Anda di halaman 1dari 11

Makna dan Implikasi Pendidikan Multikultural

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Multikultural

Dosen Pengampu:
Ahmad Atho’ul Karim M. Pd.

Oleh:
Tri Yeningsih (210101186)

MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)
MIFTAHUL ‘ULUM
2023

1
KATA PENGANTAR
Segala puja dan puji kami haturkan kepada Allah, tuhan semesta alam
yang yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya serta taufik-Nya sehingga
kami dalam keadaan sehat wal-afiyat. Shalawat serta salam semoga tetap tercurah
limpahkan terhadap gusti kita sebagai madinatul ilmi Nabi Muhamad SAW.

Syukur Al-hamdulillah kami panjatkan atas suksesnya penyusunan


makalah ini. Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata kuliah, Karena itu
kami ucapkan terima kasih pada semua pihak yang terkait, terutama dosen
pembimbing, orang tua kami dan sahabat yang telah berpartisipasi demi
terselenggaranya makalah ini sehingga penyusunan makalah ini berjalan dengan
lancer selasai tepat waktu.

Kami menyadari dalam makalah ini masih banyak terdapat kesalahan dan
kekurang baik dalam segi tulisan Maupun kata-kata, oleh karena itu kami mohon
saran dan kritiknya demi kesempurnaan makalah ini untuk kesempurnaan
terutama ilmu kami.

Mukomuko, November 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................1

KATA PENGANTAR ..........................................................................................2

DAFTAR ISI..........................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN .....................................................................................4

A. Latar Belakang Masalah .............................................................................4

B. Rumusan Masalah .......................................................................................4

C. Tujuan Penulisan .........................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................5

A. Makna Dan Implikasi Pendidikan Multikultural.............................................5

B. Makna Pendidikan Multikultural.............................................................5

C. Implikasi Pendidikan Multikultural...........................................................6

BAB III PENUTUP .............................................................................................10

A. Kesimpulan ............................................................................................... 10

B. Saran ......................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 11

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Indonesia adalah salah satu negara multikultural terbesar di dunia.
Kenyataan ini dapat dilihat dari kondisi sosio-kultural maupun geografis
yang begitu beragam dan luas. Makna Pendidikan Multikultural berbeda-
beda. Ada yang menekankan pada karakteristik kelompok yang berbeda,
sedangkan yang lain menekankan masalah sosial (khususnya tentang
penindasan), kekuasaan politik, dan pengalokasian sumber ekonomi. Ada
yang memfokuskan pada keragaman etnis yang berbeda, sedangkan yang
lain berfokus pada kelompok dominan di masyarakat. Makna yang lain
membatasi pada karakteristik sekolah lokal, dan yang lain
memberi petunjuk tentang reformasi semua sekolah tanpa memandang
karakteristiknya.
Pada prinsipnya, pendidikan multikultural adalah pendidikan yang
mengharagai perbedaan. Sehingga nantinya perbedaan tersebut tidak
menjadi sumber konflik dan perpecahan. Sikap saling toleransi inilah yang
nantinya akan menjadikan keberagaman yang dinamis, kekayaan budaya
yang menjadi jati diri bangsa yang patut untuk dilestarikan.
Dalam pendidikan multikultural, setiap peradapan dan kebudayaan
yang ada berada dalam posisi yang sejajar dan sama, tidak ada kebudayaan
yang lebih tinggi atau dianggap lebih tinggi (superior) dari kebudayaan
yang lain, dialog meniscayakan adanya persamaan dan kesamaan diantara
pihak-pihak yang terlibat, anggapan bahwa kebudayaan tertentu lebih
tinggi dari kebudayaan yang lain akan melahirkan fasisme, nativisme dan
chauvinism, dengan dialog, diharapkan terjadi sumbang pemikiran yang
pada gilirannya akan memperkaya kebudayaan atau peradaban yang
bersangkutan sehingga nantinya terwujud masyarakat yang makmur, adil,
sejahtera yang saling menghargai perbedaan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu makna dan implikasi pendidikan multikultural ?
2. Apa itu makna pendidikan multikultural ?
3. Bagaimana implikasi pendidikan multikultural ?

C. Tujuan Penulisan
1. Agar mengetahui makna dan implikasi multikultural
2. Agar mengetahui makna pendidikan multikultural
3. Mengetahui implikasi pendidikan multikultural

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Makna Dan Implikasi Pendidikan Multikultural


Kita telah mengetahui bahwa pemaknaan Pendidikan Multikultural
berbeda-beda. Ada yang menekankan pada karakteristik kelompok yang
berbeda, sedangkan yang lain menekankan masalah sosial (khususnya
tentang penindasan), kekuasaan politik, dan pengalokasian sumber
ekonomi.Ada yang memfokuskan pada keragaman etnis yang berbeda,
sedangkan yang lain berfokus pada kelompok dominan di masyarakat.
Makna yang lain membatasi pada karakteristik sekolah lokal, dan
yang lain memberi etunjuk tentang reformasi semua sekolah tanpa
memandang karakteristiknya. Pemaknaan Pendidikan Multikultural yang
dianut oleh suatu sekolah dapat berimplikasi terhadap pengembangan
Pendidikan Multikultural. Berikut ini akandiuraikan makna Pendidikan
Multikultural yang dapat berimplikasi terhadap pengembangan Pendidikan
Multikultural.

B. Makna Pendidikan Multikultural


Menurut Sosiolog UI Parsudi Suparlan dalam Zubaedi (2004: 61 )
Multikulturalisme adalah konsep yang mampu menjawab tantangan
perubahan zaman. Alasannya, multikulturalisme adalah sebuah ideology
yang mengagungkan perbedaan budaya, atau sebuah keyakinan yang
mengakui dan mendorong terwujudnya pluralism budaya sebagai corak
kehidupan masyarakat. Multikulturalisme akan menjadi pengikat dan
jembatan yang mengakomodasi perbedaan- perbedaan termasuk perbedaan
kesukubangsaan.
Menurut Sizemore dalam Sutarno (2007 :5-2 ), Pendidikan
Multikultural sebagai ide adalah suatu filsafat yang menekankan
legitimasi, vitalitas dan pentingnya keragaman
kelas sosial, etnis dan ras, gender, anak yang berkebutuhan khusus,
agama ,bahasa, dan usia dalam membentuk kehidupan individu, kelompok,
dan bangsa. Sebagai sebuah ide, maka Pendidikan Multikultural ini harus
mengenalkan pengetahuan tentang berbagai kelompok dan organisasi yang
menentang penindasan dan eksploitasi dengan mempelajari hasil karya dan
ide yang mendasari karyanya. Dengan mempelajari buku Habis Gelap
terbitlah Terang (hasil karya) yang berasal dari surat-surat Kartini pada
temannya Abendanon, kita mengetahui ide emansipasi wanita yang berasal
dari generasi abad 18.
1

1
Zubaedi (2004) ;Sutarno (2007) ,Makna Pendidikan Multikultural,(Yogyakarta :
Pustaka belajar ) hlm.5

5
Dengan membaca karya Wulangreh kita dapat mengetahui
pemikiran pihak keraton dalam memahami dan menafsirkan serta dalam
menjalankan ajaran agama Islam di kalangan keraton. Dengan mengkaji
Serat Wirid Hidayat Jati kita mengetahui pemahaman para wali tentang
ajaran esoterisme Islambeberapa abad lalu. Dengan memahami keris, kita
mengetahui pola budaya dan keyakinan suku Jawa tentang kelengkapan
hidup seorang lelaki Jawa yang utuh. Dalam budaya Jawa tradisional, keris
tidak semata-mata dianggap sebagai senjata tikam yang 2
memiliki keindahan dan keunikan bentuk, akan tetapi juga sebagai
kelengkapan budaya spiritual. ( Sutarno, 2007 )
Dengan pemikiran atau suatu ide tentunya pendidikan multikultural
akan berimplikasi pada dunia pendidikan , terlebih lagi paradigma
multikultural juga ada dalam pasal 4 UU NO. 20 tahun 2003 Sistem
Pendidikan Nasional. Dalam pasal itu dijelaskan bahwa pendidikan
dilaksanakan secara demokratis , tidak diskriminatif dengan menjunjung
tinggi HAM, nilai keagamaan, nilai kultural dan kemajemukan bangsa.
Jadi pendidikan multikultural disini sebagai suatu ide yaitu filsafat yang
menekankan legitimasi, vitalitas dan pentingnya keragaman kelas sosial,
etnis dan ras, gender, anak yang berkebutuhan khusus, agama, bahasa, dan
usia dalam membentuk kehidupan individu, kelompok, dan bangsa.

C. Implikasi Pendidikan Multikultural


Menurut Parekh dalam Sutarno ( 2007 : 5-3 ), Implikasinya
terhadap pengembangan Pendidikan Multikultural adalah pemasukan
bahan ajar yang berisi ide dari berbagai kelompok budaya. Diperlukan
adanya pendidikan yang leluasa untuk mengeksplorasi perspektif dan
budaya orang lain. Dengan mengekplorasi itu akan diperoleh inspirasi
sehingga membuat anak menjadi sensitif terhadap pluralitas cara hidup,
cara yang berbeda dalam menganalisa pengalaman dan ide, dan cara
melihat berbagai temuan sejarah yang ada di seluruh dunia. Pendidikan
memang mengajarkan nilai-nilai budayanya sendiri namun selain itu juga
perspektif dan budaya orang lain di wilayah lain di seluruh dunia. Hal ini
dapat membuat siswa “melek budaya” (cultural literacy) yang mampu
melihat berbagai sudut pandang budaya yang pernah hidup di berbagai
belahan dunia. Dahulu orang Persia (sekarang Iran) menganggap bahwa
status sosial orang yang meninggal dapat diukur dari jumlah orang yang
menangisi kepergian orang yang meninggal. Bandingkan dengan kondisi
sekarang, kita bisa juga mengukur penghormatan masyarakat terhadap
seseorang yang meninggal dari jumlah orang yang datang melayat. Ada
unsur persamaan, bahwa seseorang yang terpandang, dihormati dan
disukai akan diukur dari kuantitas dan kualitas dari orang yang datang ikut
berbela sungkawa. Kuantitas diukur dari jumlah orang yang mengantarkan
jenasah, dan kualitas diukur dari tingkat kesedihan orang-orang yang
ditinggalkan dan merasa ditinggalkan.
2
Sutarno(2007),Implikasi Pendidikan Multikultural,(Yogyakarta : Pustaka
belajar ) hlm.6

6
Menurut Babtiste dalam Sutarno (2007 : 5-4 ), Perlu adanya
pelembagaan filsafat pluralisme budaya dalam sistem pendidikan yang
dilandasi prinsip persamaan, saling menghormati, penerimaan dan
pemahaman, dan komitmen moral demi keadilan sosial. Pendidikan
Multikultural selalu dilandasi prinsip persamaan dan keadilan sosial.
Implikasinya, kurikulum perlu direformasi sehingga benar-benar
mencerminkan penghormatan atas pluralitas budaya.

Menurut A. Effendi Sanusi dalam artikelnya yang berjudul


Pendidikan Multikultural dan Implikasinya mengatakan bahwa Pendidikan
multikultural sebagai wacana baru diIndonesia dapat diimplementasikan
tidak hanya melalui pendidikan formal, tetapi juga dapat
dimplementasikan melalui pendidikan nonformal. Dalam pendidikan
formal, pendidikan multikultural tidak harus dirancang khusus sebagai
muatan substansi tersendiri, tetapi dapat diintegrasikan dalam kurikulum
yang sudah ada melalui bahan ajar atau model pembelajaran. Di perguruan
tinggi misalnya, dari segi substansi, pendidikan multikultural dapat
diintegrasikan misalnya melalui mata kuliah umum, seperti
kewarganegaraan, agama, dan bahasa. Pada tingkat SD, SLTP, atau
sekolah menengah, pendidikan multikultural dapat diintegrasikan dalam
bahan ajar seperti agama, sosiologi, dan antropologi, dan dapat melalui
model pembelajaran, seperti diskusi kelompok atau kegiatan
ekstrakurikuler. Dalam pendidikan nonformal, pendidikan multikultural
dapat disosialisasikan melalui pelatihan-pelatihan dengan model
pembelajaran yang responsif multikultural dengan mengedepankan
penghormatan terhadap perbedaan, baik ras, suku, maupun agama
antaranggota masyarakat.
Ide pendidikan multikultural memberi spirit bagi lembaga
pendidikan nasional untuk mau menanamkan sikap kepada peserta didik
untuk menghargai orang, budaya, agama dan keyakinan lain, dengan
harapan akan membantu siswa mengerti menerima dan menghargai orang
lain yang berbeda suku, budaya, nilai dan kepribadian.( Zubaedi , 2004 :
65 )
Menurut Bank dalam Zubaedi (2004:70), Tujuan pendidikan
multikultural adalah pendidikan untuk kebebasan, dimaksud untuk
membantu para siswa dalam mengembangkan pengetahuan, sikap dan
keterampilan dalam berpartisipasi dalam masyarakat yang bebeas dan
demokratis. Pendidikan multicultural mengembangkan kebebasan,
kemampuan dan ketrampilan dalam menerobos batas- batas budaya, etnis
dalam berpartisipasi dengan kebudayaan dan kelompok lain. 3

3
Zubaedi (2004) ;Sutarno (2007) ; A Effendi Sanusi , Implikasi Pendidikan
Multikultural,(Yogyakarta : Pustaka belajar ) hlm.7

7
Substansi Pendidikan multicultural adalah pendidikan untuk
kebebasan (as “education for freedom”) dan penyebarluasan inklusif
dalam rangka mempererat hubungan antar sesame (as“includive and
cementing movemen”).4

Pendidikan multikultural sekurang- kurangnya mempunyai lima


tujuan:
Pertama , meningkatkan pemahaman diri dan konsep diri secara baik.
Kedua, meningkatkan kepekaan dalam memahami orang lain, termasuk
terhadap berbagai kelompok budaya di Negara sendiri dan Negara lain.
Ketiga, meningkatkan kemampuan untuk merasakan dan memahami
kemajemukan, interpretasi kebangsaan dan budaya yang kadang - kadang
bertentangan menyangkut sebuah peristiwa, nilai dan perilaku.
Keempat, membuka pikiran ketika merespon isu. Kelima, memahami latar
belakang munculya pandangan klis atau kuno, menjauhi pandangan
stereotipe dan mau menghargai semua orang. ( Zubaedi ,2004: 71)

Dalam implementasinya paradigma pendidikan multikultural


dituntut untuk berpegang pada prinsip- prinsip berikut ini :
1. Pendidikan multikultural harus menawarkan beragam kurikulum
yang merepresentasikan pandangan dan perspektif banyak orang.
2. Pendidikan multikultural harus didasarkan pada asumsi bahwa
tidak ada penafsiran tunggal terhadap kebenaran sejarah.
3. Kurikulum dicapai ssuai dengan penekanan analisis komparatif
dengan sudut pandang kebudayaan yang berbeda- beda.
4. Pendidikan multikultural harus mendukung prinsip - prinsip pokok
dalam memberantas pandangan klis tentang ras, budaya dan
agama.

Agar pendidikan lebih multikultural, maka pendidikan dan


pengajaran harus memperkokoh pluralisme dan menentang adanya
rasisme, diskriminasi gender dan bentuk- bentuk lain dari intoleransi dan
dominasi sosial. Pada konteks ini kita harus lakukan transformasi
kurikulum, model pembelajaran, suasana sekolah , kegiatan
ekstrakurikuler dan peran guru sebagai multikultural.
Menurut Gay’s dalam Zubaedi (2004 : 7 ), prinsip- prinsip penting
dalam penerapan
pendidikan multikultural adalah kurikulum berdasarkan sejarah dan
berpusat pada keragaman, berorientasi pada perbaikan, pengajaran
mengarah pada keragaman, kurikulum tergantung pada konteks, bersifat
menyerap keragaman dan dapat diterapkan secara luas, bersifat
komprehensif serta mencakup semua level pendidikan.

4. Zubaedi (2004), Implikasi Pendidikan Multikultural,(Yogyakarta : Pustaka


4

belajar ) hlm.8

8
Selain itu isi, pendekatan, dan evaluasi kurikulum harus
menghargai perbedaan dan tidak diskriminatif. Paradigma multikultural
perlu mewarnai model pembelajaran yang diterapkan dalam kelas.

Langkah- langkah untuk mengembangkan model pembelajaran


multikultural sebagai berikut :
1. Guru mereduksi atau mengikis sikap negatif yang mungkin mereka
miliki terhadap pluralisme.
2. Seorang pendidik atau anak didik melakukan analisis agar akrab
dengan masyarakat.
3. Seorang pendidik dan anak didik memilih materi yang relevan dan
menarik.
4. Seorang pendidik dan anak didik , bersama- sama menyelediki
persoalan materi yang dipilih.

Pada akhirnya ide dari pendidikan multikultural bisa diterapkan


atau tidak tergantung pada usaha kita bersama. Pendidikan multikultural
sebaiknya dimasukkan dalam kurikulum sebagai mata pelajaran
ekstrakurikuler atau menjadi bagian dari kurikulum sekolah khususnya
daerah konflik atau daerah bekas konflik, dan semua daerah pada
umumnya.

BAB III

9
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pemakna pendidikan Multikultural yang berbeda-beda berimplikasi
terhadap pengembangan pendidikan multikultural. Pendidikan
multikultural sebagai ide berimplikasi pada penambahan bahan ajar. Ini
merupakan langkah awal yang dapat diterapkan dala pengembangan
pendidikan multikultural di indonesia. Pendidikan multikultural sebagai
gerakan reformasi pendidikan berimplikasi pada pengubahan semua
komponen kegiatan pendidikan ,yang mencakup : nilai-nilai yang
mendasari , aturan prosedural, kurikulum, bahan ajar, struktur organisasi
dan pola kebijakan. Pendidikan multikultural sebagai proses berimplikasi
pada aksi yang terencana secara terus menerus dan membutuhkan investasi
waktu jangka panjang.

B. Saran
Kepada seluruh pembaca yang telah membaca makalah ini, penulis
mengharapkan pembaca dapat mengambil manfaat dari makalah ini dan
mengetahui makna pendidikan multikultural dan implikasinya terhadap
pengembangan pendidikan multikultural. Penulis mengharapkan makalah
ini agar menambah pengetahuan pembaca. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua. Penulis juga mengharapkan kritik dan saran
atas ketidak sempurnaan makalah yang di buat .

DAFTAR PUSTAKA

10
Artikel Pendidikan Multikultural dan Implikasinya , oleh A. Effendi Sanusi
Mahfut, Choirul. 2005. Pendidikan Multikultural. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Sutarno, 2007. Pendidikan Multikultural. Jakarta : Departemen Pendidikan
Nasional
Zubaedi. 2004. Pendidikan Berbasis masyarakat. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
http://ivanilasukma.blogspot.com/2010/05/makna-dan-implikasi

11

Anda mungkin juga menyukai