Anda di halaman 1dari 25

Evaluasi Pembelajaran

diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Belajar dan Pembelajaran

Disusun oleh:
Nama : Andini Pratiwi (06091411010)
Lina Agustina (06091411002)
Tisna Yudhi Saputra (06091411012)
Yenni (06091411004)
Mata kuliah : Belajar dan Pembelajaran
Program Studi : Pendidikan Fisika
Dosen Pengasuh : Dra. Zuraida Asmuni /Drs.
Amirudin Andi

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2010
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarakatuh


Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya, makalah dengan judul “Evaluasi pembelajaran” ini dapat diselesaikan.
Makalah ini merupakan wujud dari penjabaran tentang evaluasi pembelajaran
yang dikenal dalam pendidikkan. Kiranya, dengan mengumpul tugas makalah belajar dan
pembelajaran ini akan dapat menambah pengetahuan dan dapat mengatasi masalah yang
terjadi dalam dunia pendidikkan sehingga kita dapat melakukan peran seorang pendidik
dengan baik .
Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada seluruh pihak yang telah
membantu dalam pembuatan makalah ini, terutama Keluarga Besar FKIP Universitas
Sriwijaya Palembang, Ibu Dra. Zuraida Asmuni/Drs. Amirudin Andi, selaku Dosen
pengasuh, dan semua pihak yang turut membantu dan tidak dapat kami sebutkan satu
persatu.
Akhirnya, kami menyadari bahwa makalah ini masih memilikki banyak
kekurangan. Karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca
saya harapkan.
Wassalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarakatuh.

Palembang, Oktober 2010


Tim Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................x

KATA PENGANTAR.....................................................................................1

DAFTAR ISI....................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN................................................................................4

1.1. Latar Belakang...............................................................................4

1.2. Identifikasi dan Batasan Masalah..................................................6

1.3. Maksud dan Tujuan........................................................................6

1.4. Manfaat..........................................................................................6

1.5. Metode...........................................................................................6

BAB II HASIL DAN PEMBAHASAN..........................................................7

2.1. pengertian evaluasi.........................................................................7


2.2. Kedudukan Evaluasi dalam proses pendidikan..............................15
2.3. Syarat-syarat umum evaluasi..........................................................19
2.4. evaluasi pembelajaran.....................................................................23
2.5. Prinsip dalam merencanakan Evaluasi Belajar
2.6. teknik evaluasi pembelajaran
2.7. Fungsi dan tujuan evaluasi pembelajaran
2.8. sasaran evaluasi pembelajaran
2.9. Prosedur evaluasi pembelajaran

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN........................................................27


3.1. Kesimpulan....................................................................................27
3.2. Saran..............................................................................................27

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................28
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Setiap orang yang melakukan suatu kegiatan akan selalu ingin tahu hasil dari
kegiatan yang dilakukannya. Sering kali pula, orang yang melakukan kegiatan tersebut,
berkeinginan mengetahui baik atau buruknya kegiatan yang dilakukannya. Siswa dan
guru merupakan orang-orang yang terlibat dalam kegiatan dalam pembelajaran, tentu
mereka juga berkeinginan mengetahui proses dan hasil kegiatan pembelajaran yang
dilakukannya. Untuk menyediakan informasi tentang baik atau buruknya proses dan hasil
pembelajaran, maka seorang guru harus menyelenggarakan evaluasi. Kegiatan yang
dilakukan oleh guru yang mencakup evaluasi dari hasil belajar dan pembealajaran
sekaligus.
Disisi lain, evaluasi juga merupakan salah satu komponen sistem pembelajaran
atau pendidikkan. Hal ini berarti, evaluasi merupakan kegiatan yang tak terelakkan dalam
setiap kegiatan atau proses pembelajaran. Dengan kata lain, kegiatan evaluasi (baik
evaluasi hasil belajar maupun evaluasi pembelajaran) merupakan bagian integral yang tak
terpisahkan dari kegiatan pembelajaran dan pendidikkan.
Evaluasi hasil belajar menekankan diperolehnya informasi tentang seberapakah
sperolehan siswa dalam mencapai tujuan pengajaran yang ditetapkan. Sedangkan evaluasi
pembelajaran merupakan proses sistematis untuk memperoleh informasi tentang
keefektifan proses pembelajaran dalam membantu sistem siswa dalam mencapai tujuan
pengajaran secara optimal.
Berdasarkan pemikiran-pemikiran ini, tampaklah pada kita akan pentingnya
penyelenggaraan kegiatan evaluasi. Oleh karena itu, sudah sepatutnya seorang guru
memilikki kemampuan menyelenggarakan evaluasi. Seorang guru akan lebih menguasai
kemampuan ini apabila sejak dini atau sejak sebagai calon guru sudah dikenalkan dengan
kegiaatn evaluasi.
1.2 Rumusan Masalah
Penjelasan dalam evaluasi pembelajaran di dalam proses belajar dan
pembelajaran.

1.3. Tujuan
Untuk mengetahui evaluasi pembelajaran di dalam proses belajar dan
Pembelajaran di Sekolah.

1.4. Manfaat
Sebagai bahan informasi tentang evaluasi pembelajaran di dalam proses belajar
dan Pembelajaran di Sekolah.

1.5. Metode

Dalam Penelitian ini, kami menggunakan metode penelitian, yaitu:

1.5.1. Metode studi pustaka

Metode ini kami gunakan untuk mencari data dan informasi Implikasi
Perkembangan sosial, emosi, bakat dan kognisi dalam Pendidikan dan Pembelajaran di
Sekolah di perpustakaan daerah, dan browsing melalui situs di internet.
BAB II
HASIL DAN PEMBELAJARAN

2.1. Pengertian Evaluasi


Davies mengemukakan bahwa evaluasi merupakan proses sederhana
memberikan/menetapkan nilai kepada sejumlah tujuan, kegiatan, keputusan, unjuk –
kerja, proses, orang, objek,dan masih banyak yang lain (Davies, 1981:3). Sedanngkan
Wand dan Brown mengemukakan: Evaluasi merupakan suatu proses untuk menentukan
nilai dari sesuatu (dalam Nurkancana, 1986: 1). Pengertian evaluasi lebih dipertegas lagi,
dengan batasan sebagai proses memberikan atau menentukan nilai kepada objek tertentu
berdasarkan criteria tertentu (Nana Sudjana,1990:3). Dengan batasan-batasan
sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa evaluasi secara umum dapat diartikan sebagai
proses sistematis untuk menentukan nilai sesuatu (tujuan, kegiatan, keputusan. Unjuk-
kerja, objek, dan yang lain) berdasarkan kriteria tertentu melalui penilaian.
Pengertian evaluasi belajar dan pembelajaran adalah proses untuk menentukan
nilai belajar dan pembelajaran yang dilaksanakan, dengan melalui kegiatan penilaian atau
pengukuran belajar dan pembelajaran. Sedangkan pengertian pengukuran dalam kegiatan
belajar dan pembelajaran adalah proses membandingkan tingkat keberhasilan belajar dan
pembelajaran dengan ukuran keberhasilan belajar dan pembelajaran yang telah
ditentukan secara kuantitatif. Pengertian penilaian belajar dan pembelajaran adalah proses
pembuatan keputusan nilai keberhasilan belajar dan pembelajaran secara kualitatif.

2.2. Kedudukan Evaluasi dalam proses pendidikan


Proses pendidikan merupakan proses pemanusiaan, di mana di dalamnya terjadi
proses membudayakan dan memberadabkan manusia. Agar terbentuk manusia yang
berbudaya dan beradab, maka diperlukan transformasi kebudayaan dan peradaban.
Masukan dalam proses pendidikan adalah siswa dengan segala karakteristik dan
keunikannya. Untuk emastikan karakteristik dan keunikan siswa yang akan masuk dalam
transformasi, diperlukan evaluasi terhadap masukan.
Transformasi dalam pendidikan adalah proses untuk membudayakan dan
memberadabkan siswa. Lembaga pendidkan merupakan tempat terjadinya iformasi.
Keberhasilan transformasi untuk menghasilkan keluaran seperti yang diharapkan di
pengaruhi dan ditentukan oleh bekerjanya komponen atau unsur yang ada dalam lembaga
pendidikan. Unsur-unsur transformasi dalam proses pendidikan, meliputi:
• Pendidik dan personal lainnya,
• Isi pendidikan,
• Teknik,
• System evaluasi,
• Sarana pendidikan, dan
• System administrasi.

Keluaran dalam proses pendidikan adalah siswa yang semakin berbudaya dan
beradab sesuai dengan tujuan yang diterapkan. Sedangkan umpan balik dalam proses
pendidikan adalah segala informasi yang berhasil diperoleh selama proses pendidikan
yang digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk perbaikan masukan dan transformasi
yang ada dalam proses.

2.3. Syarat-syarat umum evaluasi


Syarat-syarat umum yang harus dipenuhi dalam mengadakan kegiatan evaluasi
dalam proses pendidikan terurai berikut ini:
2.3.1. Kesahihan
Kesahihan menggantikan kata validitas (validity) yang dapat diartikan
sebagai ketepatan evaluasi mengevaluasi apa yang harus dievaluasi. Kesahihan
dapat diterjemakan pula sebagai kelayakan intepretasi terhadap hasil dari suatu
instrument evaluasi atau tes, dan tidak terhadap instremen itu sendiri (Gronlund,
1985:57).
Untuk memperoleh hasil evaluasi yang sahih, dibutuhkan instrumen yang
memiliki/memenuhi syarat-syarat kesahihan suatu instrument evaluasi. Kesahihan
instrumen evaluasi diperoleh melalui hasil pemikiran dan dari hasil pengalaman.
Dari dua cara tersebut, diperoleh empat macam kesahihan yang terdiri dari: (i)
kesahihan isi (content validation), (ii) kesahihan konstruksi (construction
validity), (iii) kesahihan ada sekarang (concurrent validity), dan (iv) kasahihan
prediksi (prediction validity) (Arikunto, 1990:64)., di antarnya ketid
Factor-faktor yang mempengaruhi kesahihan hasil evaluasi meliputi:
• Factor instrument evaluasi itu sendiiri. Hal-hal yang barangkali
menyebabkan atau mempengaruhi kesahihan hasil evaluasi yang
ada dalam instrument evaluasi, di antaranya ketidak-jelasan
petunjuk, ketidaklayakan tingkat kesulitan item evaluasi, susunan
item evaluasi yang kurang baik, item evaluasi yang terlalu pendek,
dan dapat dikenalinya pola jawaban instrumen evaluasi.
• Factor-faktor administrasi evaluasi dan penskoran, juga merupakan
factor-faktor yang mempunyai suatu pengaruh yang nengganggu
kesahihan interpretasi hasil evaluasi.
• Factor-faktor dalam respons-respons siswa merupakan factor-
faktor yang lebih banyak mempengaruhi kesahihan daripada factor
yang ada dalam instrument evaluasi atau pengadministrasiannya.

2.3.2. Keterandalan
Syarat umum yang juga sama pentingnya dengan kesahitan adalah
keterandalan evaluasi. Keterandalan evaluasi berhubungan dengan kepercayaan,
yakni tingkat kepercayaan bahwa suatu instrumen evaluasi mampu memberikan
hasil yang tepat (Arikuntom 1990:81).
Selain itu, Grounlund (1985: 86)juga mengemukakan bahwa
keteradalanan menunjukkan kepada konsisten (keajengan) pengukuran yakni
bagaimanakah keajegan skor tes atau hasil evaluasi lain yang berasal dari
pengukuran yang satu kepengukuran yang lain. Sedangkan Grounlund
mengemukakan adanya 4 (empat) factor yang mempengaruhi keterandalan, yakni:
panjang tes(banyak sdikitnya item tes), sebaran skor. Tingkat kesulitan tes, dan
aktivitas (Grounlund 1985: 100-104).untuk memperjelaskan tentang faktor-faktor
yang mempengaruhi keterandalan, akan diuraikan berikut ini:
a. Panjang tes (length of test). Panjang tes berhubungan dengan benyaknya butir tes,
pada umumnya lebih banyak butir tes lebih tinggi keterandalan avaluasi.
b. Sebaran skor (spread of scores). Kofesien keterandalan secara langsung
dipengaruhi oleh sebaran skor dalam kelompok tercoba.
c. Tingkat kesulitan tes (difficulty of tes). Tes acuan norma (norm referenced test)
yang paling muda atau paling sukar untuk anggota-anggota kelompok yang
mengerjakan, cenderung menghasilkan skor tes keterandalan yang rendah.
d. Objektivitas (objectivity). Objektivitas suatu tes menunjukkan kepada tingkat skor
kemampuan yang sama (yang dimiliki oleh siswa satu dengan siswa yang lain)
memperoleh hasil yang sama dalam mengerjakan tes.

2.3.3. Kepraktisan
Dalam memilih tes dan instrument evaluasi yang lain, kepraktisan
merupakan syarat yang tidak dapat diabaikan. Kepraktisan evaluasi dapat
diartikan sebagai kemudahan-kemudahan yang ada pada instrument evaluasi baik
dalam mempersiapkan, menggunakan, menginterpretasi/memperoleh hasil,
maupun kemudahan dalam menyimpannya.
Factor-faktor yang mempengaruhi kepraktisan instrument evaluasi meliputi:
 Kemudahan mengadministrasi. Jika instrument evaluasi di
instrumentasikan oleh guru atau orang lain dengan kemampuan yang
terbatas, kemudahan pengadministrasian adalah suatu kualitas penting
yang diminta dalam instumen evaluasi.
 Waktu yang disediakan untuk melancarkan evaluasi. Kepraktisan
dipengaruhi oleh factor waktu yang disediakan untuk melancarkan
evaluasi.
 Kemudahan menskor. Secara tradisional, hal yang membosankan dan
aspek yang mengganggu dalam melancarkan evaluasi adlah penskoran.
 Kemudahan interpretasi dan aplikasi. Dalam analisis terakhir, keberhasilan
atau kegagalan evaluasi ditentukan oleh penggunaan hasil evaluasi.
 Tersedianya bentuk instrumen evaluasi yang ekuivalen atau
sebanding.untuk berbagai kegunaan pendidikan, bentuk-bentuk ekuivalen
untuk tes yang sama seringkali diperlukan.

2.4. Evaluasi pembelajaran


Evaluasi pembelajaran merupakan suatu proses untuk menentukan jasa,
nilai atau manfaat kegiatan pembelajaran melalui kegiatan penilaian atau
pengukuran. Evaluasi pembelajaran mencakup pembuatan pertimbangan tentang
jasa, nilai atau manfaat program, hasil dan proses pembelajaran.
A. Jenis evaluasi berdasarkan tujuan dibedakan atas lima jenis evaluasi :
1. Evaluasi diagnostik

Evaluasi diagnostik adalah evaluasi yang di tujukan untuk menelaah


kelemahan-kelemahan siswa beserta faktor-faktor penyebabnya.
2. Evaluasi selektif

Evaluasi selektif adalah evaluasi yang di gunakan untuk memilih siwa


yang paling tepat sesuai dengan kriteria program kegiatan tertentu.
3. Evaluasi penempatan

Evaluasi penempatan adalah evaluasi yang digunakan untuk menempatkan


siswa dalam program pendidikan tertentu yang sesuai dengan karakteristik siswa.
4. Evaluasi formatif

Evaluasi formatif adalah evaluasi yang dilaksanakan


untuk memperbaiki dan meningkatan proses belajar dan mengajar.
5. Evaluasi sumatif

Evaluasi sumatif adalah evaluasi yang dilakukan untuk menentukan hasil


dan kemajuan bekajra siswa.
B. Jenis evaluasi berdasarkan sasaran :

1. Evaluasi konteks

Evaluasi yang ditujukan untuk mengukur konteks program baik mengenai


rasional tujuan, latar belakang program, maupun kebutuhan-kebutuhan yang
muncul dalam perencanaan
2. Evaluasi input

Evaluasi yang diarahkan untuk mengetahui input baik sumber daya


maupun strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan.
3. Evaluasi proses

Evaluasi yang di tujukan untuk melihat proses pelaksanaan, baik


mengenai kalancaran proses, kesesuaian dengan rencana, faktor pendukung dan
faktor hambatan yang muncul dalam proses pelaksanaan, dan sejenisnya.
4. Evaluasi hasil atau produk

Evaluasi yang diarahkan untuk melihat hasil program yang dicapai sebagai
dasar untuk menentukan keputusan akhir, diperbaiki, dimodifikasi, ditingkatkan
atau dihentikan.

5. Evaluasi outcom atau lulusan

Evaluasi yang diarahkan untuk melihat hasil belajar siswa lebih lanjut,
yankni evaluasi lulusan setelah terjun ke masyarakat.

C. Jenis evalusi berdasarkan lingkup kegiatan pembelajaran :


1. Evaluasi program pembelajaran

Evaluasi yang mencakup terhadap tujuan pembelajaran, isi program


pembelajaran, strategi belajar mengajar, aspe-aspek program pembelajaran yang
lain.
2. Evaluasi proses pembelajaran

Evaluasi yang mencakup kesesuaian antara peoses pembelajaran dengan


garis-garis besar program pembelajaran yang di tetapkan, kemampuan guru
dalam
melaksanakan proses pembelajaran, kemampuan siswa dalam mengikuti proses
pembelajaran.
3. Evaluasi hasil pembelajaran

Evaluasi hasil belajar mencakup tingkat penguasaan


siswa terhadap tujuan pembelajaran yang ditetapkan, baik umum maupun
khusus, ditinjau dalam aspek kognitif, afektif, psikomotorik.

D. Jenis evaluasi berdasarkan objek dan


subjek evaluasi
*Berdasarkan objek :

1. Evaluasi input

Evaluasi terhadap siswa mencakup kemampuan kepribadian, sikap, keyakinan.


2. Evaluasi tnsformasi

Evaluasi terhadao unsur-unsur transformasi proses pembelajaran anatara


lain materi, media, metode dan lain-lain.
3. Evaluasi output

Evaluasi terhadap lulusan yang mengacu pada ketercapaian hasil


pembelajaran.
*Berdasarkan subjek :
1. Evaluasi internal

Evaluasi yang dilakukan oleh orang dalam sekolah


sebagai evaluator, misalnya guru.
2. Evaluasi eksternal

Evaluasi yang dilakukan oleh orang


luar sekolah sebagai evaluator, misalnya orangtua, masyarakat.
Prinsip yang harus diperhatikan oleh guru dalam merencanakan Evaluasi Belajar

Sebelum membicarakan teknik-teknik evaluasi, berikut ini beberapa prinsip yang


perlu diperhatikan guru dalam merencanakan evaluasi.

1.Objektivitas
Guru harus merencanakan alat evaluasi secara objektif dalam arti benar-benar ingin
mengetahui apa yang perlu diketahuinya. Dengan demikian alat evaluasi bentuk soal
atau angket harus berhubungan dengan kegiatan belajar mengajar mencakup: metode,
bahan pengajaran, dll. Guru tidak boleh menyusun bahan evaluasi terhadap materi
pengajaran yang belum pernah dipelajari oleh peserta didik. Hal demikian bersifat
subjektif dan merugikan. Guru juga harus belajar mengesampingkan aspek emosinya
(sentimen) dalam relasi dengan peserta didik (kejengkelan atau keakrabannya). Kalau
tidak, masalah sentimen ini dapat mempengaruhi proses evaluasi.

2.Kegunaan dan Relevansi


Guru harus menetapkan alat evaluasi yang betul-betul absah (valid) untuk mengukur
kemajuan belajar ataupun program pengajaran. Guru juga harus bersikap adil dalam
memberikan jumlah soal atau pertanyaan yang akan dijawab peserta didik, sesuai
dengan alokasi waktu. Pengerjaan soal ujian hendaknya tidak melampaui waktu yang
dipakai dalam pengajaran.

3.Menyeluruh
Sebaiknya evaluasi yang dilakukan guru jangan bersifat sepihak, dalam arti hanya
mengukur kemajuan atau kegagalan peserta didik. Ia juga harus berusaha menilai
segi-segi lain yang berkaitan dengan interaksi belajar mengajar. Misalnya saja
masalah kehadiran dan keaktifan diskusi dalam semua pertemuan, serta munculnya
kreativitas dan kebersamaan dalam kerja kelompok.
2.6. teknik evaluasi pembelajaran

Kita dapat melaksanakan evaluasi belajar ataupun program melalui berbagai


teknik/pendekatan. Tentu saja setiap pendekatan memiliki kekuatan dan kelemahannya
sendiri. Di bawah ini beberapa teknik evaluasi yang perlu kita singgung.

1. Evaluasi melalui tugas-tugas (PR).


Tugas yang diberikan dengan baik dan jelas dapat membantu peserta didik untuk
menampilkan kemampuan belajarnya termasuk spiritualitas, pengetahuan dan pengertian,
keterampilan serta orisinalitasnya. Oleh karena itu, guru juga harus memberitahukan
prosedur penilaian terhadap tugas yang diberikannya, antara lain:

• Segi kegunaan tugas harus jelas diketahui oleh peserta didik.


• Kesesuaian dengan beban studi.
• Prosedur penilaian dan kriterianya.
• Prosedur atau teknik kerja.
• Perundingan segi waktu pekerjaan (berapa lama).
• Kesiapan guru dalam memberikan bimbingan.

2. Evaluasi melalui bantuan rekan.


Sering rekan pengajar lainnya dapat memberitahukan dengan baik sisi-sisi kekuatan
dan kelemahan kita sendiri dalam banyak segi, seperti kerohanian, watak dan sikap,
minat, pengetahuan dan keterampilan. Guru dapat merencanakan "alat" bagi
keperluan ini, dengan memperhatikan prinsip-prinsip yang dikemukakan di atas.
Sepatutnyalah guru memandang peserta didiknya (khususnya remaja, pemuda dan
orang dewasa) sebagai "rekan sekerja" yang dapat membantu dirinya sendiri dalam
meningkatkan wawasan dan keterampilan keguruannya.
3.Evaluasi berdasarkan ujian.
Alat yang sering dipakai dalam kesempatan semacam ini disebut tes. Ada dua jenis
utamanya, yakni:

a. Tes objektif meliputi pilihan berganda, benar-salah, isian (menjodohkan). Sangat


tepat untuk menilai segi-segi kognitif secara cepat dan menyeluruh. Tetapi jenis
tes ini tidak dapat melihat segi kreativitas peserta didik dengan tepat.
b. Tes esai tertutup disajikan dengan cara memberikan soal untuk dikaji atau
dipikirkan berdasarkan bahan pengajaran yang diterima murid. Bentuk ujian
semacam ini sangat baik dan mungkin tepat untuk menilai kemampuan belajar,
kedalaman, dan ketajaman pengertian peserta didik. Namun, untuk menilainya
diperlukan lebih banyak waktu.
c. Tes esai terbuka. Yang sangat dipentingkan dalam hal ini adalah kemampuan
memahami, aplikasif, analisis, sintesis serta evaluatif peserta didik, dengan
menggunakan fakta tertulis (ide, angka-angka, dll.).

4.Evaluasi berdasarkan pengamatan.


Hal ini penting dalam rangka mengukur keterampilan dan sikap yang dituntut
berkembang dalam diri peserta didik. Karena itu, guru harus menetapkan segi-segi
kualitas yang akan diukur (items) termasuk aspek pengetahuan, penguasaan materi,
pengertian, kemampuan menggunakan alat, keterampilan kerja, komunikasi, dll.

5. Evaluasi berdasarkan interview, termasuk ujian lisan komprehensif.


Guru dapat mengukur kemajuan peserta didik dengan cara mengajaknya berbincang-
bincang mengenai pokok tertentu. Kemudian guru memberitahu kemajuan dan
kelemahan peserta didik berdasarkan hasil wawancara itu. Harus disadari bahwa bentuk
semacam ini sering pula mengundang debat emosional dan pembicaraan yang tak tentu
arahnya.
2.7. Fungsi dan tujuan evaluasi pembelajaran
Tujuan utama dari evaluasi pembelajaran adalah sejumlah informasi atau data
tentang jasa, nilai atau menfaat kegiatan pembelajaran. Sejumlah informasi
atau data yang diperoleh melalui evaluasi pembelajaran inilah kemudian
difungsikan dan ditujukan untuk pengembangan pembelajaran dan akreditasi.

a. Fungsi dan tujuan evaluasi pembelajaran untuk pengembangan.


Dalam hal evaluasi pembelajaran berfungsi dan bertujuan untuk pengembangan
pembelajaran, maka evaluasi pembelajaran sedang menjalankan fungsi formatif.
Dengan demikian fungsi dan tujuan evaluasi pembelajaran untuk pengembangan
pembelajaran dolaksanakan apabila hasil kegiatan evaluasi pembelajaran
digunakan sebagai dasar pengembangan pembelajaran.

b. Fungsi dan tujuan evaluasi pembelajaran untuk akreditasi.


Orang-orang yang terlibat dalam penyelenggaraan pendidikan pada
umumnya mengenal pengertian akreditasi sebagai suatu pengertian akreditasi
sebagai suatu penilaian yang dilakukan oleh pemerintah terhadap sekolah swasta
untuk menentukan peringkat penentukan peringkat pengakuan pemerintah
terhadap sekolah tersebut (Aeikunto, 1990: 186).

2.8. Sasaran evaluasi pembelajaran


Evaluasi pembelajaran sebagaimana diungkapkan sebelumnya menetapkan
jasa, nilai atau manfaat asfek-asfek pembelajaran. Dengan kata lain, sasaran
evaluasi pembelajaran adalah aspek-aspek yang terkandung dalam kegiatan
pembelajaran. Dengan kata lain sasaran evaluasi pembelajaran meliputi:
tujuan pembelajaran, unsure dinamis pembelajaran., pelaksanaan
pembelajaran dan kurikulum.
a. Tujuan pembelajaran merupakan sasaran evaluasi pembelajaran yang
perlu diperhatikan, karena semua unsur/aspek pembelajaran yang lain
selalu bermula dan bermula pada tujuan pengajaran.
b. Unsur dinamis pembelajaran merupakan sasaran evaluasi
pembelajaran yang kedua. Yang dimaksud dengan unsure dinamis
pembelajaran adalah sumber belajar atau komponen system
instruksional yang terlibat dalam kegiatan pembelajaran. Sumber
belajar meliputi: pesan, orang, bahan, alat, teknik, dan latar.
Sumber belajar disebut unsur dinamis pembelajaran karena setiap
perubahan yang terjadi pada salah satu sumber belajar akan mengakibatkan
terjadinya perubahan pada kegiatan pembelajaran. Selain itu, perubahan pada satu
sumber belajar akan mengakibatkan sumber belajar lain menyesuaikan perubahan
yang terjadi.
Pesan dapat diartikan sebagai informasi yang disampaikan oleh sumber
belajar atau komponen system instruksional yang lain dan berbentuk gagasan,
fakta, makna, dan data.
Orang sebagai sumber belajar adalah orang yang bertindak sebagai
penyimpanan atau penyalur pesan. Bahan adalah barana-barang (lazim disebut
perangkat lunak) yang biasanya berisikan pesan untuk disampaikan dengan
menggunakan peralatan, kadang-kadang bahan itu sendiri sudah merupakan
bentuk penyajian.
Alat merupakan barang-barang (lazim disebut perangkat keras) yang
digunakan untuk menympaikan pesan. Teknik adalah prosedur atau langkah-
langkah tertentu dalam menggunakan bahan, alat, tata tempat, dan orang untuk
menyampaikan pesan. Teknik dapat berupa pembelajaran berbantuan computer,
pendekatan CBSA, diskusi, pembelajaran individual, dan yang lain. Latar
merupakan sumber belajar berupa lingkungan tempat pesan diterima oleh sisiwa.
Adanya interaksi antara sumber belajar sebagai sumber dinamis pembelajaran
dengan siswa akan mewujudkan pelaksanaan pembelajaran.
c. pelaksanaan pembelajaran.
Dalam hal ini pelaksanaan pembelajaran diartikan sebagai interaksi antara sumber
belajar dengan siswa. Sasaran evaluasi pembelajaran dalam pelaksanaan pembelajaran
secara lebih terperinci diantaranya adalah:
 Kesesuaian pesan dengan tujuan pengajaran.
 Kesesuaian sekuensi penyajian pesan kepada siswa.
 Kesesuaian bahan dan alat dengan pesan dan tujuan pengajaran.
 Kemampuan guru menggunakan bahan dan alat dalam pembelajaran.
 Kemampuan guru menggunakan teknik pembelajaran.
 Kesesuaian teknik pembelajaran dengan pesan dan tujuan pengajaran.
 Interaksi siswa dengan siswa lain.
 Interaksi guru dengan siswa.

d. kurikulum.
Dalam hal ini, kurikulum dipandang sebagai rencana tertulis yakni seperangkat
komponen pembelajaran yang diuraikan secara tertulis pada bahan tercetak atau buku.
Kurikulum sebagai sasaran evaluasi pembelajaran akan meliputi:
• Tersedianya dan sekaligus kelengkapan komponen kurikulum.
• Pemahaman terhadap prinsip-prinsip pengembangan dan pelaksanaan kurikulum.
• Pemahaman terhadap tujuan kelembagaan atau tujuan instusional sekolah.
• Pemahaman terhadap struktur teknik pembelajaran.
• Pemahaman terhadap system evaluasi.
• Pemahaman terhadap pembinaan guru.
• Pemahaman terhadap bimbingan siswa.

2.9. Prosedur evaluasi pembelajaran


Evaluator dalam evaluasi pembelajaran adalah suatu tim yang mempunyai
peran penting dalam memberikan informasi mengenai keberhasilan pembelajaran
(dimotifikasi dari arikunto, 1988:7).
Prosedur evaluasi pembelajaran terdiri dari lima tahapan, yakni
penyusunan rancangan (desain), penyusunan instrumen, pengumpulan data,
analisis data, dan penyusunan laporan evaluasi pembelajaran.

i. Penyusunan rancangan
Secara garis besar desain evaluasi pembelajaran berisi hal-hal yang sama
dengan yang tertera dalam desain penelitian, yakni meliputi latar belakang,
problematika, tujuan evaluasi, populasi dan sampel, instrumen dan sumber
data, serta teknik analisis data (Arikunto, 1988:44). Untuk memperjelas
penyusunan rancangan evaluasi pembelajaran akan diuraikan secara singkat
tiap-tiap langkah kegiatannya.
• Menyusun latar belakang yang berisikan dasar pemikiran atau rasional
penyelenggaraan evaluasi.
• Problematika berisikan rumusan permasalahan/problematika yang
akan dicari jawabannya baik secara umum maupun terinci.
• Tujuan evaluasi merupakan rumusan yang sesuai dengan problematika
evaluasi pembelajaran, yakni perumusan tujuan umum dan tujuan
khusus.
• Populasi dan sampel, yakni sejumlah komponen pembelajaran yang
dikenai evaluasi pembelajaran atau yang dimintai informasi dalam
kegiatan evaluasi pembelajaran.
• Instrumen adalah semua jenis alat pengumpulan informasi yang
diperlukan sesuai dengan teknik pengumpulan data yang diterapkan
dalam evaluasi pembelajaran.
• Teknik analisis data, yakni cara/teknik yang digunakan untuk
menganalisis data yang disesuaikan dengan bentuk problematika dan
jenis data.(Arikunto, 1988:44-47).
ii. Penyusunan instrumen
Setelah seorang evaluator menyusun rancangan evaluasi pembelajarannya
yakni peta kegiatan yang akan dilakukan selama kegiatan evaluasi
pembelajaran, maka tahapan berikutnya adalah penyusunan instrumen
evaluasi pembelajaran. Menurut Arikunto (1988:48-49) langkah-langkah
penyusunan instumen adalah:
• Merumuskan tujuan yang akan dicapai dengan instrument yang akan
disusun,
• Membuat kisi-kisi yang mencanangkan tentang perincian variabel dan
jenis instrumen yang akan digunakan untuk mengukur bagian variabel
yang bersangkutan,
• Membuat butir-butir instrumen evaluasi pembelajaran yang dibuat
berdasarkan kisi-kisi, dan
• Menyunting instrumen evaluasi pembelajaran yang
meliputi:mengurutkan butir menurut sistematika yang dikehendaki
evaluator untuk mempermudah pengolahan data, menuliskan petunjuk
pengisian dan identitas serta yang lain, dan membuat pengantar
pengisian instrumen.

iii. Pengumpulan data


Dalam pengumpulan data dapat diterapkan berbagai teknik pengumpulan data
di antaranya adalah kuesioner, wawancara, pengamatan, dan studi kasus.
Setiap teknik pengumpulan data mempunyai prosedur yang berbeda-beda
seperti dibahas berikut ini.
• Kuesioner yakni seperangkat pertanyaan tertulis yang diberikan
kepada seseorang untuk mengungkap pendapat, keadaan, kesan yang
ada pada diri orang tersebut maupun diluar dirinya
(Arikunto,1988:53).
Kegiatan yang sebaiknya dilakukan oleh evaluator dalam menerapkan
teknik kuesioner ini adalah:
 Mengujicobakan kuesioner kpada sejumlah orang yang
memiliki karakteristik yang sama dengan yang akan mengisi
angket.
 Melancaran penyebaran kuesioner kepada orang yang dituju
 Mengumpulkan dan mengadministrasikan kuesioner, dan
 Mengolah data yang berhasil dikumpulkan.
• Wawancara yakni suatu teknik pengumpulan data yang menuntut
adanya pertemuan langsung atau komunikasi langsung antara
avaluator dengan sumber data. Langkah kegiatan yang hendaknya
dilakukan oleh evaluator dalam menerapkan teknik wawancara ini
adalah:
 Menyusun pedoman wawancara atau daftar cocok (check-
list) sesuai dengan data yang akan dikumpulkan,
 Evaluator yang bertindak hanya sebagai pengumpul data
perlu memahami tujuan dan petunjuk penggunaan
wawancara,
 Melaksanakan wawancara.
 Menyusun segera mungkin jawaban hasil wawancara, dan
 Mengolah data atau informasi hasil wawancara.
• Pengamatan merupakan teknik pengumpulan data melalui kegiatan
mengamati yang dilakukan oleh evaluator terhadap kegiatan
pembelajaran. Evaluator yang bertindak langsung sebagai pengamat
harus mencatat segala kejadian dalam kegiatan pembelajaran sesuai
dengan instrumen pengamatan yang tersedia. Data yang terkumpul
melalui teknik pengumpulan data ini, berupa informasi/data
yagobjektif dan realistic dari kegiatan pembelajaran. Langkah-langkah
yang ditempuh oleh evaluator dalam menerapkan teknik ini adalah:
 Menyusun instrumen pengamatan sesuai dengan informasi/data
yang ingin dikumpulkan.
 Melaksanakan pengamatan terhadap kegiatan pembelajaran
untuk mengumpulkan informasi/data dengan menggunakan
instrumen yang ada, dan
 Mengolah data yang berhasil dikumpulkan.
• Studi kasus adalah teknik pengumpulan data berdasarkan kasus-kasus
yang ada dan didokumentasikan. Teknik pengumpulan data ini
dimaksudkan untuk memperoleh data tentang keadaan yang
menyimpang dalam suatu kegiatan pembelajaran. Langkah-langkah
yang ditempuh oleh evaluator dalam menerapkan teknik ini adalah:
 Menyusun instrumen studi kasus,
 Melaksanakan kegiatan lapangan, dan
 Mengolah data yang dperoleh.

iv. Analisis data


Data atau informasi yang berhasil dikumpulkan selanjutnya diolah dan
dianalisis. Sebagaimana halnya dalam evaluasi hasil belajar, data dapat
diperoleh secara individual ataupun secara kelompok. Apabila data diolah dan
dianalisis secara individual, maka hasilnya menunjuk kepada seseorang atau
suatu keadaan. Sedangkan pengolahan peganalisian secara kelompok, hasilnya
menunjuk kepada suatu bagian data atau keseluruhan.
Dalam kegiatan evaluasi pembelajaran, analisis data yang paling banyak
dilaksanakan adalah analisis deskriptif kualitatif yang ditunjang oleh data-data
kuantitatif.
v. Penyusunan laporan
Setelah melakukan analisis data, seorang evaluator masih harus menyusun
laporan tentang evaluasi pembelajaran yang telah mereka laksanakan. Dalam
laporan evaluasi pembelajaran harus berisikan pokok-pokok berikut.
1) Tujuan evaluasi, yakni tujuan seperti yang disebutkan didalam rancangan
evaluasi pembelajaran yang didahului dengan latar belakang dan alas an
dilaksanakannya evaluasi.
2) Problematika, berupa pertanyaan-pertanyaan yang telah dicari jawabnya
melalui pengetahuan evaluasi pembelajaran.
3) Lingkup dan metodologi evaluasi pembelajaran yang dicantumkan disini
adalah unsure-unsur yang dinilai dan hubungan antar variabel, metode
pengumpulan data, instrumen pengumpulan data, teknik analisis data.
Selain itu, dalam metodologi hendaknya diungkapkan pula populasi dan
sampel evaluasi pembelajaran.
4) Pelaksanaan evaluasi pembelajaran, meliputi:
 Siapa tim evaluator selengkapnya dan jika perlu dengan pembagian
tanggung jawab,
 Penjadwalan pelaksanaan evaluasi, dan
 Kegiatan penyusunan laporan.
5) hasil evaluasi pembelajaran, yakni berisi tujuan pengajaran, tolak ukur,
data yang diperoleh, dan dilengkapi dengan sejumlah informasi yang
mendorong penemuan evaluasi pembelajaran sehingga dengan mudah
pembuat keputusan dapat memahami tingkat keberhasilan pembelajaran.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1. Kesimpulan
Evaluasi dapat diartikan sebagai
suatu kegiatan yang terencana untuk mengetahui keadaan suatu objek
dengan menggunakan instrumen dan hasilnya dibandingkan dengan suatu
tolak ukur untuk memperoleh suatu kesimpulan. Fungsi utama evaluasi adalah
menelaah suatu objek atau keadaan untuk mendapatkan informasi yang tepat
sebagai dasar untuk pengambilan keputusan.

3.2. Saran
Sebagai guru atau claon pendidik, selain mengajar upaya yang dilakukan dalam
melihat suksesnya suatu pembelajaran adalah hasil evaluasi dari siswa yang diajarkan.
DAFTAR PUSTAKA

Mudjiono dan Dimyati. 2002. Belajar dan Pembelajaran.Jakarta: Rafika Cipta

Anonim. 2010. Konsep dasar evaluasi hasil belajar. (Online).


(http://aderusliana.wordpress.com/2007/11/05/konsep-dasar-evaluasi-hasilbelajar)
Anonim. 2010. Evaluasi pembelajaanr. (Online).
(http://pepak.sabda.org/pustaka/030310/)

Anonim. 2010. Pengertian fungsi dan prosedur evaluasi belajar. (Online).


(http://www.hilman.web.id/posting/blog/827/pengertian-fungsi-dan-prosedur-
evaluasi-pembelajaran.html)

Anonim. 2010. Pengertian fungsi dan tujuan evaluasi pembelajarn. (Online).


(http://weblog-pendidikan.blogspot.com/2009/09/fungsi-dan-tujuan-evaluasi
pembelajaran.html)

Menjadi Guru Profesional Sebuah Perspektif Kristiani, B. Samuel Sidjabat, M.Th., Ed.D., ,
Artikel Sekitar Evaluasi Belajar, halaman 117 - 119, Yayasan Kalam Hidup, Bandung,
1993.

Anda mungkin juga menyukai