Disusun oleh
Kelompok 6:
MAN 5 CIREBON
Puji syukur kami panjatkan kehadirat tuhan yang maha esa karena atas limpahan rahmat dan
hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Pada makalah ini kami banyak
mengambil dari berbagai sumber dan referensi dan pengarahan dari berbagai pihak. oleh
sebab itu, dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih sebesar besarnya kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini
kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini sangat jauh dari sempurna, untuk itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna kesempatan
makalah ini.
Akhir kata kami mengucapkan terima kasih dan semoga makalah ini dapat bermanfaat
untuk semua pihak yang membaca.
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR.................................................................................................i
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................3
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
3. Untuk mengetahui strategi yang tepat dalam menghadapi ancaman di bidang politik
4. Untuk mengetahui strategi yang tepat dalam menghadapi ancaman di bidang ekonomi
5. Untuk mengetahui strategi yanag tepat dalam menghadapi ancaman di bidang sosial
budaya
2
BAB II
MATERI
Ketentuan di atas menegaskan bahwa usaha pertahan dan keamanan negara indonesia
merupakan tanggung jawab seluruh warga negara indonesia.Dengan kata lain, pertahanan
dan keamanan negara tidak hanya menjadi tanggung jawab TNI dan POLRI saja. Tetapi
masyarakat sipil juga bertanggung jawab terhadap pertahan dan keamanan negara. TNI
dan POLRI manunggal bersama masyarakat sipil dalam menjaga keutuhan Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
3
UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 juga memberikan gambaran bahwa
strategi pertahanan dan keamanan negara untuk mengatasi berbagai macam ancaman
militer dilaksanakan dengan menggunakan sistem pertahanan dan keamanan semesta
(sishankamrata). Sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta pada hakikatnya adalah
segala upaya menjaga pertahanan dan keamanan negara yang seluruh rakyat dan segenap
sumber daya nasional, sarana dan prasarana nasional, serta seluruh wilayah negara
merupakan satu kesatuan pertahanan yang utuh dan menyeluruh. Dengan kata lain,
penyelenggaran sishankamrata didasarkan pada kesadaran akan hak dan kewajiban warga
negara serta keyakinan akan kekuatan sendiri untuk mempertahankan kelangsungan hidup
bangsa dan negara indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur.
4
3. Unsur pemerintah yang membidangi informasi mendinamisasikan kekuatan nasional di
bidang informasi untuk melakukan “operasi informasi imbangan” sehingga masyarakat
mendapatkan informasi yang dapat menangkal berbagai pengaruh asing yang dapat
memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.
4. Unsur pemerintah yang membidangi pendididkan melaksanakan proses pembelajaran
dan kesadaran akan ideologi pancasila secara bertingkat dan berlanjut kepada siswa dan
mahasiswa disemua tingkat dan jenjang pendidikan pancasila dan pendidikan
kewarganegaraan.
5. Unsur pemerintah yang membidangi agama memberdayakan para pemimpin agama
untuk menjadi mitra pemerintah dalam menyinergikan strategi untuk membentengi
masyarakat dari ancaman penetrasi ideologi asing yang membahayakan keamanan
negara.
6. Peran lapis pertahanan militer dalam hal ini dilaksanakan melalui progam pelaksanan
bakti TNI yang secara intensif sesuai dengan wilayah kerja unit TNI. Titik berat
pelaksanaanya adalan dengan peningkatan komunikasi sosial TNI yang diselenggarakan
dalam format meningkatkan kesadaran bela negara, dengan memanfaatkan progam bela
negara di lingkungan pekerjaan, pendidikan dan perumahan dalam rangka revitalisasi
pancasila
Transcript of Ancaman Non-Militer dibidang Ideologi
Penyalahgunaan Narkoba (Narkotika dan obat-obatan terlarang) Banyaknya tindakan
Korupsi, kolusi dan nepolisme (KKN) Perusakan lingkungan. Luntumya persatuan dan
kesatuan bangsa. Deerasnya arus arus budaya asing yang masuk ke indonesia
Ancaman adalah yang menggunakan faktor-faktor non-militer yang dinilai dapat
membahayakan kedaulatan negara, kepribadian bangsa, keutuhan wilayah negara, dan
keselamatan segenap bangsa,dan Disebabkan oleh pengaruh negatif globalisasi.
Pengertian Ancaman Non-Militer
Ancaman Non-Militer
1. Pengertian Ancaman Non-Militer untuk Ancaman yang menggunakan faktor-faktor
non-militer yang dinilai dapat membahayakan kedaulatan negara, kepribdian
bangsa, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa. Disebabkan
oleh pengaruh negatif globalisasi
2. Bentuk Ancaman Non-Militer
3. Bentuk Ancaman Non-Militer, Ancaman Non-Militer Ideologi Politik Ekonomi
Sosial Budaya
5
4. Ancaman di Bidang Ideologi untuk Segala bentuk ancaman yang mengganggu
ketahanan nasional suatu negara yang dilakukan dalam tataran pemikiran, baik
berasal dari dalam maupun dalam negeri. Akibatnya, dapat memicu disintegrasi
nasional serta menjadi ancaman bagi kepribadian bangsa yang sesungguhnya.
5. Ancaman di Bidang Ideologi. Ancaman Ideologi dari luar Masuknya ideologi asing
yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa, seperti liberalisme, komunis, dan
zionis. Ancaman Ideologi dari dalam untuk Munculnya paham-paham radikal dan
ekstrem. Munculnya berbagai aliran sesat di indonesia. Provokasi dari Kelompok
masyarakat tertentu terhadap kelompok masyarakat lainnya yang mengandung
unsur SARA
6. Ancaman di Bidang Politik untuk Politik merupakan intrumen utama untuk
menggerakkan perang. Hal ini membuktikan bahwa kekuatan politik dapat
menumbangkan suatu sistem pemerintahan bahkan menghancuekan suatu negara.
Ancaman politik dari luar Intimidasi Povokasi Blokade politik
7. Ancaman di Bidang Politik. Ancaman politik dari dalam Sikap apatis terhadap
pemerintah. Sikap mau menang sendiri dalam masyarakat suatu negara Permainan
Kotor para politisi dan pejabat Negara Untuk Gerakan separatisme
8. Ancaman di Bidang Ekonomi. Ekonomi merupakan salah satu penentu posisi tawar
setiap negara dalam pergaulan internasional. Kondisi ekonomi sangat menentukan
dalam pertahanan negara. Terjadi karena adanya globalisasi ekonomi. Akibatnya,
batas-batas suatu negara akan kabur dan keterkaitan antara ekonomi nasional
dengan perekonomian nasional akan semakin erat.
9. Ancaman di Bidang Ekonomi Ancaman ekonomi dari luar Masuknya produk asing
ke dalam pasar domestic. Penguasaan ekonomi di Indonesia oleh pihak asing
Ancaman ekonomi dari dalam Inflasi Pengangguran Infrastruktur yang tidak
memadai Hilangnya kecintaan terhadap produk dalam negeri
10. Ancaman di Bidang Sosial Budaya. Sosial Budaya merupakan segala sesuatu atau
tata nilai yang berlaku dalam suatu masyarakat yang menjadi suatu ciri khas bagi
masyarakat tersebut. Penyababnya Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Ancaman sosial budaya darai luar Munculnya gaya hidup komsumtif. Munculnya
sifat hedonisme Munculnya gejala westemisasi Adanya sikap individualisme
Memudarnya gotong-royong, dan kepedulian antar masyarakat Lunturnya nilai
keagamaan
6
11. Ancaman di Bidang Sosial Budaya. Ancaman sosial budaya dari dalam kemiskinan
SDM rendah Keterbelakangan. Ketidak adilan
12. Strategi dalam Mengatasi Ancaman Non-Militer
13. Strategi dalam Mengatasi Ancaman Non-Militer Segala Usaha untuk
mempertahankan kedaulatan negara, keutuhan wilayah NKRI, dan keselamatan
segenap bangsa dari ancaman aspek ideologi, politik,ekonomi, sosial budaya,
teknologi, dan lain-lain.
14. Strategi Mengatasi Ancaman Ideologi Pengalaman Pancasila secara objektif dan
subjektik ditumbuh kembangkan secara konsisten Pancasila sebagai ideologi
terbuka perlu terus direlevansikan dan diaktualisasikan nilai instrumentalnya.
Bhineka Tunggal ika dan konsep Wawasan Nusantara bersumber dari pancasila
harus terus dikembangkan dan di tanamkan. Sikap yang wajar dari anggota
masyarakat dan pemerintah terhadap adanya keanekaragaman.
15. Srategi Mengatasi Ancaman Ideologi. Pancasila sebagai pandangan hidup bagsa dan
dasar negara Republik Indonesia harus dihayati dan diamalkan secara nyata.
Pembanguan sebagai pengamalan pancasila harus menunjukan keseimbangan fisik
material dengan pembangunan mental spiritual untuk menghindari tumbuhnya
materialisme dan sekulerisme. Pendidikan Moral pancasila ditanamkan pada diri
anak didik
16. Strategi Mengatasi Ancaman Politik. Mengembangkan demokrasi politik.
Mengaktifkan masyarakat sipil dalam arena politik Mengadakan reformasi
lembaga-lembaga politik agar menjalankan fungsi dan perannya secara baik dan
benar. Memperkuat kepercayaan rakyat dengan cara menegakkan pemerintahan
yang bersih dan berwibawa. Menagakkan supremasi hukum Memperkuat posisi
Indonesia dalam kancah politik internasional
17. Strategi Mengatasi Ancaman Ekonomi. Mengembangkan sistem ekomoni untuk
pertanian dijadikan prioritas utama. Industri harus menggunakan bahan baku dari
dalam negri sendiri. Diadakan perekonomian yang berorientasi pada kesejahteraan
rakyak untuk Tidak bergantung pada badan multilateral. Mempererat kerja sama
dengan negara berkembang untuk bersama-sama menghadapi kepentingan negara
maju
18. Strategi Mengatasi Ancaman Sosial Budaya. Penguasaan IPTEK yang diimbangi
Imtaq. Pengenalan budaya nusantara melalui pendidikan formal. Meningkatkan rasa
Nasionalisme dan mempelajari kebudayaan yang berasal dari berbagai suku bangsa
7
di indonesia. Melakukan penyaringan budaya yang masuk dengan menggunakan
nilai-nilai Pancasila
8
2. Pendektan ke luar yang diarah kan untuk mendinamisasikan strategi dan upaya
diplomatik melalui peningkatan peran instrument politik luar negri dalam membangun
kerja sama dan saling percaya dengan negara-negara lain sebagai kondisi untuk
mencegah atau mengurangi potensi konflik antar negara,yang dimulai dari tataran
internal, regional, supraregional, hingga gelobal Pendekatan ke luar diwujudkan
dengan cara berikut:
a. Pada lingkup internal, yaitu melalui penciptaan, pembangunan dan
peningkatan kondisi dalam negri yang semakin mantap dan stabil yang dibarengi
dengan upaya-upaya peningkatan dan perbaikan pertumbuhan ekonomi yang sehat
dan kuat serta penguatan dan peningkatan kehidupan sosial kemasyarakat.
b. Pada lingkup regional, politik dan diplomasi Indonesia diarahkan untuk selalu
aktif dan berperan dalam membangun dan meningkatan kerja sama dengan negara
lain dalam kerangka perinsip saling percaya, saling menghargai, dan tidak saling
mengintervensi urusan dalam negri.
c. Pada lingkup supraregional, politik luarnegri dikembangan untuk berperan
dalam penguatan ASEAN plus Enam yang terdiri atas 10 negara anggota bersama-
sama dengan Cina, Jepang, Korea Selatan, India, Australia, dan Selandia Baru,
melalui hubungan bilateral yang harmonis dan terpelihara serta diwujudkan dalam
kerja sama yang lebih konkret. Dalam kerangka penguatan ASEAN plus Enam
tersebut, kinerja politik luar negri Indonesia harus mampu membangun hubungan
dan kerja sama yang memberikan jaminan atas kedaulatan dan keutuhan wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia, tidak adanya interfensi, terutama jaminan
tidak adanya agresi terhadap wilayah kedaulatan Indonesia.
d. Pada lingkup global, politik luar negri harus memainkan perannya secara
maksimal dalam memperjuangkan kepentingan nasional melalui keberadaan
Indonesia sebagai anggota FBB Gerakan Non-Blok , Organisasi Konflik Islam
(OKI) Forum Regional ASEAN (ARF).Peran diplomasi harus mampu
mengidentifikasikan potensi-potensi ancaman berdimensi poitik yang mengancam
kedaulatn dan kepentingan nasional Indonesia serta melakukan langkah-langkah
Pencegahan
9
ancaman militer maupun ancaman ideologi yang notabenya memberikan ancaman
pertahanan dan keamanan. Berbeda dengan ancaman militer yang dapat mengancam
kedaulatan suatu negara, keberlangsungan bangsa, dan keselamatan rakyat, ancaman
politik lebih memberikan ancaman pada aspek persepsi individu.
Meskipun kelihatan sepele,namun ancaman politik merupakan salah satu ancaman
yang sulit dihadapi. Ancaman ini dapat memecah belah suatu anggota kelompok dalam
suatu bangsa. Jika terjadi perpecahan kelompok akibat perbedaan paham politik maka
lama kelamaan bangsa akan terpecah belah.
Untuk menghadapi ancaman ini, strategi Indonesia dalam menghadapi ancama
politik adalah dengan memperkuat asas kebersamaan dan persatuan yang telah dirumuskan
dalam perundangan-undangan (UUD 1945).Hal ini juga ditegaskan dalam sila ke-3
pancsila yang berbunyi “Persatuan Indonesia”. Kesadaran akan pentingnya persatuan dan
kesatuan agar Indonesia tidak terpecah belah juga sangat diperlukan agar setrategi
menghadapi ancaman politik ini dapat berjalan dengan baik.
Selain itu,aspek demokrasi juga sangat diperlukan sebagai salah satu pilar untuk
menghadapi ancaman politik, pernyataan ini telah saya bahas dalam artikel sebelumnya
yang berjudul Demokrasi; Pengertian, Makna dan Hakikat Demokrasi
Ancaman non militer pada dasarnya memang dapat mengganggu stabilitas suatu negara.
Untuk melancarkan strategi Indonesia menghadapi ancaman politik yang umumnya
berasal dari dalam Negeri dapat dilakukan dengan cara dibawah ini:
Strategi menghadapi ancaman politik dengan pendekatan dari dalam Strategi
pendekatan dari dalam adalah deangan melakukan penataan beserta pembangunan suatu
sistem politik Negara yang dinamis dan sehat didalam kerangka negara yang bersifat
deokratis (menghargai perbedaan dan kebhinekaan yang terdapat di Indonesi). Dengan
menerapkan strategi ini diharapkan dapat tercipta suatu stabilitas sistem politik dalam
negeri secara dinamis dan berdampak baik sebagai penangkal perpecahan.
Selain itu penguatan-penguatan diberbagai lembaga negara juga dapat menjadi pilar
penopang kesuksesan strategi dan upaya ini. Lembaga negara yang bebas dari korupsi,
kolusi, dan nepotisme akan mewujudkan terbentuknya pemerintah negara yang sehat dan
kokoh seperti yang telah dicantumkan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia (UUD 1945).
Lembaga legistatif yang mengalami penguatan dari segi kualitas dan profesionalitas
akan membawa Negara Indonesia menuju negara yang tertib, adil dan makmur. Deangan
lembaga legistatif yang profesional maka akan tercipta produk-produk perundang-
10
undangan berkualitas demi kepentingan rakyak. Selain itu, lembaga legislatif juga
memegang fungsi kontrol terhadap suatu penyelenggaran pemerintahan sebuah Negara.
Hal ini harus dilaksanakan dengan landasan untuk kepentingan Negara dan bangsa bukan
atas dasar kepentingan individu mampu golongan tertentu.
Penguatan antar partai politik juga sangat penting dalam hal ini. Karena penguatan
partai politik memiliki tujuan untuk memberdayakan masyarakat sebaai subjek
pembangunan nasional dan subjek politik. Hal ini harus dilandasi oleh asas gotong royong
dan kejujuran antar partai politik.
Strategi menghadapi ancaman politik dengan pendekatan dari luar Upaya Indonesia
menghadapi ancaman politik dengan pendekatan dari luar bermaksud mengusahakan
upaya dan strategi diplomatik dengan melakukan pendekatan-pendekatan politik luar
negeri yang bertujuan membangun sebuah kerja sama antar Negara. Upaya ini dapat
meningkatkan rasa saling percaya antar Negara dan mencegah terjadinya konflik antar
Negara. Pendekatan dari luar dapat dibagi menjadi beberapa lingkup berdasarkan skalanya
.
2.4 Strategi untuk menghadapi Ancaman di Bidang Ekonomi
11
1. Untuk menghadapi ancaman yang berdimensi ekonomi dari internal, prioritas
kebijakan dapat berupa penciptaan lapangan kerja padat karya sebagai solusi
memberantas kemiskinan, pembangunan infrastruktu. Penciptaan iklim usaha yang
kondusif, dan pemilihan teknologi yang tepat guna sebagai solusi pemerantaan
kesempatan kerja.
2. Untuk menghadapi ancaman yang berdimensi ekonomi dari eksternal, indonesia harus
membangun dan menjaga hubungan baik dengan negara-negara utama dalam tatanan
ekonomi-politik dunia.
3. Unsur pertahanan militer dalam menghadapi ancaman berdimensi ekonomi.
Mengembangkan pilihan strategi untuk membantu unsure utama dari pertahanan non-
militer. Dalam hal ini keterlibatan lapis pertahanan militer diwujudkan dalam
meningkatkan usaha pertahanan untuk menciptakan kondisi keamanan nasional yang
terkendali, membantu kelancaran distribusi komoditas dan kebutuhan pokok
masyarakat, terutama di daerah-daerah pedalaman dan terisolasi yang tidak dapat
dijangkau dengan saran tranformasi umum.
Ancaman indonesia di bidang sosial dan budaya dapat dibedakan menjadi dua kategori
yakni dari dalam dan dari luar. Ancaman sosial dan budaya dari dalam adalah kemiskinan,
keterbelakangan, kebodohan dan ketidakadilan yang beredar di suatu negara. Isu-isu
tersebut akan menjadi cikal bakal segala permasalahan yang muncul seperti teorisme,
gerakan separatisme, tindak kekerasan yang bersifat mengancam keutuhan persatuan dan
kesatuan rakyat, bangsa dan negara.
Sedangkan faktor dari luar adalah seperti masuknya nilai-nilai budaya asing dan
menggeser bahkan menggantikan tempat budaya dalam negri sendiri. Hal ini dapat
disebabkan oleh adanya pengembangan teknologi baik teknologi informasi maupun
telekomunikasi yang notabenya memudahkan masyarakat untuk mengakses informasi
maupun berhubungan dengan seseorang sekalipun terpaut dalam jarak yang jauh. Hal ini
lama kelamaan akan menyebabkan melemahnya nilai sosial dan budaya dalam sebuah
negara yang akhirnya akan menjadi penyebab utama suatu bangsa mudah di serang dari
bidang non militer.
Untuk dapat memahami hubungan antara arus perkembangan teknologi dengan
ancaman sosial dan budaya maka simaklah artikel sebelumnya yang berjudul Globalisasi:
Pengertian, Penyebab, dan Dampak Globalisasi
12
Dalam rangka upaya Indonesia menghadapi ancaman di bidang sosial budaya yang
pengaruhnya dari luar maka Indonesia melakukan beberapa langkah, strategi dan upaya
seperti:
Memelihara keselarasan dan keseimbangan fundamental.
Meningkatkan kesadaran akan pentingnya bertoleransi.
Menghargai adanya perbedaan. (Untuk memahami pentingnya menghargai perbedaan).
Maka simaklah artikel sebelumnya yang berjudul 5 Faktor keberagaman Masyarakat
Indonesia.
Ancaman dari luar berupa penetrasi nilai-nilai budaya dari luar negeri yang sulit
dibendung mempengaruhi tata nilai sampai tingkat lokal. Kemajuan teknologi informasi
mengakibatkan dunia menjadi desa global tempat interaksi antar masyarakat terjadi secara
langsung. Sebagai akibatnya, terjadi benturan tata nilai sehingga lambat tahun nilai-nilai
persatuan dan kesatuan bangsa semakin terdesak misalnya oleh nilai-nilai individualisme,
konsumerisme, dan hedonisme.
Dalam menghadapi pengaruh dari luar yang dapat membahayakan kelangsungan hidup
sosial budaya, Bangsa Indonesia berusaha memelihara keseimbangan dan keselarasan
fundamental, yaitu keseimbangan antara manusia dengan alam semesta, manusia dengan
masyarakat, manusia dengan Tuhan, keseimbangan kemajuan lahir dan kesejahteraan
batin. Kesadaran akan perlunya keseimbangan dan keserasian melahirkan toleransi yang
tinggi, sehingga menjadi bangsa yang berhinneka dan bertekad untuk selalu hidup bersatu
dengan memperhatikan perkembangan tradisi, pendidikan, kepemimpinan, integrasi
nasional, kepribadian bangsa, persatuan dan kesatuan bangsa, dan pelestarian alam.
Perkembangan teknologi dan informasi semakin lama semakin pesat. Sebagai negara
yang ingin masyarakatnya maju dan tidak mau tertinggal dengan negara-negara lain.
13
Indonesia harus mengikuti perkembangan tersebut. Ancaman di bidang teknologi dan
informasi tidak jauh berbeda dengan bidang sosial budaya, yaitu melalui perkembangan
IPTEK banyak pengaruh budaya dan kebudayaan luar yang sesuai ataupun tidak sesuai
dengan kepribadian bangsa indonesia masuk dengan mudahnya. Selain itu, dengan
perkembangan teknologi semakin marak terjadi kejahatan teknologi atau cyhercrime.
Strategi bangsa Indonesia dalam mencegah terjadinya ancaman bidang teknologi dan
informasi adalah dengan membatasi diri dalam mengakses internet. Selain itu, dengan
peningkatan pemahaman terhadap agama dan pancasila sehingga dapat menjadi benteng
terhadap hal-hal yang bertentangan dengan kepribadian kita, misalnya gaya hidup, sikap
dan budaya asing.
Ancaman bagi keselamatan umum dapat terjadi karena bencana alam, misalnya gempa
bumi, meletusnya gunung, dan sunami. Ancaman karena manusia, misalnya penggunaan
obat-obatan dan bahan kimia, pembuangan limbah industry, kebakaran, serta kecelakaan
transportasi. Strategi dalam menghadapi ancaman keselamatan umum misalnya sebagai
berikut:
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ancaman Non-Militer adalah ancaman yang tidak menggunakan kekuatan senjata
tetapi jika dibiarkan akan membayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan
keselamatan segenap bangsa. Yang bertugas menghadapi ancaman non-militer adalah
lembaga pemerintah di luar bidang pertahanan sesuai dengan bentuk dan sifat ancaman
yang dihadapi dengan di dukung oleh unsur unsur lain dari kekuatan bangsa.
Inti pertahanan non militer adalah pertahanan secara non fisik yang tidak
menggunakan senjata, tetapi pemberdayaan faktor-faktor ideologi, politik, ekonomi,
spikologi, sosial budaya, dan teknologi melalui profesi. Pengetahuan dan keahlian serta
kecerdasan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat yang berkeadilan. Sehingga dalam
menghadapi ancaman non-militer menempatan lembaga pemerintah di luar bidang
pertahanan sebagai unsur utama, sesuai dengan bentuk dan sifat ancaman yang dihadapi
dengan di dukung oleh unsur-unsur lain dari kekuatan bangsa.
Beberapa strategi yang diperlukan untuk menghadapi ancaman non-militer yaitu
diantaranya: strategi dalam menghadapi ancaman di bidang ideologi, strategi dalam
menghadapi ancaman di bidang politik, strategi dalam menghadapi ancaman di bidang
ekonomi, strategi dalam menghadapi ancaman di bidang sosial budaya.
3.2 Saran
Dalam membuat makalah seharusnya kita lebih memperhatikan sistematika makalah.
Menyusun sebaiknya mungkin sehingga pembaca mudah dalam memahami isi makalah.
Jika membuat makalah alangkah baiknya tidak bertele-tele dalam menguraikan isi
sehingga pembaca tidak merasa bosan.
Demikianlah makalah yang kami buat ini, semoga bermanfaat dan menambah
pengetahuan para pembaca. Kami mohon maaf apabila ada kesalahan ejaan dalam
penulisan kata dan kalimat yang kurang jelas, dimengerti, dan lugas. Karena kami
hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan dan kami juga sangat mengharapkan
saran dan kritik dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Sekian penutup dari
kami semoga dapat diterima di hati dan kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.
15
Daftar Pustaka
16