Kelas / Semester : G / II
Disusun Oleh :
Kelompok 4
UNIVERSITAS LAMPUNG
2023
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat, rahmat,
dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Analisis Konsep
dan Ruang Lingkup Kebutuhan Strategi Pembelajaran di Sekolah Dasar”. Makalah ini disusun
untuk memenuhi tugas mata kuliah Strategi Pembelajaran.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu dosen Dr. Riswanti Rini, M.Pd. dan
Bapak Dosen Ujang Efendi, M.Pd. yang telah membimbing dan bersedia membagikan
ilmunya kepada penulis sehingga penulis dapat menyusun laporan makalah ini. Terima kasih
juga penulis ucapkan kepada orang tua yang selalu mendoakan penulis, dan pihak-pihak lain
yang turut membantu penyusunan laporan makalah ini sehingga dapat dinikmati oleh
pembaca.
Akhir kata, penulis bersedia menerima baik kritik maupun saran yang dapat membangun
baik penulis maupun pembaca agar dapat berkarya dengan lebih baik lagi. Selain itu penulis
meminta maaf jika terdapat kekurangan dalam makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat.
Terima kasih.
Kelompok 4
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................. 2
DAFTAR ISI............................................................................................................................. 3
BAB I : PENDAHULUAN
BAB II : PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................16
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
1.3 Tujuan
5
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut Mc. Leod secara harfiah kata “strategi” dalam bahasa Inggris dapat
diartikan sebagai seni (art) melakasanakan strategem yakni siasat atau rencana.
(Muhibbin Syah, 2003: 214) Istilah startegi sering digunakan dalam banyak konteks
dengan makna yang tidak sama. Dalam kontek pembelajaran, Nana Sudjana juga
mengatakan bahwa strategi mengajar adalah ” taktik” yang digunakan guru dalam
melaksanakan proses belajar mengajar (pembelajaran) agar dapat mempengaruhi
siswa (peserta didik) untuk mencapai tujuan pembelajaran (TIK) secara efektif dan
efesien. (Ahmad Rohani dan Abu Ahmadi, 133).
Dalam kamus ilmiah populer strategi mempunyai arti ilmu siasat atau muslihat
untuk mencapai suatu tujuan. (Pius A Partaaanto dan M. Dahlan Al Barry, 2001: 727)
Secara umum strategi mempunyai pengertian suatu garis-garis besar haluan untuk
bertindak dalam usaha mencapai tujuan atau sasaran yang ditentukan. (Syaiful Bahri
Jamrah dan Aswan Zain, 1996: 5) Dihubungkan dengan proses pembelajaran, strategi
biasa diartikan sebagai siasat atau pola-pola umum kegiatan guru dan anak didik
dalam perwujudan kegiaatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkaan.
Hilda Taba menyatakan bahwa strategi pembelajaran adalah caracara yang dipilih
oleh guru dalam proses pembelajaran yang dapat memberikan kemudahan dan
fasilitas bagi siswa menuju tercapainya tujuan pembelajaran. (Supriadi Saputro, 2000:
21). Sedangkan menurut Slameto strategi adalah suatu rencana tentang cara-cara
pendayagunaan dan penggunaan potensi dan sasaran yang ada untuk mreningkatkan
efektivitas dan efesiensi dalam kontek ini adalah pembelajaran. (Slameto, 1991: 90).
Dari beberapa pengertian yang telah diuraikan di atas, dapat disimpulkan bahwa
Strategi Pembelajaran adalah metode dalam arti luas yang mencakup perencanaan,
pelaksanaan, penilaian, pengayaan, dan remedial yaitu memilih dan menentukan
perubahan perilaku, pendekatan prosedur, metode, teknik, dan norma-norma atau
batas-batas keberhasilan
6
2.2 Unsur-Unsur Strategi Pembelajaran
7
2.4 Ruang Lingkup Strategi Pembelajaran
8
Sedangkan tindakan guru yang bersifat mikro, berkaitan langsung dengan
tindakan-tindakan operasional-interaktif guru di kelas. Tindakan guru yang dimaksud
yaitu berhubungan dengan pelaksanaan siasat dan taktik dalam mengoperasionalkan
pelaksanaan metode, teknik, prosedur pembelajaran maupun siasat dan taktik
operasional dalam penggunaan media dan sumber pembelajaran.
2) Pengorganisasan
a. Menyediakan fasilitas, perlengkapan dan tenaga kerja yang diperlukan untuk
menyusun kerangka yang efisien dalam melaksanakan rencana-rencana melalui
proses penetapan kerja yang diperlukan untuk menyelesaikannya.
b. Pengelompokan komponen kerja ke dalam struktur organisasi secara teratur
c. Membentuk wewenang dan mekanisme koordinasi.
d. Merumuskan serta menetapkan metode dan prosedur.
3) Pengarahan
a. Menyusun kerangka waktu dan biaya secara terperinci.
b. Memprakarsai dan menampilkan kepemimpinan dalam melaksanakan rencana
dan mengambil keputusan.
c. Mengeluarkan instruksi-instruksi yang spesifik. d. Membimbing, memotivasi
dan melakukan supervisi.
9
4) Pengawasan
a. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan dibandingkan dengan rencana.
b. Melaporkan terhadap penyimpangan untuk tindakan koreksi dan merumuskan
tindakan koreksi, menyusun standarstandar dan saran-saran.
c. Menilai pekerjaan dan melakukan koreksi terhadap penyimpangan-
penyimpangan. (Suharyono, 1991: 27)
2) Diskusi
Diskusi adalah suatu kegiatan kelompok dalam memecahkan sebuah
permasalahan untuk menarik kesimpulan. Diskusi tidak sama dengan berdebat,
karena diskusi selalu diarahkan kepada pemecahan sebuah masalah (Abudin
Nata, 1997: 107) yang menimbulkan berbagai macam pendapat dan akhirnya
diambil satu kesimpulan.
3) Tanya Jawab
Metode tanya jawab adalah suatu metode yang sering kali digunakan oleh
pendidik dalam dunia pendidikan, dimana seorang pendidik bertanya pada
peserta didik, dan peserta didik menjawab tentang bahan materi yang ingin
diperolehnya.
4) Eksperimen
Menurut Roestiyah, metode eksperimen adalah suatu cara mengajar, dimana
siswa melakukan suatu percobaan tentang suatu hal, mengamati prosesnya serta
menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil pengamatan itu disampaikan ke
kelas dan dievaluasi oleh guru.
10
2.5 Klasifikasi Proses Pembelajaran
Menurut Tabrani dkk. dalam Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain menyatakan bahwa
terdapat berbagai masalah sehubungan dengan strategi pembelajaran yang secara
keseluruhan diklasiflkasikan seperti berikut:
11
Learning (belajar aturan) 8) Problem Solving (memecahkan masalah). (Syaiful Bahri
Jamrah dan Aswan Zain, 1996: 8-14).
Menurut Abin Syamsuddin, Entering Behavior akan dapat diidentifikasi dengan cara:
1. Secara tradisional, telah lazim para pendidik memulai dengan pertanyaan mengenai
bahan ajar yang pernah diberikan sebelum menyajikan bahan ajar yang baru.
2. Secara inovatif, pendidik tertentu di berbagai lembaga pendidikan yang memiliki atau
mampu mengembangkan instrument pengukuran prestasi belajar dengan memenuhi syarat,
pengadaan pre-tes sebelum mereka mulai mengikuti program pembelajaran.
Komponen-komponen dasar program pembelajaran meliputi: (a) tujuan yang akan dicapai,
(b) strategi pembelajaran yang terdiri atas berbagai kegiatan yang berhubungan dengan
pelaksanaan metode, teknik, alat, media dan prosedur pembelajaran, dan (c)
komponenevaluasi pembelajaran. Berbagai komponen pembelajaran tersebut berkait
secara interaktif dan fungsional antara satu derigan yang lain.
(Syaiful Bahri Jamrah dan Aswan Zain, 1996: 29)
a. Persiapan pengajaran
1). Perumusan tujuan pengajaran
Rumusan tujuan pengajaran merupakan pernyataan tentang apa yang diharapkan untuk
diketahui, dilakukan dan dihayati oleh peserta didik seteiah menyelesaikan suatu kegiatan
12
belajar. Kemampuan yang diperoleh sebagai hasil mengikuti pengalaman belajar, pada
hakikatnya perubahan tingkah laku yang dapat diukur atau Pada dasarnya tahap-tahap
kegiatan mengajar itu mencakup persiapan, pelaksanaan, evaluasi dan tindak lanjut.
Sebetulnya strategi belajar mengajar meliputi seluruh kegiatan/tahapan-tahapan tersebut,
tetapi titik beratnya berada (terutama) di tahap persiapan.
13
3. Penyajian bahan pelajaran sesuai dengan metode dan teknik penyajian yang dikemukakan
dalam strategi pembelajaran.
4. Pemberian motivasi dan penguatan.
5. Monitoring proses pembelajaran.
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Untuk mencapai tujuan pendidikan yang baik, perlu dilakukan perencanaan atau strategi
pembelajaran untuk mencapainya. Strategi Pembelajaran adalah metode dalam arti luas yang
mencakup perencanaan, pelaksanaan, penilaian, pengayaan, dan remedial yaitu memilih dan
menentukan perubahan perilaku, pendekatan prosedur, metode, teknik, dan norma-norma atau
batas-batas keberhasilan.
Secara singkat, menurut Slameto strategi pembelajaran mencakup 8 unsur perencanaan tentang:
1. Komponen sistem yaitu guru/dosen, siswa/mahasiswa baikdalam ikatan kelas, kelompok
maupun perorangan yang akan terlibat dalam kegiatan belajar mengajar telah disiapkan,
2. Jadwal pelaksanaan , format dan lama kegiatan telah disiapkan,
3. Tugas-tugas belajar yang akan dipelajari dan yang telah diidentifikasikan,
4. Materi/bahan belajar, alat pelajarandan alat bantu mengajar yang disiapkan dan diatur,
5. Masukan dan karakteristik siswa yang telah diidentifikasikan,
6. Bahan pengait yang telah direncanakan,
7. Metode dan teknik penyajian telah dipilih, misalnya ceramah, diskusi dan lain sebagainya,
dan
8. Media yang akan digunakan. (Slameto, 1991: 91-92)
15
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu. dan Tri Prasetya, Joko, 1997. Strategi Belajar Mengajar,
Bandung : CV. Pustaka Setia, Cet. I.
Barnadib, Imam Sutari, 1993. Pengantar Ilmu Pendidikan Sistematis.
Yogyakarta : Andi Ofset, Cet. XIV.
Gredler, Margareth E. Bell. 1991. Belajar dan Membelajarkan. Terj :
Munandir, Jakarta: Rajawali Press.
H. Nata, Abudin, 1997. Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Logos Wacana
Ilmu, Cet. I.
H. Ni’am, M. Asrorun, 2006. Membangun Profesionalitas Guru, Jakarta :
eLSAS, Cet. I.
Harjanto, 2003. Perencanaan Pengajaran, Jakarta : PT. Rineka Cipta, Cet.
III.
Indra Jati, Sidi, 2001. Menuju Masyarakat Belajar ; Menggagas Paradigma
Semarang Press.
16