Disusun Oleh:
KELOMPOK 6
1.
2.
3.
4.
5.
6.
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan
rahmat dan hidayahnya sehingga Penulis dapat menyelesaikan makalah ini, Pada makalah ini
Penulis banyak mengambil dari berbagai sumber dan refrensi dan pengarahan dari berbagai
pihak. oleh sebab itu, dalam kesempatan ini Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-
sebesarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini sangat jauh dari sempurna, untuk itu
Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna kesempurnaan
makalah ini.
Akhir kata Penulis mengucapkan terima kasih dan semoga makalah ini dapat bermanfaat
untuk semua pihak yang membaca…
Penulis
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui pengertian Integrasi Nasional.
2. Untuk mengetahui Faktor-Faktor Pendorong dan Penghambat Integrasi Nasional.
3. Untuk Mengetahui, Peran Masyarakat Dalam Mengatasi Ancaman Integrasi
Nasional.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Peran serta kesadaran masyarakat mempunyai makna bahwa individu harus
mempunyai sikap dan perilaku diri yang tumbuh dari kemauan diri yang dilandasi
keikhlasan/ kerelaan bertindak demi kebaikan bangsa dan negara indonesia untuk
mengatasi ancaman dalam membangun integrasi nasional.
3
harus dapat menjamin terwujudnya keselarasan, keserasian dan keseimbangan dalam
mencapai tujuan bersama sebagai suatu bangsa.
Nazaruddin berpendapat istilah integrasi nasional merujuk kepada seluruh unsur
dalam rangka melaksanakan kehidupan bangsa, meliputi sosial, budaya ekonomi, maka
pada intinya integrasi nasional lebih menekankan persatuan persepsi dan prilaku diantara
kelompok-kelompok dalam masyarakat.
Dengan demikian Integrasi nasional dapat diartikan penyatuan bagian-bagian
yang berbeda dari suatu masyarakat menjadi suatu keseluruhan yang lebih utuh, atau
memadukan masyarakat-masyarakat kecil yang banyak jumlahnya menjadi suatu bangsa.
Proses Integrasi Nasional biasanya akan dipengaruhi oleh aspek-aspek sosiologis
dan antropologis. Dalam prosesnya, integrasi dituntut adanya kesepakatan terhadap nilai-
nilai umum yang ada didalam masyarakat melalui proses :
a. Sosialisasi
Sosialisasi adalah sebuah proses seumur hidup yang berkenaan dengan
bagaimana individu mempelajari cara-cara hidup, norma dan nilai sosial yang terdapat
dalam kelompoknya agar dapat berkenbangan menjadi pribadi yang dapat diterima
oleh kelompoknya.
b. Akulturasi
Akulturasi adalah suatu proses sosial yang timbul manakala suatu kelompok
manusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur dari suatu kebudayaan
asing.
c. Asimilasi
Asimilasi adalah pebauran dua kebudayaan yang disertai dengan hilangnya
ciri khas kebudayaan asli sehingga membentuk kebudayaan baru.
d. Enkulturasi
Enkulturasi merupakan proses mempelajari dan menyesuaikan alam pikiran
dan sikap individu dengan sistem norma, adat, dan peraturan-peraturan yang hidup
dalam kebudayaannya.
Contoh bentuk integrasi nasional adalah sumpah pemuda yang menghasilkan
nasionalisme dan menyatukan rakyat Indonesia secara sosial dan politik, melalui
semboyan “satu tanah air, satu bahasa, satu bangsa”.
Proses Integrasi Nasional harus melalui fase-fase sosial dan politik :
4
1) Melakukan pengorbanan sebagai langkah penyesuaian antara banyak perbedaa,
keinginan, dan ukuran penilaian.
2) Mengembangkan sikap toleransi didalam kelompok sosial.
3) Terciptanya kesadaran dan kesediaan untuk mencapai suatu konsensus.
4) Mengidentifikasi akar persamaan diantara kultur-kultur etnis yang ada.
5) Kemampuan segenap kelompok yang ada untuk berperan secara bersama-sama
dalam kehidupan busaya dan politik.
6) Mengakomodasi timbulnya etnis.
7) Adanya upaya kuat dalam melawan prasangka dan diskiriminasi.
8) Menghilangkan pengkotak-kotak kebudayaan.
Dalam konteks Indonesia, maka proses Integrasi Nasional haruslah berjalan
alamiah sesuai dengan keanekaragaman budayanya dan harus lepas dari hegemoni
pengaruh kekuasaan suatu nefara atas negara-negara lain dan ominasi peran politik
etnik tertentu.
5
b) Wilayah negara yang begitu luas, terdiri atas ribuan kepulauan yang
dikelilingi oleh lautan luas.
c) Besarnya kemungkinan ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan yang
merongrong keutuhan, kesatuan dan persatuan bangsa, baik yang berasal dari
dalam maupun luar negeri.
d) Masih besarnya ketimpangan dan ketidakmerataan pembangunan dan hasil-
hasil pembangunan menimbulkan berbagai rasa tidak puas dan keputusasaan
di masalah SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antar-golongan), gerakan
separatisme dan kedaerahan, demonstrasi dan unjuk rasa.
e) Adanya paham “etnosentrisme” di antara beberapa suku bangsa yang
menonjolkan kelebihan-kelebihan budayanya dan menganggap rendah
budaya suku bangsa lain.
f) Lemahnya nilai-nilai budaya bangsa akibat kuatnya pengaruh budaya asing
yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa, baik melewati kontak langsung
maupun kontak tidak langsung.
g) Kontak langsung, antara lain melalui unsur-unsur pariwisata, sedangkan
kontak tidak langsung, antara lain melalui media cetak (majalah, tabloid),
atau media elektronik (televisi, radio, film, internet, telepon seluler yang
mempunyai fitur atau fasilitas lengkap).
6
2. Problematika
Masalah integrasi nasional di Indonesia sangat kompleks dan
multidimensional. Disintegrasi bangsa dapat terjadi karena adanya konflik
vertikal dan horizontal sebagai akibat tuntutan demokrasi yang melampaui batas,
konflik antara elite politik, lambatnya pemulihan ekonomi, lemahnya penegakan
hukum dan HAM serta kesiapan pelaksanaan Otonomi Daerah.
Problematika dalam integrasi nasional dapat dilihat dari berbagai aspek sebagai
berikut :
a) Geografi. Letak Indonesia yang terdiri dari pulau-pulau dan kepulauan
memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Daerah yang berpotensi untuk
memisahkan diri adalah daerah yang paling jauh dari ibu kota, atau daerah
yang besar pengaruhnya dari negara tetangga atau daerah perbatasan, daerah
yang mempunyai pengaruh global yang besar, seperti daerah wisata, atau
daerah yang memiliki kakayaan alam yang berlimpah.
b) Demografi. Pengaruh (perlakuan) pemerintah pusat dan pemerataan atau
penyebaran penduduk yang tidak merata merupakan faktor dari terjadinya
disintegrasi bangsa, selain masih rendahnya tingkat pendidikan dan
kemampuan SDM.
c) Kekayaan Alam. Kekayaan alam Indonesia yang sangat beragam dan
berlimpah dan penyebarannya yang tidak merata dapat menyebabkan
kemungkinan terjadinya disintegrasi bangsa, karena hal ini meliputi hal-hal
seperti pengelolaan, pembagian hasil, pembinaan apabila terjadi kerusakan
akibat dari pengelolaan.
d) Ideologi. Akhir-akhir ini agama sering dijadikan pokok masalah didalam
terjadinya konflik di negara ini, hal ini disebabkan karena kurangnya
pemahaman terhadap agama yang dianut dan agama lain. Apabila kondisi ini
tidak ditangani dengan bijaksana pada akhirnya dapat menimbulkan
terjadinya kemungkinan disintegrasi bangsa, oleh sebab itu perlu adanya
penanganan khusus dari para tokoh agama mengenai pendalaman masalah
agama dan komunikasi antar pimpinan umat beragama secara
berkesinambungan.
Kita sebagai masyarakat wajib ikut serta di dalamnya untuk mengatasi
ancaman terhadap ideologi bangsa kita, diantaranya:
7
1. Tidak membeda-bedakan keberagaman misalnya pada suku, budaya
daerah dan sebagainya untuk menjadi seseorang yang mampu
memahami keberagaman bangsa indonesia, maka akan tercipta
lingkungan yang aman dan damai.
2. Mempertahankan sistem pertahanan keamanan rakyat semesta
(Sishankamrata). Agar terciptanya keamanan di wilayah indonesia
yang relatif terkendali, dikarenakan adanya kerjasama yang erat antara
TNI/Polri dan rakyat.
3. Mengamalkan nilai ketuhanan yang maha esa. Untuk meningkatkan
iman dan taqwa kepada tuhan yang maha esa, sehingga kita senantiasa
terhindar dari paham tidak sesuai dengan kepribadian bangsa
Indonesia.
a) Politik. Masalah politik merupakan aspek yang paling mudah untuk
menyulut berbagai ketidak nyamanan atau ketidak tenangan dalam
bermasyarakat dan sering mengakibatkan konflik antar masyarakat
yang berbeda faham apabila tidak ditangani dengan bijaksana akan
menyebabkan konflik sosial di dalam masyarakat. Selain itu ketidak
sesuaian kebijakan-kebijakan pemerintah pusat yang diberlakukan pada
pemerintah daerah juga sering menimbulkan perbedaan kepentingan yang
akhirnya timbul konflik sosial karena dirasa ada ketidak adilan didalam
pengelolaan dan pembagian hasil atau hal-hal lain seperti perasaan
pemerintah daerah yang sudah mampu mandiri dan tidak lagi
membutuhkan bantuan dari pemerintah pusat, konflik antar partai, kabinet
koalisi yang melemahkan ketahanan nasional dan kondisi yang tidak pasti
dan tidak adil akibat ketidak pastian hukum.
Untuk menghindari hal tersebut, tentu kita juga harus ikut serta dalam
mengatasi salah satu ancaman tersebut, diantaranya:
8
tepat, kebebasan beragama, kebebasan berbicara dan sebagainya
kepada rakyat.
3. Menegakkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa untuk
memperkuat kepercayaan rakyat terhadap sistem pemerintahan
yang ada.
4. Mengaktifkan masyarakat sipil dalam arena politik agar terbentuk
suatu negara yang memberikan keadilan dan kesejahteraan
rakyatnya.
5. Mengadakan reformasi lembaga - lembaga politik agar
menjalankan fungsinya dengan baik dan benar.
9
f) Sosial Budaya. Pluralitas kondisi sosial budaya bangsa Indonesia
merupakan sumber konflik apabila tidak ditangani dengan bijaksana. Tata
nilai yang berlaku di daerah yang satu tidak selalu sama dengan daerah
yang lain. Konflik tata nilai yang sering terjadi saat ini yakni konflik antara
kelompok yang keras dan lebih modern dengan kelompok yang relatif
terbelakang.
Semakin menipisnya kehidupan sosial dan kesadaran akan melestarikan
budaya sendiri yang positif itu disebabkan karena pengaruh globalisasi
yang memoderenisasikan pola pikir seorang dalam bermasyarakat.
Jika terus dibiarkan hingga berdampak buruk bagi kehidupan sosial dan
budaya seseorang. Dan bahkan mengancam kebhinekaan negara ini. Apa
yang harus kita lakukan untuk mencegah terjadinya hal tersebut?
10
b) Pertahanan Keamanan. Bentuk ancaman terhadap kedaulatan negara
yang terjadi saat ini menjadi bersifat multi dimensional yang berasal dari
dalam negeri maupun dari luar negeri, hal ini seiring dengan
perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi, informasi dan komunikasi. Serta sarana dan prasarana
pendukung didalam pengamanan bentuk ancaman yang bersifat multi
dimensional yang bersumber dari permasalahan ideologi, politik, ekonomi,
sosial budaya.
2. Solusi
Untuk mewujudkan integrasi nasional diperlukan keadilan kebijakan
yang diterapkan oleh pemerintah dengan tidak membedakan ras, suku, agama,
bahasa, gender, dan sebagainya. Sebenarnya upaya membangun keadilan,
kesatuan, dan persatuan bangsa merupakan bagian dari upaya membangun dan
membina stabilitas politik disamping upaya lain seperti banyaknya
keterlibatan pemerintah dalam menentukan komposisi dan mekanisme
parlemen.
Adapun kebijakan yang diperlukan guna memperkukuh upaya integrasi
nasional adalah sebagai berikut :
11
a) Menanamkan nilai-nilai Pancasila, jiwa sebangsa dan setanah air dan rasa
persaudaraan, agar tercipta kekuatan dan kebersamaan di kalangan rakyat
Indonesia.
b) Menghilangkan kesempatan untuk berkembangnya tindakan KKN.
c) Meningkatkan ketahanan rakyat dalam menghadapi usaha-usaha
pemecahbelahan dari ancaman luar.
d) Penyebaran dan pemasyarakatan wawasan kebangsaan dan implementasi
butir-butir Pancasila, dalam rangka melestarikan dan menanamkan kesetiaan
kepada ideologi bangsa.
e) Menumpas setiap gerakan separatis secara tegas dan tidak kenal kompromi.
f) Membentuk satuan sukarela yang terdiri dari unsur masyarakat, TNI dan Polri
dalam memerangi separatis.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Istilah integrasi nasional berasal dari dua kata yaitu integrasi dan
nasional. Yang bermakna suatu proses penyatuan atau pembauran berbagai aspek
sosial budaya ke dalam kesatuan wilayah dan pembentukan identitas nasional atau
bangsa yang harus dapay menjamin terwujudnya keselarasan, keserasianm dan
keseimbangan dalam mencapai tujuan bersama sebagai suatu bangsa.
Adapun kebijakan yang diperlukan guna memperkukuh upaya integrasi nasional
adalah sebagai berikut :
a) Menanamkan nilai-nilai Pancasila, jiwa sebangsa dan setanah air dan rasa
persaudaraan
b) Menghilangkan kesempatan untuk berkembangnya tindakan KKN.
c) Meningkatkan ketahanan rakyat
d) Penyebaran dan pemasyarakatan wawasan kebangsaan dan implementasi butir-
butir Pancasila
e) Menumpas setiap gerakan separatis secara tegas dan tidak kenal kompromi.
f) Membentuk satuan sukarela yang terdiri dari unsur masyarakat, TNI dan Polri
dalam memerangi separatis.
13
DAFTAR PUSTAKA
14