari para guru yang
mengajarkannya di lapangan mengenai bagaimana sebenarnya strategi dalam
menjalankan pembelajaran tematik.
Kurikulum 2013 (tematik) sebagai pengganti kurikulum lama yaitu
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan penyempurnaan
kurikulum lama dan diharapkan pelaksanaannya dapat mencapai tujuan yang
diinginkan. Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia
Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara
yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu
berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan
peradaban dunia.
Suatu kondisi nyata dalam suatu proses Kegiatan Belajar Mengajar
(KBM), sebagian besar siswa masih belum belajar pada waktu guru mengajar.
Para guru belum sepenuhnya menggali potensi dirinya sehingga sebagian
siswa belum mampu mencapai kompetensi individual secara optimal yang
diperlukan untuk mengikuti pelajaran lanjutan.
Jadi dalam perjalanan menerapkan Pembelajaran Tematik, dirasakan ada
beberapa kendala yang membuat tidak lancarnya KBM, maka untuk
melaksanakannya diperlukan Strategi Pembelajaran Tematik agar
pembelajaran dapat diterapkan dengan benar sehingga hasilnya optimal.
1
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari strategi pembelajaran?
2. Bagaimana karakteristik dari strategi pembelajaran?
3. Apakah dasar pertimbangan pemilihan strategi pembelajaran?
4. Bagaimana langkah – langkah pembelajaran tematik ?
5. Apakah kelebihan dan kekurangan dari strategi pembelajaran ?
6. Bagaimana cara mempertahankan kelebihan dan mengatasi ( antisipasi )
kekurangan dari pembelajaran ?
7. Bagaimana praktik pembelajaran tematik ?
C. Tujuan
1. Mendeskripsikan pengertian dari strategi pembelajaran.
2. Mendeskripsikan karakteristik dari strategi pembelajaran.
3. Mendeskripsikan pertimbangan pemilihan strategi.
4. Mendeskripsikan langkah – langkah pembelajaran tematik.
5. Mendeskripsikan kelebihan dan kekurangan dari strategi pembelajaran.
6. Mendeskripsikan cara mempertahankan kelebihan dan mengatasi
( antisipasi ) kekurangan dari pembelajaran.
7. Mendeskripsikan bagaimana praktik pembelajaran tematik.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
5. Dick dan Carey (1990 dalam Sanjaya, 2007): Strategi Pembelajaran terdiri
atas seluruh komponen materi pembelajaran dan prosedur atau tahapan
kegiatan belajar yang digunakan oleh guru dalam rangka membantu
peserta didik mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Strategi
pembelajaran bukan hanya sebatas pada prosedur atau tahapan kegiatan
belajar saja, melainkan termasuk juga pengaturan materi atau paket
program pembelajaran yang akan disampaikan kepada peserta didik.
6. Raka Joni (1980): Pola umum perbuatan guru siswa didalam perwujudan
kegiatan belajar-mengajar yang menunjuk kepada karakteristik abstrak
dari pada rentetan perbuatan guru-siswa tersebut.
4
dihadapkan pada sesuatu yang nyata (konkrit) sebagai dasar untuk
memahami hal-hal yang lebih abstrak.
3. Pemisahan matapelajaran tidak begitu jelas
Dalam pembelajaran tematik pemisahan antar mata pelajaran
menjadi tidak begitu jelas. Fokus pembelajaran diarahkan kepada
pembahasan tema-tema yang paling dekat berkaitan dengan kehidupan
siswa.
4. Menyajikan konsep dari berbagai matapelajaran
Pembelajaran tematik menyajikan konsep-konsep dari berbagai
mata pelajaran dalam suatu proses pembelajaran. Dengan demikian, siswa
mampu memahami konsep-konsep tersebut secara utuh. Hal ini diperlukan
untuk membantu siswa dalam memecahkan masalah-masalah yang
dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.
5. Bersifat fleksibel
Pembelajaran tematik bersifat luwes (fleksibel) dimana guru dapat
mengaitkan bahan ajar dari satu mata pelajaran dengan mata pelajaran
yang lainnya, bahkan mengaitkannya dengan kehidupan siswa dan
keadaan lingkungan dimana sekolah dan siswa berada.
6. Hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa
Siswa diberi kesempatan untuk mengoptimalkan potensi yang
dimilikinya sesuai dengan minat dan kebutuhannya.
7. Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan
Dalam proses pembelajaran tematik tidak menjemukkan
/membosankan bahkan dalam suasana bermain yang menyenangkan
mereka dapat memperoleh pengetahuan baru yang sangat utuh dan
bermakna.
Adapun identik dengan butir-butir tersebut diatas, menurut depdikbud
(1996) karakteristik pembelajaran tematik tersebut adalah meliputi holistik,
bermakna, autentik, dan aktif:
Pertama. Holistik, suatu gejala yang menjadi pusat perhatian dalam
pembelajaran terpadu diamati dan dikaji dari beberapa bidang kajian
sekaligus, tidak dari sudut pandang yang terkontak-kontak ,sehingga
5
memungkinkan siswa-siswi untuk memahami suatu gejala /fenomena dari
segala sisi. Hal ini sebagai modal yang sangat baik untuk menjadi lebih
bijak menyikapi setiap yang dia hadapi atau alami.
Kedua. Bermakna, memungkinkan terbentuknya suatu jalinan antar konsep
yang saling berhubungan atau disebut juga skemata, sehingga dapat
menambah kebermaknaan materi yang dipelajari.
Ketiga. Autentik, siswa-siswi mempelajari suatu konsep dan prinsip melalui
kejadian langsung yang dilaksanakan dalam proses kegiatan pembelajaran,
misalnya kegiatan eksperimen . guru lebih berperan sebagai fasilitator dan
siswa-siswi sebagai aktor langsung dalam kegiatan tersebut untuk mencari
dan memperoleh informasi dan pengetahuan.
Keempat. Aktif, pembelajaran lebih menekankan pada aktivitas siswa-siswi
secara fisik, mental, intelektual, dan emosional melalui tema tertentu yang
sesuai dengan hasrat, minat, dan kemampuanya, sehingga ia termotivasi
untuk terus menerus belajar .
6
Dalam hal ini metode yang dapat membantu siswa-siswa mencapai
tujuan adalah metode ceramah, guru memberi instruksi, petunjuk, aba-aba
dan dilaksanakan di lapangan, kemudian metode demonstrasi, siswa-siswa
mendemonstrasikan cara menendang bola dengan baik dan benar,
selanjutnya dapat digunakan metode pembagian tugas, siswa-siswa kita
tugasi, bagaimana menjadi keeper, kapten, gelandang, dan apa tugas
mereka, dan bagaimana mereka dapat bekerjasama dan menendang bola.
Dalam contoh ini, terdapat kemampuan siswa pada tingkat kognitif
dan psikomotorik. Demikian juga diaplikasikan kemampuan Afektif,
tentang ba-gaimana kemampuan mereka dalam bekerjasama dalam
bermain bola dari metode pemberian tugas yang diberikan guru kepada
setiap individu.
Dalam silabus telah dirumuskan indikator hasil belajar atau hasil
yang diperoleh siswa setelah mereka mengikuti proses pembelajaran.
Terdapat empat komponen pokok dalam merumuskan indikator hasil
belajar yaitu:
a. Penentuan subjek belajar untuk menunjukkan sasaran belajar.
7
terbatas pada aktifitas fisik saja akan tetapi juga meliputi aktivitas yang
bersifat psikis atau aktivitas mental.
8
dikelompokkan ke dalam program pendidikan umum. Program pendidikan
akademik bidang studinya berkaitan dengan keterampilan. Karena itu
metode yang digunakan lebih berorientasi pada masing-masing ranah
(kognitif, afektif, dan psikomotorik) yang terdapat dalam pokok bahasan.
Umpamanya ranah psikomotorik lebih dominant dalam pokok bahasan
tersebut, maka metode demonstrasi yang dibutuhkan, siswa berkesempatan
mendemostrasikan materi secara bergiliran di dalam kelas atau di
lapangan. Dengan demikian metode yang kita pergunakan tidak terlepas
dari bentuk dan muatan materi dalam pokok bahasan yang disampaikan
kepada siswa.
Dalam pengelolaan pembelajaran terdapat beberapa prinsip yang
harus diketahui di antaranya:
a) Interaktif
Proses pembelajaran merupakan proses interaksi baik antara guru
dan siswa, siswa dengan siswa atau antara siswa dengan
lingkungannya. Melalui proses interaksi memungkinkan kemampuan
siswa akan berkembang baik mental maupun intelektual.
b) Inspiratif
Proses pembelajaran merupakan proses yang inspiratif, yang
memung-kinkan siswa untuk mencoba dan melakukan sesuatu.
Biarkan siswa berbuat dan berpikir sesuai dengan inspirasinya sndiri,
sebab pengetahuan pada dasar-nya bersifat subjektif yang bisa
dimaknai oleh setiap subjek belajar.
c) Menyenangkan
Proses pembelajaran merupakan proses yang menyenangkan.
Proses pembelajaran menyenangkan dapat dilakukan dengan menata
ruangan yang apik dan menarik dan pengelolaan pembelajaran yang
hidup dan bervariasi, yakni dengan menggunakan pola dan model
pembelajaran, media dan sum-ber-sumber belajar yang relevan.
d) Menantang
Proses pembelajaran merupakan proses yang menantang siswa
untuk mengembangkan kemampuan berpikir, yakni merangsang kerja
9
otak secara maksimal. Kemampuan itu dapat ditumbuhkan dengan
cara mengembangkan rasa ingin tahu siswa melalui kegiatan
mencobaoba, berpikir intuitif atau bereksplorasi.
e) Motivasi
Motivasi merupakan aspek yang sangat penting untuk
membelajarkan siswa. Motivasi dapat diartikan sebagai dorongan
yang memungkinkan siswa untuk bertindak dan melakukan sesuatu.
Seorang guru harus dapat menunjukkan pentingnya pengalaman dan
materi belajar bagi kehidupan siswa, dengan demikian siswa akan
belajar bukan hanya sekadar untuk memperoleh nilai atau pujian akan
tetapi didorong oleh keinginan untuk memenuhi kebutuhan-nya.
f) Alokasi Waktu dan Sarana Penunjang
Waktu yang tersedia dalam pemberian materi pelajaran satu jam
pelajaran 45 menit, maka metode yang dipergunakan telah dirancang
sebelumnya, termasuk di dalamnya perangkat penunjang
pembelajaran, perangkat pembe-lajaran itu dapat dipergunakan oleh
guru secara berulang-ulang, seperti trans-paran, chart, video
pembelajaran, film, dan sebagainya.
Metode pembelajaran disesuaikan dengan materi, seperti Bidang
Studi Biologi, metode yang akan diterapkan adalah metode
praktikum, bukan ber-arti metode lain tidak kita pergunakan, metode
ceramah sangat perlu yang waktunya dialokasi sekian menit untuk
memberi petunjuk, aba-aba, dan arahan. Kemudian memungkinkan
mempergunakan metode diskusi, karena dari hasil praktikum siswa
memerlukan diskusi kelompok untuk memecah masalah/problem
yang mereka hadapi.
g) Jumlah Siswa
Idealnya metode yang kita terapkan di dalam kelas perlu
mempertim-bangkan jumlah siswa yang hadir, rasio guru dan siswa
agar proses belajar mengajar efektif, ukuran kelas menentukan
keberhasilan terutama pengelola-an kelas dan penyampaian materi.
10
Para ahli pendidikan berpendapat bahwa mutu pengajaran akan
tercapai apabila mengurangi besarnya kelas, sebaliknya pengelola
pendidikan mengatakan bahwa kelas yang kecil-kecil cenderung
tingginya biaya pendidikan dan latihan. Kedua pendapat ini
bertentangan, manakala kita dihadapkan pada mutu, maka kita
membutuhkan biaya yang sangat besar, bila pendidikan
mempertimbangkan biaya sering mutu pendidikan terabaikan, apalagi
saat ini kondisi masyarakat Indonesia mengalami krisis ekonomi yang
berkepanjangan.
11
2. Tahapan kegiatan inti 3 jam pelajaran (3 x 35 menit)
3. Tahapan penutup memerlukan waktu satu jam pelajaran (1 x 35 menit)
Berikut adalah penjelasan tentang masing-masing tahapan penerapan
pembelajaran tematik :
Tahap Pembukaan
Pada tahapan ini, guru harus berupaya menciptakan suasana belajar yang
kondusif agar para peserta didik bisa memusatkan konsentrasi mereka
terhadap kegiatan pembelajaran tematik. Artinya tahapan ini tidak ubahnya
sebagai pengondisian awal para peserta didik agar mereka dapat fokus
mengikuti proses pembelajaran tematik dengan baik dan benar.
Tujuan dari kegiatan membuka pelajaran adalah pertama, untuk menarik
perhatian siswa, yang dapat dilakukan dengan cara seperti meyakinkan siswa
bahwa materi atau pengalaman belajar yang akan dilakukan berguna untuk
dirinya, melakukan hal-hal yang dianggap aneh bagi siswa, melakukan
interaksi yang menyenangkan. Kedua, menumbuhkan motivasi belajar siswa,
yang dapat dilakukan dengan cara seperti membangun suasana akrab sehingga
siswa merasa dekat, misalnya menyapa dan berkomunikasi secara
kekeluargaan; menimbulkan rasa ingin tahu, misalnya mengajak siswa untuk
mempelajari suatu kasus yang sedang hangat dibicarakan, mengaitkan materi
atau pengalaman belajar yang akan dilakukan dengan kebutuhan siswa.
Ketiga, memberikan acuan atau rambu-rambu tentang pembelajaran yang akan
dilakukan, yang dapat dilakukan dengan cara seperti mengemukakan tujuan
yang akan dicapai serta tugas-tugas yang harus dilakukan dalam hubungannya
dengan pencapian tujuan.
Tahapan pembukaan juga bisa disebut sebagai tahapan pemanasan dalam
pembelajaran tematik. Tetapi, dalam tahapan ini, guru tidak hanya
mengondisikan para peserta didik dalam arti duduk rapi, tidak ramai, atau
sekedar melihat ke depan. Lebih dari itu, dalam tahapan pembukaan, guru juga
harus menggali pengalaman para peserta didik mengenai tema yang akan
dipelajari. Misalnya, jika guru ingin menyajikan tentang tema keluarga, maka
guru harus bertanya atau memberi kesempatan kepada peserta didik mengenai
pengalaman hidup berkeluarga.
12
Tetapi, biasanya anak kelas 1 dan 2 SD/MI masih malu mengungkapkan
pengalamannya seputar dunia keluarga. Atas dasar itu, guru harus mempunyai
kreativitas agar bisa menggali pengalaman peserta didik mengenai tema yang
akan disajikan. Hal ini bisa dilakukan dengan beberapa cara sebagi berikut:
a. Bercerita
b. Kegiatan fisik/jasmani
c. Menyanyi
d. Membaca puisi tentang keluarga
e. Menampilkan gambar yang menceritakan tentang keluarga, dll
Dengan cara-cara semacam itu, maka para peserta didik akan mudah
terpancing untuk bertanya, bercerita, dan memberi tanggapan. Kemudian dari
sanalah guru akan mampu menggali pengalaman para peserta didiknya
mengenai pengalaman seputar tema.
13
obyek nyata berupa benda nyata atau lingkungan sekitar, melaporkan hasil
pengamatan, melakukan permainan, berdialog, bercerita, mengarang,
membaca sumber-sumber bacaan, bertanya dan menjawab pertanyaan, serta
bermain peran. Selama proses pembelajaran hendaknya guru selalu
memberikan umpan agar anak berusaha mencari jawaban dari permasalahan
yang dipelajari. Umpan dapat diberikan guru melalui pertanyaan-pertanyaan
menantang yang membangkitkan anak untuk berfikir dan mencari solusi
melalui kegiatan belajar.
Pada tahapan ini pula, guru mulai menyajikan tema pembelajaran kepada
para peserta didiknya. Guru dapat menggunakan berbagai strategi atau metode
yang bervariasi. Bahkan dalam penyajian tema pembelajaran, ia juga bisa
melakukannya secara kelompok kecil, individual(perorangan), atau klasikal.
Kegaiatan Penutup
14
a. Menyimpulkan pembalajaran yang telah dilakukan dari awal hingga akhir,
baik dari jalannya pembelajaran, kendala, maupun hal-hal yang terjadi
selama pembelajaran berlangsung.
b. Mengungkapkan hasil pembelajaran tematik apa adanya, kurang atau pun
lebih, baik dalam bentuk angka-angka, nilai, maupun pandangan guru
secara lisan.
c. Memberi kesempatan kepada para peserta didiknya untuk mengomentari
seputar pembelajaran tematik yang telah dilakukan bersama
mengungkapkan segala keluhannya, atau pertanyaan-pertanyaan berkaitan
dengan pembelajaran yang baru saja dilakukannya.
d. Memberi nasihat dan pesan-pesan moral kepada peserta didik, bukan hanya
yang berkaitan dengan tema pembelajaran, tetapi juga hal lain yang
dianggap penting, seperti anjuran rajin belajar, nasihat menjadi anak yang
baik, rajin menabung, patuh kepada guru dan kedua orang tua, dan lain
sebagainya. Kemudian jika masih ada waktu, guru bisa menisi tahapan
dengan memberikan hiburan bagi peserta didik, seperti bercerita atau
menyuruh salah seorang peserta didiknya untuk bercerita, membacakan
cerita dari buku, pantonim, dan lain sebagainya.
Jika semua tahapan itu dilakukan dengan baik dan benar, maka kegiatan
pemebelajaran tematik akan berjalan dengan baik dan lancar sesuai dengan
yang diharapkan. Namun yang harus diingat adalah rencana pembelajaran
tematik dapat diterapkan dengan baik jika diiringi dengan banyak dukungan di
lingkungan sekolah.
15
a. Menyenangkan karena bertolak dari minat dan kebutuhan siswa.
b. Pengalaman dan kegiatan belajar relevan dengan tingkat
perkembangan dan kebutuhan siswa.
c. Hasil belajar akan bertahan lebih lama karena berkesan dan bermakna.
d. Menumbuhkan keterampilan sosial seperti bekerja sama,
toleransi, komunikasi dan tanggap terhadap gagasan orang lain.
2. Kekurangan Pembelajaran Tematik:
a. Guru dituntut memiliki keterampilan yang tinggi.
b. Tidak setiap guru mampu mengintegrasikan kurikulum dengan
konsep-konsep yang ada dalam mata pelajaran secara tepat.
16
siswa dapat membaca buku yang lebih banyak, memperhatikan
fenomena atau objek yang lebih teliti atau bahkan melakukan
eksperimen. Dari kegiatan tersebut terkumpul sejumlah informasi.
Siswa perlu dibiasakan untuk menghubungi-hubungkan antara
informasi satu dengan yang lain untuk mengambil kesimpulan.
c. Mengasosiasi/mengolah informasi
Informasi menjadi dasar bagi kegiatan berikutnya yaitu
memproses informasi untuk menemukan pola dari keterkaitan
informasi bahkan mengambil berbagai kesimpulan dari pola yang
ditemukan kepada yang bertentangan.
d. Mengkomunikasikan
Kegiatan berikutnya adalah menuliskan atau menceritakan apa
yang ditemukan dalam kegiatan mencari informasi, mengasosiasikan dan
menemukan pola. Hasil tersebut disampaikan di kelas dan dinilai oleh
guru sebagai hasil belajar siswa atau kelompok siswa tersebut.
17
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan
tema sebagai pokok bahasan atau kajian yang memungkinkan dapat
mengaitkan atau mengintegrasikan pencapaian tujuan-tujuan belajar beberapa
mata pelajaran terkait sehingga memberikan pengalaman belajar secara
langsung kepada anak. Tema adalah pokok pikiran atau gagasan pokok yang
menjadi pokok pembiaraan.
Pembelajaran tematik memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Berpusat pada siswa
2. Memberikan pengalaman langsung
3. Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas
4. Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran
5. Bersifat fleksibel
6. Hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa
7. Menggunakan prinsip belajar bermain dan menyenangkan.
Manfaat pembelajaran tematik lebih menekankan pada keterlibatan siswa
dalam proses belajar seara aktif dalam proses pembelajaran sehinggasiswa
dapat memperoleh pengalaman langsung dan terlatih untuk dapat menemukan
sendiri berbagai pengetahuan yang dipelajarinya. Melaui pengalaman
langsung siswa akan memahami konsep-konsep yang mereka pelajari dan
menghubungkannya dengan konsep lain yang telah dipahaminya.
B. Saran
Implementasi model pembelajaran tematik ini memerlukan adanya
dedikasi yang tinggi dari pihak guru. Selain itu, yang tidak kalah pentingnya
dala melaksanakan model pembelajaran iniyaitu sangat membutuhkan adanya
kreativitas guru dalam meniptakan aktivitas belajar yang bermakna sehingga
dapat menumbuhkembangkan keerdasan majemuk peserta didik.
18
DAFTAR PUSTAKA
19