KELAS A3
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah- Nya sehingga kami dapat menyelesaikan proyek ujian akhir semester ini.
Untuk memenuhi nilai ujian akhir semester mata kuliah Pendidikan Pancasila.
Tunggal Ika . Kami berharap artikel ini dapat memberikan kontribusi kecil dalam
dibahas.
Kami menyadari bahwa artikel ini jauh dari kesempurnaan, dan kami
sangat menghargai saran dan kritik yang membangun untuk perbaikan di masa
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
PEMBAHASAN .....................................................................................................2
KESIMPULAN ...................................................................................................... 8
iii
PENDAHULUAN
1
PEMBAHASAN
2
Kebhinnekaan atau yang berbeda-beda itu menunjuk pada realitas
objektif masyarakat Indo- nesia yang memiliki keanekaragaman yang tinggi.
Keanekaragaman masyarakat Indonesia dapat dite- mukan dalam berbagai bidang
kehidupan. Keanekaragaman di bidang politik diwarnai oleh adanya kepentingan
yang berbeda-beda antara individu atau kelompok yang satu dengan individu atau
kelompok yang lainnya. Makna kesatuan (tunggal ika) dalam Bhinneka Tunggal
Ika merupakan cerminan rasionalitas yang lebih menekankan kesamaan daripada
perbedaan. Kesatuan merupakan sebuah gambaran ideal. Di- katakan ideal karena
kesatuan merupakan suatu harapan atau cita-cita untuk mengangkat atau
menempatkan unsur perbedaan yang terkandung dalam keanekaragaman bangsa
Indonesia ke dalam suatu wadah, yakni Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Kesatuan adalah upaya untuk mencipta- kan wadah yang mampu menyatukan
kepelbagaian atau keanekaragaman
Berdasarkan uraian di atas dapat dikatakan bahwa Bhinneka
Tunggal Ika merupakan pernyataan jiwa dan semangat bangsa Indonesia yang
menga- kui realitas bangsa yang majemuk, namun tetap menjunjung tinggi
kesatuan. Bhinneka Tunggal Ika merumuskan dengan tegas adanya harmoni
antara kebhinnekaan dan ketunggalikaan, antara keaneka- an dan keekaan, antara
kepelbagaian dan kesatuan, antara hal banyak dan hal satu, atau antara pluralisme
dan monisme.
3
Seiring berkembangnya zaman, pengamalan Bhinneka Tunggal Ika
semakin lama semakin meredup. Bhinneka Tunggal Ika tidak cukup hanya sebatas
semboyan atau konsep pengembangan suatu Negara saja, Perlu ada suatu cara
baru yang lebih menyesuaikan dengan kehidupan di jaman sekarang. Salahsatu
cara yang bisa di lakukan adalah dengan mengadakan perayaan, perayaan adalah
salah satu langkah untuk bagaimana masyarakat bisa memaknai dan
mengamalkan Bhineka Tunggal Ika dengan cara turut aktif dalam sebuah
perayaan. Berikut beberapa praktik penerapan kebhinekaan dalam kehidupan
sehari-hari :
1. Menerima dan menghormati keyakinan agama orang lain tanpa membedakan,
merupakan suatu sikap yang mencerminkan toleransi, penghargaan, dan
penghormatan terhadapa keberagaman keyakinan agama dalam masyarakat.
2. Menghargai dan menghormati para penganut agama yang diakui di Indonesia,
suatu aspek penting dalam membangun kerukunan antarumat beragama di
negara Indonesia.
3. Menghormati perbedaan pendapat dalam politik dan partisipasi dalam proses
demokrasi, adalah kunci untuk menciptakan lingkungan yang inklusif, saling
menghormati, dan mendorong pertumbuhan intelektual dan sosial.
4. Menunujukkan solidaritas dengan mereka yang membutuhkan bantuan,
tindakan empati dan kepedulian terhadap sesama yang sangat penting. Solidaritas
merupakan ekspresi nyata dari kepedulian sosial dan kemampuan untuk bersama-
sama mengatasi tantangan atau kesulitan yang dihadapi oleh individu atau
kelompok.
5. Menciptakan hubungan harmonis dalam keluarga dengan menerima perbedaan,
ialah kunci untuk membangun ikatan yang kuat, saling menghormati, dan
memperkuat rasa kebersamaan. Setiap individu dalam keluarga memiliki
kepribadian, nilai-nilai, dan prefensi yang berbeda.
4
C. Hambatan - hambatan penerapan Bhinneka Tunggal Ika
Saat ini kebhinekaan tersebut menghadapi ancaman, ancaman tersebut
yaitu kurangnya rasa menghargai kemajemukan yang bersifat heterogen. Kurang
toleransi antar Suku,Agama, Ras dan Antaragolongan (SARA). Kesadaran
terhadap ancaman luar yang rendah karena arus globalisasi. Ketidakpuasan atas
ketimpangan dan ketidakmerataan hasil pembangunan dan adanya Pravokasi dan
Intimdasi yang berdimensi. Bila tidak ada filter dalam memahami kebhinekaan
Indonesia bisa terganggu dan menjadi ancaman disintegrasi bangsa yang dapat
mengancam Kebhinekaan .
Banyak terjadi diskriminasi yang merupakan tindakan yang membeda-
bedakan dan kurang bersahabat dari kelompok dominan terhadap kelompok
subordinasinya. Jika prasangka lebih mengarah pada sikap dan keyakinan, maka
diskriminasi tertuju pada tindakan. Tindakan diskriminasi biasanya dilakukan oleh
orang yang memiliki prasangka kuat akibat tekanan tertentu, misalnya tekanan
budaya, adat istiadat, kebiasaan, atau hukum. Ada hubungan antara prasangka dan
diskriminasi yang saling menguatkan, selama ada prasangka, di sana ada
diskriminasi. Jika prasangka dipandang sebagai keyakinan atau ideologi, maka
diskriminasi adalah terapan keyakinan atau ideologi. Apabila sikap-sikap negatif
atau penyakit budaya itu sangat rawan terjadi pada negara kita yang bersifat
multikulturalisme, yang jika tidak diikat oleh nilai Pancasila yang berasaskan
Bhineka Tunggal Ika, akan menimbulkan perpecahan yang sangat merugikan
persatuan dan kesatuan bangsa dan negara.
Kedua, Konflik antar-kepercayaan dapat menghalangi penerapan Bhinneka
Tunggal Ika karena adanya ketidakmenerimaan, diskriminasi, dan potensi konflik.
Bhinneka Tunggal Ika menekankan pentingnya kesatuan dalam keberagaman,
namun konflik antar-kepercayaan dapat mengancam kesatuan tersebut. Untuk
mengatasi hal ini, diperlukan sikap toleransi, saling menghormati, dan
meminimalisir konflik atas kepentingan pribadi atau kelompok. Contoh penerapan
Bhinneka Tunggal Ika dalam mengatasi konflik antar-kepercayaan meliputi saling
tolong-menolong antar sesama, menerima dan menghormati keyakinan agama
orang lain tanpa membedakan.
5
Dan terakhir, ketidakadilan dapat menjadi penghalang penerapan
Bhinneka Tunggal Ika. Dikarenakan menimnbulkan ketegangan antar-
kepercayaan dan merusak kesatuan dalam keberagaman. Untuk mengatasi hal ini,
diperlukan upaya untuk mewujudkan keadilan, kesetaraan, dan perlakuan yang
adil bagi semua elemen tanpa memandang perbedaan masyarakat. Contoh sikap
penerapan Bhinneka Tunggal Ika dalam mengatasi ketidakadilan meliputi upaya
untuk menciptakan lingkungan yang adil, menghormati hak asasi manusia, dan
meminimalkan disparitas sosial.
6
pelatihan, mendorong pembangunan kapasitas untuk mengelola keberagaman
dalam konteks bisnis dan organisasi.
7
KESIMPULAN
8
DAFTAR PUSTAKA
TUNGGAL IKA” “ .
Warsidi, Edi. (2011). Aku ingin paham Bhinneka Tunggal Ika. Penerbit
ANGKASA, Bandung.
Intan Lampung.