Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

SOLUSI GURU MENERAPKAN PENDIDIKAN MULTIKULTURAL

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan Multikultural


Dosen Pengampu: Yadi Heryadi M. Pd

Disusun Oleh : Kelompok 5


Risnawati (F4322321062)
Puspita Maylani (F4322321052)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


UNIVERSITAS SETIA BUDHI RANGKASBITUNG
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. Karena atas rahmat-Nya kami dapat
menyelesaikan tugas makalah kurikulum pembelajaran. Shalawat dan salam kita sanjung
sajikan kepangkuan alam Nabi besar Muhammad Saw. Yang telah membawa umat manusia
ke alam ilmu pengetahuan. Pada kesempatan ini, kami telah menyelesaikan makalah yang
berjudul “Solusi Guru Menerapkan Pendidikan Multikultural ”.

Terimakasih kami ucapkan kepada Pembimbing Mata Kuliah yang telah memberikan
bimbingan dan arahan hingga dapat menyelesaikan makalah ini. Apabila terdapat kesalahan
dalam penyusunan makalah ini, penulis memohon maaf atas hal yang berkenaan.

Demikianlah, semoga bisa menjadi inspirasi dan pembelajaran lebih baik kedepan
serta bermanfaat baik bagi penulis sendiri maupun pembaca.

Rangkasbitung, 25 September 2023

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………………..1
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………….2
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………….3
1.1 Latar Belakang Masalah……………………………………………………………...…4
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………………………4
1.3 Tujuan Penulisan………………………………………………………………………..4
BAB II PEMBAHASAN.……………………………………………………………………5
A. Penegrtian Pendidikan Multikultural……………………………………………………5
B. Cara Menerapkan Pendidikan Multikultural Di Sekolah Dasar………………………...5
C. Peran Guru Dalam Menerapkan Pendidikan Multikultural Di Sekolah Dasar………….5
D. Manfaat Pendidikan Multikultural Di Sekolah Dasar…………………………………..7
E. Masalah Yang Di Hadapi Guru Dalam Pendidikan Multikultural………………………8
F. Strategi Yang Harus Di Miliki Oleh Guru Dalam Menerapkan Pembelajar Pendidikan
Multikultural…………………………………………………………………………….8
G. Solusi Untuk Menrapkan Pendidikan Multikultural…………………………………….8
BAB III PENUTUP………………………………………………………………………....10
2.1 Kesimpulan……………………………………………………………………………..10
2.2 Saran……………………………………………………………………………………10
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………….11

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan pulau yang tak
terhitung jumlahnya. Bentuk negara kepulauan tersebutlah yang menghasilkan berbagai
macam budaya yang ada di Indonesia. Diawali dari pulau Sumatra terbentang hingga pulau
Papua, menghasilkan berbagai budaya dari masing-masing daerah di Indonesia. Keadaan
alam serta letak geografis tersebut membuat Indonesia memiliki kekayaan budaya yang tak
ternilai. Merupakan kenyataan yang tidak dapat ditolak bahwa negara Indonesia terdiri dari
berbagai kelompok etnis, budaya, agama, dan lain-lain sehingga negara-negara Indonesia
secara sederhana dapat disebut sebagai masyarakat “multikultural”.

Indonesia adalah salah satu negara multikultural terbesar di dunia. Kebenaran dari
pernyataan ini dapat dilihat dari sosiokultural maupun geografis yang begitu beragam dan
luas. Sekarang ini, jumlah pulau yang ada di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI) sekitar 13.000 pulau besar dan kecil. Populasi penduduknya berjumlah lebih dari 200
juta jiwa, terdiri dari 300 suku yang menggunakan hampir 200 bahasa yang berbeda. Selain
itu mereka juga menganut agama dan kepercayaan yang beragam seperti Islam, Khatolik,
Kristen Protestan, Hindu, Budha, Konghucu serta berbagai macam aliran. Keberagaman yang
ada cap kali dituding dan dijadikan alasan sebagai penyebab terjadinya konflik. Maraknya
konflik yang terjadi dengan alasan perbedaan latar belakang budaya tersebut, perlu kiranya
dicari strategi khusus dalam memecahkan persoalan tersebut melalui berbagai bidang; sosial,
politik, budaya, ekonomi dan pendidikan.

Pendidikan multikultural merupakan proses penanaman cara hidup menghormati,


tulus, dan toleran terhadap keragaman budaya yang hidup ditengah-tengah masyarakat plural.
Dengan pendidikan multikultural diharapkan adanya kekenyalan dan kelenturan mental
bangsa menghadapi benturan konflik sosial. Di samping itu, yang juga penting adalah bahwa
dengan pendidikan multikultural dimaksudkan agar semua peserta didik yang dengan segala
perbedaannya itu mendapatkan pendidikan yang setara (Setya Raharja, 2010: 28).
Membangun masyarakat yang memahami serta menghargai perbedaan yang ada, tidak dapat
dilakukan secara instan. Perlu adanya tindakan yang bertahap dan berkelanjutan dalam
menanamkan nilai-nilai multikultural pada seseorang atau individu.

3
Dalam hal ini pendidikan multikultural pada nyatanya merupakan sesuatu yang masih
“asing” di kalangan masyarakat luas. Bahkan masih banyak masyarakat yang belum
mengetahui dan mengerti mengenai pendidikan multikultural itu sendiri. Pada dasarnya
pendidikan multikultural tidak hanya dapat dilakukan di lingkungan sekolah secara formal,
namun dapat dilakukan dimanapun. Penanaman nilai-nilai multikultural sangat dianjurkan
dilakukan sedini mungkin pada masyarakat Indonesia. Contohnya pada pendidikan 4
multikultural di sekolah yang dapat diterapkan mulai jenjang Sekolah Dasar (SD). Bahkan
beberapa taman kanak-kanak sudah menerapkan pendidikan multikultural pada siswanya.
Pendidikan multikultural itu sendiri bukan merupakan satu mata pelajaran khusus seperti
halnya Bahasa Indonesia, IPS, IPA, Matematika, namun diintegrasikan pada mata pelajaran
yang ada dengan disisipi penanaman nilai-nilai multikultural. Pembelajaran pun dapat
berlangsung di dalam maupun di luar kelas. Pendidikan multikultural yang diterapkan sejak
dini, akan jauh tertanam kuat di dalam diri individu. Penanaman nilai - nilai multikultural
pada anak, mengenalkan keberagaman yang ada disekitar mereka sedini mungkin. Mengenai
perbedaan jenis kelamin, daerah asal tempat tinggal, bahasa, warna kulit, bentuk rambut,
hingga pada perbedaan agama yang ada di lingkungan sekitar mereka. Keberagaman yang
ada dalam hal ini dapat dilihat pada lingkungan sekolah. Lingkungan sekolah yang terdiri dari
bermacam-macam latar belakang sosial dan budaya yang berbeda membuat mereka belajar
akan nilai-nilai multikultural dari hal paling sederhana sekalipun.

1.2 Rumusan Masalah

A. Apa itu Pendidikan Multikultural?


B. Penerapan Pendidikan Multikultural di Sekolah Dasar
C. Bagaimana Seorang Guru Bisa Menerapkan Pendidikan Multikultural
D. Bagaimana Cara Menerapkan Pendidikan Mutlikultural di Sekitar
E. Apa Saja Model Yang Digunakan Oleh Guru

1.3 Tujuan Penyusunan

Agar Pembaca yang hampir seluruhnya merupakan guru dan calon guru dapat lebih
mengetahui konsep dari Pendidikan multikultural dan penerapannya di dalam proses belajar
mengajar, sehingga dapat mempermudah seorang pengajar untuk mencapai tujuan pendidikan
nasional yang telah ditetapkan.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendidikan Multikultural

Pengertian Pendidikan Multikultural Keberagaman masyarakat Indonesia sebagai masyarakat


majemuk yang memiliki keberagaman suku, budaya, adat istiadah dan perbedaan agama, ras,
kebudayaan dan lain sebagainya menjadikan masyarakat Indonesia yang multikulrural. Hal
ini dapat di jadikan tantanagan dalam mempersatukan Indonesia menjadi masyarakat yang
kuat dalam perbedaan dan keberagamani. Hal tersebut dapat dilakukan dengan mengajarkan
pendidikan multikultural sedini mungkin yang ditanamkan kepada siswa dalam pembelajaran.
Seorang guru bertanggung jawab dalam memberikan pendidikan terhadap siswanya dalam
melihat perbedaan yang terjadi dalam kehidupan mereka sehari-hari. Sebagai sarana alternatif
pemecahan konflik penting adanya pendidikan multikultural di Indonesia.

Pendidikan multikultural pada Sekolah Dasar dikemas berdasarkan budaya dan karakter
bangsa. Pendidikan multikultural bertujuan membentuk sikap, prilaku dan pemikiran lebih
komperhensif pada peserta didik dalam memandang keberagaman, sehingga mampu
memumbuhkan toleransi.

B. Cara Menerapkan Pendidikan Multicultural Di Sekolah Dasar

penerapan pendidikan multikulturalisme di sekolah antara lain: menyamaratakan hak


dan kewajiban seluruh siswa di sekolah tanpa memandang perbedaan masing-masing siswa
menanamkan sikap saling peduli dan toleransi antar siswa di sekolah.

C. Peran Guru Dalam Menerapkan Pendidikan Multicultural Di Sekolah Dasar

Peran Guru dalam Menerapkan Pendidikan Multikultural (Studi di SD Sanggar Anak


Alam Bantul) Stereotipe terhadap golongan tertentu, Tawuran antar pelajar, anak tidak mau
sekolah karena diolok-olok temannya, pertengkaran antar organisasi masyarakat dan
kekerasan sering terjadi di masyarakat. Semua konflik tersebut merupakan masalah
multikultural, seharusnya dapat dicegah dengan mengoptimalkan peran guru dalam
mempraktekkan konsep pendidikan multikultural.
Akar permasalahan multikultural terletak pada individu yang tidak mampu
merefleksikan nilai keadilaan dan kemanusiaan. Perlu adanya usaha membangun perspektif
yang berkeadilan sosial dan manusiawi. Perspektif tersebut dapat dibangun melalui
pendidikan multikultural.

5
Guru merupakan salah satu agen penting dalam menjalankan konsep pendidikan
multikultural. Guru menjalin relai dan mempraktekkan semua desain pendidikan yang
dibangun oleh sekolah. Rumusan masalah penelitian ini diantaranya:
(1) mengetahui tipologi pendidikan multikultural yang digunakan oleh guru,
(2) mendeskripsikan peran guru dalam menerapkan konsep pendidikan multikultural melalui
interaksi belajar. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif.
yang bertujuan untuk memahami suatu fenomena dalam konteks social secara
alamiah dengan mengedepankan proses interaksi komunikasi antara peneliti dengan
fenomena yang diteliti. Peneliti secara aktif melakukan interaksi dengan subyek yang diteliti.
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara semi terstruktur dan data
sekunder. Informan dalam penelitian meliputi pendiri SD Salam, guru, anak didik dan
orangtua. Teknik analisis menggunakan pendekatan kualitatif untuk mendeskripsikan suatu
fenomena dan fakta. Hasil penelitian menunjukan tipologi pendekatan pendidikan
multikultural yang digunakan oleh guru SD Salam adalah pendekatan Hubungan Manusia
(Human Relation). Guru memperhatikan anak secara personal dan menjalin hubungan yang
humanis bukan otoriter. Melalui komunikasi 2 arah, terjalin relasi seperti layaknya teman.
Guru selalu mengutamakan komunikasi, diskusi dan kesepakatan kepada anak-anak.
Komunikasi dan kesepakatan dilakukan kepada semua anak termasuk anak berkebutuhan
khusus. Melalui diskusi, perbedaan diolah menjadi hal yang wajar. Setiap diskusi
menghasilkan kesepakatan bersama. Melalui kesepakatan bersama guru menerapkan nilai-
nilai universal kemanusiaan Kemudian, peran guru dalam menerapkan pendidikan
multikultural di SD Salam yaitu guru berperan sebagai fasilitator, guru berperan memahami
keunikan individu dan guru berperan membangun hubungan yang humanis kepada setiap
anak, orangtua dan masyarakat. Peran tersebut, sejalan dengan konsep pendidikan
multikultural yang dibangun oleh SD Salam: Menerapkan keadilan sosial melalui memberi
kesempatan setiap anak untuk mengalami proses belajar. Anak berkebutuhan khusus juga
memiliki kesempatan belajar di SD Salam. Menerapakan kemanusiaan melalui memberikan
ruang kepercayaan kepada anak, dialog, kesepakatan dan tidak menjauhkan anak dari
lingkungannya.
Selain itu ada beberapa peran penting guru dalam menerapkan Pendidikan
multicultural yaitu:
1. Perbedaan Agama

6
Di sekolah-sekolah yang berbasis negeri, terdapat siswa-siswi yang mempunyai
keyakinan yang berbeda-beda. Maka, di situlah peran sekolah terutama guru, untuk menjaga
toleransi agar tidak terjadi benturan antara siswa yang berbeda agama.

Peran guru penting untuk menerapkan secara langsung beberapa aksi guna membangun
keberagaman siswa, guru merupakan faktor penting dalam mengimplementasikan nilai-nilai
keberagaman disekolah, diantaranya:
a. Seorang guru harus mampu untuk bersikap demokratis, artinya dalam setiap tingkah
launya, baik sikap maupun perkataanya tidak diskriminatif (bersikap adil dan tidak
menyinggung) murid-murid yang berbeda agama dengannya.
b. Guru harus mempunyi kepedulian yang tinggi terhadap kejadian-kejadian tertentu yang
ada hubungannya dengan agama. Contohnya, dalam peristiwa bom Bali (2003), maka
seorang guru harus menjelaskan bahwa sebaiknya kejadian tersebut jangan sampai
terjadi. Didalam semua agama jelas dikatakan bahwa penggunaan segala macam bentuk
kekerasan tidak dibenarkan.
Seorang guru, harus mampu menjelaskan inti dari ajaran agama adalah menciptakan
perdamaian dan kesejahteraan bagi seluruh umat manusia. Dialog dan musyawarah adalah
cara-cara penyelesaian segala bentuk masalah yang sangat dianjurkan oleh agama dan
segala kepercayaan yang ada.

2. Perbedaan Bahasa

Bahasa merupakan alat manusia untuk berkomunikasi dan berinteraksi antara yang
satu dengan lainnya. Namun, pada perkembangannya bahasa tidak hanya berfungsi sebagai
alat untuk berkomunikasi tetapi bahasa juga mampu memasuki wilayah-wilayah yang lebih
luas yakni politik, sosial dan budaya.

D. Manfaat Pendidikan Multikultural di Sekolah Dasar


Terdapat beberapa manfaat dari pemdidikan multikultural diantarannya yaitu
mencegah sikap radikalisme di era globalisasi (Latifah, 2018). Tujuan utama pendidikan
multikultural dapat menjadikan generasi muda sebagai agen peredam konflik antar
golongan (SARA) yang biasa melibatkan gerakan radikalisme yang kerap terjadi di
Indonesia. Mampu menjadi teladan yang mampu menerima perbedaan dengan penuh
toleransi menjadikan tugas guru sebagai pendidik, hal tersebut harus diimbangi dengan
pemahaman konsep multikultur secara komperhensif. Karena sudah dibekali sikap untuk

7
saling toleran, menghormati, tulus terhadap keanekaragaman yang ada di masyarakat
Indonesia. Sehingga, perbedaan suku, adat, ras, dan agama tidak menjadi celah untuk
gerakan radikalisme.

E. Masalah Yang di Hadapi Guru Dalam Pendidikan Multikultural


Dalam dunia Pendidikan tentunya terdapat hambatan atau masalah – masalah yang
dihadapi oleh guru maupun siswa itu sendiri. Berikut beberapa masalah yang dihadapi oleh
guru dalam Pendidikan multikultural:
1. guru kurang mengenal budayanya sendiri, budaya lokal maupun budaya peserta didik;
2. guru kurang menguasai garis besar struktur dan budaya etnis peserta didiknya,
terutama dalam konteks mata pelajaran yang akan diajarkannya;
3. rendahnya kemampuan guru dalam mempersiapkan peralatan yang dapat merangsang
minat, ingatan, dan pengenalan kembali peserta didik terhadap khasanah budaya
masing-masing dalam konteks budaya masing-masing dalam konteks pengalaman
belajar yang diperoleh.

F. Strategi Yang Harus di Miliki Oleh Guru Dalam Menerapkan Pendidikan


Multikultural
Strategi pengelolaan pembelajaran multikultural
Menekankan pada pemahaman antarbudaya, kooperasi pengakuan timbal balik,
penghargaan kultur yang lain, nasionalisme dan patriotisme. Memperkuat multikultural
untuk membangun karakter bangsa.

G. Solusi Untuk Menerapkan Pendidikan Multikultural


Untuk mengatasi hal ini, diperlukan pendekatan Pendidikan yang berfokus pad
kesetaraan, inkluisi, dan saling pengertian antar budaya.
1. Pengetahuan dan keterampilan tenaga seorang pendidik/guru
Pertama, penting untuk melibatkan pendidik dalam upaya ini. Guru harus dilengkapi
dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mengajar dalam lingkungan
multikultural. Mereka harus memahami nilai-nilai budaya yang berbeda dan mampu
menciptakan lingkungan belajar yang aman dan inklusif bagi semua siswa. Dengan
demikian, mereka dapat membantu mengurangi prasangka dan stereotip yang ada di
kalangan.

8
2. Kurikulum Yang Mencerminkan Keragaman Budaya Indonesia
Selain itu, kurikulum sekolah juga harus direvisi untuk mencerminkan keragaman
budaya Indonesia. Pendidikan multikultural tidak boleh hanya menjadi aspek terpisah dalam
pelajaran sejarah atau bahasa, tetapi harus diterapkan di semua bidang pembelajaran.
Misalnya, dalam mata pelajaran sains, siswa dapat mempelajari pengetahuan tradisional
lokal tentang pengobatan herbal atau teknik pertanian yang berkelanjutan. Ini akan
memungkinkan siswa untuk memahami dan menghargai pengetahuan budaya yang ada di
sekitar mereka. Seorang guru juga harus bisa menyampaikan dengan teliti dan jelas agar
siswa dapat mudah mengerti, apalagi siswa siswi sekolah dasar yang dimana mereka akan
mengerti apa yang disampaikan oleh guru jika guru tersebut menjelaskan dengan penuh
keceriaan.
3. Guru Menyebarkan Informasi Melalui Media Masa / Media Aplikasi Pembelajaran
Selain itu, media massa juga memiliki peran penting dalam membangkitkan kembali
pendidikan multikultural. Media massa dapat mempengaruhi pikiran siswa Sekolah Dasar
beragam budaya dengan cara yang positif atau negatif. Oleh karena itu, penting bagi media
massa untuk mengedepankan berita yang menghargai keragaman budaya dan menghindari
diskriminasi atau stereotip negatif. Selain itu, media massa juga dapat menjadi platform
untuk menyebarkan informasi tentang budaya-budaya yang ada di Indonesia dan
mempromosikan dialog antarbudaya. Sebagai seorang guru harus kreatif apalagi di zaman
sekarang yang serba digital tentunya media pembelajaran juga sudah menggunakan
berbagai aplikasi yang digunakan saat ini.
Dengan solusi ini dipastikan siswa – siswi akan lebih senang dan semangat dalam
belajar Pendidikan multikultural, penggunaan media digital tentunya akan lebih menarik
perhatian dan menyenangkan hati siswa sekolah dasar.
4. Kegiatan Di Luar Sekolah
Selain pendidikan formal di sekolah, pendidikan multikultural juga dapat diperkuat
melalui kegiatan di luar kelas. Misalnya, sekolah-sekolah dapat mengadakan festival
budaya di mana siswa dapat berbagi dan memperkenalkan keunikan budaya mereka
kepada siswa lain. Acara seperti ini dapat memperluas pemahaman dan apresiasi siswa
terhadap keragaman budaya di Indonesia.
Ketika menjelang acara kenaikan kelas guru guru dan kepala sekolah bisa
merayakannya dengan menyuruh siswa – siswi menampilkan bakat – bakat mereka seperti
menampilkan tarian khas budaya Indonesia yaitu jaipong, menampilkan qosidah, naswir
dan sebagainya.

9
Semoga dengan berbagai solusi ini guru bisa lebih meningkatkan lagi semangat dalam
pembelajaran Pendidikan multikultural, begitu juga dengan siswa – siswi akan merasa
semangat dan tidak melupakan kebudayaan kita yang sudah turun temurun dari nenek
moyang sampai kapanpun.

BAB III
PENUTUP

2.1 Kesimpulan
Pendidikan multikultural di sekolah dasar pada dasarnya bersifat sistemik dan holistik
artinnya perlu dikembangkan. Pendidikan multikultural pada Sekolah Dasar dikemas
berdasarkan budaya dan karakter bangsa. Pendidikan multikultural bertujuan membentuk
sikap, prilaku dan pemikiran lebih komperhensif pada peserta didik dalam memandang
keberagaman, sehingga mampu memumbuhkan toleransi. Pendidikan multikultural dapat
menjadikan peserta didik paham akan keberagaman dan dapat menumbuhkan rasa.
Selain itu seorang guru sangat berperan penting dalam proses terjadinya pembelajaran
Pendidikan multikultural di sekolah yang dimana tentunya akan menghadapi kesulitan dan
masalah masalah yang di hadapi, maka dari itu perlunya solusi untuk mengatasi suatu
permasalahan yang terjadi pada Pendidikan multukultural baik dari guru itu sendiri dan
solusi dari sekolah.
2.2 Saran
Dalam makalah ini kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan baik dari segi
bentuk maupun dari segi isi. Kami menyarankan pembaca agar ikut peduli mengetahui
sejauh mana pembaca mempelajari tentang “Solusi Guru Menerapkan Pendidikan
Multikultural”. Makalah ini dapat membantu pembaca dalam meningkatkan pengetahuan
tentang Membaca, Menulis Permulaan.

10
DAFTAR PUSTAKA

Susiloningsih, W. (2020). Pendidikan Multikultural di Sekolah Dasar “Kajian Analitis Dalam


Prespektif Filsafat.” Didaktis: Jurnal Pendidikan Dan Ilmu Pengetahuan, 20(1), 82–88.
https://doi.org/10.30651/didaktis.v20i1.4488

Ali, M., (2003). Teologi Pluralis-Multikultural, Jakarta: Kompas

Al Arifin, Akhmad Hidayatulloh. Implementasi Pendidikan Mutikultural dalam


Praktis Pendidikan di Indonesia, Jurnal Pengembangan Pendidikan
Fondasi dan Aplikasi, Vol.1 No.1, Juni 2012.

11

Anda mungkin juga menyukai