Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

ANTROPOLOGI DAN PENDIDIKAN MULTIKULTURAL

STKIP YAYASAN ABDI PENDIDIKAN PAYAKUMBUH

Alamat:Jl.Prof.M.Yamin Padang Tiakar Hilir,Payakumbuh Timur,


Kota Payakumbuh,Sumatera Barat 26212,Indonesia
Telp(0752)9350 Email://stkipabdi.ac.id/

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan
pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis
dapat menyelesaikan makalah g berjudul Pendidikan Multikultural tepat waktu.
Makalah Hakikat Pendidikan Multikultural disusun guna memenuhi tugas [dosen/guru]
pada [bidang studi/mata kuliah] di [kampus/stkip abdi Pendidikan payakumbuh]. Selain
itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca
tentang [topik makalah].

Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada [Bapak/Ibu] selaku [guru


mata pelajaran/dosen mata kuliah]. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah
pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis. Penulis juga
mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan
makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.

Payakumbuh, 15
september 2021

Penuli
s
Daftar Isi

HALAMAN JUDUL …………………………… i

KATA PENGANTAR ………………………… ii

DAFTAR ISI ………………………………… iii

BAB I PENDAHULUAN ……………………… 1

 A. Latar Belakang ………………………………………….. 2


 B. Rumusan Masalah ……………………………………… 2
 C. Tujuan Penulisan ……………………………………….. 3
 D. Manfaat Penulisan ……………………………………… 3

BAB II PEMBAHASAN …………………………. 4

 A. Konsep Pendidikan Multikultural …………………………………… 4


 B. Hakikat Pendidikan Multikultural ……………………………………..
6
 C. Hakikat Kebudayaan ………………………………………. 12
 D. Budaya dan lingkungan ………………………………. 16
 E. Pranata Kebudayaan ……………………………. 20
 F. Dasar ,tujuan dan fungsi Pendidikan Multikultural
……………………….. 25

BAB III PENUTUP …………………………………… 26

 A. Simpulan …………………………………………………… 30
 B. Saran ………………………………………………………… 31

DAFTAR PUSTAKA ………………………………… 32


BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan pulau yang tak
terhitung jumlahnya. Bentuk negara kepulauan tersebutlah yang menghasilkan berbagai
macam budaya yang ada di Indonesia. Diawali dari pulau Sumatra terbentang hingga
pulau Papua, menghasilkan berbagai budaya dari masing-masing daerah di Indonesia.
Keadaan alam serta letak geografis tersebut membuat Indonesia memiliki kekayaan
budaya yang tak ternilai. Merupakan kenyataan yang tidak dapat ditolak bahwa negara
Indonesia terdiri dari berbagai kelompok etnis, budaya, agama, dan lain-lain sehingga
negara-negara Indonesia secara sederhana dapat disebut sebagai masyarakat
“multikultural”. Indonesia adalah salah satu negara multikultural terbesar di dunia.
Kebenaran dari pernyataan ini dapat dilihat dari sosiokultural maupun geografis yang
begitu beragam dan luas. Sekarang ini, jumlah pulau yang ada di wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sekitar 13.000 pulau besar dan kecil. Populasi
penduduknya berjumlah lebih dari 200 juta jiwa, terdiri dari 300 suku yang
menggunakan hampir 200 bahasa yang berbeda. Selain itu mereka juga menganut
agama dan kepercayaan yang beragam seperti Islam, Khatolik, Kristen Protestan, Hindu,
Budha, Konghucu serta berbagai macam aliran kepercayaan (M. Ainul Yakin, 2005: 3-4 ).
2 Dilihat dari sisi kepercayaan, masyarakat Indonesia sebagian besar beragama Islam.
Mayoritas penduduk Indonesia yang menganut agama Islam, tidak lantas membuat
agama lain tidak mendapat pengakuan dari pemerintah. Beberapa agama yang ada dan
berkembang di Indonesia pada perjalanannya juga diakui oleh pemerintah seperti
agama Kristen, Khatolik, Hindu, Budha, dan Konghucu. Keragaman yang dimiliki oleh
bangsa Indonesia seperti telah disebutkan sebelumnya, merupakan suatu anugrah
kekayaan budaya yang tidak dimiliki oleh negara lain, namun demikian dilain sisi dapat
menjadi sumber konflik yang dilandasi oleh perbedaan budaya yang ada. Terjadinya
konflik antar etnis atau antar pemeluk agama beberapa kurun waktu terakhir ini,
membuktikan sebagai bangsa dengan kekayaan budaya yang dimiliki, kita belum dapat
memahami dan memaknai keberagaman disekitar kita. Keberagaman yang ada acap kali
dituding dan dijadikan alasan sebagai penyebab terjadinya konflik

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah, dan pembatasan

masalah di atas, maka didapat suatu rumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana proses sosialisasi nilai-nilai keberagaman yang ada di SD

Tumbuh 2 Yogyakarta ?

2. Apa faktor pendukung dan penghambat dalam penanaman nilai-nilai

keberagaman di SD Tumbuh 2 Yogyakarta ?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang hendak dicapai dalam penelitian ini,

adalah sebagai berikut :

a. Mengetahui proses sosialisasi nilai-nilai keberagaman yang diterapkan

di SD Tumbuh 2 Yogyakarta.

b. Mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam penanaman

nilai-nilai keberagaman di SD Tumbuh 2 Yogyakarta

F. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dari hasil penelitian ini adalah sebagai

berikut.

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam

dunia pendidikan, terutama bagi pengembangan ilmu sosiologi mengenai

pendidikan multikultural yang ditanamkan pada siswa sekolah dasar.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Mahasiswa

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi

mahasiswa mengenai pembelajaran pendidikan multikultural pada

sekolah dasar, khususnya di SD Tumbuh 2 Yogyakarta.

b. Bagi Guru

Penelitian ini diharapkan memberi informasi kepada para guru


tentang pendidikan multikultural khususnya di SD Tumbuh 2

Yogyakarta.

c. Bagi SD Tumbuh

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan yang

baik bagi SD Tumbuh 2 Yogyakarta dalam mengembangkan kegiatan

pembelajaran pendidikan multikultural

BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Pendidikan Multikultural


Tujuan dari konsep pendidikan multikultural adalah untuk memahami
pelajar, mahasiswa, dan semua warga agar memperoleh inspirasi
pengetahuan, sikap dan tindakan yang diperlukan dalam menjalankan
peran-peran kemanusiaannya pada masyarakat demokrasi-pluralistik
serta diperlukan untuk berinteraksi, bernegosiasi, dan komunikasi
dengan warga dari kelompok beragam agar tercipta sebuah tatanan
masyarakat etis dan bermoral yang berjalan untuk kebaikan bersama.
Prinsip multikulturalisme mengajarkan kepada kita untuk mengakui
berbagai potensi dan legitimasi keragaman dan perbedaan sosio-
kultural tiap kelompok etnis. Berangkat dari prinsip demikian maka
individu maupun kelompok dari berbagai etnik dalam pandangan ini bisa
bergabung dalam masyarakat, terlibat dalam societal cohesion tanpa
harus kehilangan identitas etnis dan budaya mereka, sekaligus tetap
memperoleh hak-hak mereka untuk berpartisipasi penuh dalam
berbagai bidang kegiatan masyarakat. Sehingga keberagaman budaya
yang ada di belakang, di depan dan disekeliling kita bisa memberikan
sumbangan yang paling berharga bagi semua orang. Pendidikan
multikultural sekurang-kurangnya memiliki lima tujuan. Pertama,
meningkatkan pemahaman diri dan konsep diri secara baik. Kedua,
meningkatkan kepekaan dalam memahami orang lain, termasuk
terhadap berbagai kelompok budaya di negaranya sendiri dan Negara
lain. Ketiga, meningkatkan kemampuan untuk merasakan dan
memahami kemajemukan, dapat meng-interpretasi-kan tentang
kebangsaan dan budaya yang kadang-kadang bertentangan menyangkut
sebuah peristiwa, nilai dan perilaku. Keempat, membuka pikiran ketika
merespon isu. Kelima, memahami latar belakang munculnya pandangan
klise atau kuno, menjauhi pandangan stereotype dan mau menghargai
semua orang.

B.Hakikat Pendidikan Multikultural


Pembelajaran multikultural adalah kebijakan dalam praktik pendidikan dalam
mengakui, menerima dan menegaskan perbedaan dan persamaan manusia yang
dikaitkan dengan gender, ras, kelas, (Sleeter and Grant, 1988). Pendidikan
multikultural adalah suatu sikap dalam memandang keunikan manusia dengan
tanpa membedakan ras, budaya, jenis kelamin, seks, kondisi jasmaniah atau status
ekonomi seseorang (Skeel, 1995). Pendidikan multikultural (multicultural
education) merupakan strategi pendidikan yang memanfaatkan keberagaman latar
belakang kebudayaan dari para peserta didik sebagai salah satu kekuatan untuk
membentuk sikap multikultural. Strategi ini sangat bermanfaat, sekurang-
kurangnya bagi sekolah sebagai lembaga pendidikan dapat membentuk
pemahaman bersama atas konsep kebudayaan, perbedaan budaya, keseimbangan,
dan demokrasi dalam arti yang luas (Liliweri, 2005). Pendidikan multuikultural
didefinisikan sebagai sebuah kebijakan sosial yang didasarkan pada prinsip-
prinsip pemeliharaan budaya dan saling memiliki rasa hormat antara seluruh
kelompok budaya di dalam masyarakat. Pembelajaran multikultural pada dasarnya
merupakan program pendidikan bangsa agar komunitas multikultural dapat
berpartisipasi dalam mewujudkan kehidupan demokrasi yang ideal bagi
bangsanya.

C.Hakikat Kebudayaan
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh
sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya
terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat
istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa,
sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia
sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis.
Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda
budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya
itu dipelajari.

Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak,
dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-
unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan s
Sosial manusia.

BAB III
PENUTUP

A.Simpulan
.    Kesimpulan
Pendidikan multikultural adalah suatu sikap dalam memandang keunikan manusia
dengan tanpa membedakan ras, budaya, jenis kelamin, seks, kondisi jasmaniah
atau status ekonomi seseorang. Pendidikan multikultural (multicultural education)
merupakan strategi pendidikan yang memanfaatkan keberagaman latar belakang
kebudayaan dari para peserta didik sebagai salah satu kekuatan untuk membentuk
sikap multikultural. Strategi ini sangat bermanfaat, sekurang-kurangnya bagi
sekolah sebagai lembaga pendidikan dapat membentuk pemahaman bersama atas
konsep kebudayaan, perbedaan budaya, keseimbangan, dan demokrasi dalam arti
yang luas.
Pembelajaran berbasis multikultural berusaha memberdayakan siswa untuk
mengembangkan rasa hormat kepada orang yang berbeda budaya, memberi
kesempatan untuk bekerja bersama dengan orang atau kelompok orang yang
berbeda etnis atau rasnya secara langsung. Salah satu tujuannya yaitu: untuk
membantu peserta didik dalam membangun ketergantungan lintas budaya dan
memberi gambaran positif kepada mereka mengenai perbedaan kelompok.

B.Saran
Pendidikan multikultural sangatlah penting manfaatnya bagi siswa, karena selain untuk
membantu siswa dalam membangun perlakuan yang positif terhadap perbedaan
kultural, ras, etnik, kelompok keagamaan, pendidikan multikultural juga memberikan
ketahanan siswa dengan cara mengajar mereka dalam mengambil keputusan dan
keterampilan sosialnya. Maka dari itu peran pemerintah untuk menfasilitasi pendidikan
multikultural sangat diharapkan agar tercipta keharmonisan dan kesejahteraan dalam
kehidupan berkebangsaan yang heterogen dan majemuk.

DAFTAR PUSTAKA

 Ali, Muhamad. 2003. Teologi Pluralis-Multikultural: Menghargai Kemajemukan 


Menjalin Kebersamaan. Jakarta. Penerbit Buku Kompas
      Banks, J.A. 1993. “Multicultural Educatian: Historical Development,
Dimentions and                 Practrice”
       http://www.scribd.com/doc/67040530/61414964-Pendidikan-Multikultural
       http://kabepiilampungcom.wordpress.com/2009/10/18/pembelajaran-
berbasis                     multikultural/

Anda mungkin juga menyukai