Anda di halaman 1dari 17

PENDEKATAN SISTEM EVALUASI/ PENILAIAN PEMBELAJARAN

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Individu Pada Mata Kuliah Pendekatan


Sistem Dalam Pembelajaran

Dosen Pengampu: Muhammad Naviri Syafrii, M.Pd.I

Disusun Oleh Kelompok 12:


Maulida Husna Dalimunthe (4750.1.19)

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
JAM’IYAH MAHMUDIYAH
TANJUNG PURA
LANGKAT
2021/2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan kasih dan
sayang-Nya, sehingga kami bisa menyelesaikan tugas makalah dari dosen
pengampu mata kuliah Pendekatan Sistem dalam Pembelajaran dengan tepat
waktu, yang berjudul ”Pendekatan Sistem Evaluasi/Penilaian Pembelajaran”.

Di dalam pengerjaan Makalah ini telah melibatkan banyak pihak yang


sangat membantu dalam banyak hal. Oleh karena itu, kami sampaikan rasa terima
kasih sedalam-dalamnya kepada :

1. Allah SWT yang senantiasa memberikan kesehatan hingga makalah ini


dapat selesai dengan baik.
2. Bapak Muhammad Naviri Syafii, M.Pd.I selaku dosen pengampu mata
kuliah Pendekatan Sistem dalam Pembelajaran.
3. Kepada rekan kelompok yang telah bekerjasama dalam penyelesaian
makalah ini.
4. Kepada semua teman yang selalu memberi kami semangat dalam
mengerjakan tugas ini.
5. Orang tua tercinta yang tidak pernah lelah dalam mendoakan kami,
serta selalu memberi dukungan kepada kami di saat kami lelah, baik
itu dukungan secara moril maupun materil hingga tugas kami selesai.

Akhirul kalam, semoga makalah ini dapat memperkaya wawasan dan


pengetahuan. Kritik dan saran sangat kami harapkan untuk perbaikan makalah
kedepannya.

Tanjung Pura, 30 Juni 2022

Pemakalah

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................i

DAFTAR ISI........................................................................................................ii

BAB I

PENDAHULUAN................................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah..........................................................................1


B. Rumusan Masalah...................................................................................2
C. Tujuan Penulisan.....................................................................................2
D. Manfaat Penulisan...................................................................................2

BAB II
PENDEKATAN SISTEM EVALUASI/PENILAIAN PEMBELAJARAN. . .4
A. Pengertian Evaluasi Pembelajaran............................................................
B. Kedudukan Evaluasi dalam Pembelajaran................................................
C. Tujuan Evaluasi.........................................................................................
D. Prinsip-prinsip Umum Evaluasi................................................................
E. Jenis-jenis Evaluasi Pembelajaran.............................................................

BAB III

PENUTUP............................................................................................................

A. Kesimpulan................................................................................................
B. Saran..........................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Evaluasi dalam pendidikan merupakan salah satu komponen yang tak


kalah penting dengan proses pembelajaran. Ketika proses pembelajaran dipandang
sebagai proses perubahan tingkah laku siswa, peran evaluasi proses pembelajaran
menjadi sangat penting. Evaluasi merupakan suatu proses untuk mengumpulkan,
menganalisa dan menginterpretasi informasi untuk mengetahui tingkat pencapaian
tujuan pembelajaran oleh peseta didik. Sistem evaluasi yang baik akan mampu
memberikan gambaran tentang kualitas pembelajaran sehingga pada gilirannya
akan mampu membantu pengajar merencanakan strategi pembelajaran. Bagi
peserta didik sendiri, sistem evaluasi yang baik akan mampu memberikan
motivasi untuk selalu meningkatkan kemampuannya.
Salah satu kompetensi yang harus dikuasai oleh guru adalah evaluasi
pembelajaran. Evaluasi merupakan salah satu komponen penting dan tahap yang
harus ditempuh oleh guru untuk mengetahui keefektifan pembelajaran.
Kompetensi ini sejalan dengan tugas dan tanggung jawab guru dalam
pembelajaran, yaitu mengevaluasi pembelajaran termasuk didalamnya
melaksanakan penilaian proses dan hasil belajar. Kompetensi tersebut sejalan pula
dengan instrument penilaian kemampuan guru, yang salah satu indikatornya
adalah melakukan evaluasi pembelajaran.
Hal ini menunjukkan bahwa pada semua model kompetensi dasar guru
selalu menggambarkan dan mensyaratkan adanya kemampuan guru dalam
mengevaluasi pembelajaran, sebab kemampuan melakukan evaluasi pembelajaran
merupakan kemampuan dasar yang mutlak harus dimiliki setiap guru atau calon
guru.

1
Oleh karena itu evaluasi pembelajaran sangat dibutuhkan untuk keberhasilan
pendidikan, dimakalah ini akan dibahas mengenai pendekatan sistem evaluasi
pembelajaran/penilaian pembelajaran.
B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang didapat dari latar belakang masalah diatas
yaitu:
1. Apa pengertian evaluasi pembelajaran?
2. Apa kedudukan evaluasi dalam pembelajaran?
3. Apa saja tujuan evaluasi?
4. Apa saja prinsip-prinsip umum evaluasi?
5. Apa saja jenis-jenis evaluasi pembelajaran?

C. Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan makalah ini adalah:


1. Untuk mengetahui pengertian evaluasi pembelajaran.
2. Untuk mengetahui evaluasi dalam pembelajaran.
3. Untuk mengetahui tujuan evaluasi.
4. Untuk mengetahui prinsip umum evaluasi.
5. Untuk mengetahui jenis-jenis evaluasi pembelajaran.

D. Manfaat Penulisan

Adapun manfaat penulisan makalah ini dilihat dari berbagai sudut pandang
yaitu:
1. Bagi Sekolah

Bagi sekolah, dengan mengetahui pendekatan sistem evaluasi maka


sekolah lebih terarah dengan baik. sehingga tingkat kemajuan sekolah
terorganisir dengan baik.
2. Bagi Guru

2
Diharapkan guru dapat mempelajari dan mengetahui bagaimana
sistem evaluasi yang baik dalam penilaian pembelajaran. sehingga penilaian
dilaksanakan dengan se adil-adilnya.

3. Bagi Peserta Didik

Peserta didik jika telah mengetahui pendekatan sistem evaluasi


pembelajaran maka akan lebih bersaing dan berkompetisi dengan baik untuk
mendapat hasil yang terbaik.

3
BAB II

PENDEKATAN SISTEM EVALUASI/ PENILAIAN PEMBELAJARAN

A. Pengertian Evaluasi Pembelajaran

Kata evaluasi sering digunakan dalam pendidikan. Dalam konteks ini,


evaluasi berarti penilaian atau pengukuran. Namun, banyak dari kita yang belum
memahami secara tepat arti kata evaluasi, pengukuran, dan penilaian. Bahkan,
banyak orang mengartikan ketiganya dengan satu pengertian yang sama. Hal ini
karena orang hanya mengidentikkan kegiatan evaluasi sama dengan menilai.
Karena biasanya, aktivitas mengukur sudah termasuk di dalamnya. Pengukuran,
penilaian, dan evaluasi merupakan kegiatan yang tidak dapat dipisahkan satu sama
lain, dan dalam pelaksanaannya harus dilakukan secara berurutan. Pengukuran
pada dasarnya merupakan kegiatan penentuan angka bagi suatu objek secara
sistematik. Penentuan angka ini merupakan usaha untuk menggambarkan
karakteristik suatu objek. Selain itu, pengukuran juga pada dasarnya merupakan
kuantifikasi suatu objek tau gejala. Semua gejala atau objek dinyatakan dalam
bentuk angka atau skor, dan objek yang diukur bisa berupa fisik maupun non
fisik.1
Atau dengan kata lain, pengukuran dapat diartikan sebagai suatu proses
atau kegiatan untuk menentukan kuantitas tertentu. Dalam pengukuran harus
menggunakan alat ukur (tes atau non- tes). Alat ukur tersebut harus memiliki
derajat validitas dan reliabilitas yang tinggi. Dalam bidang pendidikan, psikologi,
maupun variabel- variabel sosial lainnya, kegiatan pengukuran biasanya
menggunakan tes.2
Kegiatan evaluasi hasil belajar memerlukan data yang diperoleh dari
kegiatan pengukuran. Kegiatan pengukuran memerlukan instrument yang
diharapkan menghasilkan data yang shahih dan andal. Kegiatan pengukuran

1
Djemari Mardapi, Pengukuran, Penilaian, dan Evaluasi Pendidikan. Yogyakarta: Nuha
Medika, 2012, h.7.
2
Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012. Cet ke-
4, h.4.

4
dalam proses pembelajaran dapat dilakukan dalam bentuk tugas- tugas rumah,
kuis, ulangan tengah semester, dan akhir semester.3
Berikut ini beberapa pengertian evaluasi menurut para ahli:

1. Menurut Cross, evaluasi meruapakan proses yang menentukan kondisi,


dimana suatu tujuan telah dapat dicapai. Definisi ini menerangkan secara
langsung hubungan evaluasi dengan tujuan suatu kegiatan mengukur
derajat, di mana suatu tujuan dapat dicapai. Sebenarnya, evaluasi juga
merupakan proses memahami, memberi arti, mendapatkan, dan
mengkomunikasikan suatu informasi bagi keperluan mengambil
keputusan.4
2. Stufflebeam, mendefinisikan evaluasi merupakan proses
menggambarkan, memperoleh, dan menyajikan informasi yang berguna
untuk merumuskan suatu alternatif keputusan.5
3. Menurut Bloom, evaluasi adalah pengumpulan kenyataan secara
sistematis untuk menetapkan apakah dalam kenyataannya terjadi
perubahan dalam diri siswa dan menetapkan sejauh mana tingkat
perubahan dalam pribadi siswa atau tidak.6

B. Kedudukan Evaluasi dalam Pembelajaran

Kata dasar “pembelajaran” adalah belajar. Dalam arti sempit pembelajaran


dapat diartikan sebagai suatu prosesatau cara yang dilakukan agar seseorang dapat
melakukan kegiatan belajar sedangkan belajar adalah suatu proses perubahan
tingkah laku karena interaksi individu dengan lingkungan dan pengalaman. Dalam
arti luas, pembelajaran adalah suatu proses atau kegiatan yang sistematis , yang
bersifat interaktif dan komunikatif antara pendidik (guru) dengan peserta didik,
sumber belajar dan lingkungan untuk menciptakan suatu kondisi yang

3
Djemari Mardapi, Pengukuran, Penilaian, dan Evaluasi Pendidikan, h.9.
4
Sofan Amri, Pengembangan dan Model Pembelajaran dalam Kurikulum 2013. Jakarta:
PT. Prestasi Pustakarya, 2013. h.207.
5
Sitiatava Rizema Putra, Desain Evaluasi Belajar Berbasis Kinerja. Yogyakarta: Diva
Press, 2013, h. 73.
6
Ibid. h. 73.

5
memungkinkan terjadinya tindakan belajar peserta didik , baik di kelas maupun di
luar kelas, dihadiri guru secara fisik atau tidak untuk menguasai kompetensi yang
telah ditentukan.
Berdasarkan rumusan diatas , ada beberapa hal yang perlu  dijelaskan lebih
lanjut yaitu:
1. Pembelajaran adalah suatu program. Artinya, didalam pembelajaran
terdapat berbagai komponen, antara lain tujuan, materi, metode, media,
sumber belajar, evaluasi, peserta didik, lingkungan dan guru yang saling
berhubungan dan ketergantungan satu sama lain serta berlangsung secara
terencana dan sistemik.
2. Setelah pembelajaran berlangsung, tentu guru perlu mengetahui
keefektifan dan efisiensi semua komponen yang ada dalam proses
pembelajaran. Untuk itu guru harus melakukan evaluasi pembelajaran.
Oleh karena itu, guru sebagai “figur sentral “, harus mampu menetapkan
strategi pembelajaran yang tepat , sehingga dapat mendorong perbuatan
belajar peserta didik yang aktif, produktif dan efisien.
3. Pembelajaran bersifat interaktif dan komunikatif. Interaktif artinya
kegiatan pembelajaran, merupakan kegiatan yang bersifat multiarah
antara guru,peserta didik ,sumber belajar, dan lingkungan yang saling
mempengaruhi, tidak didominasi, oleh satu komponen saja. Sedangkan
komunikatif dimaksudkan bahwa sifat komunikasi antara peserta didik
dengan guru atau sebaliknya, sesame peserta didik dan sesama guru harus
dapat saling member dan menerima serta memahami. Guru hendaknya
menggunakan bahasa yang runtut, atraktif, mudah dipahami, dan dapat
mengundang antusiasme peseta didik untuk memperhatikan dan
menyimak materi pelajaran.
4. Dalam proses pembelajaran, guru hendaknya dapat menciptakan kondisi-
kondisi yang memungkinkan terjadinya kegiatan belajar peserta didik.
Kondisi-kondisi yang dimaksud antara lain: member tugas, mengadakan
diskusi, Tanya jawab, mendorong siswa untuk berani mengemukakan
pendapat, termasuk melakuakan evaluasi atau penilaian.

6
5. Proses pembelajaran dimaksudkan agar guru dapat mencapai tujuan
pembelajaran dan peserta didik dapat menguasai kompetensi yang telah
diterapkan. Untuk mengetahui sejauh mana peserta didik mencapai
tujuan pembelajaran atau menguasai kompetensi tertentu, maka guru
perlu melakukan tindakan evaluasi.
Sebagaimana telah dikemukakan diatas , salah satu komponen
pembelajaran adalah evaluasi. Begitu juga dengan prosedur pembelajaran,  salah
satu langkah yang harus ditempuh guru adalah evaluasi. Dengan demikian, dilihat
dari berbagai konteks pembelajaran evaluasi mempunyai kedudukan yang sangat
penting dan strategis karena evaluasi merupakan suatu bagian yang tak
terpisahkan daari pembelajaran itu sendiri.7

C. Tujuan dan Fungsi Evaluasi Pembelajaran

Evaluasi merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam meningkatkan


kualitas, kinerja, atau produktivitas suatu lembaga dalam melaksanakan
programnya. Melalui evaluasi akan diperoleh tentang apa yang telah dicapai dan
mana yang belum, dan selanjutnya informasi ini digunakan untuk perbaikan suatu
program.8
Evaluasi selalu mengandung proses. Proses evaluasi harus tepat terhadap
tipe tujuan yang biasanya dinyatakan dalam bahasa perilaku. Dikarenakan tidak
semua perilaku dapat dinyatakan dengan alat evaluasi yang sama, maka evaluasi
menjadu salah satu hal yang sulit dan menantang, yang harus disadari oleh guru.
Menurut Undang- Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional Pasal 57 ayat (1), evaluasi dilakukan dalam rangka
pengendalian mutu pendidikan secara nasional sebagai bentuk akuntabilitas
penyelenggaraan pendidikan kepada pihak- pihak yang berkepentingan
diantaranya terhadap siswa, lembaga, dan program pendidikan.9

7
Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,2009) h.10
8
Djemari Mardapi, Pengukuran, Penilaian, dan Evaluasi Pendidikan, h. 4.
9
Sofan Amri, Pengembangan dan Model Pembelajaran dalam Kurikulum 2013, h.208.

7
Secara umum, tujuan evaluasi dalam bidang pendidikan ada dua. Pertama,
untuk menghimpun berbagai keterangan yang akan dijadikan sebagai bukti
perkembangan yang dialami oleh para siswa setelah mereka mengikuti proses
pembelajaran dalam jangka waktu tertentu. Dengan kata lain, tujuan umum
evaluasi dalam pendidikan yakni memperoleh data pembuktian yang akan menjadi
petunjuk tingkat kemampuan dan keberhasilan siswa dalam pencapaian berbagai
tujuan kurikuler setelah menempuh proses pembelajaran dalam jangka waktu yang
telah ditentukan. Tujuan umum kedua dari evaluasi pembelajaran adalah
mengukur dan menilai efektivitas mengajar serta berbagai metode mengajar
yangtelah diterapkan atau dilaksanakanoleh pendidik, serta kegiatan belajar yang
dilaksanakan oleh siswa.10
Selain tujuan umum tersebut, evaluasi juga memiliki beberapa tujuan
khusus. Pertama, merangsang kegiatan siswa dalam menempuh program
pendidikan. Tanpa evaluasi, tidak mungkin timbul kegairahan pada diri siswa
untuk memperbaiki dan meningkatkan prestasinya masingmasing. Kedua, mencari
dan menemukan berbagai faktor penyebab keberhasilan maupun ketidakberhasilan
siswa dalam mengikuti program pendidikan, sehingga dapat menemukan jalan
keluar.11
Sedangkan menurut pakar evaluasi, Dr. Basrowi, tujuan evaluasi pada
dasarnya digolongkan ke dalam empat kategori berikut:
a. Memberikan umpan balik terhadap proses belajar mengajar dan
mengadakan program perbaikan bagi siswa.
b. Menentukan angka kemajuan masing- masing siswa yang antara lain
dipakai sebagai pemberian laporan kepada orang tua.
c. Penentuan kenaikan tingkat atau status, dan lulus tidaknya.
d. Menempatkan siswa dalam situasi belajar mengajar yang tepat, misalnya
dalam penentuan program studi atau jurusan dengan tingkat kemampuan
dan karakteristik lain.

10
Sitiatava Rizema Putra, Desain Evaluasi Belajar Berbasis Kinerja, h. 82- 83.
11
Ibid. h. 83.

8
Fungsi evaluasi di dalam pendidikan tidak dapat dilepaskan dari tujuan
evaluasi itu sendiri. Evaluasi sebagai suatu tindakan atau proses, secara umum
meliki tiga fungsi pokok, yaitu mengukur kemajuan, menunjang penyusunan
rencana, dan memperbaiki atau melakukan penyempurnaan kembali. Atau fungsi
evaluasi secara umum, lebih rincinya adalah sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui kemajuan dan perkembangan serta keberhasilan siswa
setelah mengalami atau melakukan kegiatan belajar selama jangka waktu
tertentu.
b. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan program pengajaran.
c. Untuk keperluan Bimibingan dan Konseling (BK).
d. Untuk keperluan pengembangan dan perbaikan kurikulum sekolah yang
bersangkutan.12

D. Prinsip-prinsip Umum Evaluasi


1. Kontinuitas

Evaluasi tidak boleh dilakukan dengan cara insidental karena


pembelajaran itu sendiri adalah suatu proses yang kontinu. Oleh sebab
itu ,evaluasi pun harus dilakukan secara kontinu.hasilevaluasi yang diperoleh
pada suatu waktu harus senantiasa dihubungan dengan hasil-hasil pada waktu
sebelumnya,sehingga dapat diperoleh gambaran yang jelas dan berarti tentang
perkembangan peserta didik. Perkembangan belajar peserta didik tidak dapat
dilihat dari dimensi produk saja,tetapi juga dimensi proses bahkan dari
dimensi input.
2.      Komprehensif
Dalam melakukan evaluasi terhadap suatu objek,guru harus
mengambil seluruh objek itu sebagai bahan evaluasi. Misalnya, jika objek
evaluasi itu adalah peserta didik, maka seluruh aspek kepribadian peserta
didik itu harus dievaluasi, baik yang menyangkut kognitif, afektif, maupun
psikomotor, begitu juga dengan objek-objek evaluasi yang lain.

12
M. Ngalim Purwanto, Prinsip- Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran,
(Bandung:Remaja Rosdakarya, 2006) Cet. Ke- 13, h. 5.

9
3.      Adil dan objektif
Dalam melaksanakan evaluasi, guru harus berlaku adil tanpa pilih
kasih. Kata “adil” dan “objektif” memang mudah diucapkan, tetapi sulit
dilaksanakan. Meskipun demikian, kewajiban manusia adalah harus
berikhtiar. Semua peserta didik harus diberlakukan sama tanpa “pandang
bulu“. Guru juga hendaknya bertindak secara objektif , apa  adanya sesuai
dengan kemampuan peserta didik. Oleh sebab itu, sikap like and dislike,
perasaan, keinginan, dan prasangka yang bersifat negative harus dijauhkan.
Evaluasi harus berdasarkan atas kenyataan (data dan fakta) yang sebenarnya,
bukan hasilmanipulasi atau rekayasa.
4.      Kooperatif
Dalam kegiatan evaluasi guru hendaknya bekerja ssama dengan semua
pihak,seperti orang tua peserta didik,sesame guru,kepala sekolah, termasuk
dengan peserta didikitu sendiri. Hal ini dimaksudkan agar semua pihak
merasa puas dengan hasil evalusi, dan pihak-pihak tersebut merasa dihargai.
5.      Praktis
Praktis mengandung arti mudah digunakan, baik oleh guru itu sendiri
yang menyusun alat evaluasi maupun orang lain yang akan menggunakan alat
tersebut. Untuk itu harus diperhatikan bahasa dan petunjuk mengerjakan
soal.13

E. Jenis-jenis Evaluasi Pembelajaran

Berikut ini beberapa bentuk evaluasi pembelajaran yang lazim dilakukan


dalam kegiatan pembelajaran;
1.         Evaluasi Formatif
Evaluasi formatif seringkali diartikan sebagai kegiatan evaluasi yang
dilakukan pada setiap akhir pembahasan suatu pokok bahasan. Tujuan
utamanya adalah untuk mengetahui sejauhmana suatu proses pembelajaran
telah berjalan sebagaimana yang direncanakan. Winkel menyatakan bahwa
yang dimaksud evaluasi formatif  adalah penggunaan tes-tes selama proses
13
Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,2009) h.30

10
pembelajaran yang masih berlangsung, agar siswa dan guru memperoleh
informasi (feedback) mengenai kemajuan yang telah dicapai.
Dari hasil evaluasi ini akan diperoleh gambaran siapa saja yang telah
berhasil dan siapa yang dianggap belum berhasil untuk selanjutnya diambil
tindakan-tindakan yang tepat. Tindak lanjut dari evaluasi ini adalah bagi para
siswa yang belum berhasil, anak akan diberikan remidial. Sementara bagi
siswa yang telah berhasil akan melanjutkan pada topik berikutnya, bahkan
bagi mereka yang memiliki kemampuan yang lebih akan diberikan
pengayaan, sehingga memungkinkan untuk mencapai standar yang lebih
tinggi.
2.         Evaluasi Sumatif
Evaluasi sumatif adalah evaluasi yang dilakukan pada setiap akhir
satu satuan waktu yang di dalamnya tercakup lebih dari satu pokok bahasan,
dan dimaksudkan untuk mengetahui sejauhmana peserta didik telah dapat
berpindah dari suatu unit ke unit berikutnya. Winkell mendefinisikan evaluasi
sumatif sebagai penggunaan tes-tes pada akhir suatu periode pengajaran
tertentu, yang meliputi beberapa atau semua unit pelajaran yang diajarkan
dalam satu semester, bahkan setelah selesai pembahasan suatu bidang studi.
3.         Diagnotik
Evaluasi diagnotik adalah evaluasi yang digunakan untuk mengetahui
kelebihan-kelebihan dan kelemahan-kelemahan yang ada pada siswa,
sehingga dapat diberikan  perlakuan yang tepat. Evaluasi diagnotik dapat
dilakukan dalam beberapa tahapan, baik pada tahap awal, selama proses,
maupun akhir pembelajaran.14

BAB III

14
Arief Aulia Rahman dan Cut Ev Nasryah, Evaluasi Pembelajaran, Sidoarjo: Uwais
Inspirasi Indonesia, h. 19.

11
PENUTUP

A. KESIMPULAN

1.      Pengertian Evaluasi Pembelajaran


Evaluasi pembelajaran merupakan sebuah kegiatan mengevaluasi atau
mengoreksi hal-hal yang telah terjadi atau dilakukan selama kegiatan
pembelajaran yang telah berlangsung
2.      Kedudukan evaluasi dalam pembelajaran
salah satu komponen pembelajaran adalah evaluasi. Begitu juga
dengan prosedur pembelajaran,  salah satu langkah yang harus ditempuh guru
adalah evaluasi. Dengan demikian, dilihat dari berbagai konteks pembelajaran
evaluasi mempunyai kedudukan yang sangat penting dan strategis karena
evaluasi merupakan suatu bagian yang tak terpisahkan daari pembelajaran itu
sendiri
3.      Tujuan Evaluasi
menurut Reece dan Walker terdapat beberapa alasan mengapa
evaluasi harus dilakukan, yaitu:
a.          Memperkuat kegiatan belajar
b.         Menguji pemahaman dan kemampuan siswa
c.          Memastikan pengetahuan prasyarat yang sesuai
d.         Mendukung terlaksanakannya kegiatan pembelajaran
e.          Memotivasi siswa
f.          Memberi umpan balik bagi siswa
g.         Memberi umpan balik bagi guru
h.         Memelihara standar mutu
i.           Mencapai kemajuan proses dan hasil belajar
j.           Memprediksi kinerja pembelajaran selanjutnya
k.         Menilai kualitas belajar

4.      Prinsip-prinsip umum evaluasi

12
a.       Kontinuitas
b.      Komprehensif
c.       Adil dan objektif
d.      Kooperatif
e.       Praktis
5.      Jenis-jenis evaluasi pembelajaran
a.       Evaluasi formatif
b.      Evaluasi sumatif
c.       Diagnotik

B. SARAN
Hendaknya makalah ini dapat dijadikan sebagai salah satu sumber
pembelajaran bagi pembaca. Dan makalah ini bisa bermanfaat bagi banyak pihak,
utamanya bagi penyusun dan pembaca.

DAFTAR PUSTAKA

13
Amri, Sofan, Pengembangan dan Model Pembelajaran dalam Kurikulum
2013. Jakarta: PT. Prestasi Pustakarya, 2013.
Arifin, Zainal, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya,2009)
Arifin, Zainal, Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2012. Cet ke-4..
Mardapi, Djemari, Pengukuran, Penilaian, dan Evaluasi Pendidikan.
Yogyakarta: Nuha Medika, 2012.
Purwanto, M. Ngalim, Prinsip- Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran,
(Bandung:Remaja Rosdakarya, 2006) Cet. Ke- 13.
Putra, Sitiatava Rizema, Desain Evaluasi Belajar Berbasis Kinerja.
Yogyakarta: Diva Press, 2013..
Rahman, Arief Aulia dan Cut Ev Nasryah, Evaluasi Pembelajaran,
Sidoarjo: Uwais Inspirasi Indonesia.

14

Anda mungkin juga menyukai