Anda di halaman 1dari 8

PENGEMBANGAN EVALUASI PEMBELAJARAN PAI

Evaluasi pembelajaran PAI dapat diartikan sebagai bentuk proses untuk


menentukan tingkat keberhasilan siswa dalam pembelajaran PAI. Adapun
pengembangan evaluasi belajar PAI meluasi meliputi konsep dasar, obyek, jenis
dan instrument, serta pengolahan dan pemaknaan hasil evalusi PAI.

A. Konsep Dasar Evaluasi Pembelajaran PAI


Test= a set of question/tasks to be answer (tes merupakan sejumlah
soal/pertanyaan atau tugas yang harus dijawab oleh siswa).
Sedangkan Pengukuran (measurement) ialah suatu ukuran yang berkaitan
dengan pemberian angka. Quantitative/qualitative description according to a
specific rule; 78-80-90=100.
Evaluasi; evaluation-assessment-appraisal= Penilaian. Evaluasi memiliki
2 pengertian sesuai dengan penilaian acuan, yakni:
1. Evaluasi dalam Penilaian Acuan Kriteria (PAK) ialah proses sistematis
untuk menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa.
2. Evaluasi dalam Penilaian Acuan Normatif (PAN) ialah proses sistematis
untuk menentukan tingkat kemajuan siswa.
 Tujuan Evaluasi Hasil Belajar PAI
1. Mengetahui hasil belajar/ kemajuan belajar siswa.
2. Mengetahui tingkat keberhasilan proses pembel, dan berbagai
komponen yang digunakan.
3. Mennetukan tindak lanjut pembelajaran.
4. Membantu siswa untuk memilih sekolah atau pekerjaan sesuai
dengan bakat, minat, dan kemampuan.
 Fungsi Evaluasi Hasil Belajar
1. Alat untuk mengetahui ketercapaian tujuan pembelajaran.
2. Alat untuk menentukan umpan balik perbaikan pembelajaran
3. Dasar bagi penyusunan pelaporan hasil/kemajuan belajar siswa.
 Sasaran Evaluasi
1. Produk atau Hasil
7-6-8-9-5-4-3-2- bandingkan KKM/SKM 7
2. Proses atau Program (Perbaiki program pembelajaran).
 Prinsip dan Acuan Penilaian Hasil Belajar PAI
1. Valid
2. Mendidik
3. Berorientasi Kompetensi
4. Adil-Objektif
5. Terbuka
6. Berkesinambungan
7. Menyeluruh
8. Bermakna
 Acuan Penilaian
1. PAK
PAK: Penilaian Acuan Kriteria: Lulus/TL
Alat evaluasi seyogyanya mampu membedakan kemampuan
diskriminatif belajar siswa.
2. PAN
PAN: Penilaian Acuan NIlai.
1. Fitrah manusia= baik
2. Pendidikan mampu mengembangkan fitrah
3. Nilai baik/buruk tidak berdiri sendiri
4. Didasarkan pada system nilai kontekstual.
B. Obyek Evaluasi Belajar PAI
Obyek evaluasi merupakan segala sesuatu yang menjadi titik pusat
pengamatan karena penilai menginginkan informasi tentang sesuatu tersebut.
Obyek evaluasi pendidikan itu sendiri meliputi tiga aspek yaitu:
1. Pengetahuan;
2. Sikap; dan
3. Keterampilan.
Kemudian tiga ranah penilaian diatas yang harus dilakukan oleh pendidik
itu sendiri, meliputi :
1. Hasil Belajar Kognitif (Pengetahuan)
 Evaluasi; menilai pertimbangan alternatif.
 Sintesis; menyusun, merumuskan.
 Analisis; membedakan, mengurai unsur-unsur
 Aplikasi; abstraksi penerapn pengetahuan pada situasi baru
 Pemahaman; translasi, interpretasi, Prediksi
 Pengetahuan; hal-hal kusus, fakta-fakta, istilah-istilah, prinsip, kaidah.
2. Hasil Belajar Afektif (Sikap)
 Receiving (Kepekaan menerima stimulus)
 Responding (partisipasi/ kesediaan menerima nilai-nilai)
 Valuing (Kemampuan memberi nilai terhadap suatu obyek, fakta,
kegiatan).
 Organization (kemampuan mengorganisasikan nilai-nilai yang
berragam sampai konseptualisasi nilai baru).
 Characterization by a value or value complex (Proses internalisasi
nilai-nilai/Penilaian diri).
3. Psikomotorik (Keterampilan)
 Gerak Refleks
 Basic Fundamental movement/ Gerak yg bertumpu pd keterampilan
dasar Perceptual abilities/ Gerak yang didasarkan pada Persepsi
Physycal Abilities/ Gerakan yg matang /sudah terlatih.
 Gerak terampil / skilled movement
 Gerak Indah & Kreatif
 Gerak Asosiatif
 Gerak kognitif
 Gerak Modifikasi
C. Jenis, Tekhnik & Instrumen Evaluasi Hasil Belajar PAI
 Jenis Penilaian
Jenis penilaian hasil Belajar digolongkan kedalam dua bentuk, yaitu Tes
dan Non Tes:
1. Tes
Secara harfiah, kata “tes” berasal dari bahasa perancis kuno yakni
Testum, yang berarti “Piring untuk menyisihkan logam-logam mulia”
maksudnya dengan menggunakan alat berupa piring itu akan dapat
diperoleh jenis – jenis logam – logam mulia yang nilainya sangat tinggi.
Dari segi istilah terdapat beberapa istilah tentang tes, diantaranya
adalah Drs. Amir Daien Indrakusuma dalam bukunya yang berjudul
evaluasi pendidikan, mengatakan bahwa tes adalah suatu alat atau
prosedur yang sistematis dan objektif untuk memperoleh data – data
atau keterangan yang diinginkan tentang seseorang dengan cara yang
boleh dikatakan tepat dan cepat. definisi tentang tes juga dikutip dari
webster’s collegiate, bahwa “tes = any series of quesians or exercises
or other means of measuring the skill, knowledge, intelligence,
capacities or aptitudes of an individual or group” ada dua jenis tes,
yang pertama tes tulis yang meliputi tes Obyektif ( Betul/salah, Pilihan
Ganda, Menjodohkan, dll) dan tes Uraian (Uraian Bebas, Uraian
terbatas) jenis yang kedua yaitu tes lisan.
2. Non Tes
Teknik ini dapat digunakan sebagai suatu kritikan terhadap kelemahan
teknik Tes. Teknik Non Tes meliputi :
1. Penilaian Kinerja / Performance assessment
Karakteristik Penilaian Kinerja :
 Peserta didik mendemostrasikan suatu kegiatan atau mengkreasi
suatu produk.
 Produk lebih diutamakan dari performance.
Penilaian kinerja dilakukan dengan daftar ceklis atau skala nilai. Ada 7
ciri penilaian kinerja yang baik yaitu :
1) Generalability
2) Authentic
3) Multitalent
4) Mengukur Hasil belajar
5) Fairness
6) Feasible
7) Scorability

2. Penilaian Portofolio
Penilaian portofolio merupakan kegiatan penilaian yang dilakukan
dengan menggunakan bukti – bukti hasil belajar (evidence) yang relevan
dengan kompetensi keahlian yang dipelajari. Dalam pelaksanaanya,
berikut hal – hal yang harus dilakukan agar penilaian bisa maksimal.
a) Menghargai Hasil Belajar Siswa
b) Mendokumentasikan Proses atau hasil belajar
c) Memperhatikan hasil belajar siswa yang terbaik
d) Kerjasama dengan orang tua atau Masyarakat
e) Meningkatkan konsep diri pada siswa
f) Meningkatkan kemampuan refleksi diri pada siswa
3. Penilaian Sikap
Sikap bermula dari perasaan yang terkait dengan kecenderungan
seseorang dalam merespon sesuatu atau objek. Sikap juga sebagai ekspresi
dari nilai – nilai atau pandangan hidup yang dimiliki oleh seseorang.
Penilaian sikap dalam pembelajaran merupakan serangkaian kegiatan yang
dirancang untuk mengukur sikap peseta didik sebagai hasil dari suatu
program pembelajaran.
Penilaian sikap juga merupakan aplikasi suatu standar atau sistem
pengambilan keputusan terhadap sikap. Kegunaan utama penilaian sikap
sebagai bagian dari prmbelajaran adalah refleksi ( cerminan) pemahaman
dan kemajuan sikap peserta didik secara individual.
Penilaian sikap, terdiri dari:
1. Catatan Harian Peserta Didik
2. Catatan Kejadian
3. Penilaian Sikap

D. Pengolahan dan Pemaknaan Hasil Evaluasi PAI


a. Bentuk-Bentuk Pengolahan Nilai
1. Penskoran tanpa menerapkan denda terhadap jawaban yang salah,
sebagai berikut:
S= R. (S= Skor yang dicari; R= Jawaban benar).
2. Penskoran dengan menerapkan denda terhadap jawaban yang salah,
sebagai berikut:
S= R – -W-
0-1
Keterangan:
S= Skor yang dicari
R= jawaban benar
W= jawaban salah
0= Banyaknya opsi pada pilihan ganda
1= Bilangan konstan/ tetap
3. Pengolahan nilai non tes, (Penilaian Unjuk Kerja)
Nilai= Skor riil____________X 10 atau 100
Skor Maksimum ideal

b. Pemaknaan Nilai

PAP PAN
Diperbandingkan dgn Standar/ Diperbandingkan dengan Norma-
Patokan Ketuntasan Minimal. norma (Individual atau Norma
Kelompok).
Lulus/ Tidak Lulus Hanya Diperbandingkan
c. Menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal
 K B K yakni menggunakan konsep belajar tuntas (mastery learning).
 Siswa tidak dapat melanjutkan mempelajari KD berikutnya sebelum
tuntas menguasai KD sebelumnya.
 John B. Carrol; “A Model as School Learning”, menetapkan Standard
of Mastery Learning 75% - 80%. Nana Sudjana menetapkan 87 %.
 SKBM dan KKM ditetapkan oleh Musyawarah Guru serumpun
setiap 1 tahun atau 2 tahun, dst. Untuk siswa awal tahun SKBM &
KKM ditetapkan berdasarkan Hasil Sleksi PSB, nilai UN, dan atau
raport sebelumnya.
 Dasar Penetapan SKBM & KKM adalah:
1. Tingkat Kompleksitas SK, KD, dan IK, setiap Mata Pelajaran.
2. Tingkat Kemampuan (rata-rata) Siswa sekolah/ madrasah yang
bersangkutan.
3. Ketersediaan Sumber Daya Pendukung Pembelajaran pada
Sekolah/ Madrasah.
 Cara Menetapkan SKBM & KKM adalah:
Menggunakan Skala Penilaian pada setiap kriteria yang ditetapkan,
sebagai berikut:
1. Tingkat Kompleksitas: IK. KD. Dan SK
• Sangat Sulit/kompleks = 1, Sangat Mudah = 4
• Tinggi/ Sulit = 2, Mudah = 3
• Mudah = 3, Sukar = 2
• Sangat Mudah = 4, Sangat Sukar = 1
2. Tingkat Kemampuan (rata-rata) Intake Siswa.
 Sangat Tinggi = 4
 Tinggi =3
 Rendah =2
 Sangat Rendah= 1
3. Daya Dukung Pembelajaran
 Sangat Tinggi = 4
 Tinggi = 3
 Rendah = 2
 Sangat Rendah= 1

Contoh: Jika Indikator penialian sebagai berikut:

 Tingkat Kompleksitas; Tinggi =3 -2


 Intake; Tinggi = 3- 2
 Daya Dukung Sangat Tinggi = 4- 1
Jawab:
 KKM adalah: 3 + 3 + 4 x 100 = 83
12
 KKM = 2 + 2 + 1 x 10 = 4,2.
12

Anda mungkin juga menyukai