Anda di halaman 1dari 12

Kelompok 13 menajemen p.

1. Mudzhar Rosyidi (211D10344)


2. Ahmad Nur Holik (211D10357)
3. Najmah fita fitri annisa (211D10336)

13
a.PENGERTIAN QUALITY CONTROL ATAU MUTU
Quality control atau yang sering disebut juga dengan kendali mutu. Yaitu
merupakan sebuah proses penelitian produk yang dilakukan perusahaan selama proses
produksi yg berlangsung, guna untuk menjaga serta memperoleh sebuah kualitas produk
yang telah ditentukan kriteria serta standartnya.
Kemudian dalam berbagai kegiatan, juga dilakukan dalam proses Quality control
seperti sistem pengawasan, yaitu melakukan pengujian ataupun melakukan pengetesan
produk, serta memeriksa setiap langkah proses produksi yang dilakukan dalam membuat
atau menciptakan sebuah produk.
kemudian tanggung jawab pertama, adalah mampu memantau segala perkembangan
suatu produk yang sedang berada dalam tahap produksi. Dan lanjut tanggung jawab
kedua, adalah mampu bertanggung jawab dalam memantau, menganalisis, melakukan
penelitian, dan juga melakukan uji coba suatu produk yang sudah dihasilkan.
B.Perkembangan Manajemen Mutu Modern
Pada masa pertama tahun 70-an
a) Pasar berkembang dengan pesat.
b) Konsumen semakin krisis terhadap produk.
c) SDM murah & berlimpah, tetapi sedikit sekali tingkat kualitasnya.
d) Kepercayaan bahwa sukses dengan produk yang dapat diperb
aiki.
e) Memperbaiki kelambanan operasional tradisional.
f) Mananjemen lebih mengutamakan peningkatan penjualan daripada pengurangan
biaya.
c.Tahapan Manajemen Kualitas

a. Inspeksi (Inspection)
b. Pengendalian mutu (Quality Control)
c. Pemastian mutu (Quality Assurance)
d. Manajemen mutu (Quality Management)
e. Manajemen mutu terpadu (Total Quality Management)
W. Edwards Demings (Filosofi Deming’s 14 Points) :

1. Rumuskan dan umumkan kepada semua karyawan, maksud dan tujuan


organisasi
2. mempelajari dan melaksnakan filosofi baru, baik oleh manajer maupun
karyawan.
3. memahami tujuan inspeksi yaitu untuk memperbaiki proses dan mengurangi
biaya.
4. mengakhiri praktik bisnis yang menggunakan perngahargaan berdasarkan
angka atau uang saja.
5. memperbaiki secara konstan dan continue, kapanpun system produksi dan
pelayanan.
6. membudayakan dan melembagakan pendidikan dan pelatihan.
7. mengajarkan dan melembagkan kepemimpinan.
8. menjauhkan rasa ketakutan.Ciptakan kepercayaan.Ciptakan iklim yang
mendukung inovasi.
9. Mengoptimalkan tujuan perusahaan,tim,atau kelompok.
10. Menghilangkan desakan atau tekanan-tekanan yang menghambat perkembangan
karyawan.
11. Menghilangkan kuota berdasarkan angka-angka,tetapi secara terus-menerus
melembagakan metode perbaikan.Menghilangkan manajemen
berdasarkan sasaran ( management by objective ).
12. Menghilangkan hambatan yang membuat karyawan tidak merasa bangga akan
pekerjaan atau tugasnya.
13. Mendukung pendidikan dan perbaikan atau peningkatan prestasi setiap orang.
14. Melaksanakan tindakan atau kegiatan untuk mencapai semua tujuan atau sasaran
itu.
M0DEL MENAJEMEN MUTU PHILIP B.SCORBY

MUTU • Mutu : kesesuaian dengan kebutuhan.

• System pencapaian mutu : pendekatan rasional untuk


SYSTEM
mencegah cacat atau kesalahan.

PERFORMANSI • Standar performansi : standar performansi perusahaan


atau organisasi yang mempunyai orientasi mutu adalah
tidak ada kesalahan (zero defect).

PENGUKURAN • Pengukuran : pengukuran performansi yang digunkaan adalah


biaya mutu (biaya pemuangan dan pekerjaan ulang produk
cacat, biaya persediaan, biaya inspeksi dan pengujian).
Joseph M.uran, Ph.D Memperkenalkan tiga proses Mutu (trilogy Juran) yang meliputi :
1. Perencanaan Mutu Quality planning) :
a) Identifikasi pelanggan.
b) Menentukan kebutuhan pelanggan.
c) Mengembangkan karakteristik produk.
d) Menyusun sasaran mutu.
e) Mengembangkan proses menghasil produk sesuai karakteristik.
2. Pengendalian Mutu (Quality control) :
a) Memilih subjek atau dasar pengendalian.
b) Memilih unit pengukuran.
c) Menyusun pengukuran.
d) Menyusun standar performansi.
e) Mengukur performansi yang sesungguhnya.
f) Menginteretasikan perbedaan antara standar dengan datanya.
g) Mengambil tindakan atas perbedaan tersebut.
FISHBONE DIAGRAM (ISHIKAWA DIAGRAM)
Diagram Ishikawa (disebut juga diagram tulang ikan atau diagram sebab-akibat) adalah
diagram yang menunjukkan penyebab peristiwa tertentu. umum yang menggunakan diagram
Ishikawa adalah untuk desain produk, kontrol kualitas dan untuk mengidentifikasi faktor-
faktor potensial yang menyebabkan efek keseluruhan. Setiap penyebab atau alasan
ketidaksempurnaan merupakan sumber dari permasalahan. Penyebab umumnya dikelompokkan ke
dalam kategori utama untuk mengidentifikasi sumber-sumber masalahnya. Kategori biasanya
meliputi :
· Manusia : Siapa saja yang terlibat dengan proses
· Metode : Bagaimana proses yang dilakukan dan persyaratan khusus untuk melakukannya,
seperti kebijakan, prosedur, aturan, peraturan dan hukum
· Mesin: Peralatan, komputer, peralatan dan lain-lain yang diperlukan untuk
menyelesaikan pekerjaan
· Material : bahan baku, suku cadang, pena, kertas, dll yang digunakan untuk
menghasilkan produk akhir
· Pengukuran: Data yang dihasilkan dari proses yang digunakan untuk mengevaluasi
kualitas
· Lingkungan: Kondisi, seperti lokasi, waktu, suhu, dan budaya di mana proses tersebut
beroperasi.
• THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai