Anda di halaman 1dari 14

PENDIDIKAN MULTIKULTURAL

KARAKTERISTIK PENDIDIKAN SEBAGAI MASYARAKAT


MULTIKULTURAL
Dosen Pengampuh : Prof. Dr. I Ketut Suardika, S. Pd., M. Si

KELOMPOK 6

- FASTHIN FASDIANG SADHI A1G120095


- RAMLAN A1G120138
- INDAH SUTRIANDINI A1G120104

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS HALUOLEO
KATA PENGANTAR

Bismillahirohmanirrohim,
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur atas kehadiat Allah
SWT, Karena atas berkat rahmat dan karunian-Nyalah penulis mampu
menyelesaiikan makalah yang berjudul “KARAKTERISTIK PENDIDIKAN
SEBAGAI MASYARAKAT MULTIKULTURAL” ini dapat dilakukan
dengan baik.
Tak lupa juga penulis mengucapkan terima kasih kepada Dosen
Pengampuh mata kuliah “PENDIDIKAN MULTIKULTURAL” yang telah
membimbing penulis dalam menyelesaikan makalah ini. Penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membatu dalam
mengumpulkan data-data dalam pembuatan makalah ini.
Sebelumnya penulis memohon maaf karena makalah ini masih jauh dari
kata sempurna masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam menyusun makalah
ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
makalah ini. semoga makalah ini dapat bermanfaat terutama bagi saya dan
pembaca.

Kendari, 1 Maret 2023

Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ..............................................................................................
Daftar Isi..........................................................................................................
Bab I : PENDAHULUAN..............................................................................
A. Latar Belakang....................................................................................
B. Rumusan Masalah..............................................................................
C. Tujuan Penulisan................................................................................
D. Manfaat Penulisan..............................................................................
Bab II : PEMBAHASAN................................................................................
A. Pengertian Pendidikan Multikultural...............................................
B. Karakteristik Pendidikan Multikultural Dimasyarakat.................
C. Tujuan Pendidikan Multikultural.....................................................
Bab III : PENUTUP.......................................................................................
A. Kesimpulan .........................................................................................
B. Saran....................................................................................................
Daftar Pustaka................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Negara Indonesia merupakan Negara kepulauan yang dikenal
sebagai Negara yang bercorak Multikutural, multi etnik, agama, ras,
golongan serta adat-istiadat yang berbeda. Keragaman inilah yang
menjadikan bangsa Indonesia sebagai suatu bangsa yang unik
dibandingkan dengan Negara-negara lain di dunia.
Indonesia adalah salah satu negara yang menerapkan
masyarakatnya untuk hidup rukun. Sebab kerukunan adalah salah satu pilar
atau dasar penting dalam merawat persatuan rakyat dan bangsa Indonesia.
Tanpa terwujudnya kerukunan di antara berbagai suku, Agama, Ras dan
antar Golongan bangsa Indonesia akan mudah terancam oleh perpecahan
dengan segala akibatnya yang tidak diinginkan. Namun kompleksitas
fenomena keberagaman di Indonesia rentan memunculkan konflik dan
ketegangan kultural antar-etnik yang terjadi karena dalam proses interaksi
sosial masih rapuh dalam kesadaran tentang pluralisme dan multikulralisme
di satu sisi dan fanatisme ajaran agama pada sisi lain, yang secara otomatis
telah mengguncangkan tatanan multikulturalisme yang dipandang sebagai
kearifan yang sia-sia, yang tidak bertanggung jawab dan tidak
mencerminkan keberpihakan, sebagai bentuk dari lemahnya solidaritas.
Sehingga memerlukan reposisi dan revisi sistem pendidikan agama dengan
memadukan integralitas kaitan agama antara sakral-transenden dan profan-
fenomena sosial atau budaya.
Pendidikan dalam hal ini dapat dijadikan media untuk membangun
kesadaran akan pentingnya kerukunan hidup pada masyarakat plural-
multikultural. Hal ini disebabkan secara ideal, pendidikan dianggap mampu
untuk menjadi penghubung bagi terciptanya dasar kehidupan bangsa yang
multikultural dan terbebas dari kooptasi negara. Pendidikan nasional adalah
pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 yang bersumber pada nilai-nilai agama,
kebudayaan nasional Indonesia dan responsif terhadap tuntutan perubahan
zaman.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu pendidikan multikultural?
2. Bagaimana karakteristik pendidikan multikultural?
3. Bagaimana tujuan dari pendidikan multikultural?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa itu Pendidikan multikultural
2. Untuk mengetahui bagaimana Pendidikan multikultural di masyarakat
3. Untuk mengetahui bagaimana tujuan dari Pendidikan multicultural

D. Manfaat Penulisan
1. Agar dapat mengetahui apa itu Pendidikan multikultural
2. Agar dapat mengetahui bagaimana Pendidikan multikultural
dimasyarakat
3. Agar dapat mengetahui bagaimana tujuan dari pendidikan multikultural
BAB II
PENDAHULUAN
A. Pengertian Pendidikan Multikultural
Terkait hal ini, Choirul Mahfud mengutip pendapatnya Andersen
dan Cusher mengenai pengertian pendidikan multikultural yakni
pendidikan mulitikultural bisa diartikan pendidikan mengenai keragaman
kebudayaan. Kemudian James Banks’ mengartikan pendidikan
multikultural adalah sebagai pendidikan untuk people of color. Artinya
pendidikan multikultural ingin mengekplorasi perbedaan sebagai
keniscayaan (anugerah tuhan/ sunattallah).
Muhaemin el-ma’hady yang berpendapat bahwa pendidikan
multikultural adalah sebagai pendidikan tentang keragaman kebudayaan
dalam merespon perubahan demografis dan cultural lingkungan
masyarakat tertentu atau bahkan dunia secara keseluryhan (Global).
Hilda Hernadez mengartikan pendidikan Multukultural adalah
sebagai perspektif yang mengakui realitas politik, sosial, dan ekonomi,
yang dialami oleh masing-masing individu dalam pertemuan manusia yang
kompleks dan beragam secara kultur, dan merefleksikan pentingnya
budaya, ras, seksualitas, dan gender, etnisatas, agama, status sosial,
ekonomi, dan pengecualian-pengecualian dalam proses pendidikan.
Menurut Prof. Har Tilaar, pendidikan multikultural berawal dari
perkembangnya gagasan dan kesadaran tentang “interkulturalisme” sseusai
perang dunia kedua. Kemunculan dan gagasan “interkulturalisme” ini,
selain terkait dengan perkembangan politik internasional menyangkut
HAM, kemerdekaan dari dari kolonialisme, dan diskriminasirasial dan lai-
lain, juga karena meningkatnya pluralitas (keberagaman) disegara-negara
barat sendiri sebagai dari peningkatan migrasi dari Negara-negara baru
merdeka ke Amerika dan Eropa.
B. Karakteristik Pendidikan Multikultural di Masyarakat
Ada tiga karakteristik pendidikan multikultural, yaitu: (1)
berprinsip pada demokrasi, kesetaraan, dan keadilan; (2) berorientasi
kepada kemanusiaan, kebersamaan, dan kedamaian; dan (3)
mengembangkan sikap mengakui, menerima, dan menghargai
keragaman budaya. Beberapa karakteristik tersebut dapat dipahami
secara jelas sebagai berikut:
Pertama. Berprinsip pada Demokrasi, Kesetaraan, dan
Keadilan. Prinsip demokrasi, kesetaraan, dan keadilan merupakan prinsip
yang mendasari pendidikan multikultural, baik pada level ide, proses,
maupun gerakan. Ketiga priiisip ini menggaris bawahi bahwa semua anak
memiliki hak yang sama untuk memperoleh pendidikan. Karakteristik
pendidikan multikultural yang berprinsip kepada demokrasi, kesetaraan,
dan keadilan ini agaknya sejalan dengan program UNESCO tentang
education for all vaitu program pendidikan yang memberikan peluang
yang sama kepada semua anak untuk memperoleh pendidikan.
Sebenarnya tidak hanya terbatas pada pemberian kesempatan yang
sama kepada semua anak untuk memperoleh pendidikan, melainkan juga
berarti bahwa semua peserta didik harus memperoleh perlakuan yang sama
untuk memperoleh pelajaran di dalam kelas (Rasyada, 2004:18). Perlakuan
yang sama ini, mereka akan memperoleh peluang untuk mencapai
kompetensi keilmuan dan keterampilan yang sesuai dengan minat mereka.
Dalam kaitan ini, pendidikan multikultural akan menjamin semua peserta
didik memperoleh perhatian yang sama, tanpa membedakan latar belakang
warna kulit, etnik, agama, bahasa, dan budaya peserta didik.

Kedua. Berorientasi kepada Kemanusiaan, Kebersamaan, dan


Kedamaian. Untuk mengembangkan prinsip demokrasi, kesetaraan, dan
keadilan dalam kehidupan bermasyarakat, terutama di masyarakat
yang heterogen, diperlukan orientasi hidup yang universal. Di antara
orientasi hidup yang universal adalah kemanusiaan, kebersamaan, dan
kedamaian. Orientasi hidup yang universal ini merupakan titik orientasi
bagi pendidikan multikultural. Dengan demikian, pendidikan multikultural
menentang adanya praktik-praktik hidup yang menodai nilai-nilai
kemanusiaan, kebersamaan, dan kedamaian seperti kekerasan,
permusuhan, konflik, dan individualistik. Orientasi pertama bagi
pendidikan multikultural adalah orientasi kemanusiaan. Kemanusiaan
(humanity) yang dijadikan titik orientasi oleh pendidikan
multikultural dapat dipahami sebagai nilai yang menempatkan
peningkatan pengembangan manusia, keberadaannya, dan martabatnya
sebagai pemikiran dan tindakan manusia yang tertinggi dalam kebudayaan.
Karena multikultural merupakan alat untuk meningkatkan derajat manusia
dan kemanusiaannya, maka konsep kebudayaan harus dilihat fungsinya
bagi keidupan manusia

Ketiga. Mengembangkan Sikap Mengakui, Menerima, dan


Menghargai Keragaman. Untuk mengembangkan orientasi hidup
kemanusiaan, kebersamaan, dan kedamaian di masyarakat yang majemuk
diperlukan sikap sosial yang positif. Sikap sosial positif ini, antara lain
mengambil bentuk kesediaan untuk mengakui, menerima, dan menghargai
keragaman. Pendidikan multikultural memiliki perhatian kuat terhadap
pengembangan sikap-sikap sosial yang positif tersebut. Dengan demikian,
pendidikan multikultural menolak sikap-sikap sosial yang cenderung rasial,
stereotip, dan berprasangka buruk kepada orang atau kelompok lain yang
berbeda suku, ras, bahasa, budaya, dan agama. Menurut Donna M. Gollnick
(1983:23), sikap menerima, mengakui, dan menghargai keragaman ini
diperlukan dalam kehidupan sosial di masyarakat yang majemuk.
Karena dalam pandangannva, penerimaan, pengakuan, dan
penghargaan terhadap keragaman laksana mosaik dalam suatu
masyarakat. Di dalam mosaik tercakup semua kebudayaan dari
masyarakat-masvarakat yang lebih kecil (microculture) yang
membentuk terwujudnya masyarakat yang lebih besar (macroculturer).
Sementara itu, bagi Lawrence A. Blum (2001:19), penerimaan, pengakuan,
dan penghargaan terhadap keragaman merupakan sikap sosial yang
diperlukan dalam membangun hubungan sosial yang harmonis di dalam
masyarakat yang majemuk.
Dari penjelasan tersebut dapat diperoleh tiga karakteristik
pendidikan multikultural, yaitu: (1) berprinsip pada demokrasi,
kesetaraan, dan keadilan; (2) berorientasi kepada kemanusiaan,
kebersamaan dan kedamaian; dan (3) mengembangkan sikap mengakui ,
menerima dan menghargai keragaman budaya.
C. Tujuan Pendidikan Multikultural
Tujuan pendidikan Multikultural Tujuan utama dari pendidikan
multikultural adalah mengubah pendekatan pelajaran dan pembelajaran ke
arah memberi peluang yang sama pada setiap anak. Jadi tidak ada yang
dikorbankan demi persatuan. Untuk itu, kelompok-kelompok harus damai,
saling memahami, mengakhiri perbedaan tetapi tetap menekankan pada
tujuan umum untuk mencapai persatuan. Siswa ditanamkan pemikiran
lateral, keanekaragaman, dan keunikan itu dihargai. Ini berarti harus ada
perubahan sikap, perilaku, dan nilai-nilai khususnya civitas akademika
sekolah. Ketika siswa berada di antara sesamanya yang berlatar belakang
berbeda mereka harus belajar satu sama lain, berinteraksi dan
berkomunikasi, sehingga dapat menerima perbedaan di antara mereka
sebagai sesuatu yang memperkaya mereka. Tujuan Pendidikan
Multikultural mencakup :
1. Pengembangan Literasi Etnis dan Budaya, Pendidikan Multikultural
adalah mempelajari tentang latar belakang sejarah, bahasa,
karakteristik budaya, sumbangan, peristiwa kritis, individu yang
berpengaruh, dan kondisi sosial, politik, dan ekonomi dari berbagai
kelompok.
2. Perkembangan Pribadi Dasar psikhologis, Pendidikan Multikultural
menekankan pada pengembangan pemahaman diri yang lebih besar,
konsep diri yang positif, dan kebanggaan pada identitas pribadinya
3. Klarifikasi Nilai dan Sikap Pendidikan Multikultural mengangkat
nilai-nilai inti yang berasal dari prinsip martabat manusia (human
dignity), keadilan, persamaan, kebebasan, dan demokrasi. Maksudnya
adalah mengajari generasi muda untuk menghargai dan menerima
pluralisme etnis, menyadarkan bahwa perbedaan budaya tidak sama
dengan kekurangan atau rendah diri, dan untuk mengakui bahwa
keragaman merupakan bagian integral dari kondisi manusia.
4. Kompetensi Multikultural, Pendidikan Multikultural dapat membantu
siswa mempelajari bagaimana memahami perbedaan budaya tanpa
membuat pertimbangan nilai yang semena-mena tentang nilai
intrinsiknya. Untuk mencapai tujuan ini anak dapat diberi pengalaman
belajar dengan memberi berbagai kesempatan pada siswa untuk
mempraktekkan kompetensi budaya dan berinteraksi dengan orang,
pengalaman, dan situasi yang berbeda
5. Kemampuan Ketrampilan Dasar Tujuan utama Pendidikan
Multikultural adalah untuk memfasilitasi pembelajaran untuk melatih
kemampuan ketrampilan dasar dari siswa yang berbeda secara etnis.
Pendidikan Multikultural dapat memperbaiki penguasaan membaca,
menulis dan ketrampilan matematika; materi pelajaran; dan
ketrampilan proses intelektual seperti pemecahan masalah, berpikir
kritis, dan pemecahan konflik dengan memberi materi dan teknik yang
lebih bermakna untuk kehidupan dan kerangka berpikir dari siswa
yang berbeda secara etnis.
6. Persamaan dan Keunggulan Pendidikan, Tujuan persamaan
multikultural berkaitan erat dengan tujuan penguasaan ketrampilan
dasar, namun lebih luas dan lebih filosofis. Untuk menentukan
sumbangan komparatif terhadap kesempatan belajar, pendidik harus
memahami secara keseluruhan bagaimana budaya membentuk gaya
belajar, perilaku mengajar, dan keputusan pendidikan.
7. Memperkuat Pribadi untuk Reformasi Sosial Tujuan terakhir dari
Pendidikan multikultural adalah memulai proses perubahan di sekolah
yang pada akhirnya akan meluas ke masyarakat.
8. Memiliki wawasan kebangsaan/ kenegaraan yang kokoh
9. Memiliki wawasan hidup yang lintas budaya dan lintas bangsa sebagai
warga dunia
10. Hidup berdampingan secara damai
Tujuan pendidikan dengan berbasis multikultural dapat :
1. untuk memfungsikan peranan sekolah dalam memandang
keberadaan siswa yang beraneka ragam;
2. untuk membantu siswa dalam membangun perlakuan yang positif
terhadap perbedaan kultural, ras, etnik, kelompok keagamaan;
3. memberikan ketahanan siswa dengan cara mengajar mereka dalam
mengambil keputusan dan keterampilan sosialnya;
4. untuk membantu peserta didik dalam membangun
ketergantungan lintas budaya dan memberi gambaran positif kepada
mereka mengenai perbedaan kelompok
BAB III
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
Jadi dapat disimpulkan bahwa Pendidikan mutikultural sangat lah
penting bagi peserta didik, negara maupun masyarakat. Selain itu ada
beberapa karakteristik dan tujuan Pendidikan multikultural di masyarakat.
Dimana karakteristiknya yaitu (1) berprinsip pada demokrasi,
kesetaraan, dan keadilan; (2) berorientasi kepada kemanusiaan,
kebersamaan dan kedamaian; dan (3) mengembangkan sikap
mengakui , menerima dan menghargai keragaman budaya. Sedangkan
tujuannya antara lain : (1) untuk memfungsikan peranan sekolah dalam
memandang keberadaan siswa yang beraneka ragam; (2)untuk membantu
siswa dalam membangun perlakuan yang positif terhadap perbedaan
kultural, ras, etnik, kelompok keagamaan; (3) memberikan ketahanan
siswa dengan cara mengajar mereka dalam mengambil keputusan dan
keterampilan sosialnya; dan (4) untuk membantu peserta didik
dalam membangun ketergantungan lintas budaya dan memberi gambaran
positif kepada mereka mengenai perbedaan kelompok

B. Saran
Penulis memberikan beberapa saran antara lain:
1. Kepada guru disarankan agar tetap mengetahui pengertian,
karakteristik dan tujuan dari Pendidikan multikultural dalam
masyarakat. .
2. Susunan makalah ini, penulis menyadari bahwa masih banyak
kekurangan. Untuk itu, penulis berharap agar para pembaca
memberikan kritik serta saran yang bersifat membangun sehingga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
DAFTAR PUSTAKA

Ahyani, D. P. (2020). Implementasi Pendidikan Islam dan Pendidikan


Multikultural pada Peserta Didik. Jurnal Tawadhu, 995-1006.
Ari Sunandi, M. (2020). Implementasi Kecerdasan Manajemuk (Multiple
Intellegence) DiSekolah Dasar. Fundamental Pendidikan Dasar, 260-270.
Istiningsih, A. F. (2019). Implementasi Mutiple Intelligence dalam pendidikan
dasar. Jurnal Pendidikan Dasar Islam, 182-196.
Matitaputty, J. K. (2019). Pagelaran Seni dan Budaya: Karakteristik Maluku
Sebagai Masyarakat Multikultural Dalam Mata Kuliah Pendidikan
Multikultural. Jurnal Candrasangkala, 1-13.
Ni'ma, M. A. (2018). Konsep Pendidikan Islam Berwawasan Kerukunan Pada
Masyarakat Multikultural. Jurnal Studi Agama, 337-378.
Rasimin. (2017). Implementasi Model Pembelajaran Multikultural Untuk
Meningkatkan Kompetensi Mahasiswa. Jurnal Penelitian Sosial
Keagamaan, 141-162.
Yuningsih, R. (2019). Peningkatan Kecerdasan Kinestetik Melalui Pembelajaran
Gerak Dasar Tari Minang. Jurnal Pendidikan Usia Dini, 233-250.

Anda mungkin juga menyukai