Anda di halaman 1dari 15

ANCAMAN TERHADAP NEGARA INDONESIA

Makalah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Guru Pembimbing : Maria Cica S.Pd.


Mata pelajaran: Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Disusun Oleh: Kelompok 4


Kelas: X.TKKR 2
1. Annisa Zakira
2. Irma Santika
3. Natasya Ayu Safira
4. Rika Anggraini
5. Syiran Almudzalifah

PROGRAM STUDI KECANTIKAN KULIT DAN RAMBUT


SMK NEGERI 6 PALEMBANG
TAHUN AJARAN
2021/2022
Kata Pengantar

Segala puji dan syukur bagi Allah SWT Tuhan semesta alam, karena berkat rahmat
dan hidayah-Nyalah kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Ancaman terhadap
Negara Indonesia” secara baik dan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Makalah
ini disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan. Selain itu, makalah ini dibuat agar bisa menambah wawasan bagi para
pembaca dan penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada beberapa pihak yang sudah membantu
dalam pembuatan makalah ini. Penulis sebagai penyusun merasa bahwa tulisan ini jauh
dari kata sempurna, untuk itu kami mengharapkan pemberian saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua Aamiin Ya Rabbal Alamin.

Palembang, 18 Mei 2022

Tim Penulis

ii
Daftar Isi

Kata Pengantar .................................................................................................................. ii


Daftar Isi.......................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ...................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................. 1
C. Tujuan ................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................. 2
A. Ancaman terhadap Integrasi Nasional .................................................................... 2
B. Ancaman di Bidang Ideologi, Politik, Ekonomi, Sosial, Budaya, Pertahanan, dan
Keamanan (Ipoleksosbudhankam) ......................................................................... 7
C. Peran Serta Masyarakat untuk Mengatasi Berbagai Ancaman dalam Membangun
Integrasi Nasional .................................................................................................. 9
BAB III PENUTUP ........................................................................................................ 11
A. Kesimpulan ......................................................................................................... 11
B. Saran ................................................................................................................... 11
Daftar Pustaka................................................................................................................. 12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tidak dapat dipungkiri, bahwa dari segi geografis Indonesia merupakan bangsa
yang majemuk, posisi yang strategis dan potensial serta kemajemukan Indonesia
disebabkan oleh berbagai hal. Kondisi demikian juga menjadi berpotensi ancaman bagi
keutuhan negara. Sudah hal yang lumrah kalau suatu bangsa atau negara dengan
sumberdaya yang melimpah akan membuat terpesona bangsa atau negara lain.
Selain itu, kebhinekaan yang ada pada bangsa Indonesia juga bisa menjadi sebuah
tantangan bahkan ancaman. Dengan adanya kebhinekaan tersebut mudah membuat
rakyat Indonesia berbeda pendapat yang dapat membuat emosinya lepas kendali,
mudah tumbuhnya perasaan kedaerahan yang sempit yang sewaktu-waktu dapat
menjadi ledakan yang mengancam integrasi nasional atau persatuan dan kesatuan
bangsa. Oleh karena itu, segenap warga negara mesti mewaspadai segala bentuk
ancaman yang dapat memecah belah bangsa Indonesia dengan senantiasa mendukung
segala upaya atau strategi pemerintah dalam mengatasi berbagai ancaman tersebut.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan ancaman terhadap integrasi nasional?
2. Apa saja ancaman di bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya,
pertahanan, dan keamanan (ipoleksosbudhankam)?
3. Bagaimana Peran Serta Masyarakat untuk Mengatasi Berbagai Ancaman dalam
Membangun Integrasi Nasional?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui tentang ancaman terhadap integrasi nasional.
2. Untuk mengetahui tentang ancaman yang ada di bidang ideologi, politik,
ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan keamanan (ipoleksosbudhankam).
3. Untuk mengetahui peran serta masyarakat untuk mengatasi berbagai ancaman
dalam membangun integrasi nasional.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Ancaman terhadap Integrasi Nasional


1. Pengertian Ancaman
Ancaman nasional adalah setiap usaha dan kegiatan, baik dari dalam negeri maupun
luar negeri, yang dinilai dapat membahayakan kedaulatan, keutuhan, dan keselamatari
suatu negara Ancaman nasional dapat dibedakan berdasarkan jenis, sumber dan bentuk.
a. Berdasarkan jenis
1) Ancaman militer, baik bersenjata maupun tidak bersenjata, merupakan ancaman
terhadap ketahanan nasional suatu negara yang dilakukan lewat tindakan fisik.
Ancaman militer berupa agresi dan nonagresi baik berasal dari dalam maupun
luar negeri.
2) Ancaman nonmiliter, merupakan ancaman terhadap ketahanan nasional suatu
negara yang dilakukan dalam tataran pemikiran, seperti Ipoleksosbud (ideologi,
politik, ekonomi, dan sosial-budaya), teknologi, dan keselamatan umum yang
berasal dari dalam dan luar negeri.
3) Ancaman hibrida, merupakan gabungan antara ancaman militer dan ancaman
nonmiliter
b. Berdasarkan sumber
1) Ancaman dari dalam, yaitu segala ancaman terhadap ketahanan nasional yang
berasal dari dalam negeri.
2) Ancaman dari luar, yaitu segala ancaman terhadap ketahanan nasional yang
berasal dari luar negeri.
c. Berdasarkan bentuk
1) Ancaman nyata, merupakan ancaman yang sering terjadi dan dihadapi setiap saat,
baik berasal dari dalam negeri maupun luar negeri, yang dinilai membahayakan
kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa.
2) Ancaman belum nyata, merupakan ancaman dalam bentuk potensi konflik
terbuka atau perang konvensional antara kekuatan angkatan bersenjata dua negara.
Saat ini dan ke depan, kemungkinan ancaman tersebut masih kecil terjadi karena
Piagam PBB secara tegas menyatakan semua negara di dunia berkomitmen untuk
saling menghormati kedaulatan dan kepentingan masing-masing.

2
2. Posisi Strategis Indonesia
Indonesia merupakan negara yang memiliki peran dan posisi penting di dunia. Dari
segi geografis, Indonesia merupakan negara dengan wilayah dan posisi yang sangat
strategis. Adapun secara sosial-budaya, Indonesia merupakan bangsa yang majemuk Posisi
yang strategis dan potensial serta kemajemukan Indonesia disebabkan oleh berbagai hal,
antara lain sebagai berikut.
a. Terletak di antara dua benua, yaitu Asia dan Australia, serta dua samudra, yaitu
Pasifik dan Hindia.
b. Dilewati garis khatulistiwa (ekuator) dan memiliki iklim tropis dengan dua musim,
yakni kemarau dan penghujan.
c. Terletak di antara tiga lempeng utama dunia, yakni Lempeng Indo-Australia, Eurasia,
dan Pasifik.
d. Terletak di antara dua dangkalan besar, yaitu Dangkalan Sunda dan Dangkalan Sahul.
e. Terletak pada pusat pertemuan dua pegunungan muda, yaitu Pegunungan Sirkum
Mediterania (di Indonesia bagian barat) dan Pegunungan Sirkum Pasifik (di Indonesia
bagian tengah).
f. Potensi sumber daya alam banyak dan beraneka ragam.
g. Wilayah luas dan subur.
h. Kaya akan sumber daya hayati, baik hewani maupun nabati.
i. Memiliki jumlah penduduk terbesar ke-4 di dunia dengan beragam suku, ras, bahasa,
dan agama.
j. Merupakan negara kepulauan (maritim) terbesar di dunia.

3. Bentuk Ancaman terhadap Negara Indonesia


a. Menurut UU No. 34 Tahun 2004
Bagian penjelasan UU No. 34 tahun 2004 Tentang Tentara Nasional Indonesia (TNI)
menyebutkan ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara, yaitu sebagai
berikut.
1) Agresi, yaitu berupa penggunaan kekuatan bersenjata oleh negara lain terhadap
kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa dalam bentuk
dan cara cara sebagai berikut.
 Invasi, berupa penggunaan kekuatan bersenjata.
 Blokade pelabuhan, pantai, wilayah udara, atau seluruh wilayah NKRI.

3
 Serangan bersenjata negara lain terhadap unsur satuan darat, laut, dan udara.
 Keberadaan atau tindakan unsur kekuatan bersenjata dalam wilayah NKRI yang
bertentangan dengan ketentuan atau perjanjian yang telah disepakati.
 Tindakan suatu negara yang mengizinkan penggunaan wilayahnya oleh negara
lain untuk melakukan agresi atau invasi terhadap NKRI.
 Pengiriman kelompok bersenjata/tentara bayaran untuk melakukan tindakan
kekerasan di wilayah NKRI.
 Bentuk ancaman lain yang ditetapkan oleh presiden
2) Pelanggaran wilayah yang dilakukan negara lain. Pelanggaran wilayah ini dapat
terjadi baik di darat, laut, maupun udara dan biasanya bersinggungan dengan negara-
negara tetangga. Berikut beberapa kasus yang pernah terjadi.
 Pelanggaran wilayah darat pemindahan patok wilayah perbatasan di wilayah
Kalimantan oleh Malaysia.
 Pelanggaran wilayah laut kapal nelayan milik Jepang, Vietnam, Malaysia, dan
beberapa negara lain pernah tertangkap karena mencuri di perairan Indonesia.
 Pelanggaran wilayah udara, pesawat F-18 milik AS pernah melintasi wilayah
udara Indonesia tanpa izin.
3) Pemberontakan bersenjata, yaitu suatu gerakan bersenjata demi melawan pemerintah
yang sah.
4) Sabotase, berupa tindakan merusak instalasi penting dan objek vital nasional.
Contohnya meletakkan batu/tumpukan kayu di tengah rel kereta api.
5) Spionase, yaitu aktivitas pengumpulan informasi dan data dengan berbagai cara dan
metode yang dilakukan oleh suatu negara terhadap negara lain dengan tujuan
mendapatkan informasi dan dokumen strategis.
6) Aksi teror bersenjata yang dilakukan oleh teroris internasional atau bekerja sama
dengan teroris dalam negeri atau oleh teroris dalam negeri.
7) Ancaman keamanan di laut atau udara yuridiksi nasional Indonesia, antara lain berupa;
(a) pembajakan atau perompakan;
(b) penyelundupan senjata, amunisi, dan bahan peledak, atau bahan lain yang
membahayakan keselamatan bangsa;
(c) pencurian ikan atau kekayaan di laut.
8) Konflik komunal yang terjadi antarkelompok masyarakat dapat membahayakan
persatuan bangsa.

4
b. Ancaman disintegrasi
Ancaman terhadap keutuhan NRI tidak selalu berbentuk fisik/militer tetapi juga non
fisik/militer. Berikut ini bentuk-bentuk ancaman non militer yang dapat menimbulkan
disintegrasi dan mengganggu keutuhan NRI dalam bidang Bhinneka Tunggal Ika.
1) Ideologi
Pancasila adalah dasar negara dan ideologi negara Indonesia. Ideologi yang
mendasanrkehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia dilandasi oleh falsafah
Pancasila. Ideologi lain yang sejalan dengan nilai dan falsafah Pancasila tidak akan
menjadi ancaman bagi bangsa. Sebaliknya, ideologi yang bertentangan akan
mengancam keutuhan NRI. Contoh ideologi yang tidak sejalan dengan Pancasila
adalah liberalisme dan komunisme.
2) Demografi
Indonesia memiliki jumlah penduduk yang besar, namun penyebaran penduduknya
tidak merata Hal ini merupakan masalah demografi yang dapat menjadi ancaman.
Kondisi tersebut diperburuk dengan lemahnya sumber daya manusia dan terbatasnya
lapangan pekerjaan.
3) Penyalahgunaan teknologi
Perkembangan teknologi di dunia saat ini semakin canggih. Keberadaan teknologi
adalah untuk mempermudah dan mengefektifkan aktivitas manusia. Di sisi lain,
teknologi dapat menjadi sebuah ancaman apabila digunakan untuk melakukan
tindakan yang bertentangan dengan norma dan hukum. Sebagai contoh, munculnya
"cyber crime" atau kejahatan dunia maya yang kian marak dengan beragam modus
operandinya.
4) Faktor alam
Kekayaan alam beserta seluruh potensi yang terkandung di dalamnya merupakan
anugerah Tuhan Yang Maha Esa. Namun, di sisi lain, alam juga dapat memunculkan
potensi bencana, baik yang murni karena faktor alam maupun akibat campur tangan
manusia.
5) Masalah sosial dan budaya
Berbagai masalah sosial-budaya menjadi isu utama di negara-negara berkembang,
termasuk Indonesia. Beberapa di antaranya adalah isu pelanggaran hak asasi manusia
(HAM), tingginya angka pengangguran dan kriminalitas, meningkatnya angka
kemiskinan, korupsi, urbanisasi, pencemaran lingkungan, dan pergeseran nilai-nilai

5
budaya. Masalah-masalah tersebut dapat menjadi ancaman apabila pemerintah dan
masyarakat kurang serius mengatasinya.
6) Politik
Permasalahan politik rawan dengan konflik sosial jika bersinggungan dengan
perbedaan kepentingan. Hal ini akan mengancam sendi-sendi kehidupan masyarakat.

c. Ancaman globalisasi
Globalisasi merupakan proses dunia menjadi satu jaringan tanpa batas antarbangsa
akibat kemajuan teknologi dan komunikasi. Batas antarbangsa menjadi samar. Masyarakat
dapat mengakses informasi, mendapatkan barang, serta bepergian dengan mudah. Namun,
di balik semua peluang positif yang ditawarkannya, globalisasi juga menyimpan bahaya
laten. Berikut ancaman globalisasi dalam berbagai bidang.
1) Ekonomi
Sisi penting dari globalisasi adalah dari segi ekonomi. Bagi kegiatan ekonomi suatu
negara, globalisasi memiliki arti penting karena terintegrasi ke pasar-pasar global. Hal
ini semakin memudahkan masyarakat mendapatkan barang barang, tetapi dapat
mengancam produksi lokal.
2) Sosial-budaya
Globalisasi berdampak pada kehidupan sosial-budaya dari segi sikap, pandangan
hidup, bahkan nilai-nilai budaya bangsa. Kemajuan teknologi komunikasi
menyebabkan budaya-budaya dari luar mudah masuk ke Indonesia. Adopsi budaya
luar secara mentah-mentah tanpa penyaringan akan menjadi ancaman bagi kehidupan
bangsa.

d. Memudarnya kesadaran terhadap nilai-nilai budaya bangsa


Memudarnya kesadaran terhadap nilai-nilai budaya bangsa menjadi masalah yang
serius. Hal ini sering dikaitkan dengan kemajuan di bidang komunikasi, termasuk
penyebaran informasi, baik melalui media cetak maupun elektronik. Derasnya budaya
global yang negatif menyebabkan kesadaran terhadap nilai-nilai budaya bangsa semakin
memudar. Hal ini tercermin dari perilaku masyarakat Indonesia yang lebih menghargai
budaya asing dibandingkan budaya bangsa, baik dalam cara berpakaian, bertutur kata,
pergaulan bebas, dan pola hidup konsumtif, serta kurangnya penghargaan terhadap produk
dalam negeri.

6
B. Ancaman di Bidang Ideologi, Politik, Ekonomi, Sosial, Budaya, Pertahanan, dan
Keamanan (Ipoleksosbudhankam)
Ancaman di bidang Ipoleksosbudhankam merupakan bentuk ancaman nonmiliter.
Ancaman nonmiliter pada hakikatnya adalah ancaman yang menggunakan faktor-faktor
nonmiliter yang mempunyai kemampuan mengancam kedaulatan negara, keutuhan
wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa.

1. Bidang Ideologi
Ancaman ideologi merupakan ancaman yang dilakukan untuk memengaruhi ideologi
dan mengancam dasar falsafah negara, yatu Pancasila. Ancaman ideologi pernah terjadi di
Indonesia ketika deologi komunis tumbuh dan berkembang di Indonesia. Selain ancaman
yang berdasarkan pada paham komunisme, ancaman yang ada dan tidak jarang terjadi di
Indonesia adalah gerakan radikal atau radikalisme, terutama radikalisme berbasis
keagamaan. Ancaman radikalisme berbasis keagamaan ini semakin serius justru karena
sebagian pelaku politik memanfaatkan kaum radikal ini untuk mencapai kepentingan
politik mereka. Gabungan kaum radikal dan pelaku politik semacam ini mengancam dan
membahayakan kelangsungan hidup bangsa Indonesia, yang berdiri di atas Pancasila dan
konstitusi.

2. Bidang Politik
Ancaman dalam bidang politik dapat dilakukan dari dua aspek, yaitu dari dalam
negeri dan luar negeri. Ancaman yang berasal dari dalam negeri dapat dilakukan oleh
sekelompok orang yang menggunakan kekuasaan dan kekuatan dengan melakukan
mobilisasi massa. Mereka berusaha menumbangkan kekuasaan pemerintahan atau
melakukan pelemahan-pelemahan terhadap pemerintahan yang berkuasa. Sedangkan
ancaman politik dari luar negeri dapat dilakukan oleh suatu negara dengan mengintimidasi,
melakukan tekanan politik, provokasi, atau blokade politik. Isu-isu global dapat dilakukan
oleh aktor negara atau aktor bukan negara sebagai alat untuk menyerang atau menekan
Negara Indonesia.

3. Bidang Ekonomi
Menurut Pasaribu (2013), ancaman dalam bidang ekonomi dapat dikelompokkan
menjadi dua, yaitu internal dan eksternal. Ancaman internal dapat berupa tingkat inflasi

7
yang cenderung masih tinggi, pengangguran yang cenderung meningkat, infrastruktur yang
belum merata di seluruh daerah, dan penetapan sistem serta kebijakan ekonomi yang
belum jelas. Ancaman ekonomi lainnya dapat berupa ketimpangan distribusi pendapatan
dan biaya ekonomi yang masih tinggi.
Ancaman eksternal berbentuk ketergantungan yang tinggi terhadap asing, daya saing
yang rendah, dan kinerja ekonomi yang masih buruk. Perekonomian global yang diwarnai
ketidakpastian mensyaratkan kebijakan yang cepat, tepat, dan terukur guna merespon
peluang dan tantangan termasuk pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
Kesiapan Indonesia dalam menghadapi arus bebas barang, jasa, tenaga terampil, modal,
dan investasi merupakan hal yang perlu diantisipasi secara menyeluruh.

4. Bidang Sosial-Budaya
Ancaman dalam bidang sosial-budaya dapat dibedakan menjadi dua, yaitu ancaman
dari dalam dan dari luar. Ancaman dari dalam didorong oleh isu kemiskinan,
keterbelakangan, dan ketidakadilan. Isu-isu tersebut menjadi titik pangkal permasalahan,
seperti separatisme, terorisme, kekerasan yang melekat, dan bencana sebagai akibat
perbuatan manusia. Berkurangnya nilai-nilai budaya, seperti semakin memudarnya
semangat gorong royong, akan mengancam ketahanan nasional Negara Republik Indonesia.
Ancaman dari luar berupa masuknya nilai-nilai budaya dari luar negeri. BPPI 2015
menyatakan globalisasi yang sarat dengan semangat perubahan berdampak kepada
perubahan nilai-nilai yang memengaruhi pola pikir, pola sikap, dan pola tindak generasi
penerus bangsa, serta berbagai permasalahan kebangsaan yang secara signifikan
berpengaruh terhadap tatanan budaya bangsa.

5. Bidang Hankam
Ancaman terhadap pertahanan meliputi perang tak terbatas, perang terbatas, konflik
perbatasan, dan pelanggaran wilayah. Adapun ancaman terhadap keamanan dapat
dipengaruhi oleh adanya faktor dari dalam negeri. Contohnya, gerakan separatis yang
dilakukan oleh suatu kelompok untuk melepaskan diri dari Negara Republik Indonesia,
terorisme, spionase, sabotase, kekerasan politik, konflik horizontal, perang informasi,
korupsi yang menimbulkan kerugian keuangan negara, dan perang siber (cyber).

8
C. Peran Serta Masyarakat untuk Mengatasi Berbagai Ancaman dalam
Membangun Integrasi Nasional
Indonesia merupakan negara yang luas, terdiri dari ribuan pulau membentang dari
Sabang sampai Merauke. Indonesia juga memiliki beragam suku bangsa. Dalam
sejarahnya, bangsa Barat dapat menguasai bangsa Indonesia melalui politik pecah belah
(devide et impera). Belajar dari pengalaman tersebut, para pendiri bangsa percaya negara
kesatuan merupakan bentuk yang paling sesuai dengan bangsa Indonesia. Para pendiri
bangsa yakin bahwa hanya persatuan yang bulat-mutlak, yang menjadikan perbedaan
sebagai kekuatan, yang membuat Indonesia dapat merdeka.
Sebagai negara kesatuan, Indonesia tetap menjunjung tinggi kekhususan daerah sesuai
dengan budaya dan adat istiadatnya. Konsep mengenai suatu negara kesatuan yang terdiri
dari ribuan pulau serta puluhan hingga ratusan suku bangsa, terdapat dalam semboyan
negara, yaitu "Bhinneka Tunggal Ika", yang berarti berbeda-beda namun tetap satu jua
(unity in diversity).
Bhinneka Tunggal Ika adalah semboyan negara sebagai modal untuk bersatu.
Kemajemukan bangsa merupakan kekayaan, kekuatan, sekaligus tantangan bagi bangsa
Indonesia, baik kini maupun yang akan datang. Oleh karena itu, kemajemukan harus
dihargai, dijunjung tinggi, diterima, dan dihormati, serta diwujudkan dalam semboyan
Bhinneka Tunggal Ika. Selain itu, dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika, bangsa
Indonesia yang terdiri dari berbagai suku bangsa dan latar belakang budaya yang berbeda-
beda diharapkan dapat meredam potensi konflik yang mengancam keutuhan Negara
Republik Indonesia.
Untuk menjaga keutuhan Negara Republik Indonesia dan mengatasi berbagai
ancaman yang dapat mengganggu dan membahayakan kelangsungan hidup masyarakat,
masyarakat harus ikut berperan serta aktif dalam membangun integrasi nasional. Peran
serta aktif masyarakat dalam membangun integrasi nasional dapat diwujudkan dalam
beberapa hal Peran serta yang dapat kita lakukan untuk mengatasi berbagai ancaman dalam
membangun integrasi nasional untuk mempertahankan Negara Republik Indonesia antara
lain sebagai berikut.
1. Menjaga wilayah dan kekayaan Indonesia, artinya menjaga seluruh kekayaan alam
yang terkandung di dalamnya.
2. Menciptakan ketahanan nasional, artinya setiap warga negara menjaga keutuhan,
kedaulatan negara, dan mempererat persatuan bangsa.

9
3. Menghormati perbedaan suku, budaya, agama dan warna kulit. Perbedaan yang ada
akan menjadi indah jika terjadi kerukunan, bahkan menjadi sebuah kebanggaan karena
merupakan salah satu kekayaan bangsa.
4. Mempertahankan kesamaan dan kebersamaan, yaitu kesamaan memiliki bangsa,
bahasa persatuan, dan tanah air Indonesia, serta memiliki Pancasila, UUD NRI Tahun
1945, dan sang saka merah putih. Kebersamaan dapat diwujudkan dalam bentuk
mengamalkan nilai-nilai Pancasila dan UUD NRI Tahun 1945.
5. Memiliki semangat persatuan yang berwawasan Nusantara, yaitu semangat
mewujudkan persatuan dan kesatuan di segenap aspek kehidupan sosial, baik alamiah
maupun aspek sosial, yang menyangkut kehidupan bermasyarakat.
6. Menaati peraturan agar kehidupan berbangsa dan bernegara berjalan dengan tertib dan
aman.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa ancaman merupakan setiap usaha
dan kegiatan, baik dari dalam negeri maupun luar negeri yang dinilai dapat membahayakan
kedaulatan, keutuhan, dan keselamatan suatu negara. Ancaman berdasarkan jenis dibagi
atas ancaman militer, ancaman nonmiliter, dan ancaman hibrida. Untuk ancaman
berdasarkan sumber dibagi atas ancaman dari dalam dan ancaman dari luar. Dan untuk
acaman berdasarkan bentuk dibagi menjadi ancaman nyata dan ancaman belum nyata. UU
No. 34 tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia (TNI) menyebutkan ancaman dan
gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara mencakup agresi oleh negara lain,
pelanggaran wilayah oleh negara lain, pemberontakan bersenjata, sabotase, spionase, aksi
teror bersenjata, ancaman keamanan di laut dan udara Indonesia, konflik komunal
antarkelompok. Ancaman nonmiliter dapat terjadi di bidang ideologi, politik, ekonomi,
sosial budaya, dan pertahanan keamanan (Ipoleksosbudhankam). Untuk menjaga keutuhan
Negara Republik Indonesia dalam mengatasi berbagai ancaman yang dapat mengganggu
dan membahayakan kelangsungan hidup masyarakat, maka masyarakat harus ikut berperan
serta aktif dalam membangun integrasi nasional.

B. Saran
Ancaman terhadap negara Indonesia dapat datang dari mana saja, dari berbagai bidang,
dan dari dalam mapun dari luar negeri. Agar terhindar dari ancaman tersebut, diperlukan
persatuan dan kesatuan bangsa dalam menjaga segala sesuatu yang dimiliki bangsa ini.
Untuk itu, kita bisa mulai dengan mempelajari bentuk-bentuk ancaman hingga peran kita
sebagai warga negara.

11
Daftar Pustaka

Kardiman, Yuyus, dkk. 2018. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk


SMK/MAK Kelas X. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Tolib dan Nuryadi. 2017. Buku Guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas
X SMA/MA/MAK. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang,
Kemendikbud.
Tolib. 2020. Modul Pembelajaran SMA PPKn Kelas X Ancaman Terhadap Negara dalam
Bingkai Bhinneka Tunggal Ika. Jakarta: Kemendikbud Direktorat Jenderal PAUD,
DIKDAS dan DIKMEN, Direktorat SMA.

12

Anda mungkin juga menyukai