KELOMPOK 6
UNIVERSITAS HALUOLEO
KATA PENGANTAR
Bismillahirohmanirrohim,
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur atas kehadiat Allah
SWT, Karena atas berkat rahmat dan karunian-Nyalah penulis mampu
menyelesaiikan makalah yang berjudul “KARAKTERISTIK PENDIDIKAN
SEBAGAI MASYARAKAT MULTIKULTURAL” ini dapat dilakukan
dengan baik.
Tak lupa juga penulis mengucapkan terima kasih kepada Dosen
Pengampuh mata kuliah “PENDIDIKAN MULTIKULTURAL” yang telah
membimbing penulis dalam menyelesaikan makalah ini. Penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membatu dalam
mengumpulkan data-data dalam pembuatan makalah ini.
Sebelumnya penulis memohon maaf karena makalah ini masih jauh dari
kata sempurna masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam menyusun makalah
ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
makalah ini. semoga makalah ini dapat bermanfaat terutama bagi saya dan
pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ..............................................................................................
Daftar Isi..........................................................................................................
Bab I : PENDAHULUAN..............................................................................
A. Latar Belakang....................................................................................
B. Rumusan Masalah..............................................................................
C. Tujuan Penulisan................................................................................
D. Manfaat Penulisan..............................................................................
Bab II : PEMBAHASAN................................................................................
A. Pengertian Pendidikan Multikultural...............................................
B. Karakteristik Pendidikan Multikultural Dimasyarakat.................
C. Tujuan Pendidikan Multikultural.....................................................
Bab III : PENUTUP.......................................................................................
A. Kesimpulan .........................................................................................
B. Saran....................................................................................................
Daftar Pustaka................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Negara Indonesia merupakan Negara kepulauan yang dikenal
sebagai Negara yang bercorak Multikutural, multi etnik, agama, ras,
golongan serta adat-istiadat yang berbeda. Keragaman inilah yang
menjadikan bangsa Indonesia sebagai suatu bangsa yang unik
dibandingkan dengan Negara-negara lain di dunia.
Indonesia adalah salah satu negara yang menerapkan
masyarakatnya untuk hidup rukun. Sebab kerukunan adalah salah satu pilar
atau dasar penting dalam merawat persatuan rakyat dan bangsa Indonesia.
Tanpa terwujudnya kerukunan di antara berbagai suku, Agama, Ras dan
antar Golongan bangsa Indonesia akan mudah terancam oleh perpecahan
dengan segala akibatnya yang tidak diinginkan. Namun kompleksitas
fenomena keberagaman di Indonesia rentan memunculkan konflik dan
ketegangan kultural antar-etnik yang terjadi karena dalam proses interaksi
sosial masih rapuh dalam kesadaran tentang pluralisme dan multikulralisme
di satu sisi dan fanatisme ajaran agama pada sisi lain, yang secara otomatis
telah mengguncangkan tatanan multikulturalisme yang dipandang sebagai
kearifan yang sia-sia, yang tidak bertanggung jawab dan tidak
mencerminkan keberpihakan, sebagai bentuk dari lemahnya solidaritas.
Sehingga memerlukan reposisi dan revisi sistem pendidikan agama dengan
memadukan integralitas kaitan agama antara sakral-transenden dan profan-
fenomena sosial atau budaya.
Pendidikan dalam hal ini dapat dijadikan media untuk membangun
kesadaran akan pentingnya kerukunan hidup pada masyarakat plural-
multikultural. Hal ini disebabkan secara ideal, pendidikan dianggap mampu
untuk menjadi penghubung bagi terciptanya dasar kehidupan bangsa yang
multikultural dan terbebas dari kooptasi negara. Pendidikan nasional adalah
pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 yang bersumber pada nilai-nilai agama,
kebudayaan nasional Indonesia dan responsif terhadap tuntutan perubahan
zaman.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu pendidikan multikultural?
2. Bagaimana karakteristik pendidikan multikultural?
3. Bagaimana tujuan dari pendidikan multikultural?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa itu Pendidikan multikultural
2. Untuk mengetahui bagaimana Pendidikan multikultural di masyarakat
3. Untuk mengetahui bagaimana tujuan dari Pendidikan multicultural
D. Manfaat Penulisan
1. Agar dapat mengetahui apa itu Pendidikan multikultural
2. Agar dapat mengetahui bagaimana Pendidikan multikultural
dimasyarakat
3. Agar dapat mengetahui bagaimana tujuan dari pendidikan multikultural
BAB II
PENDAHULUAN
A. Pengertian Pendidikan Multikultural
Terkait hal ini, Choirul Mahfud mengutip pendapatnya Andersen
dan Cusher mengenai pengertian pendidikan multikultural yakni
pendidikan mulitikultural bisa diartikan pendidikan mengenai keragaman
kebudayaan. Kemudian James Banks’ mengartikan pendidikan
multikultural adalah sebagai pendidikan untuk people of color. Artinya
pendidikan multikultural ingin mengekplorasi perbedaan sebagai
keniscayaan (anugerah tuhan/ sunattallah).
Muhaemin el-ma’hady yang berpendapat bahwa pendidikan
multikultural adalah sebagai pendidikan tentang keragaman kebudayaan
dalam merespon perubahan demografis dan cultural lingkungan
masyarakat tertentu atau bahkan dunia secara keseluryhan (Global).
Hilda Hernadez mengartikan pendidikan Multukultural adalah
sebagai perspektif yang mengakui realitas politik, sosial, dan ekonomi,
yang dialami oleh masing-masing individu dalam pertemuan manusia yang
kompleks dan beragam secara kultur, dan merefleksikan pentingnya
budaya, ras, seksualitas, dan gender, etnisatas, agama, status sosial,
ekonomi, dan pengecualian-pengecualian dalam proses pendidikan.
Menurut Prof. Har Tilaar, pendidikan multikultural berawal dari
perkembangnya gagasan dan kesadaran tentang “interkulturalisme” sseusai
perang dunia kedua. Kemunculan dan gagasan “interkulturalisme” ini,
selain terkait dengan perkembangan politik internasional menyangkut
HAM, kemerdekaan dari dari kolonialisme, dan diskriminasirasial dan lai-
lain, juga karena meningkatnya pluralitas (keberagaman) disegara-negara
barat sendiri sebagai dari peningkatan migrasi dari Negara-negara baru
merdeka ke Amerika dan Eropa.
B. Karakteristik Pendidikan Multikultural di Masyarakat
Ada tiga karakteristik pendidikan multikultural, yaitu: (1)
berprinsip pada demokrasi, kesetaraan, dan keadilan; (2) berorientasi
kepada kemanusiaan, kebersamaan, dan kedamaian; dan (3)
mengembangkan sikap mengakui, menerima, dan menghargai
keragaman budaya. Beberapa karakteristik tersebut dapat dipahami
secara jelas sebagai berikut:
Pertama. Berprinsip pada Demokrasi, Kesetaraan, dan
Keadilan. Prinsip demokrasi, kesetaraan, dan keadilan merupakan prinsip
yang mendasari pendidikan multikultural, baik pada level ide, proses,
maupun gerakan. Ketiga priiisip ini menggaris bawahi bahwa semua anak
memiliki hak yang sama untuk memperoleh pendidikan. Karakteristik
pendidikan multikultural yang berprinsip kepada demokrasi, kesetaraan,
dan keadilan ini agaknya sejalan dengan program UNESCO tentang
education for all vaitu program pendidikan yang memberikan peluang
yang sama kepada semua anak untuk memperoleh pendidikan.
Sebenarnya tidak hanya terbatas pada pemberian kesempatan yang
sama kepada semua anak untuk memperoleh pendidikan, melainkan juga
berarti bahwa semua peserta didik harus memperoleh perlakuan yang sama
untuk memperoleh pelajaran di dalam kelas (Rasyada, 2004:18). Perlakuan
yang sama ini, mereka akan memperoleh peluang untuk mencapai
kompetensi keilmuan dan keterampilan yang sesuai dengan minat mereka.
Dalam kaitan ini, pendidikan multikultural akan menjamin semua peserta
didik memperoleh perhatian yang sama, tanpa membedakan latar belakang
warna kulit, etnik, agama, bahasa, dan budaya peserta didik.
B. Saran
Penulis memberikan beberapa saran antara lain:
1. Kepada guru disarankan agar tetap mengetahui pengertian,
karakteristik dan tujuan dari Pendidikan multikultural dalam
masyarakat. .
2. Susunan makalah ini, penulis menyadari bahwa masih banyak
kekurangan. Untuk itu, penulis berharap agar para pembaca
memberikan kritik serta saran yang bersifat membangun sehingga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
DAFTAR PUSTAKA