Anda di halaman 1dari 15

URGENSI INTEGRASI NASIONAL TANTANGAN KEANEKARAGAMAN

MASYARAKAT INDONESIA

Disusun Oleh:
 Elisa Nazira (21512334120)
 Ghaitsani Dzata Amani (21512334130)
 Jati Wahyu Kusuma (21512334132)
 Hamam Said Ridhawi (21512334174)

PROGRAM STUDI DIPLOMA 4 TEKNIK BOGA


UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2021
PRAKATA

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya kita dapat
menyelesaikan makalah mengenai Urgensi Integrasi Nasional Tantangan Keanekaragaman
Masyarakat Indonesia dengan tepat waktu.
Adapun tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk memberi dan mengembangkan
ilmu pengetahuan mengenai urgensi integrasi nasional bagi mahasiswa lain dan khususnya
bagi kelompok kami.
Kami juga berterimakasih kepada para anggota kelompok yang sudah ikut
berpartisipasi dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami terima. Semoga makalah ini
menambah wawasan dan memberi manfaat bagi pembaca.

September, Yogyakarta 2021

Kelompok II

ii
DAFTAR ISI

PRAKATA..........................................................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang.........................................................................................................2
B. Rumusan Masalah....................................................................................................3
C. Tujuan Penulisan.....................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................5
A. Konsep Urgensi Integrasi Nasional.........................................................................6
B. Dinamika dan Tantangan Keanekaragaman Masyarakat Indonesia........................7
C. Jenis-Jenis Integrasi.................................................................................................8
D. Integrasi vs Disintegrasi..........................................................................................9
BAB III................................................................................................................................10
A. Kesimpulan..............................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan 17.508 pulau yang
dihuni lebih dari 360 suku bangsa. Hal ini menjadikan Indonesia mempunyai
keanekaragaman yang meliputi suku bangsa, agama, ras, budaya, dan bahasa.
Keanekaragaman tersebut disatukan oleh semboyan “Bhineka Tunggal Ika” yang mempunyai
arti “berbeda-beda tetapi tetap satu jua”. Dengan semboyan ini, Indonesia mempunyai
pedoman untuk hidup berdampingan ditengah perbedaan.
Keberagaman budaya di Indonesia dikhawatirkan dapat menimbulkan perpecahan
karena sikap etnosentrisme, yaitu sikap memandang kebudayaannya sendiri yang paling baik
daripada kebudayaan lain atau sikap meremehkan kelompok lain. Selain itu, perbedaan
agama juga dapat menyebabkan konflik berkepanjangan, kaum mayoritas menindas
minoritas. Untuk menyikapi hal tersebut, perlu ditanamkan sikap saling menghargai atau
toleransi antar sesama dalam wujud integrasi nasional, dengan tujuan menghindari konflik
dalam masyarakat demi mencapai persatuan dan kesatuan bangsa.
Pancasila merupakan ideologi Negara yang menjadi pedoman masyarakat dalam
menjalankan kehidupannya. Kelima sila yang terkandung didalamnya mencerminkan bahwa
Indonesia mempunyai cita-cita atau visi, salah satunya dalam sila ke-3 yang berbunyi
“persatuan Indonesia”. Sila tersebut merupakan sarana pemersatu rakyat dengan
keberagaman yang ada didalam kehidupan berbangsa. Dengan adanya pedoman yang ada,
diharapkan Indonesia mampu mengatasi masalah integrasi nasional demi tercapainya
perdamaian ditengah perbedaan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa konsep integrasi urgensi integrasi nasional?
2. Bagaimana dinamika dan tantangan keanekaragaman masyarakat Indonesia?
3. Apa saja jenis-jenis integrasi nasional?
4. Bagaimana integrasi versus disintegrasi di Indonesia?

1
C. Tujuan Pemulisan
1. Untuk mengetahui konsep integrasi sosial
2. Untuk mengetahui bagaimana dinamika dan tantangan keanekaragaman masyarakat
Indonesia
3. Untuk mengetahui jenis-jenis integrasi nasional
4. Untuk mengetahui integrasi dan disintegrasi nasional

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. KONSEP URGENSI INTEGRASI NASIONAL


1. Definisi Integrasi Nasional
Integrasi Nasional berasal dari dua kata, yaitu Integrasi dan Nasional. Integrasi berasal
dari Bahasa Inggris “integrate” yang artinya menyatupadukan, mempersatukan atau
menggabungkan. Kata nasional berasal dari Bahasa Inggris “nation” yang artinya bangsa.
Dengan kata lain, integrasi nasional adalah hasrat dan kesadaran untuk bersatu sebagai suatu
bangsa yaitu bangsa Indonesia.
Menurut Ramlan Surbakti(2010) Integrasi nasional adalah proses penyatuan berbagai
kelompok sosial budaya dalam satu kesatuan wilayah dan dalam suatu identitas nasional.
Masalah integrasi nasional merupakan masalah yang hampir dihadapi seluruh negara,
terutama negara berkembang seperti Indonesia. Hingga saat ini, Indonesia masih berhadapan
dengan berbagai konflik SARA. Seperti yang diketahui, isu SARA sangat sensitif bagi
sebagian besar publik karena kentalnya beragam etnis di Indonesia. Hal ini menunjukan bahwa
dalam membangun kehidupan negara sering kali dihadapkan oleh realitas konflik didalam
kehidupan masyarakat.
Dengan adanya konflik maka suatu Negara dikatakan gagal menyatukan keberagaman.
Jika hal ini dibiarkan terus menerus akan terjadi disintegrasi nasional. Menurut KBBI
disintegrasi adalah keadaan tidak bersatu padu, keadaan terpecah belah, hilangnya keutuhan
atau persatuan, perpecahan.
Ada tiga cara yang selalu ditawarkan untuk memperkuat rasa nasionalisme kebangsaan
Indonesia sebagai upaya menghindari disintegrasi bangsa, sehingga sila Persatuan Indonesia
dapat diwujudkan. Tiga cara tersebut, yakni melakukan sosialisasi nasionalisme Indonesia
secara terus menerus. Kedua, meningkatkan pembangunan ekonomi. Ketiga, menghilangkan
diskriminasi terhadap kelompok minoritas.
Negara-bangsa (nation state) merupakan negara yang di dalamnya terdiri dari banyak
bangsa (suku) yang selanjutnya bersepakat bersatu dalam sebuah bangsa yang besar. Indonesia
termasuk kedalam Negara-bangsa.
Suatu negara-bangsa membutuhkan persatuan yang dinamakan integrasi nasional.
Integrasi nasional merupakan salah satu tolak ukur persatuan dan kesatuan bangsa.

3
2. Urgensi Integrasi Nasional
Seperti yang telah dibahas sebelumnya, Indonesia merupakan negara dengan beragam
suku didalamnya. Ikatan dan kesetiaan etnik adalah sesuatu yang alami, bersifat primer.
Adapun kesetiaan nasional bersifat sekunder. Bila ikatan etnik ini tidak diperhatikan atau
terganggu, mereka akan dengan mudah segera kembali kepada kesatuan asalnya. Sebagai
akibatnya mereka akan melepaskan ikatan komitmennya sebagai satu bangsa. Ditinjau dari
keragaman etnik inilah pembangunan integrasi nasional menjadi semakin penting. Integrasi
diperlukan guna menciptakan kesetiaan baru terhadap identitas baru yang diciptakan
(identitas nasional).
Suatu negara dengan beragam perbedaan akan menimbulkan permasalahan baru yang
tak kunjung selesai. Kegagalan dalam mewujudkan integrasi masyarakat berarti kegagalan
untuk membangun kejayaan nasional, bahkan dapat mengancam kelangsungan hidup bangsa
dan negara yang bersangkutan. Jika tidak ada integrasi dalam suatu negara, maka terjadi
kekacauan dimana-mana. Masing-masing etnik akan berperang memperebutkan kekuasaan.
Maka dari itu, pemerintah harus mengarahkan masyarakat agar mau bersatu dan rakyat wajib
mendukung pemerintah. Jadi, dalam Negara Indonesia diperlukan hubungan yang ideal antara
pemerintah dengan rakyatnya untuk bersama-sama menciptakan integrasi nasional.

4
B. DINAMIKA DAN TANTANGAN KEANEKARAGAMAN MASYARAKAT INDONESIA
1. Bagaimana Dinamika dan Tantangan Keaneragaman Masyarakat Indonesia
Keragaman budaya, tradisi dan agama adalah suatu keniscayaan hidup, sebab setiap
orang atau komunitas pasti mempunyai perbedaan sekaligus persamaan. Di sisi lain pluralitas
budaya, tradisi dan agama merupakan kekayaan tersendiri bagi bangsa Indonesia. Namun jika
kondisi seperti itu tidak dipahami dengan sikap toleran dan saling menghormati, maka
pluralitas budaya, agama atau tradisi cenderung akan memunculkan konflik bahkan
kekerasan (violence). Oleh karena itu, memahami pluralitas secara dewasa dan arif
merupakan keharusan dalam kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara. Jika tidak,
perbedaan budaya, tradisi atau kultur seringkali menyebabkan ketegangan dan konflik sosial.
Kenyataan di lapangan menyebutkan bahwa perbedaan budaya atau tradisi dalam suatu
komunitas masyarakat tidak selamanya dapat berjalan damai.
Perubahan dan dinamika budaya mengharuskan masyarakat/pemeluk agama untuk
membuka kesadaran kolektif bahwa penyesuaian struktural dan kultural pemahaman agama
adalah suatu keharusan. Hal ini tidak berarti menempatkan agama untuk kemudian diletakkan
pada posisi subordinat dalam hubungannya dengan dinamika perkembangan sosial budaya,
bahkan politik dan ekonomi, melainkan antara pemahaman agama dan budaya mestinya
dilihat sebagai suatu proses hubungan dialektika, dinamis, akomodatif dan proaktif.
Salah satu ciri utama kebudayaan Jawa adalah kelenturan dalam proses dialog dengan
seluruh kebudayaan yang datang dari luar dirinya. Dalam setiap proses dialog, kebudayaan
jawa senantiasa dapat menemukan kembali jati dirinya. Yang terjadi adalah akulturasi dan
pergumulan, yang kemudian menghasilkan sosok budaya baru. Proses dialog inilah yang
disebut dengan transformasi perubahan bentuk dan watak masyarakat.

5
2. Dinamika dan Tantangan Keaneragaman Masyarakat Indonesia
Selain didasari oleh latar belakang sosial budaya, geografi  dan sejarah yang sama,
kesatuan bangsa indonesia juga didasari oleh kesatuan pandangan, ideologi dan falsafah
hidup dalam berbangsa dan bernegara. Pandangan, ideologi dan falsafah hidup bangsa
indonesia secara holistik  tercermin dalam sila-sila Pancasila yang menjadi dasar negara
indonesia. Sedangkan kesatuan pandangan, ideologi dan falsafah hidup bangsa Indonesia
secara eksplisit tercantum dalam lambang negara yang bertuliskan “Bhinneka Tunggal Ika”,
yang mengandung makna “beraneka ragam (suku bangsa, agama, bahasa) namun tetap satu
(Indonesia).
Gambaran tentang struktur dan kemajemukan penduduk Indonesia hingga saat ini
yang paling otoritatif dan menjadi rujukan adalah data yang berasal dari Sensus Penduduk
tahun 2010. Seperti telah banyak diketahui, cacah jiwa atau sensus adalah proses pencatatan,
perhitungan, dan publikasi data demografis yang dilakukan terhadap semua penduduk yang
tinggal menetap di suatu wilayah tertentu.
Sensus sendiri sebagai kegiatan pencatatan biasa dilakukan setiap 10 (sepuluh) tahun
sekali. Kemajemukan bangsa Indonesia tidak hanya terlihat dari beragamnya jenis suku
bangsa, namun terlihat juga dari beragamnya agama yang dianut penduduk. Suasana
kehidupan beragama yang harmonis di lingkungan masyarakat heterogen dengan berbagai
latar belakang agama terbangun karena toleransi yang saling menghargai perbedaan.
Berbagai kegiatan sosial budaya berciri gotong royong memperlihatkan karakter masyarakat
Indonesia yang saling menghormati antara berbagai perbedaan golongan, suku bangsa,
hingga agama. Keragaman Indonesia adalah kekayaan sekaligus berkah bagi bangsa
Indonesia.

6
C. JENIS-JENIS INTEGRASI
Menurut Myron Weiner Integrasi Nasional dibagi menjadi 5 antara lain:
1. Integrasi Bangsa
Integrasi bangsa adalah upaya penyatuan atau kristalisasi dari budaya-budaya
daerah untuk membentuk budaya Indonesia sebagai identitas nasional.
Faktor pendorong integrasi bangsa:
a) Ideologi
b) Bahasa
c) Bendera
Faktor penghambat integrasi bangsa:
a) Modernisasi
b) Globalisasi
c) Asimilasi

2. Integrasi Wilayah
Integrasi wilayah adalah pembentukan wewenang kekuasaan diatas unit-unit
lebih kecil. Contoh integrasi wilayah adalah proses penyatuan wilayah territorial
misalnya, Indonesia merupakan negara kepulauan yang dipisahkan oleh lautan,
namun dalam hal ini lautan merupakan alat yang menghubungkan pulau satu dengan
yang lainnya.

3. Integrasi Tingkah Laku


Integrasi tingkah laku atau perilaku integratif adalah penyatuan individu untuk
bersedia berperilaku atau bertindak yang sama atas dasar memiliki aturan yang sama
di dalam sebuah organisasi, institusi, atau komunitas.

4. Integrasi Nilai
Integrasi nilai merupakan kesepakatan dalam mengembangkan nilai-nilai di
masyarakat. Misalnya kesepakatan para pendiri bangsa dalam merumuskan pancasila
sebagai sebuah ideologi bangsa Indonesia dan mengembangkan nilai-nilai Pancasila
sebagai pedoman dan dasar negara Indonesia..

7
5. Integrasi Elit Massa
Integrasi elit massa adalah penyatuan kepentingan antara elit dan massa.
Integrasi elit massa merupakan integrasi yang banyak mengundang konflik. Faktor
yang biasanya membuat konflik dalam elit dan massa adalah karena adanya
perbedaan dalam berpikir elit dan massa, oleh karena itu untuk menghindari konflik
maka diperlukan keseimbangan antara wewennang pemerintah dan pemufakatan.
Upaya yang mendorong adanya integrasi elit dengan massa adalah:
a) Ancaman eksternal
Ancaman eksternal dapat menyatukan elit dan massa karena dapat
membangkitkan rasa nasionalisme untuk mewujudkan kepentingan bersama.
b) Gaya politis elit yang terbuka
Gaya politis elit yang terbuka adalah gaya politis elit yang mendukung
demokrasi dan tidak otoriter, sehingga tidak ada penekanan terhadap rakyat.
c) Ideologi
Ideologi merupakan persamaan landasan dan pandangan hidup.bagi
segenap bangsa yang meliputi pihak elit dan mass aitu sendiri.

8
D. INTEGRASI VS DISINTEGRASI
Integrasi adalah sebuah sistem yang mengalami pembauran hingga menjadi
suatu kesatuan yang utuh. Integrasi berasal dari bahasa inggris "integration" yang
berarti kesempurnaan atau keseluruhan. integrasi sosial dimaknai sebagai proses
penyesuaian di antara unsur-unsur yang saling berbeda dalam kehidupan masyarakat
sehingga menghasilkan pola kehidupan masyarakat yang memilki keserasian fungsi.
Integrasi nasional merujuk kepada seluruh unsur dalam rangka melaksanakan
kehidupan bangsa, meliputi sosial, budaya ekonomi, maka pada intinya integrasi
nasional lebih menekankan
persatuan persepsi dan prilaku diantara kelompok-kelompok dalam masyarakat.
Dengan demikian Integrasi nasional dapat diartikan penyatuan bagian-bagian yang
berbeda dari suatu masyarakat menjadi suatu keseluruhan yang lebih utuh, atau
memadukan masyarakatmasyarakat kecil yang banyak jumlahnya menjadi suatu
bangsa.
Sedangkan disintegrasi bangsa yaitu perpecahan atau hilangnya persatuan
suatu bangsa yang mengakibatkan perpecahan. Secara umum pernyebab disintegrasi
bangsa adalah karena rasa tidak puas dan rasa ketidakadilan oleh masyarakat terhadap
pemerintah yang mengakibatkan pemborantakan atau separatisme. Walaupun begitu,
banyak faktor lain yang menyebabkan disintegrasi suatu bangsa seperti timbulnya
perpecahan antar suku dan agama, konflik berkepanjangan, ketidakpercayaan, perang
saudara, dan lain-lain. Berbicara tentang integrasi dan disintegrasi bangsa, maka tidak
dapat dipisahkan dari komponen- komponen yang melakukan relasi di dalamnya,
pemerintahan dan rakyat. Kedaulatan yang seyogyanya berada di tangan.
Berbicara tentang integrasi dan disintegrasi bangsa, maka tidak dapat
dipisahkan dari komponen- komponen yang melakukan relasi di dalamnya,
pemerintahan dan rakyat. Kedaulatan yang seyogyanya berada di tangan rakyat, dan
dimandatkan kepada pemerintah, sebagai pihak yang dipercaya untuk mengemban
amanah rakyat. Fungsi- fungsi ini akan berjalan sinergis ketika kedua komponen ini
bisa berjalan seiringan. Apa yang menjadi aspirasi rakyat dan mempunyai efek
manfaat bagi bangsa dan negara, maka pemerintah berusaha untuk menampung dan
merealisasikannya. Akan menjadi sebuah permasalahan, ketika ternyata pemerintah
hanya memandang rakyat sebagai objek, yang hanya dikenai kebijakan top-down dan
hanya satu arah, sedangkan rakyat sebagai bagian integral dari suatu bangsa, tidak
banyak dilibatkan dalam pengelolaan negara.

9
Jean Jacques Rousseau dalam bukunya Du Contract Social ou Principes du
droit politique, melihat bahwa hubungan individu dan negara harus didasarkan pada
kesepakatan untuk mencapai tujuan bersama. Adanya volunte generale (kehendak
umum) yang merupakan cikal bakal masyarakat sipil. Integrasi dimulai dari kontrak
sosial dan kesepakatan bersama, sedangkan disintegrasi dapat terjadi ketika kontrak
sosial dan kesepakatan bersama mulai dilanggar. Kontrak sosial bersifat terbuka dan
relatif, hal ini akan kehilangan legitimasi, ketika sadar atau tidak, rela atau terpaksa,
kesepakatan bersama sudah tidak ada lagi.
Integrasi dan disintegrasi sangat ditentukan oleh kemampuan negara dalam
menjaga isi kesepakatan bersama dan kontraks. Kesepakatan bersama untuk hidup
bernegara tidak bisa datang dari kekuasaan, tapi dari kesadaran rakyat yang berharap
akan keadilan, perdamaian, dan kesejahteraan. Prinsip-prinsip keadilan, demokrasi,
jaminan kesejahteraan ekonomi dan sosial, jaminan hukum yang adil dan tidak
memihak, jaminan HAM dalam suatu negara merupakan faktor yang menentukan
proses integrasi dan disintegrasi suatu bangsa.

10
BAB III
KESIMPULAN

Integrasi merupakan penyatuan suatu bangsa sehingga menjadi suatu kesatuan


yang utuh, integrasi nasional sangat dibutuhkan dalam suatu negara majemuk dengan
keberagaman didalamnya untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan di tengah
perbedaan. Integrasi nasional memiliki beberapa jenis, yang setiap jenisnya peran
yang berbeda namun tujuannya sama yaitu menyatukan bangsa. Jika integrasi
merupakan persatuan maka disintegrasi adalah perpecahan, karena Indonesia
merupakan negara yang majemuk maka disintegrasi juga seringkali terjadi, hal ini
disebabkan oleh berbagai perbedaan. Oleh karena itu untuk mengatasi disintegrasi
tersebut maka dibutuhkan kesadaran dan komitmen untuk mewujudkan persatuan atau
integrasi.

11
DAFTAR PUSTAKA

Ismail, Hartati S. 2020. Pendidikan Kewarganegaraan Konsep Dasar Kehidupan Berbangsa


dan Bernegara di Indonesia. Pasuruan:CV. Penerbit Qiara Media.
Fauzi I, Srikantono. 2013. Pendidikan Kewarganegaraan. Jember:SUPERIOR.
Nurwardani P, dkk. 2016. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta.
Nuryadi, Tolib. 2017. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Edisi Revisi Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Sulaiman. 2016. Pendidikan Kewarganegaraan. Banda Aceh:Yayasan PeNa Banda Aceh.
Agus, Andi Aco. (2016). Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM Integrasi
Nasional Sebagai Salah Satu Parameter Persatuan dan Kesatuan Bangsa Negara
Republik Indonesia, Volume 3, November 2016.
Salam AJ. 2014. Jejak Integrasi Indonesia dari Kilometer Nol: Melacak Akar Budaya
Nasional Bangsa. Vol 3, No 2.
Istiqomah YY, Dewi DA. 2021. Memperkuat Integrasi Nasional Melalui Generasi Bangsa
Dan Teknologi Pada Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Vol 4, No 1
Kusrahmadi SD. Pentingnya Wawasan Nusantara dan Integrasi Nasional.
(http://staff.uny.ac.id). Diakses pada 16 September 2021.
Dewi IM. 2012. Konflik dan disintegrasi di Indonesia. Vol 6, No 1.
Helmiati, dkk. 2016. Jurnal UIN SUSKA Riau Pergulatan Minoritas Muslim Thailand. BAB
2: Antara Integrasi dan Disintegrasi Bangsa (Nasional).

12

Anda mungkin juga menyukai