Anda di halaman 1dari 13

Integrasi Nasional

Untuk memenuhi tugas mata kuliah:


Pendidikan Kewarganegaraan
Dosen Pembimbing:
Ustadz Bekti Galih Kurniawan, S. Pd., M. Pd.

Disusun oleh:
Denisa Atiqah Lestari (442023138070)
Keisya Aqila (442023178073)
Kirani Cintya Putri (442023138081)

FAKULTAS TARBIYAH
PROGRAM STUDI TADRIS BAHASA INGGRIS
UNIVERSITAS DARUSSALAM GONTOR
2023/1444
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke – hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat
dan hidayah – Nya. Adapun tujuan makalah inni adalah untuk memberikan wawasan
mengenai mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan dengan judul “Integrasi Nasional”.

Dengan tulisan ini kami harap mahasiswa mampu untuk memahami makan dari
Integrasi Nasional di Indonesia, kami sadar makalah yang kami tulis ini terdapat banyak
kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan adanya kritik dan sara yang bersifat
membangun dari berbagai pihak, agar bisa menjadi lebih baik lagi.

Kami berharap semoga tulisan ini dapat memberi informasi yang berguna bagi
pembacanya, terutama mahasiswa, supaya kelak menjadi pribadi ynag berintegrasi nasional,
karena kita adalah penerus Bangsa Indonesia.

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar …………………………………………………………………………...i


Daftar Isi…………………………………………………………………………………..ii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Tujuan 2
BAB II PEMBAHASAN 3
2.1 Pengertian Integrasi Nasional 3
2.2 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Integrasi Nasional 5
2.3 Proses Integrasi Nasional 6
2.4 Contoh Masalah Integrasi Nasional 7
BAB III PENUTUP 8
3.1 Kesimpulan 8
Daftar Pustaka……………………………………………………………………………..9

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Dalam era globalisasi, dunia semakin terhubung dan kompleks. Masyarakat yang
beragam secara demografi, budaya, dan politik menjadi sebuah keniscayaan. Namun,
keragaman tersebut juga dapat menimbulkan ketegangan sosial, konflik, dan perpecahan yang
dapat membahayakan stabilitasi negara. Oleh karena itu, integrasi nasional menjadi isu yang
semakin mendesak untuk dipahami.

Konsep integrasi nasional muncul sebagai upaya untuk mencapai persatuan dan
kesatuan di dalan suatu negara dengan mengurangi perbedaan dan meningkatkan kesamaan
antara berbagai kelompok yang ada di dalamnya. Integrasi nasional memiliki implikasi yang
signifikan dakam konteks, sosial, politik, dan ekonomi.

Integrasi suatu bangsa terjadi karena adanya perpaduan dari berbagai unsur, seperti
suku bangsa, tradisi, kepercayaan atau agama, sosial, budaya, dan budaya ekonomi sehingga
terwujud satu kesatuan wilayah, politik, ekonomi, sosial, dan budaya yang membentuk jati
diri suatu bangsa.

Keragaman merupakan hasil dari perpaduan unsur – unsur budaya. Letak geografis
kepulauan nusantara menjadi salah satu faktor yang menjadikan negeri ini kaya akan budaya.
Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki keanekaragaman budaya. Setiap daerah
memiliki ciri khas yang menjadi penanda identitas nasional. Kergaman budaya ini merupakan
nikmat sekaligus penyebab semangat integrasi nasional ditengah keragaman. Bhineka
Tunggal Ika, adalah simbol yang harus dijunjung tinggi dalam setiap bentuk keragaman,
karena didalamnya juga terdapat potensi disnitegrasi bangsa.

Indonesia sebagai negara kepulauan yang telah lama menjalin hubungan antar bangsa,
menerapkan asimilasi dan akulturasi budaya. Sehingga mengakibatkan lahirnya istilah
“mayoritas” dan “minoritas”. Istilah mayoritas ditujukan kepada masyarakat yang telah lama
mendiami kepulauan Indonesia. Sedangkan istilah minoritas ditujukan kepada beberapa suku
tertentu diantaranya China, India, Arab. Berkembangnya istilah tersebut, dapat
menumbuhkan benih disnitegrasi nasional. Meskipun disatu sisi, peleburan antara budaya
tersebt dan budaya lokal menciptakan ciri khas dan sebgaia simbol perwujudan integrasi
nasional.

1
Adanya pengaruh kebudayaan luar mengakibatkan kurangnya pengetahuan anak
zaman sekarang mengenai proses kebudayaan yang ada di Indonesia. Kurangnya
pengetahuan akan hak dan kewajiban kita sebagai warga negara menimbulkan hilangnya rasa
persatuan kita baik terhadap sesame maupun negara. Masing – masing induvidu lebih
mementingkan kepentingannya sendiri, tanpa ada rasa peduli terhadap sesamanya.

Sifat masyarakat Indonesia yang individualisme menjadi salah satu faktor penyebab
runtuhnya jiwa persatuan dan kesatuan bangsa. Maka dari itu diperlukam Pendidikan
kewarganegaraan sejak dini untuk menumbuhkan semangat jiwa berbangsa dan patriotisme.
Semangat jiwa berbangsa dan patriotisme diperlukan untuk tetap menjaga kebhinekaan
bangsa, sebab dengan menjaga kebhinakaan akan tercipta kehidupan yang aman dan tentram
di setiap lapisan masyarakat.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah definisi integrasi nasional?


2. Sebutkan faktor – faktor yang mempengaruhi integrasi nasional!
3. Bagaimana proses integrasi nasional di Indonesia?
4. Sebutkan masalah integrasi nasional dalam kehidupan berbangsa dan bernegara!

1.3 Tujuan

1. Mengetahui definisi integrasi nasional


2. Mengetahui faktor pendorong dan pendukung integrasi nasidonal
3. Mengetahui bagaimana proses integrasi nasional di Indonesia
4. Mengetahui bagimana masalah integrasi nasional dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Integrasi Nasional


Integrasi nasional berasal dari dua kata, yakni integrasi dan nasional. Integrasi
berasal dari bahasa inggris (integrate) yang memiliki arti menyatupadukan,
mempersatukan atau menggabungkan.1
Menurut KBBI integrasi memiliki arti pembauran sehingga menjadi satu
kesatuan yang bulat dan utuh. Sedangkan secara politis integrasi nasional secara
politis ini memiliki arti bahwa penyatuan berbagai kelompok budaya dan sosial dalam
kesatuan wilayah nasional yang membentuk suatu identitas nasional. Dan secara
antropologi integrasi nasional berarti bahwa proses penyesuaian diantara unsur –
unsur kebudayaan yang berbeda sehingga mencapai suatu kesatuan fungsi di dalam
kehidupan masyarakat.2
Jadi integrasi nasional adalah proses mempersatukan perbedaan yang ada pada
suatu negara sehingga terciptanya keserasian dan keselarasan secara nasional
sehingga membentuk kesatuan yang harmonis dalam Ngara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI) yang beresemboyan “Bhineka Tunggal Ika”.3
Sejak kemerdekaan pada tahun 1945, Indonesia telah mneghadapi tantangan
dalam mengintegrasikan lebih dari 17.000 pulau dengan keragaman yang sangat kaya.
Integrasi nasional Indonesia didasarkan pada prinsip – prinsip Pancasila sebagia
ideologi negara yang mendasar. Pancasila menjadi pijakan untuk mencapai integrasi
nasional yang kokoh.
Sepanjangan perjalanan sejarah bangsa Indonesia, berbagai peristiwa dan
peleburan kebudayaan baik secara akulturasi dan asimilasi, telah melahirkan identitas
nasional sebagai ciri khas bangsa Indonesia. Banyaknya budaya yang menjadi
identitas nasional maka tidak salah jika Indonesia memiliki semboyan Bhineka
Tunggal Ika yang berarti berbeda – beda tetapitetap satu.
Keanekaragaman budaya ini di satu sisi merupakan keunggulan yang dapat
dimanfaatkan oleh Indonesia, misalnya dalam bidang pariwisata. Dimana setiap
tahunnya jumlah wisatawan asing yang berkunjung ke Indonesia sangat banyak.

1
Putu Ari Astawa, “Integrasi Nasional,” Universitas Udayana, 2017, 1–25.
2
Hudaidah, “Integrasi Nasional,” Acta Neurologica 19 (1964): 1–23.
3
Negeri Kisaran and Kabupaten Asahan, “SIKAP IMPLEMENTASI INTEGRASI NASIONAL” 1, no. 1 (2021): 92–98.

3
Namun, di sisi lain keanekaragaman budaya ini juga dapat menjadi titik lemah
Indonesia jika tidak mampu dikelola secara baik.
Kodrat integrasi pada bangsa Indonesia, tercipta oleh kesadaran kebangsaan
dan cita – cita perjuangan yang dibangun melalui gairah dan kehendak yang kuat dari
kodrat keanekaragaman kehidupan bangsa Indonesia. Kodrat keanekaragaman
kehidupan itulah yang membangun kehendak berintegrasi ke dalam satu kesatuan
bangsa, dan bercita cita membangun satu kehidupan kebangsaan, dalam satu Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Bagi negara yang terdiri dari berbagai suku bangsa seperti Indonesia, konsep
integrasi sering digunakan dalam rangka penyatuan wilayah Indonesia dalam satu
wawasan yang disebut dengan wawasan nusantara. Adanya beberapa suku-bangsa
yang dimiliki oleh bangsa Indonesia, di satu pihak merupakan kebangsaan tersendiri
karena memiliki kekayaan kebudayaan yang sangat tinggi harganya. Namun, di sisi
lain dengan banyaknya jumlah suku- bangsa yang ada merupakan sumber timbulnya
konflik.
Negara Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa beruntung mempunyai
bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan yang diikrarkan oleh para pemuda
Indonesia pada tahun 1928. Hingga kini, bahasa Indonesia dipergunakan sebagai
bahasa persatuan oleh seluruh warga negara indoenesia. Tercapainya kesepakatan
penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan bukan sesuatu yang dipahami
dan diinterpretasikan secara sederhana. Kesepakatan itu mempunyai nilai hakiki
menuju kesatuan bangsa yang benar – benar utuh dan murni. Kesepakatan tersebut
tidak boleh diartikan bahwa bahasa – bahasa daerah harus dihapuskan karena
eksistensi dan pemeliharaan bahasa – bahasa daerah tersebut dijamin sepenuhnya di
dalam UUD 1945.4
Terdapat 4 kompenen yang merupakan kesatuan sebuah sistem yang menjadi
indikator untuk keberhasilan integrasi nasional. Keempat kompenen tersebut dikenal
dengan SARA yaitu suku, agma, ras, dan antar golongan. Empat kompenen ini sangat
sensitive dan paling mudah menimbulkan perpecahan. Karena itu kestabilan keempat
kompenen ini merupakan asset bangsa yang menjadikan bangsa kita menjadi
Berjaya.5
4
Edwin Nurdiansyah and Aulia Novemy Dhita, “Perwujudan Integrasi Nasional Pada Masyarakat Kota
Palembang,” Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan 10, no. 1 (2020): 29,
https://doi.org/10.20527/kewarganegaraan.v10i1.7165.
5
Kisaran and Asahan, “SIKAP IMPLEMENTASI INTEGRASI NASIONAL.”

4
Integrasi nasional merupakan proses lanjut dari perasaan kesatuan bangsa.
Persatuan tercipta dari perjalanan historis yang dialami kelompok suku atau etnik.
Dari perjalanan dan pengalaman historis ini melahirkan kondisi kebersamaan
perasaan, yaitu perasaan sependeritaan. Perasaan sependeritaan ini yang melahirkan
kesadaran terhadap identitas bangsa dan melahirkan Hasrat untuk menciptakan
kondisi tujuan Bersama dan melahirkan negara yang merdeka.

2.2 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Integrasi Nasional

Di dalam integrasi nasional terdapat beberapa faktor yang mempengaruhinya,


faktor – faktor tersebut yaitu sebagai berikut:
1. Faktor pendorong integrasi nasional
Faktor pendorong merupakan faktor yang mempengaruhi kemajuan
suatu proses atau tindakan tertentu yang dilakukan oleh seseorang
maupuun kelompok.6 Dalam mewujudkan integrasi nasional, terdapat
beberapa faktor yang mendorong terwujudnya integrasi nasional di
Indonesia, adapaun faktor pendorong tersebut diantaranya:
a. Adanya rasa yang senasib dan seperjuangan yang diakibatkan
oleh faktor – faktor sejarah Indonesia
b. Adanya ideologi nasional
c. Adanya sikap tekad dan keinginan untuk kembali bersatu
d. Adanya ancaman dari luar
2. Faktor pendukung integrasi nasional
a. Penggunaan bahasa Indonesia
b. Semangat persatuan serta kesatuan di dalam bangsa
c. Adanya kepribadian dan pandangan hidup kebangsaan yang
sama yakni Pancasila
d. Adanya jiwa dan rasa semangat dalam bergotong royong
3. Faktor penghambat integrasi nasional
Faktor penghambat sendiri merupakan suatu penghalang untuk
melakukan tindakan secara individu maupun kelompok. Beberapa
faktor penghambat terwujudnya integrasi nasional diantaranya:
a. Kurangnya penghargaan terhadap kemajemukan

6
Firdaus Agitara De Gani, Muammar Yury, and Gargarin Sembiring, “Mengenal Identitas Dan Integrasi Nasional
Indonesia,” Creative Commons Attribution 4.0 International License Mengenal 1, no. 2 (2023): 166–78.

5
b. Kurangnya toleransi antar sesama golongan
c. Kurangnya kesadaran di dalam diri masing – masing rakyat
Indonesia
d. Adanya sikap ketidakpuasan terhadapat ketimpangan dan
ketidak merataan pembangunan

2.3 Proses Integrasi Nasional

Untuk mencapai inntegrasi nasional dibutuhkan suatu proses yang matang


agar kelak keintegrasian tersebut tidak terpecah belah oleh berbgaai nacaman,
gangguan, dan haambatan yang datangnya berasal dari dalam ataupun luar negeri.
Berikut ini adalah proses integrasi nasional:
a. Modal awal integrasi nasional adalah adanya rasa senasib dan
sepenanggungan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia sejak dahlu kala.
Meski perjuangan bangsa Indonesia dalam mengusir penjajahan pada
selang waktu sebelum abad 20 dnegan ditandai adanya sifat
kedaerahan, akna tetapi rasa senasib sepenanggungan yang ditunjukkan
oleh para pejuang dan pandahulu kita telah mencerminkan adanya
benih – benih yakni semangat kebangsaan, yang pada gilirannya kelak
akan membentuk keutuhan bangsa Indonesia.
b. Memasuki abad 20, gejala semangat kebangsaan semakin meembara
dan terlihat, dengan munculnya berbagai organisasi atau pergerakan
yang menjadi salah satu titik awal kebangkitan nasonal. Perjuangan
melalui berbagai organisasi seperti contohnya budi utomo, serikat
dagang islam yang kemudian akhirnya menjadi serikat islam,
perhimpunan Indonesia dan lain sebagainya mencitrakan bahwa
adanya integrasi sosial dan kultural.
c. Pada decade 1920, para pemuda tampil di dalam panggung sejarah
Indonesia dengan menyongsong tema persatuan dan kesatuan untuk
menuju Indonesia yang merdeka. Melalui peristiwa sumpah pemuda
pada 28 oktober 1928, para pemuda menunjukkan segala peran serta
dalam pembentukan integrasi nasional.
d. Pasca peroklamasi kemerdekaan, perjalanan bangsa Indonesia di dalam
bernegara harus ditempuh dengan beerbagai peristiwa. Berbagai
cobaan yang mengguncang keutuhna bangsa juga dialami, ancaman

6
dan bahaya terhadap suatu negara yang tengah membangun keutuhan
bangsa harus bisa dihadapi.7

2.4 Contoh Masalah Integrasi Nasional

a. Perbedaan kepentingan
b. Dendam karena kekalahan
c. Pertentangan sosial
d. Aksi protes dan demonstrasi
e. Meningkatnya kriminalitas
f. Kenakalan remaja
g. Korupsi

BAB III
7
Heddy Shri Ahimsa-Putra, “Koentjaraningrat Dan Integrasi Nasional Indonesia: Sebuah Telaah Kritis,” Patra
Widya: Seri Penerbitan Penelitian Sejarah Dan Budaya. 20, no. 2 (2019): 115–30,
https://doi.org/10.52829/pw.v20i2.288.

7
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Integrasi nasional adalah penyatuan unsur – unsur yang ada di suatu negara sehingga
menjadi ciri khas ata karakteristik, sebagai penanda dan pemersatu bangsa. Integrasi nasional
dapat diwujudkan dari hasil akulturasi dan asimilasi antar budaya. Dalam konteks Indonesia,
integrasi nasional merupakan upaya untuk menciptakan persatuan dan kesatuan diantara
beragam suku, budaya, agama, dan bahasa yang ada di negara ini. inetgrasi nasional
didasarkan pada prinsip – prinsip Pancasila sebagai ideologi negara, dengan lima sila yang
menjadi pijakan utama. Upaya integrasi nasional di Indonesia melibatkan Pendidikan,
kebijakan politik, pemerintahan, dan pembangunan ekonomi yang merata di seluruh wilayah.

DAFTAR PUSTAKA

8
Ahimsa-Putra, Heddy Shri. “Koentjaraningrat Dan Integrasi Nasional Indonesia: Sebuah
Telaah Kritis.” Patra Widya: Seri Penerbitan Penelitian Sejarah Dan Budaya. 20, no. 2
(2019): 115–30. https://doi.org/10.52829/pw.v20i2.288.

Astawa, Putu Ari. “Integrasi Nasional.” Universitas Udayana, 2017, 1–25.

Gani, Firdaus Agitara De, Muammar Yury, and Gargarin Sembiring. “Mengenal Identitas
Dan Integrasi Nasional Indonesia.” Creative Commons Attribution 4.0 International
License Mengenal 1, no. 2 (2023): 166–78.

Hudaidah. “Integrasi Nasional.” Acta Neurologica 19 (1964): 1–23.

Kisaran, Negeri, and Kabupaten Asahan. “SIKAP IMPLEMENTASI INTEGRASI


NASIONAL” 1, no. 1 (2021): 92–98.

Nurdiansyah, Edwin, and Aulia Novemy Dhita. “Perwujudan Integrasi Nasional Pada
Masyarakat Kota Palembang.” Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan 10, no. 1 (2020):
29. https://doi.org/10.20527/kewarganegaraan.v10i1.7165.

Anda mungkin juga menyukai