KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan
pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis
dapat menyelesaikan makalah g berjudul Pendidikan Multikultural tepat waktu.
Makalah Hakikat Pendidikan Multikultural disusun guna memenuhi tugas [dosen/guru]
pada [bidang studi/mata kuliah] di [kampus/stkip abdi Pendidikan payakumbuh]. Selain
itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca
tentang [topik makalah].
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.
Payakumbuh, 15
september 2021
Penuli
s
Daftar Isi
A. Simpulan …………………………………………………… 30
B. Saran ………………………………………………………… 31
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan pulau yang tak
terhitung jumlahnya. Bentuk negara kepulauan tersebutlah yang menghasilkan berbagai
macam budaya yang ada di Indonesia. Diawali dari pulau Sumatra terbentang hingga
pulau Papua, menghasilkan berbagai budaya dari masing-masing daerah di Indonesia.
Keadaan alam serta letak geografis tersebut membuat Indonesia memiliki kekayaan
budaya yang tak ternilai. Merupakan kenyataan yang tidak dapat ditolak bahwa negara
Indonesia terdiri dari berbagai kelompok etnis, budaya, agama, dan lain-lain sehingga
negara-negara Indonesia secara sederhana dapat disebut sebagai masyarakat
“multikultural”. Indonesia adalah salah satu negara multikultural terbesar di dunia.
Kebenaran dari pernyataan ini dapat dilihat dari sosiokultural maupun geografis yang
begitu beragam dan luas. Sekarang ini, jumlah pulau yang ada di wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sekitar 13.000 pulau besar dan kecil. Populasi
penduduknya berjumlah lebih dari 200 juta jiwa, terdiri dari 300 suku yang
menggunakan hampir 200 bahasa yang berbeda. Selain itu mereka juga menganut
agama dan kepercayaan yang beragam seperti Islam, Khatolik, Kristen Protestan, Hindu,
Budha, Konghucu serta berbagai macam aliran kepercayaan (M. Ainul Yakin, 2005: 3-4 ).
2 Dilihat dari sisi kepercayaan, masyarakat Indonesia sebagian besar beragama Islam.
Mayoritas penduduk Indonesia yang menganut agama Islam, tidak lantas membuat
agama lain tidak mendapat pengakuan dari pemerintah. Beberapa agama yang ada dan
berkembang di Indonesia pada perjalanannya juga diakui oleh pemerintah seperti
agama Kristen, Khatolik, Hindu, Budha, dan Konghucu. Keragaman yang dimiliki oleh
bangsa Indonesia seperti telah disebutkan sebelumnya, merupakan suatu anugrah
kekayaan budaya yang tidak dimiliki oleh negara lain, namun demikian dilain sisi dapat
menjadi sumber konflik yang dilandasi oleh perbedaan budaya yang ada. Terjadinya
konflik antar etnis atau antar pemeluk agama beberapa kurun waktu terakhir ini,
membuktikan sebagai bangsa dengan kekayaan budaya yang dimiliki, kita belum dapat
memahami dan memaknai keberagaman disekitar kita. Keberagaman yang ada acap kali
dituding dan dijadikan alasan sebagai penyebab terjadinya konflik
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah, dan pembatasan
Tumbuh 2 Yogyakarta ?
E. Tujuan Penelitian
di SD Tumbuh 2 Yogyakarta.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diperoleh dari hasil penelitian ini adalah sebagai
berikut.
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Mahasiswa
b. Bagi Guru
Yogyakarta.
c. Bagi SD Tumbuh
BAB II
PEMBAHASAN
C.Hakikat Kebudayaan
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh
sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya
terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat
istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa,
sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia
sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis.
Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda
budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya
itu dipelajari.
Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak,
dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-
unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan s
Sosial manusia.
BAB III
PENUTUP
A.Simpulan
. Kesimpulan
Pendidikan multikultural adalah suatu sikap dalam memandang keunikan manusia
dengan tanpa membedakan ras, budaya, jenis kelamin, seks, kondisi jasmaniah
atau status ekonomi seseorang. Pendidikan multikultural (multicultural education)
merupakan strategi pendidikan yang memanfaatkan keberagaman latar belakang
kebudayaan dari para peserta didik sebagai salah satu kekuatan untuk membentuk
sikap multikultural. Strategi ini sangat bermanfaat, sekurang-kurangnya bagi
sekolah sebagai lembaga pendidikan dapat membentuk pemahaman bersama atas
konsep kebudayaan, perbedaan budaya, keseimbangan, dan demokrasi dalam arti
yang luas.
Pembelajaran berbasis multikultural berusaha memberdayakan siswa untuk
mengembangkan rasa hormat kepada orang yang berbeda budaya, memberi
kesempatan untuk bekerja bersama dengan orang atau kelompok orang yang
berbeda etnis atau rasnya secara langsung. Salah satu tujuannya yaitu: untuk
membantu peserta didik dalam membangun ketergantungan lintas budaya dan
memberi gambaran positif kepada mereka mengenai perbedaan kelompok.
B.Saran
Pendidikan multikultural sangatlah penting manfaatnya bagi siswa, karena selain untuk
membantu siswa dalam membangun perlakuan yang positif terhadap perbedaan
kultural, ras, etnik, kelompok keagamaan, pendidikan multikultural juga memberikan
ketahanan siswa dengan cara mengajar mereka dalam mengambil keputusan dan
keterampilan sosialnya. Maka dari itu peran pemerintah untuk menfasilitasi pendidikan
multikultural sangat diharapkan agar tercipta keharmonisan dan kesejahteraan dalam
kehidupan berkebangsaan yang heterogen dan majemuk.
DAFTAR PUSTAKA