Anda di halaman 1dari 16

TUJUAN, FUNGSI, PRINSIP SERTA KARAKTERISTIK

DAN PROSEDUR PENILAIAN TINGKAT SD/MI


Makalah ini dibuat untuk memenuhi
salah satu tugas mata kuliah Penilaian Pembelajaran

Dosen Pengampu:

Nur Hakim, M.Ag.


Oleh
Ani Rohmawati

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH


IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM TABIYATUT THOLABAH
KRANJI PACIRAN LAMONGAN
OKTOBER 2021
TUJUAN, FUNGSI, PRINSIP SERTA KARAKTERISTIK
DAN PROSEDUR PENILAIAN TINGKAT SD/MI
Makalah ini dibuat untuk memenuhi
salah satu tugas mata kuliah Penilaian Pembelajaran

Dosen Pengampu:

Nur Hakim, M.Ag.


Oleh
Ani Rohmawati

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH


IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM TABIYATUT THOLABAH
KRANJI PACIRAN LAMONGAN
OKTOBER 2021

i
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Allah SWT, yang senantiasa memberikan


rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis mampu menyelesaikan
salah satu tugas yang berbentuk makalah sebagai salah satu persyaratan untuk
menuntaskan mata kuliah penilaian pembelajaran.

Terselesaikannya makalah ini tidak lepas dari sumbangsih para orang-


orang terdekat penulis, karena itu dengan tulus penulis sampaikan banyak terima
kasih kepada :

1. Dosen pengampu mata kuliah penilaian pembelajaran yang telah


membimbing kami dalam menjelaskan gambaran tentang materi makalah
yang kami tulis
2. Para pegawai perpustakaan IAI TABAH yang telah memberikan kami
kesempatan untuk berkunjung dan meminjam buku di perpustakaan
sebagai daftar buku rujukan
3. Teman-teman program studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
(PGMI) yang telah membantu kami dalam menjalankan kegiatan diskusi
tentang makalah ini

Segala upaya telah dilakukan untuk menyempurnakan makalah ini,


namun tidak mustahil dalam makalah ini masih terdapat kekurangan dan
kesalahan. Hal itu dikarenakan kelemahan dan keterbatasan kemampuan penulis
semata. Saran dan kritik yang konstruktif tetap kami harapkan dari peserta diskusi
yang budiman. Semoga makalah ini bisa memberi manfaat bagi penulis dan juga
bagi pengembangan ilmu pengetahuan.

Lamongan, 5 Oktober 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL........................................................................................i
KATA PANGANTAR.........................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................2
C. Tujuan...........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................3
A. Tujuan, Fungsi dan Prinsip Penilaian............................................................3
B. Karakteristik Penilaian SD/MI......................................................................3
C. Prosedur Penilaian dalam Kurikulum Nasional Tingkat SD/MI...................5

BAB III PENUTUP...........................................................................................8


A. Kesimpulan...................................................................................................8
B. Saran..............................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................9

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penilaian merupakan suatu proses atau kegiatan yang sistematis dan


berkesinambungan untuk mengumpulkan informasi tentang proses dan hasil
belajar peserta didik dalam rangka membuat keputusan – keputusan
berdasarkan kriteria dan pertimbangan tertentu. 1
Istilah penilaian merupakan alih bahasa dari istilah assessment, bukan dari
istilah evaluation. Depdikbud (1994) mengemukakan “penilaian adalah suatu
kegiatan untuk memberikan berbagai informasi secara berkesinambungan
dan menyeluruh tentang proses dan hasil yang telah dicapai siswa” .
selanjutnya, Grondlund mengartikan “penilaian adalah suatu proses yang
sistematis dari pengumpulan, analisis, dan interpretasi informasi atau data
untuk menentukan sejauh mana peserta didik telah mencapai tujuan
pembelajaran”. 2
Namun, dalam melaksanakan kegiatan penilaian, para pendidik harus
memahami tujuan, fungsi, dan proses dalam penilaian. Selain itu, harus
memahami pula karakteristik dan prosedur dalam melakukan penilaian
sehingga nilai yang didapatkan bisa dipertanggungjawabkan.

1
Dr. Zainal Arifin, M.Pd. Evaluasi Pembelajaran, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2017), 15.
2
Dr. Zainal Arifin, M.Pd. Evaluasi Pembelajaran, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2017), 4.
B. Rumusan Masalah

1. Apa sajakah tujuan, fungsi dan prinsip penilaian?

2. Apa sajakah karakteristik penilaian tingkat SD/MI?

3. Bagaimanakah prosedur penilaian dalam kurikulum nasional tingkat


SD/MI?

C. Tujuan Penulisan

1. Menjelaskan tujuan, fungsi dan prinsip-prinsip penilaian

2. Menjelaskan karakteristik penilaian pembelajaran SD/MI

3. Menjelaskan prosedur penilaian sesuai standar nasional SD/MI


BAB II
PEMBAHASAN

A. Tujuan, Fungsi dan Prinsip Penilaian


Dalam setiap kegiatan penilaian, Langkah pertama yang perlu diperhatikan
adalah tujuan dari penilaian. Adapun tujuan dari penilaian adalah sebagai
berikut:
1. Untuk mengetahui tingkat penguasaan peserta didik terhadap materi yang
telah diberikan
2. Untuk mengetahui kecakapan, motivasi, bakat, minat, dan sikap peserta
didik terhadap program pembelajaran
3. Untuk mengetahui tingkat kemajuan dan kesesuaian hasil belajar peserta
didik dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah
ditetapkan
4. Untuk mendiagnosis keunggulan dan kelemahan peserta didik dalam
mengikuti kegiatan pembelajaran. Keunggulan peserta didik dapat dijadikan
dasar bagi guru untuk memberikan pembinaan dan pengembangan lebih
lanjut, sedangkan kelemahannya dapat dijadikan acuan untuk memberikan
bantuan atau bimbingan
5. Untuk seleksi, yaitu memilih dan menentukan peserta didik yang sesuai
dengan jenis pendidikan tertentu
6. Untuk menentukan kenaikan kelas
7. Untuk menempatkan peserta didik sesuai dengan potensi yang dimilikinya. 3
Sedangkan fungsi penilaian adalah sebagai berikut:
1. Fungsi Formatif, yaitu untuk memberikan umpan balik (feedback)
kepada guru sebagai dasar untuk memperbaiki proses pembelajaran
dan mengadakan program remedial bagi peserta didik
2. Fungsi Sumatif, yaitu untuk menentukan nilai (angka) kemajuan atau
hasil belajar peserta didik dalam mata pelajaran tertentu, sebagai bahan

3
Dr. Zainal Arifin, M.Pd. Evaluasi Pembelajaran, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2017), 15.
untuk memberikan laporan kepada berbagai pihak, penentuan kenaikan
kelas, dan penentuan lulus tidaknya peserta didik
3. Fungsi Diagnostik, yaitu untuk memahami latar belakang (psikologis,
fisik dan lingkungan) peserta didik yang mengalami kesulitan belajar,
yang hasilnya dapat digunakan sebagai dasar dalam memecahkan
kesulitan-kesulitan tersebut
4. Fungsi Penempatan, yaitu untuk menempatkan peserta didik dalam
situasi pembelajaran yang tepat (misalnya dalam penentuan program
spesialisasi) sesuai dengan tingkat kemampuan peserta didik. 4
Mengingat pentingnya penilaian dalam menentukan kualitas Pendidikan,
maka upaya untuk merencanakan dan melaksanakan penilaian hendaknya
memperhatikan beberapa prinsip penilaian. Prinsip penilaian yang dimaksud
antara lain sebagai berikut:
1. Dalam menilai hasil belajar hendaknya dirancang sedemikian rupa sehingga
jelas abilitas yang harus dinilai, materi penilaian, alat penilaian dan
interpretasi hasil penilaian. Sebagai patokan atau rambu-rambu dalam
merancang penilaian hasil belajar adalah kurikulum yang berlaku dan buku
pelajaran yang digunakannya.
2. Penilaian hasil belajar hendaknya menjadi bagian integral dalam proses
belajar mengajar. Artinya, penilaian senantiasa dilaksanakan pada setiap saat
proses belajar mengajar sehingga pelaksanaannya berkesinambungan.
3. Agar diperoleh hasil belajar yang objektif dalam pengertian menggambarkan
prestasi dan kemampuan siswa sebagaimana adanya, penilaian harus
menggunakan berbagai alat penilaian dan sifatnya komprehensif sehingga
abilitas yang dinilai tidak hanya aspek kognitif, tetapi juga aspek afektif dan
psikomotorik.
4. Penilaian hasil belajar hendaknya diikuti dengan tindak lanjutnya. Data hasil
penilaian sangat bermanfaat bagi guru maupun bagi siswa. Oleh karena itu,
perlu dicatat secara teratur mengenai kemajuan siswa. Data hasil penilaian
juga harus dapat ditafsirkan sehingga guru dapat memahami para siswanya
terutama prestasi dan kemampuan yang dimilikinya. 5
4
Dr. Zainal Arifin, M.Pd. Evaluasi Pembelajaran, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2017), 20.
5
Dr. Nana Sudjana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2011),
B. Karakteristik Penilaian
Proses pembelajaran dalam kurikulum 2013 menitik beratkan pada
perubahan pola pikir. Perubahan itu berpengaruh pada sistem penilaian
sehingga lahirlah lima karakteristik penilaian kurikulum 2013 yang wajib
dikuasai oleh tenaga pendidik dalam melaksanakan penilaian terhadap anak
didiknya. Kelima karakteristik penilaian tersebut adalah:
1. Belajar Tuntas
Ketuntasan belajar merupakan pencapaian minimal dari kompetensi setiap
muatan pelajaran yang harus dikuasai peserta didik dalam kurun waktu
belajar tertentu. Ketuntasan aspek sikap (KI-1 dan KI-2) ditunjukkan
dengan perilaku baik peserta didik. Jika perilaku peserta didik belum
menunjukkan kriteria baik maka dilakukan pemberian umpan balik dan
pembinaan sikap secara langsung dan terus menerus sehingga peserta didik
menunjukkan perilaku baik.
Ketuntasan belajar aspek pengetahuan (KI-3) dan keterampilan (KI-4)
ditentukan oleh satuan pendidikan. Peserta didik yang belum mencapai
ketuntasan belajar diberi kesempatan untuk perbaikan (remedial teaching),
dan peserta didik tidak diperkenankan melanjutkan pembelajaran
kompetensi selanjutnyasebelum kompetensi tersebut tuntas. Kriteria
ketuntasan dijadikan acuan oleh pendidik utnuk mengetahui kompetensi
yang sudah atau belum dikuasai peserta didik. Melalui cara tersebut
pendidik mengetahui sedini mungkin kesulitan peserta didik sehingga
pencapaian kompetensi yang kurang optimal dapat segera diperbaiki.
2. Otentik
Penilaian dilakukan untuk mengukur kompetensi secara holistik. Aspek
sikap, pengetahuan dan keterampilan dinilai secara bersamaan sesuai
dengan kondisi nyata. Penilaian dilaksanakan untuk mengetahui
pencapaian kompetensi peserta didik yang dikaitkan dengan situasi nyata
bukan dunia sekolah. Oleh karena itu dalam melakukan penilaian
digunakan berbagai bentuk dan teknik penilaian. Penilaian otentik tidak

9.
hanya mengukur apa yang diketahui oleh peserta didik, tetapi lebih
menekankan mengukur apa yang dapat dilakukan oleh peserta didik.
3. Berkesinambungan
Penilaian berkesinambungan dimaksudkan sebagai penilaian yang
dilakukan secara terus menerus dan berkelanjutan selama pembelajaran
berlangsung. Tujuannya adalah untuk mendapatkan gambaran yang utuh
mengenai perkembangan hasil belajar peserta didik, memantau proses,
kemajuan, dan perbaikan hasil terus menerusd dengan menggunakan
berbagai bentuk penilaian.
4. Menggunakan bentuk dan teknik penilaian yang bervariasi
Penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan menggunkan berbagai
teknik penilaian yang sesuai dengan karakteristis kompetensi yang akan
diukur atau dinilai. Berbagai metode atau teknik penilaian dapat
digunkan seperti tes tertulis, tes lisan, penugasan, penilaian kinerja
(praktek dan produk), penilaian proyek, portofolio, dan pengamatan atau
observasi.
5. Berdasarkan acuan kriteria
Penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan menggunakan acuan
kriteria. Kemampuan peserta didik tidak dibandingkan terhadap
kelompoknya, tetapi dibandingkan terhadap ketuntasan yang ditetapkan.
Kriteria ketuntasan ditetapkan oleh satuan pendidikan dengan
mempertimbangkan dengan karakteristik peserta didik, karakteristik mata
pelajaran dan kondisi satuan pendidikan.
Sedangkan menurut Sudjana Nana, karakteristik penilaian terbagi
menjadi 7 jenis, yaitu sebagai berikut: 6
1. Konsisten kegiatan belajar mengajar menggunakan kurikulum
Proses belajar mengajar yang berlangsung mengacu pada kurikulum yang
telah ditetapkan.
2. Keterlaksananya oleh guru
Berlangsungnya proses kegiatan belajar mengajar sesuai dengan kegiatan

6
Dr. Nana Sudjana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2011),
8.
program yang telah dilaksanakan oleh seorang guru tanpa mengalami
hambatan.
3. Keterlaksananya oleh peserta didik

Keterlaksananya oleh peserta didik dapat dilihat pada beberapa aspek


yaitu memahami dan mengikuti petunjuk yang diberikan oleh guru,
peserta didik turut melakukan kegiatan belajar, tugas belajar dapat
diselesaikan dengan baik dan memanfaatkan sumber belajar yang
disediakan oleh guru.

4. Motivasi belajar peserta didik


Keberhasilan proses belajar tidak lepas dari motivasi yang diberikan oleh
guru kepada peserta didik sebelum pelaksanaan proses belajar dimulai.
Motivasi belajar peserta didik dapat dilihat dari minat dan perhatian
peserta didik terhadap pelajaran, semangat peserta didik untuk
mengerjakan tugas, tanggungjawab dalam mengerjakan tugas dan adanya
umpan balik antara guru dengan peserta didik.
5. Keaktifan peserta didik
Penilaian dilakukan salah satunya dengan melihat keaktifan peserta didik
saat berlangsungnya pembelajaran.
6. Interaksi guru dengan peserta didik
Hubungan timbal balik dua arah antara guru dengan peserta didik dalam
proses pembelajaran sangat mempengaruhi penilaian.
7. Kemampuan guru mengajar
Kemampuan atau keterampilan guru mengajar adalah hal yang penting,
dalam mentransfer ilmunya kepada peserta didik serta mampu melihat
kondisi peserta didik saat berlangsungnya pembelajaran.
Karakteristik – karakteristik yang sudah dijelaskan di atas dapat
disimpulkan bahwa karakteristik penilaian hasil belajar adalah mutlak pasti
kegiatan belajar mengajar dengan adanya kurikulum, pelaksanaan oleh pihak
guru, peserta didik, keaktifan, interaksi guru dengan peserta didik,
kemampuan guru dalam mengajar, belajar tuntas, otentik,
berkesinambungan, selalu menggunakan teknik penilaian yang bervariasi dan
berdasarkan acuan kriteria.
C. Prosedur Penilaian dalam Kurikulum Nasional Tingkat SD/MI
Keberhasilan suatu kegiatan penilaian akan dipengaruhi pula oleh
keberhasilan penilai dalam melaksanakan prosedur penilaian. Prosedur yang
dimaksud adalah langkah-langkah pokok yang harus ditempuh dalam kegiatan
penilaian. Prosedur penilaian yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1. Kajian Materi Pembelajaran
Tahap pertama yang harus dilakukan tenagan pendidik sebagai penilai
adalah mempelajari dan mengkaji materi pembelajaran dari satu atau lebih
kompetensi dasar. Kajian materi ini dapat dilakukan melalui beberapa
referensi untuk memperoleh bahan secara komprehensif dari beragam
sumber dengan bertolak pada kompetensi yang diharapkan.
2. Memilih Teknik Penilaian
Tahap kedua tenaga pendidik adalah memilih atau menentukan teknik
penilaian sesuai dengan kebutuhan pengukuran. Secara garis besar, teknik
penilaian dapat digolongkan menjadi dua, yaitu penilaian melalui tes dan
non tes. Pusdik dan sekolah biasanya para Gadik banyak menggunakan
teknik pertama, yaitu dengan tes. Dalam menentukan keakuratan perlu
dipertimbangkan pemilihan teknik, yaitu tingkat ke-akurat-an dan
kepraktisan penyusunan dalam setiap butir soal. Pemberian nilai dengan cara
tes lebih mudah dibandingkan dengan non tes.
3. Perumusan Kisi – Kisi
Tahap ketiga merumuskan dan membuat matrik kisi-kisi sesuai dengan
teknik penilaian yang telah ditentukan. Kisi-kisi merupakan deskripsi
mengenai informasi dan ruang lingkup dari materi pembelajaran yang
digunakan sebagai pedoman untuk menulis soal atau matriks soal menjadi
tes. Pembuatan kisi-kisi memiliki tujuan untuk menentukan ruang lingkup
dalam menulis soal agar menghasilkan perangkat tes yang sesuai dengan
indikator.
Kisi kisi dibuat berdasarkan kompetensi dasar dan indikator yang ingin
dicapai serta bentuk tes yang akan diberikan kepada peserta didik. Tes
dapat berbentuk tes objektif benar-salah, pilihan ganda atau tes uraian serta
nontes berupa penilaian afektif dan psikomotorik.
Kisi-kisi berfungsi sebagai pedoman dalam penulisan soal dan perakitan tes.
Dengan adaya kisi-kisi penulisan soal menjadi terarah, komprehensif dan
representatif. Dengan pedoman kepada kisi-kisi penyusunan soal menjadi
lebih mudah dan dapat menghasilkan soal-soal yang sesuai dengan tujuan
tes.
4. Mengembangkan Draf Instrumen
Mengembangkan draf instrumen penilaian merupakan salah satu langkah
penting dalam prosedur penilaian. Instrumen penilaian dapat disusun dalam
bentuk tes maupun non tes. Dalam bentuk tes, berarti guru harus membuat
soal. Penulisan soal adalah penjabaran indikator menjadi pertanyaan-
pertanyaan yang karakteristiknya sesuai dengan pedoman kisi-kisi. Setiap
pertanyaan harus jelas dan terfokus serta menggunakan bahasa yang
efektif. Kualitas butir soal akan menentukan kualitas tes secara
keseluruhan. Sedangkan dalam bentuk nontes, guru dapat membuat angket,
pedoman observasi, pedoman wawancara, studi dokumentasi, skala sikap,
penilaian bakat, minat dan sebagainya.
5. Uji Coba dan Analisis Soal
Jika semua soal sudah disusun dengan baik, maka perlu diujicobakan
terlebih dahulu di lapangan. Tujuannya untuk mengetahui soal-soal
manakah yang perlu diubah, diperbaiki bahkan dibuang. Serta soal
manakah yang baik untuk dipergunakan. Dalam melaksanakan uji coba
soal, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, seperti: ruangan tempat
diadakannya tes, tata tertib pelaksanaan tes, para pengawas, waktu yang
diberikan serta peserta didik yang benar-benar patuh dalam mengerjakan
tes. Hasil coba hendaknya diolah, dianalisis, dan diadministrasikan dengan
baik sehingga dapat diketahui soal mana yang lemah sehingga selanjutnya
bisa diperbaiki kembali.
6. Revisi dan Merakit Soal (Instrumen Baru)
Setelah soal diuji coba dan dianalisis, kemudian direvisi sesuai dengan
proporsi tingkat kesukaran soal dan daya pembeda. Berdasar hasil revisi
tersebut, barulah dilakukan perakitan soal menjadi suatu instrumen yang
terpadu. Untuk itu semua hal yang dapat memengaruhi validitas skor tes
seperti nomor urut soal, pengelompokan bentuk soal, penataan soal dan
sebagainya haruslah diperhatikan oleh penilai (tenaga pendidik). 7

7
Dr. Zainal Arifin, M.Pd. Evaluasi Pembelajaran, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2017), 103.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Salah satu kompetensi yang harus dikuasai tenaga pendidik adalah


mengenai kegiatan penilaian. Penilain harus dipandang sebagai faktor penting
yang menentukan keberhasilan proses dan hasil belajar. Kegiatan penilaian
harus dapat memberikan informasi kepada guru untuk meningkatkan
kemampuan mengajarnya dan membantu peserta didik mencapai
perkembangan belajarnya secara optimal. Namun melakukan kegiatan
penilaian tidak semudah membalik telapak tangan, ada banyak hal yang perlu
diperhatikan. Diantaranya, mengenai tujuan, fungsi dan prinsip penilaian.
Tujuan penilaian yang paling utama adalah untuk mengetahui penguasaan
peserta didik terhadap materi yang telah diberikan oleh tenaga pendidik yang
sudah disesuaikan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar sehingga
kegiatan penilaian juga memiliki fungsi sebagai fungsi formatif, sumatif,
diagnostik dan penempatan (seleksi). Adapun untuk prinsip dan prosedur
penilaian juga harus diperhatikan oleh tenaga pendidik sehingga nilai yang
dihasilkan adalah nilai yang benar-benar objektif dan bisa ditindaklanjuti.

B. SARAN

Setitik harapan dari kami sebagai penyusun kepada semua pihak baik
pengkoreksi maupun pembaca untuk memberikan kritik dan saran kepada
kami. Karena makalah yang kami susun ini masih terlihat jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat
kami butuhkan untuk memperbaiki kekurangan yang ada dalam makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zainal, M.Pd., (2017), Evaluasi Pembelajaran, Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Arifin, Zainal, ( 2012), Evaluasi Pembelajaran, Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan


Islam Kementerian Agama RI

Kusaeri, dkk, (2012), Pengukuran dan Penilaian Pendidikan, Yogyakarta: Graha Ilmu

Sudjana, Nana, (2011), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung : PT Remaja
Rosdakarya

Noor Hafidhoh dan Muhammad Rizal Rifa’i, Juni (2021) Karakteristik Penilaian
Pembelajaran pada Kurikulum 2013 di MI. Institut Agama Islam Pengeran Diponegoro
Nganjuk, Indonesia, Jurnal PGMI Volume 4 No.1

Anda mungkin juga menyukai