INTEGRASI NASIONAL
DISUSUN OLEH :
PUTRI ANDIYANI
KELAS : XI IPS 3
Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat dan
hidayahnya sehingga Penulis dapat menyelesaikan makalah ini, Pada makalah ini Penulis
banyak mengambil dari berbagai sumber dan refrensi dan pengarahan dari berbagai pihak. oleh
sebab itu, dalam kesempatan ini Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-sebesarnya kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini sangat jauh dari sempurna, untuk itu Penulis
sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna kesempurnaan makalah
ini.
Akhir kata Penulis mengucapkan terima kasih dan semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk
semua pihak yang membaca…
Penyusun
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..................................................................................................ii
BAB II PEMBAHASAN
1.3 Tujuan......................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan..............................................................................................9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia sebagai sebuah negara dalam realitasnya terpisah pada beberapa bagian dan tingkatan,
dari segi geografis dipisahkan oleh lautan dengan beratus-ratus pulau besar dan beribu-ribu pulau
kecil. Kadangkalanya banyak pulau yang belum diberi nama, bahkan belakangan ini dua pulau
yang berada di kawasan Kalimantan telah menjadi milik Negara Malaysia. Dari perspektif
kewilayahan tampak pembagian Indonesia Bagian Timur dan Indonesia Bagian Barat, atau
kawasan perkotaan dan perdesaan.
Realitas itu menyebabkan pula kewargaan penduduk Indonesia berbeda-beda dari segi
kebudayaan. Pengelompokkan kewargaan serupa itu diwujudkan dalam satuan-satuan etnik.
Menurut kajian Hildred Geetz (1963), terdapat 300 kelompok etnik dan 250 jenis bahasa yang
setiap kelompok etnik itu memiliki identitas kebudayaan sendiri, termasuk di dalamnya bahasa-
bahasa yang digunakannya.
Di era reformasi ini, kemajemukan masyarakat cenderung menjadi beban daripada modal bangsa
Indonesia. Hal ini terlihat dari munculnya berbagai masalah yang sumbernya berbau
kemajemukan,
Saat ini pula bangsa Indonesia, masih mengalami krisis multidimensi yang menggoncang
kehidupan kita. Sebagai salah satu masalah utama dari krisis besar itu adalah ancaman
disintegrasi bangsa yang hingga saat ini masih belum mereda. Kesadarakan akan pentingnya
kerukunan antar agama, suku, ras, dan budaya harus selalu di wujudkan melalui pemahaman
integrasi nasional.
Untuk lebih memudahkan pembahasan maka perlu kiranya kami merumuskan beberapa hal
berikut :
3. Faktor-faktor apa sajakah yang mejadi tantangan dan pendorong dalam mewujudkan
Integrasi Nasional ?
1
1.3 Tujuan Pembahasan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Istilah integrasi nasional berasal dari dua kata yaitu integrasi dan nasional. Istilah integrasi
mempunyai arti pembauran atau penyatuan sehingga menjadi kesatuan yang utuh / bulat.
Sedangkan istilah nasional mempunyai pengertian kebangsaan, bersifat bangsa sendiri, meliputi
suatu bangsa seperti cita-cita nasional, tarian nasional, perusahaan nasional.
Sehubungan dengan penjelasan kedua istilah diatas maka interasi nasional mempunyai
pengertian suatu proses penyatuan atau pembaruan berbagai aspek sosial budaya ke dalam
kesatuan wilayah dan pembentukan identitas nasional atau bangsa yang harus dapat menjamin
terwujudnya keselarasan, keserasian dan keseimbangan dalam mencapai tujuan bersama sebagai
suatu bangsa.
Nazaruddin berpendapat istilah integrasi nasional merujuk kepada seluruh unsur dalam rangka
melaksanakan kehidupan bangsa, meliputi sosial, budaya ekonomi, maka pada intinya integrasi
nasional lebih menekankan persatuan persepsi dan prilaku diantara kelompok-kelompok dalam
masyarakat.
Dengan demikian Integrasi nasional dapat diartikan penyatuan bagian-bagian yang berbeda dari
suatu masyarakat menjadi suatu keseluruhan yang lebih utuh, atau memadukan masyarakat-
masyarakat kecil yang banyak jumlahnya menjadi suatu bangsa.
Proses Integrasi Nasional biasanya akan dipengaruhi oleh aspek-aspek sosiologis dan
antropologis. Dalam prosesnya, integrasi dituntut adanya kesepakatan terhadap nilai-nilai umum
yang ada didalam masyarakat melalui proses :
a. Sosialisasi
Sosialisasi adalah sebuah proses seumur hidup yang berkenaan dengan bagaimana
individu mempelajari cara-cara hidup, norma dan nilai sosial yang terdapat dalam kelompoknya
agar dapat berkenbangan menjadi pribadi yang dapat diterima oleh kelompoknya.
b. Akulturasi
Akulturasi adalah suatu proses sosial yang timbul manakala suatu kelompok manusia
dengan kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur dari suatu kebudayaan asing.
3
c. Asimilasi
Asimilasi adalah pebauran dua kebudayaan yang disertai dengan hilangnya ciri khas
kebudayaan asli sehingga membentuk kebudayaan baru.
d. Enkulturasi
Enkulturasi merupakan proses mempelajari dan menyesuaikan alam pikiran dan sikap
individu dengan sistem norma, adat, dan peraturan-peraturan yang hidup dalam kebudayaannya.
Contoh bentuk integrasi nasional adalah sumpah pemuda yang menghasilkan nasionalisme dan
menyatukan rakyat Indonesia secara sosial dan politik, melalui semboyan “satu tanah air, satu
bahasa, satu bangsa”.
5) Kemampuan segenap kelompok yang ada untuk berperan secara bersama-sama dalam
kehidupan busaya dan politik.
Dalam konteks Indonesia, maka proses Integrasi Nasional haruslah berjalan alamiah sesuai
dengan keanekaragaman budayanya dan harus lepas dari hegemoni pengaruh kekuasaan suatu
nefara atas negara-negara lain dan ominasi peran politik etnik tertentu.
4
b) Keinginan untuk bersatu di kalangan bangsa Indonesia sebagaimana dinyatakan dalam
Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928.
c) Rasa cinta tanah air di kalangan bangsa Indonesia, sebagaimana dibuktikan perjuangan
merebut, menegakkan, dan mengisi kemerdekaan.
d) Rasa rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan Negara, sebagaimana dibuktikan
oleh banyak pahlawan bangsa yang gugur di medan perjuangan.
b) Wilayah negara yang begitu luas, terdiri atas ribuan kepulauan yang dikelilingi oleh
lautan luas.
f) Lemahnya nilai-nilai budaya bangsa akibat kuatnya pengaruh budaya asing yang tidak
sesuai dengan kepribadian bangsa, baik melewati kontak langsung maupun kontak tidak
langsung.
g) Kontak langsung, antara lain melalui unsur-unsur pariwisata, sedangkan kontak tidak
langsung, antara lain melalui media cetak (majalah, tabloid), atau media elektronik (televisi,
radio, film, internet, telepon seluler yang mempunyai fitur atau fasilitas lengkap).
5
2.3 Peran Masyarakat Dalam Mengatasi Ancaman Integrasi Nasional
1. Problematika
Problematika dalam integrasi nasional dapat dilihat dari berbagai aspek sebagai berikut :
a) Geografi. Letak Indonesia yang terdiri dari pulau-pulau dan kepulauan memiliki
karakteristik yang berbeda-beda. Daerah yang berpotensi untuk memisahkan diri adalah daerah
yang paling jauh dari ibu kota, atau daerah yang besar pengaruhnya dari negara tetangga atau
daerah perbatasan, daerah yang mempunyai pengaruh global yang besar, seperti daerah wisata,
atau daerah yang memiliki kakayaan alam yang berlimpah.
c) Kekayaan Alam. Kekayaan alam Indonesia yang sangat beragam dan berlimpah dan
penyebarannya yang tidak merata dapat menyebabkan kemungkinan terjadinya disintegrasi
bangsa, karena hal ini meliputi hal-hal seperti pengelolaan, pembagian hasil, pembinaan apabila
terjadi kerusakan akibat dari pengelolaan.
d) Ideologi. Akhir-akhir ini agama sering dijadikan pokok masalah didalam terjadinya konflik
di negara ini, hal ini disebabkan karena kurangnya pemahaman terhadap agama yang dianut dan
agama lain. Apabila kondisi ini tidak ditangani dengan bijaksana pada akhirnya dapat
menimbulkan terjadinya kemungkinan disintegrasi bangsa, oleh sebab itu perlu adanya
penanganan khusus dari para tokoh agama mengenai pendalaman masalah agama dan
komunikasi antar pimpinan umat beragama secara berkesinambungan.
a) Politik. Masalah politik merupakan aspek yang paling mudah untuk menyulut berbagai
ketidak nyamanan atau ketidak tenangan dalam bermasyarakat dan sering mengakibatkan
konflik antar masyarakat yang berbeda faham apabila tidak ditangani dengan bijaksana akan
menyebabkan konflik sosial di dalam masyarakat. Selain itu ketidak sesuaian kebijakan-
kebijakan pemerintah pusat yang diberlakukan pada pemerintah daerah juga sering menimbulkan
perbedaan kepentingan yang akhirnya timbul konflik sosial karena dirasa ada ketidak adilan
didalam pengelolaan dan pembagian hasil atau hal-hal lain seperti perasaan pemerintah daerah
yang sudah mampu mandiri dan tidak lagi membutuhkan bantuan dari pemerintah pusat, konflik
6
antar partai, kabinet koalisi yang melemahkan ketahanan nasional dan kondisi yang tidak pasti
dan tidak adil akibat ketidak pastian hukum.
f) Sosial Budaya. Pluralitas kondisi sosial budaya bangsa Indonesia merupakan sumber
konflik apabila tidak ditangani dengan bijaksana. Tata nilai yang berlaku di daerah yang satu
tidak selalu sama dengan daerah yang lain. Konflik tata nilai yang sering terjadi saat ini yakni
konflik antara kelompok yang keras dan lebih modern dengan kelompok yang relatif
terbelakang.
b) Pertahanan Keamanan. Bentuk ancaman terhadap kedaulatan negara yang terjadi saat ini
menjadi bersifat multi dimensional yang berasal dari dalam negeri maupun dari luar negeri, hal
ini seiring dengan perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, informasi dan
komunikasi. Serta sarana dan prasarana pendukung didalam pengamanan bentuk ancaman yang
bersifat multi dimensional yang bersumber dari permasalahan ideologi, politik, ekonomi, sosial
budaya.
2. Solusi
Untuk mewujudkan integrasi nasional diperlukan keadilan kebijakan yang diterapkan oleh
pemerintah dengan tidak membedakan ras, suku, agama, bahasa, gender, dan sebagainya.
Sebenarnya upaya membangun keadilan, kesatuan, dan persatuan bangsa merupakan bagian dari
upaya membangun dan membina stabilitas politik disamping upaya lain seperti banyaknya
keterlibatan pemerintah dalam menentukan komposisi dan mekanisme parlemen.
Adapun kebijakan yang diperlukan guna memperkukuh upaya integrasi nasional adalah sebagai
berikut :
a) Menanamkan nilai-nilai Pancasila, jiwa sebangsa dan setanah air dan rasa persaudaraan,
agar tercipta kekuatan dan kebersamaan di kalangan rakyat Indonesia.
7
e) Menumpas setiap gerakan separatis secara tegas dan tidak kenal kompromi.
f) Membentuk satuan sukarela yang terdiri dari unsur masyarakat, TNI dan Polri dalam
memerangi separatis.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Istilah integrasi nasional berasal dari dua kata yaitu integrasi dan nasional. Yang bermakna suatu
proses penyatuan atau pembauran berbagai aspek sosial budaya ke dalam kesatuan wilayah dan
pembentukan identitas nasional atau bangsa yang harus dapay menjamin terwujudnya
keselarasan, keserasianm dan keseimbangan dalam mencapai tujuan bersama sebagai suatu
bangsa.
Adapun kebijakan yang diperlukan guna memperkukuh upaya integrasi nasional adalah sebagai
berikut :
a) Menanamkan nilai-nilai Pancasila, jiwa sebangsa dan setanah air dan rasa persaudaraan
e) Menumpas setiap gerakan separatis secara tegas dan tidak kenal kompromi.
f) Membentuk satuan sukarela yang terdiri dari unsur masyarakat, TNI dan Polri dalam
memerangi separatis.
9
DAFTAR PUSTAKA
http://argamakmur.wordpress.com/cara-mengatasi-agar-tidak-terjadi-integrasi-suatu-bangsa//18-
11-2011/19:30
http://buletinlitbang@dephan.go.id /18-11-2011/19:30
http://onal-artikel.blogspot.com/2011/02/blog-post.html/18-11-2011/19:30
http://organisasi.org/mengembalikan-integrasi-nasional-dengan-nasionalisme-tanpa-sifat-
kedaerahan/18-11-2011/19:30
http://pangisyarwi.com/index.php?option=com_content&view=article&id=101:penguatan-
nasionalisme-kebangsaan-qnations-stateq&catid=8&Itemid=103/18-11-2011/19:30
10