Anda di halaman 1dari 19

STRATEGI DAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN

SEMESTER 7 & 5

DosenPengampu :

Dr. Windi Dwi Andika, M.Pd

Akbari, M.Pd

Disusun Oleh Kelompok 3 :

Nur Kholisa (06141382025068)

Dela Anggitia (06141382025071)


Methiara Ulfa Idrus (06141382025081)

Novita Lisna Lase (06141382025082)


Lili Putriana (06141382126070)

Nurliza Anggraini (06141382126078)


Fitri Suciati (06141382126082)

Kelas : Palembang

PROGRAM STUDI PG-PAUD

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2022/2023
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kita haturkan kepada Allah SWT sebab karena
limpahan rahmat serta anugerah darinya kami mampu untuk menyelesaikan
makalah “Strategi dan Pendekatan Pembelajaran”.

Shalawat serta salam tidak lupa selalu kita haturkan untuk junjungan nabi
agung kita, yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjukan
Allah SWT untukkitasemua, yang merupakan sebuah pentunjuk yang paling benar
yakni Syariah agama Islam yang sempurna dan merupakan satu-satunya karunia
paling besar bagi seluruh alam semesta.

Selanjutnya dengan rendah hati kami meminta kritik dan saran dari
pembaca untuk makalah ini supaya selanjutnya dapat kami revisi kembali. Karena
kami sangat menyadari, bahwa makalah yang telah kami buat ini masih memiliki
banyak kekurangan.

Demikianlah yang dapat kami haturkan, kami berharap supaya makalah


yang telah kami buat ini mampu memberikan manfaat kepada setiap pembacanya.

Palembang, 5 September 2023

Kelompok 3

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii


DAFTAR ISI ...................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang....................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................. 5
1.3 Tujuan ................................................................................................... 5
BAB II KAJIAN TEORI...................................................................................... 6
2.1 Pengertian Strategi Pembelajaran ................................................................ 6
2.2 Konsep Dasar Strategi Pembelajaran .......................................................... 7
2.3 Jenis Jenis Strategi Pembelajaran PAUD .................................................... 8
2.4 Pengertian Pendekatan Pembelajaran ........................................................ 14
2.5 Jenis-jenis Metode Pembelajaran Student Centered................................... 14
BAB III PENUTUP ........................................................................................... 18
3.1 Kesimpulan .............................................................................................. 18
3.2 Saran ........................................................................................................ 18
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 19

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Nana Sudjana menjelaskan bahwa strategi mengajar (pengajaran) adalah
“taktik” yang digunakan guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar
(pengajaran) agar dapat mempengaruhi para siswa (peserta didik) mencapai tujuan
pengajaran secara lebih efektif dan efisien. Jadi menurut Nana Sudjana, strategi
mengajar/pengajaran ada pada pelaksanaan, sebagai tindakan nyata atau perbuatan
guru itu sendiri pada saat mengajar berdasarkan pada rambu-rambu dalam satuan
pelajaran. Berdasarkan pendapat di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa strategi
pembelajaran harus mengandung penjelasan tentang metode/prosedur dan teknik
yang digunakan selama proses pembelajaran berlangsung. Dengan kata lain,
strategi pembelajaran mempunyai arti yang lebih luas daripada metode dan teknik.
Artinya, metode/prosedur dan teknik pembelajaran merupakan bagian dari strategi
pembelajaran. Dari metode, teknik pembelajaran diturunkan secara aplikatif,
nyata, dan praktis di kelas saat pembelajaran berlangsung
Belajar adalah suatu proses perubahan yang relatif permanen pada
pengetahuan, kemampuan, keterampilan, dan tingkah laku, yang terjadi sebagai
hasil dari usaha yang disengaja dan pengalaman yang terkontrol dan tidak
terkontrol.
Menurut Miarso belajar adalah :“Learning is the process by which relatively
enduring change in behavior occurs as a result of controlled and uncontrolled
experiences, and also considered as the acquisition of skills, knowledge, ability
and attitude which influence the description and diagnose of events and people”.
Dalam proses pembelajaran dikenal beberapa istilah yang memiliki kemiripan
makna, sehingga seringkali orang merasa bingung untuk membedakannya. Istilah-
istilah tersebut adalah: (1) pendekatan pembelajaran, (2) strategi pembelajaran, (3)
metode pembelajaran;. Pada tulisan ini akan dipaparkan istilah-istilah tersebut,
dengan harapan dapat memberikan kejelasaan tentang penggunaan istilah tersebut.

4
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan permaslahan :
1. Apa yang dimaksud dengan strategi pembelajaran?
2. Bagaimana konsep dasar strategi pembelajaran?
3. Apa jenis jenis strategi pembelajaran?
4. Apa yang dimaksud dengan pendekatan pembelajaran?
5. Bagaimana jenis-jenis metode pembelajaran?

1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka makalah ini bertujuan :

1. Dapat mengetahui pengertian strategi pembelajaran


2. Dapat memahami konsep dasar strategi pembelajaran
3. Dapat mengetahui jenis jenis strategi pembelajaran
4. Dapat mengetahui pengertian pendekatan pembelajaran
5. Dapat mengetahui jenis jenis metode pembelajaran

5
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Pengertian Strategi Pembelajaran
Strategi secara umum mempunyai pengertian sebagai suatu garis besar
acuan dalam melakukan tindakan untuk mencapai sasaran yang diinginkan. Kalau
dikaitkan dengan pembelajaran atau belajar mengajar, maka strategi bisa diartikan
sebagai pola umum kegiatan antara guru dan murid dalam suatu kegiatan belajar
mengajar untuk mencapai tujuan yang telah digariskan(Hidayati, 2021).

Dalam dunia pendidikan, strategi diartikan sebagai perencanaan yang


berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu. Sedangkan Kemp menjelaskan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu
kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan
pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Dari pendapat tersebut,
Dick and Carey juga menyebutkan bahwa strategi pembelajaran itu adalah suatu
set materi dan prosedur pembelajaran yang digunakan secara bersama-sama untuk
menimbulkan hasil belajar pada siswa (Hasanah, 2018)

Strategi merupakan rentetan kegiatan yang dilakukan untuk mencapai


tujuan tertentu yang belum mengarah kepada hal-hal yang bersifat praktis, masih
berupa rencana atau gambaran menyeluruh. Jadi untuk mencapai tujuan, strategi
disusun untuk tujuan tertentu. Strategi pembelajaran merupakan cara-cara yang
digunakan oleh pengajar untuk memilih kegiatan belajar yang digunakan selama
proses pembelajaran. Pemilihan tersebut dilakukan dengan cara
mempertimbangkan suatu situasi dan kondisi tertentu, sumber belajar, kebutuhan
anak guna mancapai tujuan pembelajaran tertentu. Selain itu, strategi memiliki arti
suatu rencana tentang pendayagunaan dan penggunaan potensi dan sarana yang
ada untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengajaran. Menurut Yatim yang
dikutip (Akbar, 2020), strategi pembelajaran mencakup jawaban atas pertanyaan:

a Siapa melakukan dan menggunakan alat apa dalam proses pembelajaran.


Kegiatan ini mencakup peranan sumber, penggunaan bahan dan alat bantu
dalam pembelajaran.

6
b Bagaimana melaksanakan tugas pembelajaran yang telah dide finisikan
(hasil analisis) sehingga tugas tersebut dapat memberikan hasil yang
optimal. Kegiatan ini meliputi metode dan teknik pembelajaran.
c Kapan dan di mana kegiatan pembelajaran dilaksanakan serta berapa lama
kegiatan tersebut dilaksanakan.

Dari makna tersebut dapat dijelaskan bahwa strategi pembelajaran adalah


cara yang dipilih dan digunakan oleh seorang pengajar untuk menyampaikan
materi pembelajaran sehingga memudahkan anak dalam menerima dan
memahami materi yang diberikadan pada akhirnya tujuan pembelajaran dapat
dikuasai anak.

2.2 Konsep Dasar Strategi Pembelajaran


Konsep dasar dalam strategi pembelajaran sebagai berikut:

a Menetapkan lebih menekankan pada apa yang dijadikan sebagai sasaran


dari kegiatan pembelajaran. Sasaran yang dituju harus jelas dan terarah
dengan cara mengonsepkan dengan jelas dan konkret tujuan pembelajaran.
b Memilih sistem pendekatan pembelajaran berdasarkan aspirasi dan
pandangan hidup masyarakat. Suatu masalah yang dipelajari oleh beberapa
orang dengan menggunakan pendekatan yang tidak sama akan melahirkan
kesimpulan yang berbeda. Norma sosial seperti baik dan buruk dapat
dijelaska dengan perspektif yang berbeda bila dalam pendekatannya
menggunakan berbagai disiplin ilmu sehingga pada poin ini guru
hendaknya memilih suatu pendekatan dalam memandang suatu
permasalahan, konsep, pengertian atau teori dalam memecahkan masalah
karena memengaruhi hasil.
c Memilih prosedur, metode dan teknik pembelajaran. Prosedur, metode dan
teknik pembelajaran dijadikan pegangan guru dalam menunaikan tugasnya
yaitu mengajar. Teknik penyajian berpikir bebas dan cukup keberanian
untuk mengemukakan pendapatnya sendiri. Oleh karena itu, guru
membutuhkan variasi dalam menggunakan teknik penyajian supaya
kegiatan pembelajaran tidak membosankan.

7
d Menerapkan norma dan kriteria keberhasilan kegiatan pembelajaran.
Norma dan kriteria keberhasilan dijadikan acuan sampai sejauh mana
keberhasilan tugas yang dilakukan dengan cara evaluasi(Akbar, 2020) .

2.3 Jenis Jenis Strategi Pembelajaran PAUD


jenis-jenis strategi pembelajaran PAUD (Hasnawati, 2022), sebagai berikut:

1. Strategi Pembelajaran yang Berpusat pada Anak


a. Pendekatan yang melandasi pembelajaran yang berpusat pada anak. Anak
adalah individu yang tumbuh dan berkembang. Anak-anak juga
merupakan makhluk yang aktif. Berdasarkan fakta tersebut,
dikembangkan strategi pembelajaran yang berlandaskan pada:
1) pendekatan perkembangan dan
2) pendekatan pembelajaran aktif.
b. Ciri-ciri pengajaran yang berpusat pada anak Pembelajaran yang berpusat
pada anak memiliki ciri-ciri, yaitu:
1) Aktivitas yang dimulai sendiri berkembang dari anak-anak.
2) Anak memilih bahan dan memutuskan apa yang harus dilakukan.
3) Anak aktif mengkomunikasikan materi dengan seluruh panca
inderanya.
4) Anak-anak menemukan sebab dan akibat melalui pengalaman
langsung dengan bendabenda.
5) Anak mengubah serta menggabungkan beberapa bahan.
6) Anak-anak menggunakan pikiran dan otot mereka.
c. Sintaks pembelajaran yang berpusat pada anak Pembelajaran yang
terpusat pada anak terdiri dari 3 tahapan , yaitu : tahap perencanaan,
tahap bekerja, dan tahap review.
1) Tahap Perencanaan (planning time)
Pada tahap ini, pendidik memberikan kesempatan kepada anak untuk
merencanakan kegiatannya. Misalnya, pendidik menawarkan
peralatan bermain yang terdiri dari: a) balok kayu, b) model buah, c)
alat angkut, d) buku cerita, e) alat gambar, dan f) jenis boneka.

8
2) Tahap bekerja (work time)
Setelah aktivitas yang harus diselesaikan dipilih, anak akan
dikelompokkan berdasarkan aktivitas yang dipilih. Pada tahap ini,
anak-anak mulai bekerja, bermain atau memecahkan masalah sesuai
yang telah direncanakan. Pendidik bersama peserta didik,
menawarkan dukungan dan siap membimbing ketika anak
membutuhkannya.
3) Review / recall
Setelah anak-anak selesai beraktivitas, mereka berkesempatan untuk
langsung berbagi pengalaman. Pada tahap ini, pendidik berusaha
mengajak anak untuk mengungkapkan perasaannya secara tepat.

2. Strategi Pembelajaran Melalui Bermain


a. Rasional strategi pembelajaran melalui bermain
Bermain adalah hal yang dibutuhkan oleh anak-anak. Bermain
merupakan kegiatan yang menyatu dengan dunia anak dan mencakup
berbagai fungsi seperti perkembangan fisik, motorik, kognitif, afektif,
sosial dan sebagainya. Bermain mengalami proses yang mengarah pada
perkembangan kemampuan manusia.
b. Sintaks pembelajaran berbasis permainan
Strategi pembelajaran berbasis permainan terdiri dari 3 tahapan utama,
yaitu: tahap pra permainan, tahap permainan dan tahap kesimpulan.
1) Tahap pra permainan
Tahap pra permainan terdiri dari 2 jenis kegiatan persiapan yaitu
kegiatan mempersiapkan siswa melakukan kegiatan permainan dan
kegiatan menyiapkan bahan dan alat yang akan digunakan.
a) Pelatihan peserta didik terdiri dari:
(1) pendidik menyampaikan tujuan permainan kepada peserta
didik,
(2) pendidik menyampaikan aturan-aturan yang harus diikuti
dalam kegiatan permainan,

9
(3) pendidik memberikan tugas kepada setiap anak, mis.
membangun istana, membangun menara dll. dan
(4) pendidik menjelaskan apa yang harus dilakukan setiap anak
dalam menunaikan tugasnya.
b) Prosedur untuk mendapatkan bahan dan peralatan yang
diperlukan, misalanya kotak pasir, ember, bendera, dan lain
sebagainya.
2) Tahap bermain
Tahap ini terdiri beberapa tahap aktivitas sebagai berikut:
a) semua anak anak ke tempat yang telah disediakan untuk
bermain,
b) di bawah bimbingan pendidik, anak anak mulai mengerjakan
tugas masing-masing,
c) setelah kegiatan selesai, setiap anak-anak menyusun kembali
bahan dan alat permainan, dan
d) anak-anak mencuci tangan.
3) Tahap penutup
Tahap penutup dari strategi pembelajaran berbasis permainan terdiri
dari tahapan sebagai berikut:
a) Menarik perhatian dan membangkitkan minat anak pada
aspekaspek seperti: meneliti bentuk-bentuk geometri yang
dibuat oleh anak-anak dan lain sebagainya
b) menghubungkan pengalaman bermain anak baru-baru ini
dengan pengalaman lain, misalnya di rumah,
c) memperkenalkan hal-hal tentang pentingnya penkerjasama tim,
3. Strategi Pembelajaran Melalui bercerita
a. Rasional strategi pembelajaran melalui bercerita
Pencapaian tujuan pedagogik PAUD dapat dicapai melalui strategi
pembelajaran melalui bercerita. Kenali manfaat mendongeng untuk anak
prasekolah sebagai berikut.
1) Mendengarkan cerita-cerita menarik dan lingkungan untuk anak
PAUD merupakan kegiatan yang mengasyikkan.

10
2) Pendidik dapat menggunakan kegiatan bercerita untuk menanamkan
nilai-nilai positif pada anak.
3) Aktivitas naratif juga menyediakan berbagai informasi sosial, nilai-
nilai moral dan agama.
4) Aktivitas pembelajaran melalui bercerita memberikan pengalaman
belajar menyimak.
5) Dengan mendengarkan cerita anak dapat mengembangkan
kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik.
6) Untuk membantu anak membangun berbagai peran yang dapat
dipilih anak dan layanan berbeda yang ingin disumbangkan anak
kepada masyarakat.
b. Sintaks pembelajaran melalui bercerita Strategi pembelajaran melalui
storytelling terdiri dari 5 langkah. Disebutkan langkahlangkah sebagai
berikut.
1) Menetapkan tujuan dan tema cerita.
2) Tentukan bentuk mendongeng pilihan Anda, misalanya bercerita
dengan cara membaca langsung dari buku cerita, menggunakan
gambar, menggunakan papan flanel, dan lain sebagainya
3) Menemukan bahan dan alat yang dibutuhkan untuk kegiatan
bercerita sesuai dengan format cerita yang dipilih.
4) Membuat rencana fase untuk kegiatan bercerita.
5) Pembuatan rencana penilaian untuk kegiatan naratif Untuk
menentukan ketercapaian tujuan pembelajaran dilakukan penilaian
dengan mengajukan pertanyaan tentang isi cerita, agar anak
memahami isi cerita yang didengar.
4. Strategi Pembelajaran Melalui Bernyanyi
a. Rasional strategi pembelajaran melalui bernyanyi
Bernyanyi memiliki banyak manfaat bagi praktik pendidikan anak-anak
dan perkembangan kepribadian secara umum karena:
(1) menyanyi itu menyenangkan,
(2) menyanyi dapat digunakan untuk mengatasi rasa takut,
(3) menyanyi adalah alat untuk mengungkapkan emosi,

11
(4) menyanyi dapat membantu membangun rasa percaya diri anak,
(5) menyanyi dapat meningkatkan daya ingat anak,
(6) menyanyi dapat mengembangkan rasa humor,
(7) menyanyi dapat membantu mengembangkan kemampuan kognitif
dan motorik anak, dan
(8) menyanyi dapat memperkuat kohesi kelompok.
b. Sintaks pembelajaran melalui bernyanyi
Strategi pembelajaran dengan bernyanyi terdiri dari langkah-langkah
sebagai berikut:
1) Perencanaan, yaitu:
(a) menetapkan tujuan pembelajaran,
(b) menentukan materi pembelajaran,
(c) menentukan metode dan teknik pembelajaran, dan
(d) menentukan penilaian pembelajaran.
2) Implementasi dalam bentuk yang direncanakan.
3) Penilaian, yang dilakukan dengan bantuan pedoman observasi untuk
mengetahui sejauh mana pertumbuhan anak secara individu dan
kelompok.
5. Strategi Pembelajaran Terpadu
a. Rasional strategi pembelajaran terpadu Anak adalah makhluk utuh
dengan kemampuan yang berbeda-beda, yang semuanya perlu
dikembangkan. Dengan stimulasi, anak dapat mengembangkan
keterampilan yang berbeda. Pembelajaran yang terintegrasi dalam semua
kurikulum dan bidang perkembangan bertujuan agar anak dapat
mengembangkan berbagai keterampilannya dengan sebaik-baiknya.
b. Ciri-ciri strategi pembelajaran terpadu Pembelajaran terpadu memiliki
ciri-ciri sebagai berikut:
1) melalui pengalaman langsung
2) berdasarkan kebutuhan dan minat anak,
3) memberi kesempatan anak untuk menggunakan seluruh pikirannya,
4) menggunakan permainan sebagai sarana belajar,
5) saling menghargai, dan

12
6) mengoptimalkan pembelajaran keluarga.
c. Prinsip-prinsip strategi pembelajaran terpadu Berikut ini Prinsip-prinsip
yang memandu perencanaan dan pelaksanaan strategi pembelajaran
terpadu:
1) fokus pada perkembangan anak,
2) berhubungan dengan pengalaman kehidupan nyata anak,
3) mengintegrasikan konten dan proses pembelajaran,
4) melibatkan penemuan aktif,
5) menghubungkan berbagai domain perkembangan ,
6) menekankan pembelajaran multifaset,
7) memiliki potensi yang dapat diwujudkan melalui proyek anak,
8) waktu pelaksanaan yang fleksibel,
9) melibatkan keluarga anak.
d. Manfaat strategi pembelajaran terpadu Strategi pembelajaran terpadu
memiliki beberapa keunggulan, yaitu:
1) mempromosikan pengembangan kognisi anak-anak,
2) memungkinkan anak-anak untuk mengeksplorasi pengetahuan
melalui berbagai kegiatan,
3) membantu pendidik dan profesional lainnya mengembangkan
keterampilan profesional mereka, dan
4) dapat digunakan pada tingkat program yang berbeda untuk segala
usia dan anak-anak.
e. Sintaks pembelajaran terpadu
Prosedur pelaksanaan pembelajaran terpadu terdiri dari langkah-langkah
sebagai berikut:
(1) Memilih topik,
(2) menjabarkan topik,
(3) Perencanaan,
(4) Pelaksanaan, dan
(5) Penilaian .

13
Pada fase ini, evaluasi dilakukan selama pelaksanaan kegiatan
pembelajaran dan diakhiri dengan tujuan untuk mengamati proses dan
perkembangan anak melalui pembelajaran terpadu.

2.4 Pengertian Pendekatan Pembelajaran


Pendekatan pembelajaran menurut Milan Rianto dalam (Arifin, 2018),
merupakan cara memandang kegiatan pembelajaran sehingga memudahkan
bagi guru untuk pengelolaannya dan bagi peserta didik akan memperoleh
kemudahan belajar. Pendekatan pembelajaran dibedakan menjadi dua, yaitu :

a. Pendekatan berdasarkan proses meliputi pendekatan yang berorientasi


kepada guru / lembaga pendidikan, penyajian bahan ajar yang hampit semua
kegiatannya dikendalikan oleh guru dan staf lembaga pendidikan (sekolah)
sementara peserta didik terkesan pasif, dan pendekatan yang berorientasi
kepada peserta didik, penyajian bahan ajar yang lebih menonjolkan peran
serta peserta didik selama proses pembelajaran. Sementara guru hanya
sebagai fasilitator, pembimbing dan pemimpin.

b. Pendekatan pembelajaran ditinjau dari segi materi meliputi pendekatan


kontekstual, penyajian bahan ajar yang dikontekskan pada situasi kehidupan
di sekitar peserta didik dan pendekatan tematik. Penyajian bahan ajar dalam
bentuk topik – topik dan tema.

2.5 Jenis-jenis Metode Pembelajaran Student Centered


1. Metode Diskusi

Metode diskusi didefinisikan sebagai gaya mengajar yang mendorong


siswa untuk berpartisipasi aktif dalam percakapan dan memberikan solusi
alternatif untuk tema diskusi. Guru memimpin dalam percakapan ini. Ketika siswa
dibagi menjadi beberapa kelompok untuk didiskusikan di kelas. Metode diskusi
kelompok kecil ini memiliki beberapa keunggulan, antara lain inisiatif siswa
untuk berpikir dan kemampuan guru untuk menjawab pertanyaan dan
menyampaikan konsep yang membuat pelajaran lebih menarik. Siswa dapat

14
berlatih berbicara dan menulis pendapat mereka. Setiap siswa dibagi tentang kelas
mana yang akan memimpin. Diskusikan lokasi kelompok kecil mendorong siswa
yang lalai saat belajar untuk memperhatikan dan mengikuti pembelajaran dengan
serius.

2. Metode Simulasi

Metode simulasi atau visualisasi dikenal sebagai simulasi. Simulasi dapat


dianggap sebagai kegiatan pembelajaran yang menggambarkan kondisi saat ini.
Idenya adalah bahwa siswa (di bawah pengawasan guru) berpartisipasi dalam
simulasi untuk mencoba memahami kejadian kehidupan nyata. Orang-orang yang
mengambil bagian atau memainkan peran simulasi membantu menciptakan latar
yang realistis. Pembelajaran simulasi adalah bentuk pembelajaran yang
memungkinkan peserta didik untuk meniru kondisi di lingkungan sekitarnya
melalui sebuah scenario proses. Dilihat secara berbeda oleh sejumlah ahli yang
berbeda. Simulasi adalah metode pengajaran di mana guru memberikan skenario
pengalaman belajar untuk membantu siswa memahami berbagai konsep, prinsip,
atau keterampilan. Pembelajaran dapat dilakukan melalui simulasi. Dengan
asumsi bahwa beberapa proses pembelajaran tidak dapat dilakukan pada objek
saat ini secara langsung. Sebelum mengoperasikan mesin dengan fitur tertentu
seperti siswa, perlu dipelajari cara menjalankannya akan meningkatkannya
melalui simulasi.

3. Metode Eksperimen

Metode eksperimen ini mencoba melatih peserta didik untuk


mengeksplorasi dan membuktikan teori/konsep/hukum. Penerapan metode
eksperimen sering dilakukan di laboratorium. Namun, pada tingkat fundamental,
hal ini jarang terjadi. Dengan pengecualian laboratorium di institusi tertentu dan
sebagian besar swasta Untuk menunjukkan bahwa siswa telah dilatih untuk
menggunakan instrumen eksperimen, teknik eksperimen harus dikembangkan
untuk menggambarkan tujuan dan proses pembelajaran. Kegiatan eksperiensial
dapat dilakukan di dalam kelas. Namun, demi keselamatan siswa, ketersediaan
peralatan dan instruktur, serta jenis peralatan untuk eksperimen, harus dipastikan
aman saat dipakai oleh peserta didik.

15
4. Metode Penugasan

Penugasan adalah metode pembelajaran terarah dan keterlibatan guru


dengan siswa, baik secara individu maupun kelompok, di sekolah atau di rumah.
Maka seorang guru akan bertanggung jawab. Sumber pengajaran dari pelajaran
dapat digunakan dalam pekerjaan guru. Mereka juga dapat membahas materi
pelajaran bersama mereka. Tugas dan pelajaran individu dan kelompok
mendorong pembelajaran aktif. Tugas dan evaluasi tidak sama dengan pekerjaan
rumah; mereka mencakup topik yang jauh lebih luas. Pekerjaan dapat diselesaikan
di rumah, sekolah, perpustakaan, atau di mana pun. Sistem pemberian tugas dan
membaca adalah suatu metode yang mendorong siswa aktif untuk belajar baik
secara individu maupun kelompok melalui upaya guru dan siswa (Pertiwi et al.,
2022)

5. Metode Studi

Mandiri Metode studi mandiri, selain pembelajaran yang penuh waktu atau
berbasis praktik, merupakan salah satu strategi pembelajaran yang digunakan
dalam pendidikan kesetaraan. Pembelajaran mandiri adalah proses di mana siswa
mempelajari, meneliti, dan memahami pengetahuan berbasis topik yang relevan
baik di dalam maupun di luar sekolah. Dalam dimensi sumber daya, siswa terlibat
dalam pembelajaran mandiri baik secara individu maupun kelompok. Sesuai
dengan fokus sekolah digunakan media multimedia seperti koran, internet,
televisi, dan komunitas. Siswa harus memiliki kebebasan untuk belajar agar
bertanggung jawab atas otonomi dan disiplinnya sendiri, serta mengembangkan
bakat belajarnya sendiri secara tepat. Kemampuan siswa untuk berpartisipasi
dalam tujuan pembelajaran, materi, dan penilaian mereka adalah fitur kunci dari
pembelajaran mandiri. Kemandirian didefinisikan sebagai kemampuan untuk
memimpin dan mengendalikan pikiran dan aktivitas seseorang tanpa merasa
bergantung pada orang lain. Orang yang mandiri disebut sebagai seorang
yangmampu bekerja sendiri, percaya diri dan bertanggung jawab secara mandiri
(Pertiwi et al., 2022).

6. Metode Pemecahan

16
Masalah Penggunaan metode pembelajaran pemecahan masalah
merupakan upaya untuk meningkatkan kemampuan seseorang dalam berpikir dan
bertindak secara efektif. Untuk membuat siswa lebih terlibat dalam kegiatan
belajar dan belajar dengan memperdalam proses belajar di bidang tertentu.
Pembelajaran yang berpusat pada siswa didukung oleh strategi pembelajaran
pemecahan masalah. Peran guru tidak hanya sekedar menyampaikan informasi
kepada siswa saat menggunakan metode ini. Guru juga untuk mendorong
pengetahuan siswa tentang materi pendidikan untuk mengembangkan kekuatan
esensial dan rasa ingin tahu yang besar terhadap materi yang sedang dipelajari
oleh siswa.

7. Metode Studi Kasus

Metode studi kasus adalah metode pembelajaran induktif di mana peserta,


yang input utamanya adalah masalah dalam dunia nyata. Menggunakan proses
studi kasus untuk memecahkan masalah atau membuat keputusan sampai mereka
mencapai puncaknya di kelas dan secara aktif mencari informasi tentang konsep
teoritis dan berinteraksi dengan peserta lain. Seorang moderator memimpin
diskusi. Ini adalah pengalaman praktis teoretis bagi para peserta.

17
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
strategi pembelajaran adalah cara yang dipilih dan digunakan oleh seorang
pengajar untuk menyampaikan materi pembelajaran sehingga memudahkan anak
dalam menerima dan memahami materi yang diberikadan pada akhirnya tujuan
pembelajaran dapat dikuasai anak. Pendekatan pembelajaran merupakan cara
memandang kegiatan pembelajaran sehingga memudahkan bagi guru untuk
pengelolaannya dan bagi peserta didik akan memperoleh kemudahan belajar.

3.2 Saran
Demikian makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi
pembaca. Apabila ada saran dan kritik yang ingin di sampaikan, silahkan
sampaikan kepada kami. Tentunya kami akan terus memperbaiki makalah ini
dengan mengacu pada sumber yang dapat di pertanggung jawabkan nantinya.
Oleh karenaitu, kami sangat mengharapkan kritik dan sarannya tentang
pembahasan makalah ini.

18
DAFTAR PUSTAKA

Akbar, E. (2020). Metode Belajar Anak Usia Dini (1st ed.). KENCANA.
Arifin, M. M. (2018). Pendekatan Pembelajaran Guru Fiqih dalam Peningkatan
Pemahaman Ibadah Siswa di MTs Al-Ma’arif Tulungagung. Jurnal
Kependidikan, 13–57.
Hasanah, U. (2018). Strategi Pembelajaran Aktif Untuk Anak Usia Dini.
INSANIA : Jurnal Pemikiran Alternatif Kependidikan, 23(2), 204–222.
https://doi.org/10.24090/insania.v23i2.2291
Hasnawati, S. (2022). Strategi Pembelajaran Pendidikan Islam Anak. 6581, 149–
158.
Hidayati, S. (2021). Strategi Pembelajaran Anak Usia Dini. CV. KANAKA
MEDIA.
Pertiwi, A. D., Nurfatimah, S. A., & Hasna, S. (2022). Menerapkan Metode
Pembelajaran Berorientasi Student Centered Menuju Masa Transisi
Kurikulum Merdeka. Jurnal Pendidikan Tambusai, 6(2), 8839–8848.

19

Anda mungkin juga menyukai