Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

IDENTITAS NASIONAL INDONESIA DAN PERANANNYA DALAM INTEGRASI


NASIONAL
Dosen pengampu:
Chintia Putri Wulandari, S. Pd, M. Pd

Disusun oleh:
Lela armila ( 208230028)
Nazila Aulia Sapitri (208230019)
Tiara Shifa Az-zahra ( 208230025)

PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2024

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah Swt. Atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini
dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan
dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun
materi.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca
praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.

Jambi,17 Maret 2024

Penyusun

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ............................................................................................................. 2


Daftar Isi ....................................................................................................................... 3
Pendahuluan ................................................................................................................ 4

1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 4


1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................... 4
Pembahasan ................................................................................................................ 5

2.1 Pengertian integrasi nasional, Jenis-jenis integrasi, Potensi Disintegrasi


Di Indonesia ..................................................................................................... 5
2.2 Proses Berbangsa dan Bernegara, Munculnya kesadaran dan Gerakan
mencintai Bangsa dan Negara Indonesia ...................................................................... 6
2.3 Karakteristik Identitas Nasional tentang Nasionalisme, ciri khas
Nasionalisme Indonesia yang bhineka tunggal Ika danPancasila .................. 7

2.4 Tentang Bangsa, Sejarah proses berbangsa nasional building and Karakter

building, Empat pilar kebangsaan: Pancasila, UUD 1945 NKRI dan

Bhineka Tunggal Ika ...................................................................................... 7

Penutup ...................................................................................................................... 8

3.1 Kesimpulan .................................................................................................. 9


3.2 Saran ............................................................................................................ 9
Daftar Pustaka .......................................................................................................... 10

3
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Makalah ini dilatarbelakangi dari tugas yang diberikan oleh Dosen Mata Kuliah
Pendidikan Kewarganegaraan, yaitu Bapak I Putu Ari Astawa selain itu menjadi langkah
awal Untuk mengasah kemampuan kami dalam membuat makalah sekaligus menambah
wawasan Mengenai Integrasi Nasional. Makalah ini juga berisikan tentang betapa
pentingnya Integrasi Nasional dalam keterkaitannya dengan pluralitas. Pengetahuan kita
mengenai kebudayaan Indonesia sangatlah kurang, anak muda zaman Sekarang lebih
megetahui tentang moderanisasi ketimbang tradisional. Pengaruh kebudayaan luar
Menyebabkan kurangnya pengetahuan kita mengenai proses kebudayaan yang ada di
Indonesia. Kurangnya pengetahuan akan hak dan kewajiban kita sebagai warga negara
menimbulkan Hilangnya rasa persatuan kita baik terhadap sesama maupun negara.
Masing-masing individu Lebih mementingkan kepentingannya sendiri, tanpa ada rasa
peduli terhadap sesamanya. Sifat masyarakat Indonesia yang indiviualisme menjadi salah
satu faktor penyebab Runtuhnya jiwa persatuan dan kesatuan bangsa. Maka dari itu
diperlukan pendidikan Kewarganegaraan sejak dini untuk menumbuhkan semangat jiwa
berbangsa dan patriotisme. Semangat jiwa berbangsa dan patriotisme diperlukan untuk
tetap menjaga kebhinekaan bangsa, Sebab dengan menjaga kebhinekaan akan tercipta
kehidupan yang aman dan tentram di setiap Lapisan masyarakat.

1.2 Rumusan Masalah

a. Pengertian integrasi nasional, Jenis-jenis integrasi, Potensi Disintegrasi Di


Indonesia.
b. Proses Berbangsa dan Bernegara, Munculnya kesadaran dan Gerakan
mencintai Bangsa dan Negara Indonesia.
c. Karakteristik Identitas Nasional tentang Nasionalisme, ciri khas
Nasionalisme Indonesia Yang Bhinneka Tunggal Ika Dan pancasila
d. Tentang Bangsa, Sejarah proses berbangsa nasional building and Karakter building,
Empat pilar kebangsaan: Pancasila, UUD 1945 NKRI dan Bhineka Tunggal Ika

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian integrasi nasional, Jenis-jenis integrasi, potensi Disintegrasi Di

Indonesia

Istilah Integrasi nasional dalam bahasa Inggrisnya Adalah “national integration”.


“Integration” berarti Kesempurnaan atau keseluruhan. Kata ini berasal Dari bahasa latin
integer, yang berarti utuh atau Menyeluruh. Berdasarkan arti etimologisnya itu, Integrasi
dapat diartikan sebagai pembauran hingga Menjadi kesatuan yang utuh atau bulat. “Nation”
Artinya bangsa sebagai bentuk persekutuan dari Orang-orang yang berbeda latar
belakangnya, Berada dalam suatu wilayah dan di bawah satu Kekuasaan politik.

Integrasi Nasional adalah proses penyatuan berbagai suku, agama, budaya, dan daerah
yang berbeda-beda menjadi satu kesatuan bangsa Indonesia yang utuh dan berdaulat.
Integrasi Nasional bertujuan untuk mempertahankan keutuhan dan keberlangsungan bangsa
Indonesia sebagai sebuah negara yang berdaulat dan mandiri. Integrasi Nasional meliputi
upaya-upaya yang dilakukan oleh pemerintah dan seluruh elemen masyarakat untuk
memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa, menghormati keanekaragaman budaya dan
agama, dan membangun rasa cinta tanah air yang kuat.Integrasi Nasional sangat penting bagi
keberlangsungan dan kemajuan bangsa Indonesia, karena akan memudahkan dalam
melakukan pembangunan, menjaga stabilitas politik, sosial dan ekonomi, serta memperkuat
posisi Indonesia di mata dunia internasional.

Tentang pengertian integrasi ini, Myron Weiner dalam Ramlan Surbakti (2010) lebih cocok
menggunakan istilah integrasi politik daripada integrasi Nasional.Menurutnya integrasi
politik adalah penyatuan masyarakat dengan sistem Politik. Integrasi politik dibagi menjadi
lima jenis, yakni:

1) integrasi bangsa, 2) integrasi wilayah, 3) integrasi nilai, 4) integrasi elit-massa, dan 5)


Integrasi tingkah laku (perilaku integratif).

Dalam realitas nasional integrasi nasional dapat dilihat dari tiga aspek yakni Aspek politik,
ekonomi, dan sosial budaya. Dari aspek politik, lazim disebut Integrasi politik, aspek
ekonomi (integrasi ekonomi), yakni saling Ketergantungan ekonomi antar daerah yang
bekerjasama secara sinergi, Dan aspek sosial budaya (integrasi sosial budaya) yakni
hubungan antara Suku, lapisan dan golongan. Berdasar pendapat ini, integrasi nasional
Meliputi: 1) Integrasi politik, 2) Integrasi ekonomi, dan 3) integrasi sosial Budaya.

5
a. Integrasi Politik

Dalam tataran integrasi politik terdapat dimensi vertikal dan horizontal. Dimensi
yang bersifat vertikal menyangkut hubungan elit dan massa, baik Antara elit politik dengan
massa pengikut, atau antara penguasa dan rakyat Guna menjembatani celah perbedaan dalam
rangka pengembangan proses Politik yang partisipatif. Dimensi horizontal menyangkut
hubungan yang Berkaitan dengan masalah teritorial, antar daerah, antar suku, umat Beragama
dan golongan masyarakat Indonesia.

b. Integrasi Ekonomi

Integrasi ekonomi berarti terjadinya saling ketergantungan antar daerah Dalam


upaya memenuhi kebutuhan hidup rakyat. Adanya saling Ketergantungan menjadikan
wilayah dan orang-orang dari berbagai latar Akan mengadakan kerjasama yang saling
menguntungkan dan sinergis. Di Sisi lain, integrasi ekonomi adalah penghapusan
(pencabutan) hambatanhambatan antar daerah yang memungkinkan ketidaklancaran
hubungan Antar keduanya, misal peraturan, norma dan prosedur dan pembuatan Aturan
bersama yang mampu menciptakan keterpaduan di bidang ekonomi.

c. Ntegrasi sosial budaya

Integrasi ini merupakan proses penyesuaian unsur-unsur yang berbeda Dalam


masyarakat sehingga menjadi satu kesatuan. Unsur-unsur yang berbeda tersebur dapat
meliputi ras, etnis, agama bahasa, kebiasaan, Sistem nilai, dan lain sebagainya. Integrasi
sosial budaya juga berarti Kesediaan bersatu bagi kelompokkelompok sosial budaya di
masyarakat, Misal suku, agama, dan ras.

Pentingnya Integrasi nasional

Indonesia setelah tahun 1945, Membangun integrasi juga menjadi tugas penting. Ada dua hal
yang dapat Menjelaskan hal ini. Pertama, pemerintah kolonial Belanda tidak pernah
Memikirkan tentang perlunya membangun kesetiaan nasional dan Semangat kebangsaan
pada rakyat Indonesia. Penjajah lebih Mengutamakan membangun kesetiaan kepada penjajah
itu sendiri dan Guna kepentingan integrasi pribadi kolonial. Jadi, setelah merdeka, kita Perlu
menumbuhkan kesetiaan nasional melalui pembangunan integrasi Bangsa.

Kedua, bagi negara-negara baru, tuntutan integrasi ini juga menjadi Masalah pelik bukan saja
karena perilaku pemerintah kolonial sebelumnya, Tetapi juga latar belakang bangsa yang
bersangkutan.

2.2 Proses Berbangsa dan Bernegara, Munculnya kesadaran dan Gerakan mencintai
Bangsa dan Negara Indonesia.

Proses berbangsa dan bernegara serta munculnya kesadaran dan gerakan mencintai bangsa
dan negara Indonesia adalah perjalanan yang panjang dan bermakna. Dari awal perjuangan

6
kemerdekaan hingga masa pembangunan dan pelestarian nilai-nilai nasional, Indonesia telah
melalui berbagai fase yang membentuk identitas dan kesadaran kolektifnya. Melalui sejarah
yang kaya, pendidikan yang memperkuat kesadaran akan pentingnya persatuan, budaya yang
merayakan keberagaman, dan pengalaman bersama dalam menghadapi tantangan,
masyarakat Indonesia semakin mengakar dalam rasa cinta dan tanggung jawab terhadap
negara dan bangsanya. Gerakan mencintai bangsa dan negara juga terus berkembang,
melibatkan partisipasi aktif dari berbagai pihak untuk memperkuat persatuan, identitas, dan
menjawab tantangan bersama demi kemajuan dan kesejahteraan bangsa.

2.3 Karakteristik Identitas Nasional tentang Nasionalisme, ciri Khas Nasionalisme


Indonesia Yang Bhinneka Tunggal ika Dan pancasil

Karakteristik Identitas Nasional , Identitas nasional yang ada di Indonesia juga memiliki
beberapa ciri yang bisa kamu ketahui. Karakteristik identitas nasional sebagai berikut.

1. Memiliki Keinginan Untuk Merdeka

Semua masyarakat Indonesia pastinya mengetahui bahwa bangsa dan negara Indonesia
pernah dijajah oleh bangsa asing. Bahkan, penjajahan tersebut terjadi dalam kurun waktu
yang cukup lama, hingga menimbulkan beberapa perbudakan dan kerja paksa di banyak
tempat.

Dengan alasan untuk merdeka, maka semua bangsa Indonesia berusaha untuk melawan semua
penjajahan yang dilakukan oleh bangsa lain. Selain itu, dengan bangsa Indonesia juga ingin
bersama-sama lepas dari belenggu para penjajah. Karena alasan itulah, maka muncullah
karakteristik identitas nasional.

2. Persatuan dan Kesatuan Indonesia

Indonesia adalah negara kepulauan, pulau yang ada Indonesia sangatlah banyak mulai
dari Sabang hingga Merauke. Setiap pulau pasti memiliki adat, kebudayaan, bahasa, dan
tradisinya masing-masing, sehingga setiap masyarakat Indonesia harus saling menghargai
setiap perbedaan tersebut. Oleh sebab itu, karakteristik identitas nasional yang kedua adalah
persatuan dan kesatuan Indonesia.

2.4 Tentang Bangsa, Sejarah proses berbangsa nasional building And Karakter
building, Empat pilar kebangsaan: Pancasila UUD 1945 NKRI dan Bhineka Tunggal
Ika.

Tentang bangsa, secara umum, bisa merujuk pada sekelompok orang yang memiliki
karakteristik budaya, bahasa, sejarah, dan identitas bersama. Bangsa juga bisa merujuk pada

7
entitas politik seperti negara atau negara bagian. Bangsa dapat menjadi landasan bagi
identitas kolektif dan pembentukan struktur sosial serta politik.

Proses berbangsa atau nation-building adalah upaya untuk membentuk atau memperkuat
identitas nasional suatu negara. Ini melibatkan berbagai faktor seperti pengembangan bahasa
nasional, sejarah bersama, simbol-simbol nasional, pendidikan nasional, dan kesadaran
politik yang bersama-sama membentuk solidaritas nasional. Proses ini dapat melibatkan
penciptaan mitos atau narasi nasional yang mempersatukan orang-orang dari latar belakang
budaya yang beragam.

Karakter building, di sisi lain, adalah upaya untuk membentuk karakter individu atau
kelompok. Ini mencakup nilai-nilai, sikap, dan perilaku yang dianggap penting oleh
masyarakat. Proses ini sering melibatkan pendidikan, pengalaman sosial, dan pengaruh
budaya. Dalam konteks berbangsa, karakter building dapat berkontribusi pada pembentukan
identitas nasional yang kuat dengan mempromosikan nilai-nilai yang dianggap penting bagi
kesatuan dan keberhasilan bangsa tersebut.

Berikut empat pilar negara kebangsaan Indonesia:

1. Pancasila

Pancasila merupakan ideologi dasar negara Indonesia. Nama ‘Pancasila’ sendiri berasal
dari dua kata sansekerta, yakni ‘Panca’ yang berarti Lima dan ‘Sila’ yang berarti prinsip atau
asa.Kelima prinsip tersebut juga tercantum dalam paragraf ke-4 Pembukaan Undang-undang
Dasar (UUD) 1945. Adapun, lima prinsip utama yang menyusun Pancasila adalah sebagai
berikut

1. Ketuhanan yang Maha Esa.


2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.
3. Persatuan Indonesia.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan
perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

8
2. UUD 1945

UUD 1945 pertama kali disusun rancangannya pada 29 April 1945. Untuk membuat
undang-undang ini, Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI)
sengaja dibentuk.

Kemudian, pada 22 Juni 1945 dibentuk panitia sembilan. Mereka diketahui merancang
Piagam Jakarta yang kemudian menjadi naskah pembukaan UUD 1945.Pada 18 Agustus
1945 Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) mengesahkan UUD 1945 sebagai
Undang-undang Dasar Republik Indonesia. Baru pada 29 Agustus 1945 Komite Nasional
Indonesia Pusat (KNIP) mengukuhkan pengesahan UUD 1945.

3. NKRI

NKRI adalah singkatan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdiri dari
Sabang sampai Merauke. NKRI berdiri sejak proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17
Agustus 1945 oleh Ir Soekarno dan Moh Hatta.

NKRI menganut sistem republik dengan sistem desentralisasi. Hal itu sesuai dengan pasal 18
UUD 1945 di mana pemerintah daerah boleh menjalankan otonomi seluasluasnya di luar
bidang pemerintahan oleh undang-undang ditentukan sebagai urusan pemerintah pusat.

4. Bhinneka Tunggal Ika

Bukan sekadar slogan, Bhineka Tunggal Ika merupakan gambaran dari bangsa
Indonesia. Adapun, ‘Bhina’ artinya pecah, ‘Ika’ artinya itu, ‘Tunggal’ artinya satu, sehingga
Bhineka Tunggal Ika berarti terpecah itu satu. Slogan tersebut memiliki gambaran yang sesuai
dengan Indonesia yang terdiri dari berbagai pulau dari Sabang sampai Merauke. Walaupun
terpisah, masyarakat merupakan satu kesatuan, yakni warga negara Indonesia.

9
Penutup
3.1 kesimpulan
Kesimpulan dari kewarganegaraan tentang integrasi nasional adalah bahwa integrasi
nasional merupakan proses penting untuk membangun identitas dan solidaritas bangsa. Ini
melibatkan upaya untuk menyatukan individu-individu dari berbagai latar belakang budaya,
sosial, dan etnis menjadi satu entitas yang solid, dengan berbagi nilai-nilai, hak, dan tanggung
jawab sebagai anggota masyarakat yang sama. Integrasi nasional dapat diperkuat melalui
pendidikan, inklusi sosial, partisipasi aktif, penegakan hukum yang adil, dan promosi nilai-
nilai bersama. Dengan demikian, integrasi nasional menjadi fondasi yang kuat untuk
mencapai kesetaraan, keadilan, dan kesejahteraan bersama dalam suatu bangsa.
3.2 saran
Dalam konteks penguatan integrasi nasional, beberapa saran yang dapat diambil adalah:
1. Pendidikan Inklusif Mendorong sistem pendidikan yang inklusif dan merangkul
keragaman budaya, sehingga semua warga dapat memahami dan menghargai
perbedaan satu sama lain.
2. Promosi Kesadaran Sejarah Mengedepankan pemahaman yang mendalam tentang
sejarah bersama sebagai landasan untuk membangun kesatuan dan identitas nasional
yang kuat.
3. Partisipasi Masyarakat: Mendorong partisipasi aktif dari masyarakat dalam proses
pembangunan bangsa, baik melalui forum publik, organisasi masyarakat, atau
kegiatan kebersamaan lainnya.
4. Keadilan Sosial: Memastikan adanya keadilan sosial yang merata untuk semua warga,
tanpa memandang latar belakang mereka, sehingga semua orang merasa dihargai dan
memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang.
5. Pengakuan Terhadap Keanekaragaman: Menghargai dan merayakan keanekaragaman
budaya, bahasa, dan agama sebagai kekayaan nasional yang memperkuat identitas
bangsa.
Dengan mengimplementasikan saran-saran ini, diharapkan dapat memperkuat integrasi
nasional dan membangun fondasi yang kokoh untuk kesetaraan, keadilan, dan kesejahteraan
bersama dalam suatu bangsa.

10
Daftar pustaka

ROHMAWATI, Tatik. Integrasi Nasional. 2019.


KARIM, Nurdin. Pendidikan karakter. Shautut Tarbiyah, 2010, 16.1: 69-89.
HALIMAH, Halimah, et al. Implementasi Pancasila Sebagai Entitas Dan Identitas
Pendidikan Abad Ke-21 di SMAN 4 Palangka Raya. Cakrawala: Jurnal Pengabdian
Masyarakat Global, 2023, 2.1: 119-133.
HASTANGKA, Hastangka; ARMAWI, Armaidy; KAELAN, Kaelan. Empat pilar mpr ri:
politik bahasa dan delegitimasi makna pancasila (Suatu Telaah Filsafat Bahasa). CIVIS:
Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial dan Pendidikan Kewarganegaraan, 2017, 6.2.

11

Anda mungkin juga menyukai