Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

JENIS – JENIS TES

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Evaluasi Pembelajaran


Dosen Pengampu: Dede Kurnia Adiputra M.Pd

Disusun Oleh : Kelompok 5


Risnawati (F4322321061)
Sigit Susetiadi (F4322321065)
Siti Aisyah (F4322321120)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


UNIVERSITAS SETIA BUDHI RANGKASBITUNG
2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT., Yang Maha Pengasih lagi
Maha Penyayang yang telah memberikan kemudahan dan petunjuk dalam penyusunan
Makalah ini. Sholawat dan salam tetap tercurahkan kepada kekasih-Nya tercinta suri
tauladan kita semua Rasulullah SAW., keluarganya, para sahabat, dan seluruh kaum
muslimin yang mengikuti sunnahnya sampai akhir hayat.
Selain itu dalam penulisan Makalah ini penulis merasa berhutang budi kepada
berbagai pihak terutama kepada Dosen Pengampu Bpk Dede Kurnia Adiputra M.Pd yang
telah memberikan bimbingan dengan penuh sabar dan iklas atas bimbingan tersebut penulis
tidak dapat membalas berupa apapun kecuali mengucapkan terimah kasih seraya
mengharapkan limpahan rahmat dari Allah SWT., sehingga segala kebaikan itu
mendapatkan pahala di sisi Allah SWT.
Akhirnya penulis menyadari bahwa penulisan Makalah ini tentunya disana-sini
masih terdapat kelemahan ataupun kekurangan maka penulis mengharapkan kritik dan saran
yang konstruktif dari pihak manapun demi kesempurnaan makalah ini, semoga Makalah ini
dapat bermanfaat bagi kita semua.

Rangkasbitung, 12 Maret 2024

Tim Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................1
DAFTAR ISI............................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................3
A. Latar Belakang...................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah..............................................................................................................3
C. Tujuan Penulisan................................................................................................................3
D. Metode Penulisan...............................................................................................................3
BB II PEMBAHASAN............................................................................................................4
A. Pengertian Evaluasi Pembelajaran.....................................................................................4
B. Pengertian Tes....................................................................................................................4
C. Jenis – Jensi Tes.................................................................................................................5
BAB III PENUTUP.................................................................................................................9
A. Kesimpulan........................................................................................................................9
B. Saran..................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................10

BAB I

2
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan salah satu sarana peningkat kualitas hidup manusia. Lembaga
pendidikan, sekolah misalnya memegang peranan yang cukup penting dalam proses
pendidikan. Guru sebagai pelaksana pendidikan juga berperan sebagai pendidik sekaligus
fasilitator yang mengarahkan siswanya untuk mencapai tujuan pendidikan.
Untuk mencapai tujuan pendidikan, seorang guru harus mengadakan evaluasi. Dengan
evaluasi, maka maju dan mundurnya kualitas pendidikan dapat diketahui, dan dengan
evaluasi pula, kita dapat mengetahui titik kelemahan serta mudah mencari jalan keluar untuk
berubah menjadi lebih baik ke depan.
Oleh karena itu, penting bagi seorang guru untuk mengetahui genre, analisis, jenis-
jenis tes dalam evaluasi pengajaran. Tes yang di gunakanpun harus sesuai dengan standar
yang berlaku untuk menilai dan mengevaluasi jalannya proses pendidikan sehingga hasil
evaluasi pun dapat diterima dan digunakan untuk membuat berbagai putusan yang berkaitan
dengan pengajaran dan pendidikan.
B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan evaluasi pembelajaran?


2. Apakah yang dimaksud dengan test?
3. Apa saja jenis-jenis tes yang digunakan dalam evaluasi pembelajaran?

C. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui pengerian evaluasi pembelajaran.


2. Mengetahui pengertian test dalam evaluasi pembelajaran.
3. Mengetahui jenis-jenis tes yang digunakan dalam evaluasi pembelajaran.

D. Metode Penulisan

Makalah ini disusun berdasarkan beberapa literatur dan buku sumber yang berkenaan
dengan evaluasi pembelajaran khususnya genre, analisis dan jenis-jenis tes dalam evaluasi
pembelajaran.

BAB II

3
PEMBAHASAN

A. Pengertian Evaluasi Pembelajaran

Evaluasi dapat diartikan sebagai suatu tindakan yang terorganisir dan terencana
terhadap suatu objek dengan menggunakan beberapa instrumen penilaian yang hasilnya
dipertimbangkan untuk pengambilan keputusan. Senada dengan Zainal Arifin dalam bukunya
yang berjudul Evaluasi Pembelajaran, “pada hakikatnya evaluasi adalah suatu proses yang
sistematis dan berkelanjutan untuk menentukan kualitas (nilai dan arti) dari suatu,
berdasarkan pertimbangan dan kriteria tertentu dalam rangka pembuatan keputusan.”
Menurut Carl H. Witherington (1952) dalam zainal (2009:5) “an evaluation is a
declaration that something has or does not have value”. Lebih lanjut lagi, Worthen
menjelaskan bahwa “Evaluation uses inquiry and judgement methods, including (1)
determining standards for judging qulity and deciding weather those standards should be
relative or absolute, (2) collecting relevant information and, (3) appyling the standards to
determine value, quality, utility, effectiveness, or significance”.
Sedangkan pembelajaran merupakan kegiatan belajar yang dilakukan oleh peserta
didik dengan melibatkan seluruh aspek baik intelektual maupun emosional sehingga terjadi
perubahan tingkah laku pada peserta didik. Zainal Arifin mendeskripsikan pembelajaran
sebagai kegiatan yang sistematis dan bersifat interaktif antara pendidik, peserta didik dan
sumber belajar serta lingkungan sehingga tercipta kondisi belajar yang nyaman baik didalam
kelas maupun diluar, bertatap muka atau tidak untuk menguasai kompetensi yang telah
ditentukan.
Senada dengan zainal, ahli lain mengatakan bahwa “learning is no longer the
exclusive domain of school. It is also well estabilished that many reasons may motivate
people to have their learning officially recognized”.
Dari beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa evaluasi pembelajaran adalah
suatu proses atau kegiatan yang sistematis dan berkesinambungan yang berkaitan dengan
proses pembelajaran dalam rangka menimbang dan menilai sesuatu berdasarkan informasi
yang relevan dan standar tertentu sebagai tolak ukur pengambilan keputusan.

B. Pengertian Tes

Terdapat banyak intrumen yang dapat digunakan dalam proses evaluasi. Diantaranya
adalah tes. Tes merupakan salah satu cara untuk mengetahui kondisi siswa. Kondisi yang

4
dimaksud adalah prestasi belajar siswa. Pengertian lain mengenai tes adalah seperangkat
pertanyaan atau tugas yang diberikan kepada siswa untuk mengumpulkan informasi tentang
kemampuan, penguasaan atau aspek-aspek lain yang sejenis.
Oermann (2009:8) mengatakan bahwa “Tests are used frequently as an assessment
strategy. They can be used to assess students’ knowledge and skills prior to instruction, which
enables the teacher to gear instruction to the learners’ needs.” Senada dengan Oermann,
zainal (2009:118) menyatakan tes sebagai teknik yang digunakan dalam rangka
melaksanakan kegiatan pengukuran yang di dalamnya termuat pertanyaan atau tugas yang
harus di jawab atau dikerjakan oleh peserta didik untuk mengukur perilaku peserta didik.
Dari beberapa pengertian tersebut, dapat dipahami bahwa tes untuk mengetahui hasil belajar
peserta didik dan dari informasi tersebut guru dapat merencanakan pengajaran yang lebih
baik lagi.
C. Jenis-Jenis Tes
Sebagaimana yang kita ketahui bahwa “A number of decision by the teacher rely on
judgement about student’ learning that are founded on numerous and varied evaluation
activities.” Guru memegang peranan penting dalam proses evaluasi sebab gurulah yang dapat
menilai prestasi belajar siswanya secara riil. Oleh karena itu, seorang guru perlu mengetahui
intrumen apa saja yang ada dalam evaluasi pembelajaran yang salah satunya adalah test.
Tes bisa dibedakan menjadi beberapa macam. Pembagian beberapa jenis ini ditinjau dari
beberapa sudut pandang. Heaton (1998) membagi tes menjadi empat bagian:
1. Tes prestasi belajar (achievement test)
2. Tes penguasaan (proficiency test)
3. Tes bakat (aptitude test)
4. Tes diagnostik (diagnostic test)
Berikut ini adalah tes berdasarkan fungsinya sebagai alat pengukur perkembangan / kemajuan
belajar peserta didik:
1. Tes seleksi
Tes seleksi sering dikenal dengan istilah “ujian saringan” atau “ujian masuk”. Tes ini
dilaksanakan dalam rangka penerimaan calon mahasiswa baru, Dimana hasil tes
digunakan untuk memilih calon peserta didik yang tergolong paling baik dari sekian
banyak calon yang mengikuti tes. Tes seleksi dapat dilaksanakan secara lisan, secara
tertulis, dengan tes perbuatan, dan dapat pula dilaksanakan ketiga jenis tes tersebut
secara serempak.
2. Tes awal

5
Tes awal sering dikenal dengan pre-test. Tes jenis ini dilaksanakan dengan tujuan untuk
mengetahui sejauh manakah materi atau bahan Pelajaran yang akan diajarkan telah dapat
dikuasai oleh para peserta didik. Jadi tes awal adalah tes yang dilkasanakan sebelum
bahan Pelajaran diberikan kepada peserta didik.
3. Tes akhir
Tes akhir sering dikenal dengan istilah post-test. Tes akhir dilaksanakan dengan tujuan
unutk mengetahui akhir, dilaksanakan dnegan tujuan untuk mengetahui apakah semua
materi Pelajaran yangn tergolong penting sudah dapat dikuasai dengan sebaik - baiknya.
Jika hasil tes akhir itu lebih baik daripada tes awal, maka dapat diartikan bahwa program
pengajaran telah berjalan dan berhasil dengan sebaik - baiknya.
4. Tes diagnosik
Adalah tes yang dilaksanakan untuk menentukan secara tepat, jenis kesukaran yang
dihadapi oleh para peserta didik dalam suatu mata Pelajaran tertentu. Tes diagnosik juga
bertujuan ingin menemukan jawaban atas pertanyaan “apakah peserta didik dapat
menguasai pengetahuan yang merupakan dasar atau landasan untuk dapat menerima
pengetahuan selanjutnya.
5. Tes formatif
tes formatif adalah tes hasil belajar yang bertujuan untuk mengetahui, sudah sejauh
manakah peserta didik “telah terbentuk” (sesuai dengan tujuan pengajaran yang telah
ditentukan). Setelah mereka mengikuti proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu.
Perlu diketahui bahwa istilah “formatif” itu berasal dari kata “form” yang berarti
“bentuk”. Tes formatif ini biasa dilaksanakan di Tengah - tengah perjalanan program
pengajaran, yaitu dilaksanakan pada setiap kali satuan Pelajaran atau sub pokok bahasan
berakhir atau dapat diselesaikan.
6. Tes sumatif
Tes sumatif adalah tes hasil belajar yang dilaksanakan setelah sekumpulan satuan
program pengajaran selesai diberikan. Disekolah, tes ini dikenal dengan istilah “ujian
kelulusan” atau ujian “Ujian Nasional” (evaluasi belajar tahap akhir), dimana hasilnya
digunakan untuk mengisi nilai rapor atau mengisi ijazah (STTB). Tes sumatif ini
umumnya disusun atas dasar materi Pelajaran yang telah diberikan selama satu catur atau
satu semester. Tes sumatif dilaksanakan secara tertulis, agar semua siswa memperoleh
soal yang sama.
7. Tes intelegensi

6
Yakni tes yang dilaksanakan dengan tujuan untuk mengungkap untuk mengetahui
Tingkat kecerdasan seseorang.
8. Tes kemampuan
Yaitu tes yang dilaksanakan dengan tujuan untuk mengungkap kemampuan dasar atau
bakat khusus yang dimiliki oleh teste.
9. Tes sikap
Yakni salah satu jenis tes yang dipergunakan untuk mengungkap predisposisi atau
kecenderungan seseorang untuk melakukan suatu respon tertentu terhadap dunia
sekitarnya, baik berupa individu - individu maupun obyek - obyek tertentu.
10. Tes kepribadian
Yakni tes yang dilaksanakan dengan tujuan mengungkap ciri - ciri khas dari seseorang
yang banyak sedikitnya bersifat lahiriah, seperti gaya bicara, cara berpakaian, nada suara,
hobi atau kesenangan, dan lain - lain.
11. Tes hasil belajar
Sering dikenal dengan istilah tes pencapaian, yakni tes yang biasa digunakan untuk
mengungkap tingkat pencapaian atau prestasi belajar.
Sedangkan Brown (2004) menambahkan satu tes lagi yaitu tes penempatan
(placement test). Oermann (2009:9), juga menjelaskan bahwa Tests also may be used to place
students into appropriate courses. Placement tests, taken after the individual has been
admitted, provide data for determining which courses students should complete in their
programs of study.
Dalam bidang psikologi, tes dibagi menjadi empat jenis, yaitu:
1. Tes intelegensia umum, yaitu tes untuk mengukur kemampuan umum seseorang.
2. Tes kemampuan khusus, yaitu tes untuk mengukur kemampuan potensial dalam bidang
tertentu.
3. Tes prestasi belajar, yaitu tes untuk mengukur kempuan aktual sebagai hasil belajar.
4. Tes kepribadian, yaitu untuk mengukur karakteristik pribadi seseorang.
Berdasarkan jumlah peserta didik, tes dibagi menjadi dua Zainal (2009:118), yaitu:
1. Tes kelompok, yaitu tes yang diadakan secara kelompok. Guru akan berhadapan dengan
sekelompok peserta didik.
2. Tes perseorangan, yaitu tes yang dilakukan secara individu. Guru akan berhadapan dengan
seorang peserta didik.
Berdasarkan cara penyusunannya terbagi menjadi dua:

7
1. Tes buatan guru (techer-made test), yaitu tes yang disusun sendiri oleh guru yang akan
mempergunakan tes itu. Tes buatan guru ini dibedakan menjadi dua, yaitu:
a. Tes subjektif, yaitu tes kemajuan belajar yang memerlukan jawaban yang bersifat
pembahasan atau uraian kata-kata seperti: uraikan, jelaskan, mengapa, bagaimana,
bandingkan, simpulkan dan sebagainya.
b. Tes objektif, yaitu tes yang dalam pemeriksaannya dapat dilakukan secara objektif,
seperti menandai masing-masing pernyataan dengan melingkari huruf B jika pernyataan
itu benar dan melingkari huruf S jika pernyataan itu salah.
2. Tes yang dibakukan (standarized test), yaitu tes yang sudah memiliki derajaat validitas dan
reliabilitas yang tinggi berdasarkan percobaan terhadap sampel yang cukup besar dan
representatif.
Dilihat dari segi waktu yang disediakan bagi testee untuk menyelesaikan tes, tes dapat
dibedakan menjadi dua golongan, yaitu:
1. Power test, yaitu tes di mana waktu yang disediakan buat testee untuk menyelesaikan tes
tersebut tanpa dibatasi.
2. Speed test, yaitu tes di mana waktu yang disediakan buat testee untuk menyelesaikan tes
tersebut dibatasi.
Dilihat dari segi cara mengajukan pertanyaan dan cara memberikan jawabannya, tes dapat
dibedakan menjadi dua golongan, yaitu:
1. Tes tertulis (pencil and paper test), yaitu jenis tes dimana tester dalam mengajukan butir-
butir pertanyaan atau soalnya dilakukan secara tertulis dan testee memberikan jawabannya
juga secara tertulis. Tes tertulis terbagi menjadi dua, yaitu:
a. Tes tertulis formal, yaitu tes yang meliputi jumlah testee yang cukup besar yang
diselenggarakan oleh panitia resmi yang diangkat oleh pemerintah.
b. Tes tertulis nonformal, yaitu tes yang berlaku untuk tujuan tertentu yang dilaksanakan
langsung oleh pihak pelaksana dalam situasi semi resmi.
2. Tes lisan (nonpencil and paper test), yaitu tes dimana tester di dalam mengajukan
pertanyaan-pertanyaanatau soalnya dilakukan secara lisan, dan testee memberikan
jawabannya secara lisan pula.
Selain kedua jenis tes diatas, zainal (2009:149) menambahkan satu jenis tes lagi yang
termasuk dalam tes yang dilihat dari segi cara mengajukan pertanyaan dan memberi
jawaban yaitu tes perbuatan. Tes perbuatan atau tes praktik adalah tes yang menuntut
jawaban peserta didik dalam bentuk perilaku, tindakan, atau perbuatan.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan berbagai jenis tes yang umum digunakan dalam berbagai konteks, dapat
disimpulkan bahwa:
1. Tes memiliki beragam tujuan, mulai dari mengukur pengetahuan dan keterampilan hingga
mengevaluasi kepribadian dan potensi seseorang.
2. Setiap jenis tes memiliki metode evaluasi yang khas dan parameter yang digunakan untuk
mengukur hasilnya.
3. Tes dapat digunakan dalam berbagai bidang, termasuk pendidikan, psikologi, kesehatan,
dan industri, untuk memberikan informasi yang relevan dalam pengambilan keputusan.
4. Pemilihan jenis tes yang tepat harus didasarkan pada tujuan evaluasi dan kebutuhan
spesifik dari situasi atau subjek yang sedang dievaluasi.
5. Pentingnya memastikan bahwa tes yang digunakan memiliki validitas, reliabilitas, dan
keandalan yang cukup untuk menghasilkan hasil yang akurat dan dapat dipercaya.
6. Kepatuhan terhadap prinsip-prinsip etika dalam penggunaan tes, termasuk keadilan,
kesetaraan, dan kerahasiaan, sangat penting dalam proses evaluasi.
Dengan memahami berbagai jenis tes dan karakteristiknya, para praktisi dan peneliti
dapat menggunakan alat evaluasi dengan lebih efektif untuk memahami dan mengukur
berbagai aspek dari individu, kelompok, atau situasi yang sedang dievaluasi.

B.Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka peneliti dapat memberikan
saran-saran sebagai berikut:
1. Bagi Sekolah
Dengan adanya beragam jenis evaluasi yang ada. Sebaiknya sekolah dapat lebih bijaksana
lagi dalam menggunakan jenis evaluasi seperti apa yang akan digunakan oleh sekolah.
penggunaan jenis evaluasi harus dapat mengukur kompetensi dari tiap siswa dengan
memperhatikan karakteristik siswa dan materi yang telah diberikan oleh guru.

9
2. Bagi Guru
Hendaknya guru dapat membuat soal evaluasi dengan tepat dan bijaksana, dengan
mengutamakan karakteristik peserta didiknya. Dalam memberikan penilaian guru pun
harus bersikap objektif tanpa melihat siapa siswa itu dan latar belakangnya. Selain itu
penggunaan bentuk tes jawaban singkat harus lebih sering digunakan karena hal ini dapat
membangun pengetahuan siswa dalam menjawab pertanyaan yang diberikan.
3. Bagi Siswa
Meningkatkan prestasi belajarnya, dan juga bisa dijadikan acuan agar siswa bisa belajar
lebih tekun lagi agar mendapatkan prestasi belajar yang memuaskan.

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zainal. 2009. Evaluasi Pembelajaran. Cetakan ke-4. Bandung: PT


Remaja Rosdakarya.
Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumiaksara.
Oermann, H. Marilyn., et.al. 2009. Evaluation and Testing in Nursing Education. New York:
Spinger Publishing Company.
Reid, flerre. 2003. Policy On The Evaluation of Learning. Quebec: Gouvernement du
Quebec.
Sudjiono, Anas. 2009. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Raja Prees.
Worthen, R. Blaine., at. Al. 1997. Program Evaluation: Alternative Approaches and Practical
Guidelines Second Edition. New York: Longman Publishers USA.
http://en.wikipedia.org/wiki/Educational_assessment , tanggal 22 september 2013.

10

Anda mungkin juga menyukai