Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KONSEP STRATEGI PEMEBELAJARAN DAN PEMBELAJARAN SAINTIFIK


Dosen penegampuh mata kuliah : Muhammad Saddang, S.Si, M.Pd.

Disusun oleh kelompok I :


SAPRA (10156122166)
RAHMAT (10156122194)
WAHDANIA (10156122189)
SULTAN FAHREZI (1015122160)
ANNISA FAINISTITA (10156122172)

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI MAJENE


JURUSAN TARABIYAH DAN KEGURUAN
PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
TAHUN AKADEMIK 2024
KATA PENGENTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya dan
karunianya kami dapat menyelesaiakan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun judul dari
makalah kami adalah “Konsep Strategi Pembelajaran dan Pembelajaran Saintifik”.

Makalah ini kami buat dengan tujuan agar pembaca dapat memahami konsep dari
strategi pemebelajaran dan pemebelajaran saintifik. Makalah kelompok ini dapat menjadikan
pembaca lebih kritis. Selain itu dengan adanya makalah ini diharapkan pembaca dapat
memahami dan sekaligus meningkatkan kemampuan dalam menerapkan strategi
pembelajaran yang efektif mewujudkan tujuan pemebelajaran.

Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan teriakasih kepada


seluruh pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaiakan makalah ini. Selain itu, tentunya
dalam penulisan makalah ini masih terdapat kesalahan dan kekurangan baik pada tekhnik
penulisan maupun materi, untuk itu saran kritik dari semua pihak yang membangun sangat
kami harapkan demi menyempurnakan pemebeuatan makalah ini. Akhir kata , semoga
makalah kami buat ini dapat bermanfaaat dan berguna , baik itu bagi penulis ataupun
pembaca.

Majene, 13 Maret 2024

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………………………………………


i

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ……………………………………………………………………….1


B. Rumusan Masalah ……………………………………………………………………1
C. Tuujuan ……………………………………………………………………………….1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Strategi Pembelajaran ……………………………………………………3


B. Prinsip Strategi Pembelajaran ………………………………………………………..3
C. Pengertian Pembelajaran Saintifik ……………………………………………………5
D. Tujuan Pendekatan Saintifik
…………………………………………………………..6
E. Prinsip – prinsip Pendekatan Saintifik …………………………………………………
7
F. Langkah – langkah Umum Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik
……………….7

BAB II PENUTUP

A. Kesimpulan dan Saran ………………………………………………………………..9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mutu pendidikan merupakan salah satu masalah yang dijadikan agenda utama untuk
diatasi dalam pembangunan pendidikan, karena hanya dengan pendidikan yang bermutu akan
diperoleh lulusan bermutu yang mampu membangun diri, keluarga, masyarakat, bangsa dan
negara. Pada hakikatnya pengembangan kurikulum merupakan usaha untuk mencari
bagaimana rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan
perkembangan dan kebutuhan untuk mencapai tujuan tertentu dalam suatu lembaga
(Sufairoh, 2016). Kualitas dan kuantitas seorang guru, bahan ajar yang harus disediakan,
sarana prasarana, metode dan pendekatan dan evaluasi yang digunakan, limgkungan yang
diciptakan serta pengolaan pendidikan yang harus dilakukan, dan komponen pendidikan
lainnya sangat ditentukan oleh corak kurikulum yang digunakan. Pada realitanya kurikulum
yang ada mengalami berbagai perubahan dari kurikulum berbasis kompetensi (KBK) pada
Tahun 2004, kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) Tahun 2006, kemudian menjadi
kurikulum Tahun 2013, dan kurikulum merdeka.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan strategi pembelajaran?
2. Bagaimana prinsip strategi pembelajaran?
3. Apa yang dimaksud dengan pembelajaran saintifik?
4. Seperti apa tujuan pembelajaran saintifik?
5. Bagaimana langkah-langkah pembelajaran saintifik?

C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari makalah ini yaitu untuk
mengungkap serta memberikan kejelasan dari lima poin pada rumusan masalah,
sekaligus memberikan pemahaman yang lebih luas kepada pembaca mengenai
“konsep strategi pembelajaran dan pemebelajaran saintifik”.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Strategi Pembelajaran


Proses belajar terjadi karena adanya interaksi antara siswa dengan lingkungannya. Oleh
karena itu, lingkungan perlu diatur sedemikian rupa sehingga timbul reaksi siswa ke arah
perubahan perilaku yang diinginkan. Pengaturan lingkungan tersebut, meliputi analisis
kebutuhan siswa, karakteristik siswa, perumusan tujuan, penentuan materi pelajaran,
pemilihan strategi yang sesuai, serta media pembelajaran yang diperlukan. Jadi, strategi
pembelajaran merupakan salah satu unsur yang penting dipahami oleh guru.

Kata strategi berasal dari bahasa Latin strategia, yang diartikan sebagai seni penggunaan
rencana untuk mencapai tujuan. Strategi pembelajaran menurut Frelberg & Driscoll (1992)
dapat digunakan untuk mencapai berbagai tujuan pemberian materi pelajaran pada berbagai
tingkatan, untuk siswa yang berbeda, dalam konteks yang berbeda pula. Gerlach & Ely
(1980) mengatakan bahwa strategi pembelajaran merupakan cara-cara yang dipilih untuk
menyampaikan materi pelajaran dalam lingkungan pembelajaran tertentu, meliputi sifat,
lingkup, dan urutan kegiatan yang dapat memberikan pengalaman belajar kepada siswa. Dick
& Carey (1996) berpendapat bahwa strategi pembelajaran tidak hanya terbatas pada prosedur
kegiatan, melainkan juga termasuk di dalamnya materi atau paket pembelajaran. Strategi
pembelajaran terdiri atas semua komponen materi pelajaran dan prosedur yang akan
digunakan untuk membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran tertentu.

Strategi pembelajaran juga dapat diartikan sebagai pola kegiatan pembelajaran yang
dipilih dan digunakan guru secara kontekstual, sesuai dengan karakteristik siswa, kondisi
sekolah, lingkungan sekitar serta tujuan khusus pembelajaran yang dirumuskan. Gerlach &
Ely (1980) juaga mengatakan bahwa perlu adanya kaitan antara strategi pemebelajaran, agar
diperoleh langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang terdiri dari metode dan tekhnik yang
kemudian menjamin bahwa siswa akan betul-betul mencapai tujuan pembelajaran. Kata
metode dan teknik sering digunakan secara bergantian. Gerlach & Ely (1980) mengatakan
bahwa teknik (yang kadang-kadang disebut metode) dapat diamati dalam setiap kegiatan
pembelajaran. Sesadangkan kata teknik adalah jalan atau alat (way or means) yang digunakan
oleh guru untuk mengarahkan kegiatan siswa ke arah tujuan yang akan dicapai. Guru yang
efektif sewaktu-waktu siap menggunakan berbagai metode (teknik) dengan efektif dan efisien

2
menuju tercapainya tujuan. Metode, menurut Winarno Surakhmad (1986) adalah cara, yang
di dalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai suatu tujuan. Hal ini berlaku baik bagi
guru (metode mengajar) maupun bagi siswa (metode belajar). Makin baik metode yang
dipakai, makin efektif pula pencapaian tujuan. Namun, metode kadang-kadang dibedakan
dengan teknik. Metode bersifat prosedural, sedangkan teknik lebih bersifat implementatif,
maksudnya merupakan pelaksanaan apa yang sesungguhnya terjadi (dilakukan guru) untuk
mencapai tujuan.1

Dari berbagai defenisi para ahli pakar mengenai konsep strategi pemebelajaran di atas
makadapat diketahui bahwa strategi pembelajaran adalah cara-cara yang dipilih untuk
menyampaikan materi pelajaran dalam lingkungan pengajaran tertentu, meliputi sifat,
lingkup, dan urutan kegiatan yang dapat memberi pengalaman belajar kepada siswa. Strategi
pembelajaran terdiri dari teknik (prosedur) dan metode yang akan membawa siswa pada
pencapaian tujuan.

B. Prinsip Strategi Pembelajaran


1. Prinsip-prinsip Strategi Pembelajaran.
Strategi pembelajaran membutuhkan prinsip belajar dan pembelajaran.
Dengan kata lain, ketentuan atau aturan harus dijadikan pedoman dalam
melaksanakan kegiatan belajar, seperti perhatian dan motivasi, kegiatan,
partisipasi langsung, pengulangan, tantangan, penguatan, umpan balik, dan
perbedaan individu. Prinsipnya seperti pegangan atau ciri yang selalu ditampilkan
pada sesuatu. Dari segi maksud, prinsip pembelajaran merupakan kriteria atau
simbol yang harus disusun dan dilaksanakan sesuai dengan rencana pembelajaran.
Prinsip-prinsip strategi pembelajaran merupakan bagian yang perlu
diperhatikan guru ketika mengajarkan suatu topik kepada siswa, karena tidak
semua tujuan pembelajaran dan keadaan siswa dapat digunakan semata-mata oleh
suatu prinsip pembelajaran. Karena setiap strategi pembelajaran memiliki
karakteristiknya masing-masing. Berikut adalah prinsip umum menggunakan
strategi pembelajaran:

1
Prof. Dr. Sri Anita W, Strategi Pembelajaran Bahasa Indonesia, Modul Strategi Pembelajaran, hal 2-3

3
1. Orientasi pada tujuan.
Tujuan merupakan komponen utama yang perlu diperhatikan dalam
sistem pembelajaran. Semua komponen pembelajaran bermuara pada tujuan
yang telah ditentukan secara sistematis dan terukur. Dengan mengetahui
tujuan pembelajaran maka akan mempermudah guru untuk menentukan
strategi. Pembelajaran apa yang tepat digunakan dalam menyampaikan materi
kepada peserta didik.
2. Aktivitas
Prinsip ini menekankan pada guru untuk lebih memperhatikan peserta
didik dalam hal pengamalan atau aktifitas belajar yang dilakukan. Strategi
pembelajaran diupayakan dapat mendorong aktifitas peserta didik, baik
aktifitas fisik dengan memberikan pekerjaan tugas yang mendorongnya
melakukan pergerakan maupun aktifitas psikis yang mempertebal rasa percaya
diri dan memiliki mental yang kuat dalam mewujudkan peserta didik yang
aktif dan kreatif.
3. Individualitas
Prinsip yang berlaku pada strategi pembelajaran ini adalah dengan
menekankan pada aspek proses yang memperhitungkan keberhasilan
pembelajaran. Guru harus memetakan dengan baik agar masing-masing
peserta didik dapat mengikuti pembelajaran dengan tuntas dan membawa
pemahaman dan perubahan. Karena, inti dari memberikan pembelajaran
adalah perubahan perbaikan pada masing- masing individu peserta didik.
4. Integritas
Strategi pembelajaran dengan memakai prinsip integritas akan
membawa pada perubahan perbaikan peserta didik secara totalitas. Integritas
yang dimaksud yaitu upaya melaksanakan pembelajaran secara menyeluruh
yang di dalamnya terdapat aspek pengetahuan (kognitif), aspek sikap
(afektif), dan aspek keterampilan (psikomotorik). Oleh karena itu, strategi
pembelajaran ini secara komprehensif dapat mengembangkan seluruh aspek
kepribadian siswa.

Dapat dilihat dari uraian di atas bahwa prinsip-prinsip trategi pembelajaran


memegang peranan penting dalam praktik perencanaan pembelajaran. Prinsip-prinsip
4
tersebut merupakan batasan dan sikap yang harus dijaga dan dioptimalkan setiap saat
agar pembelajaran yang dilakukan efektif, efisien dan bermanfaat. Penulis
berpendapat bahwa keberhasilan kegiatan mengajar sangat bergantung pada kegiatan
pengajar (guru), oleh karena itu selain memilih metode, teknologi dan media
pembelajaran yang tepat, juga perlu menetapkan tujuan keberhasilan. Semua kegiatan
dilakukan. Hal ini penting karena evaluasi menunjukkan seberapa efektif strategi
pembelajaran dalam proses pembelajaran.
Guru harus memahami strategi pembelajaran yang digunakan dikelas.
Pemahaman yang utuh ini merupakan kajian komprehensif yang harus disiapkan guru
sebelum mengajarkan materi kepada siswa. Oleh karena itu, sangat tepat bahwa
strategi pembelajaran merupakan faktor penting bagi pendidik untuk mencapai
keberhasilan dalam proses belajar mengajar. Komponen strategi pembelajaran
dijelaskan dan dipahami sepenuhnya, dan digunakan sebaik-baiknya untuk mencapai
tujuan pendidikan dengan benar.2

C. Pengertian Pembelajaran Saintifik

Pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang


sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengkonstruksi konsep, hukum atau prinsip
melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi dan menemukan masalah),
merumuskan masalah, mangajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan
berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengomunikasikan konsep,
hukum atau prinsip yang “ditemukan”. Proses pembelajaran dapat dipadankan dengan suatu
proses ilmiah, karena itu Pendekatan saintifik diyakini sebagai titian emas perkembangan dan
pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik. Melalui pendekatan
saintifik ini peserta didik dapat berpikir secara sains dan kreatif dalam pembelajaran.

Pembelajaran Saintifik tidak hanya memandang hasil belajar sebagai muara akhir, namun
proses pembelajaran dipandang sangat penting. Oleh karena itu pembelajaran Saintifik
menekankan pada keterampilan proses. Model pembelajaran Saintifik berbasis peningkatan
keterampilan proses sains adalah model pembelajaran yang mengintegrasikan keterampilan
proses sains ke dalam sistem penyajian materi secara terpadu.

2
Konsep strategi pembelajaran, REPOSITORY UIN SUSKA RIAU
https://repository.uin-suska.ac.id/2431/3/BAB%20II.pdf, hal 14-19.

5
Model ini menekankan pada proses pencarian pengetahuan dari pada transfer
pengetahuan, peserta didik dipandang sebagai subjek belajar yang perlu dilibatkan secara
aktif dalam proses pembelajaran, sedangkan guru hanya sebagai fasilitator dalam kegiatan
belajar. Dalam model ini peserta didik diajak untuk melakukan proses pencarian pengetahuan
berkenaan dengan materi pelajaran melalui berbagai aktivitas proses sains sebagaimana
dilakukan oleh para ilmuwan (scientist) dalam melakukan penyelidikan Saintifik dengan
demikian peserta didik diarahkan untuk menemukan sendiri berbagai fakta, membangun
konsep, dan nilai-nilai baru yang diperlukan untuk kehidupannya.

Dengan menggunakan pendekatan saintifik, maka peserta didik diharapkan memiliki


keaktifan dalam belajar sebab pendekatan tersebut memberi beberapa langkah yang mudah
dipahami dan mengaktifakan peserta didik untuk belajar melalui mengamati, menanya,
mencoba, mengolah, menyajikan, menyimpulkan, dan mencipta untuk semua mata pelajaran.
(Ayuni, 2016). Beberapa hasil penelitian menggunakan model pembelajaran saintifik
menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran tersebut mampu mengaktifkan peserta
didik dalam belajar. Dari hasil penelitian tersebut dipaparkan bahwa pendekatan saintifik
dalam pembelajaran mampu mendorong siswa untuk meningkatkan semangat belajar dan
kerja sama. Idealnya pendekatan ini lebih membimbng dan lebih mengarahkan peserta didik
untuk lebih terampil dan mengembangkan dirinya secara mandiri.3

D. Tujuan Pembelajaran Saintifik

Tujuan pembelajaran dengan pendekatan Saintifik didasarkan Pada keunggulan pendekatan


tersebut. Beberapa tujuan pembelajaran dengan pendekatan Saintifik adalah sebagai berikut:

1) Untuk meningkatkan kemampuan intelek, khususnya kemampuan berpikir tingkat


tinggi siswa.
2) Untuk membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan suatu masalah secara
sistematik
3) Terciptanya kondisi pembelajaran dimana siswa merasa bahwa belajar itu merupakan
suatu kebutuhan.
4) Diperolehnya hasil belajar yang tinggi
5) Untuk melatih siswa dalam mengomunikasikan ide-ide, khususnya dalam menulis
artikel ilmiah.
3
Erikson Simbolon dkk, Penggunaan Pendekatan Pembelajaran Saintifik Dalama Meningkatkan
Keaktfan Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik Sekolah Menengah
Pertama Budi Murni 2, Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, Vol 23 (2), Juli 202, hal 1438-1439.

6
6) Untuk mengembangkan karakter siswa.

E. Prinsip prinsip pendekatan Saintifik


Beberapa prinsip pendekatan Saintifik dalam kegiatan. Pembelajaran adalah sebagai
berikut
a. Pembelajaran berpusat pada siswa
b. Pembelajaran membentuk students self concept
c. Pembelajaran terhindar dari verbalisme
d. Pembelajaran memberikan kesempatan pada siswa untuk mengasimilasi dan
mengakomodasi konsep, hukum, dan prinsip.
e. Pembelajaran mendorong terjadinya peningkatan kemampuan berpikir siswa
f. Pembelajaran meningkatkan motivasi belajar siswa dan motivasi mengajar
guru
g. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk melatih kemampuan dalam
komunikasi
h. Adanya proses validasi terhadap konsep, hukum, dan prinsip yang
dikonstruksi siswa dalam struktur kognitifnya.

F. Langkah-langkah Umum Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik

Langkah-langkah pendekatan ilmiah (scientific approach) dalam proses


pembelajaran meliputi menggali informasi melalui pengamatan, bertanya,
percobaan, kemudian mengolah data atau informasi, menyajikan data atau
informasi, dilanjutkan dengan menganalisis, menalar, kemudian menyimpulkan,
dan mencipta. Pendekatan scientific dalam pembalajaran disajikan sebagai
berikut:

a. Mengamati (observasi)

Metode mengamati mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran


(meaningfull learning). Metode mengamati sangat bermanfaat bagi pemenuhan
rasa ingin tahu peserta didik, sehingga proses pembelajaran memiliki
kebermaknaan yang tinggi. Dengan metode observasi peserta didik menemukan
fakta bahwa ada hubungan antara objek yang dianalisis dengan materi
pembelajaran yang digunakan oleh guru.

7
b. Bertanya

Kegiatan belajar bertanyak dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan tentang


informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk
mendapatklan informasi tambahan tentang apa yang diamati.

c. Mengumpulkan informasi

Kegiatan mengumpulkan informasi adalah tindak lanjut dari bertanya. Kegiatan


ini dilakukan dengan menggali dan mengumpulkan informasi dari berbagai
sumber melalui berbagai cara. Peserta didik dapat membaca berbagai sumber,
memperhatikan fenomena atau objek yang lebih teliti, atau bahkan melakukan
eksperimen.

d. Mengasosiasikan/ Mengolah Informasi

Dalam kegiatan mengasosiasi/mengolah informasi terdapat kegiatan “menalar”


dalam kerangka proses pembelajaran dengan pendekatan ilmiah yang
menggambarkan bahwa guru dan peserta didik merupakan pelaku aktif. Penalaran
adalah proses berfikir yang logis dan sistematis atas fakta-fakta empiris yang
dapat diobservasi untuk memperoleh simpulan berupa pengetahuan.

e. Mengkomunikasikan

Pada pendekatan saintifik guru diharapkan memberi kesempatan kepada siswa


untuk mengkomunikasikan apa yang telah mereka pelajari. Kegiatan ini dapat
dilakukan melalui menuliskan atau menceritakan apa yang ditemukan dalam
kegiatan mencari informasi, mengasosiasikan, dan menemukan pola.4

BAB III

4
Konsep pembelajaran saintifik, REPOSITORY UIN SUSKA RIAU
https://repository.uin-suska.ac.id/2431/3/BAB%20II.pdf, hal 7-11.

8
PENUTUP

A. Kesimpulan dan Saran

Pendekatan saintifik dalam pembelajaran mampu mendorong siswa untuk meningkatkan


semangat belajar dan kerja sama. Pendekatan saintifik juga mampu membentuk suatu proses
pembelajaran yang bertujuan agar perserta didik secara aktif dapat mempelajari konsep,
hukum, atau prinsip melalui beberapa tahapan, mengamati, menanya, menalar, mengasosiasi
dan mengkomunikasikan. Adapun tujuan dari pendekatan saintifik untuk memberikan
pemahaman kepada peserta didik dalam mengenal dan memahami berbagai materi yang
dipelajarinya. di samping untuk meningkatkan kemampuan intelek seorang siswa, khususnya
kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik. Dengan demikian guru sangat dianjurkan
untuk dapat menerapkan pendekatan saintifik dalam proses pembelajaran di kelas. Penerapan
pendekatan saintifik dalam pembelajaran melibatkan keterampilan proses, seperti:
mengamati, mengklasifikasi, mengukur, meramalkan, menjelaskan, dan menyimpulkan.
Dalam penerapan pendekatan ini diperlukan guru yang profesional. Guru profesional adalah
pendidik yang menjadi tokoh, panutan dan identifikasi bagi para peserta didik dan
lingkungannya. Oleh sebab itu, guru hendaknya memiliki standar kualitas pribadi tertentu
yang mencakup. pendekatan saintifik dikatakan berhasil, apabila guru menggunakan langkah-
langkah pendekatan saintifik dengan baik dan benar. Untuk itu guru dituntut memiliki bakat
dan kreatif dalam meningkatkan kreativitas siswa dalam kegiatan belajar Dalam proses
kreativitas, seseorang harus memiliki kepercayaan diri yang besar serta mampu
merencanakan dan merealisasikan gagasan, ide, atau sesuatu hal yang baru guna mencapai
tujuan yang dikehendaki.

DAFTAR PUSTAKA

9
Prof. Dr. Sri Anita W. Strategi Pembelajaran Bahasa Indonesia. Modul Strategi
Pembelajaran. hal 2-3

Erikson Simbolon dkk, Penggunaan Pendekatan Pembelajaran Saintifik Dalama


Meningkatkan Keaktfan Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran
Pendidikan Agama Katolik Sekolah Menengah Pertama Budi Murni 2, Jurnal
Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, Vol 23 (2), Juli 202, hal 1438-1439.

Konsep strategi pembelajaran, REPOSITORY UIN SUSKA RIAU


https://repository.uinsuska.ac.id/2431/3/BAB%20II.pdf, hal 14-19.

10

Anda mungkin juga menyukai