Anda di halaman 1dari 14

HAKIKAT PENDIDIKAN MULTIKULTURAL

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan Multikultural

Dosen pengampu : Dr. Afi Parnawi, M. Pd.

Disusun Oleh :

Apriani

(1207.20.0012)

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

IBNU SINA BATAM 2021/2022


KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT


yang telah melimpahkan rahmatbdan karunia-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah Metode Pengajaran
Agama, dengan judul “Hakikat Pendidikan Multikultural”.

Kami menyadari bahwa dalam pennulisan makalah ini tidak terlepas dari
bantuan banyak pihak yang dengan tulus menberikan doa, saran dan kritik
sehingga makalah ini dapat terselesaikan.

Akhirnya kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak


yang telah turut membantu dalam penyelesaian makalah ini. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat dan kontribusi positif bagi kita semua.

i
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI..........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.............................................................................................1

B. Rumusan Masalah........................................................................................1

C. Tujuan Penulisan..........................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A Pengertian Hakikat Pendidikan Multikultiral...............................................3

B Sejarah pendidikan multikultural.................................................................5

C Tujuan pendidikan multikultural..................................................................6

D Karakteristik pendidikan multikultural........................................................6

E Dasar pendidikan multikultural....................................................................7

F pendekatan dalam pendidikan cultural.........................................................8

G prinsip pendidikan multikultural..................................................................8

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan................................................................................................10

B. Saran...........................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia adalah salah satu negara multikultural terbesar di dunia.
Kenyataan ini dapat dilihat dari kondisi sosio-kultural maupun geografis yang
begitu beragam dan luas. Pada prinsipnya, pendidikan multikultural adalah
pendidikan yang menghargai perbedaan. Sehingga nantinya perbedaan tersebut
tidak menjadi sumber konflik dan perpecahan. Sikap saling toleransi inilah
yang nantinya akan menjadikan keberagaman yang dinamis, kekayaan budaya
yang menjadi jati diri bangsa yang patut untuk dilestarikan.
Dalam pendidikan multikultural, setiap peradapan dan kebudayaan yang
ada berada dalam posisi yang sejajar dan sama, tidak ada kebudayaan yang
lebih tinggi atau dianggap lebih tinggi (superior) dari kebudayaan yang lain,
dialog meniscayakan adanya persamaan dan kesamaan diantara pihak-pihak
yang terlibat, anggapan bahwa kebudayaan tertentu lebih tinggi dari
kebudayaan yang lain akan melahirkan fasisme, nativisme dan chauvinism,
dengan dialog, diharapkan terjadi sumbang pemikiran yang pada gilirannya
akan memperkaya kebudayaan atau peradaban yang bersangkutan sehingga
nantinya terwujud masyarakat yang makmur, adil, sejahtera yang saling
menghargai perbedaan.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah Pengertian Hakikat Pendidikan Multikultiral ?
2. Bagaiman Sejarah Pendidikan Multikultural ?
3. Apakah Tujuan Pendidikan Multikultural ?
4. Apakah Karakteristik Pendidikan Multikultural ?
5. Apakah Dasar Pendidikan Multikultural ?
6. Bagaimana Pendekatan Dalam Pendidikan Multikultural ?
7. Apakah Prinsip Pendidikan Multikultural ?
C. Tujuan Penulis
1. Untuk mengetahui Hakikat Pendidikan Multikultiral

1
2. Untuk mengetahui Sejarah pendidikan multikultural
3. Untuk mengetahui Tujuan pendidikan multikultural
4. Untuk mengetahui Karakteristik pendidikan multikultural
5. Untuk mengetahui Dasar pendidikan multikultural
6. Untuk mengetahui pendekatan dalam pendidikan multikultural
7. Untuk mengetahui prinsip pendidikan multikultural

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Hakikat Pendidikan Multikultiral


Pada dasarnya hakikat pendidikan adalah upaya manusia untuk
mempertahankan kehidupannya yang tidak hanya keberlanjutan keberadaan
fisik atau raganya, tetapi juga keberlanjutan kualitas jiwa dan peradabannya
dalam arti terjadi peningkatan kualitas budayanya, baik melalui pendidikan
yang dilaksanakan secara alami oleh orang tua kepada anak atau
masyarakat kepada generasinya maupun pendidikan yang diselenggarakan
oleh organisasi pendidikan yang lebih dikenal dengan istilah sekolah
formal maupun non formal. Dengan begitu, maka pendidikan itu
berlangsung seumur hidup atau long life education.1
Pendidikan adalah kehidupan, dan kehidupan itu sendiri adalah
pendidikan. Segala sesuatu yang terjadi dalam kehidupan manusia adalah
pendidikan selama itu disadari dan membawa perubahan. Apakah itu
transfer of knowladge (alih ilmu), transfer of value (alih nilai), transfer of
culture (alih budaya), transfer of methodology (alih metode) ataupun
transfer lainnya. Itu semua adalah proses pendidikan.2
Sedangkan multikulturalisme berasal dari dua kata yaitu multi
(beragam) dan cultural (kebudayaan), yang secara etimologi berarti
keberagaman budaya. Menurut Parsudi Suparlan yang dikutip oleh Ali
Maksum akar kata dari multikulturalisme adalah kebudayaan, yaitu
kebudayaan yang dilihat dari fungsinya sebagai pedoman bagi kehidupan
manusia.3
Menurut Azyurmadi Azra yang dikutip oleh Yaya Suryana dan
H.A.R Rusdiana, menjelaskan multikulturalisme pada dasarnya adalah
1
H.A.R Tilaar, Manifesto Pendidikan Nasional Tinjauan Dari Perspektif Postmodernisme Dan
Studi Kultural,(Jakarta: Kompas, 2005), Hal.109-110.
2
Maragustam, Filsafat Pendidikan Islam Menuju Pembentukan Karakter, (Yogyakarta:
Pascasarjana FITK UIN Sunan Kalijaga, 2018), Hal.8-9.
3
Ali Maksum, Pluralisme Dan Multikulturalisme Paradigma Baru Pendidikan Agama Islam
Di Indonesian, (Yogyakarta: Aditya Media Publishing, 2011), Hal.143.

3
pandangan dunia yang dapat diterjemahkan dalam berbagai kebijakan
kebudayaan yang menekankan tentang penerimaan terhadap realitas
keagamaan, pluralitas, dan multikultural yang terdapat dalam kehidupan
masyarakat. Sedangkan menurut Lawrence Blum dikutip oleh Lubis dan
dikutip kembali oleh Yaya Suryono dan H.A.R Rusdiana, menjelaskan
bahwa multikulturalisme mencakup suatu pemahaman, penghargaan, dan
penilaian atas budaya, serta suatu penghormatan dan keingintahuan tentang
budaya etnis orang lain.4 Munculnya aspek keragaman ini yang secara tidak
langsung merupakan esensi dari konsep multikultural dan kemudian
berkembang menjadi sebuah gerakan multikulturalisme. Merupakan sebuah
gerakan yang menuntut pengakuan terhadap semua perbedaan, namun juga
keberagaman yang ada dapat diperlakukan sama sebagaimana
seharusnya. Yang kemudian memunculkan sebuah aspek dasar
multikulturalisme, antara lain:
Pertama, sesungguhnya harkat dan martabat manusia adalah sama. Kedua,
pada dasarnya budaya dalam masyarakat berbeda-beda, oleh karenya
membutuhkan hal ketiga, yakni pengakuan atas bentuk perbedaan
budaya oleh semua elemen sosial-budaya, termasuk dalam hal ini yang
berperan besar adalah sebuah Negara.5 Multikulturalisme yang terbentuk di
Indonesia, pada dasarnya merupakan sebuah akibat dari kondisi sosio-kultural
maupun geografis yang begitu beragam dan sangat luas. Kita tahu bahwa
kondisi geografis Indonesia terdiri dari jajaran pulau-pulau yang mana
pulau tersebut dihuni oleh sekelompok manusia yang membentuk sebuah
masyarakat. Dan dari masyarakat tersebut terbentuk sebuah kebudayaan
yang beraneka ragam yang menjadikan masyarakat tersebut berciri khas.
Mundzier Suparta menyebutkan beberapa definisi tentang pendidikan
multikultural sebagai berikut; (1) Pendidikan Multikultural adalah sebuah
filosofi; (2) Pendidikan Multikultural adalah menginstitusionalkan sebuah

4
Ali Maksum, Pluralisme Dan Multikulturalisme Paradigma Baru Pendidikan Agama Islam
Di Indonesian, (Yogyakarta: Aditya Media Publishing, 2011), Hal.100-100
5
Siti Julaiha, “Internalisasi Multikulturalisme Dalam Pendidikan Islam”, Dalam Jurnal
Dinamika Ilmu STAIN Samarinda, Vol. 14 No. 1, (Juni 2014), Hlm.110-111

4
filosofi pluralisme budaya ke dalam sistem pendidikan; (3) Pendidikan
Multikultural adalah menginstitusionalkan sebuah filosofi pluralisme budaya
ke dalam sistem pendidikan; (4) Pendidikan multikultural merupakan reformasi
sekolah yang komprehensif.
B. Sejarah Pendidikan Multikultural
Dalam teori politik Barat sepanjang dasawarsa 1930-an dan 1940-an,
wilayah Asia Tenggara khususnya Indonesia dipandang “masyarakat
majemuk/plural” (plural society) yang diperkenalkan ke dunia Barat oleh JS
Furnivall. Menurut Teori Furnivall tentang masyarakat plural banyak berkaitan
dengan realitas sosial politik Eropa yang relatif “homogen” tetapi sangat
diwarnai chauvinisme etnis, rasial, agama dan gender.6 Praktik kehidupan
diskriminatif yang terjadi di Amerika tahun 1950-an selanjutnya menuai
protes dari kelompok minoritas, terutama dari orang-orang Afrika-Amerika
yang berkulit hitam.7
Pendidikan multikultural berasal dari dua kata pendidikan dan
multikultural. Pendidikan merupakan proses pengembangan sikap dan tata
laku seseorang atau sekelompok orang dalam usaha mendewasakan
manusia melalui pengajaran, pelatihan, proses, perbuatan dan cara-cara
yang mendidik. Disisi lain Pendidikan adalah Transfer of knowledge
atau memindah ilmu pengetahuan. Sedangkan Multikultural secara etimologis
multi berarti banyak, beragam dan aneka sedangkan kultural berasal dari
kata culture yang mempunyai makna budaya, tradisi, kesopanan atau
pemeliharaan.8
Rangkaian kata pendidikan dan multikultural memberikan arti secara
terminologis adalah proses pengembangan seluruh potensi manusia yang
menghargai pluralitas dan heterogenitasnya sebagai konsekwensi keragaman
budaya, etnis, suku dan aliran (agama).

6
Choirul Mahfud, Pendidikan Multikultural, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2016), Hal.83-84.
7
Achmad Rois, “Pendidikan Islam Multikultural Telaah Pemikiran Muhammad Amin
Abdullah”,Dalam Jurnal Episteme: Jurnal Pendidikan STIT Kerinci Indrapura, Vol. 8, No. 2,
(Desember 2013), Hal.309.
8
Rustam Ibrahim, “PENDIDIKAN MULTIKULTURAL: Pengertian, Prinsip, Dan
Relevansinya Dengan Tujuan Pendidikan Islam”, Addin, Vol.7 No.1, 2013, Hal.136.

5
Pendidikan multikultural menurut James A. Bank adalah konsep, ide, atau
falsafah sebagai suatu rangkaian kepercayaan dan penjelasan yang mengakui
dan menilai pentingnya keragaman budaya dan etnis didalam membentuk gaya
hidup, pengalaman sosial, identitas pribadi, kesempatan pendidikan dari
individu, kelompok maupun negara.9
C. Tujuan Pendidikan Multikultural
Tujuan pendidikan dengan berbasis multikultural dapat
diidentifikasi sebagai berikut 10
1. Untuk memfungsikan peranan sekolah dalam memandang keberadaan
siswa yang beraneka ragam.
2. Untuk membantu siswa dalam membangun perlakuan yang positif
terhadap perbedaan kultural, ras, etnik, kelompok keagamaan.
3. Memberikan ketahanan siswa dengan cara mengajar mereka dalam
mengambil keputusan dan ketrampilan sosialnya.
4. Untuk membantu peserta didik dalam membangun ketergantungan lintas
budaya dan memberi gambaran positif kepada mereka mengenai
perbedaan kelompok.
5. Pengembangan literasi etnis dan budaya.
6. Perkembangan pribadi.
7. Klarifikasi nilai dan sikap.
D. Karakteristik Pendidikan Multikultural
Karakteristik atau ciri-ciri dari pendidikan multikulturalisme antara
lain yaitu:11
1. Tujuannya membentuk “manusia budaya” dan menciptakan “masyarakat
berbudaya (berperadaban)”.
2. Materinya mengajarkan nilai-nilai luhur kemanusiaan, nilai-nilai bangsa,
dan nilai-nilai kelompok etnis (kultural).

9
James A, Bank, Dan Cherry A. Mc Gee (Ed), Handbook Of Research On Multicultural
Education, (San Francisco: Jossey Bass, 2001), Hal.28.
10
Rustam Ibrahim, “Pendidikan Multikultural: Pengertian, Prinsip, Dan Relevansinya
Dengan Tujuan Pendidikan Islam”, Dalam Jurnal ADDIN Universitas Nahdlatul Ulama (UNU)
Surakarta, Vol.7, No. 1, (Februari 2013), Hal.144-145.
11
Choirul Mahfud, Pendidikan Multikultural, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,2016), Hal.187

6
3. Metodenya demokratis, yang menghargai aspek-aspek perbedaan dan
keberagaman budaya bangsa dan kelompok etnis (multikulturalis).
4. Evaluasinya ditentukan pada penilaian terhadap tingkah laku anak didik
yang meliputi persepsi, apresiasi, dan tindakan terhadap budaya lainnya.
E. Dasar Pendidikan Multikultural
Pendidikan yang cocok untuk bangsa Indonesia yang multikultural adalah
pendidikan multicultural. Pendidikan multicultural paling tidak menyangkut
tiga hal, yaitu:
1. Kesadaran nilai penting keragaman budaya
Kesadaran akan keragaman berkontribusi pada perkembangan pribadi
siswa. Pendidikan multicultural menekankan pada perkembangan
pemahaman diri yang lebih besar, konsep diri yang positif, dan kebanggaan
pada identitas pribadinya Artinya, memiliki pemahaman yang lebih baik
tentang dirinya yang pada akhirnya berkontribusi terhadap keseluruhan
prestasi intelektual, akademis, dan sosial siswa.
2. Gerakan pembaharuan pendidikan
Pendidikan multikultural bisa muncul berbenttuk bidang studi, program
dan praktek yang direncanakan lembaga pendidikan untuk merespon
tuntutan, kebutuhan, dan aspirasi berbagai kelompok. Pendidikan
multikultural bukan sekedar merupakan praktik aktual atau bidang study
atau program pendidikan semata, namun mencangkup seluruh aspek-aspek
pendidikan.
3. Proses pendidikan
Pendidikan multikultural adalah proses menjadi, proses yang
berlangsung terus menerus dan bukan sebagai sesuatu yang langsung
tercapai. Tujuan pendidikan multikultural adalah untuk memperbaiki
prestasi secara untuh bukan sekedar meningkatkan skor.12
F. Pendekatan dalam Pendidikan Multikultural
Bank mengemukakan 4 pendekatan yang mengintegrasi materi pendidikan
multikultural kedalam kurikulum ataupun pembelajaran di sekolah yang bila

12
Hermawan, Luthfi. 2012. Pendidikan Multikultural

7
dicermati relevan untuk diimplementasikan disekolah di Indonesia. pendekatan
tersebut, yaitu:13
1. Pendekatan kontribusi (the contributions approach). Level ini yang paling
sering dilakukan dan paling luas dipakai dalam fase pertama dari gerakan
kebangkitan etnis.
2. Pendekatan aditif (Aditive Approach). Pada tahap ini dilakukan
penambahan materi, konsep, tema dan prespektif terhadap kurikulum tanpa
mengubah struktur, tujuan dan karakteristik dasarnya.
3. Pendekatan Transformasi (the transformasi approach). Pendekatan
transformatif berbeda secara mendasar dengan pendekatan konstribusi dan
aditif. Pada pendekatan transformasi mengubah asumsi dasar kurikulum dan
menumbuhkan kompetensi siswa dalam melihat konsep, isu, tema dan
problem dari beberapa prespektif dan sudut pandang etnis.
4. Pendekatan aksi sosial (the sosial action approach) mencangkup semua
elemen dari pendekatan transformasi, namun menambah komponen yang
mensyaratkan siswa membuat aksi yang berkaitan dengan konsep, isu atau
masalah yang dipelajari dalam unit.
G. Prinsip Pendidikan Multikultural
Bentuk pengembangan Pendidikan Multikultural dapat berbeda-beda tiap
negara.Tergantung masalah yang dihadapi negara tersebut. Pengembangan
Pendidikan Multikultural di Indonesia berbentuk:
1. Penambahan materi multikultural berupa pemberian budaya yang ada di
tanah air atau negara negara lain. Pesan multikultural bisa dititpkan pada
semua bidang studi. Tapi pengajaran Ilmu Pengetahuan Sosial mungkin
lebih mengajarkan multikultural daripada pelajaran lain.
2. Berbentuk bidang studi yang berdiri sendiri. Hal ini bertujuan agar
Pendidikan Multikultural sebagai ide yang terencanan dan sistematis.
3. Berbentuk program dan praktek terencana dari lembaga pendidikan.
Pendidikan Multikultural tidak dapat diaktualisasikan dengan satu bidang

13
Sutarno. 2007. Pendidikan Multikultural. Jakarta: Dirjen Dikti Depdiknas

8
studi saja. Karena Pendidikan Multikultural berkaitan dengan tuntutan,
kebutuhan dan apresiasi.
4. Pada wilayah sekolah, Pendidikan Multikultural berarti :
5. Kurikulum yang berhubungan dengan pengalaman kelompok etnis,
6. Program mencakup pengalaman multikultural,
7. Total school Reform atau reformasi kurikulum.
8. Gerakan persamaan. Pendidikan Multikultural perlu dimasyarakatkan dalam
kehidupan sehari-hari. Hal ini perlu dihimbau lewat media apapun.
9. Proses. Sebagai proses maka tujuan Pendidikan Multikultural berasal dari
keadilan sosial, persamaan, demokrasi.14

14
Mahfud, Choirul. 2006. Pendidikan Multikultural Yogyakarta: Pustaka Pelajar

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pendidikan multikultural adalah suatu sikap dalam memandang keunikan
manusia dengan tanpa membedakan ras, budaya, jenis kelamin, kondisi
jasmaniah atau status ekonomi seseorang. Pendidikan multikultural merupakan
strategi pendidikan yang memanfaatkan keberagaman latar belakang
kebudayaan dari para peserta didik sebagai salah satu kekuatan untuk
membentuk sikap multikultural. Strategi ini sangat bermanfaat, sekurang-
kurangnya bagi sekolah sebagai lembaga pendidikan dapat membentuk
pemahaman bersama atas konsep kebudayaan, perbedaan budaya,
keseimbangan, dan demokrasi dalam arti yang luas.
Pembelajaran berbasis multikultural berusaha memberdayakan siswa untuk
mengembangkan rasa hormat kepada orang yang berbeda budaya, memberi
kesempatan untuk bekerja bersama dengan orang atau kelompok orang yang
berbeda etnis atau rasnya secara langsung. Salah satu tujuannya yaitu: untuk
membantu peserta didik dalam membangun ketergantungan lintas budaya dan
memberi gambaran positif kepada mereka mengenai perbedaan kelompok
B. Saran
Pendidikan multikultural sangatlah penting manfaatnya bagi siswa, karena
selain untuk membantu siswa dalam membangun perlakuan yang positif
terhadap perbedaan kultural, ras, etnik, kelompok keagamaan, pendidikan
multikultural juga memberikan ketahanan siswa dengan cara mengajar mereka
dalam mengambil keputusan dan keterampilan sosialnya. Maka dari itu peran
pemerintah untuk menfasilitasi pendidikan multikultural sangat diharapkan
agar tercipta keharmonisan dan kesejahteraan dalam kehidupan berkebangsaan
yang heterogen dan majemuk.

10
DAFTAR PUSTAKA

Achmad Rois, “Pendidikan Islam Multikultural Telaah Pemikiran


Muhammad Amin Abdullah”,Dalam Jurnal Episteme: Jurnal Pendidikan STIT
Kerinci Indrapura, Vol. 8, No. 2, (Desember 2013).
H.A.R Tilaar, Manifesto. Pendidikan Nasional Tinjauan Dari Perspektif
Postmodernisme Dan Studi Kultural,(Jakarta: Kompas, 2005).
Hermawan, Luthfi. Pendidikan Multikultural. 2012.
Ibrahim, Rustam. “Pendidikan Multikultural: Pengertian, Prinsip, Dan
Relevansinya Dengan Tujuan Pendidikan Islam”, Dalam Jurnal ADDIN
Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Surakarta, Vol.7, No. 1, 2013.
James A, Bank, Dan Cherry A. Mc Gee (Ed), Handbook Of Research On
Multicultural Education, (San Francisco: Jossey Bass, 2001).
Julaiha, Siti. “Internalisasi Multikulturalisme Dalam Pendidikan Islam”,
Dalam Jurnal Dinamika Ilmu STAIN Samarinda, Vol. 14 No. 1, (Juni 2014).
Mahfud, Choirul Pendidikan Multikultural, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2016).
Maksum, Ali. Pluralisme Dan Multikulturalisme Paradigma Baru
Pendidikan Agama Islam Di Indonesian, (Yogyakarta: Aditya Media Publishing,
2011).
Maragustam, Filsafat Pendidikan Islam Menuju Pembentukan Karakter,
(Yogyakarta: Pascasarjana FITK UIN Sunan Kalijaga, 2018).

Sutarno. Pendidikan Multikultural. Jakarta: Dirjen Dikti Depdiknas .2007.

11

Anda mungkin juga menyukai