NAMA KELOMPOK : II
RIDWAN HAKIM
TAHFADZ UBAIDILAH
SALWA
ROHMAH
ANDINI
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah subhanahu wa ta’ala yang telah memberikan Rahmat
dan Hidayah – Nya sehingga penulisan makalah yang berjudul “Kompetensi Guru” dapat
berjalan dengan lancar.
Penulisan makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas kelompok mata kuliah Etika
Profesi Guru. Dalam penyusunan makalah ini penulis tidaklah sendiri, namun mendapat
bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Didi Maksudi,M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Etika Profesi Guru yang
telah memberikan arahan dalam penulisan makalah ini.
2. Teman – teman yang tersayang, yang telah berjuang untuk memberikan semangat dalam
penulisan makalah ini.
3. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu yang telah memberikan bantuan
berupa materi maupun referensi untuk kelengkapan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini belum sempurna, sehingga penulis menerima kritik
dan saran yang membangun sebagai evaluasi penulisan yang selanjutnya. Penulis berharap
makalah ini bermanfaat bagi pembacanya.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................... ii
KATA PENGANTAR................................................................................ iii
DAFTAR ISI................................................................................................ iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah....................................................................................... 1
C. Tujuan Masalah........................................................................................... 2
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................................................. 20
B. Saran........................................................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 23
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kurikulum, proses pembelajaran, dan penilaian merupakan komponen penting dalam
program pembelajaran disamping komponen-komponen yang lain. Komponen tersebut saling
terkait antara satu dengan yang lain. Kurikulum berisi Standar Kompetensi dan Kompetensi
Dasar yang menjadi landasan program pembelajaran. Proses pembelajaran merupakan upaya
untuk mencapai Kompetensi Dasar yang dirumuskan dalam kurikulum. Sementara itu,
kegiatan penilaian dilakukan untuk mengukur dan menilai tingkat pencapaian Kompetensi
Dasar. Penilaian juga digunakan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan dalam proses
pembelajaran, sehingga dapat dijadikan dasar untuk pengambilan keputusan, dan perbaikan
proses pembelajaran yang telah dilakukan. Oleh sebab itu kurikulum yang baik dan proses
pembelajaran yang benar perlu di dukung oleh sistem penilaian yang baik, terencana dan
berkesinambungan.
Penilaian pembelajaran merupakan satu tahap penting dalam proses pembelajaran yang
dilakukan di semua jenjang pendidikan. Proses ini juga merupakn langkah strategis dalam
upaya meningkatkan kualitas output pebelajaran yang lebih terukur dan kompetitif.
Kedudukan penilaian sangat penting bagi penunaian tugas keberhasilan melaksanakan
utamanya, yakni melaksanakan pembelajaran. Pada akhir suatu program pendidikan,
pengajaran ataupun pelatihan pada umumnya diadakan penilaian. Tujuannya adalah untuk
mengetahui apakah suatu program pendidikan, pengajaran ataupun pelatihan tersebut telah
dikuasai oleh pesertanya atau belum.
B. Batasan Masalah
Untuk membatasi makalah ini, pembahasan yaitu meliputi antara lain:
1. Pengertian penilaian
2. Persamaan dan perbedaan assesmen dan evaluasi
3. Fungsi penilaian
4. Tujuan penilaian
5. Prinsip-prinsip penilaian
6. Teknik penilaian
7. Aspek yang dinilai
8. Sepuluh langkah penilaian
9. Hubungan penilaian dengan pembelajaran
C. Tujuan penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini sebagai berikut:
1. Mengkaji dan memberikan informasi pengertian penilaian
2. Memberikan informasi tentang persamaan dan perbedaan assesmen dan evaluasi
3. Memberikan informasi tentang fungsi penilaian
4. Memberikan informasi tentang tujuan penilaian
5. Memberikan informasi tentang prinsip-prinsip penilaian
6. Memberikan informasi tentang teknik penilaian
7. Memberikan informasi tentang aspek yang Dinilai
8. Memberikan informasi tentang sepuluh langkah penilaian
9. Mengetahui hubungan penilaian dengan pembelajaran
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Penilaian
Istilah penilaian dalam bahasa Inggris terdapat dua kata yakni assesment dan evaluation. Arti
dari kedua bahasa tersebut berbeda, perbedaan itu dapat kita kaji dalam bidang pendidikan.
1. Penilaian pedidikan (educational assesment)
Penilaian pedidikan (educational assesment) adalah Educational assessment is the
process of documenting, usually in measurable terms, knowledge, skill, attitudes, and beliefs
(Glossary of Useful Terms, SABES Home Page). Yang artinya penilaian pendidikan adalah
proses mendokumentasikan,biasanya dalam hal terukur, pengetahuan,
keterampilan, sikap, dan keyakinan. (Wikipedia, the free encyclopedia). Dalam pendidikan,
penilaian merujuk pada berbagai metode atau alat yang menggunakan pendidik untuk
mengevaluasi, mengukur, dan mendokumentasikan kesiapan akademik, kemajuan belajar,
keterampilan akuisisi, atau kebutuhan pendidikan peserta didik.
Penilaian biasanya dirancang untuk mengukur bagian tertentu dari pembelajaran-
misalnya, tingkat pengetahuan mahapeserta didik sudah memiliki konsep atau keterampilan
guru berencana untuk mengajar atau kemampuan untuk memahami dan menganalisis
berbagai jenis teks dan bacaan. Penilaian juga digunakan untuk mengidentifikasi kelemahan
individu peserta didik dan kekuatan sehingga pendidik dapat memberikan dukungan
khusus terhadap pembelajaran tersebut, program pendidikan, atau pelayanan sosial. Selain
itu, penilaian yang dikembangkan oleh beragam kelompok dan individu, termasuk guru,
administrator distrik, universitas, perusahaan swasta, negara departemen pendidikan, dan
kelompok-kelompok yang mencakup kombinasi dari individu-individu dan lembaga.
C. Fungsi Penilaian
Penilaian merupakan kegiatan yang sangat penting dalam pembelajaran. Kegiatan ini
merupakan salah satu dari empat tugas pokok guru. Keempat tugas tersebut adalah
merencanakan, menilai keberhasilan pengajaran, dan memberikan bimbingan. Terhadap
seluruh komponen kegiatan proses pembelajaran penilaian memberikan sumbangan yang
cukup berarti. Sehubungan dengan ini, dalam kurikuum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP),
fungsi penilaian digunakan sebagai acuan untuk memperbaiki kegiatan-kegiatan proses
pembelajaran, acuan untuk menentukan kenaikan kelas dan kelulusan, alat untuk menyeleksi,
alat untuk penempatan, dan alat untuk memberikan motivasi belajar peserta didik.
Menurut Nana Sudjana ( dalam Jihad, 2008: 56) fungsi penilaian sebagai: (a) alat untuk
mengetahui tercapai tidaknya tujuan instruksional; (b) umpan balik bagi perbaikan proses
pembelajaran; (c) dasar dalam menyusun laporan kemajuan peserta didik kepada
orangtuanya. Dengan demikian penilaian berfungsi sebagai pemantau kinerja komponen-
kompnen pembelajaran untu mencapai tujuan yang diharapkan.
Fungsi penilaian dibedakan menjadi dua yakni fungsi hasil belajar dan fungsi evaluasi
program pengajaran.
1. Fungsi Hasil Belajar
a. Fungsi Formatif
Adalah penilaian yang dilaksanakan pada akhir program belajar mengajar untuk
melihat tingkat keberhasilan proses belajar mengajar itu sendiri. Dengan demikian, penilaian
formatif berorientasi kepada proses belajar mengajar. Penilaian ini dapat memberikan
informasi yang berupa umpan balik baik bagi guru/dosen maupun bagi peserta
didik/mahapeserta didik.
b. Fungsi Sumatif
Penilaian sumatif dilaksanakan pada akhir program pengajaran, misalnya pada akhir
semester atau akhir tahun ajaran. Tujuannya adalah untuk melihat hasil yang dicapai oleh
peserta didik , yakni seberapa jauh tujuan-tujuan kurikuler dikuasai oleh peserta didik.
Penilaian ini berorientasi prosuk bukan proses.
c. Fungsi Diagnostik
Penilaian untuk mengungkapkan kesulitan-kesulitan / kelemahan - kelemahan peserta
didik serta faktor penyebabnya. Prosesnya dapat dilakukan pada permulaan pembelajaran,
selama penbelajaran berlangsung ataupun pada akhir pembelajaran. Penilaian ini
dilaksanakan untuk keperluan bimbingan belajar, pengajaran remedial, menemukan kasus-
kasus, dan lain-lain.
d. Fungsi Selektif
Penilaian dapat dipakai untuk menyeleksi masukan (input) dan disesuaikan dengan
ruangan , tempat duduk atau fasilitas lain yang tersedia. Penilaian yang bertujuan untuk
keperluan seleksi, misalnya ujian sarinagn masuk kelemba pendidikan tertentu.
e. Fungsi Motivasi
Penilaian dipakai untuk memotivasi peserta didik untuk belajar menjadi lebih tinggi,
terutama bagi peserta didik yang ingin menunjukkan kemampuannya.
D. Tujuan penilaian
Dalam pedoman penilaian Depdikbud (1994), tujuan penilaian adalah untuk
mengetahui kemajuan belajar peserta didik, untuk perbaikan dan peningkatan kegiatan belajar
peserta didik serta sekaligus memberi umpan balik bagi perbaikan pelaksanaan kegiatan
belajar. Penilaian secara sistematis dan berkelanjutan untuk: (1) menilai hasil belajar peserta
didik di sekolah (2) mempertanggungjawabkan penyelenggaraan pendidikan kepada
masyarakat; dan (3) mengetahui mutu pendidikan di sekolah (Kep. Mendiknas No.
012/U/2001)
Penilaian memiliki tujuan yang sangat penting dalam pembelajaran, diantaranya untuk
grading, seleksi, mengetahui tingkat penguasaan kompetensi, bimbingan diagnosis, dan
prediksi.
1. Sebagai grading, penilain ditujukan untuk menentukan atau membedakan kedudukan hasil
kerja peserta didik dibandingkan dengan peserta didik lain. Penilaian ini akan menunjukakan
kedudukan peserta didik dalam urutan dibandingkan dengan anak lain . karena itu fungsi
penilain untuk grading ini cenderung membandingkan anak dengan anak lain sehingga lebih
mengacu kepada penilaian acuan norma (norm referenced assesment).
2. Sebagai alat seleksi, penilaian ditujukan untuk memisahkan antara peserta didik yang
masung dalam kategori tertentu dan yang tidak. Peserta didik yang boleh masuk atau tidak di
sekolah tertentu.
3. Untuk menggambarkan sejauh mana seorang peserta didik telah menguasai kompetensi.
4. Sebagai bimbingan, penilaian bertujuan untuk mengevaluasi hasil belajar peserta didik dalam
rangka membantu peserta didik memahami dirinya, membuat keputusan tentang langkah
berikutnya, baik pemilihan program, pengembangan kepribadian maupun untuk penjurusan.
5. Sebagai alat diagnosis, penilaian bertujuan untuk menunjukkan kesulitan belajar yang
dialami peseta didik dan kemungkinan prestasi yng bisa dikembangkan. Ini akan membantu
guru menentukan apakah seseorang perlu remedial atau pengajayaan
6. Sebgai alat prediksi, penilaian bertujuan untuk mendapatkan informasi yang dapat
memprediksi bagaimana kinerja peserta didik pada jenjang pendidikan berikutnya atau dalam
pekerjaan ynag sesuai. Contoh dari penilaian ini adalah tes bakat skolastik atau tes potensi
akademik.
E. Prinsip- prinsip Penilaian
Menurut Jihad (2008: 63) Sistem penilaian dalam pembelajaran, baik pada penilaian
berkelanjutan maupun penilaian akhir, hendaknya dikembangkan berdasarkan sejumlah
pinsip sebagai berikut:
1. Menyeluruh
Penguasaan kompetensi/kemampuan dalam mata pelajaran hendaknya menyeluruh,
baik menyangkut standar kompetensi, kemampuan dasar serta keseluruhan indikator
ketercapaian, baik menyangkut domain kognitif (pengetahuan), afektif (sikap, perilaku, dan
nilai), serta psikomotor (keterampilan), maupun menyangkut evaluasi proses dan hasil
belajar.
2. Berkelanjutan
Penilaian dilakukan secara berkelanjutan ( direncanakan dan dilakukan terus menerus)
guru mendapatkan gambaran yang utuh mengenai perkembangan hasil belajar peserta didik
sebagai dampak langsung (dampak instruksional/pembelajaran) maupun dampak tidak
langsung (dampak pengiring/nurturan effect) dari proses pembelajaran.
3. Berorientasi pada indikator ketercapaian
Sistem penilaian dalam pembelajaran harus mengacu pada indikator ketercapaian
yang sudah ditetapkan berdasarkan kemampuan dasar/kemampuan minimal dan standar
kompetensinya.
4. Sesuai dengan pengalaman belajar
Sistem penilaian dalam pembelajaran harus disesuaikan dengan pengalaman
belajarnya.
9. Buat Keputusan
Membuat keputusan lebih komplek dari membuat kesimpulan. Karakteristik
kesimpulan yang dibuat guru hendaknya memenuhi kriteria: Sederhana, Fleksibel, dan
Objektif. Sederhana: maksudnya agar mudah melaksanakannya, tidak membutuhkan waktu
yang banyak, dan mudah dipahami. Fleksibel masudnya adalah bermanfaat untuk keputusan-
keputusan yang komplek, yang memuat beberapa alternative. Fleksibel masudnya adalah
bermanfaat untuk keputusan-keputusan yang komplek, yang memuat beberapa alternative.
10. Laporan
A. Kesimpulan
1. Istilah penilaian dalam bahasa Inggris terdapat dua kata yakni
assesment dan evaluation. Arti dari kedua bahasa tersebut berbeda, perbedaan itu dapat kita
kaji dalam bidang pendidikan.
a. assessment atau penilaian adalah proses pengumpulan berbagai data yang bisa memberikan
gambaran perkembangan belajar siswa, menjelaskan dan menafsirkan hasil pengukuran
(kuantifikasi suatu objek, sifat, perlaku dan lain-lain), menggambarkan informasi tentang
sejauh mana hasil belajar siswa atau ketercapaian kompetensi (rangkaian kemampuan) siswa.
b. evaluasi adalah adalah kegiatan atau upaya yang meliputi pengukuran dan penilaian yang
direncanakan untuk mendukung tercapainya tujuan (program, produksi, prosedur). Untuk
selanjutnya hasil dari kegiatan atau upaya tersebut digunakan sebagai bahan pengambilan
keputusan atas objek yang dievaluasi.
2. Persamaan dan perbedaan asesmen dan evaluasi
Antara asesmen dan evaluasi memiliki persamaan yaitu keduanya mempunyai
pengertian untuk membuat keputusan dan menilai suatu objek. Dan alat yang digunakan
untuk mengumpulkan informasi pada keduannya dapat berupa tes.
3. Fungsi penilaian
Menurut Nana Sudjana ( dalam Jihad, 2008: 56) fungsi penilaian sebagai: (a) alat untuk
mengetahui tercapai tidaknya tujuan instruksional; (b) umpan balik bagi perbaikan proses
pembelajaran; (c) dasar dalam menyusun laporan kemajuan peserta didik kepada
orangtuanya.
Selain itu fungsi penilaian dibedakan dibedakan menjadi dua yakni fungsi hasil belajar
dan fungsi evaluasi program pengajaran.
4. Tujuan penilaian
Penilaian memiliki tujuan yang sangat penting dalam pembelajaran, diantaranya untuk
grading, seleksi, mengetahui tingkat penguasaan kompetensi, bimbingan diagnosis, dan
prediksi.
5. Prinsip- prinsip Penilaian
Menurut Jihad (2008: 63) prinsip penilaian diantaranya menyeluruh, berkelanjutan,
berorientasi pada indikatot ketercapaian, sesuai dengan pengalam belajar.
Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur
pencapai hasil belajar peserta didik. (PP RI No 19 tahun 2005, pasal 1 ayat 17). Dalam
penilaian kriteria penilaian hendaknya memenuhi kriteria: validitas, reliabelitas, terfokus
pada kompetensi, keseluruhan/komprehensif, objektivitas, dan mendidik.
6. Teknik penilaian terdiri dari tes dan non tes.
7. Sesuai dengan kemampuan dasar yang ingin dicapai , maka pengujian harus mencakup:
proses belajar dan hasil belajar.
8. Menurut Tenbrink (1974), bahwa penilaian memiliki 10 langkah.
9. Penilaian yang diadakan guru bertujuan untuk mengetahui sejauh mana peserta didik telah
belajar dan mencapai apa yang diinginkan guru untuk dipelajari peserta didik mereka.
Sementara pembelajaran menjamin bahwa peserta didik mereka tersebut
mempelajarinya. Untuk terjadinya hal ini, penilaian-penilaian, tujuan-tujuan belajar, dan
strategi-strategi butuh untuk dirancang secara berhubungan/memenuhi satu sama lain
sehingga ketiga komponen tersebut saling menguatkan satu sama lain.
B. Saran
Dengan mengetahui kegiatan penilaian diharapkan bisa membantu memberikan
pengetahuan kepada guru agar bisa memahami cara mendiagnosa kelebihan dan kelemahan
peserta didik termasuk metode yang digunakan apakah sudah tepat atau belum lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Nana Sudjana. 2006. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya
Rasyid, Harun dan Mansur, (2007). Penilaian Hasil Belajar. Bandung : PT. Wacana Prima
Zainul, A. & Nasoetion, N. 1993. Penilaian Hasil Belajar, Depdikbud:Pusat Antar Universitas.
Http://Google.com/Penilaian-hasil-belajar.hlm