Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA DAN SASTRA SD KELAS TINGGI


ANALISIS EVALUASI PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

DISUSUN OLEH KELOMPOK 6

1. Turini
2. Juliana
3. Anisa alfahira
4. Juanda firmansyah

Dosen pengampu : Reni guswita, M. Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MUARA BUNGO
2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, serta taufik dan hidayah-NYA lah penulis dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “Analisi Eνaluasi analisis evaluasi pembelajaran Bahasa Indonesia” ini
sebatas pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki penulis. Dan juga penulis
berterima kasih kepada ibu Reni Guswita, M.Pd. yang telah memberikan tugas ini
kepada kami.
Penulis sangat berharap agar makalah dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai evaluasi dalam keterampilan berbahasa
Indonesia. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini jauh dari kata
sempurna dan masih banyak kekurangan serta jauh dari apa yang diharapkan. Untuk
itu, penulis berharap adanya kritik, saran, dan usulan demi perbaikan di masa yang
akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa adanya saran yang
membangun.

Muara Bungo, 07 Maret 2023


Penulis

Kelompok 6

i
DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR............................................................................. i
DAFTAR ISI ........................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................ 1
A. Latar Belakang .................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................ 2
C. Tujuan .................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN ......................................................................... 3
A. Pengertian, Tujuan, dan Fungsi Evaluasi ............................ 3
B. Evaluasi Proses dan Evaluasi Hasil Belajar Siswa .............. 4
C. Macam-macam Evaluasi Bahasa Indonesia ........................ 5
D. Contoh Rubrik Tes Keterampilan Menulis ......................... 9
BAB III PENUTUP ................................................................................. 15
A. Kesimpulan ................................................................................... 15
B. Saran ............................................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 16

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Evaluasi merupakan salah satu komponen dalam kegiatan belajar mengajar.
Sebagai suatu komponen, maka evaluasi tidak dapat dipisahkan dari komponen-
kompenen yang lain. Guru sebagai pengelola program kegiatan belajar mengajar
sangat berkepentingan dengan hal ini. Karena melalui kegiatan evaluasi, guru
tidak hanya sekedar dapat mengetahui seberapa jauh hasil belajar yang dapat
dicapai siswa, melainkan juga mengetahui berbagai kendala dan kesulitan yang
dihadap siswa dalam proses belajarnya.
Dengan demikian evaluasi sangat dibutuhkan dalam berbagai kegiatan
kehidupan manusia sehari-hari, karena disadari atau tidak disadari, sebenarnya
evaluasi sudah sering dilakukan, baik untuk diri sendiri maupun kegiatan sosial
lainnya. Hal ini dapat dilihat mulai dari berpakaian, setelah berpakaian ia berdiri
dihadapan cermin apakah penampilannya sudah wajar atau belum, sampai pada
hal-hal yang lebih besar dalam kehidupan manusia.
Contohnya ketika seorang pejabat negara berakhir masa jabatannya, maka
orang lain yang ada disekitarnya akan melakukan penilaian atau evaluasi terhadap
kinerjanya selama masa kepemimpinannya. Apakah kepemimpinannya tersebut
berhasil atau tidak.
Begitu pula dalam dunia pendidikan tidak dapat dipisahkan dengan kegiatan
evaluasi itu sendiri. Dikatakan demikian, karena evaluasi merupakan salah satu
komponen dasar dari sistem pendidikan yang harus dilakukan secara sistematis
dan terencana sebagai alat untuk mengukur keberhasilan atau target yang akan
dicapai dalam proses pembelajaran.
Kegiatan evaluasi sebagai bagian dari program pembelajaran perlu lebih
dioptimalkan. Evaluasi tidak hanya bertumpu pada penilaian hasil belajar tetapi
juga perlu penilaian terhadap input, output, maupun kualitas proses pembelajaran
itu sendiri. Manfaat utama dari evaluasi adalah meningkatkan kualitas
pembelajaran dan selanjutnya akan terjadi peningkatan kualitas pendidikan. Tanpa
evaluasi, kita tidak bisa mengetahui seberapa jauh keberhasilan siswa, dan tanpa

1
2

evaluasi pula kita tidak akan ada perubahan menjadi lebih baik, maka dari itu
makalah ini membahas “Analisis Evaluasi Pembelajaran Bahasa Indonesia di
Kelas Tinggi.”

B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian, tujuan, dan fungsi evaluasi?
2. Apakah pengertian evaluasi proses dan evaluasi hasil?
3. Apa sajakah macam-macam evaluasi Bahasa Indonesia?
4. Bagaimana contoh rubrik penilaian tes ketrampilan menulis?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian, tujuan, dan fungsi evaluasi.
2. Untuk mengetahui pengertian evaluasi proses dan evaluasi hasil
3. Untuk mengetahui macam-macam evaluasi Bahasa Indonesia.
4. Untuk mengetahui contoh rubrik penilaian tes ketrampilan menulis.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian, Tujuan, dan Fungsi Evaluasi


Evaluasi berasal dari Bahasa Inggris evaluation, yang artinya menilai,
penilaian, atau penaksiran. Evaluasi berkaitan erat dengan pengukuran dan
penilaian. Pengukuran adalah proses membandingkan sesuatu dengan kriteria
baku tertentu. Sementara penilaian adalah suatu proses transformasi dari hasil
pengukuran menjadi sebuah nilai. Sehingga secara umum evaluasi adalah suatu
proses penilaian yang sistematis mencakup pemberian nilai, atribut, apresiasi,
pengenalan masalah serta pemberian solusi atas masalah yang ditemukan serta
bersifat analitik dan kooperatif.
Semua guru tentunya ingin berhasil dalam proses belajar yang tercermin
pada keberhasilan yang diraih peserta didik baik dilihat dari aspek kognitif,
afektif, dan psikomotorik. Evaluasi atau penilaian dalam pengajaran dapat
diartikan sebagai suatu proses untuk mengukur kadar pencapaian tujuan. Seorang
guru harus mengetahui sejauhmana siswa telah mengerti bahan yang telah
diajarkan atau sejauhmana tujuan/kompetensi dari kegiatan pembelajaran yang
dikelola dapat dicapai.
Berdasarkan tujuannya, ada dua macam evaluasi dalam pengajaran, yaitu
evaluasi sumatif dan evaluasi formatif. Evaluasi sumatif adalah upaya menilai
manfaat program dan mengambil keputusan, sementara evaluasi formatif
dinyatakan sebagai sebuah upaya untuk memperoleh perbaikan suatu program
atau kegiatan. Ada beberapa tujuan penilaian dalam suatu pengajaran di sekolah,
yaitu :
1. Untuk mengetahui apakah tujuan pengajaran yang telah ditetapkan dapat
tercapai dalam kegiatan pembelajaran.
2. Untuk memberikan obyektifitas pengamatan terhadap hasil belajar siswa.
3. Untuk mengetahui kemampuan siswa dalam bidang/ kompetensi/ kemampuan
tertentu.
4. Untuk menentukan kelayakan kelanjutan studi siswa.

3
4

5. Untuk memberikan umpan balik sebagai upaya meningkatkan kualitas


pendidikan.
Selain itu, evaluasi memiliki tiga fungsi yaitu :
a) Fungsi diagnostik, yaitu evaluasi yang dilaksanakan untuk mengidentifikasi
kesulitan belajar yang dialami peserta didik, menentukan faktor penyebabnya,
serta menetapkan cara mengatasi kesulitan tersebut.
b) Fungsi penempatan, yaitu evaluasi yang dilaksanakan untuk keperluan
penempatan agar setiap orang mampu mengikuti jenjang pendidikan sesuat
minat, bakat, dan kemampuannya.
c) Fungsi seleksi, yaitu evaluasi yang dilaksanakan untuk menyeleksi calon
peserta suatu lembaga pendidikan atau lainnya berdasarkan suatu kriteria
tertentu.

B. Evaluasi Proses dan Evaluasi Hasil Belajar Siswa


Berdasarkan sasaran yang dituju, kegiatan evaluasi dalam pengajaran bahasa dapat
dipilah menjadi dua macam, yaitu :
1. Penilaian proses belajar
Sasaran yang dinilai dalam penilaian proses adalah tingkat efektivitas kegiatan
belajar mengajar dalam rangka pencapaian tujuan pengajaran. Untuk melihat
apakah suatu kegiatan belajar mengajar efektif atau tidak, dapat dikembalikan
pada tujuan pengajaran pengajaran yang ingin dicapai. Kegiatan pencapaian
setiap jenis tujuan pengajaran ditentukan oleh sifat atau karakteristik tujuan
pengajaran yang akan dicapainya. Misalnya, pencapaian tujuan pengajaran
yang berkaitan dengan keterampilan menulis akan berbeda dengan pencapaian
tujuan pengajaran yang berkaitan dengan keterampilan berbicara.
2. Penilaian hasil atau produk belajar
Sasaran yang dinilai dalam penilaian hasil belajar adalah tingkat penguasaan
peserta didik terhadap apa yang telah dipelajarinya. Terdapat perbedaan
mendasar antara penilaian proses dan penilaian hasil belajar. Pada penilaian
proses belajar pusat perhatiannya adalah tingkat efektivitas proses kegiatan
belajar, sedangkan penilaian hasil belajar pusat perhatiannya adalah tingkat
penguasaan peserta didik terhadap materi yang dipelajarinya. Sementara itu,
5

kesamaan pada kedua penilaian ini terletak pada upaya mengetahui


keberhasilan suatu pengajaran.

C. Macam-macam Evaluasi Bahasa Indonesia


Penilaian pembelajaran bahasa Indonesia dilaksanakan melalui berbagai cara,
yaitu tes tertulis (paper and pencil test), penilaian hasil kerja siswa melalui
kumpulan hasil kerja (karya) siswa (portofolio), penilaian produk. Berikut ini
dikemukakan penjelasan penilaian pada masing-masing cara penilaian.
1. Penilaian Tertulis
Penilaian tertulis diadakan untuk waktu yang terbatas dan dalam
kondisi tertentu. Dari berbagai alat penilaian tertulis yakni alat penilaian
jawaban benar-salah, isian singkat, dan menjodohkan merupakan alat yang
hanya menilai kemampuan berpikir rendah, yaitu kemampuan mengingat
(pengetahuan). Alat pilihan ganda dapat digunakan untuk menilai
kemampuan mengingat dan memahami. Pilihan ganda mempunyai
kelemahan, yaitu siswa tidak mengembangkan sendiri jawabannya tetapi
cenderung hanya menerka jawaban yang benar.
2. Penilaian Kinerja (Performance)
Penilaian kinerja adalah penilaian berdasarkan hasil pengamatan penilai
terhadap aktivitas siswa sebagaimana yang terjadi. Penilaian dilakukan
terhadap kinerja, tingkah laku, atau interaksi siwa. Cara penilaian ini lebih
otentik daripada tes tertulis karena apa yang dinilai lebih mencerminkan
kemampuan sisiwa yang sebenarnya semakin sering guru mengamati unjuk
kerja siswa, semakin terpercaya hasil penilaian kemampuan siswa. Penilaian
kinerja, memerlukan alat penilaian. Alat ini harus disusun sedemikian rupa
sehingga dapat benar-benar menjaring kinerja yang dilakukan siswa. Berikut
ini disajikan contoh alat penilaian kinerja berpidato.

3. Penilaian Produk (hasil kerja)


Penilaian hasil kerja atau produk merupakan penilaian kepada siswa
dalam mengontrol proses dan memanfaatkan/ menggunakan bahan untuk
6

menghasilkan sesuatu kerja praktik yang dikerjakan siswa. Untuk


pembelajaran bahasa, bentuk penilaian produk ini diantaranya membuat puisi,
cerpen, dan sewaktu-waktu siswa harus membuat kelengkapan bermain
peran, baju, topeng, atau properti lainnya. Atau siswa harus membuat alat
peraga untuk pembelajaran membaca permulaan.
4. Penilaian Portofolio
Portofolio merupakan kumpulan hasil karya (hasil kerja) seorang siswa
dalam satu periode tertentu. Kumpulan karya ini menggambarkan tarap
kemampuan /kompetensi yang telah dicapai seorang siswa. Dengan demikian,
portofolio dapat memperlihatkan perkembangan kemajuan belajar siswa.
Karya yang dikumpulkan bisa berupa gambar, karangan, puisi, dan
sebagainya. Kumpulan karya tersebut dapat dipakai sebagai dasar untuk
menelaah usaha, perbaikan, proses, dan pencapaian kemampuan siswa.
Melalui refleksi terhadap koleksi-koleksi karya siswa, guru dan siswa dapat
bekerjasama untuk menentukan kekuatan-kekuatan dan kemajuan-kemajuan
siswa. Karya puisi, cerpen, ilustrasi puisi, kliping puisi atau cerpen, atau
tulisan tegak bersambung siswa kelas rendah dapat dijadikan portofolio.
Evaluasi aspek-aspek bahasa maupun apresiasi sastra dapat dikemas dalam
evaluasi keterampilan berbahasa, yaitu:
1. Penilaian Kemampuan Mendengarkan/Menyimak
Sesuai dengan namanya yaitu penilaian kemampuan
mendengarkan/menyimak, atau lebih tepatnya komprehensi lisan, bahan tes
yang diujikan disampaikan secara lisan dan diterima siswa melalui sarana
pendengaran. Kemampuan menyimak diartikan sebagai kemampuan
menangkap dan memahami bahasa lisan. Oleh karena itulah, bahan yang
sesuai tentulah berupa wacana, berhubung sebuah wacana pastilah memuat
informasi. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan
bahan (wacana) yang digunakan untuk bahan tes menyimak, yaitu sebagai
berikut:
a) Tingkat kesulitan wacaana,
Tingkat kesulitan wacana terutama untuk tes dapat dilihat dari faktor
kosa kata dan struktur kalimat yang dipergunakan.
7

b) Isi cakupan wacana, dan


Isi dan cakupan wacana biasanya mempengaruhi tingkat kesulitan
wacana. Jika isi dan cakupan itu sesuai dengan minat dan kebutuhan
siswa atau sesuai dengan bidang yang dipelajari, hal itu akan
mempermudah wacana yang bersangkutan.
c) Jenis-jenis wacana.
Bentuk wacana yang sering dipergunakan dalam tes adalah pertanyaan
atau pernyataan singkat, dialog, ceramah.
Berikut ini beberapa bentuk tes menyimak:
a) Menuliskan kata baku yang disimakkan,
b) Menuliskan kata yang mirip bunyi dan berbeda maknanya dalam kalimat
c) Pemahaman pernyataan atau pertanyaan, dan
d) Pemahaman wacana.
2. Penilaian Kemampuan Berbicara
Keterampilan berbicara mempunyai banyak kesamaan dengan
keterampilan mengarang. Keduanya merupakan keterampilan produktif yang
bersifat terpadu. Produktif, artinya pada waktu berbicara orang menggunakan
bahasa untuk menghasilakan suatu (pembicaraan). Disebut terpadu artinya,
pembicaraan itu terjadi karena penggabungan sejumlah kemampuan yang
menjadi komponen keterampilan berbicara. Komponen-komponen
keterampilan berbicara yaitu:
a) Penggunaan bahasa lisan, yang berfungsi sebagai media pembicaraan,
meliputi kosakata, struktur bahasa, lafal dan intonasi, ragam bahasa, dan
kesantunan bahasa, keruntutan, dan sebagainya.
b) Penggunaan isi pembicaraan, yang tergantung pada apa yang menjadi
topik pembicaraan.
c) Penguasaan teknik dan penampilan berbicara, yang disesuaikan dengan
situasi dan jenis pembicaraan, seperti bercakap-cakap, berpidato,
berceritera dan sebagainya.
Beberapa contoh bentuk tes berbicara menurut Nurgiantoro (1988) dapat
dilakukan melalui bentuk sebagai berikut:
a) Pembicaraan Berdasarkan Gambar
8

b) Wawancara
c) Bercerita,
d) Berpidato,
e) Berdiskusi.
f) Penilaian
3. Kemampuan Membaca
Jenis membaca yang sering digunakan dalam pengajaran Bahasa
Indonesia yaitu tes kecepatan efektif membaca. Kecepatan efektif membaca
(KEM) menurut Ahmad Slamet H. (1997) adalah kecepatan yang dicapai
pembaca berdasarkan rumus banyaknya jumlah kata dibagi panjangnya waktu
yang diperlukan dan perosentase skor yang diperoleh. Tes membaca harus
menyangkut kelancaran dan pemahaman sistem lambang bunyi dan
pemahaman apa yang dibaca. Artinya, menilai membaca harus
menyangkut proses membaca dan pemahaman. Penilaian yang berfokus pada
proses (pada waktu siswa membaca) menyangkut hal-hal sebagai berikut.
a. Tingkah laku dalam membaca misalya membaca kata demi kata,
membaca cepat tanpa memperhatikan tanda baca, membaca
menggunakan telunjuk, dll.
b. Kesulitan mengnalisis kata, misalnya sulit mengucapkan kata, salah
mengucapkan huruf, sulit membedakan vokal, sulit mengingat kata, dll
c. Kesulitan pemahaman, dapat berupa tidak dapat mengingat detail isi,
tidak dapat mengurutkan isi bacaan, tidak dapat meramalkan akhir
bacaan, sulit menceritakan kembali, sulit menyimpulkan yang dibacanya,
sulit mengidentifikasi ide pokok, dll.
4. Penilaian Kemampuan Menulis
Untuk menilai kemampuan menulis yang paling langsung tentu dengan
menyuruh siswa menulis, dalam arti kata bahwa kepada mereka diberikan
tugas menulis sebuah karangan. Unsur-unsur yang menjadi bahan penilaian
pengajaran menulis adalah sebagaimana yang ditulis oleh Suhendar, dkk
(1997:17) sebagai berikut:
9

a. Isu karangan, merupakan gagasan atau ide pengarang yang dituangkan


dalam keseluruhan karangan. Yang menjadi penilaian adalah sejauh
mana topik atau tema merupakan bahan permasalahan yang menarik.
b. Bentuk karangan, berupa surat, laporan, iklan, pengumuman, petunjuk,
dan lain-lain.
c. Gramatika, perangkat kebahasaan yang harus sesuai dengan kaidah yang
berlaku, serta memenuhi syarat sebagai bahasa tulis.
d. Ejaan, merupakan perngkat sistem yang mengatur mekanisme
pemindahan bahasa lisan ke dalam bahasa tulis. Ketepatan ejaan meliputi
cara penulisan huruf, cara penulisan kata, cara penulisan unsur serapan,
pemakaian tanda baca. Selain unsur yang sudah dijelaskan biasanya di
sekolah dasar ditambah satu unsur yang umum, yaitu kerapian tulisan.
Hal ini penting karena siswa sering menulis dengan keadaan kurang
bersih, sering dihapus atau keretas tidak bersih.

D. Contoh Rubrik Tes Keterampilan Menulis


1. Paragraf deskriptif adalah paragraf yang berisi deskripsi atau gambaran suatu
objek atau kejadian (peristiwa) sehingga pembaca seolah-olah melihat,
mendengar, merasakan atau mengalami objek atau kejadian (peristiwa) yang
dideskripsikan oleh penulisnya. Untuk membuat sebuah rubrik penilaian
tentang paragraf deskriptif yang ditulis siswa, guru tentunya harus mengingat
kembali apa saja karakteristik paragraf deskriptif itu, serta bagaimana bentuk
ideal sebuah paragraf deskriptif dalam sebuah karangan. Berangkat
dari karakteristik-karakteristik paragraf deskriptif itulah guru dapat membuat
rubrik penilaiannya. Karakteristik atau ciri-ciri sebuah paragraf deskriptif
dalam sebuah karangan adalah:
a. Dimulai dengan kalimat utama tentang objek yang ingin dijelaskan
detailnya.
b. Kalimat-kalimat penyusun paragrafnya merupakan kalimat yang lengkap.
c. Paragraf berisi kalimat-kalimat yang konsisten mendeskripsikan objek.
d. Kalimat-kalimat yang mendeskripsikan objek tersusun dalam urutan yang
logis.
10

e. Menutup paragraf dengan kalimat yang mengesankan pembaca bahwa


objek tersebut unik, spesial, atau istimewa sehingga menarik pembaca.
f. Ejaan dan tanda baca dituliskan dengan benar
Bedasarkan ciri-ciri di atas maka kita dengan mudah dapat menyusun sebuah
rubrik penilaian karangan paragraf deskriptif dengan baik. Ini contohnya:
No. Aspek Paragraf Deskriptif Terpenuhi Tidak
1. Dimulai dengan kalimat utama tentang objek yang ingin 1 0
dijelaskan detailnya
2. Kalimat-kalimat penyusun paragrafnya merupakan kalimat 1 0
yang lengkap.
3. Paragraf berisi kalimat-kalimat yang konsisten 1 0
mendeskripsikan objek.
4. Kalimat-kalimat yang mendeskripsikan objek tersusun 1 0
dalam urutan yang logis
5. Menutup paragraf dengan kalimat yang mengesankan 1 0
pembaca bahwa objek,tersebut unik, spesial, atau istimewa
sehingga menarik pembaca.
6. Ejaan dan tanda baca dituliskan dengan benar. 1 0
Total Skor
2. Salah satu ragam tes menulis adalah tes membuat/menulis surat. Surat adalah
alat komunikasi yang dibuat secara tertulis untuk menyampaikan
berita/informasi dari seseorang/lembaga/instansi kepada
seseorang/lembaga/instansi dengan mengikuti aturan dan bentuk tertentu.
Pada umunya, surat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu surat dinas/resmi dan surat
pribadi. Surat dinas/resmi adalah alat komunikasi tertulis untuk
menyampaikan berita/informasi yang berisi hal-hal yang berhubungan dengan
kedinasan/kegiatan dinas sebuah instansi pemerintah. Pada umumnya, surat
ini menggunakan bahasa yang baku/resmi dan mencantumkan kop/kepala
surat. Sedangkan surat pribadi adalah alat komunikasi tertulis untuk
menyampaikan berita/informasi yang dibuat/dikirim oleh seseorang sebagai
pribadi, baik kepada perorangan yang tidak bersifat kedinasan, maupun
kepada organisasi/lembaga. Pada umumnya, surat pribadi bersifat
11

personal/tidak resmi, bebas, menggunakan bahasa sehari-hari, dan berisi


masalah-masalah pribadi.
Unsur-unsur/sistematika surat pribadi pada umumnya terdiri atas bagian
pendahuluan, isi, dan penutup. Adapun sistematika tersebut sebagai berikut.
a. Tempat dan tanggal pembuatan surat,
Contoh: Jakarta, 12 April 2011
b. Tujuan/alamat surat,
Contoh: Jumpa Sahabatku Amanda di Kota Kembang
c. Salam pembuka,
Assalamu’alaikum Wr.Wb.,
Salam manis,
Salam kangen
d. Pembuka surat/paragraf pembuka,
Contoh: Hai, bagaimana keadaanmu sekarang? ...
e. Isi surat/paragraf isi,
Contoh: Ternyata sudah tiga bulan aku pindah ke Jakarta. ...
f. Penutup surat/paragraf penutup,
Contoh: Nay, suratku sampai di sini dulu, ya. ...
g. Salam penutup,
Contoh: Wassalamu’alaikum Wr.Wb., salam manis selalu, salam
h. Nama pengirim dan tanda tangan
Contoh:Sahabatmu,
Aisyah
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menulis surat pribadi,
yaitu.
a. Dalam menulis tanggal surat, harus mencantumkan nama kota tempat
menulis surat, tanggal, bulan, dan tahun menulis surat. Penulisan tempat
dan tanggal surat ini diletakkan di sudut kanan atas.
b. Dalam menulis alamat surat, harus mencantumkan nama orang yang
kamu tuju. Dapat juga diikuti nama kota tempat tinggalnya atau sebutan
untuk kota tempat tinggalnya.
12

c. Dalam menulis pembuka surat/paragraf pembuka, dapat


menggunakan kata sapaan khusus, seperti halo, hai, temanku yang imut,
kakakku yang ganteng.
d. Dalam menulis isi surat, dapat menggunakan bahasa yang sesuai dengan
keinginanmu, tetapi tetap memperhatikan etika dan santun berbahasa
kepada orang yang dikirimi surat.
Contoh penulisan surat pribadi
Mataram, 15-5-11

Aliando
Jalan Sukapura No. 12
Surabaya

Udin sahabatku,
halo, bagaimana kabar kamu Al? Aku harap kamu baek-baek aja dan
sehat selalu, ya! soalnya aku di sini sehat-sehat dan baek-baek aja.
Eh, bulan depan aku mau ke rumah kakekku yang ada di surabaya
jadi, aku bisa sekalian mampir ke rumah kamu. Boleh kan, kalau aku main
ke rumah kamu? Harus boleh lho. oya, kamu masih memelihara kucing,
tidak? Berapa sekarang jumlahnya? pasti udah tambah banyak. Mereka pasti
lucu-lucu dan dan menggemaskan, ya.
al, cukup sampai di sini dulu ya, surat dari aku. Jangan lupa dibalas,
ya. Al, aku tunggu, lho.

Dari temanmu,

Selena Gomez
Contoh rubrik untuk menilai penulisan surat pribadi diatas

Skor Skor yang


Kriteria
1 2 3 4 diperoleh
Bahasa yang digunakan √ 3
13

Ejaan dan tanda baca √ 1


Kelengkapan unsur-unsur √ 3
Ketepatan penulisan surat √ 2
Total Skor 9

Kriteria penilaian :
Aspek yang
Indikator Penilaian Keterangan
dinilai
Bahasa yang 1. Menggunakan ragam bahasa tidak - Skor 1 jika 1
digunakan baku. indikatormuncul
2. Menggunakan bahasa yang - Skor 2 jika 2
komunikatif. indikatormuncul
3. Menggunakan kalimat yang - Skor 3 jika 3
sederhana (tidak bertele-tele). indikatormuncul
4. Menggunakan bahasa yang sopan, - Skor 4 jika 4
beretika, dan tidak menyinggung indikatormuncul
perasaan penerima surat.
Ejaan dan 1. Penggunaan huruf kapital tepat. - Skor 1 jika 1
tanda baca 2. Penggunaan tanda baca tepat. indikatormuncul
- Skor 2 jika 2
3. Pemenggalan kalimat menggunakan
indikatormuncul
tanda baca/kata yang tepat. - Skor 3 jika 3
4. Penulisan surat sesuai EYD. indikatormuncul
- Skor 4 jika 4
indikatormuncul
Kelengkapan 1. Memenuhi semua unsur dalam - Skor 1 jika 1
unsur-unsur penulisan surat pribadi. indikatormuncul
2. Hanya memenuhi 6 unsur dalam - Skor 2 jika 2
penulisan surat pribadi indikatormuncul
3. Hanya memenuhi 4 unsur dalam - Skor 3 jika 3
penulisan surat pribadi. indikatormuncul
4. Memenuhi kurang dari 4 atau tidak - Skor 4 jika 4
sama sekali unsur-unsur dalam indikatormuncul
penulisan surat pribadi.
Ketepatan 1. Penulisan tanggal dan tempat - Skor 1 jika 1
penulisan pembuatan surat tepat. indikatormuncul
2. Penulisan nama dan tempat yang - Skor 2 jika 2
surat dituju tepat. indikatormuncul
3. Penulisan isi berita singkat, padat, - Skor 3 jika 3
dan jelas. indikatormuncul
14

4. Penulisan salam pembuka dan - Skor 4 jika 4


penutup tepat. indikatormuncul
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
a. Evaluasi adalah suatu proses penilaian yang sistematis mencakup pemberian
nilai, atribut, apresiasi, pengenalan masalah serta pemberian solusi atas
masalah yang ditemukan serta bersifat analitik dan kooperatif. Salah satu
tujuan adanya evaluasi yaitu untuk mengetahui sejauhmana siswa telah
mengerti bahan yang telah diajarkan. Sedangkan fungsi evaluasi meliputi
fungsi diagnostik, fungsi penempatan, dan fungsi seleksi.
b. Berdasarkan sasaran yang dituju, kegiatan evaluasi dalam pengajaran bahasa
dapat dipilah menjadi dua macam, yaitu penilaian proses belajar dan penilaian
hasil belajar. Pada penilaian proses belajar, pusat perhatiannya adalah tingkat
efektivitas proses kegiatan belajar. Sedangkan penilaian hasil belajar pusat
perhatiannya adalah tingkat penguasaan peserta didik terhadap materi yang
dipelajarinya.
c. Macam-macam evaluasi Bahasa Indonesia diantaranya :
1. Penilaian tertulis,
2. Penilaian kinerja,
3. Penilaian produk, dan
4. Penilaian portofolio

B. Saran
Untuk mengevaluasi keberhasilan program pembelajaran tidak cukup hanya
dengan menggunakan penilaian terhadap hasil belajar siswa sebagai produk dari
sebuah proses pembelajaran. Evaluasi menjadi patokan yang menentukan tujuan
pengajaran dapat tercapai dengan baik atau tidak. Oleh karena itu, seorang guru
dan/atau calon guru perlu mengetahui cara mengevaluasi pembelajaran bahasa
Indonesia yang benar.

15
DAFTAR PUSTAKA

Rofi’udin, Ahmad dan Darmiyati Zuhdi. 2002. Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia Kelas Tinggi. Malang: Universitas Negeri Malang

Khoirunnisa, Ella. 2014. Evaluasi Bahasa Indonesia di Kelas Tinggi.


http://ellakhoirunnisa.blogspot.co.id/2014/12/evaluasi-bahasa-indonesia-di-
kelas.html (diunduh pada 06 Maret 2024)

Hasanah, Nove. 2016. Contoh Rubrik Penilaian Paragraf.


http://novehasanah.blogspot.co.id/2016/03/contoh-rubrik-penilaian-
paragraf.html (diunduh pada 06 Maret 2024)

16

Anda mungkin juga menyukai