Anda di halaman 1dari 13

Politik Adu Domba

“Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia”

Dosen pengampu: Itaristanti M.A.

Disusun Oleh :

Rama Ramdani Gumilar (1708101180)


PAI-C Semester I

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN


INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN ) SYEKH NURJATIJLN.
PERJUANGAN BY PASS SUNYARAGI CIREBON
2017
KataPengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan
banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin


masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.

Cirebon, Desember 2017

Penyusun
I. Pendahuluan
A. Latar Belakang
Politik pecah belah atau politik adu domba (devide et impera) adalah
kombinasi strategi politik, militer, dan ekonomi yang bertujuan
mendapatkan dan menjaga kekuasaan dengan cara memecah kelompok
besar menjadi kelompok-kelompok kecil yang lebih mudah ditaklukkan.
Dewasa kina banyak sekali penerapan politik adu domba di kehidupan
sehari-hari, sebuah strategi yang sangat berbahaya, bahkan Allah SWT
melarang perbuatan adu domba di dalam Al-Quran.Strategi ini banyak
digunakan di berbagai lingkungan, seperti Lingkungan Politik, Bisnis,
Rumah tangga, dan antar teman.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud Politik Adu Domba?
2. Kenapa Politik Adu Domba sangat berbahaya?
3. Seperti apa saja penerapan Politik Adu Domba dalam kehidupan
sehari-hari?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud Politik Adu Domba
2. Untuk mengetahui kenapa Politik Adu Domba sangat berbahaya
3. Untuk mengetahui apa saja yang termasuk penerapan politik Adu
Domba dalam kehidupan sehari-hari

II. Pembahasan
A. Politik Adu Domba

Politik pecah belah atau politik adu domba (devide et impera) adalah
kombinasi strategi politik, militer, dan ekonomi yang bertujuan mendapatkan
dan menjaga kekuasaan dengan cara memecah kelompok besar menjadi
kelompok-kelompok kecil yang lebih mudah ditaklukkan. Dalam konteks lain,
politik pecah belah juga berarti mencegah kelompok-kelompok kecil untuk
bersatu menjadi sebuah kelompok besar yang lebih kuat1.
Awalnya, devide et impera merupakan strategi perang yang diterapkan
oleh bangsa-bangsa kolonialis mulai pada abad 15 (Spanyol, Portugis,
Belanda, Inggris, Perancis). Bangsa-bangsa tersebut melakukan ekspansi dan
penaklukan untuk mencari sumber-sumber kekayaan alam, terutama di
wilayah tropis. Seiring dengan waktu, metode penaklukan mereka mengalami
perkembangan, sehingga devide et impera tidak lagi sekadar sebagai strategi
perang namun lebih menjadi strategi politik
Awal datangnya politik adu domba di Indonesia sendiri yaitu pada
zaman penjajahan Belanda. Indonesia adalah suatu Negri yang memiliki tanah
yang luas, ,kekayaan yang melimpah, ras dan Agama yang beragam, karena
keberagaman inilah bangsa Belanda melakukan poltik adu domba, untuk
menghancurkan persatuan, melenyapkan kepercayaan satu sama lain, dan
membuat antar kawan saling bertempur. Tanpa susah payah dan campur
tangan maka Belanda dapat menghancurkan Indonesia ,maka ketika situasi
dalam keadaan sangat buruk, disitulah Belanda mengambil perannya.

1. Unsur-Unsur yang Digunakan Politik Adu Domba


Pelaku politik adu domba tentu saja melaksanakan rencananya dengan
sangat matang, hati-hati dan tersusun demi kelancaran niat dan tujuan yang
ingin digapai,berikut Unsur-Unsur yang digunakan dalam politik adu
domba menurut Irwan Prayitno2:
a. Mendorong atau menciptakan perpecahan dalam masyarakat atau
suatu golongan untuk mencegah terciptanya suatu golongan atau
aliansi yang kuat dan berpengaruh

1
https://id.wikipedia.org/wiki/Politik_pecah_belah, diakses tanggal 27 Desember 2017.
2
Prayitno Irwan
b. Menciptakan beberapa tokoh baru (tokoh boneka) yang saling bersaing
dan saling melemahkan
c. Mendorong ketidakprcayaan dan permusuhan dalam masyarakat.
d. Mendorong Konsumerisme yang pada akhirnya memicu KKN

2. Perwujudan Politik Adu Domba Masa Kini


Di tengah masyarakat kita dewasa ini, di tengah media yang sangat
liberal, praktik adu domba itu menjadi tontotan sehari-hari. Kita secara
vulgar disuguhi berita-berita tentang perseteruan antar kelompok untuk
memperebutkan kekuasaan, saling tuding, saling caci-maki, saling sikut
dengan intrik-intrik politik yang sangat kasar dan kejam. Penggiringan isu
dilakukan sedemikian rupa untuk saling menghancurkan3.
Di Indonesia sudah menjadi makanan sehari hari kita melalui media
sosial tentang suatu berita yang kepastiannya belum dapat dipastikan,
sangat banyak sekali masyarakat yang awam terhadap informasi dan juga
teknologi yang menlan bulat bulat suatu berita, tanpa dicari dulu kepastian
berita tersebut,dan langsung dipercayai dan dibagikan kepada sodara,
teman, sahabat,keluarga ,masyarakat dan bahkan sampai manca negara.
Inilah kenapa suatu berita bohong dapat menyebar dengan cepat, bahkan
ada suatu pepatah “apa yang lebih cepat dari kecepatan cahaya? Yaitu
orang bodoh yang menyebarkan berita bohong.”
Sekalinya suatu berita yang bohong tersebar, maka akan sangat susah
mengklarifikasi kenyataan yang sesungguhnya, ironisnya, tidak jarang
yang menyebarkan berita bohong ersebut adalah Pemerintah dan Media
TV. Walaupun ada bebrapa masyarakat yang selalu mencari kebenaran
terlebih dahulu sebelum percaya pada suatu berita dan menyebarkan
kebenaran, dengan data yang valid, namun sayangnya seringkali orang
menganggap kenyataan sebagai suatu kebohongan.

3. Media penyebaran berita a bohong

3
Chaidir
Penyebaran berita bohong / hoax yang menimbulkan adu domba
sangatlah beragam, berikut beberapa media yang sering digunakan untuk
menyebarkan hoax:
a. Televisi
Televisi adalah suatu media yang sangat canggih dan efektif juga
banyak digunakan banyak kalangan masyarakat. Suatu media yang
sangat ideal dan terpercaya untuk melakukan kebohongan,
biasanya yang menggunakan media Televisi adalah: Pemerintah,
Partai Politik.
b. Koran
Koran adalah suatu media yang sangat popular pada zaman dulu,
namun pada zaman sekarang , Koran hamper tidak ada yang
melirik, karena perkembangan teknologi orang orang lebih
memilih mencari berita di internet yang ada pada smartphone
masing masing.
c. Internet
Inilah media yang sangat dan paling efesien untuk menyebarkan
berita bohong, internet sangat mudah diakses oleh siapa saja dan
kapan saja, melalui situs FB,Twitter,Wa,Yahoo,YouTube,Line dan
masih banyak lagi, berita bohong sangat mudah disebarkan,
bahkan apabila anda menyebarkan berita bohong di internet anda
akan dibayar oleh 2 pihak, yang pertama adalah orang yang
menyuruh anda untuk menyebarkan berita bohong, dan pihak yang
kedua adalah penyedia layanan sosial media tersebut karena
banyak yang membaca artikel anda atau menonoton video anda,
biasanya yang menggunakan media ini adalah : Seluruh kalangan
Masyarakat.
4. Penanggulangan berita bohong
Walaupun berita bohong/ hoax yang merupakan sumbernya politik adu
domba, sudah menyebar dan dipercaya sangat banyak orang, alangkah
baiknya masyarakat mempunyai kesadaran atas validalitas suatu berita,
agar tidak menjadi korban berita bohong tersebut4, berikut beberapa cara
untuk menghindari berita bohong :
a. Perhatikan sumber beritanya
Setelah sodara membaca berita dari suatu situs atau media manapun,
selalu pastikan darimana berita tersebut bersumber , siapakah yang
membuat artikel tersebut, apakah berita tersebut dimuat di media lain
dengan judul da nisi yang sama,? Apakah orang yang membuat berita
tersebut adalah orang yang dapat dipercaya? Ataukah hanya seorang
yang tak dikenal dan kebenaran berita tersebut tidak dapat di
pertanggungjawabkan.?
b. Tanyakan seorang pakar
Terkadang dalam berita atau mater apapun yang sudara terima dari
media apapun, suatu langkah yang sangat bijak apabila sudara
mempertanyaak hal tersebut kepada seorang yang ahli , seperti dalam
masalah agama, sangatlah bijak apabila kita menanyakan langsung
kebenaran suatu hokum/ketentuan agama yang telah kit abaca di salah
satu media kepada salah seorang kiyai/ustadz yang mengerti dan
faham.
c. Vidio/foto yang belum tentu asli
Sebelum sudara memencet tombol “share” , terlebih dahulu sudara
harus memastikan bahwa berita yang sudara bagikan adalah berita
yang benar dan dapat di pertanggung jawabkan, Dewasa ini
memanilulasi foto dan video bukanlah hal yang sangat sulit,mengingat
emajuan tekhnologi sekarang sangat luar biasa, dan terkadang ada pula
suatu video/foto lama yang diupload kembali namun dengan judul
yang berbeda dan memojokan suatu kalangan tertentu.
d. Baca keseluruhan berita
Judul serta paragraph pertama belum tentu bisa menjelaskan
keseluruhan ini berita, Apalagi di masa media online semakin
menjamur, Judul dan ringkasan berita yang provokatif sering sekali

4
Azyumardi Azra
dibuat oleh para penulis berita untuk mendapatkan atensi pembaca.
Sering kan menemukan judul dan isi berita yang tidak sesuai.
e. Kritis dan skeptic
Memiliki pandangan yang objektif memang cukup sulit untuk
dilakukan karena setiap individu pasti punya bias tersendiri yang
dipengaruhi oleh nilai yang dipercaya. Tapi, bersifat kritis dan skeptis
terhadap satu pemberitaan dan topik yang sedang “on trend” dan
berusaha melihat dari berbagai perspektif akan membantu sudara tidak
mudah percaya berita hoax di media sosial.

5. Larangan Adu domba dalam islam


Adu domba atau namimah merupakan sebuah perbuatan yang sangat
tercela karena tujuan daripada adu domba itu ialah menyebarluaskan berita
yang tidak benar (fitnah) agar antar individu atau masyarakat muslim tidak
saling menyukai satu sama lain dan akhirnya terjadi pertikaian dan
peperangan. Dengan kata lain, adu domba merupakan suatu perbuatan
rekayasa yang sengaja dilakukan untuk merusak, memfitnah, atau
menghancurkan orang lain serta merupakan pemicu terjadinya
permusuhan. Hal ini sangat bertentangan dengan syari’at Islam, dimana
tujuan bermasyarakt di dalam Islam ialah membangun individu dan
masyarakat yang berlandaskan iman dan taqwa serta pribadi yang shahih
yang tersambung dalam jalinan cinta dan kasih sayang serta keramahan
antara sesama.
ads

Di dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman;

‫صيبُوا أ َن فَت َ َب َّينُوا ِب َن َبإ فَا ِس ُقُُ َجآ َء ُكم ِإن َءا َمنُوا الَّذِينَ َياأَيُّ َها‬
ِ ُ ‫َمافَ َعلتُم َعلَى فَتُص ِب ُحوا ِب َج َهالَة قَو ًما ت‬
َ‫نَاد ِِمين‬

Artinya;
“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik

membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak
menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui

keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.” (Q.

S. Al-Hujurat : 6).

Dalam Islam, hukum namimah atau adu domba ialah haram. Salah satu
dalillnya ialah firman Allah SWT yang artinya;

”Dan janganlah kamu ikuti setiap orang yang banyak bersumpah lagi hina

yang banyak mencela, yang kian kemari menghambur fitnah.” (QS. Al


Qalam : 10-11).

a. Bahaya adu domba dalam islam


Bahaya adu domba dalam islam sangat besar. Bukan tidak ada alasan
mengapa Islam mengharamkan perbuatan namimah atau ado domba.
Selain merupakan perbuatan tercela yang berujung dosa, adu domba
juga memiliki berbagai bahaya jika perbuatan itu tidak dihentikan5.
Adapun bahaya adu domba dalam Islam ialah sebagai berikut:
1. Adu domba merupakan perbuatan dosa yang mana surga
diharamkan baginya, dengan kata lain neraka adalah balasan
daripadanya.
2. Bahaya utama daripada adu domba ialah dapat menyebabkan
terjadinya kebencian dan permusuhan dan sesama muslim.
3. Adu domba merupakan pemicu terputusnya tali silaturrahmi dan
tali persaudaraan.

5
Al-'Adawy, Musthafa. 2006.Fiqih Akhlak.Jakarta: Qisthi Press. Hlm. 46
4. Terjadi keresahan dan mengganggu ketentraman kehidupan
bermasyarakat karena tidak jarang adu domba berujung pada
terjadinya pertingkaian fisik seperti perkelahian yang
memberikan kerugian baik fisik maupun materi. Akibat daripada
perkahian itu bisa menghancurkan berbagai fasilitas atau sarana
prasaran serta menyakiti fisik mereka sendiri. Bahkan bisa sampai
menyebabkan seseorang kehilangan nyawa.
5. Kehilangan kepercayaan karena setelah perbuatan adu domba itu
terbongkar orang lain justru akan berbalik menjadi tidak
menyukai si pelaku penyebar adu domba tersebut sehingga
sebenarnya adu domba itu sendiri tidak hanya menyebabkan
kerugian bagi mereka yang menjadi korban adu domba tetapi juga
paling buruk adalah kerugian bagi pelakunya sendiri.

6. Motif adu domba

Di zaman yang serba canggih ini sebut saja zaman ITE komunikasi
terus mengalami inovasi hingga terciptalah dan berkembang pesat menjadi
sesuatu yang sering kita sebut “media sosial”. Perlahan-lahan, media sosial
telah beralih profesi dari kebutuhan tersier, meningkat menjadi kebutuhan
sekunder, dan meningkat lagi menjadi kebutuhan primer6. Berikut beberapa
motif adu domba:

a. Dendam Pribadi

Ada pengadu domba bermotif “dendam pribadi” mengungkapkan


kekesalannya atau kekecewaannya terhadap sesuatu di media sosial

6
Kauma Fuad. 2009. Adu Domba. Jakarta: gema insani, hlm. 31.
dalam bentuk status. Sadar atau tidak sadar orang tersebut
mengungkap aib pribadi atau keluh kesah yang seharusnya menjadi
rahasia pribadinya. Bahkan, ia terang-terangan “menyebut merek”
sesuatu yang telah membuatnya kesal atau kecewa, bahkan sampai
menjelek-jelekannya. Alhasil, banyak orang yang membaca status
tersebut menjadi terpancing untuk menghujat aibnya atau pihak yang
merasa tersinggung pun melaporkannya ke aparat penegak hukum atas
dasar pencemaran nama baik.

b. Bisnis
Lalu ada pengadu domba bermotif “bisnis” yang membuat akun palsu
dan memberikan tema atau judul konten yang dikemas sedemikian
rupa hebohnya sehingga memancing perhatian banyak orang untuk
membacanya. Sadar atau tidak sadar para pembaca awam pun
terhipnotis, bahkan tergerak hatinya sehingga mengklaim benar konten
hoax tersebut tanpa melakukan klarifikasi terlebih dulu. Alhasil,
banyak orang yang menyebarluaskannya sehingga makin banyak
orang yang mengakses konten tersebut. Hingga pada puncaknya
terjadilah pembicaraan heboh, berlanjut kepada fitnah, dan berujung
kepada kericuhan.
c. Sensasi

Kemudian ada pula pengadu domba bermotif “sensasi”’ agar


keberadaannya diakui layaknya seorang pahlawan. Sadar atau tak
sadar orang tersebut melakukan suatu tindakan disertai dengan
perkataan yang tidak pantas, lalu menyebarluaskannya. Memang ada
beberapa orang yang menganggapnya sebagai suatu keunikan
sehingga menarik banyak perhatian. Namun, tidak sedikit pula orang
lain yang tersinggung atau menganggap hal tersebut tabu sehingga
menjadi viral dan peperangan di media sosial, dan berujung kepada
laporan ke aparat penegak hukum atas dasar perbuatan yang tidak
menyenangkan.
III. Penutup
A. Kesimpulan

Siapa saja bisa dijadikan domba aduan, dari warga masyarakat biasa sampai
warga kelas atas bisa jadi objek sasaran. Sesama pedagang bisa dipicu perpecahan,
gara-gara masalah kecil bisa berkembang menjadi konflik yang besar. Perbedaan
agama, suku dan sebagainya bisa memunculkan percikan api konflik yang bila
diberi bensin segera berkobar menjadi konflik besar. Kita sudah banyak melihat
buktinya terjadi sehari-hari. Media massa seperti bertepuk tangan dan seolah-olah
ikut memberi semangat melihat kejadian ini, Di era merdeka dan modern seperti
saat ini, tentu kita tidak ingin dijadikan domba aduan oleh siapapun dan pihak
manapun. Imperalisme maupun neo imperalisme, tidak boleh lagi menjadi raja di
negeri yang kita cintai ini, Password untuk mengatasi masalah ini sama dengan
yang kita gunakan saat mengusir penjajah Belanda dulu, yaitu persatuan dan
kesatuan. Mari bersatu menghimpun kekuatan bersama, jangan mau dinina-
bobokan dan lalu diadu domba. Indonesia adalah negara besar dan memiliki
potensi yang besar. Dengan kesatuan dan persatuan, insya Allah kita capai
kejayaan bersama dalam waktu singkat. Amiin

B. Saran
1. Cintai persatuan , sesungguhnya tidak ada manfaat dari peperangan
2. Selalu klarifikasi berita yang datang dari mana saja
3. Jadilah seseorang yang kritis dan selalu mempertimbangkan sesuatu hal
yang penting
4. Jangan terbawa emosi hanya karena kabar buruk terdengar.
Daftar Pustaka

Al-'Adawy, Musthafa. 2006.Fiqih Akhlak. Jakarta: Qisthi Press.


Azyumardi Azra
Chaidir
https://id.wikipedia.org/wiki/Politik_pecah_belah. diakses tanggal 27 Desember
2017.
Kauma Fuad. 2009. Adu Domba. Jakarta: gema insani
Prayitno Irwan

Anda mungkin juga menyukai