Anda di halaman 1dari 16

Makalah Pendidikan Kewarganegaraan

INTEGRASI NASIONAL

Disusun Oleh:

Bagus Tri Atmojo

G.131.20.0082

Sistem Informasi

Universitas Semarang
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah senantisa
memberikan kemudahan bagi kami dalam menyelesaikan makalah ini,
dengan judul “Integrasi Nasional”. Dengan tepat waktu

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Dosen, teman–


teman, dan semua pihak yang telah memberi bantuan dan dukungan
kepada kami dalam menyusun dan menyelesaikan makalah ini.

Kami membuat makalah ini, bertujuan untuk menjelaskan tentang


Identitas Nasional.

Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak


kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kami
membutuhkan kritik dan saran untuk menyempurnakan pembuatan
makalah selanjutnya. Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi
kita semua.

Penyusun,

Bagus Tri Atmojo


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................i

DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii

BAB I................................................................................................................................1

PENDAHULUAN.............................................................................................................1

A.Latar Belakang.......................................................................................................1

B. Rumusan Masalah................................................................................................2

C. Tujuan.....................................................................................................................2

BAB II...............................................................................................................................3

PEMBAHASAN...............................................................................................................3

1. Pengertian Integrasi Nasional........................................................................3

2. Proses Integrasi Nasional di Indonesia.......................................................5

3. Arti Integrasi Nasional dalam kerangka Bhineka Tunggal Ika................7

4. Faktor–faktor pembentuk Integrasi Nasional.............................................8

5. Faktor-faktor pendorong Integrasi Nasional..............................................9

6. Faktor-faktor penghambat Integrasi Nasional.........................................10

BAB III............................................................................................................................11

PENUTUP......................................................................................................................11

A. Kesimpulan...................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................12
BAB I

PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Keanekaragaman bangsa Indonesia dalam segenap aspek
kehidupan ini telah terjadi sejak lama. Semenjak bangsa kita masih
berada di dalam penjajahan, keanekaragaman itu sudah ada. Bahkan,
keanekaragaman bangsa kita di masa penjajahan dijadikan alat oleh
penjajah untuk memecah belah antara satu suku dengan suku lainnya.
Politik penjajah tersebut dikenal dengan sebutan devide et impere (politik-
pecah-belah). Kala itu, bangsa Indonesia dibuat terpecah-pecah
diadudombakan satu sama lainnya. Akibatnya, semua jenis perjuangan
yang bersifat kedaerahan tidak menghasilkan hasil yang gemilang.
Perjuangan secara kedaerahan selalu mengalami kekalahan dan
kehancuran.
Hal ini menunjukkan, walaupun bangsa ini secara faktual majemuk
(beragam), namun dalam kemajemukan itu kita mengikatkan diri dalam
persatuan dan kesatuan bangsa. Meskipun berbeda-beda, bangsa
Indonesia tetap mengikatkan diri dalam satu cita-cita bangsa, yaitu
merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Inilah yang disebut dengan
konsep Bhineka Tunggal Ika. Meskipun, berbeda-beda tetapi tetap satu
jua. Yakni satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa yaitu Indonesia.
Selain itu, keanekaragaman itu juga bisa menjadi sumber
penyebab retaknya persatuan dan kesatuan bangsa. Akibat perbedaan
agama, adat istiadat, budaya, suku, dan paham politik, bangsa kita rawan
terjadinya perpecahan. Dalam perbedaan itu, terdapat sumber-sumber
potensi konfli. Akan tetapi, jika dipersatukan atau dikelola dengan baik,
perbedaan akan menjadi kekayaan bangsa. Untuk mengatasi semua itu,
sejak masa pergerakan nasional bangsa kita telah menyepakati prinsip
hidup Bhinneka Tunggal Ika.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari penulisan makalah ini :

1. Apa pengertian Integrasi Nasional ?


2. Proses Integrasi Nasional di Indonesia ?
3. Arti Integrasi Nasional dalam kerangka Bhineka Tunggal Ika ?
4. Faktor–faktor pembentuk Integrasi Nasional ?
5. Faktor–faktor pendorong Integrasi Nasional ?
6. Faktor–faktor penghambat Integrasi Nasional ?

C. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini :
1. Untuk mengetahui pengertian Integrasi Nasional.
2. Untuk mengetahui proses Integrasi Nasional di Indonesia.
3. Untuk mengetahui Arti Integrasi Nasional dalam kerangka Bhineka
Tunggal Ika.
4. Untuk mengetahui Faktor–faktor pembentuk Integrasi Nasional.
5. Untuk mengetahui Faktor–faktor pendorong Integrasi Nasional.
6. Untuk mengetahui Faktor–faktor penghambat Integrasi Nasional.

2
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Integrasi Nasional


Istilah integrasi nasional terdiri dari kata integrasi dan nasional.
Integrasi berasal dari bahasa Inggris yaitu "integration" yang berarti
kesempurnaan atau keseluruhan. Integrasi memiliki 2 (dua) pengertian,
yaitu (a) pengendalian terhadap konflik dan penyimpangan sosial dalam
suatu sistem sosial tertentu dan (b) membuat suatu keseluruhan dan
menyatukan unsur-unsur tertentu. Merujuk pada pengertian kedua,
mengintegrasikan berarti menyatukan unsur-unsur yang ada.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata integrasi
mempunyai arti pembauran atau penyatuan sehingga menjadi kesatuan
yang utuh dan bulat. Berintegrasi artinya berpadu (bergabung agar
menjadi kesatuan yang utuh). Kata “mengintegrasikan” berarti membuat
untuk menyempurnakan dengan jalan menyatukan unsur-unsur yang
semula terpisah (Winarno, 2013:23-24).
Konsep integrasi nasional dihubungkan dengan konteks tertentu dan
umumnya dikemukakan oleh para ahlinya. Berikut ini disajikan
beberapa pengertian integrasi nasional dalam konteks Indonesia dari
para ahli atau penulis:
1. Saafroedin Bahar, menyatakan bahwa Integrasi Nasional adalah
menyatukan seluruh unsur suatu bangsa dengan pemerintah dan
wilayahnya. 
2. Riza Noer Arfani, menyatakan integrasi nasional ialah
pembentukan suatu identitas nasional dan penyatuan berbagai
kelompok sosial dan budaya ke dalam suatu kesatuan wilayah.
3. Djuliati Suroyo, menyatakan integrasi nasional ialah bersatunya
suatu bangsa yang menempati wilayah tertentu dalam sebuah
negara yang berdaulat.

3
4. Ramlan Surbakti, menyatakan integrasi nasional ialah proses
penyatuan berbagai kelompok sosial budaya dalam satu kesatuan
wilayah dan dalam suatu identitas nasional.
5. Kurana, menyatakan integrasi nasional adalah kesadaran identitas
bersama di antara warga Negara ini berarti bahwa meskipun kita
memiliki kasta yang berbeda, agama dan daerah, dan berbicara
bahasa yang berbeda, mengakui kenyataan bahwa semua satu.

Berdasarkan uraian diatas, dapat dipahami bahwa secara


terminology, istilah integrasi nasional memiliki keragaman pengertian,
sesuai dengan sudut pandang para ahli. Namun demikian kita dapat
menemukan titik kesamaannya bahwa integrasi dapat berarti
penyatuan, pembauran, keterpaduan, sebagai kebulatan dari unsur
atau aspek aspeknya (Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan
Tinggi, 2016: 55-56).

4
2. Proses Integrasi Nasional di Indonesia
Proses integrasi nasional Indonesia sesungguhnya masih terus
berlangsung. Proses integrasi nasional ini masih dalam proses
penyelesaian sehingga bentuk bakunya masihlah dicari. Dalam kasus
Indonesia pula, terdapat sejumlah penjelasan guna menggambarkan
metode terjadinya integrasi nasional. Penjelasan-penjelasan ini memiliki
aneka perbedaan titik tekan. Seluruh pendekatan yang tersedia
kemudian dapat dipertimbangkan signifikansinya sebagaimana metode
Integrasi Nasional Indonesia.

Proses integrasi bangsa Indonesia menurut A. Sartono kartodirdjo,


dapat dibagi dalam dua jenis. Pertama, integrasi geopolitik yang dimulai
sejak zaman prasejarah sampai awal abad 20, dan kedua, proses
integrasi politik kaum elite sejak awal abad 20 sampai zaman Hindia
Belanda berakhir. Proses terjadinya integrasi nasional tidak terjadi
begitu saja, tetapi merupakan suatu proses yang panjang dalam waktu
yang cukup lama. Bangsa Indonesia adalah suatu bangsa yang
mengalami proses panjang dalam melakukan integrasi nasional dan
integrasi nasional, bangsa Indonesia akan terus menerus diuji.

Proses terjadinya integrasi nasional di Indonesia sebagai berikut:

1. Modal awal Integrasi Nasional adalah adanya rasa senasib dan


sepenanggungan yang di miliki oleh bangsa Indonesia sejak dahulu
kala. Meski perjuangan bangsa Indonesia dalam mengusir penjajah
pada selang waktu sebelum abad 20 ditandai dengan adanya sifat
kedaerahan, tetapi rasa senasib sepenanggungan yang ditunjukkan
oleh para pejuang dan pendahulu telah mencerminkan adanya
benih-benih semangat kebangsaan, yang pada gilirannya kelak akan
membentuk keutuhan bangsa Indonesia.

5
2. Memasuki abad ke-20, gejala semangat kebangsaan semakin
membara dan terlihat dengan munculnya berbagai organisasi atau
pergerakan yang menjadi salah satu titik awal kebangkitan nasional.
Perjuangan melalui berbagai organisasi Seperti contohnya Budi
Utomo, Serikat Dagang Islam yang kemudian akhirnya menjadi
Serikat Islam, Perhimpunan Indonesia, dan lain sebagainya
mencitrakan adanya integrasi sosial dan kultural.
3. Pada dekade 1920-an, para pemuda tampil di dalam panggung
sejarah Indonesia dengan menyongsong tema persatuan dan
kesatuan untuk menuju Indonesia merdeka. Melalui peristiwa
Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928, para pemuda menunjukkan
segala peran serta dalam pembentukan integrasi nasional.

Pascaproklamasi kemerdekaan, perjalanan bangsa Indonesia dalam


bernegara harus ditempuh dengan berbagai peristiwa. Berbagai cobaan
yang mengguncang keutuhan bangsa juga dialami. Ancaman dan
bahaya terhadap suatu negara yang telah membangun keutuhan
bangsa harus bisa dihadapi (Widodo, 2015:42-45).

6
3. Arti Integrasi Nasional dalam kerangka Bhineka Tunggal Ika
Integrasi nasional dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika dapat di
maknai menggabungkan seluruh bagian menjadi sebuah keseluruhan
dan tiap-tiap bagian diberi tempat sehingga membentuk kesatuan yang
harmonis dalam negara kesatuan Republik Indonesia atau NKRI
dengan semboyan “Bhineka Tunggal Ika”. Artinya walaupun Indonesia
terdiri atas beragam suku, agama, budaya, ras, dan golongan yang
berbeda-beda tetapi tetap satu kesatuan dalam kerangka NKRI.
Seperti diketahui, bahwa Indonesia merupakan bangsa yang sangat
besar baik dari kebudayaan ataupun wilayahnya. Di satu sisi, hal ini
membawa dampak positif bagi bangsa karena kita bisa memanfaatkan
kekayaan alam Indonesia secara bijak ataupun mengelola budaya yang
melimpah untuk kesejahteraan rakyat. Namun, selain menimbulkan
sebuah keuntungan, hal ini juga akhirnya menimbulkan masalah baru.
Sebagaimana diketahui, wilayah dan budaya yang melimpah akan
menghasilkan karakter atau masing-masing yang berbeda pula
sehingga dapat mengancam keutuhan bangsa Indonesia. Oleh sebab
itu, bangsa kita melakukan penguatan pada unsur-unsur yang dapat
mempersatukan bangsa atau mendorong integrasi nasional (Sukadi
dan Sumarni, 2017:166-167).

7
4. Faktor–faktor pembentuk Integrasi Nasional
Secara teoritis integrasi nasional akan terbentuk apabila ada
integrasi sosial dan integrasi kebudayaan. Berbagai unsur sosial
menjadi pemicu retaknya kebersamaan dan rasa kebangsaan harus
dieliminasi dari bumi Indonesia, seperti sikap sukuisme, fanatisme
sempit, sikap tidak toleran, eksklusivisme, dan sikap individualistis.
Sebaliknya haruslah mengembangkan kehidupan sosial yang
mendorong integrasi nasional, seperti perkawinan campuran antar
budaya, toleran terhadap perbedaan (pluralism), saling menghormati
dan bekerjasama dengan mereka yang berbeda.
Secara praktis pembentuk integrasi nasional dapat dikembangkan
oleh dua pihak yakni oleh masyarakat dan pemerintah.
1. Pembentuk Integrasi Nasional Dari Masyarakat
a. Sikap mau bekerja sama antara kelompok yang berbeda;
b. Toleran terhadap perbedaan;
c. Saling menghargai dengan orang yang berbeda;
d. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain;
e. Sikap saling menolong satu sama lain;

2. Pembentuk Integrasi Nasional Dari Pemerintah


a. Pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya.
b. Pembinaan semangat nasionalisme kepada seluruh aparatur
pemerintah dan rakyat Indonesia.
c. Pembinaan dan pemantapan konsep wawasan nusantara kepada
segenap rakyat Indonesia. Menegakkan keadilan bagi seluruh
rakyat dalam segenap aspek, baik politik ekonomi sosial budaya
dan pertahanan keamanan.
d. Meningkatkan pengawasan terhadap masuknya Ideologi dan
paham luar negeri yang dapat merusak rasa kebangsaan di
Indonesia.

8
5. Faktor-faktor pendorong Integrasi Nasional
Integrasi nasional adalah usaha dan proses mempersatukan
perbedaan yang ada pada suatu negara sehingga tercipta keserasian
dan keselarasan secara nasional.
Faktor-faktor pendorong integrasi nasional ialah:
1. Faktor sejarah yang menimbulkan rasa senasib dan
seperjuangan.
2. Keinginan untuk bersatu dikalangan bangsa Indonesia
sebagaimana dinyatakan dalam Sumpah Pemuda tanggal 28
Oktober 1928.
3. Rasa cinta tanah air di kalangan bangsa Indonesia sebagaimana
dibuktikan perjuangan merebut menegakkan dan mengisi
kemerdekaan.
4. Rasa rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara
sebagaimana dibuktikan oleh banyak pahlawan bangsa yang
gugur di medan perjuangan.
5. Kesepakatan atau konsensus nasional dalam perwujudan
Proklamasi Kemerdekaan, Pancasila, dan undang-undang 1945,
bendera merah putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya, bahasa
kesatuan bahasa Indonesia.

9
6. Faktor-faktor penghambat Integrasi Nasional
Selain faktor pendorong integrasi nasional, ada pula faktor-faktor
penghambat integrasi nasional diantaranya:
1. Masyarakat Indonesia yang heterogen (beraneka ragam) dalam
faktor-faktor kesukubangsaan dengan masing-masing
kebudayaan daerahnya, bahasa daerah, agama yang dianut, ras,
dan sebagainya nya.
2. Wilayah yang begitu luas terdiri dari ribuan kepulauan yang
dikelilingi oleh lautan luas.
3. Besarnya kemungkinan ancaman, tantangan, hambatan, dan
gangguan yang merongrong keutuhan, kesatuan, dan persatuan
bangsa, baik yang berasal dari dalam maupun luar negeri.
4. Masih besarnya ketimpangan dan ketidakmerataan pembangunan
dan hasil-hasil pembangunan menimbulkan berbagai rasa tidak
puas dan keputusasaan, masalah SARA (Suku, Agama, Ras,
Antargolongan), gerakan separatisme dan kedaerahan,
demonstrasi, dan unjuk rasa.
5. Adanya paham “etnosentrisme” di antara beberapa suku bangsa
yang menonjolkan kelebihan-kelebihan budayanya dan
menganggap rendah budaya suku bangsa lain.

10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Istilah integrasi nasional terdiri dari kata integrasi dan nasional.
Integrasi berasal dari bahasa Inggris yaitu "integration" yang berarti
kesempurnaan atau keseluruhan. Integrasi memiliki 2 (dua) pengertian,
yaitu (a) pengendalian terhadap konflik dan penyimpangan sosial dalam
suatu sistem sosial tertentu dan (b) membuat suatu keseluruhan dan
menyatukan unsur-unsur tertentu. Merujuk pada pengertian kedua,
mengintegrasikan berarti menyatukan unsur-unsur yang ada.
Faktor-faktor pendorong integrasi nasional ialah, faktor sejarah yang
menimbulkan rasa senasib dan seperjuangan, keinginan untuk bersatu
dikalangan bangsa Indonesia sebagaimana dinyatakan dalam Sumpah
Pemuda tanggal 28 Oktober 1928, rasa cinta tanah air di kalangan
bangsa Indonesia sebagaimana dibuktikan perjuangan merebut
menegakkan dan mengisi kemerdekaan, rasa rela berkorban untuk
kepentingan bangsa dan negara sebagaimana dibuktikan oleh banyak
pahlawan bangsa yang gugur di medan perjuangan, kesepakatan atau
konsensus nasional dalam perwujudan Proklamasi Kemerdekaan,
Pancasila, dan undang-undang 1945, bendera merah putih, lagu
kebangsaan Indonesia Raya, bahasa kesatuan bahasa Indonesia.
Di negara demokrasi, keterlibatan rakyat dalam kehidupan politik
memiliki peran penting. Salah satu peran warga negara yang cukup
penting dalam proses integrasi nasional adalah menjaga persatuan dan
kesatuan bangsa. Selain strategi yang dilakukan pemerintah Indonesia
sebagai warga Negara, kita pun memiliki rasa tanggung jawab yang
besar dalam rangka mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.

11
DAFTAR PUSTAKA

Anwar, Syaiful.2016. Melindungi Negara. Jakarta: Yayasan Pustaka


Obor Indonesia.
Bahar, Saafroedin.2018. Etnik, Elite dan Integrasi Nasional.
Yogyakarta: Gre Publishing.
Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi.2016.
Pendidikan Kewarganegaraan.
Lubis, M Ridwan.2017. Agama dan Perbedaan. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama.
Narmoatmojo, Winarno.2015. Pendidikan Kewarganegaraan untuk
Perguruan Tinggi. Yogyakarta; Ombak.
Rosyada, Dedek.2010. Pendidikan Kewarganegaraan (Civic
Education)
Demokrasi Hak Asasi Manusia Dan Masyarakat Madani. Jakarta; Prenada
Media.
Sukadi dan Sumarni.2017. Pendidikan Pancasila Dan
Kewarganegaraan. Bandung; Srikandi Empat.
Sulaiman, Asep.2015.Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan.Bandung: CV Arfino Raya.
Syarbaini, Syahrial.2010.Implementasi Pancasila melalui
Pendidikan Kewarganegaraan.Yogyakarta:Graha Ilmu
Taniredja, Tukiran.2010.Pendidikan Kewarganegaraan Paradigma
Terbaru untuk Mahasiswa.Bandung:Alfabeta.
Taniredja, Tukiran.2017. Paradigma Baru Pendidikan Pancasila
untuk Mahasiswa. Bandung;Alfabeta.
Widodo, Wahyu.2015. Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta;
CV Andi Offset.
Winarno. 2013. Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan.
Jakarta; PT Bumi Aksara.
Winataputra, Udin.2016. Pendidikan Kewarganegaraan.
Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi.

12
13

Anda mungkin juga menyukai