Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga Makalah Strategi Indonesia dalam Menyelesaikan Ancaman terhadap
Negara ini dapat diselesaikan dengan baik. Tidak lupa shalawat dan salam semoga
terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita
selaku umatnya.
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan Makalah yang berjudul Makalah Strategi Mengatasi Berbagai Ancaman
Terhadap Bidang Ideologi, Politik, Ekonomi, Sosial Budaya, dan Pertahanan dan Keamanan
dalam Membangun Integrasi Nasional. Dan kami juga menyadari pentingnya akan sumber
bacaan dan referensi internet yang telah membantu dalam memberikan informasi yang akan
menjadi bahan makalah. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah memberikan arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah dapat
dibuat dengan sebaik-baiknya. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan
Makalah Strategi Mengatasi Berbagai Ancaman Terhadap Bidang Ideologi, Politik, Ekonomi,
Sosial Budaya, dan Pertahanan dan Keamanan dalam Membangun Integrasi Nasional
sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
penyempurnaan makalah ini.
Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan kekurangan,
karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah SWT, dan kekurangan pasti
milik kita sebagai manusia. Semoga Makalah Strategi Mengatasi Berbagai Ancaman
Terhadap Bidang Ideologi, Politik, Ekonomi, Sosial Budaya, dan Pertahanan dan Keamanan
dalam Membangun Integrasi Nasional dapat bermanfaat bagi kita semuanya.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................... i
DAFTAR ISI......................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................... 1
A. Latar Belakang............................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................... 1
C. Tujuan........................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................... 3
A. Kesimpulan................................................................................................................... 11
B. Saran............................................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................... 12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kebhinnekaan yang terjadi di Indonesia merupakan sebuah potensi sekaligus
tantangan. Dikatakan sebagai sebuah potensi, karena hal tersebut akan membuat bangsa
kita menjadi bangsa yang besar dan memiliki kekayaan yang melimpah baik kekayaan
alam maupun kekayaan budaya yang dapat menarik minat para wisatawan asing untuk
mengunjungi Indonesia. Kebhinnekaan Bangsa Indonesia juga merupakan sebuah
tantangan bahkan ancaman. Dengan adanya Kebhinnekaan tersebut mudah membuat
penduduk Indonesia berbeda pendapat yang dapat mengakibatkan emosinya lepas
kendali, mudah tumbuhnya perasaan kedaerahan yang amat sempit yang sewaktu-waktu
dapat menjadi ledakan yang akan mengancam integrasi nasional atau persatuan dan
kesatuan bangsa.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan dibahas di
dalam makalah tentang Strategi Indonesia dalam Menyelesaikan Ancaman terhadap
Negara ini adalah sebagai berikut:
1
2. Untuk mengetahui strategi dalam mengatasi ancaman nir-militer.
3. Untuk mengetahui strategi dalam mengatasi ancaman di bidang ideologi.
4. Untuk mengetahui strategi dalam mengatasi ancaman di bidang politik.
5. Untuk mengetahui strategi dalam mengatasi ancaman di bidang ekonomi.
6. Untuk mengetahui strategi dalam mengatasi ancaman di bidang sosial budaya.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Sistem pertahanan dan keamanan yang bersifat semesta merupakan pilihan yang
paling tepat bagi pertahanan Indonesia yang diselenggarakan dengan keyakinan pada
kekuatan sendiri serta berdasarkan atas hak dan kewajiban warga negara dalam usaha
pertahanan negara. Meskipun Indonesia telah mencapai tingkat kemajuan yang cukup
tinggi nantinya, model tersebut tetap menjadi pilihan strategis untuk dikembangkan,
dengan menempatkan warga negara sebagai subjek pertahanan negara sesuai dengan
perannya masing-masing.
Sistem pertahanan dan keamanan negara yang bersifat semesta bercirikan aspek-
aspek berikut.
1. Kerakyatan, yaitu orientasi pertahanan dan keamanan negara diabdikan oleh dan
untuk kepentingan seluruh rakyat.
2. Kesemestaan, yaitu seluruh sumber daya nasional didayagunakan bagi upaya
pertahanan.
3. Kewilayahan, yaitu gelar kekuatan pertahanan dilaksanakan secara menyebar di
seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, sesuai dengan kondisi
geografis sebagai negara kepulauan.
Pengerahan dan penggunaan kekuatan pertahanan didasarkan pada doktrin dan
strategi Sishankamrata yang dilaksanakan berdasarkan pertimbangan ancaman yang
3
dihadapi Indonesia. Agar pengerahan dan penggunaan kekuatan pertahanan dapat
terlaksana secara efektif dan efisien, diupayakan keterpaduan yang sinergis antara unsur
militer dengan unsur militer lainnya, maupun antara kekuatan militer dengan kekuatan
nir-militer. Keterpaduan antara unsur militer diwujudkan dalam keterpaduan tiga
kekuatan militer Republik Indonesia, yaitu keterpaduan antara kekuatan darat, kekuatan
laut, dan kekuatan udara. Adapun, keterpaduan antara kekuatan militer dan kekuatan nir-
militer diwujudkan dalam keterpaduan antara komponen utama, komponen cadangan,
dan komponen pendukung. Keterpaduan tersebut diperlukan dalam pengerahan dan
penggunaan kekuatan pertahanan, baik dalam rangka menghadapi ancaman militer
maupun ancaman nir-militer.
4
berlandaskan keyakinan kebenaran ideologi Pancasila yang mengandung kemampuan
untuk menggalang dan memelihara persatuan dan kesatuan nasional dan kemampuan
untuk menangkal penetrasi ideologi asing serta nilai-nilai yang tidak sesuai dengan
kepribadian bangsa. Pancasila sebagai dasar negara, merupakan pandangan hidup bangsa
yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan bangsa Indonesia, sekaligus merupakan
ideologi Bangsa Indonesia karena dapat mengarahkan Bangsa Indonesia dalam bernegara.
5
masyarakat dari ancaman penetrasi ideologi asing yang membahayakan serta
merusak harmonisasi kehidupan kebangsaan serta membahayakan keamanan negara.
6. Peran lapis pertahanan militer dalam hal ini dilaksanakan melalui program
pelaksanaan bakti TNI yang secara intensif sesuai dengan wilayah kerja unit TNI.
Titik berat pelaksanaannya adalah dengan peningkatan komunikasi sosial TNI yang
diselenggarakan dalam format meningkatkan kesadaran bela negara, dengan
memanfaatkan program bela negara di lingkungan pekerjaan, pendidikan dan
perumahan dalam rangka revitalisasi Pancasila (Buku Putih Pertahanan Indonesia
Tahun 2008: 81-83).
1. Pendekatan ke Dalam
Pendekatan ke dalam, yaitu pembangunan dan penataan sistem politik dalam
negeri yang sehat dan dinamis dalam kerangka negara demokrasi yang menghargai
kebhinnekaan atau kemajemukan bangsa Indonesia. Hasil yang diharapkan adalah
terciptanya stabilitas politik dalam negeri yang dinamis serta memberikan efek
penangkal yang tinggi. Penataan ke dalam diwujudkan melalui pembangunan dan
penataan sistem politik dalam negeri yang dikemas ke dalam penguatan tiga pilar
berikut.
6
Penguatan lembaga legislatif sehingga menjadi lembaga yang berkualitas dan
profesional pada bidangnya. Lembaga legislatif yang mampu bekerja sama
dengan pemerintah dalam memproses dan melahirkan produk-produk legislasi
(berupa peraturan perundang-undangan) bagi kepentingan pembangunan
nasional. Lembaga legislatif yang melaksanakan fungsi kontrol secara efektif
terhadap penyelenggaraan pemerintahan dalam kerangka kepentingan bangsa
dan negara bukan atas kepentingan golongan atau pribadi, serta berdasarkan
kaidah dan etika bernegara dalam negara demokrasi.
Penguatan kekuatan politik nasional baik partai politik maupun organisasi
masyarakat sebagai alat untuk memberdayakan masyarakat sebagai subjek
politik dan pembangunan nasional. Kekuatan politik berkewajiban mewujudkan
dan meningkatkan perannya dalam pendidikan politik bagi warga negara,
terutama konstituennya sehingga menjadi warga negara yang sadar hukum yang
memahami kewajiban dan hak sebagai warga negara (Buku Putih Pertahanan
Indonesia Tahun 2008: 85).
2. Pendekatan ke Luar
Pendekatan ke luar yang diarahkan untuk mendinamisasikan strategi dan
upaya diplomatik melalui peningkatan peran instrumen politik luar negeri dalam
membangun kerja sama dan saling percaya dengan negara-negara lain sebagai
kondisi untuk mencegah atau mengurangi potensi konflik antarnegara, yang dimulai
dari tataran internal, regional, supraregional, hingga global. Pendekatan keluar
diwujudkan dengan cara berikut.
7
Baru, melalui hubungan bilateral yang harmonis dan terpelihara serta diwujudkan
dalam kerja sama yang lebih konkret. Dalam kerangka penguatan ASEAN plus
Enam tersebut, kinerja politik luar negeri Indonesia harus mampu membangun
hubungan dan kerja sama yang memberikan jaminan atas kedaulatan dan
keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, tidak adanya intervensi,
terutama jaminan tidak adanya agresi terhadap wilayah kedaulatan Indonesia.
Pada lingkup global, politik luar negeri harus memainkan perannya secara
maksimal dalam memperjuangkan kepentingan nasional melalui keberadaan
Indonesia sebagai anggota PBB, Gerakan Non-Blok, Organisasi Konferensi Islam
(OKI) dan Forum Regional ASEAN (ARF). Peran diplomasi harus mampu
mengidentifikasi potensi-potensi ancaman berdimensi politik yang mengancam
kedaulatan dan kepentingan nasional Indonesia serta melakukan langkah-langkah
pencegahan. Lapis pertahanan militer dalam menghadapi ancaman politik yang
membahayakan kedaulatan, keutuhan wilayah NKRI, mengembangkan strategi
pertahanan militer dalam konteks memperkuat usaha-usaha diplomasi yang
dilakukan unsur pertahanan nir-militer. Implementasi upaya pertahanan militer
dalam konteks menghadapi ancaman berdimensi politik (Buku Putih Pertahanan
Indonesia Tahun 2008: 86).
8
efektif tantangan perekonomian Indonesia ke depan dihadapkan dengan era komunitas
bebas ASEAN 2015, dengan produk-produk asing akan masuk secara bebas dan bersaing
dengan produk dalam negeri. Untuk menghadapi tantangan tersebut, diperlukan upaya
akselerasi pembangunan perekonomian nasional yang berdaya saing melalui pertumbuhan
ekonomi yang cukup tinggi.
9
melekat dan berurat berakar berkembang, seperti api dalam sekam di kalangan
masyarakat yang menjadi pendorong konflik-konflik antarmasyarakat atau konflik
vertikal antara pemerintah pusat dan daerah. Konflik horizontal yang berdimensi suku,
agama, ras, dan antar golongan (SARA) pada dasarnya timbul sebagai akibat masih
melekatnya watak kekerasan. Watak kekerasan itu pula yang mendorong tindakan
kejahatan, termasuk perusakan lingkungan dan bencana buatan manusia.
Ancaman dari luar berupa penetrasi nilai-nilai budaya dari luar negeri yang sulit
dibendung mempengaruhi tata nilai sampai pada tingkat lokal. Kemajuan teknologi
informasi mengakibatkan dunia menjadi desa global tempat interaksi antarmasyarakat
terjadi secara langsung. Sebagai akibatnya, terjadi benturan tata nilai sehingga lambat-
laun nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa semakin terdesak misalnya oleh nilai-nilai
individualisme, konsumerisme dan hedonisme.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ancaman bagi persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia dapat datang dari luar
maupun dari dalam negeri Indonesia sendiri dalam berbagai dimensi kehidupan.
Ancaman tersebut biasanya berupa ancaman militer dan nir-militer. Strategi pertahanan
dan keamanan negara untuk mengatasi berbagai macam ancaman militer dilaksanakan
dengan menggunakan sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta (Sishankamrata).
B. Saran
Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh. Semboyan tersebut tentunya sudah kita
ketahui. Semboyan tersebut merupakan pelecut semangat bagi kita untuk senantiasa
memperkukuh persatuan dan kesatuan bangsa. Semangat tersebut harus selalu tertanam
dalam diri setiap warga negara Indonesia, termasuk kita. Bersyukurlah kepada Tuhan
Yang Maha Esa apabila dalam diri kita, semangat persatuan dan kesatuan masih terus
membara, karena itu semua merupakan anugerah Tuhan yang amat besar.
11
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/document/569810285/Makalah-Strategi-Mengatasi-Berbagai-
Ancaman-Terhadap-Ipoleksosbudhankam-Dalam-Membangun-Integrasi-Nasional
https://doc.lalacomputer.com/makalah-strategi-indonesia-dalam-menyelesaikan-ancaman-
terhadap-negara/
https://nasional.kompas.com/read/2022/04/07/00000071/strategi-menghadapi-ancaman-di-
bidang-ipoleksosbudhankam
12