Anda di halaman 1dari 2

Otobiografi

Ponorogo, kabupaten yang disebut sebagai kota santri. Tidak seperti kota metropolitan, kota ini masih alami, nyaman, dan sejuk. Sabtu, 3 juni 1995, di kota inilah Aku dilahirkan. Aku adalah anak pertama. Namaku R. Fiddin Yurizka Firdaus. Nama berarti doa, itulah sebabnya orang tuaku memberi nama demikian. Nama dengan 3 kata ini ditujukan agar Aku selalu ingat dalam agama, diberi kelancaran rezeki dan kelak akan mendapat surga. Amin. Yang unik adalah nama depanku, R diambil dari nama depan ayahku, yaitu R. Bayu Waskito Sudadi yang berasal dari Solo. Nama R berarti raden, nama itu sudah turun-temurun disilsilah keluarga ayahku. Ibuku bernama Rohana Hernawati, asli orang Ponorogo. Masa Kecil Ketika aku berumur 2 tahun, Aku sering ditinggal pergi ayahku tugas ke luar negeri. Sehingga Aku diasuh oleh kakek dan nenekku ketika ibuku sedang repot atau bekerja. Pada waktu itu, Aku dan orangtuaku masih tinggal bersama kakek dan nenekku. Ibuku adalah seorang guru disalah satu SMA Negeri di Ponorogo. Saat belum genap 3 tahun, Aku mempunyai adik perempuan, namanya Rr. Regita Dwina Ardeny. Pendidikan pertamaku adalah TK, yaitu saat Aku berumur 4,5 tahun. Aku masih pendiam, karena baru pertama masuk. Aku pernah dijahili, digendong dan dijatuhkan ke tanah oleh temanku. Lama-lama Aku bisa beradaptasi, dan menjadi akrab. Satu hal yang tak kulupakan lagi adalah Aku dibawakan cinderamata oleh ayahku dari luar negeri, berupa mainan, dan gantungan kunci dari Perancis dan Jepang. Saat usiaku 5 tahun, Aku sekolah di madrasah pada sore hari. Jadi, saat aku TK, Aku sudah kelas 1 madrasah. Namun Aku tidak naik kelas pada waktu kenaikan karena Aku masih terlalu kecil. Akhirnya tingkat kelasku di madrasah menyesuaikan sekolah dasarku. Masa SD Saat usiaku 6 tahun, Aku memasuki SDN 1 wonoketro, Jetis. Dan saat itu pula Aku mempunyai adik yang kedua, laki-laki, namanya R.Aditya Rayhan Zanesty. Semasa kelas 1-2 SD, Aku diantar-jemput oleh kakek atau pamanku . Tetapi tak jarang pula Aku pulang berjalan kaki bersama temanku, Cipras dan Amrul. Kami bertiga tetangga. Pertengahan kelas 3 SD, Aku diperbolehkan berangkat naik sepeda ke sekolah. Senang rasanya. Banyak permainan semasa itu. Sepakbola, kelereng, dan petak umpet adalah permainan favoritku saat berada diluar rumah, atau saat pergi ke rumah temanku. Walaupun Aku tidak pandai sepak bola, namun Aku sangat menyukainya, karena ayahku adalah pemain di klub perusahaan tempat ayahku bekerja. Aku juga sering melihat acara sepak bola, dan klub kesukaanku adalah Real Madrid dan Juventus. Sedangkan bermain kelereng dan petak umpet sering Aku lakukan di rumah Bilik, temanku. Ramai dan sangat seru, ya, apalagi yang petak umpet. Aku kadang bertukar pakaian dengan temanku agar bisa mengelabuhi si penjaga. Bersembunyi di belakang rumah, diantara tumpukan kayu, di semak-semak, dan bahkan memanjat pohon menjadi hal yang biasa. Tamiya, beyblade dan playstation termasuk favoritku juga. Teman-temanku sering ke rumahku untuk bermain tamiya, karena hanya Aku yang punya lintasan tamiya disekitar tempat tinggalku. Aku punya banyak koleksi tamiya saai itu. Lalu beyblade, mainan yang berbentuk gasingan. Temanku Apang, mempunyai beyblade yang bagus. Aku dan temanku menjulukinya kebo putih. Hanya beyblade punya ku yang mampu mengalahkan beyblade punya Apang, hal itu tak lepas dari inovasi yang ku lakukan terhadap beyblade ku. Yaitu memberi logam tambahan agar bertambah kuat. Kami menjulukinya kebo ireng. Ketika dua beyblade itu bersentuhan, terlihat percikan api, sungguh tontonan yang menarik. Sementara itu, saat di kehidupan sekolah, hampir setiap pulang sekolah, Aku dan Sugeng temanku bermain playstasion, memang kebiasaan yang buruk. Tapi itulah aktivitasku semasa SD dulu. Kami menjadi langganan di rental PS itu, kami sering mendapat diskon dan waktu tambahan saat bermain playstation.

Walaupun begitu, alhamdulillah Aku lulus SD dengan menempati peringkat 1, dan mempunyai beberapa prestasi tingkat kecamatan dan kabupaten. Serta, Aku mempunyai adik laki-laki lagi, adik ketigaku, yaitu R.Arriva Herdika Azmy. Masa SMP Masa SMP dimulai saat Aku dan keluargaku pindah rumah, sekarang kami sudah tidak tinggal bersama kakek dan nenek. Mereka menyarankanku untuk sekolah di SMPN 1 Jetis saja, tidak usah sekolah di kota dulu. Lalu Aku mendaftar dan diterima di SMPN 1 jetis, Aku menempati kelas Bilingual yaitu kelas yang menggunakan dua bahasa dalam pengajarannya. Cipras juga menempati kelas bilingual. Kebiasaanku bermain PS setelah pulang sekolah semasa SD diganti dengan bermain game online di warnet bersama Asad, Takoy, dan Ined. Sekali lagi, kami seperti pelanggan tetap disitu. Game yang sering kami mainkan adalah Dota, CS, PW dan H2W. Khusus game PW, Aku setiap hari memainkannya di rumah. PW adalah game yang memainkan seorang pejuang, pejuang itu diberi nama Char. Aku pernah dimarahi ayahku karena sampai tidak mengenal waktu saat bermain. Waktu itu kelas 2 SMP, saat libur, Aku sudah mempunyai laptop dan modem, sehingga Aku bisa bermain game online sesukaku. Aku pernah bermain hampir sehari penuh. Dari pukul 4 pagi sampai pukul 1 pagi keesokan harinya. Mungkin istirahat hanya untuk makan, mandi dan sholat. Aku juga menjadikan game PW itu sebagai bisnis selain sebagai hiburan, yaitu dengan cara barang-barang yang ada di game dibeli dengan uang di dunia nyata. Aku rela mengeluarkan uang sampai 300 ribu untuk bisnis itu. Lalu game H2W, sama seperti PW, Aku mengeluarkan uang sebesar 250 ribu. Dan akhirnya membuahkan hasil. Selama satu tahun bermain H2W dan PW, akhirnya Aku berhenti bermain. Dari game PW Aku mendapatkan uang sekitar 300 ribu. Tetapi di game H2W, aku berhasil mendapatkan keuntungan, Aku memperoleh uang 700 ribu lebih. Ya, itulah cerita game semasa SMP ku. Kehidupan SMP ku tidak hanya bermain, seimbang lah tentunya. Semasa SMP aktivitasku cukup padat. Hal itu menyebabkan Aku tidak masuk 10 besar ranking kelas. Ada yang merosot, pasti ada juga yang naik. Kegiatanku mengikuti lomba di SMP meningkat, yaitu lomba di kabupaten sampai provinsi dan di SMA, serta di Universitas juga. Aku lulus SMP dengan nilai cukup baik, aku puas dan senang dengan apa yang kuperoleh. Masa SMA SMAN 1 Ponorogo adalah tempatku menimba ilmu berikutnya. Bilik dan Cipras juga sekolah disini. Inilah masa yang paling indah dan terdapat berbagai kisah senang maupun sedih. Tahun pertamaku di SMA, Aku ditempatkan di X1. Awal-awal seperti biasa, Aku tak banyak cakap. Saat kelas X, berasa tidak sekolah, ya mungkin karena terlalu santai, dan banyak menyalurkan hobi. Diantaranya aktif ekstrakulikuler rohis, dan kegiatan luar yaitu breakdance ditemani Ridlo. Dan itulah sebabnya nilaiku di kelas X minim. Kegiatan lomba ku juga berkurang. Tetapi, akhirnya Aku bisa masuk jurusan IPA. Tahun kedua Aku di kelas XI Ipa 3. Kelas yang awalnya kupikir tidak enak, mungkin karena Aku belum kenal semua penghuninya. Tetapi setelah waktu berjalan, ternyata berada di kelas ini, diantara anak-anak yang dikenal cengkre ini, sangat menyenangkan. Di kelas XI aku mulai bangkit, dan berhasil mengkatrol nilaiku. Kelas XII, kelas penentuan, tahun terakhirku di SMA, jalan menuju masa depan. Saat-saat akhir ini benar-benar Aku manfaatkan. Diantaranya selalu mendokumentasikan kegiatan-kegiatan kelasku agar nantinya bisa menjadi kenang-kenanganku saat SMA. Selain itu, Aku sekarang mencoba fokus mengejar citacita, belajar dan belajar. Karena impianku tidaklah sepele, yaitu ingin masuk ke ITB yang dikenal sangat sulit. Namun tak ada yang tak mungkin. Dan semoga saja aku bisa masuk, membanggakan orangtuaku, dan membawa nama baik sekolah. Amin.

Anda mungkin juga menyukai