Anda di halaman 1dari 9

TUGAS MEDIA PEMBELAJARAN BSI

PENILAIAN

Disusun Oleh Kelompok IV:

1) Audrey S Y Kabes
2) Anselina Kambu
3) Delila Mirino
4) Dince Ida Yembise
5) Enggelina Kubelaborbir
6) Marselina Kambu
7) Rosmeri Wafom
8) Victoria Djonler

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan


Universitas Victory Sorong

November 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang maha ESA karena atas berkat dan rahmatnya sehingga
makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini merupakan tugas mata
kuliah Media pembelajaran bsi.Tujuan dari pembuatan makalah ini agar kami sebagai
mahasiswa dapat mengetahui siklus pengembangan media khususnya tentang penilaian .
Makalah yang kami buat masih jauh dari kata sempurna, untuk itu kami meminta kritik dan
saran dari setiap pembaca untuk penyempurnaan pembuatan makalah ini kedepannya.
Makalah ini dapat diselesaikan berkat bantuan beberapa pihak dan berbagai sumber, oleh
sebab itu kami ucapkan terima kasih telah memberikan masukan demi kelengkapan makalah
ini.
DAFTAR ISI

JUDUL…………………………………………………………………………………………i
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………..…..ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………..…iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG…………………………………...................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH…………………………..…….………………………….…2
1.3 MANFAAT……………………………………..………………………………………3

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Dari Penilaian?
2.2 Tujuan Atau Fungsi Penilaian?
2.3 Apa Prinsip-Prinsip Penilaian?
2.4 Apa Sajakah Alat-Alat Penilaian?

BAB III PENUTUP


3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN
3.3 DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Istilah evaluasi berasal dari bahasa Inggris yaitu “Evalution”. Dalam buku Essentials of
Educational Evaluation karangan Edwin Wand dan Gerald W. Brown dikatakan bahwa: evaluasi
adalah suatu tindakan atau proses untuk menentukan nilai daripada sesuatu. Dari pendapat
tersebut maka evaluasi pendidikan adalah tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai
segala sesuatu yang ada hubungannya dengan dunia pendidikan. Evaluasi tidak sama arti dengan
pengukuran (measurement). Menurut Wand dan Brown pengukuran adalah suatu tindakan atau
proses untuk menentukan luas atau kuantitas daripada sesuatu. Dari definisi evaluasi (penilaian)
dan definisi pengukuran (measurement) yang telah disebutkan. Maka dapat diketahui dengan jelas
perbedaan antara penilaian dan pengukuran. Penilaian akan memberikan jawaban terhadap
pertanyaan “how much”, sedangkan penilaian akan memberikan jawaban terhadap pertanyaan
“what value”. Oleh karena itu makalah ini akan membahas tentang pengertian penilaian, tujuan
atau fungsi penilaian, prinsip-prinsip penilaian, alat-alat evaluasi atau penilaian.

Rumusan Masalah

a. pengertian dari penilaian?


b. tujuan atau fungsi dari penilaian?
c. Apa prinsip-prinsip penilaian?
d. Apa sajakah alat-alat penilaian?

Manfaat
a. Untuk memberikan umpan balik bagipeserta didik agar mengetahui kekuatan dan
kelemahannya dalam proses pencapaian kompetensi
b. Untuk mengetahui kemajuan dan mendiagnosis kesulitan belajar yang dialami peserta
didik sehingga dapat dilakukan pengayaan dan remedial
c. Untuk umpan balik bagi guru untuk memperbaiki metode,pendekatan,kegiatan,dan sumber
belajar yang digunakan
d. Untuk masukan guru guna merancang kegiatan belajar
e. Untuk memberikan informasi kepad orang tua tentang evektifitas pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN

Pengertiaan Penilaian

Penilaian adalah proses sistematis meliputi pengumpulan informasi (angka atau deskripsi verbal),
analisis, dan interpretasi untuk mengambil keputusan. Sedangkan penilaian pendidikan adalah
proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar
peserta didik. Untuk itu, diperlukan data sebagai informasi yang diandalkan sebagai dasar
pengambilan keputusan. Dalam hal ini, keputusan berhubungan dengan sudah atau belum
berhasilnya peserta didik dalam mencapai suatu kompetensi. Jadi, penilaian merupakan salah satu
pilar dalam pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang berbasis
kompetensi. Dalam hubungan dengan kegiatan pengajaran, Norman E. Gronlund (1976)
merumuskan pengertian evaluasi adalah :"Evaluation ... A systematic process of determining the
extent to which instructional objectives are achieved by pupils". (Evaluasi adalah suatu proses
yang sistematis untuk menentukan atau membuat keputusan sampa sejauh mana tujusan-tujuan
telah dicapai oleh siswa). Sedangkan, Wrightstone dan kawan-kawan mengemukakan rumusan
evaluasi pendidikan sebagai berikut: "Educational evaluation is the estimation of the growth and
progress of pupils toward objectives or value in the curriculum". (Evaluasi pendidikan adalah
penaksiran terhadap pertumbuhan dan kemajuan siswa ke arah tujuan-tujuan atau nilai - nilai yang
telah ditetapkan didalam kurikulum.

Penilaian merupakan suatu proses yang dilakukan melalui langkah-langkah perencanaan,


penyusunan alat penilaian, pengumpulan informasi melalui sejumlah bukti yang menunjukkan
pencapaian hasil belajar peserta didik, pengolahan, dan penggunaan informasi tentang hasil
belajar peserta didik. Penilaian dilaksanakan melalui berbagai bentuk antara lain: penilaian unjuk
kerja (performance), penilaian sikap, penilaian tertulis (paper and pencil test), penilaian proyek,
penilaian melalui kumpulan hasil kerja/karya peserta didik (portfolio), dan penilaian diri.
Penilaian hasil belajar baik formal maupun informal diadakan dalam suasana yang
menyenangkan, sehingga memungkinkan peserta didik menunjukkan apa yang dipahami dan
mampu dikerjakannya. Hasil belajar seorang peserta didik tidak dianjurkan untuk dibandingkan
dengan peserta didik lainnya, tetapi dengan hasil yang dimiliki peserta didik tersebut sebelumnya.
Dengan demikian peserta didik tidak merasa dihakimi oleh guru tetapi dibantu untuk mencapai
apa yang diharapkan.

 Tujuan Penilaian
Dengan mengetahui makna penilaian ditinjau dari berbagai segi dalam sistem pendidikan, maka
dengan cara lain dapat dikatakan bahwa tujuan atau fungsi penilaian ada beberapa hal:

Penilaian bersifat selektif

Dengan cara mengadakan penilaian guru mempunyai cara untuk mengadakan seleksi atau
penilaian terhadap siswanya. Penilaian itu sendiri mempunyai berbagai tujuan, antara lain:
1) Untuk memilih siswa yang dapat diterima di sekolah tertentu.
2) Untuk memilih siswa yang dapat naik ke kelas atau tingkat berikutnya.
3) Untuk memilih siswa yang seharusnya mendapatkan beasiswa.
4) Untuk memilih siswa yang sudah berhak meninggalkan sekolah, dan sebagainya.
Penilaian berfungsi diagnostik

Apabila alat yang digunakan dalam penilaian cukup memenuhi persyaratan, maka dengan
melihat hasilnya, guru akan mengetahui kelemahan siswa. Di samping itu, diketahui pula sebab-
sebab kelemahan itu. Jadi dengan mengadakan penilaian, sebenarnya guru mengadakan diagnosis
kepada siswa tentang kebaikan dan kelemahannya. Dengan diketahuinya sebab-sebab kelemahan
ini, akan lebih mudah dicari cara untuk mengatasinya.

Penilaian berfungsi sebagai penempatan

Sistem baru yang kini banyak dipopulerkan di negara barat, adalah sistem belajar sendir. Belajar
sendiri dapat dilakukan dengan cara mempelajari sebuah paket belajar, baik itu berbentuk modul
maupun paket belajar yang lai. Sebagai alasan dari timbulnya sistem ini adalah adnya pengakuan
yang besar terhadap kemampuan individual. Setiap siswa sejak lahirnya telah membawa bakat
sendiri-sendiri sehingga pelajaran akan lebih efektif apabila disesuaikan dengan pembawaan yag
ada. Akan tetapi disebabkan karena keterbatasan sarana dan tenaga, pendidikan yang bersifat
individual kadang-kadang sukar sekali dilaksanakan. Pendekatan yang lebih bersifat melayani
perbedaan kemampuan, adalah pengajaran secara kelompok. Untuk dapat menentukan dengan
pasti dikelompok mana seorang siswa harus ditempatkan, gunakan suatu penilaian. Sekelompok
siswa yang mempunyai hasil penilaian yang sama, akan berada dalam kelompok yang sama dalam
belajar.

Penilaian berfungsi sebagai pengukur keberhasilan


Fungsi keempat dari penilaian ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana suatu program
berhasil diterapkan. Keberhasilan program ditentukan oleh beberapa faktor yaitu faktor guru,
metode mengajar, kurikulum, sarana dan sistem administrasi.

 Prinsip-prinsip penilaian

a. Mengacu ke kemampuan (competency referenced)

Penilaian kelas perlu disusun dan dirancang untuk mengukur apakah siswa telah menguasai
kemampuan sesuai dengan target yang ditetapkan dalam kurikulum. Materi yang dicakup dalam
penilaian kelas harus terkait secara langsung dengan indikator pencapaian kemampuan tersebut.
Ruang lingkup materi penilaian disesuaikan dengan tahapan materi yang telah diajarkan serta
pengalaman belajar siswa yang diberikan. Materi penugasan atau ulangan harus betul-betul
merefleksikan setiap kemampuan yang ditargetkan untuk dikuasai siswa. Materi yang tidak
langsung terkait dengan kemampuan tidak perlu dicakup dalam penilaian di kelas. Namun
demikian, guru tetap dapat mencatat hal-hal tersebut sebagai bahan dalam melakukan analisis dan
umpan balik hasil penilaian.

b. Berkelanjutan (continuous)

Penilaian yang dilakukan di kelas oleh guru harus merupakan proses yang berkelanjutan dalam
rangkaian rencana mengajar guru selama satu semester dan tahun ajaran. Rangkaian aktivitas
penilaian kelas yang dilakukan oleh guru melalui tugas, pekerjaan rumah (PR), ulangan harian,
ulangan tengah dan akhir semester, serta akhir tahun ajaran merupakan proses yang
berkesinambungan dan berkelanjutan selama satu tahun ajaran.

c. Didaktis

Alat yang akan digunakan untuk penilaian kelas berupa tes maupun non-tes harus dirancang baik
isi, format, maupun tata letak (lay out) dan tampilannya agar siswa menyenangi dan nenikmati
kegiatan penilaian. Perancangan bahan penilaian yang kreatif dan menarik dapat mendorong
siswa untuk menyelesaikan tugas penilaian, baik yang bersifat individual maupun kelompok
dengan penuh antusias dan menyenangkan. Alat penilaian kelas seperti ini dapat menumbuhkan
rasa keingintahuan siswa lebih dalam dan mendorong belajar lebih giat.

d. Menggali informasi

Penilaian kelas yang baik harus dapat memberikan informasi yang cukup bagi guru untuk
mengambil keputusan dan umpan balik. Pemilihan metode, teknik dan alat penilaian yang tepat
sangat menentukan jenis informasi yang ingin digalidari proses penilaian kelas. Acuan sederhana
yang dapat digunakan guru adalah prinsip “sedikit tapi banyak” (less is more). Prinsip ini
dimaksudkan agar guru melakukan penilaian dengan cakupan materi dan kemampuan yang tidak
terlalu banyak tetapi informasi yang diperoleh dari penilaian tersebut sangat dalam dan luas. Oleh
karenanya, bentuk soal dan penugasan yang terbuka, seperti soal uraian dan pemecahan masalah
sangat dianjurkan untuk ulangan harian yang disiapkan guru. Sebaiknya, bentuk soal lebih
tertutup, seperti pilihan ganda dan uraian terstruktur, lebih dianjurkan untuk penilaian yang
materinya bersifat luas dan komprehensif seperti pada ulangan akhir semester dan dan akhir tahun
ajaran.

e. Melihat yang benar dan yang salah

Dalam melaksanakan penilaian, guru hendaknya melakukan analisis terhadap hasil penilaian dan
kerja siswa secara seksama untuk melihat adanya kesalahan yang secara umum terjadi pada siswa
sekaligus melihat hal-hal positif yang diberikan siswa. Hal-hal positif tersebut dapat berupa,
misalnya, jawaban benar yang diberikan siswa di luar perkiraan atau cakupan yang ada pada guru.
Siswa yang memiliki kecerdasan, pengetahuan dan pengalaman sangat mungkin memberikan
jawaban dan penyelesaian masalah yang tidak tersedia pada bahan yang dianjurkan di kelas.
Demikian juga, melihat pola kesalahan yang umum dilakukan siswa dalam menjawab dan
menyelesaikan masalah untuk materi serta kompetensi tertentu sangat membantu guru dalam
melakukan perbaikan dan penyesuaian program belajar mengajar. Analisis terhadap kesalahan
jawaban dan penyelesaian masalah yang diberikan siswa sangat berguna untuk menghindari
terjadinya miskonsepsi dan ketidakjelasan dalam proses pembelajaran. Guru hendaknya
memberikan penekanan terhadap kesalahan-keslahan yang bersifat umum tersebut.

 Alat penilaian

Alat penilaian dapat berupa Tes dan Non tes.

Tes mencakup: tertulis, lisan, atau perbuatan, catatan harian perkembangan siswa dan portofolio.
Penggunaan bentuk alat penilaian juga disesuaikan dengan kemampuan masing-masing peserta
didik. Tes ini ada yang diberikan secara lisan,(menuntut jawaban secara lisan), ada tes tulisn
menuntut jawaban secara tulisan), dan ada tes tindakan(menuntut jawaban dalam bentuk
perbuatan)

BAB III

PENUTUP

 Kesimpulan
Pengertian penilaian sendiri adalah proses sistematis meliputi pengumpulan informasi (angka atau
deskripsi verbal), analisis, dan interpretasi untuk mengambil keputusan. Sedangkan penilaian
pendidikan adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan pencapaian
hasil belajar peserta didik. Tujuan atau fungsinya adalah penilaian bersifat selektif, penilaian
bersifat diagnostik, penilaian bersifat penempatan, penilaian bersifat sebagai pengukur
keberhasilan. Adapun itu penilaian juga mempunyai berbagai prinsip, yaitu Mengacu ke
kemampuan (competency referenced), berkelanjutan (continous), didaktis, menggali informasi,
melihat hal yang benar dan salah. Evaluasi atau penilaian juga mempunyai alat yang berperan di
dalamnya. Untuk menggunakan alat dengan benar di perlukan beberapa teknik yang benar pula.
Teknik yang di gunakan untuk penilaian adalah teknik nontes dan teknik tes. Untuk teknik nontes
dibagi dalam beberapa macam, seperti skala bertingkat, kuesioner, daftar cocok, wawancara,
pengamatn, dan riwayat. Selain teknik nontes juga ada teknik tes. Macam-macamnya yaitu ditinjau
dari segi penyusunannya,seperti tes buatan guru,buatan orang lain,tes standart yang
distandarisasikan. Jika ditinjau dari segi bentuk jawaban yaitu tes tindakan dan tes verbal.

 Saran

 Daftar Pustaka
- http://zuniaervin.blogspot.com/2013/05/makalah-penilaian-media-pembelajaran.html
-makalah-penilaian-media.scridb

 Tujuan Penilaian

Penilaian bertujuan memberikan masukan informasi secara komprehensif tentang hasil belajar
peserta didik , baik dilihat ketika jam pembelajaran berlangsung maupun dilihat dari hail akhirnya,
dengan menggunakan berbagai cara penilaian sesuai dengan kompetensi yang diharapkan dapat
dicapai oleh peserta didik.

Anda mungkin juga menyukai