Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

MAKALAH PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM


MENGATASI BERBAGAI ANCAMAN DALAM MEMBAGUN
INTEGRASI NASIONAL

Disusun Oleh:

KELOMPOK 6

1.
2.
3.
4.
5.
6.

SMA NEGERI 1 PASARWAJO


TAHUN PELAJARAN 2019/2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan
rahmat dan hidayahnya sehingga Penulis dapat menyelesaikan makalah ini, Pada makalah ini
Penulis banyak mengambil dari berbagai sumber dan refrensi dan pengarahan dari berbagai
pihak. oleh sebab itu, dalam kesempatan ini Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-
sebesarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini sangat jauh dari sempurna, untuk itu
Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna kesempurnaan
makalah ini.
Akhir kata Penulis mengucapkan terima kasih dan semoga makalah ini dapat bermanfaat
untuk semua pihak yang membaca…

Pasarwajo, Februari 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i


KATA PENGANTAR.................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................... iii
BAB II PEMBAHASAN................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................... 1
1.3 Tujuan............................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................. 3
2.1 Pengertian Integrasi Nasional........................................................ 3
2.2 Faktor Pendorong Dan Penghambat Integrasi Nasional................ 5
2.3 Peran Dalam Masyarakat Dalam Mengatasi Ancaman.................. 6
BAB III PENUTUP......................................................................................... 13
3.1 Kesimpulan..................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 14

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia sebagai sebuah negara dalam realitasnya terpisah pada beberapa bagian
dan tingkatan, dari segi geografis dipisahkan oleh lautan dengan beratus-ratus pulau
besar dan beribu-ribu pulau kecil. Kadangkalanya banyak pulau yang belum diberi nama,
bahkan belakangan ini dua pulau yang berada di kawasan Kalimantan telah menjadi
milik Negara Malaysia. Dari perspektif kewilayahan tampak pembagian Indonesia
Bagian Timur dan Indonesia Bagian Barat, atau kawasan perkotaan dan perdesaan.
Realitas itu menyebabkan pula kewargaan penduduk Indonesia berbeda-beda dari
segi kebudayaan. Pengelompokkan kewargaan serupa itu diwujudkan dalam satuan-
satuan etnik. Menurut kajian Hildred Geetz (1963), terdapat 300 kelompok etnik dan 250
jenis bahasa yang setiap kelompok etnik itu memiliki identitas kebudayaan sendiri,
termasuk di dalamnya bahasa-bahasa yang digunakannya.
Di era reformasi ini, kemajemukan masyarakat cenderung menjadi beban
daripada modal bangsa Indonesia. Hal ini terlihat dari munculnya berbagai masalah yang
sumbernya berbau kemajemukan,
Saat ini pula bangsa Indonesia, masih mengalami krisis multidimensi yang
menggoncang kehidupan kita. Sebagai salah satu masalah utama dari krisis besar itu
adalah ancaman disintegrasi bangsa yang hingga saat ini masih belum mereda.
Kesadarakan akan pentingnya kerukunan antar agama, suku, ras, dan budaya harus selalu
di wujudkan melalui pemahaman integrasi nasional.

1.2 Rumusan Masalah


Untuk lebih memudahkan pembahasan maka perlu kiranya kami merumuskan
beberapa hal berikut :
1.      Apa Pengertian Integrasi Nasional ?
2.      Bagaimana Faktor-Faktor Pendorong dan Penghambat Integrasi Nasional?
3.     Bagaimanan Peran Masyarakat Dalam Mengatasi Ancaman Integrasi Nasional?

1
1.3 Tujuan Pembahasan
1.      Untuk mengetahui pengertian Integrasi Nasional.
2.      Untuk mengetahui Faktor-Faktor Pendorong dan Penghambat Integrasi Nasional.
3.     Untuk Mengetahui, Peran Masyarakat Dalam Mengatasi Ancaman Integrasi
Nasional.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Integrasi Nasional


Istilah integrasi nasional berasal dari dua kata yaitu integrasi dan nasional. Istilah
integrasi mempunyai arti pembauran atau penyatuan sehingga menjadi kesatuan yang
utuh / bulat. Sedangkan istilah nasional mempunyai pengertian kebangsaan, bersifat
bangsa sendiri, meliputi suatu bangsa seperti cita-cita nasional, tarian nasional,
perusahaan nasional.
Bela negara merupakan wujud keikut sertaan warga negara dalam mengatasi
berbagai ancaman dalam membangun integrasi nasional. Kesadaran untuk berpartisipasi
harus dilakukan atas kesadaran pribadi tiap – tiap warga negara, 
artinya tanpa tekanan dan paksaan dari pihak manapun. Meskipun demikian, kesadaran
pribadi pun harus dibentuk dan dibangun, misalnya sosialisasi dari pemerintah mengenai
pentingnya mewujudkan kehidupan masyarakat yang tenteram. Semua itu bukan hanya
menjadi tanggung jawab dan kewajiban menjadi pemerintah, melainkan juga bagi setiap
warga negara.
            Kesadaran berbangsa dan bernegara harus dibangun terutama di kalangan para
pemuda sebagai aset bangsa. Kesadaran berbangsa dan bernegara penting terutama di
saat pengaruh globalisasi begitu gencar masuk ke berbagai negara termasuk indonesia.

            Kesadaran berbangsa dan bernegara harus ditingkatkan untuk menghadapi


globalisasi. Tanpa ada kesadaran berbangsa dan bernegara dari setiap warga negara maka
globalisasi akan mengancam kelangsungan hidup bangsa dan negara. Bangsa kita bisa
kalah dari bangsa – bangsa lain yang telah lebih dahulu menyiapkan strategi dalam
menyikapi pengaruh globalisasi.

            Peran serta kesadaran masyarakat mempunyai makna bahwa individu harus
mempunyai sikap dan perilaku diri yang tumbuh dari kemauan diri yang dilandasi
keikhlasan/ kerelaan bertindak demi kebaikan bangsa dan negara indonesia untuk
mengatasi ancaman dalam membangun integrasi nasional. 

Sehubungan dengan penjelasan kedua istilah diatas maka interasi nasional


mempunyai pengertian suatu proses penyatuan atau pembaruan berbagai aspek sosial
budaya ke dalam kesatuan wilayah dan pembentukan identitas nasional atau bangsa yang

3
harus dapat menjamin terwujudnya keselarasan, keserasian dan keseimbangan dalam
mencapai tujuan bersama sebagai suatu bangsa.
Nazaruddin  berpendapat istilah integrasi nasional merujuk kepada  seluruh unsur
dalam rangka melaksanakan kehidupan bangsa, meliputi sosial, budaya ekonomi, maka
pada intinya integrasi nasional lebih menekankan persatuan persepsi dan prilaku diantara
kelompok-kelompok dalam masyarakat.
Dengan demikian Integrasi nasional dapat diartikan penyatuan  bagian-bagian
yang berbeda dari suatu masyarakat menjadi suatu keseluruhan yang lebih utuh, atau
memadukan masyarakat-masyarakat kecil yang banyak jumlahnya menjadi suatu bangsa.
Proses Integrasi Nasional biasanya akan dipengaruhi oleh aspek-aspek sosiologis
dan antropologis. Dalam prosesnya, integrasi dituntut adanya kesepakatan terhadap nilai-
nilai umum yang ada didalam masyarakat melalui proses :
a. Sosialisasi
            Sosialisasi adalah sebuah proses seumur hidup yang berkenaan dengan
bagaimana individu mempelajari cara-cara hidup, norma dan nilai sosial yang terdapat
dalam kelompoknya agar dapat berkenbangan menjadi pribadi yang dapat diterima
oleh kelompoknya.
b. Akulturasi
            Akulturasi adalah suatu proses sosial yang timbul manakala suatu kelompok
manusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur dari suatu kebudayaan
asing.

c. Asimilasi
            Asimilasi adalah pebauran dua kebudayaan yang disertai dengan hilangnya
ciri khas kebudayaan asli sehingga membentuk kebudayaan baru.
d. Enkulturasi
            Enkulturasi merupakan proses mempelajari dan menyesuaikan alam pikiran
dan sikap individu dengan sistem norma, adat, dan peraturan-peraturan yang hidup
dalam kebudayaannya.
Contoh bentuk integrasi nasional adalah sumpah pemuda yang menghasilkan
nasionalisme dan menyatukan rakyat Indonesia secara sosial dan politik, melalui
semboyan “satu tanah air, satu bahasa, satu bangsa”.
Proses Integrasi Nasional harus melalui fase-fase sosial dan politik :

4
1)     Melakukan pengorbanan sebagai langkah penyesuaian antara banyak perbedaa,
keinginan, dan ukuran penilaian.
2)     Mengembangkan sikap toleransi didalam kelompok sosial.
3)     Terciptanya kesadaran dan kesediaan untuk mencapai suatu konsensus.
4)     Mengidentifikasi akar persamaan diantara kultur-kultur etnis yang ada.
5)     Kemampuan segenap kelompok yang ada untuk berperan secara bersama-sama
dalam kehidupan busaya dan politik.
6)     Mengakomodasi timbulnya etnis.
7)     Adanya upaya kuat dalam melawan prasangka dan diskiriminasi.
8)     Menghilangkan pengkotak-kotak kebudayaan.
Dalam konteks Indonesia, maka proses Integrasi Nasional haruslah berjalan
alamiah sesuai dengan keanekaragaman budayanya dan harus lepas dari hegemoni
pengaruh kekuasaan suatu nefara atas negara-negara lain dan ominasi peran politik
etnik tertentu.

2.2 Faktor-Faktor Pendorong dan Penghambat Integrasi Nasional


1)      Faktor-faktor pendorong integrasi nasional sebagai berikut:
a)            Faktor sejarah yang menimbulkan rasa senasib dan seperjuangan.
b)            Keinginan untuk bersatu di kalangan bangsa Indonesia sebagaimana
dinyatakan dalam Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928.
c)            Rasa cinta tanah air di kalangan bangsa Indonesia, sebagaimana
dibuktikan perjuangan merebut, menegakkan, dan mengisi kemerdekaan.
d)           Rasa rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan Negara, sebagaimana
dibuktikan oleh banyak pahlawan bangsa yang gugur di medan
perjuangan.
e)            Kesepakatan atau konsensus nasional dalam perwujudan Proklamasi
Kemerdekaan, Pancasila dan UUD 1945, bendera Merah Putih, lagu
kebangsaan Indonesia Raya, bahasa kesatuan bahasa Indonesia.
f)             Adanya simbol kenegaraan dalam bentuk Garuda Pancasila, dengan
semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
2)      Faktor-faktor penghambat integrasi nasional sebagai berikut:  
a)        Masyarakat Indonesia yang heterogen (beraneka ragam) dalam faktor-faktor
kesukubangsaan dengan masing-masing kebudayaan daerahnya, bahasa
daerah, agama yang dianut, ras dan sebagainya.

5
b)        Wilayah negara yang begitu luas, terdiri atas ribuan kepulauan yang
dikelilingi oleh lautan luas.
c)        Besarnya kemungkinan ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan yang
merongrong keutuhan, kesatuan dan persatuan bangsa, baik yang berasal dari
dalam maupun luar negeri.
d)       Masih besarnya ketimpangan dan ketidakmerataan pembangunan dan hasil-
hasil pembangunan menimbulkan berbagai rasa tidak puas dan keputusasaan
di masalah SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antar-golongan), gerakan
separatisme dan kedaerahan, demonstrasi dan unjuk rasa.
e)        Adanya paham “etnosentrisme” di antara beberapa suku bangsa yang
menonjolkan kelebihan-kelebihan budayanya dan menganggap rendah
budaya suku bangsa lain.
f)         Lemahnya nilai-nilai budaya bangsa akibat kuatnya pengaruh budaya asing
yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa, baik melewati kontak langsung
maupun kontak tidak langsung.
g)        Kontak langsung, antara lain melalui unsur-unsur pariwisata, sedangkan
kontak tidak langsung, antara lain melalui media cetak (majalah, tabloid),
atau media elektronik (televisi, radio, film, internet, telepon seluler yang
mempunyai fitur atau fasilitas lengkap).

2.3 Peran Masyarakat Dalam Mengatasi Ancaman Integrasi Nasional

1.    sikap positif masyarakat dalam membangun integrasi nasional

 Menumbuhkan sikap solidaritas dan kepedulian dalam kehidupan


bermasyarakat
 meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa dalam menghadapi berbagai
permasalahan yang mengancam keutuhan NKRI
 Membangun sikap toleransi yang baik antarwarga negara dalam
menyelaraskan berbagai aspek kehidupan
 mempererat kerjasama yang baik untuk meningkatkan kesadaran
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara

6
 2. Problematika
Masalah integrasi nasional di Indonesia  sangat kompleks  dan
multidimensional. Disintegrasi bangsa dapat terjadi karena adanya konflik
vertikal dan horizontal sebagai akibat tuntutan demokrasi yang melampaui batas,
konflik antara elite politik, lambatnya pemulihan ekonomi, lemahnya penegakan
hukum dan HAM serta kesiapan pelaksanaan Otonomi Daerah.
Problematika dalam integrasi nasional dapat dilihat dari berbagai aspek sebagai
berikut :
a)      Geografi. Letak Indonesia yang terdiri dari pulau-pulau dan kepulauan
memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Daerah yang berpotensi untuk
memisahkan diri adalah daerah yang paling jauh dari ibu kota, atau daerah
yang besar pengaruhnya dari negara tetangga atau daerah perbatasan, daerah
yang mempunyai pengaruh global yang besar, seperti daerah wisata, atau
daerah yang memiliki kakayaan alam yang berlimpah.
b)     Demografi. Pengaruh (perlakuan) pemerintah pusat dan pemerataan atau
penyebaran penduduk yang tidak merata merupakan faktor dari terjadinya
disintegrasi bangsa, selain masih rendahnya tingkat pendidikan dan
kemampuan SDM.
c)      Kekayaan Alam. Kekayaan alam Indonesia yang sangat beragam dan
berlimpah dan penyebarannya yang tidak merata dapat menyebabkan
kemungkinan terjadinya disintegrasi bangsa, karena hal ini meliputi hal-hal
seperti pengelolaan, pembagian hasil, pembinaan apabila terjadi kerusakan 
akibat dari pengelolaan.
d)     Ideologi. Akhir-akhir ini agama sering dijadikan pokok masalah didalam
terjadinya konflik di negara ini, hal ini disebabkan karena kurangnya
pemahaman terhadap agama yang dianut dan agama lain. Apabila kondisi ini
tidak ditangani dengan bijaksana pada akhirnya dapat menimbulkan
terjadinya kemungkinan disintegrasi bangsa, oleh sebab itu perlu adanya
penanganan khusus dari para tokoh agama mengenai pendalaman masalah
agama dan komunikasi antar pimpinan umat beragama secara
berkesinambungan.
Kita sebagai masyarakat wajib ikut serta di dalamnya untuk mengatasi
ancaman terhadap ideologi bangsa kita, diantaranya:

7
1. Tidak membeda-bedakan keberagaman misalnya pada suku, budaya
daerah dan sebagainya untuk menjadi seseorang yang mampu
memahami keberagaman bangsa indonesia, maka akan tercipta
lingkungan yang aman dan damai.
2. Mempertahankan sistem pertahanan keamanan rakyat semesta
(Sishankamrata). Agar terciptanya keamanan di wilayah indonesia
yang relatif terkendali, dikarenakan adanya kerjasama yang erat antara
TNI/Polri dan rakyat.
3. Mengamalkan nilai ketuhanan yang maha esa. Untuk meningkatkan
iman dan taqwa kepada tuhan yang maha esa, sehingga kita senantiasa
terhindar dari paham tidak sesuai dengan kepribadian bangsa
Indonesia.

a)      Politik. Masalah politik merupakan aspek yang paling mudah untuk
menyulut berbagai ketidak nyamanan atau ketidak tenangan dalam
bermasyarakat  dan  sering   mengakibatkan  konflik   antar  masyarakat 
yang berbeda faham apabila tidak ditangani dengan bijaksana akan
menyebabkan konflik sosial di dalam masyarakat. Selain itu ketidak
sesuaian kebijakan-kebijakan pemerintah pusat yang diberlakukan pada
pemerintah daerah juga sering menimbulkan perbedaan kepentingan yang
akhirnya timbul konflik sosial karena dirasa ada ketidak adilan didalam
pengelolaan dan pembagian hasil atau hal-hal lain seperti perasaan
pemerintah daerah yang sudah mampu mandiri dan tidak lagi
membutuhkan bantuan dari pemerintah pusat, konflik antar partai, kabinet
koalisi yang melemahkan ketahanan nasional dan kondisi yang tidak pasti
dan tidak adil akibat ketidak pastian hukum.
Untuk menghindari hal tersebut, tentu kita juga harus ikut serta dalam
mengatasi salah satu ancaman tersebut, diantaranya:

1.  Menegakkan supremasi hukum di indonesia untuk mewujudkan


keadilan dan kesetaraan hukum.
2. Mengembangkan demokrasi dalam dunia politik supaya
memberikan hak dan kebebasan untuk memilih pemimpin yang

8
tepat, kebebasan beragama, kebebasan berbicara dan sebagainya
kepada rakyat.
3. Menegakkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa untuk
memperkuat kepercayaan rakyat terhadap sistem pemerintahan
yang ada.
4. Mengaktifkan masyarakat sipil dalam arena politik agar terbentuk
suatu negara yang memberikan keadilan dan kesejahteraan
rakyatnya.
5. Mengadakan reformasi lembaga - lembaga politik agar
menjalankan fungsinya dengan baik dan benar.

e)      Ekonomi. Krisis ekonomi yang berkepanjangan semakin menyebabkan


sebagian besar penduduk hidup dalam taraf kemiskinan. Kesenjangan
sosial masyarakat Indonesia yang semakin lebar antara masyarakat kaya
dengan masyarakat miskin dan adanya indikasi untuk mendapatkan
kekayaan dengan tidak wajar yaitu melalui KKN.
Kita cegah sejak dini untuk mengurangi tingkat kemiskinan di wilayah
Indonesia dan meningkatkan tingkat kesejahteraan dengan cara:

1. Memberikan lowongan dan lapangan pekerjaan ke warga dan


masyarakat yang masih nganggur. Tujuannya untuk mencapai indikator
keberhasilan berupa memberikan pekerjaan kepada mereka yang
membutuhkan. Serta mengurangi tingkat kemiskinan karena tidak
memiliki pekerjaan.
2. Membuat produk sendiri yang lebih berkualitas dan lebih baik daripada
produk asik. Supaya nanti produk buatan indonesia mampu bersaing
dengan produk asing.
3. Memberikan pendidikan yang layak untuk generasi penerus bangsa,
serta menumbuhkan kesadaran akan pendidikan dan ajaran positif di
sekolah agar mencetak sumber daya manusia yang berkualitas.
4. Membayar pajak tepat waktu, untuk mengurangi ketimpangan ekonomi
suatu negara.

9
f)      Sosial Budaya. Pluralitas kondisi sosial budaya bangsa Indonesia
merupakan sumber konflik apabila tidak ditangani dengan bijaksana.  Tata
nilai yang berlaku di daerah yang satu tidak selalu sama dengan daerah
yang lain. Konflik tata nilai yang sering terjadi saat ini yakni konflik antara
kelompok yang keras dan lebih modern dengan kelompok yang relatif
terbelakang.
Semakin menipisnya kehidupan sosial dan kesadaran akan melestarikan
budaya sendiri yang positif itu disebabkan karena pengaruh globalisasi
yang memoderenisasikan pola pikir seorang dalam bermasyarakat.
Jika terus dibiarkan hingga berdampak buruk bagi kehidupan sosial dan
budaya seseorang. Dan bahkan mengancam kebhinekaan negara ini. Apa
yang harus kita lakukan untuk mencegah terjadinya hal tersebut?

1. Melakukan gotong royong bersama sebagai warga negara yang baik


untuk membersihkan lingkungan dalam rangka meningkatkan
kesadaran kehidupan sosial atau bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara. Serta mencegah terjadinya individualisme yang anti
sosial.
2. Melestarikan budaya yang ada dengan cara mengadakan lomba
tentang kebudayaan dan mengajarkan kebudayaan kepada generasi
muda. Tujuannya untuk meningkatkan komunikasi yang baik antara
masyarakat serta melestarikan budaya agar tidak diakui oleh orang
asing dan mencegah punahnya kebudayaan dari nenek moyang kita.
3. Memakai hp atau smartphone saat dibutuhkan dan menaruhnya saat
tidak tidak dibuhkan dan saat ada seseorang berbicara dengan kita.
Tujuannya untuk meningkatkan kehidupan sosial yang aktif, serta
memupuk kesadaran akan norma kesopananan untuk memerhatikan
seseorang saat bebicara.
4. Menerapkan budaya positif dari luar dan membuang budaya negatif
yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa indonesia. Agar
nantinya kita menjadi masyarakat yang selektif akan pengaruh
budaya luar yang masuk kedalam wilayah indonesia.

10
b)     Pertahanan Keamanan. Bentuk ancaman terhadap kedaulatan negara
yang terjadi saat ini menjadi bersifat multi dimensional yang berasal dari
dalam negeri maupun dari luar negeri, hal ini seiring dengan
perkembangan  kemajuan  ilmu  pengetahuan   dan  
teknologi,   informasi dan komunikasi. Serta sarana dan prasarana
pendukung didalam pengamanan   bentuk ancaman yang bersifat multi
dimensional yang bersumber dari permasalahan ideologi, politik, ekonomi,
sosial budaya.

Bagaimana caras kita sebagai masyarakat untuk tetap menjaga pertahanan


dan keamanan wilayah NKRI?

1. Menjaga kesatuan dan persatuan bangsa indonesia dengan cara


menghormati perbedaan yang ada dan menjalin hubungan baik
dengan masyarakat lainnya. Untuk mencegah terjadinya perpecahan
bangsa yang dapat berpengaruh bagi kekokohan suatu negara.
2. Bersedia untuk menjaga keutuhan negara NKRI.Dengan begitu
wilayah indonesia memiliki sistem pertahanan yang kuat dan stabil
dan tidak dapat dirobohkan oleh orang yang tidak bertanggung
jawab
3. Bersikap sopan dan ramah serta menjalin hubungan baik terhadap
sesama warga negara indonesia.maupun dengan orang asing.Agar
kedepannya tidak terjadi peperangan yang dapat mengancam
keamanan negara.

2.      Solusi
Untuk mewujudkan integrasi nasional diperlukan keadilan kebijakan
yang diterapkan oleh pemerintah dengan tidak membedakan ras, suku, agama,
bahasa, gender, dan sebagainya. Sebenarnya upaya membangun keadilan,
kesatuan, dan persatuan bangsa merupakan bagian dari upaya membangun dan
membina stabilitas politik disamping upaya lain seperti banyaknya
keterlibatan pemerintah dalam menentukan komposisi dan mekanisme
parlemen.
Adapun kebijakan yang diperlukan guna memperkukuh upaya integrasi
nasional adalah sebagai berikut :
11
a)      Menanamkan nilai-nilai Pancasila, jiwa sebangsa dan setanah air dan rasa
persaudaraan, agar tercipta kekuatan dan kebersamaan di kalangan rakyat
Indonesia.
b)     Menghilangkan kesempatan untuk berkembangnya tindakan KKN.
c)      Meningkatkan ketahanan rakyat dalam menghadapi usaha-usaha
pemecahbelahan dari ancaman luar.
d)     Penyebaran dan pemasyarakatan wawasan kebangsaan dan implementasi
butir-butir Pancasila, dalam rangka melestarikan dan menanamkan kesetiaan
kepada ideologi bangsa.
e)      Menumpas setiap gerakan separatis secara tegas dan tidak kenal kompromi.
f)      Membentuk satuan sukarela yang terdiri dari unsur masyarakat, TNI dan Polri
dalam memerangi separatis.

12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Istilah integrasi nasional berasal dari dua kata yaitu integrasi dan
nasional. Yang bermakna suatu proses penyatuan atau pembauran berbagai aspek
sosial budaya ke dalam kesatuan wilayah dan pembentukan identitas nasional atau
bangsa yang harus dapay menjamin terwujudnya keselarasan, keserasianm dan
keseimbangan dalam mencapai tujuan bersama sebagai suatu bangsa.
Adapun kebijakan yang diperlukan guna memperkukuh upaya integrasi nasional
adalah sebagai berikut :
a)      Menanamkan nilai-nilai Pancasila, jiwa sebangsa dan setanah air dan rasa
persaudaraan
b)     Menghilangkan kesempatan untuk berkembangnya tindakan KKN.
c)      Meningkatkan ketahanan rakyat
d)     Penyebaran dan pemasyarakatan wawasan kebangsaan dan implementasi butir-
butir Pancasila
e)      Menumpas setiap gerakan separatis secara tegas dan tidak kenal kompromi.
f)      Membentuk satuan sukarela yang terdiri dari unsur masyarakat, TNI dan Polri
dalam memerangi separatis. 

13
DAFTAR PUSTAKA

Suhadi, Kamus Besar Bahasa Indonesia: 1989.


http://argamakmur.wordpress.com/cara-mengatasi-agar-tidak-terjadi-integrasi-suatu-
bangsa//18-11-2011/19:30
http://buletinlitbang@dephan.go.id /18-11-2011/19:30
http://onal-artikel.blogspot.com/2011/02/blog-post.html/18-11-2011/19:30
http://organisasi.org/mengembalikan-integrasi-nasional-dengan-nasionalisme-tanpa-sifat-
kedaerahan/18-11-2011/19:30
http://pangisyarwi.com/index.php?option=com_content&view=article&id=101:penguatan-
nasionalisme-kebangsaan-qnations-stateq&catid=8&Itemid=103/18-11-2011/19:30

14

Anda mungkin juga menyukai