Anda di halaman 1dari 8

Perkenalkan nama saya Ahmad Jayadi Maulid.

Nama itu adalah

pemberian dari orangtuaku. Nama itu terinspirasi oleh seorang pembalap

nasional yang bernama Ahmad Jayadi. Itu karena ayahku sangat suka

menonton balapan dan dia mengidolakan pembalap tersebut. Nama

belakangku diambil dari bulan kelahiran Nabi Muhammad Saw. Yaitu

bulan Maulid. Tanggal 27 Juni 1999 tepatnya pukul 13.00 untuk pertama

kali saya mengeluarkan isak tangis di kehidupan ini. Saya adalah anak

kedua dari tiga bersaudara. Kakak saya adalah salah satu kaum adam

yang bernama Eka Saputra Handayani. Umur saya dan kakak berselisih 2

tahun. Kami berdua lahir di Kendari dari pasangan Syarifuddin Abbas dan

Suhaini.

Dalam diri saya mengalir darah bugis, kedua orangtuaku adalah

orang bugis asli. Namun pada tahun 1995 mereka berhijrah ke Sulawesi

Tenggara tepatnya di Kota Kendari salah satu daerah penghasil nikel

terbesar di Indonesia. Di daerah itulah saya dan kakakku dilahirkan. Saya

tidak terlalu ingat dengan masa-masa saya di Kendari ataupun masa-

masa ketika aku masih bayi, karena yang ada di ingatanku ialah ketika

aku sudah tinggal di Pinrang. Walaupun begitu, cerita dari kedua

orangtua bisa menjadi bayangan saat saya berada di Kendari. Waktu kecil

saya senang bermain di lapangan bersama teman-temanku, karena

rumah lamaku di Kendari dekat dengan lapangan sepak bola. Dari cerita
ibuku, dulunya saya bercita-cita ingin menjadi supir mobil penumpang dan

mainan kesukaan saya adalah panci gosong, aneh memang.

Saya beserta keluarga pindah ke Pinrang pada saat usiaku 2

tahun , yang ada di ingatanku saat itu adalah pertama kali kami pindah

rumah di daerah Pekkabata. Saat itu kami masih tinggal di rumah

keluarga. Setelah itu baru saya pindah ke perumahan di kota saya yakni

BTN Carawali yang menjadi kediamanku bersama keluarga sampai saat

ini. Setelah dua tahun di pinrang, akhirnya anggota keluarga bertambah

satu orang, ibuku melahirkan anak laki-laki bernama Muh. Takbir Zulhajj.

Ketika umurku 5 tahun, saya senang mengoleksi berbagai kaset

VCD. Mulai dari kaset power ranger hingga penyanyi kesukaan saya yakni

Peterpan dan Sheila on7. Hampir setiap hari saya menonton videonya.

Bahkan setiap pembuatan album dari kedua band ini, kasetnya pasti akan

aku beli. Jika ayahku tidak mengizinkan untuk membelinya, caranya

cukup menangis didepan ayah lalu ia akan membelikan.

Tahun 2004, saya dimasukan di Taman Kanak-kanak yang

lokasinya tepat di belakang kediaman orangtuaku di Carawali yakni TK

Pembina. Di TK Pembina kami diajarkan banyak hal mulai dari menghafal

huruf , angka, nama binatang , nama benda dan banyak lagi. Belajar

mewarnai dan menggambar adalah hobiku di masa TK. Yang identik di

masa TK yakni sebelum pelajaran dimulai kita berbaris di depan kelas

kemudian kuku kami diperiksa satu persatu lalu masuk kelas. Saat tiba
waktunya istirahat kami mengambil bekal yang telah disediakan

orangtua. kami tak pernah lupa untuk saling berbagi makanan dengan ibu

guru dan teman-teman. Yang namanya taman kanak-kanak pasti lebih

banyak bermain daripada belajarnya. Ada banyak permainan yang

disediakan oleh pihak sekolah antara lain permainan puzzel, prosotan,

kuda lumping , dan banyak lagi. Setelah istirahat, kita masuk lagi dan

bersiap untuk pulang, orangtua sudah menunggu diluar untuk menjemput

kita semua. Sungguh masa masa yang indah adalah masa taman kanak-

kanak.

Tahun 2005 saya mulai memasuki jenjang sekolah dasar. Saya

pun didaftarkan di SD Negeri 161 Pinrang. Awalnya saya tidak mau

bersekolah, namun karena bujukan orangtua akhirnya aku memutuskan

untuk masuk sekolah. Seiring berjalannya waktu, yang saya rasakan

malah ketagihan untuk bermain dengan teman-temanku. Bahkan saya

selalu berangkat ke sekolah pada jam 6 pagi. Pada suatu hari, ayah

mengantarku lebih awal dari biasanya, kebetulan pagi itu hari senin yang

nantinya akan dilakukan upacara. Namun karena terlalu dini ke sekolah

saya pun mengantuk dan tertidur di dalam kelas, haha. Saya kedapatan

oleh guru lalu ia pun sempat marah, namun saya menjelaskan bahwa

karena terlalu cepat berangkat sekolah membuat saya mengantuk.

Tadinya guru saya marah, ia pun balik tertawa.


Sejak kecil saya orangnya terlalu percaya diri. Oleh karena itu,

dengan angkuhnya saya memberitahu ayah bahwa saya akan berada

pada peringkat 3 akhir tahun ini. Bahkan saya memberitahu ayah bahwa

suatu saat nanti saya akan menjadi Presiden Republik Indonesia ke-12,

Haha. Namun yang terjadi malah saya berada di peringkat 10. Orangtuaku

pun tertawa dan air mataku keluar sedikit karena sedih. Saya pun

beranjak naik kelas dua. Tentu saja kepercayaan diriku terus ada, saya

selalu merasa bisa menjadi yang terbaik.

Tahun selanjutnya aku pun naik ke peringkat 5, tentu aku sangat

senang akan hal itu dan segera memberitahu orangtuaku. Oh iya, setiap

saya dapat peringkat, pasti ayah akan memberikan hadiah atas

keberhasilanku. Berkat peningkatan prestasiku, ayah pun membelikan

sebuah sepeda. Tentunya itu membuat saya bahagia.

Selanjutnya, saya pun beranjak ke kelas tiga. Tahun ini menjadi

salah satu pengalaman paling menegangkan dalam hidup saya karena

pada tahun ini saya disunat. Pasti timbul rasa takut ketika membayangkan

tentang sunatan. Saya pun berbicara dengan bibi bahwa apakah sunat itu

sakit. dengan mudahnya ia menjawab bahwa hanya seperti digigit semut,

haha. Karena sifat dasar saya yang terlalu percaya diri, saya

memberanikan diri untuk disunat, namun nyatanya ketika proses sunatan

berlangsung, saya tidak bisa berhenti berteriak dan menangis.


Beranjak ke tingkat 5 SD. Pencapaianku meningkat, berkat

usahaku saya berada di peringkat pertama dalam kelas. Tentunya itu

membuat saya sangat bahagia. Layaknya tradisi setiap tahunnya, ayah

pun memberikan hadiah kepadaku.

Di masamasa SD, banyak hal yang saya lewati, mulai dari zaman

telepon genggam yang hanya bisa menelpon dan SMS, sampai pertama

kali muncul HP berbasis Blackberry yang sudah mulai modern. Saya juga

masih mengalami zaman saat permainan tradisional sangat populer di

kalangan anak-anak kecil seperti saya, mulai dari permain ngimeng,

benteng , gerobak sodor, kelereng, tak umpet, layang layang dan

lainlain. Kalau anak SD sekarang sudah jarang yang memainkan

permainan tradisional, semuanya sudah menggunakan gadget dan PC.

Tamat dari sekolah dasar, rencananya saya akan mendaftar di

sekolah favorit yakni SMP Negeri 1 pinrang. Dengan rasa percaya diri

tinggi saya hanya mendaftar di sekolah ini saja karena yakin akan masuk

dan menjadi bagian dari sekolah itu. Saya akan berusaha untuk

memberikan yang terbaik ketika seleksi masuk nanti. Alhamdullillah saya

diterima di sekolah ini pada peringkat ke-27. Di sekolah ini saya agak

memiliki kesulitan dalam meraih prestasi karena persaingan yang amat

berat. Di sini saya tidak lagi menjadi bintang kelas tapi menjadi sepuluh

besar pada tingkat VII dan lima besar pada tingkat VIII semester 2 dan

saya berada di 3 besar pada tingkat IX. Saya pun ikut serta dari beberapa
kegiatan di sekolah seperti English Club. Berkat organisasi ini saya

pernah mengikuti lomba debat bahasa Inggris dan itu pun saya tidak

menjadi juara. Walaupun saya tidak menjadi juara, akan tetapi saya masih

bersemangat untuk mengikuti kegiatan English Club hingga pertengahan

semester 2 kelas XI. Masa-masa SMP adalah masa yang berkesan dalam

hidup saya, baik sedih dan senang, semuanya menjadi satu bagian yang

tak akan pernah terlupakan.

Tamat dari SMP tahun 2013/2014, saya melanjutkan pendidikan di

SMA Negeri 1 Pinrang jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Saya

memilih jurusan itu karena kata orang jurusan IPA adalah tempatnya

orang-orang pintar dan cerdas. Hari demi hari saya belajar dan mulai

akrab dengan teman baru. Tahun pertama saya di jenjang menengah

atas, saya memberanikan diri untuk menjadi seorang pemimpin. Saya

mencalonkan diri sebagai ketua kelas dan akhirnya terpilih.

Di masa SMA, saya mulai lebih banyak mengtahui tentang hidup di

dunia, baik dalam sikap , keadaan, pergaulan, dan lain-lain. Banyak hal

yang saya temui di SMA. Awalnya saya tidak kenal siapa- siapa, apalagi

satu angakatan di SMA Negeri itu mencapai 450 siswa. Tadinya saya

canggung , di lain sisi cara pergaulan yang berbeda, dan saya harus bisa

beradaptasi dengan mereka yang tentu saja berbeda-beda.Tapi semua itu

bukan suatu kendala buat saya, saya termasuk orang yang mudah

beradaptasi walaupun di lingkungan yang asing sekali, jadi bukan


masalah walupun saya tidak punya teman-teman dari satu SMP dulu.

Yang mengenaskan adalah, semua sahabat saya berbeda-beda SMA,

aneh memang

Masa SMA adalah masa dimana saya mulai mengenal percintaan

dan tertarik dengan lawan jenis. Saya mulai jatuh cinta dengan teman

kelasku waktu SMP. Alih-alih ingin mendekatinya ternyata dia sudah

memiliki pacar yang juga teman SMA-ku, tentu itu membuatku sakit hati

dan akhirnya saya memutuskan untuk tidak mendekatinya lagi. Sejak saat

itu saya tidak pernah lagi mendekati perempuan lain, karena aku

menyadari bahwa memiliki teman wanita itu lebih seru dibandingkan

pacaran. Ketika umurku menginjak 17 tahun, aku belum mempunyai pacar

satu pun makanya teman-temanku sering mengejekku kurang jantan,

culun, dan sebagainya. Meski mereka mengatakan aku ini apa, aku tidak

ambil hati karena prinsipku "Biarlah anjing menggonggong , kalau sudah

lelah pasti berhenti," sebab yang terpenting bagiku adalah prestasi

dikedepankan dibandingkan prestise. Persoalan cinta pasti akan datang

pada masanya.

Di masa SMA ini, saya menemukan hobi baru yaitu permainan bola

basket. kenapa saya suka permainan bola basket, karena tidak semua

bisa bermain basket, walaupun pada awalnya saya sangat suka sepak

bola, tapi setelah mengenal bola basket membuat saya jadi merasa

tertantang untuk terus bermain. Disamping kepuasan batin dan segalanya,


basket membuat saya bisa menjadi lebih percaya diri dan semangat serta

membuat saya menjadi mengenal dan dikenal banyak teman-teman baru

dalam hidup saya.

Di tahun 2017 akhirnya saya lulus dari SMA ini, dengan hasil yang

cukup bagus, senang sekaligus sedih saya rasakan, senang karena saya

bisa lulus SMA, sedih karena harus berpisah dengan teman-teman

angkatan. Terlepas dari semua itu, saya fokus untuk melanjutkan

pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, yaitu kuliah. Alhamdulillah saya

diterima di Universitas Hasanuddin jurusan Teknik Elektro. Saya diterima

melalui jalur SNMPTN. Itu semua berkat usaha dan kerja kerasku selama

duduk di bangku SMA.

Setelah diterima di perguruan tinggi, harapan dan cita-cita saya

adalah bisa menjadi orang yang berguna bagi masyarakat dan keluarga.

Oleh karena itu, saya ingin menjadi orang sukses yang kuimpikan dengan

usaha-usaha yang kutekuni dari sekarang sampai nanti. Berikut adalah

Satu kutipan kesukaan saya, kutipan ini selalu menjadi inspirasi bagiku.

Datangnya dari otak jenius Albert Einstein. Hal indah yang dapat kita

alami adalah misteri. Misteri adalah sumber semua seni sejati dan semua

ilmu pengetahuan.

Anda mungkin juga menyukai