Anda di halaman 1dari 11

Cover

Implementasi Pendidikan Multikultural Dalam Mewujudkan Kerukunan Hidup Antar


Agama

‘’ Makalah ini di ajukan sebagai syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan
Multikultural”

Dosen Pengampu:

Zainul Ahwan, S.Sos, M.I.Kom,

Oleh

Kelompok 2

Intan Rizky Anisa(201869090007)


Irnawati Rosidah(201869090008)
Tatik Kusniawati(201869090006)
Zahrotul Ainia(201869090002)

Sutrisno(201869090018)
Dimas Intan Susanti
Nuruddin Yusuf F

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
UNIVERSITAS YUDHARTA PASURUAN
2019

i
Kata Pengantar
Kata Pengantar

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya terutama
nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga kami bis menyelesaikan makalah mata kuliah
“Pendidikan Multikultural”. Shalawat serta salam kami sampaikan kepada Nabi besar Muhammad
SAW yang telah memberikan pedoman hidup yakni Al-Qur’an dan sunnah untuk keselamatan
umat di dunia.

Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Multikultural di program studi
Fakultas Ilmu Komunikasi pada Universitas Yudharta Pasuruan. Selanjutnya penulis mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Zainul Ahwan, S.Sos.,M.I.Kom selaku dosen
pembimbing mata kuliah Pendidikan Multikultural dan kepada segenap pihak yang telah
memberikan bimbingan serta arahan selama penulisan makalah ini.

Terimakasih kami sampaikan kepada segenap anggota kelompok 2 yang telah berkenan andil
dalam mengerjakan tugas ini hingga selesai dan siap untuk di presentasikan.

Penulis menyadari bahwa terdapat banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, maka dari itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.

Pasuruan, 07 April 2019

Penulis

ii
Daftar Isi
Daftar Isi

Cover .................................................................................................................................................. i
Kata Pengantar ................................................................................................................................... ii
Daftar Isi ........................................................................................................................................... iii
Bab I Pendahuluan ............................................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ........................................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah................................................................................................................... 2
C. Tujuan Penelitian .................................................................................................................... 2
Bab II Pembahasan ............................................................................................................................ 3
A. Pengertian ............................................................................................................................... 3
a) Pengertian Implementasi ..................................................................................................... 3
b) Pengertian Multikultural ..................................................................................................... 3
c) Kerukunan Antar Agama .................................................................................................... 4
B. Konsep Pendidikan Multikultural ........................................................................................... 6
a) Konsep Pendidikan Multikultural ....................................................................................... 6
Bab III Penutup .................................................................................................................................. 7
A. Kesimpulan ............................................................................................................................. 7
Daftar Pustaka.................................................................................................................................... 8

iii
Bab I Pendahuluan
Bab I

Pendahuluan

A. Latar Belakang

Indonesia sebagai sebuah Negara yang masyarakatnya majemuk terdiri atas berbagai
suku, ras, adat istiadat, golongan, kelompok dan agama serta strata sosial. Kondisi dan situasi
seperti ini merupakan suatu kewajaran sejauh perbedaan ini di sadari keberadaannya dan di
hayati. Namun, ketika perbedaan tersebut mengemuka dan menjadi ancaman untuk kerukunan
hidup, perbedaan tersebut menjadi masalah yang harus di selesaikan.

Negara Indonesia memiliki pedoman Bhineka Tunggal Ika yang artinya “berbeda-
beda tetapi tetap satu juga”. Dalam menghindari konflik yang terjadi, maka perlu adanya
penanaman prilaku yang berwawasan multikultural di tengah-tengah masyarakat. Penanaman
prilaku multikultural yang paling efektif adalah melalui dunia pendidikan, dalam hal ini
melalui penerapan pendidikan multikultural. Pendidikan multikultural bertujuan untuk
menciptakan keharmonisan dan pemahaman dalam perbedaan yang terjadi terhadap sesama
sehingga diharapkan dapat terwujudnya kerukunan antar umat beragama.

Keberagaman yang ada Negara Indonesia harus tetap dipertahankan karena itu
semua merupakan warisan dari nenek moyang dan para pejuang yang dahulu dengan
sekuat tenaga untuk mempertahankan keberagaman yang ada di Indonesia. Perbedaan-
perbedaan yang telah terjalin sangat baik tidak sepatutnya untuk dihilangkan karena perbedaan
itu menunjukkan jika masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang majemuk. Istilah
katamajemuk memiliki arti yang sama dengan plural yang berarti masyarakat dari berbagai
suku bangsa atau masyarakat berbhineka.1

1
Soerjono Soekanto, Hukum Adat Indonesia, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 2003),hlm.12.

1
Konflik yang bernuansa agama tampak berkolerasi kuat dengan faktor nonagama.
Karenanya potensi konflik antar kelompok, golongan dan agama Di Indonesia harus di pahami
sebagai suatu hal yang yang dinamis. Kesenjangan masalah agama biasanya dilekatkan
dengan penganut agama mayoritas. Keterbelakangan dan pembaruan yang tidak sesuai dapat
memperkeruh suasana sehingga dapat merusak tatanan sosial atau tatanan hubungan antar
umat beragama.

Hal itu dapat menunjukkan bahwa sentimen dan kepercayaan yang berlebihan
tentang keyakinan masyarakat terhadap salah satu kelompok dapat menambahkan konflik.
Oleh karena itu, perlu adanya upaya yang tepat agar konflik yang potensial tersebut di kelola
secara seksama. Sehingga permasalahan yang dapat memecah belahkan berbagai pihak dapat
di atasi dalam keseimbangan dan kesetaraan pemahaman antar individu atau golongan.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana penjelasan tentang Pendidikan Multikultural dalam lingkup beragama ?


2. Bagaimana upaya anda ketika melihat Indonesia yang notabene nya adalah negara
multikultur, namun dalam praktiknya masih jauh dari kata Kerukunan ?
3. Mengapa dalam negara multikultur keseimbangan paham menjadi permasalahan yang
sangat urgent sehingga perlu untuk di setarakan hak dan wewenangnya ?

C. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui implementasi atau peranan pendidikan multikultural dalam


perwujudan kerukunan antar agama di Indonesia, serta untuk mengetahui seberapa besar peran
mahasiswa Indonesia dalam menghadapi adanya konflik tentang kesenjangan antar umat
beragama di Indonesia.

2
Bab II Pembahasan
Bab II
Pembahasan

A. Pengertian

a) Pengertian Implementasi

Arti implementasi menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) yaitu


pelaksanaan penerapan. Sedangkan pengertian umum adalah suatu tindakan atau
pelaksana rencana yang telah disusun secara cermat dan rinci (matang). Kata
implementasi sendiri berasal dari bahasa Inggris “to implement” artinya
mengimplementasikan.

Implementasi merupakan suatu kegiatan yang direncanakan serta dilaksanakan


dengan serius juga mengacu pada norma-norma tertentu guna mencapai tujuan kegiatan.
Dalam kalimat lain implementasi itu sebagai penyedia sarana untuk melaksanakan
sesuatu yang menyebabkan dampak terhadap sesuatu. Sesuatu tersebut dilakukan agar
timbul dampak berupa undang-undang, peraturan pemerintah, keputusan peradilan serta
kebijakan yang telah dibuat oleh lembaga pemerintah dalam kehidupan bernegara.2

b) Pengertian Multikultural

Multikultural berasal dari dua kata yaitu multi dan kultur. Multikultural
sebenarnya merupakan kata dasar adalah kultur yang berarti kebudayaan, kesopanan atau
pemeliharaan, sedang awalannya adalah multi yang beararti banyak, ragam, atau aneka.
Dengan demikian multikultural berarti keragaman kebudayaan, aneka kesopanan, atau
pemeliharaan.

2
Ali Hamdan, “Pengertian Implementasi”, di akses dari https://blog.currentapk.com/implementasi/ , pada tanggal 2
November 2018.

3
Menurut James A. banks, bahwasannya pendidikan multikultural sebagai
pendidikan untuk people of color. Artinya, pendidikan multikultural mengeksplorasi
perbedaan sebagai keniscayaan (anugerah tuhan). Kemudian, bagaimana seseorang
mampu menyikapi perbedaan tersebut dengan penuh toleran dan semangat egaliter.3

Hal ini berarti bahwa ruang pendidikan sebagai media transformasi ilmu
pengetahuan (transfer of knowledge) hendaknya mampu memberikan nilai-nilai
multikulturalisme dengan cara saling menghargai dan menghormati atas realitas yang
beragam(plural), baik latar belakang maupun basis sosio-budaya yang melingkupinya.

c) Kerukunan Antar Agama

Kerukunan Umat beragama adalah keadaan hubungan sesama umat beragama


yang dilandasi toleransi, saling pengertian, saling menghormati, menghargai kesetaraan
dalam pengamalan ajaran agamanya dan kerjasama dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara di dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Kerukunan bukanlah merupakan hal yang beru lagi di kalangan masyarakat


setempat. Kerukunan merupakan suatu hal yang tidak lagi asing bahkan sudah mendarah
daging di kalangan masyarakat Indonesia. Kerukunan berasal dari kata “rukun” yang
berarti baik dan damai, tidak bertengkar.

Kerukunan antar umat beragama merupakan dambaan semua orang. Setiap


manusia mengharapkan terciptanya kehidupan yang damai dan sejahtera. Dalam hal ini,
maka di perlukan adanya suatu keadaan yang membentuk fondasi toleransi kerukunan
umat beragama yang Hakiki, dengan kata lain tidak boleh ada pemaksaan dalam
pembangunan karakter tersebut.

3
Choirul Mahfud,” Pendidikan multikultural” (Yogyakarta : Pustaka Pelajar.2014), hlm.177.

4
Menurut cara pandang Islam, Keberagaman dalam islam untuk menciptakan
islam yang moderat dan bertoleransi di jelaskan pada Surah Al-Hujurat ayat 13 sebagai
berikut :

‫نث‬ ُ َّ‫( َٰ َٰٓيَأَيُّ َها ٱلن‬Mahfud, 2014) ۚ ‫ٱَّللِ أَتْقَ َٰى ُك ْم‬
َ ُ ‫اس إِنَّا َخلَ ْق َٰنَ ُكم ِمن ذَك ٍَر َوأ‬ َّ َ‫ارفُ َٰٓو ۟ا ۚ إِ َّن أَ ْك َر َم ُك ْم ِعند‬ ُ ‫َٰى َو َجعَ ْل َٰ َن ُك ْم‬
َ َ‫شعُوبًا َوقَبَآَٰئِ َل ِلتَع‬
ٌ ‫ع ِلي ٌم َخ ِب‬
‫ير‬ َّ ‫ِإ َّن‬
َ َ‫ٱَّلل‬

Artinya : “Hai manusia sesungguhnya kami menjadikan kamu dari laki-laki dan
perempuan, dan kami menjadikan kamu beberapa bangsa dan beberapa suku bangsa
supaya kamu saling mengenal satu sama lain” (QS. Al-Hujurat:13)

Jika kita dapat memahami lebih mendalam, ingatlah kita bahwa sepasang
manusia yang di ciptakan Alloh (Adam dan Hawa) di karuniai keturunan yang
menjadikan bukti bahwasannya semua manusia adalah saudara dari anak turun Nabi
Adam. Selain itu islam juga mengajarkan untuk menghargai agama lain, serta tidak
mencampuri urusan agama lain. Hal ini seperti firman Alloh dalam Al-Qur’an surat Al-
Kafirun ayat 6 sebagai berikut :

‫ِين‬
ِ ‫ىد‬َ ‫لَ ُك ْم دِينُ ُك ْم َو ِل‬

Artingya : “ Untukmu agamamu dan untuk ku agama ku” (QS. Al-Kafirun:6)

Menurut pandangan hindu, multikultural adalah eksistensi alam yang bersifat


realistik sehubungan denga kerukunan antar sesama di dalam agam hindu di kenal
dengan ajaran trihitia karana, yaitu ajaran untuk membangun diri menuju harmonisasi
hubungan antara manusia dengan sang pencipta, dengan sesama manusia, maupun
dengan makhluk lain dan alam lingkungannya.

Hubungan manusia dengan sesama manusia atau warga bangsa hendaknya


mengarah pada kerukunan, persatuan dan kesatuan. Baik dalam cita-cita pikiran maupun
sikap dalam menghadapi masalah bangsa dan negara menuju kebahagiaan dan
kedamaian yang kekal. Kitab suci Rg Veda X.191 mantra 2 dan 3 menyatakan: (Yang
artinya)

5
“wahai manusia, berjalanlah kamu seiring, berbicara bersama dan berfikirlah
ke arah yang sama, seperti para dewa dahulu membagi tugas mereka begitulah mestinya
engkau menggunakan hak mu”.
“berkumpulah bersama berfikir ke arah satu tujuan yang sama, seperti yang aku
gariskan. Samakan hatimu dan satukan pikiranmu, agar engkau dapat mencapai hidup
bersama dan bahagia”.4

Kebenaran tuhan akan di munculkan kepada makhluknya bila dia mengerti


kebenaran pada makhluk lain sesuai kadarnya, sehingga dengan kesadaran itu dia siap
mengorbakan dirinya sendiri melalui cinta kasih yang tulus. Bila manusia telah diliputi
sinar cinta kasih dan melimpah maka aspek negatif dari keterpisahan dirinya dengan
makhluk lain, bukan lagi merupakn konflik, melainkan akan mengarah pada simpati dan
kerja sama yang harmonis.

B. Konsep Pendidikan Multikultural

a) Konsep Pendidikan Multikultural

Pendidikan berparadigma multikulturalisme sangat penting di kalangan


masyarakat untuk membangun sikap toleran dan inklusif terhadap keberagaman baik
dalam hal budaya, suku, ras, etnis maupun budaya. Paradigma ini dimaksudkan bahwa
kita hendaknya apresiatif terhadap budaya orang lain, perbedaan dan keberagaman
merupakan kekayaan dan khazanah bangsa kita. Dengan pandangan tersebut, di harapkan
sikap eksklusif yang selama ini yang bersemayam dalam otak kita dan sikap
membenarkan pandangan sendiri dengan menyalahkan pandangan orang lain dapat di
hilangkan atau di minimalisir. Dengan demikian konsep pendidikan multikulturalisme
sangat di butuhkan di antaranya:
1. Membentuk dan menciptakan masyarakat yang berbudaya
2. Mengajarkan nilai nilai luhur kemanusiaan
3. Mengharagai asek aspek perbedaan dan keberagaman

4
Kholid Murtadlo,SE,ME,Dasar-Dasar Multikultural Teori dan Praktek,(Pasuruan: Yudharta Press.2011), hlm.111

6
Bab III Penutup
Bab III

Penutup

A. Kesimpulan

Memahami relevansi dan kerukunan antar agama mungkin lebih mudah dari pada
melaksanakannya secara konsisten di masa yang akan datang. Rintangan yang harus di
hadapi individu ummat beragama dan sebuah komunitas agama dalam menciptakan
kedamaian saat berhubungan dengan individu dan komunitas agama lainnya demikian
banyak dan semakin kompleks untuk itu, semangat dan komitmen penuh untuk
mewujudkan kerukunan tersebut sangat di perlukan oleh semua individu atau komunitas
agama dengan melakukan perjalanan spiritual untuk mencapai keselamatan dan
kebahagiaan.
Implementasi dari pendidikan multikultural dapat kita tinjau melalui kegiatan
spiritual antar agama seperti, memotori forum diskusi lintas agama, menjadi peserta aktif
dialog antar umat beragama yang di tempatkan secara bergilir, di komunitas Muslim,
Kristen, Hindu, Budha dan Konghucu, meningkatkan komunikasi antar umat beragama
untuk meningkatkan persaudaraan sejati yang di laksanakan pada momen tertentu, dan
kegiatan lainnya. Hal ini dapat di wujudkan dengan adanya rasa menghargai, pengertian
dan saling percaya antar umat beragama.

7
Daftar Pustaka

Daftar Pustaka

Hamdan, A. (t.thn.). Pengertian Implementasi. Dipetik November 2, 2018, dari


https://blog.currentapk.com/implementasi/

Kholid Murtadlo, S. M. (2011). Dasar-Dasar Multikultural Teori dan Praktek. Pasuruan:


Yudharta Press.

Mahfud, C. (2014). Pendidikan Multikultural. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Soekanto, S. (2003). Hukum Adat Indonesia. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Anda mungkin juga menyukai