Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

MAKALAH ANCAMAN INTEGRASI NASIONAL

Disusun Oleh:

KELOMPOK 1

1. ANDI SYAMSU WIRANTO. A


2. ELISKA AGUSTINA
3. DARNA
4. ARYADIT

SMA NEGERI 1 PASARWAJO


TAHUN PELAJARAN 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan
rahmat dan hidayahnya sehingga Penulis dapat menyelesaikan makalah ini, Pada makalah ini
Penulis banyak mengambil dari berbagai sumber dan refrensi dan pengarahan dari berbagai
pihak. oleh sebab itu, dalam kesempatan ini Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-
sebesarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini sangat jauh dari sempurna, untuk itu
Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna kesempurnaan
makalah ini.
Akhir kata Penulis mengucapkan terima kasih dan semoga makalah ini dapat bermanfaat
untuk semua pihak yang membaca…

Pasarwajo, Februari 2020

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.......................................................................................................... i

KATA PENGANTAR....................................................................................................... ii

DAFTAR ISI ..................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 1

1.1............................................................................................................................ Latar

Belakang .......................................................................................................... 1

1.2............................................................................................................................

Rumusan Masalah ............................................................................................. 1

1.3............................................................................................................................ Tujuan

Penulisan .......................................................................................................... 1

1.4............................................................................................................................

Manfaat Penulisan ............................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................. 2

2.1  Strategi Mengatasi Ancaman di Bidang Pertahanan dan Keamanan ............... 2

2.2 Strategi untuk menghadapi Ancaman di Bidang Ideologi ............................... 2

2.3 Strategi untuk menghadapi Ancaman di Bidang Politik .................................. 5

2.4 Strategi untuk menghadapi Ancaman di Bidang Ekonomi ............................... 7

2.5 Strategi untuk menghadapi Ancaman di Bidang Sosial Budaya ......................

BAB III PENUTUP ..........................................................................................................

3.1 Kesimpulan ......................................................................................................

3.2 Saran ................................................................................................................


BAB I
PENDAHULUAN

1.1.  Latar Belakang


Keanekaragaman yang terjadi di Indonesia merupakan sebuah potensi sekaligus
tantangan. Dikatakan sebagai sebuah potensi, karena keanekaragaman yang dimiliki tersebut
akan membuat bangsa kita menjadi bangsa yang besar dan memiliki kekayaan yang
melimpah baik kekayaan alam maupun kekayaan budaya yang dapat menarik minat
wisatawan asing untuk mengunjungi Indonesia. Keanekaragaman bangsa Indonesia juga
merupakan sebuah tantangan bahkan ancaman.
Walaupun keanekaragaman bangsa Indonesia selalu diarahkan pada persatuan dan
kesatuan bangsa dan negara, tetap saja bangsa Indonesia selalu menghadapi ancaman,
tantangan, hambatan dan gangguan baik yang datang dari dalam maupun dari luar Indonesia.
Salah satunya adalah ancaman terhadap aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial dan budaya
bangsa Indonesia yang merupakan ancaman non-militer.
Ancaman non-militer merupakan golongan ancaman pertahanan yang sifatnya tidak
secara langsung mengancam kedaulatan, keutuhan, dan keselamatan bangsa. Namun, resiko
yang ditimbulkan dari ancaman non-militer dapat berimplikasi mengganggu stabilitas
nasional. Terganggunya stabilitas nasional tidak saja menghambat pembangunan nasional,
tetapi lambat-laun dapat berkembang menjadi permasalahan yang mengancam persatuan dan
kesatuan bangsa. Oleh karena itu, untuk menghadapi ancaman tersebut diperlukan strategi
yang tepat.

1.2.  Rumusan Masalah


1.    Strategi Mengatasi Ancaman di Bidang Pertahanan dan Keamanan?
2.    Bagaimana strategi yang tepat dalam menghadapi ancaman dalam bidang ideologi?
3.   Bagaimana strategi yang tepat dalam menghadapi ancaman dalam bidang politik?
4.    Bagaimana strategi yang tepat dalam menghadapi ancaman dalam bidang ekonomi?
5.   Bagaimana strategi yang tepat dalam menghadapi ancaman dalam bidang sosial budaya?

1.3.  Tujuan Penulisan


1.   Untuk mengetahui Strategi Mengatasi Ancaman di Bidang Pertahanan dan Keamanan
2.    Untuk mengetahui strategi yang tepat dalam menghadapi ancaman di bidang ideologi
3.    Untuk mengetahui strategi yang tepat dalam menghadapi ancaman di bidang politik
4.   Untuk mengetahui strategi yang tepat dalam menghadapi ancaman di bidang ekonomi
5.   Untuk mengetahui strategi yang tepat dalam menghadapi ancaman di bidang sosial
budaya

1.4  Manfaat Penulisan


1.  Dapat menambah ilmu
2.  Kita dapat lebih mengerti tentang apa arti dari ancaman non-militer
3.  Kita dapat lebih memahami tentang bagaimana strategi yang tepat dalam menghadapi
ancaman non-militer untuk menjaga stabilitas nasional serta persatuan dan kesatuan
bangsa Indonesia
BAB II
MATERI

2.1  Strategi Mengatasi Ancaman di Bidang Pertahanan dan Keamanan

Ancaman militer akan sangat berbahaya apabila tidak diatasi. Oleh karena itu, harus
diterapkan strategi yang tepat untuk mengatasinya. UUD Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 telah mengatur strategi pertahanan dan keamanan bangsa Indonesia dalam
mengatasi ancaman militer tersebut. Pasal 30 ayat (1) sampai (5) UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 menyatakan sebagai berikut.

1. Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan
keamanan negara.
2. Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan
dan keamanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian
Negara Republik Indonesia sebagai kekuatan utama dan rakyat sebagai kekuatan
pendukung.
3. Tentara Nasional Indonesia terdiri atas Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan
Angkatan Udara sebagai alat negara bertugas mempertahankan, melindungi, dan
memelihara keutuhan dan kedaulatan negara.
4. Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai alat negara yang menjaga
keamanan dan ketertiban masyarakat bertugas melindungi, mengayomi, melayani
masyarakat, serta menegakkan hukum.
5. Susunan dan kedudukan Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Negara Republik
Indonesia, hubungan kewenangan Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian
Negara Republik Indonesia di dalam menjalankan tugasnya, syarat-syarat
keikutsertaan warga negara dalam usaha pertahanan dan keamanan negara, serta
hal-hal yang terkait dengan pertahanan dan keamanan diatur dengan undang-
undang.

Ketentuan di atas menegaskan bahwa usaha pertahanan dan keamanan negara Indonesia
merupakan tanggung jawab seluruh warga negara Indonesia. Dengan kata lain,
pertahanan dan keamanan negara tidak hanya menjadi tanggung jawab TNI dan POLRI
saja. Tetapi masyarakat sipil juga bertanggung jawab terhadap pertahanan dan keamanan
negara. TNI dan POLRI manunggal bersama masyarakat sipil dalam menjaga keutuhan
Negara Kesatuan Republik Indonesia.

UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 juga memberikan gambaran bahwa strategi
pertahanan dan keamanan negara untuk mengatasi berbagai macam ancaman militer
dilaksanakan dengan menggunakan sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta
(sishankamrata). Sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta pada hakikatnya
adalah segala upaya menjaga pertahanan dan keamanan negara yang seluruh rakyat dan
segenap sumber daya nasional, sarana dan prasarana nasional, serta seluruh wilayah
negara merupakan satu kesatuan pertahanan yang utuh dan menyeluruh. Dengan kata
lain, penyelenggaraan sishankamrata didasarkan pada kesadaran akan hak dan kewajiban
warga negara serta keyakinan akan kekuatan sendiri untuk mempertahankan
kelangsungan hidup bangsa dan negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil,
dan makmur.

2.2 Strategi untuk menghadapi Ancaman di Bidang Ideologi


Strategi di bidang ideologi ditujukan untuk mengatasi segala ancaman, tantangan,
hambatan, serta gangguan yang akan membahayakan kelangsungan kehidupan Pancasila
sebagai dasar filsafat bangsa dan negara. Strategi di bidang ideologi menurut Noor Ms Bakry
dirumuskan sebagai kondisi mental bangsa Indonesia yang berlandaskan keyakinan
kebenaran ideologi Pancasila yang mengandung kemampuan untuk menggalang dan
memelihara persatuan dan kesatuan nasional dan kemampuan untuk menangkal penetrasi
ideologi asing serta nilai-nilai yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa.
Salah satu ancaman nonmiliter yang membahayakan kehidupan berbangsa dan bernegara
adalah ancaman yang berdimensi ideologi. Upaya menghadapi ancaman ini adalah dengan
kebijakan dan langkah-langkah politik yang tepat dan intensif untuk mencegah meluasnya
pengaruh ideologi lain terhadap ideologi Pancasila. Strategi menghadapi ancaman ini
dihadapi dengan konsep pertahanan berlapis berikut:
1.   Lapisan terdepan dalam konsep penanganannya terdiri atas unsur-unsur pertahanan
nonmiliter, yakni kementrian atau lembaga pemerintah non-kementrian yang membidangi
ideologi.
2.  Kementrian serta unsur pemerintahan yang membidangi politik dalam negri mengerahkan
seluruh kekuatan politik serta instrument pemerintahan dalam negri mulai dari tingkat
pusat sampai dengan tingkat daerah guna menghadapi ancaman berdimensi ideologi,
sementara kementrian serta unsur pemerintahan yang membidangi politik luar negri
mengerahkan jajarannya yang tersebar disetiap negara untuk penguatan langkah serta
upaya diplomasi dalam menangkal usaha-usaha pihak lain yang mengancam ideologi
Pancasila.
3.   Unsur pemerintah yang membidangi informassi mendinamisasikan kekuatan nasional di
bidang informasi untuk melakukan “operasi informasi imbangan” sehingga masyarakat
mendapatkan informasi yang dapat menangkal berbagai pengaruh asing yang dapat
memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.
4.   Unsur pemerintah yang membidangi pendidikan melaksanakan proses pembelajaran dan
kesadaran akan ideologi Pancasila secara bertingkat dan berlanjut kepada para siswa dan
mahasiswa disemua tingkat dan jenjang Pendidikan Pancasila dan Pendidikan
Kewarganegaraan.
5.  Unsur pemerintah yang membidangi agama memberdayakan para pemimpin agama untuk
menjadi mitra pemerintah dalam menyinergikan strategi untuk membentengi masyarakat
dari ancaman penetrasi ideologi asing yang membahayakan keamanan negara.
6.  Peran lapis pertahanan militer dalam hal ini dilaksanakan melelui program pelaksanaan
bakti TNI yang secara intensif sesuai dengan wilayah kerja unit TNI. Titik berat
pelaksanaanya adalah dengan peningkatan komunikasi sosial TNI yang diselenggarakan
dalam format meningkatkan kesadaran bela negara, dengan memanfaatkan program bela
negara di lingkungan pekerjaan, pendidikan dan perumahan dalam rangka revitalisasi
Pancasila
Transcript of Ancaman Non-Militer dibidang Ideologi
Penyalahgunaan Narkoba (Narkotika dan obat-obatan terlarang) Banyaknya
tindakan korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) Perusakan lingkungan. Lunturnya
persatuan dan kesatuan bangsa. Derasnya arus budaya asing yang masuk ke indonesia
Ancaman adalah yang menggunakan faktor-faktor non-militer yang dinilai dapat
membahayakan kedaulatan negara, kepribadian bangsa, keutuhan wilayah negara, dan
keselamatan segenap bangsa. dan Disebabkan oleh pengaruh negatif globalisasi.Pengertian
Ancaman Non-Militer
Ancaman Non-Militer
1. Pengertian Ancaman Non-Militer  Ancaman yang menggunakan faktor-faktor
non-militer yang dinilai dapat membahayakan kedaulatan negara, kepribadian
bangsa, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa. Disebabkan
oleh pengaruh negatif globalisasi
2. Bentuk Ancaman Non- Militer
3. Bentuk Ancaman Non-Militer Ancaman Non- Militer Ideologi Politik Ekonomi
Sosial Budaya
4 . Ancaman di Bidang Ideologi  Segala bentuk ancaman yang dapat mengganggu
ketahanan nasional suatu negara yang dilakukan dalam tataran pemikiran, baik
berasal dari dalam maupun dalam negeri. Akibatnya, dapat memicu disintegrasi
nasional serta menjadi ancaman bagi kepribadian bangsa yang sesungguhnya.
5. Ancaman di Bidang Ideologi. Ancaman Ideologi dari luar Masuknya ideologi
asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa, seperti liberalisme, komunis,
dan zionis. Ancaman Ideologi dari dalam  Munculnya paham-paham radikal
dan ekstrem. Munculnya berbagai aliran sesat di Indonesia. Provokasi dari
kelompok masyarakat tertentu terhadap kelompok masyarakat lainnya yang
mengandung unsur SARA
6. Ancaman di Bidang Politik  Politik merupakan instrumen utama untuk
menggerakkan perang. Hal ini membuktikan bahwa kekuatan politik dapat
menumbangkan suatu sistem pemerintahan bahkan menghancurkan suatu
negara. Ancaman politik dari luar Intimidasi Provokasi Blokade politik
7. Ancaman di Bidang Politik. Ancaman politik dari dalam Sikap apatis terhadap
pemerintah. Sikap mau menang sendiri dalam masyarakat suatu Negara
Permainan kotor para politisi dan pejabat Negara  Gerakan separatisme
8. Ancaman di Bidang Ekonomi. Ekonomi merupakan salah satu penentu posisi
tawar setiap negara dalam pergaulan internasional. Kondisi ekonomi sangat
menentukan dalam pertahanan negara. Terjadi karena adanya globalisasi
ekonomi. Akibatnya, batas-batas suatu negara akan kabur dan keterkaitan antara
ekonomi nasional dengan perekonomian internasional akan semakin erat.
9. Ancaman di Bidang Ekonomi Ancaman ekonomi dari luar Masuknya produk
asing ke dalam pasar domestic. Penguasaan ekonomi di Indonesia oleh pihak
asing Ancaman ekonomi dari dalam Inflasi Pengangguran Infrastruktur yang
tidak memadai Hilangnya kecintaan terhadap produk dalam negeri
10. Ancaman di Bidang Sosial Budaya. Sosial budaya merupakan segala sesuatu atau
tata nilai yang berlaku dalam suatu masyarakat yang menjadi suatu ciri khas bagi
masyarakat tersebut. Penyebabnya, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Ancaman sosial budaya dari luar Munculnya gaya hidup konsumtif. Muncul
sifat hedonisme Munculnya gejala westernisasi Adanya sikap individualisme
Memudarnya gotong-royong, dan kepedulian antar masyarakat Lunturnya nilai
keagamaan
11. Ancaman di Bidang Sosial Budaya. Ancaman sosial budaya dari dalaM
Kemiskinan SDM rendah Keterbelakangan. Ketidakadilan
12. Strategi dalam Mengatasi Ancaman Non-Militer
13. Strategi dalam Mengatasi Ancaman Non-Militer Segala usaha untuk
mempertahankan kedaulatan negara, keutuhan wilayah NKRI, dan keselamatan
segenap bangsa dari ancaman aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya,
teknologi, dan lain-lain.
14. Strategi Mengatasi Ancaman Ideologi Pengamalan Pancasila secara objektif dan
subjektif ditumbuhkembangkan secara konsisten Pancasila sebagai ideologi
terbuka perlu terus direlevansikan dan diaktualisasikan nilai instrumentalnya.
Bhineka Tunggal Ika dan konsep Wawasan Nusantara bersumber dari Pancasila
harus terus dikembangkan dan ditanamkan. Sikap yang wajar dari anggota
masyarakat dan pemerintah terhadap adanya keanekaragaman.
15. Strategi Mengatasi Ancaman Ideologi. Pancasila sebagai pandangan hidup
bangsa dan dasar negara Republik Indonesia harus dihayati dan diamalkan
secara nyata. pembangunan sebagai pengamalan Pancasila harus menunjukkan
keseimbangan fisik material dengan pembangunan mental spiritual untuk
menghindari tumbuhnya materialisme dan sekulerisme. Pendidikan Moral
Pancasila ditanamkan pada diri anak didik
16. Strategi Mengatasi Ancaman Politik. Mengembangkan demokrasi politik.
Mengaktifkan masyarakat sipil dalam arena politik Mengadakan reformasi
lembaga-lembaga politik agar menjalankan fungsi dan perannya secara baik dan
benar. Memperkuat kepercayaan rakyat dengan cara menegakkan pemerintahan
yang bersih dan berwibawa . Menegakkan supremasi hukum Memperkuat posisi
Indonesia dalam kancah politik internasional
17. Strategi Mengatasi Ancaman Ekonomi. Mengembangkan sistem ekonomi 
Pertanian dijadikan prioritas utama. Industri harus menggunakan bahan baku
dari dalam negeri sendiri. Diadakan perekonomian yang berorientasi pada
kesejahteraan rakyat  Tidak bergantung pada badan multilateral. Mempererat
kerja sama dengan negara berkembang untuk bersama-sama menghadapi
kepentingan negara maju
18. Strategi Mengatasi Ancaman Sosial Budaya. Penguasaan IPTEK yang diimbangi
Imtaq. Pengenalan budaya nusantara melalui pendidikan formal. Meningkatkan
rasa Nasionalisme dan mempelajari kebudayaan yang berasal dari berbagai suku
bangsa di Indonesia. Melakukan penyaringan budaya yang masuk dengan
menggunakan nilai- nilai Pancasila

2.3 Strategi untuk menghadapi Ancaman di Bidang Politik


Dalam menghadapi ancaman yang berdimensi politik, strategi  pertahanan di bidang
politik ditentukan oleh kemampuan sistem politik dalam menanggulangi segala bentuk
ancaman yang ditujukan kepada keidupan politik bangsa Indonesia. Menurut Noor Ms
Bakry, strategi di bidag politik terwujud dengan adanya kehidupan politik bangsa yang
berlandaskan demokrasi Pancasila yang telah mampu memelihara stabilitas politik yang
sehat dan dinamis serta mampu melaksanakan politik luar negri bebas aktif.
Adapun langkah-langkah yang ditempuh untuk melaksanakan strategi dalam
menghadapi ancaman berdimensi politik dilakukan melalui dua pendekatan berikut:
1.    Pendekatan ke dalam, yaitu pembangunan dan penataan sistem politik dalam negri
yang sehat dan dinamis dalam kerangka demokrasi yang menghargai kebhinnekaan
atau kemajemukan bangsa Indonesia. Hasil yang diharapkan adalah terciptanya
stabilitas politik dalam negri yang dinamis serta memberikan efek penangkal yang
tinggi. Pentaan ke dalam diwujudkan melalui pembangunan dan penataan sistem
politik dalam negri yang dikemas kedalam penguatan tiga pilar berikut.
a)       Penguatan penyelenggaraan pemerintahan negara yang sah, efektif, bersih,
bewibawa, bebas KKN (korupsi, kolusi dan nepotisme) dan bertanggung jawab
yang berkemampuan mewujudkan tujuan pembentukan pemerintahan Negara,
seperti tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.
b)      Penguatan lembaga legislatif sehingga menjadi lembaga yang berkualitas dan
professional pada bidang lainnya. Lembaga legislatif yang mampu bekerja sama
dengan pemerintah dalam memproses dan melahiran produk-produk legislasi
(berupa peraturan perundang-undangan) bagi kepentingan pembangunan nasional.
c)       Penguatan kekuatan politik nasional baik partai politik maupun organisasi
masyarakat sebagai alat untuk memberdayakan masyarakat sebagai subjek politik
dan pembangunan nasional. Kekuatan politik berkewajiban mewujudkan dan
meningkatkan perannya dalam pendidikan politik bagi waga Negara.
2. Pendekatan ke luar yang diarahkan untuk mendinamisasikan strategi dan upaya
diplomatik melalui peningkatan peran instrument politik luar negri dalam
membangun kerjasama dan saling percaya dengan negara-negara lain sebagai kondisi
untuk mencegah atau mengurangi potensi konflik antar negara, yang dimulai dari
tataran internal, regional, supraregional, hingga global. Pendekatan ke luar
diwujudkan dengan cara berikut:
a)       Pada lingkup internal, yaitu melalui penciptaan, pembangunan dan peningkatan
kondisi dalam negri yang semakin mantap dan stabil, yang dibarengi dengan
upaya-upaya peningkatan dan perbaikan pertumbuhan ekonomi yang sehat dan
kuat serta penguatan dan peningkatan kehidupan sosial kemasyarakatan.
b)      Pada lingkup regional, politik dan diplomasi Indonesia diarahkan untuk selalu
aktif dan berperan dalam membangun dan meningkatkan kerjasama dengan
negara lain dalam kerangka prinsip saling percaya, saling menghargai, dan tidak
saling mengintervensi urusan dalam negri.
c)       Pada lingkup supraregional, politik luar negri dikembangkan untuk berperan
dalam penguatan ASEAN plus Enam yang terdiri atas 10 negara anggota
bersama-sama dengan Cina, Jepang, Korea Selatan, India, Australia, dan Selandia
Baru, melalui hubungan bilateral yang harmonis dan terpelihara serta diwujudkan
dalam kerjasama yang lebih konkret. Dalam kerangka penguatan ASEAN plus
Enam tersebut, kinerja politik luar negri Indonesia harus mampu membangun
hubungan dan kerjasama yang memberikan jaminan atas kedaulatan dan keutuhan
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, tidak adanya intervensi, terutama
jaminan tidak adanya agresi terhadap wilayah kedaulatan Indonesia.
d)      Pada lingkup global, politik luar negri harus memainkan perannya secara
maksimal dalam memperjuangkan kepentingan nasional melalui keberadaan
Indonesia sebgai anggota PBB, Gerakan Non-blok, Organisasi Konferensi Islam
(OKI) dan Forum Regional ASEAN (ARF). Peran diplomasi harus mampu
mengidentifikasi potensi-potensi ancaman berdimensi politik yang mengancam
kedaulatan dan kepentingan nasional Indonesia serta melakukan langkah-langkah
pencegahan.
Strategi Indonesia untuk menghadapi ancaman politik
Ancaman politik merupakan salah satu ancaman non milliter yang sifatnya mengancam
secara tidak langsung seperti ancaman militer maupun ancaman ideologi yang
notabennya memberikan ancaman pertahanan dan keamanan. Berbeda dengan ancaman
militer yang dapat mengancam kedaulatan suatu negara, keberlangsungan bangsa, dan
keselamatan rakyat, ancaman politik lebih memberikan ancaman pada aspek persepsi
individu.

Meskipun kelihatan sepele, namun ancaman politik merupakan salah satu ancaman
yang sulit dihadapi. Ancaman ini dapat memecah belah suatu anggota kelompok dalam
suatu bangsa. Jika terjadi perpecahan kelompok akibat perbedaan paham politik maka
lama kelamaan bangsa akan terpecah belah.
Untuk menghadapi ancaman ini, strategi indonesia dalam menghadapi ancaman
politik adalah dengan memperkuat asas kebersamaan dan persatuan yang telah
dirumuskan dalam perundang undangan (UUD 1945). Hal ini juga ditegaskan dalam sila
ke-3 pancasila yang berbunyi "Persatuan Indonesia". Kesadaran akan pentingnya
persatuan dan kesatuan agar Indonesia tidak terpecah belah juga sangat diperlukan agar
strategi menghadapi ancaman politik ini dapat berjalan dengan baik.
Selain itu, aspek demokrasi juga sangat diperlukan sebagai salah satu pilar untuk
menghadapi ancaan politik, pernyataan ini telah saya bahas dalam artikel sebelumnya
yang berjudul Demokrasi: Pengertian, Makna, dan Hakikat Demokrasi
Ancaman non militer pada dasarnya memang dapat mengganggu stabilitas suatu negara.
Untuk melancarkan strategi Indonesia menghadapi ancaman politik yang umumnya
berasal dari dalam Negeri dapat dilakukan dengan cara dibawah ini:
Strategi menghadapi ancaman politik dengan pendekatan dari dalam
Strategi pendekatan dari dalam adalah dengan melakukan penataan beserta pembangunan
suatu sistem politik Negara yang dinamis dan sehat didalam kerangka negara yang
bersifat deokratis (menghargai perbedaan dan kebhinekaan yang terdapat di Indonesia).
Dengan menerapkan strategi ini diharapkan dapat tercipta suatu stabilitas sistem politik
dalam negeri secara dinamis dan berdampak baik sebagai penangkal perpecahan.

Selain itu penguatan penguatan di berbagai lembaga negara juga dapat menjadi pilar
penopang kesuksesan strategi dan upaya ini. Lembaga negara yang bebas dari korupsi,
kolusi, dan nepotisme akan mewujudkan terbentuknya pemerintah negara yang sehat dan
kokoh seperti yang telah dicantumkan dalam Undang Undang Dasar Negara Republik
Indonesia (UUD 1945)..
Lembaga legislatif yang mengalami penguatan dari segi kualitas dan profesionalitas akan
membawa Negara Indonesia menuju negara yang tertib, adil dan makmur. Dengan
lembaga legislatif yang profesional maka akan tercipta produk produk perundang
undangan berkualitas demi kepentingan rakyat. Selain itu, lembaga legislatif juga
memegang fungsi kontrol terhadap suatu penyelenggaraan pemerintahan sebuah Negara.
Hal ini harus dilaksanakan dengan landasan untuk kepentingan Negara dan bangsa bukan
atas dasar kepentingan individu maupun golongan tertentu.

Penguatan antar partai politik juga sangat penting dalam hal ini, karena penguatan partai
politik memiliki tujuan untuk memberdayakan masyarakat sebagai subyek pembangunan
nasional dan subyek politik. Hal ini harus dilandasi oleh asas gotong royong dan
kejujuran antar partai politik.

Strategi menghadapi ancaman politik dengan pendekatan dari luar


Upaya Indonesia menghadapi ancaman politik dengan pendekatan dari luar bermaksud
mengusahakan upaya dan strategi diplomatik dengan melakukan pedekatan pendekatan
politik luar negeri yang bertujuan membangun sebuah kerja sama antar Negara. Upaya ini
dapat meningkatkan rasa saling percaya antae Negara dan mencegah terjadinya konflik
antar Negara. Pendekatan dari luar dapat dibagi menjadi beberapa lingkup berdasarkan
skalanya.

2.4 Strategi untuk menghadapi Ancaman di Bidang Ekonomi


Pembang unan di bidang ekonomi ditujukan untuk menciptakan kehidupan
perekonomian bangsa Indonesia yang berlandaskan demokrasi ekonomi yang mampu
memelihara stabilitas ekonomi yang sehat dan dinamis serta mampu menciptakan
kemandirian ekonomi nasional berdaya saing yang tinggi. Kondisi tersebut dapat tercipta
apabila Negara Indonesia mempunyai strategi yang tepat untuk menghadapi berbagai
ancaman di bidang ekonomi.
Dalam menghadapi ancaman yang berdimensi ekonomi, sistem dan upaya
pertahanan negara yang ditempuh adalah dengan membangun ketahanan di bidang ekonomi
melalui penataan sistem ekonomi nasional yang sehat dan berdaya saing. Sasaran
pembangunan bidang ekonomi adalah pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi bagi
perwujudan stabilitas ekonomi yang memberikan efek kesejahteraan dan penangkalan yang
efektif sekaligus mampu menjadi pemenang dalam era globalisasi. Untuk menghadapi
tantangan tersebut, diperlukan upaya akselerasi pembangunan perekonomian nasional yang
berdaya saing melalui pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi.
Adapun strategi untuk menghadapi ancaman dibidang ekonomi diantaranya adalah
sebagai berikut:
1.       Untuk menghadapi ancaman yang berdimensi ekonomi dari internal, prioritas
kebijakan dapat berupa penciptaan lapangan kerja padat karya sebagai solusi
memberantas kemiskinan, pembangunan infrastruktur , penciptaan iklim usaha
yang kondusif, dan pemilihan teknologi yang tepat guna sebagai solusi
pemerataan kesempatan kerja.
2.       Untuk menghadapi ancaman yang berdimensi ekonomi dari eksternal, Indonesia
harus membangun dan menjaga hubungan baik dengan negara-negara utama
dalam tatanan ekonomi-politik dunia.
3.       Unsur pertahanan militer dalam menghadapi ancaman berdimensi ekonomi,
mengembangkan pilihan strategis untuk membantu unsure utama dari pertahanan
non-militer. Dalam hal ini keterlibatan lapis pertahanan militer diwujudkan dalam
meningkatkan usaha pertahanan untuk menciptakan kondisi keamanan nasional
yang terkendali, membantu kelancaran distribusi komoditas dan kebutuhan pokok
masyarakat, terutama di daerah-daerah pedalaman dan terisolasi yang tidak dapat
dijangkau dengan sarana transportasi umum.
Ancaman indonesia di bidang sosial dan budaya dapat dibedakan menjadi dua
kategori yakni dari dalam dan dari luar. Ancaman sosial dan budaya dari dalam adalah
kemiskinan, keterbelakangan, kebodohan dan ketidakadilan yang beredar di suatu negara.
isu isu tersebut akan menjadi cikal bakal segala permasalahan yang muncul seperti
terorisme, gerakan separatisme, tindak kekerasan yang bersifat mengancam keutuhan
persatuan dan kesatuan rakyat, bangsa, dan negara.
Sedangkan faktor dari luar adalah seperti masuknya nilai nilau budaya asing dan
menggeser bahkan menggantikan tempat budaya dalam negeri sendiri. Hal ini dapat
disebabkan oleh adanya perkembangan teknologi baik teknologi informasi maupun
telekomunikasi yang notabennya memudahkan masyarakat untuk mengakses informasi
maupun berhubungan dengan seseorang sekalipun terpaut dalam jarak yang jauh. Hal ini
lama kelamaan akan menyebabkan melemahnya nilai sosial dan budaya dalam sebuah
negara yang akhirnya akan menjadi penyebab utama suatu bangsa mudah diserang dari
bidang non militer.
Untuk dapat memahami hubungan antara arus perkembangan teknologi dengan
ancaman sosial dan budaya maka simaklah artikel sebelumnya yang berjudul Globalisasi:
Pengertian, Penyebab dan Dampak Globalisasi
Dalam rangka upaya Indonesia menghadapi ancaman di bidang sosial budaya yang
pengaruhnya dari luar maka Indonesia melakukan beberapa langkah, strategi dan upaya
seperti:
Memelihara keselarasan dan keseimbangan fundamental.
Meningkatkan kesadaran akan pentingnya bertoleransi.
Menghargai adanya perbedaan. (Untuk memahami pentingnya menghargai perbedaan maka
simaklah artikel sebelumnya yang berjudul 5 Faktor Penyebab Keberagaman Masyarakat
Indonesia.

2.5 Strategi untuk menghadapi Ancaman di Bidang Sosial Budaya


Ancaman yang berdimensi sosial budaya dapat dibedakan atas ancaman dari dalam dan
ancaman dari luar. Ancaman dari dalam didorong oleh isu kemiskinan, kebo dohan,
keterbelakangan, dan ketidakadilan. Isu-isu tersebut menjadi titik pangkal segala
permasalahan , seperti separatisme, terorisme, kekerasan yang mengancam persatuan dan
kesatuan bangsa, nasionalisme, dan patriotisme.
Ancaman dari luar berupa penetrasi nilai-nilai budaya dari luar negri yang sulit
dibendung mempengaruhi tata nilai sampai pada tingkat lokal. Kemajuan teknologi informasi
mengakibatkan dunia menjadi desa global tempat interaksi antarmasyarakat terjadi secara
langsung. Sebagai akibatmya, terjadi benturan tata nilai sehingga lambat-laun nilai-nilai
persatuan dan kesatuan bangsa semakin terdesak misalnya oleh nilai-nilai individualisme,
konsumerisme, dan hedonisme.
Dalam menghadapi pengaruh dari luar yang dapat membahayakan kelangsungan hidup
sosial budaya, Bangsa Indonesia berusaha memelihara keseimbangan dan keselarasan
fundamental, yaitu keseimbangan antara manusia dengan alam semesta, manusia dengan
masyarakat, manusia dengan Tuhan, keseimbangan kemajuan lahir dan kesejahteraan batin.
Kesadaran akan perlunya keseimbangan dan keserasian melahirkan toleransi yang tinggi,
sehingga menjadi bangsa yang berbhinneka dan bertekad untuk selalu hidup bersatu dengan
memperhatikan perkembangan tradisi, pendidikan, kepemimpinan, integrasi nasional,
kepribadian bangsa, persatuan dan kesatuan bangsa, dan pelestarian alam.

2.6 Strategi untuk menghadapi Ancaman di Bidang Teknologi dan Informasi


Perkembangan teknologi dan informasi semakin lama semakin pesat. Sebagai negara
yang ingin masyarakatnya maju dan tidak mau tertinggal dengan negara-negara lain,
Indonesia harus mengikuti perkembangan tersebut. Ancaman di bidang teknologi dan
informasi tidak jauh berbeda dengan bidang sosial budaya, yaitu melalui perkembangan
IPTEK banyak pengaruh budaya dan kebudayaan luar yang sesuai ataupun tidak sesuai
dengan kepribadian bangsa Indonesia masuk dengan mudahnya. Selain itu, dengan
perkembangan teknologi semakin marak terjadi kejahatan teknologi atau cybercrime.
Strategi bangsa Indonesia dalam mencegah terjadinya ancaman bidang teknologi dan
informasi adalah dengan membatasi diri dalam mengakses internet. Selain itu, dengan
peningkatan pemahaman terhadap agama dan Pancasila sehingga dapat menjadi benteng
terhadap hal-hal yang bertentangan dengan kepribadian kita, misalnya gaya hidup, sikap dan
budaya asing.

2.7 Strategi untuk menghadapi Ancaman di Bidang Keselamatan Umum


Ancaman bagi keselamatan umum dapat terjadi karena bencana alam, misalnya gempa
bumi, meletusnya gunung, dan tsunami. Ancaman karena manusia, misalnya penggunaan
obat-obatan dan bahan kimia, pembuangan limbah industry, kebakaran, serta kecelakaan
transportasi. Strategi dalam menghadapi ancaman keselamatan umum misalnya sebagai
berikut:
1.    Menjaga keseimbangan alam.
2.    Menjaga kebersihan lingkungan.
3.    Membuat kebijakan atau peraturan yang jelas dan tegas terhadap pemakaian obat-obatan
sesuai dosisnya.
BAB III
PENUTUP
3.1   Kesimpulan
Ancaman Non-militer adalah ancaman yang tidak menggunakan kekuatan senjata tetapi
jika dibiarkan akan membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan
keselamatan segenap bangsa. Yang bertugas menghadapi ancaman non-militer adalah
lembaga pemerintah di luar bidang pertahanan sesuai dengan bentuk dan sifat ancaman yang
dihadapi dengan di dukung oleh unsur unsur lain dari kekuatan bangsa.
Inti pertahanan nonmiliter adalah pertahanan secara nonfisik yang tidak menggunakan
senjata, tetapi pemberdayaan faktor-faktor ideologi, politik, ekonomi, psikologi, sosial
budaya, dan teknologi melalui profesi, pengetahuan dan keahlian serta kecerdasan untuk
mencapai kesejahteraan masyarakat yang berkeadilan. Sehingga dalam menghadapi ancaman
nonmiliter menempatkan lembaga pemerintah di luar bidang pertahanan sebagai unsur
utama, sesuai dengan bentuk dan sifat ancaman yang dihadapi dengan di dukung oleh unsur-
unsur lain dari kekuatan bangsa.
Beberapa strategi yang diperlukan untuk menghadapi ancaman non-militer yaitu
diantaranya : strategi dalam menghadapi ancaman di bidang ideologi, strategi dalam
menghadapi ancaman di bidang politik, strategi dalam menghadapi ancaman di bidang
ekonomi, strategi dalam menghadapi ancaman di bidang sosial budaya.
3.2   Saran
Dalam membuat makalah seharusnya kita lebih memperhatikan sistematika
makalah. Menyusun sebaik mungkin sehingga pembaca mudah dalam memahami isi
makalah. Jika membuat makalah alangkah baiknya tidak bertele-tele dalam menguraikan
isi sehingga pembaca tidak merasa bosan.
Demikianlah makalah yang kami buat ini, semoga bermanfaat dan menambah
pengetahuan para pembaca. Kami mohon maaf apabila ada kesalahan ejaan dalam
penulisan kata dan kalimat yang kurang jelas, dimengerti, dan lugas. Karena kami
hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan dan kami juga sangat
mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Sekian penutup dari kami semoga dapat diterima di hati dan kami ucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya.

Daftar Pustaka

Kemendikbud RI.2015.Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.Jakarta.Kemendikbud


http://ppkn-smp.blogspot.co.id/2015/03/ancaman-non-militer-bidang-ekonomi-dan.html
http://www.kompasiana.com/daris/ancaman-militer-dan-nirmiliter_5508e9a6a33311da5b2e3fc9
  http://www.habibullahurl.com/2015/05/pengertian-ancaman-tantangan-hambatan-
gangguan.html
http://ilmupelajaran2.blogspot.co.id/2014/06/bentuk-bentuk-ancaman-terhadap-negara.html

Anda mungkin juga menyukai