Disusun Oleh:
KELOMPOK 1
Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan
rahmat dan hidayahnya sehingga Penulis dapat menyelesaikan makalah ini, Pada makalah ini
Penulis banyak mengambil dari berbagai sumber dan refrensi dan pengarahan dari berbagai
pihak. oleh sebab itu, dalam kesempatan ini Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-
sebesarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini sangat jauh dari sempurna, untuk itu
Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna kesempurnaan
makalah ini.
Akhir kata Penulis mengucapkan terima kasih dan semoga makalah ini dapat bermanfaat
untuk semua pihak yang membaca…
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR....................................................................................................... ii
1.1............................................................................................................................ Latar
Belakang .......................................................................................................... 1
1.2............................................................................................................................
1.3............................................................................................................................ Tujuan
Penulisan .......................................................................................................... 1
1.4............................................................................................................................
Ancaman militer akan sangat berbahaya apabila tidak diatasi. Oleh karena itu, harus
diterapkan strategi yang tepat untuk mengatasinya. UUD Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 telah mengatur strategi pertahanan dan keamanan bangsa Indonesia dalam
mengatasi ancaman militer tersebut. Pasal 30 ayat (1) sampai (5) UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 menyatakan sebagai berikut.
1. Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan
keamanan negara.
2. Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan
dan keamanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian
Negara Republik Indonesia sebagai kekuatan utama dan rakyat sebagai kekuatan
pendukung.
3. Tentara Nasional Indonesia terdiri atas Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan
Angkatan Udara sebagai alat negara bertugas mempertahankan, melindungi, dan
memelihara keutuhan dan kedaulatan negara.
4. Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai alat negara yang menjaga
keamanan dan ketertiban masyarakat bertugas melindungi, mengayomi, melayani
masyarakat, serta menegakkan hukum.
5. Susunan dan kedudukan Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Negara Republik
Indonesia, hubungan kewenangan Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian
Negara Republik Indonesia di dalam menjalankan tugasnya, syarat-syarat
keikutsertaan warga negara dalam usaha pertahanan dan keamanan negara, serta
hal-hal yang terkait dengan pertahanan dan keamanan diatur dengan undang-
undang.
Ketentuan di atas menegaskan bahwa usaha pertahanan dan keamanan negara Indonesia
merupakan tanggung jawab seluruh warga negara Indonesia. Dengan kata lain,
pertahanan dan keamanan negara tidak hanya menjadi tanggung jawab TNI dan POLRI
saja. Tetapi masyarakat sipil juga bertanggung jawab terhadap pertahanan dan keamanan
negara. TNI dan POLRI manunggal bersama masyarakat sipil dalam menjaga keutuhan
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 juga memberikan gambaran bahwa strategi
pertahanan dan keamanan negara untuk mengatasi berbagai macam ancaman militer
dilaksanakan dengan menggunakan sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta
(sishankamrata). Sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta pada hakikatnya
adalah segala upaya menjaga pertahanan dan keamanan negara yang seluruh rakyat dan
segenap sumber daya nasional, sarana dan prasarana nasional, serta seluruh wilayah
negara merupakan satu kesatuan pertahanan yang utuh dan menyeluruh. Dengan kata
lain, penyelenggaraan sishankamrata didasarkan pada kesadaran akan hak dan kewajiban
warga negara serta keyakinan akan kekuatan sendiri untuk mempertahankan
kelangsungan hidup bangsa dan negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil,
dan makmur.
Meskipun kelihatan sepele, namun ancaman politik merupakan salah satu ancaman
yang sulit dihadapi. Ancaman ini dapat memecah belah suatu anggota kelompok dalam
suatu bangsa. Jika terjadi perpecahan kelompok akibat perbedaan paham politik maka
lama kelamaan bangsa akan terpecah belah.
Untuk menghadapi ancaman ini, strategi indonesia dalam menghadapi ancaman
politik adalah dengan memperkuat asas kebersamaan dan persatuan yang telah
dirumuskan dalam perundang undangan (UUD 1945). Hal ini juga ditegaskan dalam sila
ke-3 pancasila yang berbunyi "Persatuan Indonesia". Kesadaran akan pentingnya
persatuan dan kesatuan agar Indonesia tidak terpecah belah juga sangat diperlukan agar
strategi menghadapi ancaman politik ini dapat berjalan dengan baik.
Selain itu, aspek demokrasi juga sangat diperlukan sebagai salah satu pilar untuk
menghadapi ancaan politik, pernyataan ini telah saya bahas dalam artikel sebelumnya
yang berjudul Demokrasi: Pengertian, Makna, dan Hakikat Demokrasi
Ancaman non militer pada dasarnya memang dapat mengganggu stabilitas suatu negara.
Untuk melancarkan strategi Indonesia menghadapi ancaman politik yang umumnya
berasal dari dalam Negeri dapat dilakukan dengan cara dibawah ini:
Strategi menghadapi ancaman politik dengan pendekatan dari dalam
Strategi pendekatan dari dalam adalah dengan melakukan penataan beserta pembangunan
suatu sistem politik Negara yang dinamis dan sehat didalam kerangka negara yang
bersifat deokratis (menghargai perbedaan dan kebhinekaan yang terdapat di Indonesia).
Dengan menerapkan strategi ini diharapkan dapat tercipta suatu stabilitas sistem politik
dalam negeri secara dinamis dan berdampak baik sebagai penangkal perpecahan.
Selain itu penguatan penguatan di berbagai lembaga negara juga dapat menjadi pilar
penopang kesuksesan strategi dan upaya ini. Lembaga negara yang bebas dari korupsi,
kolusi, dan nepotisme akan mewujudkan terbentuknya pemerintah negara yang sehat dan
kokoh seperti yang telah dicantumkan dalam Undang Undang Dasar Negara Republik
Indonesia (UUD 1945)..
Lembaga legislatif yang mengalami penguatan dari segi kualitas dan profesionalitas akan
membawa Negara Indonesia menuju negara yang tertib, adil dan makmur. Dengan
lembaga legislatif yang profesional maka akan tercipta produk produk perundang
undangan berkualitas demi kepentingan rakyat. Selain itu, lembaga legislatif juga
memegang fungsi kontrol terhadap suatu penyelenggaraan pemerintahan sebuah Negara.
Hal ini harus dilaksanakan dengan landasan untuk kepentingan Negara dan bangsa bukan
atas dasar kepentingan individu maupun golongan tertentu.
Penguatan antar partai politik juga sangat penting dalam hal ini, karena penguatan partai
politik memiliki tujuan untuk memberdayakan masyarakat sebagai subyek pembangunan
nasional dan subyek politik. Hal ini harus dilandasi oleh asas gotong royong dan
kejujuran antar partai politik.
Daftar Pustaka