Anda di halaman 1dari 15

Tugas Pendidikan Kewarganegaraan

(Integrasi Nasional Dalam Bingkai Bhinneka


Tunggal Ika

KELOMPOK :5 (LIMA)

NAMA ANGGOTA :1. FAHRUDIN SIREGAR

2. DWI ADILYIANTI

3. JOEL

4. DAVIANA

5. MELANI

6. MIKA

KELAS : X MIA 1
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 BATANG KUIS TAHUN

PELAJARAN 2022-2023

Kata Penghantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan rahmat dan
karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Integrasi Nasional dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika” ini. Penulis menyadari
bahwa di dalam pembuatan makalah ini tidak lepas dari tuntunan Tuhan Yang Maha
Esa dan juga bantuan berbagai pihak. Untuk itu, dalam kesempatan ini para penulis
menghaturkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
memberikan dorongan dan sumbangan pikiran yang bersifat positif terhadap
penyelesaian makalah ini. Makalah ini ditulis dari hasil penyusunan data-data yang
para penulis peroleh dari buku panduan yang berkaitan dengan Kewarganegaraan,
serta infomasi dari media massa yang berhubungan dengan Integrasi Nasional.
Penulis menyadari, bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, penulis
telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga
makalah ini dapat diselesaikan.
Akhir kata, penulis minta maaf atas segala kesalahan dan semoga makalah
ini dapat
bermanfaat bagi kita semua. Amin.

BATANG KUIS,2022

Para Penulis
DAFTAR ISI

KATAPENGANTAR......................................................................

DAFTAR ISI.................................................................................

BABI :Pendahuluan

I;A.Latar
Belakang.........................................................

I;B.Tujuan.....................................................................

I;C.RumusanMasalah...................................................

BABII:IntegrasiNasionalDalam BingkaiBhinnekaTungalIka I;A.Kebhineka

nBangsaIndonesia...............................

I;B.PentingnyaKonsepIntegrasiNasional.....................

I;C.Faktor-FaktorPembentukIntegrasiNasional...........

I;D.Tantangandalam MenjagaKeutuhanNKRI.............

I;E.PeranSertaWargaNegaradalam Menjaga
PersatuandanKesatuanBangsa.............................

BABIII:Penutup

II;A.Kesimpulan...........................................................

II;B.Saran....................................................................
DAFTAR PUSTAKA......................................................................

BAB I
PENDAHULUAN

A. LatarBelakang

Indonesia merupakan negara kesatuan yang penuh dengan akan kenekaragaman,


yang terdiri atas beraneka ragam budaya, bahasa daerah, ras, suku bangsa, agama dan
kepercayaan, dan lain-lain. Namun Indonesia mampu mepersatukan berbagai
keragaman itu sesuai dengan semboyan bangsa Indonesia “Bhineka Tunggal Ika” , yang
berarti berbeda-beda tetapi tetap satu jua. Keragaman budaya di Indonesia adalah
sesuatu yang tidak dapat dipungkiri keberadaannya.
Pertemuan-pertemuan dengan kebudayaan luar juga mempengaruhi proses
asimilasi kebudayaan yang ada di Indonesia sehingga menambah ragamnya jenis
kebudayaan yang ada di Indonesia. Kemudian juga berkembang dan meluasnya agama-
agama besar di Indonesia juga ikut mendukung perkembangan kebudayaan Indonesia
sehingga mencerminkan kebudayaan agama tertentu. Bisa dikatakan bahwa, Indonesia
adalah salah satu negara dengan tingkat keaneragaman budaya atau tingkat
heterogenitasnya yang sangat tinggi. Tidak saja keanekaragaman budaya kelompok suku
bangsa namun juga keanekaragaman budaya dalam konteks peradaban, tradsional
hingga ke modern, dan kewilayahan. Dengan keanekaragaman kebudayaannya Indonesia
dapat dikatakan mempunyai keunggulan dibandingkan dengan negara lainnya.
Sejarah membuktikan bahwa kebudayaan di Indonesia mampu hidup secara
berdampingan, saling mengisi, dan ataupun berjalan secara paralel. Misalnya
kebudayaan kraton atau kerajaan yang berdiri sejalan secara paralel dengan
kebudayaan berburu meramu kelompok masyarakat tertentu. Dalam konteks kekinian
dapat kita temui bagaimana kebudayaan masyarakat urban dapat berjalan paralel
dengan kebudayaan rural atau pedesaan, bahkan dengan kebudayaan berburu meramu
yang hidup jauh terpencil. Hubungan-hubungan antar kebudayaan tersebut dapat
berjalan terjalin dalam bingkai ”Bhinneka Tunggal Ika” , dimana bisa kita maknai bahwa
konteks keanekaragamannya bukan hanya mengacu kepada keanekaragaman kelompok
sukubangsa semata namun kepada konteks kebudayaan.
Didasari pula bahwa dengan jumlah kelompok sukubangsa kurang lebih 700-an
sukubangsa di seluruh nusantara, dengan berbagai tipe kelompok masyarakat yang
beragam, serta keragaman agamanya, pakaian adat, rumah adat kesenian adat bahkan
makanan yang dimakan pun beraneka ragam. Masyarakat Indonesia adalah masyarakat
majemuk yang
memiliki karakteristi yang unik ini dapat dilihat dari budaya gotong royong, teposliro,
budaya menghormati orang tua (cium tangan), dan lain sebagainya.
Namun seiring berjalannya waktu, saat ini Negara Indonesia makna bhineka
Tunggal Ika semakin luntur. Sudah tampak kecondongan terpecah belah, perbedaan
SARA, tidak lagi muncul sifat tolong menolong atau gotong royong. Semangat “Bhinneka
Tunggal Ika” perlu untuk disosialisasikan lagi. Bhinneka Tunggal Ika mulai luntur, banyak
anak muda yang tidak mengenalnya, banyak orang tua lupa akan kata-kata ini, banyak
birokrat yang pura-pura lupa, sehingga ikrar yang ditanamkan jauh sebelum Indonesia
Merdeka memudar, seperti pelita kehabisan minyak. Sumpah Pemuda hanya sebagai
penghias bibir sebagian orang, dan bagi sebagian orang hanya dilafaskan pada saat
memperingati hari sumpah pemuda setiap 28 Oktober. Tetapi bagi sebagian yang muda
hanya sebagai pelajaran sejarah yang hanya dipelajari di sekolah-sekolah. Api dari
Persatuan Indonesia melalui “Bhinneka Tunggal Ika” perlu untuk dinyalakan lagi di hati
anak bangsa dan bagi kita semua.

B. Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini selain untuk memenuhi salah satu
tugas mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan tetapi juga untuk memberikan
informasi dan pengetahuan kepada pembaca mengenai kebhinikaan bangsa
Indonesia,pentingnya konsep integrasi nasional,fakor- faktor pembentuk integrasi
nasional,tantangan dalam menjaga keutuhan NKRI,dan peran serta warga negara
dalam menjaga persatuan dan kesatuan.
Dari makalah ini juga dapat diperoleh beberapa manfaat bagi semua orang yang
membacanya, bahwasanya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, kita dapat
memaknai dan melakukan apa yang terkandung dalam Bhineka Tunggal Ika dan Bisa
menjadikan dalam kehidupan untuk lebih mengutamakan kepentingan bersama dari
pada kepentingan pribadi. Dan juga dapat Memaknai arti Bhineka Tunggal Ika yang saat
ini sudah mulai memudar dan dapat menjaga persatuan Bangsa Indonesia.

C. RumusanMasalah

Berdasarkan latar belakang yang kami jabarkan diatas, maka dapat diambil
beberapa rumusan masalah guna menunjang isi makalah ini, antara lain :
1. pentingnya konsep integrasi nasional dan apa saja faktor-faktor pembentuk
integrasi nasional?
2. apa saja tantangan dalam menjaga keuthan NKRI?
BAB II
PEMBAHASAN
Integrasi Nasional Dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika

A. Kebhineka nBangsaIndonesia

Kalimat Bhinneka Tunggal Ika terdapat dalam buku Sutasoma, karangan Mpu
Tantular pada masa kerajaan Majapahit sekitar abad ke-14. Dalam buku Sutasoma
(Purudasanta), pengertian Bhinneka Tunggal Ika lebih ditekankan pada perbedaan
bidang kepercayaan juga keanekaragam agama dan kepercayaan di kalangan
masyarakat Majapahit.
Secara harfiah, Bhinneka Tunggal Ika Adalah Berbeda-Beda Tetapi Satu Jua.
Adapun makna Bhinneka Tunggal Ika adalah meskipun berbeda-beda tetapi pada
hakikatnya bangsa Indonesia tetap adalah satu kesatuan. Semboyan ini digunakan untuk
menggambarkan persatuan dan kesatuan Bangsa dan Negara Kesatuan Republik
Indonesia yang terdiri atas beraneka ragam budaya, bahasa daerah, ras, suku bangsa,
agama dan kepercayaan.
Kata Bhineka Tunggal Ika dapat pula dimakna bahwa meskipun bangsa dan
negara Indonesia terdiri atas beraneka ragam suku bangsa yang memiliki kebudayaan
dan adat-istiadat yang bermacam-macam serta beraneka ragam kepulauan wilayah
negara Indonesia namun keseluruhannya
itu merupakan suatu persatuan yaitu bangsa dan negara Indonesia. Keanekaragaman
tersebut bukanlah merupakan perbedaan yang bertentangan namun justru
keanekaragaman itu bersatu dalam satu sintesa yang pada gilirannya justru
memperkaya sifat dan makna persatuan bangsa dan negara Indonesia.
Bagi bangsa Indonesia semboyan Bhineka Tunggal Ika merupakan dasar untuk
mewujudkan persatuan dan kesatuan Indonesia. Perwujudan semboyan Bhineka Tunggal
Ika dalam kehidupan sehari-hari dilakukan dengan cara hidup saling menghargai
antara masyarakat yang satu dengan yang lainnya tanpa memandang suku
bangsa,agama,bahasa,adat istiadat, warna kulit dan lain-lain. Seperti di ketahui
Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari beribu-ribu pulau dimana
setiap daerah memiliki adat istiadat,bahasa,aturan,kebiasaan dan lain-lain yang
berbeda antara yang satu dengan yang lainnya tanpa adanya kesadaran sikap untuk
menjaga Bhineka tunggal Ika pastinya akan terjadi berbagai kekacauan di dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara. Dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika kita harus
membuang jauh-jauh sikap mementingkan dirinya sendiri atau daerahnya sendiri tanpa
perduli kepentngan bersama. Bila hal tersebut terjadi pastinya negara kita ini akan
terpecah belah. Oleh sebab itu marilah kita jaga bhineka tunggal ika dengan sebaik-
baiknya agar persatuan bangsa dan negara Indonesia tetap terjaga.

B. PentingnyaKonsepIntegrasiNasional

1. Pengertian Integrasi Nasional


Integrasi nasional berasal dari dua kata, yaitu “Integrasi” dan “Nasional”.
Integrasi berasal dari bahas inggris, Integrate artinya menyatupadukan,
menggabungkan, mempersatukan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Integrasi
artinya pembauran hingga menjadi satu kesatuan yang bulat dan utuh. Sedangkan
kata Nasional berasal dari bahasa Inggris, nation yang artinya bangsa. Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia, integrasi nasional mempunyai arti politis dan
antropologis.

1 Secara Politis

Integrasi secara politis berarti penyatuan berbagai kelompok budaya dan


sosial dalam kesatuan wilayah nasional yang membentuk suatu identitas
nasional.

2 Secara Antropologis

Integrasi secara antropologis berarti proses penyesuaian di antara unsur-


unsur kebudayaan yang berbeda sehingga mencapai suatu keserasian fungsi
dalam kehidupan masyarakat.

2. Pengertian Integrasi Menurut Beberapa Ahli


1 Howard Wriggins
Menurutnya, integritas bangsa berarti penyatuan bagian yang berbeda-beda
dari suatu masyarakat menjadi suatu keseluruhan
yang lebih utuh atau memadukan masyarakat-masyarakat kecil yang jumlahnya
banyak menjadi satu kesatuan bangsa.

2 Myron Weiner

Menurutnya, integrasi menunjuk pada proses penyatuan berbagai kelompok


budaya san sosial ke dalam satu kesatuan wilayah, dalam rangka pembentukan
suatu identitas nasional. Integrasi biasanya mengandalkan adanya satu
masyarakat yang secara etnis majemuk dan setiap kelompok masyarakat
memiliki bahasa dan sifat-sifat kebudayaan yang berbeda.

3 Dr. Nazaruddin Sjamsuddin

Menurutnya, integrasi nasional ini sebagai proses penyatuan suatu bangsa


yang mencakup semua aspek kehidupannya, yaitu aspek sosial, politik,
ekonomi, dan budaya. Integrasi juga meliputi aspek vertikal dan horizonntal.

4 J. Soedjati Djiwandono

Menurutnya, integrasi nasional sebagai cara bagaimana kelestarianpersatuan


nasional dalam arti luas dapat didamaikan dengan hak menentukan nasib
sendiri. Hak tersebut perlu dibatasi pada suatu taraf tertentu. Bila tidak,
persatuan nasional akan dibahayakan. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan
bahwa integrasi nasional bangsa indonesia berarti hasrat dan kesadaran untuk
bersatu sebagai suatu bangsa, menjadi satu kesatuan bangsa secara resmi, dan
direalisasikan dalam satu kesepakatan atau konsensus nasional melalui Sumpah
Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928.

Berdasarkan pengertin-pengertian diatas dapat disimpulkan pengertian


integrasi nasional adalah usaha dan proses mempersatukan perbedaan perbedaan
yang ada pada suatu negara sehingga terciptanya keserasian dan keselarasan
secara nasional.

3. Konsep-konsep Integrasi Nasional diantaranya :


1 Jones J. Clemens dan Carl G. Roberg

Teorinya banyak dipakai oleh para peminat teori modernisasi yang


digunakan untuk memahami permasalahan integrasi nasional di negara–
negara berkambang pada masa itu.

Menurut Clemens & Roberg proses pemerintahan bagian suatu


negara tak ada 2 dimensi :
a Integarasi vertical (elite-massa )

Integrasi ini mencakup masalah–masalah yang ada pada bidang


vertikal. menjembatani celah perbedaan yang menyakini ada antara kaum
elite dan massa dalam rangka pengembangan suatu proses politik terpadu
dan masyarakat politik yang berpartisipasi, mereka menamakan dengan
dimensi vertikal ini sebagai integrasi politik.

b Integrasi horizontal ( teritorial )

Integrasi ini mencakup masalah–masalah yang ada pada bidang


horizontal. bertujuan untuk mengurangi diskonitalitas dan ketegangan
kultur kedaerahan dalam rangka proses penciptaan suatu masyarakat
politik yang homogen.

2 Rupert Emerson dan Kh. Silvert

Para sarjana–sarjana ini memahami integrasi nasional dalam arti yang


sama dengan integrasi teritorial dari Cleman dan Rosberg.

3 Myron Weiner

Weiner merupakan seorang ilmuan politik amerika serikat. Dia telah


mengumpulkan sejumlah pengertian integrasi yang sering dipergunakan oleh
para ilmuan uraiannya itu, ia mengidentifikasi dengan jelas masalah-masalah
yang tercakup dalam setiap pengertian yang pernah dipergunakan oleh para
sarjana sampai pertengahan 1960-an. Dari studi ini, Weiner menampilkan
beberapa pengertian integrasi lain yang lebih bermanfaat umum,
seperti integrasi nilai, integrasi tingkah laku dan integrasi budaya.

4 Claude Alce

Dia dengan tegas menolak terminologi integrasi nasional dan lebih


menyukai istilah integrasi politik. Menurut sarjana kelahiran Nigeria ini,
istilah bangsa (nation) yang menjadi akar kata nasional itu, secara normatik
sudah mengandung makna kelompok manusia yang sudah sangat terpadu.
Dengan demikian, istilah “bangsa“ sudah dengan sendirinya merujuk pada
integrasi karena komponen- komponennya memang sudah terintegrasi.

5 Mahfud MD

Menurut Mahfud MD konsep integrasi nasional adalah pernyataan


bagian-bagian yang berbeda dari suatu masayarakat menjadi suatu
keseluruhan yang lebih utuh, secara sederhana memadukan masyarakat-
masyarakat kecil yang banyak jumlahnya menjadi suatu bangsa. Untuk
mewujudkan integrasi nasional diperlukan keadilan, kebijaksanaan yang
diterapkan oleh pemerintah dengan tidak membesarkan SARA. Hal ini perlu
dikembangkan karena pada hakekatnya integrasi nasional
menunjukkan tingkat kuatnya kesatuan dan persatuan bangsa. Kesimpulan
Identitas Nasional Indonesia adalah sifat-sifat khas bangsa Indonesia yang
membedakannya dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Indonesia terdiri dari
berbagai macam suku bangsa, agama dan pulau-pulau yang dipisahkan oleh
lautan. Oleh karena itu, nilai-nilai yang dianut masyarakatnya pun berbeda-
beda. Nilai- nilai tersebut kemudian disatupadukan dan diselaraskan dalam
Pancasila. Nilai-nilai ini penting karena merekalah yang mempengaruhi
identitas bangsa. Oleh sebab itu, nasionalisme dan integrasi nasional
sangatlah penting untuk ditekankan pada diri setiap warga Indonesia agar
bangsa Indonesia tidak kehilangan identitas.

Konsep integrasi politik (elite-massa) dan integrasi territorial seperti yang


dikemukakan Rosberg, Clemens, dan pakar-pakar yang lain terlalu memusatkan
diri pada arah dan tujuan integrasi. Kajiannya lebih terfokus pada faktor apa yang
diintegrasikan dalam proses perpaduan itu.

C. Faktor-FaktorPembentukIntegrasiNasional

Ada beberapa faktor pembentuk integrasi nasional yaitu sebagai berikut.

1) Adanya rasa senasib dan seperjuangan yang diakibatkan oleh faktor sejarah.
2) Adanya ideologi nasional yang tercermin dalam simbol negara yaitu Garuda
Pancasila dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
3) Adanya tekad serta keinginan untuk bersatu di kalangan bangsa indonesia seperti
yang dinyatakan dalam Sumpah Pemuda.
4) Adanya ancaman dari luar yang menyebabkan munculnya semangat nasionalisme
di kalangan bangsa Indonesia.
5) Penggunaan bahasa Indonesia.
6) Adanya semangat persatuan dan kesatuan dalam bangsa, bahasa, dan tanah air
Indonesia.
7) Adanya kepribadian dan pandangan hidup kebangsaan yang sama, yaitu Pancasila.
8) Adanya jiwa dan semangat gotong royong, solidaritas, dan toleransi keagamaan
yang kuat.
9) Adanya rasa senasib sepenanggungan akibat penderitaan penjajahan.
10) Adanya rasa cinta tanah air dan mencintai produk dalam negeri.
Selain faktor pembentuk terdapat juga faktor-faktor yng dapat menghambat
adanya integrasi nasional. Faktor-faktor tersebut ialah.
1) Kurangnya penghargaan terhadap kemajemukan yang bersifat heterogen.
2) Kurangnya toleransi antargolongan.
3) Kurangnya kesadaran dari masyarakat Indonesia terhadap ancaman
dangangguan dari luar.
4) Adanya ketidakpuasan terhadap ketimpangan dan ketidakmerataan hasil- hasil
pembangunan.

Upaya untuk mencapai integrasi nasional dapat dilakukan dengan cara


menjaga keselarasan antarbudaya. Hal itu dapat terwujud jika ada peran serta
pemerintah dan partisipasi masyarakat dalam proses integrasi nasional.

D. Tantangandalam MenjagaKeutuhanNKRI

Tantangan di lingkungan internal Indonesia adalah mengawal NKRI agar tetap


utuh dan bersatu. Di sisi lain, ancaman terhadap kedaulatan masih berpotensi terutama
yang berbentuk konflik perbatasan, pelanggaran wilayah, gangguan keamanan maritim
dan dirgantara, gangguan keamanan di wilayah perbatasan berupa pelintas batas secara
illegal, kegiatan penyelundupan senjata dan bahan peledak, masalah separatisme,
pengawasan pulau-pulau kecil terluar, ancaman terorisme dalam negeri dan
sebagainya.
Dengan demikian, berdasar tantangan tersebut di atas, maka sebagai
masyarakat yang berada dalam NKRI wajiblah menjaga kedaulatan dan keutuhan
wilayah NKRI serta keselamatan bangsa. Sedangkan dalam perumusannya, kebijakan
umum pertahanan negara dilaksanakan oleh Menteri Pertahanan Negara dan proses
penetapannya dilaksanakan di tingkat Dewan Keamanan Nasional selaku Penasehat
Presiden RI.
Tujuan nasional merupakan kepentingan nasional yang abadi dan menjadi acuan
dalam merumuskan tujuan pertahanan negara, yang ditempuh dengan tiga strata
pendekatan yaitu pertama, strata mutlak, dilakukan dalam menjaga kedaulatan negara,
keutuhan wilayah negara dan keselamatan bangsa Indonesia ; kedua, strata penting,
dilakukan dalam menjaga kehidupan demokrasi politik dan ekonomi, keharmonisan
hubungan antar suku, agama, ras dan golongan (SARA), penghormatan hak asasi
manusia dan pembangunan yang berwawasan lingkungan hidup ; dan ketiga, strata
pendukung, dilakukan dalam upaya turut memelihara ketertiban dunia. Untuk
mencapai tujuan pertahanan negara tersebut, salah satunya diperlukan input
sumberdaya TNI yang bagus dan optimal. Masyarakat menuntut TNI untuk menjaga dan
memelihara stabilitas keamanan nasional tetapi jika input SDM secara intelektual,
moral dan mental lemah akan sangat kesulitan untuk mewujudkannya.
Kita kesulitan merekrut para sarjana muda untuk menjadi anggota TNI, yang
dibutuhkan misal 10 orang, terkadang yang mendaftar dua pun sudah syukur. Kemudian
kalau para sarjana sudah menjadi anggota TNI hendaknya berperilaku disiplin dan
bekerja dengan baik, khususnya sebagian dokter muda yang menjadi anggota TNI
terkadang tidak disiplin bekerja. Hal inilah yang menjadi kajian khusus TNI di masa
depan, perlunya perekrutan SDM yang unggul untuk mencapai hasil maksimal. TNI tidak
bisa berjalan sendirian dalam mewujudkan visi dan misi pertahanan negara. Saat ini,
sedang dalam pembahasan DPR RI, RUU Keamanan Nasional dan RUU Komponen
Cadangan agar diperlukan partisipasi dan peran serta masyarakat sebagai komponen
cadangan dan turut serta dalam mewujudkan keamanan nasional bersama. Semoga
input SDM yang baik bisa menyelesaikan masalah keamanan nasional dan pertahanan
NKRI lebih baik dan mengawalnya agar tetap utuh dan bersatu.

E. PeranSertaWargaNegaradalam MenjagaPersatuandan
KesatuanBangsa
Peran serta rakyat dalam keutuhan NKRI dapat dilakukan diberbagai lingkungan
kehidupan, baik lingkungan keluarga , masyarakat dan juga sekolah dengan cara
berbacam-macam dari yang paling mudah diterapkan hingga yang paling sulit untuk
diterapkan.

1. Di lingkungan keluarga
Contoh partisipasi di lingkungan keluarga antara lain sebagai berikut:

● Melaksanakan kegiatan sehari-hari secara tertib dan teratur

● Senantiasa rajin belajar bagi anggota keluarga yang masih bersekolah

● Ikut menjaga harta benda keluarga

● Patuh dan taat terhadap tata krama dan aturan keluarga

2. Di lingkungan masyarakat
Contoh partisipasi di lingkungan masyarakat antara lain sebagai berikut:

● Melaksanakan kerja bhakti yang diadakan oleh kampung sesuai


kemampuan

● Melaksanakan kegiatan ronda malam bagi warga yang sudah dewasa

● Membuang sampah pada tempatnya

● Hidup rukun dengan semangat kekeluargaan dalam lingkungan keluarga


3 Di lingkungan sekolah

Contoh partisipasi di lingkungan sekolah antara lain sebagai berikut:

● Menaati tata tertib yang berlaku di sekolah

● Menggalang kerjasama antar teman tanpa memandang latar belakang agama,


suku, ras dan golongan

● Hidup rukun dengan warga sekolah

● Tidak membeda-bedakan teman dalam bergaul


BAB III
PENUTUP

A.KESIMPULAN
Semboyan Bhineka Tunggal Ika telah memberikan nilai-nilai inspiratif terhadap
sistem pemerintahan pada masa kemerdekaan. Bhineka Tunggal Ika pun telah
menumbuhkan semangat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indoesia.
Makna Bhineka Tunggal Ika dalam Persatuan Indonesia sebagaimana dijelaskan bahwa
walaupun bangsa Indonesia terdiri dari berbagai macam suku bangsa yang memiliki
kebudayaan dan adat- istiadat yang beraneka ragam namun keseluruhannya merupakan
suatu persatuan.

Dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika tersebut mempunyai peran terhadap


bangsa Indonesia yaitu agar menjadi bangsa yang berhasil mewujudkan integrasi
nasional di tengah masyarakatnya yang majemuk. Dengan semboyan Bhinneka Tunggal
Ika tersebut juga diharapkan sebagai landasan atau dasar perjuangan untuk
mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia agar dikenal di mata dunia
sebagai bangsa yang multikulturalisme.

B.SARAN
Sebagai warga NKRI terutama para generasi muda, marilah kita tegakkan
kembali tonggak-tonggak tradisi Bangsa kita. Tradisi dan budaya yang menggambarkan
bangsa kita, diri kita, dan para pendahulu kita. Janganlah mudha terpengaruh dengan
pengaruh buruk dari luar. Pandai- pandailah memfilter informasi dan teknologi yang
kalian dapatkan dari dunia luar. Agar tradisi dan budaya bangsa kita tidak luntur
tertelan zaman.

Sebagai rakyat Indonesia kita tidak boleh saling menyalahkan satu sama lain,
kita haruslah hidup rukun sebagaimana semboyan kita. Kita harus bisa memperkuat diri
dengan iman, takwa, dan budi pekerti yang luhur, agar jika sewaktu-waktu ada yang
ingin memech belahkan persatuan kita, maka kita masih bisa mempertahankannya.
DAFTAR PUSTAKA

Dikutip dari:
http://www.indonesia184.ga/2015/05/integrasi-nasional.html (Minggu, 29 Januari 2017)

http://www.kitapunya.net/2016/01/pengertian-integrasi-nasional.html (Minggu, 29
Januari 2017)

http://www.warnetgadis.com/2017/01/tantangan-dalam-menjaga-keutuhan- nkri.html
(Minggu, 29 Januari 2017)

http://balaiedukasi.blogspot.co.id/2013/11/menjaga-keutuhan-negara- kesatuan.html
(Sabtu, 28 Januari 2017)

http://www.maolioka.com/2016/11/faktor-faktor-pembentuk-integrasi.html (Selasa,
31 Januari 2017)

acehdesain.WordPress.com (Selasa, 31 Januari 2017)

http://mabatugas.blogspot.co.id/2016/04/makalah-bhineka-tunggal-ika-
pengertian-filosofi--makna-dan-hubungannya-dengan-konsep-integrasi-
nasional.html

http://documents.tips/documents/makalah-integrasi-nasional.html

Nikolas, (2007). Pentingnya integrasi nasional indonesia. (http://www.education-


penteingnya-integrasi-nasional.org/wiki)

Wibowo, I, 2000, Negara dan Mayarakat : Berkaca dari Pengalaman Republik Rakyat
Cina, gramedia, Jakarta.

Winarno. 2007, Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan Di Perguruan Tinggi. Bumi


aksara, jakarta.

Buku Panduan Kewarganegaraan Tahun 2014. Universitas Sriwijaya. UPT Mata Kuliah
Pengembangan Kepribadian.

Bohlan, (2005). Integrasi nasional. (http://www.basic-integrasi-nasional.org)

Anda mungkin juga menyukai