(1791 – 1897)
SKRIPSI
Oleh:
Edwin Samaritaan Manurung
NIM: 3173321013
2021
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Biografi dari Datuk Bandar Kajum sebagai
salah satu Tokoh dikota Tebing Tinggi, Warisan yang ditinggalkan Datuk Bandar Kajum,
Sejarah berdirinya kota Tebing Tinggi, dan Peran Pemerintah kota Tebing Tinggi dalam
melestarikan warisan peninggalan dari Datuk Bandar Kajum. Metode yang digunakan dalam
penelitian adalah Metode penelitian sejarah dengan empat tahapan yaitu heuristik, verifikasi,
interpretasi, historiografi. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa Datuk Bandar Kajum
adalah seorang perantau dari daerah Pematang Bandar, Simalungun. didalam perjalananya ia
merantau hingga ke kerajaan siak dan kembali ke daerah Tebing Tinggi dan mendirikan suatu
hunian di dataran tinggi sehingga orang menamai nya tobing nan tinggi. Datuk Bandar
Kajum mempunyai warisan yaitu hunian yang pertama kali ia dirikan bersama pengikutnya
dan sampai sekarang hunian tersebut masih ditempati oleh para keturunan nya. Dalam
melestarikan tempat peninggalan dari Datuk Bandar Kajum, Pemerintah kota Tebing Tinggi
membangun sebuah gapura awal masuk tempat tersebut dan membangun sebuah pandopo
dan juga membangun atap pelindung disekitaran kuburan Datuk Bandar Kajum bersama anak
anak nya.
Kata kunci : Datuk Bandar Kajum, Tebing Tinggi, Warisan Datuk Bandar Kajum
i
i
KATA PENGANTAR
Penulis memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat,
rahmat, hidayah dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini
dengan judul “Biografi Datuk Bandar Kajum Sebagai Tokoh di Kota Tebing
Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh
gelar Sarjana Pendidikan. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, peneliti berharap masukan dan kritikan yang konstruktif
Penyelesaian skripsi ini terwujud atas bantuan, bimbingan dan dorongan dari
berbagai pihak. Dengan Segala hormat dan ungkapan bahagia, penulis mengucapkan
2. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial
Sejarah
ii
6. Bapak Syahrul Nizar Saragih, S.Hum, selaku dosen pembimbing skripsi
7. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Sejarah yang namanya tidak
9. Kedua Orang tua saya Ayah dan Ibu yang selama ini mendukung saya
10. Teman Teman dari GMKI dan Army Of Devils yang telah memberi
11. Rekan seperjuangan penulis di kelas Reguler B 2017, yang tidak bisa
12. Rekan-rekan kegiatan Magang SMA N 1 Pancur Batu yang juga telah
satu bulan dan lokasi KKN yang dekat dengan rumah masing-masing.
iii
14. Terkhusus penulis haturkan banyak terimakasih kepada diri penulis sendiri
ini, mulai dari susah nya menyelesaikan proposal, menulis kembali hasil
tetap ingin bekerja meski rasa malas menyerang, dan tetap semangat
15. Seseorang yang spesial yang namanya tak dapat saya sebutkan, yang
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu dan kemajuan
bangsa.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK....................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR................................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1
2.2.2 Biografi.......................................................................................................10
v
BAB III METODOLOGI PENELITIAN...............................................................16
3.1.1. Heuristik....................................................................................................16
3.1.2 Verifikasi....................................................................................................19
3.1.3 Interpretasi..................................................................................................20
3.1.4 Historiografi................................................................................................22
BAB V PENUTUP.....................................................................................................56
A. Kesimpulan.............................................................................................................56
vi
B. Saran.......................................................................................................................60
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................61
LAMPIRAN...............................................................................................................63
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
BAB I
PENDAHULUAN
yang mengangkat atau menulis sebuah biografi tentang seorang tokoh tokoh yang
besar dan mempunyai andil dalam pembangunan negeri ini dalam cangkupkan yang
besar, Keadaan ini memberikan gambaran bahwa seolah-olah yang dalam Perjuangan
dan pembangunan bangsa itu adalah tokoh politik, kalangan atas atau orang besar,
dan lingkungan Kerajaan atau Kesultanan. Kenyataanya banyak peranan datang dari
tokoh masyarakat yang seakan terlupakan yang nyata nya mempunyai andil besar
Berjarak sekittar 80 km dari Kota Medan serta terletak pada lintas utama sumatera
yang menghubungkan Lintas Timur dan Lintas Tengah, melalui lintas diagonal pada
ruas jalan Tebing Tinggi,Pematang Siantar,Parat, dan siborong borong. Kota Tebing
Tinggi merupakan kota mempunyai 5 Kecematan dan kepalai oleh seorang Walikota.
Medan,Jakarta,Bandung dan lainya namun kota ini memiliki suatu Kisah sejarah yang
1
tidak kalah banyak nya dibanding kota kota Besar tersebut. Diantara nya adalah
Membicarakan Kota Tebing Tinggi maka tak lepas dari seseorang tokoh
Datuk Bandar Kajum dan tak lepas pula dengan sejarah Kerajaan Padang yang berdiri
dan berpusat di Bajenis (Menurut sumber sumber berlokasi ditepi Sungai Padang
dekat eks dari Kota Tebing Tinggi atau dikenal dengan sebutan “Kota Usang”).
dari Kerajaan Siak, diantaranya Tok Haji Abdul Karim atau disebut Datuk Bandar
tantangan dalam hidupnya. Sehingga ia memilih untuk merantau pada saat usia muda,
Datuk Bandar Kajum merantau hingga ke daerah Siak pada saat itu, menandakan
bahwa Datuk Bandar Kajum merupakan seorang yang mempunyai jiwa Keberanian
karena pada usia yang muda ia berani untuk merantau seorang Diri kedaerah yang
sangat jauh yang jika ditempuh memakan waktu hingga berhari hari.
Datuk Bandar Kajum sendiri dalam bahasa Melayu berarti kepala daerah yang
mengajak. Datuk Kajum mendapatkan gelar Datuk dari sebuah Kerajaan yang ada di
Tanjung balai pada saat itu, ia mendapatkan nya karena menyelamatkan jala dari
soerang anak Raja yang sedang ingin menangkap ikan, namun karena sungai tersebut
terlalu dalam dan arus yang derat, Datuk Bandar Kajum pun mengambil dan
melompat dengan sendirinya ke sungai tersebut untuk menyelamatkan jala nya dan
2
mengangkatnya seorang diri ke atas, atas dedikasi nya tersebut maka ia diberi suatu
Gelar, yaitu”Datuk”
Datuk Bandar Kajum lahir sekitar-an tahun 1791. Pada tahun 1826, Datuk
Bandar Kajum bersama pengikut setianya menyusuri Sungai Padang untuk mencari
hunian baru, hingga kemudian mereka mendarat dan bermukim disekitar aliran
sungai besar itu. Pemukiman itu bernama Kampung Tanjung Marulak atau sekarang
Kehidupan Datuk Bandar Kajum tidaklah tentram, karena dia terus saja
diburuh oleh tentara Kerajaan Raya maka Datuk Bandar Kajum pun memindahkan
Pemukimanya kesuatu Lokasi yang persis berada dibibir Sungai Padang. Pemukiman
itu merupakan sebuah Tebing Yang Tinggi. Datuk Bandar Kajum dan para
pengikutanya mendirikan hunian diatas tebing yang tinggi, sembari memagari nya
dengan kayu yang kokoh. Pemukiman datuk Bandar kajum ini lah yang sekarang
berlokasi di Kelurahan Tebing Tinggi Lama, Kec Padang Hilir dan kini menjadi
lokasi pemakaman keturunan Datuk Bandar Kajum, Kemudian yang diyakini sebagai
Pada masa itu, tentara dari Kerajaan Raya suatu kali kembali menyerang
kampung datuk Bandar Kajum, tetapi karena tidak berada ditempat, Datuk Bandar
Kajum yang bergelar Datuk Punggawa ini selamat. Sedangkan keluarganya Bersama
kekuasaan Kolonial, lalu di bantu oleh Belanda, Datuk Bandur kajum pun
3
mengadakan searangan balasan terhadap Kerajaan Raya ini. Dalam peperangan itu ,
Datuk Bandar Kajum wafat pada hari Selasa 7 Muharram 1315 Hijriah atau 8
Juni 1897 Masehi. Makam Datuk Bandar Kajum saat ini terletak di Kelurahan Tebing
Tinggi Lama, Kecamatan Padang Hilir. Berdasarkan latar belakang diatas maka
penulis tertarik dalam melakukan penelitian yang berjudul Biografi Datuk Bandar
Adapun alasan peneliti mengangkat Datuk Bandar Kajum ini sebagai bahan
penelitian adalah karena masih sedikit masyarakat kota Tebing Tinggi yang
Tebing Tinggi. Maka dari itu peneliti ingin membuat suatu penelitian yang bisa
berguna bagi masyarakat Tebing Tinggi dalam bidang Sejarah untuk bisa
mengedukasi tentang tokoh tokoh sejarah yang ada dikota Tebing Tinggi .
1. Biografi Datuk bandar kajum sebagai tokoh di Kota Tebing Tinggi ( 1791
– 1897 )
Kajum
4
1.3 Pembatasan Masalah
maka dengan penelitian ini akan membahas mengenai Biografi Datuk bandar
2. Apa warisan dari Datuk Bandar Kajum sebagai tokoh di Kota Tebing
Tinggi.
Adapun yang menjadi tujuan peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
5
2. Untuk mengetahui Warisan dari Datuk Bandar Kajum Sebagai Tokoh di
4. Untuk mengetahui apa saja peran pemerintah Kota Tebing Tinggi dalam
sebagai berikut :
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
peristiwa peristiwa manusia yang telah menjadi peristiwa masa lampau. Penulisan
Sejarah memerlukan Kajian pustaka maupun kajian teori untuk memperkuat makna
peristiwa peristiwa masa lampau dan mendekati suatu peristiwa yang terjadi
Dengan kajian pustaka , Peneliti dapat mengkaji buku buku yang mendukung
analisis tentang Datuk Bandar Kajum Sebagai Tokoh di Kota Tebing Tinggi ( 1791 –
1897 ). . Penelitian ini menjadikan buku Orang Simalungun Pendiri Tebing Tinggi:
Mengungkap tabir sejarah awal Kerajaan Padang dan Kota Tebing Tinggi yang
diterbitkan oleh Dewan Pimpinan cabang Partuha Maujana Simalungun (DPC PMS)
pada tahun 2011. Buku ini menuliskan tentang berdirinya kerajaan padang hingga
cikal bakal berdiri nya Kota Tebing Tinggi. Perbedaan buku dengan penelitiann ini
Tebing Tinggi dan silah silah dari raja Kerajaan Padang sedangkan penelitian ini
membahas secara spesifik tentang siapa Datuk Bandar Kajum itu sendiri.
7
Adapun Buku lainya yakni Tebing Tinggi Teompo Doeloe yang di Tulis oleh
Fahrizal Nasution pada Tahun 2012 Buku ini memaparkan kondisi Kota Tebing
Tinggi sejak awal berdirinya Kota Tebing Tinggi Hingga Tahun 2012. Buku ini
membahas tentang Kota Tebing Tinggi secara umum maksudnya disini adalah buku
ini membahas tentang Kota Tebing Tinggi dari masa Kolonialisme dan Jepang
arsip dll. Yang membedakan buku ini dari penelitian ini adalah, bahwa penelitian ini
membahas Biografi Datuk Bandar Kajum secara spesifik. Buku berikutnya adalah
buku yang berjudul Menelusuri Jejak Sejarah Kerajaan Padang di Sumatra Timur di
dengan penelitian ini yang membahas tentang Biografi Datuk Datuk Bandar Kajum
secara Spesifik. Ada pun buku lainya yakni 96 Tahun Tebing Tinggi Menjawab
Tinggi menjawab tantangan tangan untuk menuju kemandian sebagai kota Tebing
Tinggi berbeda dengan penelitian yang memfokuskan kepada Datuk Bandar Kajum.
berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasikan sebagai masal yang
8
penting, kerangka konseptual disusun berdasarkan tinjauan pustaka dan diguanakan
Datuk Bandar Kajum sendiri merupakan Tokoh di Kota Tebing Tinggi. Nama
Datuk Bandar Kajum sendiri sangatlah asing di dengar oleh masyarakat Tebing
Tinggi sendiri, padahal ia merupakan seorang Tokoh Dari Kota Tebing Tinggi,
Datuk Bandar kajum sendiri mempunyai hunian atau tanah khusus sekaligus makam
dan tempat itu cukup luas ,karena tempat itu luas banyak dari keturunannya
merupakan suatu hal yang penting untuk dituliskan karena dengan awal ia
Belanda,Kerajaan Kerajaan sekitar yang ada diTebing Tinggi hingga pada akhirnya
Datuk Bandar Kajum bisa hidup tenang bersama Pengkutnya di Hunian yang telah ia
Kepempinan.
Datuk Bandar Kajum sudah mulai tumbuh ketika ia memilih untuk merantau
dari daerah asal nya. Dalam umur 25 tahun ia telah merantau didalam perjalanan
inilah yang membentuk pola pikir Datuk Bandar Kajum untuk membuat suatu
9
perkumpulan dimana ia yang menjadi seorang pemimpin dan membuat suatu hunian
Melalui penelitian ini peneliti dapat memberi suatu informasi baru kepada
masyarakat di Tebing Tinggi sendiri tentang siapa Datuk Bandar Kajum. Dan
penelitian ini merupakan salah satu upaya dalam mengedukasi masyarakat terkhusus
di Kota Tebing Tinggi untuk mengetahui sejarah tentang tokoh yang ada di Tebing
Tinggi.
2.2.2 Biografi
Biografi berasal dari bahasa Yunani yaitu bios yang artinya hidup dan grafien
yang artinya tulis jadi biografi merupakan tulisan tentang kehidupan seseorang
Dalam ilmu sejarah biografi secara sederhana dapat dikatakan sebagai kisah
riwayat hidup seseorang biografi dapat berbentuk beberapa baris garis kalimat
namun juga dapat berupa lebih dari satu buku. Biografi singkat hanya memaparkan
fakta fakta dari seseoorang dan perang pentingnya sementara biografi yang panjang
Dalam KBBI biografi adalah riwayat hidup seseorang yang ditulis oleh orang
seorang Tokoh. Dalam biografi dapat ditemukan hubungan keterangan arti dari
10
tindakan tertentu atau sebuah misteri yang ada pada hidup seseorang serta penjelasan
Biografi membutuhkan bahan bahan yang utama dan bahan pendukung. Yang
utama merupakan benda benda seperti surat, buku harian atau koran. Dan bahan
pendukung adalah biografi lain buku refrensi atau sejarah yang memaparkan subjek
biografi
Hal hal yang perlu dilakukan dalam menulis sebuah biografi antara lain :
4. pikirkan yang perlu anda ketahui mengenai tokoh tersebut, bagian mana
tersebut
11
7. apakah ia dapat mengatasinya dengan mengambil risiko atau dengan
keberuntungan
8. apakah tokoh memberikan arti lebih baik atau lebih buruk terhadap orang
sekitarnya.
Banyak tokoh yang memiliki peran besar dalam suatu Negara atau
pembangunan Kota yang seolah terlupakan. Padahal kita sebagai generasi muda
seharusnya mengenal tokoh tokoh yang bersejarah yang berperan besar dalam
membangun suatu kota ataupun Negara. Salah satunya adalah seorang tokoh lokal
atau pemimpin yang berada di Kota Tebing Tinggi, yaitu Datuk Bandar Kajum.
Kota Tebing Tinggi merupakan kota yang berada di Provinsi Sumatra Utara
Kota dengan 5 kecamatan (Rambutan, Padang Hilir, Padang Hulu, Bajenis, Tebing
Tinggi Kota. ini sudah berdiri sejak 1 Juli 1917. Kota Tebing Tinggi sendiri banyak
mempunyai kisah kisah sejarah yang pernah terjadi dan juga dikota Tebing Tinggi
sendiri mempunyai suatu kerajaan yang besar pada jaman nya yaitu Kerajaan
Padang.
Sumatra Utara. Berjarak sekitar 80km dari kota Medan ( ibu kota Provinsi Sumatra
Utara) serta terletak pada lintas Sumatra yang menghubungkan lintas timur dan lintas
12
tengah sumatra melalui lintas diagonal pada ruas jalan Tebing Tinggi, Pematang
Kota Tebing Tinggi terletak di antara 3o19’ – 3o21’ LU dan 98o9’ – 98o11
‘BT. Batas wilayahnya meliputi PTPN III Kebun Rambutan di sebelah utara, PTPN
IV kebun pabatu dan perkebunan paya Pinang disebelah selatan, PT. Soefindo tanah
besi dan PTPN III kebun rambutan disebelah Timur, Serta PTPN III Kebun gunung
pamela.
Dalam sejarah Kota Tebing Tinggi mempunyai seorang tokoh sejarah yang
bernama Datuk Bandar Kajum, beliau adalah seorang tokoh yang mempunyai peran
bagi Kota Tebing Tinggi pada saat itu. dimana ia dahulu mendirikan suatu hunian di
atas tebing yang tinggi yang bertujuan untuk tempat hunian baru agar aman dari
serangan musuh pada saat itu, dari hunian tersebut munculah cikal bakal dari berdiri
nya kota Tebing Tinggi. Hunian itu sekarang terletak di kecematan Tebing Tinggi
kota, hunian ini berjarak sekitar 2 km dari pusat kota Tebing Tinggi.
13
2.3 Kerangka Berfikir
Bandar Kajum
14
Keterangan:
Bandar Kajum Sebagai Tokoh Kota Tebing Tinggi pada tahun (1791 - 1897 M)
tinggalnya. Setelah itu peneliti akan mencari tahu bagaimana apa apa saja
peninggalan dari datuk bandar kajum yang ada dikota tebing tinggi setelah itu
peneliti akan mencari tahu bagaimana Sejarah dari Kota Tebing Tinggi setelah
meninggalnya datuk Bandar Kajum dan yang terakhir adalah peneliti akan mencari
tahu apa apa saja peran dari Pemerintah kota Tebing Tinggi dalam melestarikan
15
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
perangkat asas dan aturan yang sistematik yang didesain guna membantu secara
(2012: 13) ada empat tahapan dalam Penelitian sejarah yaitu (1) pengumpulan
mengkaji Biografi Datuk Bandar Kajum Sebagai Tokoh dari Kota Tebing Tinggi
(1791 – 1897 M )
3.1.1. Heuristik
tema penelitian atau yang dikenal dengan herustik. Dalam konteks penulisan sejarah,
16
Sumber menurut bahanya terbagi dua, Tertulis dan tidak Tertulis. Sumber
tertulis bisa berbentuk dokumen, artefak, arsip, Sedangkan sumber tidak tertulis
berupa data yang beasal dari penuturan, narasi, atau cerita dari narasumber. Untuk
Datuk Bandar Kajum yang berada di Kota Tebing Tinggi, tepat nya di komplek tanah
wakaf perkuburan Zuriat Datuk Bandar Kajum. Sedangkan data Sekunder berasal
dari tulisan tulisan dan tuturan tuturan sejauh mendukung dan diperkuat dengan
depth interview dengan tokoh tokoh. keturunan langsung dari Datuk Bandar Kajum,
dan masyarakat umum. Adapun dalam pengumpulan sumber nantinya peneliti akan
dilakukan untuk melihat secara lebih mendalam bagaimana proses proses budaya dan
kegiatan Datuk Bandar Kajum di Tebing Tinngi berlangsung sehingga tidak hanya
Observasi digunakan untuk menggali data dari sumber data yang berupa Peristiwa,
tempat, atau lokasi dan benda serta rekaman gambar dan lain lain. Metode observasi
17
digunakan untuk menggali informasi melalui pengamatan secara langsung terhadap
objek penelitian.
datuk Bandar kajum yang sekaligus didaerah tersebut dijadikan sebagai Tempat dari
Meseum Daerah Kota Tebing Tinggi. Data yang diharapkan berupa mengenai
Biografi Datuk Bandar Kajum, riwayat kepemimpinan Datuk Bandar Kajum, dan
pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tenang informasi apa yang diperoleh.
pedoman interview tersebut, agar diperoleh data yang semakin lengkap. Teknik
diperlukan. Dalam hal ini, peneliti melakukan wawancara dengan beberapa tokoh
tokoh, cucu atau keturunan langsung dari Datuk Bandar Kajum sebagai responden
penting, Dokumen sejarah merupakan catatan masa lalu yang formal dan berhagra
18
karna berfungsi menyajikan data untuk menguji dan memberikan gambaran ,
fenomena yang unik. Adapun studi document yang digunakan dalam penelitian in
yaitu mengumpulkan dokumen, buku buku, arsip, foto ,maupun karya ilmiah yang
berhubungan dengan Biografi Datuk Bandar Kajum diKota Tebing Tinggi dengan
3.1.2 Verifikasi
dalam penelitian ialah verifikasi keabsahan sumber sejarah atau kritik sejarah. Kritik
sumber merupakan usaha mengolah dan menyaring sumber sumber yang telah
dikumpulkan. Melalui upaya verifikasi data, peneliti memilih dan memilih data data
yang sungguh relevan dengan penelitian ini untuk kemudian dijadikan data untuk
mendukung penelitian ini, sedangkan data lain yang kurang relevan tidak digunakan
sebagai sumber.
Kritik sumber dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu kritik ektern dan
intern, Kritik extern berkaitan dengan autensistas atau keaslian sumber sejarah.
Kritik ini bertujuan untuk menganalisis Apakah sumber sumber yang diperoleh
merupakan sumber asli atau hanya sumber turunan. Kritik extern juga berupaya
meneliti utuh atau tidaknya sumber sumber yang diperoleh. Kritik extern pada
umumnya meneliti sumber sumber sejarah berdasarkan gaya tulisan, bahas, warna
19
kertas, serta bentuk dan jenis kertas dokumen, arsip dan sebagainya yang dijadikan
sumber sejarah.
jenis ini dilakukan untuk memastikan bahwa sumber diperoleh memang merupakan
sumber yang dicari. Kritik internt dilakukan untuk membuktikan bahwa kesaksian
yang diberikan suatu sumber dapat di percaya. Kritik intern dapat ditempuh dengan
peneliti yang mungkin dilebih lebihkan atau mengabaikan sesuatu yang penting atau
memberikan informasi yang palsu. Kritik sumber inilah yang menjadi tolak ukur
kualitas dari penelitian mengenai “Biografi Datuk Bandar Kajum Sebagai Tokoh
3.1.3 Interpretasi
hubungan antara fakta fakta yang telah berhasil dihimpun penulis, Interpretasi perlu
dilakukan dalam analisis sumber data sejarah untuk mengurangi unsur subjekfitas
dalam kajian sejarah. Suatu objek sejarah dapat dipelajari secara objektif bila objek
tersebut memiiliki eksistensi yang merdeka diluar pikiran manusia agar memperoleh
20
dalam sebuah analisa sehingga sintesa mutlak dilakukan untuk memperoleh
Selain itu dalam langkah menafsir sumber sumber yang ada baik itu primer
jawaban jawaban yang telah didukung oleh adanya sumber. Dalam penelitian ini
Berdasarkan buku Kuntowijoyo (2003: 206 - 207) ada empat hal yang perlu
Sedangkan untuk biografi terdiri atas dua macam yaitu portrayal (yaitu biography
yang hanya mencoba untuk memahami. Adapun yang termasuk dalam biography ini
adalah politik, seni , bisnis, olahraga dan sebagainya) dan scientifict (karya ilmiah).
melalui konsep yang dipilih sesuai dengan apa yang ditulis Kutowijoyo yaitu
permasalahan yang dapat dikaji dalam biografi dan mengunakan biografi portrayal
yang sesuai dengan kajian penulis tentang biografi politik Datuk Bandar Kajum.
Datuk Bandar Kajum sebagai pendiri kota Tebing Tinggi ini menggunakan
namun secara ruang terbatas. Penulisan Biografi Datuk Bandar Kajum sebagai
21
pendiri Kota Tebing Tinggi ini dengan pendekatan diakronis ini dilakukan dengan
sejarah Datuk Bandar kajum ini dari sudut pandang rentang waktu. Pendekatan
diakronis ini menganalisis evolusi dari waktu sehingga lebih menekankan perubahan
untuk menjelaskaskan mengenai Sejarah Biografi Datuk Bandar Kajum tahun ( 1791
latar belakang Datuk Bandar Kajum secara umum dengan proses Biografi Datuk
Bandar Kajum Sebagai Tokoh Tebing Tinggi (1791 – 1897 M). Sehinnga data dan
juga sumber yang nantinya terkumpul dan juga sudah diilakukan prroses kritik
3.1.4 Historiografi
tulisan yang dapat dibaca. Tulisan tersebut merupakan hasil dari analisis – analisis
data yang akan dikumpulkan dan membentuk sintesis yang saling berhubungan.
22
Dalam hal ini teknik historiografi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Data data yang akan dikumpulkan melalui heuristic dan yang akan
diverivikasi serta diintepretasi melalui proses penyesuaian data yang ditafsir melalui
permasalahan dalam biografi dan berdasrkan jenis biografi yang nantinya hasil dari
23
BAB IV
24
Gambar 4. 2 Lokasi Pemukiman Datuk Bandar Kajum
Sumber : Google Maps.
Datuk Bandar Kajum yang berada di Kota Tebing Tinggi, Kecematan Tebing Tinggi
Kota, Kelurahan Tebing Tinggi lama. Dimana pemukiman ini dihuni oleh keturunan
langsung dari Datuk Bandar Kajum sekaligus menjadi kuburan atau tempat
perisitrahatan terakhir dari Datuk Bandar Kajum beserta keturunan – keturunan dan
usianya mencapai ratusan tahun, dihunian tersebutlah terdapat sebuah kuburan Datuk
25
Bandar Kajum yang diperikirakan panjangnya 3-5 meter dan tepat disamping
kuburan Datuk Bandar Kajum terdapat kuburan dari anak anak Datuk Bandar Kajum.
Kuburan beserta dengan anak anak nya ini memiliki tempat khusus atau tersendiri
dengan dibangunya suatu atap yang mengelilingi kuburan dari Datuk Bandar Kajum
beserta dengan anak anak nya yang diperkirakan luasnya hingga 10-20 Meter
persegi. Itu dilakukan agar kuburan kuburan tersebut dapat terlindungi dari cuaca
cuaca yang extrim seperti hujan deras maupun Panas dari matahari yang bisa
membuat fisik dari kuburan tersebut menjadi rusak kuburan para cucu cucu dan cicit
dari Bandar Kajum berada di depan kuburan Datuk Bandar Kajum dengan anak anak
nya. namun ada sebagian yang tidak memiliki pelindung atap dan sebagian ada yang
memikiki pelindung. Tepat diujung sebelah kiri dari pemukiman tersebut terdapat
sebuah rumah yang cukup luas dari Keturunan Dari Datuk Bandar Kajum yang
sekarang tinggal disitu yaitu Bapak Azrai Hassan Miraza (Datuk Syahbandar) yang
Untuk bagian belakang hunian ini diisi dengan lahan yang berisikan pepohonan atau
tumbuh-tumbuhan yang sangat luas. lahan tersebut tepat berada di halaman belakang
dari rumah keturunan Datuk Bandar Kajum dan kuburan dari Datuk Bandar Kajum.
Hingga pada ujung dari halaman belakang tersebut ada sebuah sungai yang menjadi
akhir dari tempat hunian tersebut dimana nama sungai itu adalah Sungai Padang.
Untuk bagian depan dari hunian tersebut terdapat sebuah benteng setinggi 3-5
meter dari jalan lintas. Benteng tersebut sudah cukup tua dimana benteng tersebut
26
merupakan sebuah batuan yang berwarna kehitaman yang memanjang hingga 50 –
100 dimana benteng tersebut masih ada hingga sekarang. benteng tersebut
merupakan salah satu bekas peninggalan antara peperangan Datuk Bandar Kajum
pada saat itu dengan musuh nya yaitu kerajaan kerajaan sekitar dan juga Belanda.
dari Datuk Bandar Kajum ini adalah Rumah dari keturunanan nya, gapura terdapat
didepan awal masuk, dibagian tengah terdapat kuburan datuk bandar kajum beserta
anak- anak nya dan pengikutnya , dan dibelakang terdapat lahan yang diisi oleh
pohon pohon besar dan tumbuhan tumbuhan dan dipaling belakang terdapat sebuah
Pada tahun 1630 ada sebuah kerajaan yang bekuasa di daerah Tebing Tinggi
sekarang, kerajaan tersebut adalah kerajaan padang dimana kerajaan ini adalah
sebuah kerajaan islam yang ada diTebing Tinggi sedangkan untuk penduduk
mayoritas di tebing tinggi dahulu adalah suku melayu dan bahasa yang digunakan
dahulu bahasa melayu. Jadi bisa dikatakan bahwa daerah tebing tinggi dahulu sudah
untuk merantau ke daerah Tebing Tinggi pada saat itu hingga ia mendirikan suatu
27
hunian atau suatu pemukiman untuk tempat ia tinggal bersama pengikutnya yang
memiliki banyak sekali kisah kisah perjuangan yang patut untuk diteladani.
Dimana ia mendirikan tempat ini adalah karena ingin melindungi diri nya
bersama pengikut nya dari ancaman musuh yang ingin mengalahkan mereka. Datuk
Bandar Kajum mendirikan tempat itu sekitar tahun 1826 an dengan pengikutnya.
Kehidupan datuk Bandar Kajum masih belum aman karena masih saja sering
diserang oleh musuh nya pada saat itu yaitu tentara dari kerajaan raya, pertempuran
pun terjadi dan Datuk Bandar Kajum dapat bertahan ditempat itu bersama sama
bukan hanya sampai disitu, Belanda yang mengetahui tempat tersebut juga ingin
Kedatangan Belanda sangat tidak disukai oleh Datuk Bandar Kajum karena ia
tahu tujuan jahat dari Belanda yang ingin menguasai Daerah Daerah yang ada di
Tebing Tinggi satu persatu dengan cara Devi de empera(Politik adu domba)
Peperangan pun terjadi antara Belanda melawan Datuk Bandar Kajum bersama
pengikutnya dan Datuk Bandar Kajum pun masih bisa bertahan di tempat tersebut.
Bukti dari peperangan tersebut masih bisa dilihat sampai sekarang dimana ada
benteng yang berada tepat dipintu masuk pumukiman keturunan datuk bandar kajum,
benteng tersebut memanjang hingga 100meter dari tempat awal masuk tersebut
sampai ke sudut sudut tempat yang bertujuan untuk melindungi mereka dari musuh,
selain peperangan dengan Belanda,tentara kerajaan Raya, ada juga peperangan antar
28
suku atau marga yang duluan menetap disekitar daerah tebing tinggi dengan Datuk
Bandar Kajum, mereka beranggapan bahwa kedatangan Datuk Bandar Kajum adalah
sebuah ancaman atau gangguan bagi mereka. Banyak diantara suku suku atau marga
marga yang tidak senang dengan kedatangan datuk bandar kajum ke tempat tersebut
karena Datuk Bandar Kajum adalah sesosok yang hebat pada saat itu. Menurut
Bapak Azrai selaku keturunan langsung dari datuk Bandar Kajum cicit generasi ke 5
mengutarakan bahwa tempat yang ditinggalkan dari Bandar Kajum ini adalah tempat
Dari Era Datuk Bandar Kajum datang ke tempat ini hingga beliau meninggal,
dan sampai sekarang Tempat ini sudah berkali kali berganti Pemilik Kekuasaan dari
tahun 1600 an tempat ini dikuasai oleh Kerajaan Padang yang saat itu berkuasa
memiliki kekuasaan yang sangat luas diTebing Tinggi, hingga berada dikekuasaan
Tempat ini menjadi salah satu tempat yang sering dikunjungi oleh bapak Ir.
2016 – 2017 – sekarang ) kedatangan beliau ke tempat ini adalah ingin berjiarah ke
salah satu makam seorang Tokoh daerah Tebing Tinggi yang berjasa pada saat itu
untuk mendirikan hunian ditempat tersebut yaitu Alm Datuk Bandar Kajum adapun
kegiatan tersebut dilakukan untuk memperingati hari Jadi Kota Tebing Tinggi ke-
103.
29
4.2 Sejarah Kota Tebing Tinggi
Kota Tebing Tinggi adalah salah satu tujuh dari kota yang ada diprovinsi
Sumatra Utara, yang berjarak 80 Kilometer dari kota Medan. Kota Tebing Tinggi
juga sebagai koda Madyah yang dikepalai seorang walikota. Kota Tebing Tinggi
berada dibagian tengah Kecematan Tebing Tinggi Kabupaten Serdang Bedagai yang
dibatasi oleh PTPN III Rambutan disebelah Utara, PT Sofcindo kebun tanah besi
disebelah Timur, PTPN III Kebun pabatu disebelah disebelah selatan dan PTPN III
Awal bulan mei 2006, seorang warga setempat melihat sebatang kayu menyembul
dari bagian dasar tebing barat ruas sungai Padang wilayah Lingkungan II, Kelurahan
lapisan tanah penutup batang kayu tersebut dilakukan untuk memenuhi keinginan
benda tersebut yang ternyata sebuah perahu lesung berukuran panjang sekitar 6
meter. Pemeberitaan atas penemuam tersebut dalam surat kabar 26 mei 2006
tersebut. Perahu ini memperlihatkan bentuk yang agak bulat ditengah dan
meruncing. Perahu ini merupakan peninggalan dari awal abad 19 hingga akhir abad
19. Ini menandakan bahwa kota Tebing Tinggi sendiri sudah mempunyai
pemukiman untuk masyarakat sekitar dilihat dari penemuan Perahu tersebut dan
melihat dari peninggalan perahu tersebut bisa kita lihat bahwa kota Tebing Tinggi
30
sudah lama juga menjadi sarana transportasi dari sungai untuk perdagangan
mengingat sungai padang aliran nya hingga ke daerah pagurawan dan sampai batu
bara yang pada saat dulu digunakan sebagai sarana untuk berjualan rempah rempah
pinggiran sungai padang dan bahilang itu mulai ramai dihuni sebagai tempat
pemukiman sejak tahun 1864. Jauh sebelum keberadaan kampung Tebing Tinggi,
sepanjang aliran sungai padang dan bahilang dari hulu ke hilir, kawasan tersebut
Otonom dibawah kerajaan Deli yang berpusat di Deli Tua. Pusat kerajaan ini berada
Setiap Kampung memiliki daerah Otonom tapi tunduk pada kekuasaan Raja
memiiki kampung kampung yang menjadi batas wilayahnya dengan kerajaan Raya,
Simalungun. Kampung itu adalah Huta Huta Padang dan bartong,saat ini berada di
Demikian pula ke arah timur, kerajaan ini memiliki batas ke bandar khalifah,
31
Menurut Fahrizal Nasution (2012-1) menjelaskan terungkaplah riwayat
tentang seseorang yang bergelar Datuk Bandar Kajum. Bahwa beliau dikabarkan
meninggalkan kampung halamanya yang ditemani para penggawa dan inang. Desa
pertama yang mereka singgahi bernama Tanjung Marulak. Waktu itu pecah perang
saudara dari dua kerajaan yang saling berdekatan yang konon dicetuskan oleh
pemerintah kolonial Belanda dengan politik divide de empera (politik pecah belah)
memilih menghindar, lalu berangkat mencari lokasi disebuah dataran tinggi dekat
tepian sungai Padang. Merasa lokasi itu cukup strategis, maka di tempat itu segera
mereka bangun pemukiman yang dipagari dengan benteng benteng pertahanan guna
menghadang siapa saja yang berniat buruk. Lokasi pemukiman itu kemudian disebut
“kampong Tebing Tinggi lama” yang kemudian berkembang menjadi sebuah tempat
pemukiman penduduk yang ramai. konon, dikatakan merupakan asal usul terjadinya
Kota Tebing Tinggi, kini merupakan salah satu kota provinsi disumatra
penjajahan Belanda. Bahwa sekitar tahun 1887 oleh pemerintah belanda kota Tebing
kontroleur. Kemudian melalui ketetapan undang undang yang berlaku bagi daerah
otonom kota yang relatif kecil seperti Tebing Tinggi bahwa Tebing pada tanggal 23
32
juli 1903 sebagai sistem desentralisasiewet. Berdasarkan desentralisasiewet tersebut
berdirilah gemente Tebing Tinggi dengan stelling Ordinite van stablaad yang
diresmikan pada tanggal 1 juli 1917. Itu mengapa tanggal 1 juli ditetapkan sebagai
Kota yang disebut gementraad. Oleh jepang digantikan dengan nama Dewan
dewan kota disusun kembali dengan formasi keanggotaanya terdiri dari pemuka
kemajuan. Dewan Kota ini juga tidak berlangsung lama karena pada tanggal 13
desember 1945 telah terjadi peristiwa berdarah yang mengambil korban nyawa yang
Oleh gubernur Sumatra Utara pada tanggal 17 mei 1946, dikeluarkan surat
keputusan No. 13 Tentang pembentukan dewa perwakilan Rakyat, meski kala itu
1947 dewan Kota Tebing Tinggi dibekukan, demikian pula pada waktu berdirinya
33
negara Sumatra Timur, Kota Tebing Tinggi tidak memiliki dewan kota untuk
serikat, dewan kota dibentuk berdasarkan peraturan pemerintah No. 39 Tahun 1950,
tugasnya,lalu dibatalkan.
menganut azas otonomi daerah yang seluas luasnya dalam undang undang tersebut
daerah Kota Tebing Tinggi berhak mempunyai DPRD yang diambil dari hasil
pemilihan umum pada tahun 1955. Dapat dilihat berdasarkan undang undang darurat
Setelah dikeluarkanya undang undang No.5 tahun 1974 tentang pokok pokok
pemerintah didaerah, pelaksanaan pemerintah diKota Tebing Tinggi sudah jauh lebih
purna kara Nugraha’ kepada kota madya Tingkat II Tebing Tinggi sebagai
penghargaan tertinggi atas hasil kerja yang telah dicapai dalam pelaksaan
pembangunan lima Tahun kedua yang dinilai telah memberikan kontriusi dalam
34
4.3 Biografi Datuk Bandar Kajum
hidup (seseorang) yang ditulis oleh orang lain, bisa dikatan biografi merupakan karya
tulis oleh orang lain. Tujuan dari penulisan biografi adalah untuk memberikan
Biografi menceritakan tentang kisah hidup tokoh atau sosok orang Banyak
tokoh yang memiliki peran besar dalam suatu Negara atau pembangunan Kota yang
tokoh yang bersejarah yang berperan besar dalam membangun suatu kota ataupun
Negara. Salah satunya adalah seorang tokoh lokal atau pemimpin yang berada di
Datuk Bandar Kajum adalah seorang tokoh didaerah kota Tebing Tinggi.
Perjalanan datuk bandar kajum dalam membuka suatu wilayah baru dipemukiman
didaerah Tebing Tinggi hingga membuat ia manjadi seorang tokoh di Kota Tebing
Tinggi karena mempunyai jejak sejarah dan kisah kepahlawanan dalam melawan
belanda atau penjajah sampai ia mendirikan suatu hunian di daerah Tebing Tinggi
Kajum, dimana peneliti kali ini mewacarai seorang keturunan atau cicit bila ditarik
dari garis keturunan ia merupakan cicit generasi ke 5. Yaitu Azrai Hassan Miraza
35
Peneliti mendapatkan data mengenai siapakah sebenarnya Datuk Bandar
Kajum. Datuk Bandar Kajum lahir sekitar tahun 1791 an, mengentai tanggal dan
bulan lahirnya narasumber belum mempunyai data yang pasti mengenai ini. ia
Sangnualuh damanik, namun narasumber kurang yakin dengan hal ini karena
narasumber belum mendapatkan bukti secara akurat dan itu merupakan cerita
turunan dari orang tua dahulu. Menurut penuturan dari narasumber, bahwa Datuk
Bandar Kajum ini adalah seorang yang suka mencari tantangan dihidupnya.
Lalu pada tahun 1816 Bandar Kajum pada saat umur 25 tahun ia memilih
untuk merantau dari Tempat nya tinggal yaitu dipematang bandar karena ada suatu
memilih untuk pergi dari tempat itu dan merantau diusia nya yang masih muda.
Datuk Bandar Kajum memiliki sifat yang sangat keras,ingin tampil, dan suka
mencari tantangan dalam hidupnya itulah merupakan salah satu alasan mengapa
Menurut Bapak Azari selaku Narasumber dan keturunan langsung dari dari
Datuk Bandar Kajum, Datuk Bandar Kajum ini dibesarkan oleh seorang Ayah yang
bernama Kajim. Dalam segi pendidikan Datuk Bandar Kajum tidak memiliki atau
tidak mendapatkan Pendidikan yang format pada saat dulu, namun ia mendapatkan
36
didikan oleh ayah nya yaitu Kajim, sehingga membuat dia menjadi pribadi yang
ataupun keluarga yang kaya raya, Datuk Bandar Kajum beserta ayah dan adik nya
bernama Jakunil bisa dikatakan raykat biasa dan masih belum diketahui kalau Datuk
Bandar Kajum ini memiliki ilmu ilmu tentang agama yang kuat didalam dirinya pada
saat dulu. Namun bisa dipastikan bahwa orang orang dahulu gemar merantau dari
satu daerah ke tempat daerah yang lain untuk mencari pengelaman hidup dan
mengubah nasib.
Dalam perjalanan usia muda, Datuk Bandar Kajum bisa dikatakan adalah
seorang pemuda yang berani pada masa nya karena pada saat ia merantau diusia 25
tahun ia merantau sampai ke kerajaan siak. Keberenian dan tekat nya menghantarkan
ia bisa sampai ke siak pada saat dulu yang bisa dibayangkan bahwa pada saat dulu
nya diperkirakan bahwa ia merantau bisa mencapai jarak tempuh yang sangat jauh
hingga beribu ribu kilometer dan waktu yang sangat lama hingga berhari hari
mempunyai sesuatu daya tarik didalam nya dirinya sehingga ia bisa diterima oleh
kerajaan Siak pada saat itu, hal ini menandakan bahwa Datuk Bandar Kajum ini
37
memiliki suatu kekuatan yang dapat menarik orang orang dari kerajaan, sehingga ia
dapat diterima dikerajaan tersebut dan bisa aman saat berada disana. Setelah lama
merantau dikerajaan siak, tentunya ia memiliki peran yang sangat penting bagi
kerajaan tersebut sehingga ia diutus oleh kerajaan siak untuk memantau kerajaan
Deli yang pada saat itu sudah bekerja sama dengan Belanda.
Maka ia pun pergi dari kerajaan siak menuju kedaerah asalnya selama
diperjalanan nya yang pada saat itu menggunakan transportasi laut, Datuk Bandar
Kajum berada didaerah tanjung balai, menurut penuturan dari narasumber bandar
kajum adalah seorang yang sakti karena pada saat itu ada seorang anak keturunan
raja di daerah tanjung balai, menjala disungai namun jala nya tersangkut, terbawa
oleh batang pohon, lalu datuk bandar kajum pun berusaha menyelamatkan jala
tersebut dengan cara turun ke sungai yang sangat dalam dan mengambil jala nya
mengangkat batang batang pohon tersebut seorang diri ke atas. Maka atas
dedikasinya tersebut karena telah membantu seorang anak raja pada saat itu,maka ia
diberi gelar Datuk Bandar Kajum oleh Kerajaan yang ada diTanjung Balai pada saat
itu.
Setelah itu Datuk Bandar Kajum pergi melanjutkan perjalananya dari tanjung
balai menuju kota Tebing Tinggi melewati bandar Khalifah yang pada saaat itu
merupakan jalur transportasi atau pusat perdagangan karena tempat nya sangat
strategis untuk dijadikan sebagai pusat perdagangan dan jalur transportasi hingga ia
38
sampai di daerah Tanjung Marulak yang ada dikecematan rambutan tepatnya
Setelah itu Datuk Bandar Kajum pergi ke daerah tempat adik kandung nya
kampung keling yang beranam jakudin. Menurut penuturan dari narasumber, bandar
kajum ini adalah seseorang pribadi yang mempunyai sifat memberontak atau ingin
sering berkelana atau merantau ke daerah daerah tertentu. tentunnya untuk mencari
suatu pengelaman dalam hidupnya. Menurut penuturan dari Bapak Azrai selaku cicit
hingga ke daerah Kerajaan Siak merupakan suatu perjalanan yang sangat mengubah
hidup dan pola pikirnya dimana yang dahulu dia adalah seorang pribadi yang
keras,ingin beda sendiri, menjadi seorang pribadi yang pemberani, kuat, dan
bijaksana.
Setelah lama ia pergi dari siak dan sampai diTebing Tinggal dan tinggal
cukup lama didaerah tanjung marulak, Setelah berumur 35 tahun sekitar tahun 1826.
Datuk bandar kajum hendak pergi ke tempat hunian yang baru, maka ia pergi dari
hilir ke hulu untuk mencari hunian tersebut dan selama perjalanan ia mencari tempat
tersebut ia mendapatkan tempat yang baru yaitu tempat sekarang yang dinamakan
komplek keturunan datuk bandar kajum. Tempat inilah yang merupakan cikal bakal
39
terbentuknya nama dari daerah Kota Tebing Tinggi, karena ia mencari hunian yang
didataran tinggi, sehingga orang dulu menamakanya tobing nan tinggi, bahasa
simalungun.
Datuk bandar kajum dikenal sebagai pendiri Kota Tebing Tinggi menurut
surat edaran yang diresmikan oleh wali kota Tebing Tinggi pada saat itu, karena
menurut penelitian bahwa orang yang pertama mendirikan hunian didaerah Tebing
Tinggi pada saat itu ialah Datuk Bandar Kajum, tempat tersebut berada di kota
mendirikan hunian nya disitu bersama dengan pengikutnya dimana pengikut setia
nya ini merupakan orang yang sangat setia kepada Datuk Bandar Kajum. Ia
mendirikan hunian di daratan yang Tinggi untuk menghindari serangan serangan dari
Datuk bandar kajum sendiri mempunyai banyak pengikut rata rata pengikut
dari datuk bandar kajum ini adalah orang orang yang sama mempunyai marga
dengan nya bisa dibilang satu marga yaitu damanik dan beberapa marga simalungun
lainya karena memiliki jiwa yang pemberani dan memiliki sifat kepemimpinan
sehingga orang orang mau mengikuti dia kemanapun ia pergi dan melangkah,
Namun kehidupan datuk bandar kajum beserta pengikutnya tidaklah tentram karena
banyak sekali orang yang ingin mengusik keberadaan mereka di hunian nya, Datuk
Bandar Kajum adalah orang yang sebenarnya menentang dengan kedatangan belanda
40
ke daerah nya karena dianggap akan menganggu mereka disana bersama keluarga
nya.
pengikutnya ikut berperang melawan belanda, dimana pada saat itu belanda ingin
menguasi daerah dimana ia tinggal. Bukti peninggalan perang tersebut dapat masih
dilihat didepan areal pemukiman keturunan datuk bandar kajum, bukti peninggalanya
tersebut merupakan sebuah benteng dimana benteng tersebut mirip seperti batuan
yang lama yang sudah menjadi kehitaman yang diperkirakan tingginya sekitar 3
meter.
bahwa Datuk Bandar Kajum menikah dua kali yang pertama itu adalah Puang Loim
sebagai istri pertama dan yang kedua adalah Nenek Semarang(nama asli belum
diketahui) adapaun alasan Beliau menikah dua kali adalah karena diistri yang
pertama Datuk Bandar Kajum tidak mempunyai seorang anak laki laki lalu ia
Damanik. Sri Enson baru damanik ini adalah seorang anak pertama dari istri pertama
nya bersama puang loim, pada saat itu Sri Enson br Damanik menikah dengan
seorang raja padang Yang bernama Nurdiansyah atau gelar nya adalah Tengku Haji
dengan menikahnya Anak perempuan dari datuk bandar kajum dengan seorang raja
dari kerajaan padang yang bernama nurdiansyah atau tengku haji menjadikan ia
41
sebagai mertua dari raja kerajaan padang yaitu Tengku Haji dengan menjadi seorang
mertua dari raja kerajaan padang saat itu, tentunya menjadi situasi yang
menguntungkan bagi beliau untuk tinggal dipemukiman tersebut. Dimana pada saat
itu Datuk Bandar Kajum memiliki daerah daerah otoriter dan menjadikanya sebagai
Datuk bandar kajum hidup cukup lama ia berumur sampai ratusan tahun lama
nya. Melihat dari kisah hidupnya dari awal ia adalah seorang yang sangat sangat
berjasa bagi kota Tebing Tinggi ini. Atas dedikasihnya maka walikota Tebing Tinggi
mendirikan sebuah Terminal bagi transportasi yang melintasi Tebing Tinggi dengan
bersama sama dengan pengikutnya hingga mereka bisa aman. Kisah perjuangan
yang harus diteladani dengan kekompakan mereka dalam melawan musuh musuh
Menurut Penuturan dari Cicit ke 5 Datuk Bandar Kajum, Bapak Azraii ahsan
miraza menjelaskan bahwa Perjalanan datuk Bandar Kajum dari Lahir hingga
meninggal, diperkirakan Umur dari tahun 1791 – 1897 diperkirakan umur dari Datuk
Bandar Kajum Adalah 106 Tahun. Pastinya sudah banyak kisah kisah yang dilalui
oleh Datuk Bandar Kajum sendiri. Namun, cerita atau kisah mengenai datuk Bandar
Kajum menjelang hari tua hingga meninggalnya masih belum diketahui bagaimana
42
seorang Haji pada saat itu. hal ini merupakan atau menandakan bahwa Datuk Bandar
Kajum merupakan seorang yang Agamis mengingat pada saat dulu untuk
menunaikan Ibadah Haji bukanlah hal yang gampang pasti membutuhkan waktu
Menurut buku Tuan Ibu Hibban Saragih Dkk yang berjudul Orang
dengan apa yang peneliti dapatkan dari narasumber yaitu keturunan langsung dari
Datuk Bandar Kajum Generasi ke 5 yaitu bapak Azrai hasan Miraza didalam buku
tersebut dipaparkan menurut Tuan Ibnu Hibban Saragih dkk (2011:30) dalam kurun
waktu pemerintahan raja graha yaitu Sekitar tahun 1823-1870 kerajaan padang
semakin maju dan ramai, seperti imigran dari Kerajaan Raya, Bandar dan Kerajaan
Raya lainya yang sejak raja keempat Yiatu raja Adam, semakin memasuki kerajaan
padang. Mereka yang datang ini membuka huma di sepanjang pinggir sungai Padang,
sejak dari sipispis, sampanan di bajalingge, naga kesiangan, Tanjung bunga, Tanjung
marulak, Bandar tengah disengai berong sampai ke kampung juhar dan Bandar
Khalifah. Diantara pendatang pendatang inilah yang dipilih dan diangkat oleh raja
sebagai orang orang besar beliau,baik sebagai panghulu, panglima, bentara dan
sebagainya, dengan gelar Datuk, Orang kaya, wan dan lain lain. Bandar Hasan
Dasimah,ok alinafiah dan lain lainya. Semuanya berasal dari perantau daerah
Simalungun Raya.
43
Salah seorang perhuma (petani) di Tanjung Marulak bernama Kajim marga
Damanik berasal dari Bandar, menyerahkan anaknya yang saat itu bernama Kajum
damanik mengabdi dan berbakti kepada Raja Geraha. Anak ini (Bandar kajum)
mempunyai bakat yang besar. Oleh raja, dididik dan diserahkan berguru sehingga
akhirnya diangkat menjadi panglima Raja. Panglima ini sangat berjasa dan tampil ke
depan sewaktu waktu kerajaan ini dalam kemelut dan bahaya serta membersihkan
jalur jalur lalu lintas perdangan sejak dari batas kerajaan Raya sampai ke bandar atau
pelabuhan Kerajaan Padang yaitu Bandar Khalifah dan sebab itu raja Geraha
memberi gelar “Panglima besar Bandar Kajum” antara tahun 1854 dan tahun 1862
dalam perebutan kekuasaan antara aceh dan siak atas deli, konon kabarnya panglima
Bandar Kajum diberi kepercayaan oleh sultan siak mengamankan kerajaan padang
Dari pemaparan diatas dapat ditarik benang merah nya bahwa cerita menurut
dari Keturunan langsung dari Datuk Bandar Kajum yaitu bapak Azrai Hassan Miraza
dengan buku ‘Orang simalungun pendiri Kota Tebing Tinggi’ memiliki sedikit
perbedaan. dimana dijelaskan jika penuturan langsung dari Bapak azrai Hassan
Miraza bahwa Datuk Bandar Kajum adalah seorang perantau yang berasal dari
Bandar, sejak ia lahir sampai berumur 25 tahun ia memili untuk pergi merantau
sendirian ke daerah kerajaan Siak, disini dijelaskan bahwa Datuk Bandar Kajum
memiliki suatu keberanian atau kemauan yang kuat untuk mencari suatu ilmu atau
pengelaman bagi dirinya yang berguna nantinya. Dan dijelaskan bahwa Datuk
44
Bandar Kajum setelah pulang dari Siak, ia melalui transportasi laut sebagai sarana
nya untuk kembali, beliau Mendapatkan Gelar Datuk dari salah satu kerajaan yang
ada di Tanjung balai pada saat itu, karena telah menyelamatkan jala dari seorang
anak Raja dari batang pohon yang besar dan mengangkatnya sendirian ke atas. Atas
Bandar Kajum adalah seorang yang mempunyai kekuatan atau sakti maka ia diberi
dijelaskan bahwa ada seorang petani yang tinggal diTanjung marulak didaerah
rambutan, ia adalah seorang perantau dari Kerajaan Raya daerah simalungun yang
bernama Kajim Damanik, beliau tinggal didaerah pinggiran sungai. Pada saat itu,
Kajim Damanik memberikan anaknya yaitu yang beranam Kajum dmanik kepada
Kerajaan Padang, kajum damanik dididik dan dilatih layaknya seorang Prajurit.
Pihak kerajaan melihat bahwa ada suatu bakat pejuang yang baik didalam anak diri
tersebut hingga mereka mengangkatknya. Hingga pada kahirnya setelah cukup lama
mengabdi bagi kerajaan Padang saat itu yang dipimpin oleh Raja Geraha Negeri
padang VIII (1823 – 1870 ) maka ia diberi gelar “Panglima Bandar Kajum
Damanik”.
suatu hal yang biasa terjadi dikalangan masyarakat. Karena keterbatasan waktu dan
bukti yang menjekaskan secara rinci tentang riwayat seseorang ataupun bagaimana
45
cerita ia hidup semasa kecil. Maka perbedaan sering terjadi, namun disini peneliti
lebih mentitikfokuskan atau lebih mempercayai cerita tentang Datuk Bandar Kajum
kepada Keturunan Langsung dari Datuk Bandar Kajum generasi ke 5 nya yaitu
langsung dari Datuk Bandar Kajum yang masih satu darah dengan Datuk Bandar
Kajum, tentunya cerita tentang Datuk Bandar Kajum akan diketahui bisa dari orang
orang terdahulu yang mengetahui cerita Datuk Bandar Kajum yang masih berdekatan
dengan dirinya misalnya anak dari Datuk Bandar Kajum yang diturunkan hingga ke
cucu, cicit nya sampai ke sekarang yaitu Bapak Azrai Hassan Miraza. Dan yang
selanjutnya adalah adanya peninggalan berupa makam yang ada tepat disebelah
Rumah cicit generasi ke 5 datuk Bandar Kajum hal ini yang membuat bahwa Peneliti
46
Istri 1 (Pertama) Istreri II (Kedua)
Puang Loim Nenek Semarang
Anak Kiay Keris
1.Haji Leman
2.Haji Kosim
3.Haji Abd Rahman
1. Mucthar 4.UDIN
2. Hj Hamimah 5.Hajjah Halimah
3. Patmah 6.Hayat
4. Chahdijah 7.THALIP
5. Amiruddin
6. Siti Hawa
7. Saleha/Icik
8. Abdul Azis
9. Muhamad Jafar Azari Hasan Miraza
10. NURAINI Gelar
Datuk Syahbandar
(Narasumber)
47
Datuk Bandar Kajum menikah dua kali, Istri Pertama yang bernama Puang
Loim, berdasarkan tuturan dari bapak azrai hasan miraza puang loim ini adalah
seorang keturunan raja pada saat itu atau bangsawan. Lalu istri yang kedua adalah
Nenek Semarang nama asli dari beliau belum diketahui hingga sekarang. Dari istri
pertama, Bandar Kajum mempunyai dua orang anak yaitu Sri Enson Br Damanik dan
Hj Sofiah Br Damanik. Sri Enson br Damanik menikah dengan raja Padang yang
Pernikahan Sri Enson br Damanik dengan Nurdiansyah atau raja padang tidak
mempunyai keturunan atau anak. Lalu anak kedua yaitu Hj Sofia Br Damanik
menikah dengan Nachoda Senak dari pernikahanya ini Datuk Bandar Kajum
dikarunia 5 anak yang bernama Haji Leman,Haji Kosim,Haji Abd Rahman, Udin,
Lalu untuk Istri kedua yaitu Nenek Semarang ( Nama asli belum diketahui )
dengan anak Kiay – Keris. Dari istri kedua Datuk Bandar Kajum mempunyai 3 orang
anak. Dimana anak yang pertama bernama Haji Muhammad Ali dan anak yang
kedua adalah Datuk Hitam DMK yang menikah dengan Ulung Halimah dan anak
yang ketiga adalah Halimatus Sakdiah Damaniik. Dan masih banyak lagi cucu cucu
hingga cicit dari Datuk Bandar Kajum yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
48
4.4. Kisah Kepemimpinan Datuk Bandar Kajum dalam melindungi tempat
makna: Kepimpinan adalah sesuatu yang melekat pada diri soerang pemimpin yang
pengaruh satu arah, karena pemimpin mungkin memiliki kualitas kualitas tertentu
yang membedakan dirinya dengan pengikutnya. Para ahli teori sukarela cendrung
pemimpin
49
3. George Terry : Kepemimpinan adalah hubungan yang erat ada dalam diri
orang atau pemimpin, mempengarhui orang orang lain untuk bekerja sama
oleh kemampuan pribadi yang sanggup mendorong atau mengajak orang lain
jiwa jiwa kepempinpinan dimana saat ia muda ia sudah mempunyai jiwa petualang
atau jiwa pemberani yang membuat ia menginjakan kaki nya dikerajaan siak seorang
diri, dan tinggal disana berguna bagi kerajaan siak pada saat itu. Hal hal inilah yang
menjadikan bekal seorang Datuk Bandar Kajum untuk melangkah ke kehidupan yang
baru.
tentunya sebagai seorang pempimpin atau tokoh pada saat itu ia adalah
seorang yang mempunyai jiwa kepimpinan yang sangat baik sehingga ia mempunyai
banyak pengikut setia nya yang selalu bersedia menemani dia. Datuk bandar kajum
sendiri merupakan tokoh yang sangat memiliki rasa tanggung jawab untuk melindugi
Menurut bapak Azrai selaku keturunan atau cicit generasi ke lima dari Datuk
Bandar kajum, Beberapa kali datuk bandar kajum diserang oleh musuh yang ingin
50
pada akhirnya saat ia bersama pengikutnya masih berada di tepian sungai marulak
pada saat itu Datuk Bandar Kajum dikejar oleh tentara dari kerajaan raya yang pada
saat itu ingin menangkap ia, namun karena mereka kalah jumlah, ia memilih untuk
pergi ke tempat yang baru dimana tempat itu adalah sebuah dataran yang tinggi
Lalu Datuk Bandar Kajum pernah berperang melawan belanda pada saat itu,
dimana belanda saat itu yang sangat menginginkan daerah yang dihuni datuk Bandar
kajum peperangan pun tidak bisa dielakan. Datuk Bandar Kajum bersama pengikut
setia nya berhasil bertahan dari peperangan tersebut. Dimana bukti atau sisa
peperangan tersebut masih bisa dilihat yaitu benteng sepanjang 50M yang berada
tepat dihalaman pintu masuk kawasan hunian keturunan datuk Bandar Kajum.
Menurut penuturan dari narasumber yaitu bapak azraii selaku cicit atau
keturunan ke 5 datuk Bandar Kajum. Datuk Bandar Kajum ini adalah seorang yang
sangat anti jika para pengikutnya pada saat berperang berada didepan, Datuk Bandar
Kajum memiliki jiwa kesatria yang sangat tinggi dalam mengamankan para pengikut
atau saudara nya. Dalam peperangan bersama pengikutnya. Selain Belanda, Kerajaan
Kerajaan dahulu, perang antar suku juga sering terjadi dimana Saat peperangan
tersebut Datuk Bandar Kajum selalu berdiri paling depan untuk meleawan para
musuh nya ia berdiri tepat didepan para pengikutnya untuk memastikan bahwa para
pengikutnya bisa selamat dan bisa berperang hingga akhir bersama nya itu adalah ciri
51
4.5 Ciri Khas dari Datuk Bandar Kajum
Dalam perjalanan hidup dari seorang Datuk Bandar Kajum ia dikenal sebagai
pemimpin yang tegas dan bertanggung jawab dalam melindungi para pengikutnya
disetiap peperangan yang mereka melewati. Menurut penuturan dari Bapak Azrai
Hassan Miraza selaku cicit generasi ke 5 Datuk Bandar Kajum ini adalah sosok yang
sangat Bertanggung Jawab, ingin tampil beda, dan mempunyai jiwa kepimpininan.
Dalam sebuah kisah, diceritakan bahwa Datuk Bandar Kajum ini adalah
seseorang yang mempunyai sifat “malungun” yang artinya merajuk. inilah salah satu
faktor yang membuat Datuk Bandar Kajum ini ingin merantau ke suatu daerah
hingga sampai ke siak pada saat itu karena ada sebuah permasalahan dikampung ia
Datuk Bandar Kajum adalah sesosok pribadi yang Tegas dan Bertanggung jawab
lebih memilih berada didepan pasukanya agar menjadi contoh bagi pengikutnya dan
salah satu upaya untuk melindungi para pengikutnya ketika perang terjadi dengan
musuh nya.
Datuk Bandar Kajum mempunyai seekor hewan peliharan yaitu Anjing. yang
bernama si Mogan. anjing adalah hewan peliharaan kesayangan dari Datuk Bandar
Kajum. Menurut penuturan dari Bapak Azraii, bahwa disetiap pertempuran atau
peperangan terjadi Anjing nya ini selalu ikut untuk berperang melawan musuh dan
52
membantu Datuk Bandar Kajum bersama dengan pengkutnya. Ada sebuah cerita
turunan dari orang tua dulu bahwa Ketika seorang Datuk Bandar Kajum lapar dan
ketika dirumah nya tidak ada lauk maka ia akan memanggil Anjing nya dan berkata
“Hai Mogan, tak ada lah lauk kita hari ini” maka simogan akan pergi kesungai untuk
mencari ikan dan juga mengambil ikan dari orang yang sedang memancing.
Tebing Tinggi pada saat dulu merupakan salah satu cikal bakal awal nya berdirinya
suatu kampung yang pada saat itu dimana daerah tersebut atau dataran tersebut masih
kosong atau belum ada orang yang membuka selain Datuk Badar Kajum.
membuat orang mengetahui ada suatu daerah yang baru sehingga lama kelamaan
daerah yang tadinya masih kosong atau tidak ada penghuni nya mulai kedatangan
orang orang yang mendirikan daerah disekitar kampung tersebut. Menurut Penuturan
dari narasumber yaitu Bapak Azrai selaku cicit dari generasi ke 5 dari datuk Bandar
Kajum sebenarnya peninggalan dari Datuk Bandar Kajum diTebing Tinggi tergolong
cukup banyak. Peninggalan nya berupa Tanah ,Bangunan, dan tempat tempat yang
penting lainya. Namun karena pada saat dulu belum ada yang mengatur untuk
administrasi agraria atau bangunan seperti sekarang atau seperti sertifikat maka sulit
53
untuk membuktikan bahwa peninggalan tersebut bahwasanya memang sah milik
Lokasi penelitian yang sekaligus adalah tempat dari makam Datuk Bandar
yang ditinggalkan oleh Datuk Bandar Kajum. dataran tinggi selebar 1 Hektare
kurang lebih tersebut sekarang menjadi salah tempat tinggal bagi keturunan dari
Datuk Bandar Kajum. Didataran tersebut ada sekitar ratusan kuburan dari orang
orang keturunan datuk bandar kajum dan juga keturunan yang masih hidup tinggal
didataran tersebut. Peninggalan dari Datuk Bandar kajum yang masih ada fisik nya
hingga saat ini adalah Sebuah Rumah Tua bertingkat yang diperkiran cukup luas,
tempat itu berada diKecematan Padang Hilir, yaitu diJalan Bakti tempat itu kini
menjadi tempat tinggal dari keturunan dari Datuk Bandar Kajum yang lain.
Salah satu peninggalan fisik dari Datuk Bandar Kajum adalah hunian yang
sekarang menjadi tempat tinggal cicit,keturunan beserta kuburan dari Datuk Bandar
melestarikan atau bentuk penghormatan yang diberikan bisa dibilang cukup banyak
salah satu nya adalah pada masa pemerintahan walikota Rohani Darus Danil pada
saat itu dimana dalam kebijakan nya ia membuat suatu terminal yang ada dijalan KL
54
Yos Sudarso dimana terminal tersebut di beri nama Terminal Datuk Bandar Kajum,
menurut penuturan dari bapak azrai, itu merupakan suatu penghormatan yang
diberikan oleh pemerintah kota Tebing Tinggi dalam ikut menjaga nama Seorang
Tokoh yang berjasa bagi Daerah Tebing Tinggi pada saat itu, Namun dengan seiring
Lalu Peran Pemerintah yang selanjutnya adalah membuat suatu pandopo atau
suatu bangunan yang dibuat tepat di kuburan Datuk Bandar Kajum itu dilakukan
pemerintah kota Tebing Tinggi untuk menghargai tempat tersebut agar tetap terjaga
dan tampak indah. Dan juga berupa bangunan bangunan yang bersifat agar menjaga
tempat tersebut tidak gampang banjir ketika hujan atau becek dimana halaman nya
sudah diberi batako untuk membuat tempat tersebut terbebas dari becek ketika hujan
dan jug perang pemerintah yang selanjutnya adalah mendirikan pintu gerbang ketika
kita masuk ke dalam pemukiman tersebut beserta gapura yang dibangun tepat di
depan pintu masuk dari halaman pemukiman datuk bandar kajum gapura ini
dibangun agar orang bisa mengetahui letak detil dari pemukiman keturunan dari
pemukiman dari Datuk Bandar Kajum ini terbilang cukup memuaskan. Kepekaan
pemerintah Kota Tebing Tinggi dalam melestarikan tempat peninggalan dari Datuk
55
membuat tempat ini masih terjaga hingga sekarang. Pembangunan dari Pemerintah
Kota Tebing Tinggi sendiri untuk pemukiman Peninggalan dari Datuk Bandar Kajum
disetiap pemimpin daerah yang terpilih pasti memberikan perhatian khusus terhadap
Itu adalah salah satu hal yang harus diapresiasi bagi Pemerintah Kota Tebing
Tinggi atas perhatianya dalam membangun atau menjaga serta melestarikan suatu
56
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Datuk Bandar Kajum adalah seorang tokoh dari Tebing Tinggi yang sangat
bejasa penting bagi daerah Tebing Tinggi sendiri pada saat itu. Datuk Bandar Kajum
lahir sekitar tahun 1791 an. ia merupakan seorang yang berasal dari daerah Pematang
mempunyai sifat menentang, ingin tampil sendiri, dan ingin menjadi seorang
pemimpin. Lalu Datuk Bandar Kajum memutuskan untuk pergi merantau dari daerah
asalnya menuju ke daerah Kerajaan Siak dalam perjalananya Datuk Bandar Kajum.
Setelah cukup lama ia kembali lagi ke daerah Sumatra Utara atas perintah dari
Kerajaan siak pada saat itu untuk memantau Kerajaan Deli yang pada saat itu sudah
Pengelaman Hidup yang baru hingga ia mendapatkan Gelar “Datuk” Dari salah satu
pengikut dimana pengikutnya ini adalah seorang yang satu marga denganya dan
57
marga marga simalungun lainya. Lalu datuk Bandar Kajum bersama sama dengan
pengikutnya memutuskan untuk mencari suatu Hunian yang baru, ia pergi dari hilir
ke hulu untuk mencari tempat dimana ia bisa tinggal bersama pengikutnya, hingga
pada akhirnya ia mendapatkan suatu daerah didataran yang tinggi dimana tempat itu
adalah suatu perkampungan yang masih belum ada ditempati oleh orang maka ia
bersama dengan pengikutnya mendirikan suatu hunian atau tempat tinggal disitu
dimana tempat tinggal itu adalah suatu dataran yang tinggi sehingga orang
menyebutnya “tobing nan tinggi” bahasa simalungun yang artinya Tebing Tinggi.
Tempat inilah yang disinyalir menjadi asal usul mula nama dari Daerah Kota Tebing
Tinggi. Tempat ini berada di Kecematan Padang Hilir, Keluarahan Tebing Tinggi
Lama.
pengikutnya ditempat hunian tersebut, Datuk bandar kajum tidak bisa hidup tentram
karena mereka sering di serang oleh tentara kerajaan raya yang pada saat itu ingin
bersama pengikutnya berperang melawan tentara kerajaan raya pada saat itu.
Beruntung, Datuk Bandar Kajum bersama pengikutnya masih bisa bertahan dari
serangan musuh.
yang lainya adalah Belanda, dimana Belanda pada saat ingin mendapatkan tempat
tersebut dan ingin membuat Datuk Bandar Kajum berlutut kepada Belanda. Datuk
58
Bandar Kajum terlihat tidak senang dengan Belanda, hingga pada akhirnya
peperangan tidak dapat dielakan hingga pada akhirnya Datuk Bandar Kajum dapat
bertahan di tempat itu bersama sama dengan pengikutnya. Bekas dari peperangan itu
bisa dilihat sekarang dimana buktinya ada didepan pintu masuk, ada sebuah benteng
yang memanjang sepanjang 100m dimana benteng tersebut memiliki bentuk fisik
seperti bebatuan yang sudah agak tua setinggi 3 meter dari jalan. Itulah salah satu
Datuk Bandar Kajum menikah dua kali, istri yang pertama bernama Puang
Loim, dari Puang Loim ini, Datuk Bandar Kajum tidak mempunyai keturunan.
Karena hal itu Datuk Bandar Kajum memutuskan untuk menikah kedua kalinya
dengan seorang perempuan dengan sebutatan “nenek semarang” (nama asli belum
diketahui) dari pernikahan tersebut datuk Bandar Kajum memiliki tiga orang anak.
Peninggalan dari Datuk Bandar Kajum sendiri terbilang cukup banyak pada
saat itu, namun karena pada saat dulu belum ada yang mengatur administrasi agraria
secara resmi maka peninggalan itu hilang. Namun peninggalan yang tersisa hingga
kini adalah hunian yang ditempati oleh cucu atau keturunan datuk Bandar Kajum
seluas 1 Hektare kurang lebih dan juga ditempat itu juga terdapat kuburan dari Datuk
Bandar Kajum bersama dengan anak nya,dan pengikutnya. Dan ada satu rumah
bangunan yang Tua yang berada di Jalan bakti, kec padang hilir. Bangunan cukup
59
Peran pemerintah dalam melestarikan atau bentuk penghormatan yang
diberikan bisa dibilang cukup banyak salah satu nya adalah pada masa pemerintahan
walikota Rohani Darus Lubis pada saat itu dimana dalam kebijakan nya ia membuat
suatu terminal yang ada dijalan KL Yos Sudarso dimana terminal tersebut di beri
nama Terminal Datuk Bandar Kajum, menurut penuturan dari bapak azrai, itu
merupakan suatu penghormatan yang diberikan oleh pemerintah kota Tebing Tinggi
dalam ikut menjaga nama Seorang Tokoh yang berjasa bagi Daerah Tebing Tinggi
pada saat itu, Lalu Peran Pemerintah yang selanjutnya adalah membuat suatu
pandopo atau suatu bangunan yang dibuat tepat di kuburan Datuk Bandar Kajum itu
dilakukan pemerintah kota Tebing Tinggi untuk menghargai tempat tersebut agar
tetap terjaga dan tampak indah. Dan juga berupa bangunan bangunan yang bersifat
agar menjaga tempat tersebut tidak gampang banjir ketika hujan atau becek dimana
halaman nya sudah diberi batako untuk membuat tempat tersebut terbebas dari becek
ketika hujan dan jug perang pemerintah yang selanjutnya adalah mendirikan pintu
gerbang ketika kita masuk ke dalam pemukiman tersebut beserta gapura yang
dibangun tepat di depan pintu masuk dari halaman pemukiman datuk bandar kajum
gapura ini dibangun agar orang bisa mengetahui letak detil dari pemukiman
60
B. Saran
lapangan mengenai Biografi Datuk Bandar Kajum . Pada bagian ini peneliti hendak
memberikan saran yang sekiranya dapat berguna bagi penelitian yang selanjutnya.
1. Penulis berharap agar kiranya Skipsi yang berjudul Biografi Datuk Bandar
Kajum.
2. Penulis berharap kepada Pemerintah Kota Tebing Tinggi agar kiranya lebih
dari Datuk Bandar Kajum, agar kiranya lebih semangat dalam melestarikan
4. Penulis berharap agar Biografi Datuk Bandar Kajum ini dapat dijadikan
5. Penulis berharap agar Skripsi Biografi Datuk Bandar Kajum sebagai Tokoh
di Kota Tebing Tinggi agar menjadi sebuah ilmu baru dan menambah
61
62
DAFTAR PUSTAKA
Website
63
INTRUMEN WAWANCARA
1. Identitas Narasumber
6. Apa saja warisan datuk Bandar Kajum bagi kota Tebing Tinggi
7. Apa peran pemerintah dalam mewariskan Kisah Sejarah dari Pendiri Kota
8. Alasan apa yang membuat datuk bandar kajum ingin merantau ke siak.
9. Konfilk apa yang terjadi dari kerajaan raya dengan datuk bandar kajum
11. Konfilk apa yang terjadi dari kerajaan raya dengan datuk bandar kajum
12. Bagaimana akhir dari kisah datuk bandar kajum hingga menjelang ia
meninggal
64
LAMPIRAN
Hassan Mirazza)
65
Gambar II.
Kuburan dari
Datuk Bandar
Kajum
66
Gambar III. Benteng Bekas Pertempuran antara Datuk Bandar Kajum &
67
Gambar IV. Dokumentasi Proses Pembangunan disekitaran Makam Datuk Bandar
68
Gambar V. Gapura Komplek Pemukiman Datuk Bandar Kajum
69
GAMBAR VI. KUBURAN DATUK BANDAR KAJUM BESERTA ANAK
ANAK NYA
70
GAMBAR VII. KUBURAN DATUK BANDAR KAJUM DAN KETURUNAN
KETURUNANYA.
71