Anda di halaman 1dari 15

PANCASILA SEBAGAI NILAI DASAR KEHIDUPAN BANGSA DAN

NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Tugas Mandiri Diajukan untuk memenuhi Pendidikan Kewarganegaraan


Dosen Pengampu : Dr. H Suklani M.Pd

Disusun Oleh ;
Eka Nurma Sulistiya
(1708101108)

PAI C SEMESTER 1

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI
CIREBON
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul
Pancasila sebagai Nilai Dasar Kehidupan Bangsa dan Negara Republik
Indonesia.

maka kami selaku penulis mengucapkan banyak terimakasih kepaada :


Dr. H Suklani M.Pd selaku dosen pengampu kami dalam mata kuliah
Pendidikan Kewarganegaraan yang telah meluangkan banyak waktunya
kepada saya dalam memberikan dorongan dan masukan kepada penulis.
Adapun saya selaku penulis sangat menyadari bahwa makalah ini
belum sempurna. Dan oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun dari
Dosen dan rekan-rekan sangatlah saya butuhkan demi peningkatan
pengetahuan saya dalam menyempurnakan makalah saya ini.

Cirebon, Desember 2017

penulis

i
DAFTAR ISI

Kata pengantar…………………………………………………………………………i
Daftar
isi……………………………………………………………………………….ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ……………………………………….…………1
B. Rumusan Masalah …………………………………………………….….1
C. Tujuan penulisan………………………………………………….………1

BAB II PEMBAHASAN
1. Pengertian Aliran Essensialisme ……………………………………….2
2. Kelebihan dan kekerungan Aliran Essensialisme……………………..6
3. Implikasi aliran Essensialisme terhadap pendidikan………………….7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan……………………………………………………….…..….9
B. Saran………………………………….…………………………………..9

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di zaman yang penuh dengan persaingan ini makna pancasila seolah-
olah terlupakan sebagian besar masyarakat Indonesia. Padahal sejarah
perumusannya melalui proses yang sangat panjang oleh para pediri Negara
ini. Pengorbanan tersebut akan sia-sia apabila kita tidak menjalankan amanat
para pendiri Negara yaitu pancasila yang termaktub dalam UUD 1945 alenia
ke-4.
Bagi bangsa Indonesia hakikat yang sesungguhnya dari pancasila
adalah sebagai pandangan hidup bangsa dan sebagai dasar Negara. pancasila
merupakan jiwa bangsa, pancasila sebagai kepribadian bangsa. pancasila
sebagai sumber dari segala sumber hukum
Untuk itu kita sebagai generasi penerus, sudah merupakan kewajiban
bersama untuk senantiasa menjaga kelestarian nilai-nilai pancasila sehingga
apa yang pernah terjadi dimasa lalu tidak akan teredam di masa yang akan
datang.

B. Rumusan Masalah
Agar makalah ini tidak meluas maka penulis merumuskan masalah
sebagai berikut :
1. Apa pengertian dari nilai, moral dan norma ?
2. Apa yang dimaksud pancasila sebagai nilai dasar kehidupan bangsa
dan Negara republik Indonesia ?
3. Bagaimana pancasila sebagai nilai dasar dan apa saja makna yang
terkandung didalamnya ?

1
C. Tujuan Penulisan :
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan dari penulisan
makalah ini adalah untuk mengetahui :
1. pengertian nilai, moral dan norma.
2. pancasila sebagai nilai dasar kehidupan bangsa dan Negara republik
Indonesia.
3. pancasila sebagai nilai dasar dan makna yang terkandung dalam
pancasila.

D. Metode Penulisan :
Dalam penulisan makalah ini menggunakan metode studi pustaka
yang meliputi :
1. buku
2. jurnal
3. internet

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian nilai, moral dan norma
Sebelum membahas lebih jauh mengenai keberadaan pancasila sebagai nilai
dasar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, perlu dipahami terlebih dahulu
apa yang dimaksud dengan nilai dan nilai dasar. Begitu juga perlu dipahgami hal
lain yangberkaitan erat dengan nilai tersebut yaitu moral dan norma.
1. Nilai dan Nilai dasar
Menurut suyinto, nilai merupakan sesuatu yang kita alami sebagaI ajakan
dari panggilan untuk dihadapi.Nilaimau dilaksanakan dan mendorong kita untuk
bertindak. Nilai mengarahkan perhatian serta minat kita, menarik kita keluar dari
kita sendiri kearah apa yang bernilai. Nilai berseru kepada tingkah laku dan
membangkitkan keaktifan kita.(Suyinto, 1984 : 11-13)
Nilai dasar adalah nilai yang mendasari nilai instrumental.Disamping itu
nilai dasarr ini mendasari semua aktivitas kehidupan bermasyarakat, berbangs,
dan bernegara.Nilai dasar dalam konteks kehidupan bangsa Indonesia atercermin
di daalam pancasila yang secara eksplisit tertuang dalam UUD 1845.Dan nilai
dasar ini sifatnya sangat fundamental.Artinya, bagi bangsa Indonesia karena nilai
dasar pancasila itu menjadi dasar, pandangan hidup, dan ideology bangsa, maka
keberadaanya tidak bias ditawar-tawar lagi dan harus diyakini kebenaranya.
2. Moral
Secara etimologis kata moral berasal dari kata mos. Yang berarti cara, adat
istiadat atau kebiasaan, sedangkan jamaknya adalah mores. Kata moral in
mempunyai arti yang sama dengan kata etos(yunani) yang menurunkan kata
etika. Dalam bahasa arab, moral yang berarti budi pekerti sama dengan pengertian
akhlak, sedangkan dalam konsep Indonesia moral berarti kesusilaan.
Menurut driyakara, moral atau kesusilaan adalah nilai yang sebenaranya bagi

3
manusia. Dengan kata lain moral atau kesusilaan adalah kesempurnaan sebagai
manusia atau kesusilaan adalah tuntutan kodrat manusia.(Driyarka, 1966: 25)
Dengan demikian moral atau kesusilaan adalah keseluruhan norma yang mengatur
tingkah laku manusia di masyarakat untuk melaksanakan perbuatan-perbuatan
yang baik dan benar
3. Norma
Norma secara normative mengandung artiaturan, kaidah, petunjuk
pedoman yang harus dipatuhi oleh manusia agar perilakunya tidak menyimpang
dan tidak merugikan pihak lain. Sedangkan bagi pelanggaranya akan mendapat
sanksi sesuai dengan aturan yang disepakati bersama.
Di dalam kehidupan masyarakat, dijumpai beberapa macam normadiantaranya
adalah:
a. norma adat sopan santun : ialah aturan-aturan, kaidah kaidah yang harus
dipatuhi oleh masyarakat dan pelanggarnya akan mendapt sanksi adat, karena
melanggar kesopanaan adat atau aturan-aturan adat.
a. Norma hukum : adalah suatu kaidah, suatu aturan yang pelaksanaanya dapat
dipaksakan dan pelanggarnya dapat ditindak dengan pasti oleh penguasa yang
sah dalam masyarakat. Norma hukum biasanya berlaku berdasarkan suatu
perundang-undangan, peraturan pemerintah, kepres, dsb.
b. Norma moral atau disebut juga norma social : ialah aturan-aturan , kaidah-
kaidah untuk berperilaku baik dan benar yang berlaku universal. Artinya
kaidah tersebut dapat diterima oleh manuia di seluruh dunia. Yang mendasari
norma moral adalah hati nurani manusia. Sedangkan pelanggarnya mendapat
sanksi moral yaitu merasa bersalah, dan hal ini bias berdampak pada
pemgucilan terhadap si pelanggar. Missal : di caci maki seseorang, perbuatan
oleh semua manusia di dunia dianggap melanggar moral, dan pelakunya
mendapat sanksi moral.

4
c. Norma agama : ialah kaidah, aturan, petunjuk yang bersumber dari wahyu
tuhan lewat nabi/rasul. Kaidah ini berisi petunjuk kepada manusia untuk
mentaati dan menghindari larangan-nya. Kaidah tuhan ini kebenarannya
mutlak tak bolehdi rubah dan di bantah jadi bersifat absolut.

B. Pancasila sebagai nilai dasar dan makna yang terkandung di dalamnya.


Diterimanya pancasila sebagai pandangan hidup dan dasr negra membawa
konsekuensi logis bahwa nilai-nilai pancasila harus selalu di dijadikan landasan
pokok, landasan fundamental bagi pengaturan serta penyelenggaraan Negara. Hal
ini telah di usahakan yaitu dengan menjabarkan nilai-nilai pancasila tersebut
keda;lam peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Sedang pengakuan pancasila sebagai pandangan hidup bangsa mengharuskan
kita sebagai bangsa untuk mentransformasikan nilai-nilai pancasila itu kedalam
sikap dan perilaku nyata baik dalam perilakuhidupbermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara .tanpa adanya transformasi nilai-nilaitersebut dalam kehidupan nyata,
maka pancasila hanya tinggal nama tanpa makna. Pancasila hanya sebagai hiasan
dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.
1. Nilai ketuhanan yang maha esa
Nilai ketuhanan yang maha esa mengandung arti keyakinan dan
pengakuan yang diekspresikan dalam bentuk perbuatan terhadap zat yang
maha tunggal tiada duanya.Yang sempurna sebagai penyebab
pertama.Ekspresi dari nilai ketuhanan yang maha esa, menuntut manusia
Indonesia untuk bersikap hidup, berpandangan hidup “taat” dan taklim kepada
tuhan dengan dibimbing oleh ajaran-ajaranNya. Taat mengandung makna
setia, menurut apa yang diperintahakan dan cinta kepada tuhan. Sedangkan
taklim mengandung makna memuliaka tuhan memandang tuhan teragung,
memandang tuhan tertinggi memandang tuhan terluhur.

5
Nilai ketuhanan Yang Maha Esa memberikan kebebasan kepada pemeluk
agama sesuai dengan keyakinanya .taka da paksaan dan antara penganut
agama yang berbeda harus saling menghormati dan bekerjasama. Bahkan
penganut aliran kepercayaan kepada tuhan Yang Maha Esa , essensinya tidak
kontradiktif dengan nilai ketuhanan yang maha esa. Halini sejalan dengan
pasal 29 UUD 1945 ayat (2) yang bunyinya: Negara menjamin kemerdekaan
tiap-tiap penduuk untuk memeluk agamanya masing-masing dan beribadat
menurut agamanya dan kepercayaanya itu.

2. Nilai kemanusian yang adil dan beradab


Nilai kemanusian yang adil dan beradab mengandung makana: kesadaran
sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai oral dalam hidup bersama atas
dasar tuntutan mutlak hati nurani dengan memperlakukan suatu hal
sebagaimana mestinya.
Yang perlu diperhatikan dan merupakan dasar hubungan emua umat
manusia dalam mewujudkan nilai kemanusian yang adil dan beradab adalah
pengakuan hak asasi manusia. Manusia harus diakui dan diperlakukan sesuai
dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk tuhan yang sama derajatnya,
yangt sama hak dan kewajiban asasinya.
Untukitu perlu dikembangkan juga sikap saling mencintai sesama
manusia, sikap tenggang rasa atau tepo seliro. Oleh karena itu sikap dan
perilaku semena-mena terhadap orang lain merupakan perbuatan yang tidak
sejalan denag nilai kemanusian yang adil dan beradab.

3. Nilai persatuan Indonesia


arti usaha kearah bersatu dalam kebulatan rakyat untuk membina
nasionalisme dalam Negara.

6
Nilai persatuan Indonesia yang demikian ini merupakan suatu proses
untuk menuju terwujudnya nasionalisme. dengan modal dasar nilai
persatauan,semua warga Negara Indonesia baikyang asli maupun keturunan
asing dan dari macam-macam suku bangsa dapat menjalin kerjasama yang
erat dalam wujud gotong royong , kebersamaan.
Dalam nilai persatuan terkandung adanya perbedaan-perbedaan yang biasa
terjadi di dalam kehidupan masyarakat dan bangs, baik itu perbedaan bahasa,
kebudayaan, adat istiadat, agama maupun suku. Perbedaan-perbedaan itu
jangan dijadikan alas an untuk berselisih, tetapi justru menjadi daya tarik
kearah kerjasama, kea rah sintesa yang lebih harmonis.Hal ini sesuai dengan
semboyan”bhinneka tunggal ika”.
Dalam membangun kerjasama sebagai wujud nilai persatuan itu antar
elemen yang terlibat di dalamnya, satu sama lain saling mebutuhkan saling
ketergantungan, saling memberi yang dapat menciptakan kehidupan selaras
serasi dan simbang. Kehidupan yang demikian ini sebagai dambaan bangsa
Indonesia, seperti yang didengung-dengungkan oleh para founding fathers
kita.

4. Nilai kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam


permusyawaratanperwakilan
Nilai sila keempat mengandung makna : suatu pemerintahan rakyat
dengan cara melalui badan-badan tertentu yangdalam menetapkan sesuatu
peraturan ditempuh dengan jalamn musyawarah untuk mufakat atas dasar
kebenaran dari tuhan dan putusan akal sesuai dengan rasa kemanusian yang
mempertimbangkan kehendak rakyat untuk mencapai kebaikan hidup
bersama. Nilai demokrasi dalam silakeempat ini harus diwujudkan juga
dibidang ekonomi, seperti mewujudkan kesejahteraan bersama sebagai

7
pencerminan nlai sila keempat. Disini rakyat dilhat kedudukannya
sebagai pendukung kepentigan atau keperluan hidup. Dengan demikian
demokrasi keadilan social ini mempunyaifungsi untuk memenuhi
kebutuhanatau kepentingan hidup.

5. Nilai keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia


Makna yang terkandung di dalam nilai-nilai sila kelima ini adalah sebagai
berikut: suatu tata masyarakat adil dan makmur sejahtera lahiriah batiniah, yang
setiap warga negar mendapat segala sesuatu yang telah menjadi haknya sesuai
dengan essensi adil dan beradab. Sila keadilan social bagi seluruh rakyat
Indonesia dalam wujud pelaksanaannya adalah bahwa setiap warga Negara harus
mengembangkan sikap adil terhadap sesame, menjaga kesimbangan, keserasian,
keselarasan, antara hak dan kewajiban serta menghormati hak-hak orang lain.

C. Pancasila sebagai system filsafat


1.Pengertian system dan system filsafat
“System” dapat didefinisikan sebagai satu keseluruhan yang terdiri dari aneka
bagian yang bersama-sama membentuk satu kesatuan yang utuh.
Sedangkan filsafat berasal dari bahasa yunani philosophia.philen berarti cita,
sedangkan Sophia berarti kebijaksanaan. Dengan demikian secara etimologis
filsafat berarti cinta akan kebijaksanaan. Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang
menyelidiki hakekat dari segala sesuatu untuk memperoleh kebenaran yang
hakiki.
Pancasila sebagai system filsafat berarti bahwa pancasila merupakan kesatuan
pemikiran yang mendasar yang membawakan kebenaran yang substansial atau
hakiki.
Pancasila yang disahakan secara formal didalam pembukaan UUD 1945

8
itu telah memenuhi syarat sebagai system filsafat, pancasila yang terdiri dari lima sila
itu merupakan satu keseluruhan yang terdiri dari bagian sila-silanya yang bersama
sama membentuk satu kesatuan yangutuh. Tiap-tiap bagian sila-silanya merupakan
tata rakit yang teratur, tata rakit itu sesuai selaras dengan tata rakit keseluruahan
pancasila.

6. Kesatuan sila-sila pancasila sebagai system filsafat


Sebagai system filsafat, pancasila telah memenuhi persyaratan diantaranya
adalah sebagai berikut:
a. Sebagai satu kesatuan yang utuh, berarti kelima sila dari sila satu sampai
lima merupakan satu kesatuan yang tidak bias dipisahkan. Memisahkan
satu sila berarti menghilangkan arti pancasila.
b. Bersifat konsisten dan koheran, berarti lima sila pancasila itu urut-urutan
sila satu sampai lima bersifat runtut tidak kontradiktif. Nilai yang lebih
essensial didahulukan. Essensi pokok sila satu sampai lima: tuhan,
manusia, satu, rakyat, adil,. Tuhan menciptakan manusia, manusia butuh
interaksi dengan manusia lai(persatuan), setlah bersatu mencpai tujuan
bersama(keadilan) perlu musyawarah lebih dahulu.
1) Ada hubungan antara yang satu dengan bagian yang lain, berarti
sila satu sampai lima ada hubungan keterkaitan dan
ketergantungan yang menjadi lima bulat utuh.
2) Ada kerja sama, dalam arti bahwa antara satu sila dengan sila
lainnya saling mendukung , saling menguatkan, dan saling
memberi makna.
3) Semua mengabdi pada satu tujuan bersama, yaitu tujuannasional
bangsa Indonesia sebagaimana tertuang dalam pembukaan UUD
1945.

9
Kalau dilihat essensinya, urut-urutan lima sila menunjukan rangkaian tingkat
dalam “ luas cangkupan” dan” isi sifatnya”. Artinya sila yang dibelakang sila lainnya
lebih sempit cangkupannaya, atau merupakan pengkhususan atau bentuk penjelmaan
dari sila-sila yang mendahuluinya. Dengan adanya urut-urutan lima sila pancasila
yang mempunyai hubungan yang mengikat satu sama lain, sehingga pancasila
merupkansatu kesatuan yang bulat dan utuh.
Hal ini menjadikan setiap sila pancasila didalamnaya terkandung sila-sila
lainnya, berarti:
Ketuhanan yang maha esa, adalah ketuhanan yang berkemanusian, berpersatuan,
berkerakyatan, dan berkeadilan social.
1) Kemanusian yang adil dan beradab, adalah kemanusian yang berketuhanan ,
berkemanusian, berpersatuan, berkerakyatan dan berkeadilan social
2) Persatuan Indonesia , adalah persatuanyang berketuhanan , berkemanusian,
berkerakyatan, dan berkeadilan social
3) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kerbijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan, adalah kerakyatan yang berketuhanan berkemanusian , berpersatuan,
dan berkeadilan social
4) Keadilan social bagi seluruh rakyat indoesia, adalah keadilan yang berketuhanan
, berkemnusian berpersatuan,dan berkerakyatan.

10
I. PENUTUP
A. Kesimpulan
Pancasila sebagai pandangan hidup suatu bangsa dan dasar Republik
Indonesia.Pancasila telah melekat dan mendarah daging pada masyarakat
Indonesia.Maka masyarakat Indonesia menjadikan pancasila sebagai pedoman
hidup ataupun menjadikan pancasila sebagai perjuangan bangsa Indonesia.oleh
karena itu, setiap warga Negara mulai menerapakan nilai-nilai pada pancasila.
Pancasila dikembangkan dalam semangat demokrasi yang secara
konseksual akan dapat mengembangkan nilai praksisnya yang sesuai dengan
kebutuhan masyarakat. Selain itu melestarikan dan mengembangkan pancasila
sebagai dasar Negara sebagaimana telah dirintis dan ditradisikan oleh pendahulu
kita , merupakan suatu kewajiban etis dan moral yang perlu diyakinkan pada
mahasiswa sekarang.

B. Saran
Dalam pembuatan makalah ini penulis mendapatkan pengetahuan mengenai
pancasila sebagai nilai dasar kehidupan bangsa dan Negara republik Indonesia.
Penulis menyarankan kepada semua pembaca untuk mempelajari nilai-nilai yang
terkandung dalam pancasila. Dengan mengetahui nilai-nilai yang terkandung
dalam pancasila diharapkan mahasiswa dan mahasiwi mamppu mengamalkan
nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari
C. Daftar pustaka
Soegito.2007

Anda mungkin juga menyukai