Anda di halaman 1dari 17

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah hirobbil’alamin, rasa syukur kami ucapkan kepada Allah swt yang telah
memberikan kesehatan jasmani serta rohani, dan ilmu yang bermanfaat kepada kami sehingga
kami dapat menyusun sebuah makalah yang berjudul “Strategi Mengatasi Ancaman Terhadap
Bangsa dan Negara” dalam memenuhi tugas Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.
Allah Humma Sholli’Ala Sayyidina Muhammad Wa’Ala Ali sayyidina Muhammad
peneliti ucapkan kepada permata ayahanda Abdullah, Mutiara ibunda Aminah, yakni junjungan
alam Nabi besar Muhammad saw. Nabi Muhammad saw yang telah membawa umatnya dari alam
jahiliah, dari alam yang gelap, menuju alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan yang disinari
iman dan islam, seperti yang kita rasakan sekarang ini. Dalam kesempatan ini, kami ingin
mengucapkan terima kasih kepada semua para pihak yang telah membantu dalam proses
menyusun dan menyelesaikan makalah ini, terutama pada pembimbing.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna. Kepada kaum cendekiawan
dimohonkan tegur sapa apabila menemukan kejanggalan dalam makalah ini, untuk dijadikan
pegangan dan upaya peningkatan selanjutnya agar menjadi lebih baik lagi.
Akhirnya, kami berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang sempat
membaca makalah ini pada umumnya dan bagi kami sendiri khususnya.

Pasuruan, 27 Januari 2018

Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................1

DAFTAR ISI.................................................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang................................................................................................................3

1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................................4

1.3 Tujuan.............................................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Bentuk-Bentuk Ancaman Dalam Membangun Persatuan Bangsa................................5

2.2 Strategi Mengatasi Berbagai Ancaman dalam Membangun


Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia.........................................................................8

2.3 Cara Mengatasi Dan Menyelesaikan Ancaman Bagi Bangsa Indonesia


Baik yang Berasal dari Dalam dan Luar Negeri................................................................11

BAB III KESIMPULAN...........................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................17

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sejak merdeka negara Indonesia tidak luput dari gejolak dan ancaman yang
membahayakan kelangsungan hidup bangsa. Tetapi bangsa Indonesia mampu
mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatannya dari agresi Belanda dan mampu
menegakkan wibawa pemerintahan dari gerakan separatis.
Dalam perjuangan mencapai cita-cita atau tujuan nasionalnya bangsa Indonesia tidak
terhindar dari berbagai ancaman-ancaman yang kadang-kadang membahayakan
keselamatannya. Cara agar dapat menghadapi ancaman-ancaman tersebut, bangsa Indonesia
harus memiliki kemampuan, keuletan, dan daya tahan yang dinamakan ketahanan nasional.
Kondisi atau situasi dan juga bisa dikatakan sikon bangsa kita ini selalu berubah-ubah tidak
statik. Ancaman yang dihadapi juga tidak sama, baik jenisnya maupun besarnya. Karena itu
ketahanan nasional harus selalu dibina dan ditingkatkan, sesuai dengan kondisi serta ancaman
yang akan dihadapi. Dan inilah yang disebut dengan sifat dinamika pada ketahanan nasional.
Kata ketahanan nasional telah sering kita dengar disurat kabar atau sumber-sumber lainnya.
Mungkin juga kita sudah memperoleh gambarannya. Untuk mengetahui ketahanan nasional,
sebelumnya kita sudah tau arti dari wawasan nusantara. Ketahanan nasional merupakan
kondisi dinamik yang dimiliki suatu bangsa, yang didalamnya terkandung keuletan dan
ketangguhan yang mampu mengembangkan kekuatan nasional.
Kekuatan ini diperlukan untuk mengatasi segala macam ancaman, tantangan, hambatan dan
gangguan yang langsung atau tidak langsung akan membahayakan kesatuan, keberadaan, serta
kelangsungan hidup bangsa dan negara. Bisa jadi ancaman-ancaman tersebut dari dalam
negeri ataupun dari luar negeri.
Konsepsi ketahanan nasional Indonesia adalah konsepsi pengembangan kekuatan nasional
melalui pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang seimbang serasi
dalam seluruh aspek kehidupan secara utuh dan menyeluruh berlandaskan Pancasila dan UUD
1945.

3
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa saja bentuk-bentuk ancaman dalam membangun persatuan bangsa?
2. Bagaimana strategi mengatasi berbagai ancaman dalam membangun persatuan dan
kesatuan bangsa dan negara Indonesia?
3. Bagaimana cara mengatasi dan menyelesaikan ancaman bagi bangsa Indonesia baik yang
berasal dari dalam atau luar negeri?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui berbagai bentuk ancaman dari dalam negeri ataupun luar negeri
2. Sebagai penambah pengetahuan strategi dari berbagai ancaman dalam membangun
kesatuan dan persatuan bangsa dan negara Indonesia
3. Untuk mengetahui dan mempelajari berbagai cara mengatasi dan menyelesaikan ancaman
dari dalam negeri ataupun luar negeri

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Bentuk-bentuk ancaman dalam membangun persatuan bangsa

1. Ancaman dari Dalam Negeri

Ancaman dalam negeri adalah segala sesuatu ancaman terhadap persatuan dan kesatuan
bangsa Indonesia yang berasal dari dalam negeri. Ancaman dari dalam negeri yang bersifat militer
dan nonmiliter.

a) Ancaman Militer
Ancaman militer adalah ancaman yang menggunakan kekuatan bersenjata yang
terorganisasi yang dinilai mempunyai kemampuan yang membahayakan kedaulatan
negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa. Ancaman militer
dari dalam negeri :
1. Disintegrasi bangsa, melalui macam-macam gerakan separatis beradasarkan
sebuah sentimen kesukuan atau pemberontakan akibat ketidakpuasan daerah
terhadap kebijakan pemerintahan pusat.
2. Keresahan sosial akibat ketimpangan kebijakan ekonomi dan pelanggaran hak
asasi manusia yang pada gilirannya dapat mengakibatkan suatu kerusuhan
masal.
3. Upaya penggantian ideologi pancasila dengan ideologi yang lain ekstrem atau
tidak sesuai dengan kebiasan dari masyarakat indonesia.
4. Makar dan penggulingan pemerintahan yang sah dan konstitusional.

b) Ancaman Nonmiliter

Ancaman nonmiliter atau nirmiliter memiliki karakteristik yang berbeda


dengan ancaman militer, yaitu tidak bersifat fisik serta bentuknya tidak terlihat seperti
ancaman militer, karena ancaman ini berdimensi ideologi, politik, ekonomi, sosial
budaya, teknologi, informasi serta keselamatan umum.

Ancaman ini tidak menggunakan senjata, akan tetapi jika dibiarkan saja, bisa
membahayakan kedaulatan serta keutuhan wilayah dari suatu negara, selain itu juga
bisa membahayakan keselamatan segenap bangsa.

5
Komponen utama untuk menghadapi ancaman non militer ini merupakan
lembaga pemerintah yang ada di luar bidang pertahanan, sesuai dengan bentuk serta
sifat ancaman yang tengah dihadapi dengan adanya dukungan dari unsur-unsur lain dari
kekuatan bangsa. Contoh dari lembaga pemerintah yang menghadapi adanya ancaman
non militer yakni, Polisi, KPK, DPR, Satpol PP, dan masih banyak lagi lainnya.

Bentuk Ancaman Non Militer :


1. Ancaman Berdimensi Ideologi
Ancaman berdimensi ideologi dari dalam negeri seperti upaya penggantian ideologi
Pancasila. Akan tetapi, tidak bisa dimungkiri ada upaya-upaya untuk mengganti
ideologi Pancasila menjadi ideologi yang lain atau tidak sesuai jiwa dan semangat
perjuangan bangsa Indonesia. Contoh peristiwa G 30 S/PKI pada tahun 1965.
2. Ancaman Berdimensi Politik
Ancaman berdiemensi politik luar negeri dapat berupa penggunaan kekuatan
berupa mobilisasi massa untuk menumbangkan suatu pemerintahan yang berkuasa atau
menggalang kekuatan politik untuk melemahkan kekuasaan pemerintah.
3. Ancaman Berdimensi Ekonomi

Ekonomi merupakan salah satu penentu posisi tawar dari setiap negara dalam
pergaulan internasional. Kondisi ekonomi tentu sangat menentukan dalam pertahanan
negara. Ancaman berdimensi ekonomi ini terbagi menjadi 2, yakni internal serta
eksternal.

1. Ancaman yang berasal dari internal bisa berupa inflasi, pengangguran,


infrastruktur yang tidak memadai, serta sistem ekonomi yang tak cukup jelas.
2. Ancaman yang berasal dari eksternal bisa berbentuk kinerja ekonomi yang
buruk, daya saing yang rendah, tidak siapnya dalam menghadapi era globalisasi
serta tingkat ketergantungan terhadap pihak asing.

4. Ancaman Berdimensi Sosial Budaya

Ancaman sosial budaya bisa berupa isu-isu mengenai kemiskinan, kebodohan,


keterbelakangan, serta ketidakadilan yang menjadi dasar timbulnya konflik vertikal,
antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah, beserta dengan konflik horizontal
yakni suku, agama, ras, dan antar golongan (SARA).

Di tahun 1994 saja misalnya, 18 peperangan dari 23 peperangan yang terjadi di


dunia ini diakibatkan oleh sentimen-sentimen budaya, agama, serta etnis. Sementara
itu, 75% dari pengungsi dunia yang mengalir ke berbagai negara lain didorong dengan
alasan yang sama, tidak berbeda. Sementara itu, 8 dari 13 operasi pasukan perdamaian

6
yang dijalankan oleh PBB ditujukan guna mengupayakan terciptanya perdamaian
dalam berbagai konflik antar etnis di dunia.

5. Ancaman Berdimensi Teknologi Informasi

Kemajuan akan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang dengan sangat
pesat serta memberikan manfaat yang sangat besar bagi seluruh masyarakat, namun,
kejahatan juga terus mengikuti perkembangan tersebut, seperti contohnya kejahatan
cyber dan kejahatan perbankan.

6. Ancaman Berdimensi Keselamatan Umum

Ancaman untuk keselamatan umum bisa terjadi karena bencana alam, misal gempa
bumi, gunung meletus, dan tsunami. Ancaman yang disebabkan oleh manusia, misal
penggunaan obat-obatan dan penggunaan bahan kimia, pembuangan limbah industri,
kebakaran, hingga kecelakaan alat-alat transportasi.

2. Ancaman dari Luar Negeri

Ancaman dari luar negeri adalah segala ancaman terhadap persatuan dan kesatuan bangsa
Indonesia yang berasal dari luar negeri. Ancaman dari luar negeri juga ada yang bersifat militer
dan nonmiliter.

a) Ancaman Militer
Bentuk ancaman yang dapat membahayakan negara karena dilakukan secara fisik.
Contoh ancaman militer dari luar negeri :

1. Agresi, adalah ancaman militer yang menggunakan kekuatan bersenjata oleh


negara lain terhadap suatu negara yang dapat membahayakan kedaulatan dan
keutuhan wilayah negara tersebut, dan juga membahayakan keselamatan segenap
bangsa tersebut.
2. Pelanggaran Wilayah yang dilakukan negara asing dengan menggunakan peralatan
seperti kapal maupun pesawat.
3. Spionase, adalah ancaman militer yang dilakukan terhadap suatu negara yang
kegiatannya berupa mata-mata dan dilakukan oleh negara lain yang bertujuan untuk
mencari dan mendapatkan dokumen rahasia militer suatu negara.
4. Sabotase, adalah ancaman militer yang dilakukan oleh suatu negara yang
kegiatannya mempunyai tujuan untuk merusak instalasi militer dan obyek vital
nasional.

b) Ancaman Nonmiliter

7
Bentuk ancaman nirmiliter yang bersumber dari luar negeri dapat berdimensi ideologi,
politik, ekonomi, dan sosial budaya.

1. Ancaman Berdimensi Ideologi

Sistem politik internasional mengalami perubahan semenjak Uni Soviet runtuh,


sehingga paham komunis tidak populer lagi, akan tetapi, potensi ancaman berbasis
ideologi masih tetap diperhitungkan. Ancaman berbasis ideologi ini bisa juga dalam
bentuk penetrasi nilai-nilai kebebasan (liberalisme) sehingga bisa memicu terjadinya
proses disintegrasi bangsa.

2. Ancaman Berdimensi Politik

Politik merupakan instrumen utama dalam menggerakkan perang. Hal ini


membuktikan jika ancaman politik bisa menumbangkan suatu rezim pemerintahan,
bahkan juga bisa menghancurkan suatu negara. Masyarakat internasional
mengintervensi suatu negara melalui politik seperti contohnya Hak Asasi Manusia
(HAM), demokratisasi, penanganan lingkungan hidup, serta penyelenggaraan
pemerintahan yang bersih serta akuntabel.

3. Ancaman Berdimensi Ekonomi

Ancaman berdimensi ekonomi dari luar negeri adalah dapat berbentuk seperti
masuknya barang-barang dari luar negeri dalam era perdagangan bebas sehingga
menyebabkan semakin terdesaknya produk dalam negeri atau barang lokal dan
tradisional.

4. Ancaman Berdimensi Sosial Budaya

Pengaruh globalisasi seperti masuknya nilai-nilai budaya dari luar yang dapat
mempengaruhi nilai-nilai asli kebudayaan Indonesia. Gejala westernisasi merupakan
gaya hidup yang selalu berorientasi pada budaya barat tanpa diseleksi terlebih dahulu.

2.2 Strategi mengatasi berbagai ancaman dalam membangun persatuan dan


kesatuan bangsa dan negara Indonesia

1. Strategi Menghadapi Ancaman Militer

Menurut pasal 30 ayat 2 UUD 1945, dalam menghadapi berbagai macam ancaman militer,
Indonesia melaksanakan sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta (Sishankamrata).
Penyelenggaraan Sishankamrata didasarkan pada kesadaran hak dan kewajiban seluruh warga
negaraserta keyakinan akan kekuatan sendiri untuk mempertahankan kelangsungan hidup bangsa
dan negara Indonesia.

8
Ciri sistem pertahanan dan keamanan yang bersifat semesta :

a. Kerakyatan, yaitu hankam negara diabdikan oleh dan untuk rakyat.

b. Kesemestaan, yaitu sumber daya nasional digunakan semaksimal mungkin sebagai


upaya pertahanan.

c. Kewilayahan, yaitu melaksanakan di seluruh wilayah NKRI sesuai kondisi geografis


sebagai negara kepulauan.

Dalam mengahadapi ancaman militer, disiapkan komponen utama untuk melaksanakan


Operasi Militer dalam Perang (OMP) dan komponen cadangan dilaksanakan sebagai pengganda
komponen utama bila diperlukan, melalui proses mobilisasi/demobilisasi. Selagi komponen
pertahanan siap dikerahkan, namun setiap bentuk perselisihan diutamakan melalui jalan damai
terlebih dahulu. Penggunaan kekuatan pertahanan hanya dilaksanakan apabila cara damai tidak
berhasil.

Berikut adalah beberapa ancaman militer yang saat ini terjadi dan pernah terjadi di Indonesia:

a. Saat ini, TNI terpecah menjadi beberapa kubu sehingga memungkinkan perang saudara
antar TNI yang berkelanjutan yang dapat membuat integrasi Indonesia terancam.

b. 19 Desember 1948 : Agresi militer Belanda II di kota Yogyakarta yang saat itu masih
ibu kota Indonesia.

c. 4 Desember 2011 : kekerasan bersenjata di Nanggroe Aceh Darussalam

d. 24 dan 25 Februari 2007 terjadi pelanggaran wilayah yang dilakukan Malaysia terhadap
Indonesia yang berlokasi di Ambalat yaitu terletak di laut Sulawesi

2. Strategi Menghadapi Ancaman Nonmiliter

a. Strategi dalam menghadapi ancaman di bidang ideologi

1) Lapisan terdepan dalam konsep penanganannya terdiri atas unsur pertahanan nir-militer,
yakni kementrian atau lembaga pemerintah non-kementrian yang membidangi ideologi.

2) Unsur pemerintah yang membidangi politik dalam dan luar negeri mengerahkan seluruh
istrumen pemerintahan untuk menangkal pihak lain yang mengancam ideologi Pancasila.

3) Unsur pemerintah yang membidangi informasi mempercepat gerakan untuk melakukan


operasi informasi imbangan sehingga masyarakat dapat menangkal berbagai pengaruh
asing yang mengancam ideologi.

4) Unsur pemerintah yang membidangi pendidikan melaksanakan proses pembelajaran dan


kesadaran akan ideologi Pancasila secara bertingkat dan berlanjut.

9
5) Unsur pemerintah yang membidangi agama memberdayakan para pemimpin agama
untuk membangun kerjasama dengan pemerintah demi membetengi masyarakat dari
penetrasi ideologi asing.

6) Peran lapis pertahanan militer seperti program pelaksanaan bakti TNI.

b. Strategi dalam menghadapi ancaman di bidang politik

Strategi pertahanan ancaman di bidang politik ditentukan oleh kemampuan sistem politik
dalam menanggulangi segala bentuk ancaman yang ditujukan kepada kehidupan politik bangsa
Indonesia. Terwujud dengan kehidupan politik berlandaskan demokrasi Pancasila dan politik luar
negeri bebas aktif. Langkah –langkah yang ditempuh:

1. Pendekatan ke dalam

Pembangunan sistem politik demokrasi yang menghargai kebhinnekaan


atau kemajemukan bangsa. Tertulis dalam 3 pilar penataan kedalam :

a) Penguatan penyelenggaraan pemerintah Negara yang sah, efektif, bersih,


berwibawa, dan bebas KKN, serta bertanggung jawab.
b) Penguatan lembaga legislative
c) Penguatan kekuatan politik nasional

2. Pendekatan ke luar

Menciptakan diplomasi dengan Negara lain secara dinamis, diwujudkan dengan:

a) Pada lingkup internal: Penciptaan kestabilan Negara dan ekonomi bangsa.


b) Pada lingkup regional: diplomasi aktif dalam peningkatan kerjasama.
c) Pada lingkup supraregional : politik luar negeri Indonesia untuk
meningkatkan kerjasama antar Negara dengan fokus menjaga keutuhan
wilayah NKRI.
d) Pada lingkup global : memperjuangkan kepentingan nasional melalui
keberadaan Indonesia dalam PBB serta mengidentifikasi ancaman yang
mungkin terjadi sehingga dapat mencegah ancaman tersebut.

c. Strategi dalam menghadapi ancaman di bidang ekonomi

1. Menghadapi ancaman ekonomi dari internal :

a) Penciptaan lapangan kerja padat karya


b) Pembangunan infrastruktur,
c) Penciptaan iklim usaha yang kondusif,
d) Pemilihan teknologi tepat guna

10
2. Menghadapi ancaman ekonomi dari eksternal:

a) Indonesia harus membangun dan menjaga hubungan baik dengan negara-negara


yang memiliki kekuatan ekonomi-politik dunia.

3. Untuk pertahanan militer dalam menghadapi ancaman berdimensi ekonomi:

a) mengembangkan pilihan strategis untuk membantu unsur utama dari


pertahanan nir-militer
b) meningkatkan usaha pertahanan untuk menciptakan kondisi keamanan nasional
dan kebutuhan pokok masyarakat terutama di daerah-daerah pedalaman.
c) Program Bakti TNI yang melibatkan kerja sama dengan unsur pertahanan nir-
militer lainnya lebih ditingkatkan pada perbaikan sarana prasarana masyarakat
yang membawa dampak pada peningkatan kemampuan ekonomi masyarakat.

d. Strategi dalam menghadapi ancaman di bidang sosial budaya

Memelihara keseimbangan dan keselarasan fundamental, yaitu:

a) Keseimbangan antara manusia dengan Tuhan


b) Keseimbangan antara manusia dengan alam semesta
c) Keseimbangan antara manusia dengan masyarakat
d) Keseimbangan kemajuan lahir dan kesejahteraan batin
e) Meningkatkan semangat persatuan bangsa dengan memperhatikan
perkembangan tradisi, pendidikan, kepemimpinan, integrasi nasional,
kepribadian bangsam persatuan dan kesatuan bangsa dan pelestarian alam.

2.3 Cara mengatasi dan menyelesaikan ancaman bagi bangsa Indonesia baik
yang berasal dari dalam dan luar negeri yaitu :

1. Ancaman dari dalam negeri

a. Perang antar suku

1) Melakukan mediasi terhadap pihak yang bertikai dengan mempertemukan


tokoh adat/perwakilan masing-masing pihak yang bertikai
2) Melakukan sosialisasi tentang pentingnya perdamaian dan kerugian adanya
pertikaian
3) Meningkatkan kerja sama dan gotong royong antar kelompok masyarakat
atau suku untuk memperkuat tali persaudaraan dan solidaritas di lingkungan
masyarakat
4) Pemerataan pembangunan agar tidak terjadi kecemburuan antar suku

11
b. Korupsi

1) Menanamkan jiwa anti korupsi yang diikuti dengan peningkatan Iman dan
Taqwa
2) Memperberat sanksi dan hukuman para koruptor sehingga menimbulkan
efek jera dan rasa takut pejabat negara untuk melakukan tindakan yang hina
itu
3) Menciptakan pemerintah bersih dan berwibawa, bebas KKN dan konsisten
melaksanakan peraturan dan Undang-undang
4) Melakukan pengawasan yang ketat pada jalannya pemerintahan terutama
pada bidang keuangan
5) Bila memungkinkan melakukan pengawasan terhadap rekening para
pejabat
6) Belajar bersikap jujur sejak dini
7) Meningkatkan dan menjaga independenitas KPK dalam tugasnya
memberantas korupsi
8) Meningkatkan kesejahteraan pegawai pemerintahan untuk meminimalisir
keinginan korupsi

c. Terorisme

1) Menertibkan bahan baku pembuatan bom ataupun bahan yang diperlukan


dalam pembuatan bom
2) Penarikan peredaran persenjataan yang dimiliki masyarakat sipil
3) Pemberantasan sekelompok terorisme yang berkeliaran di masyarakat
4) Meningkatkan kinerja pihak militer dengan mempelajari motif di setiap
kasus terorisme
5) Membasmi hal-hal yang membantu perkembangan terorisme misalnya
dukungan materiil dan keuangan, kontrol, kepemimpinan, dan faham yang
disebarkan oleh teroris
6) Meningkatkan rasa nasionalisme
7) Meningkatkan ketahanan nasional dan mempersolid setiap susunan
Hankamrata
8) Melaporkan warga yang diduga teroris, misalnya warga yang
mengisolasikan diri dari masyarakat sekitar

d. Pemberontakan

1) Pemerataan pembangunan sampai pelosok daerah sehingga tidak muncul


kecemburuan nasional

12
2) Meningkatkan keamanan dari pusat hingga satuan terkecil daerah sesuai
prinsip Hankamrata
3) Meningkatkan rasa nasionalisme dengan mempelajari pendidikan
kewarganegaraan dan sejaarah perjuangan Indonesia dalam merebut NKRI
4) Mengakui persamaan derajat dan HAM sehingga kaum minoritas tidak
terdesak

e. Ekstrim kanan dan kiri

1) Mengamalkan nilai-nilai Pancasila


2) Menanamkan pendidikan agama sebagai pendidikan formal
3) Memberantas segala tindakan ekstrim
4) Meningkatkan keefisienan dan kinerja pemerintah dan lebih transparan agar
tidak muncul masyarakat anti pemerintah
5) Meningkatkan Nasionalisme dan Imtaq

f. Kemiskinan atau kesenjangan sosial

1) Meningkatkan sumber daya manusia


2) Memperluas lapangan kerja untuk mengimbangi jumlah angkatan kerja
3) Meningkatkan kualitas SDM siap kerja melalui pendidikan, seperti kerja
sama antar perusahaan dengan SMK
4) Melakukan subsidi sembako bagi rakyat miskin
5) Peningkatan pelayanan atau kebutuhan dasar kepada masyarakat miskin,
misalnya sekolah gratis, Kartu Jakarta Sehat dan lain-lain
6) Pemerataan pembangunan di seluruh pelosok tanah air

g. Narkoba dan HIV/AIDS

1) Mengawasi dengan ketat daerah yang diduga tempat-tempat prostitusi dan


mewajibkan menggunakan pengaman sebelum berhubungan
2) Mempersempit peredaraan narkoba dengan memperketat pemeriksaan di
bandara, pelabuhan, maupun daerah perbatasan
3) Melakukan dan ikut dalam kegiatan sosialisasi tentang bahaya narkoba dan
HIV/AIDS dan menanamkan jiwa anti narkoba
4) Menyaring budaya asing dengan Pancasila
5) Melakukan uji urine untuk mengetahui siapa yang terkena HIV/AIDS
terutama supir, pilot atau orang yang bertanggung jawab atas keamanan
orang banyak
6) Melakukan razia tempat yang diduga pabrik maupun penjualan narkoba
seperti diskotik atau klub malam

13
2. Ancaman dari luar negeri

1. Agresi militer

a. Menjalin hubungan persahabatan antar negara berdasarkan prinsip bebas


aktif dengan kata lain bangsa Indonesia bersifat netral dan berhubungan
baik dengan negara lain
b. Meningkatkan peralatan, pertahanan militer dan ketahanan nasional diiringi
dengan peningkatan dari kualitas TNI sebagai inti pertahanan dalam sistem
Hankamrata (pertahanan keamanan rakyat semesta)
c. Selalu waspada terhadap segala kemungkinan yang dapat membahayakan
keutuhan NKRI seperti mengikuti wajib militer dan belajar dasar-dasar
kemiliteran dan selalu siap apabila dibutuhkan dalam mempertahankan
NKRI

2. Penerobosan wilayah

a. Mengadakan patroli secara rutin, terutama daerah rawan penerobosan batas


b. Membangun pos-pos pertahanan dan memperjelas tapal batas yang lebih
kuat dan permanen sehingga tidak dapat dipindah
c. Mensejahterakan penduduk di wilayah perbatasan agar tidak bergantung
pada negara tetangga sehingga penduduk di wilayah perbatasan tidak
berpindah kewarganegaraan

3. Penyeludupan

a. Meningkatkan transparansi pihak bea cukai dalam tugasnya mengawasi lalu


lintas barang antar negara
b. Meningkatkan pengamanan daerah perbatasan untuk mengantisipasi
penyeludupan barang illegal, karena memasukkan barang tanpa dikenai
pajak impor
c. Meningkatkan pengamanan daerah jalur perdistribusian seperti bandara,
pelabuhan.

4. Infiltrasi ( penyusupan ideologi )

a. Memahami nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila serta


mengamalkannya
b. Menyaring nilai ideologi asing dengan Pancasila, agar memperoleh
dampak positifnya saja
c. Mempertebal Iman dan Taqwa (imtaq)
d. Melakukan kegiatan-kegiatan yang bersifat kecintaan terhadap tanah air
tercinta sertan menanamkan semangat juang untuk membela bangsa,
14
negara, serta mempertahankan Pancasila sebagai landasan idiil dan UUD
sebagai landasan konstitusional serta landasan Nusantara sebagai landasan
fisional

5. Penitrasi (penyusupan budaya)

a. Penguasaan IPTEK yang diimbangi Imtaq, sebagai perisai diri di era


globalisasi
b. Pengenalan budaya nusantara melalui pendidikan formal, misal membuka
ekstrakulikuler sekolah
c. Meningkatkan rasa Nasionalisme dan mempelajari kebudayaan yang
berasal dari berbagai suku bangsa di Indonesia
d. Melakukan penyaringan budaya yang masuk dengan menggunakan nilai-
nilai Pancasila

6. Spionase

a. Meningkatkan keamanan di titik-titik vital nasional misal pabrik senjata,


pembangkit listrik serta penyimpanan dokumen rahasia negara
b. Tetap waspada terhadap segala ancaman yang mungkin terjadi
c. Meningkatkan keimanan para pemimpin dan pejabat negara
d. Meningkatkan rasa nasionalisme dan patriotisme
e. Melakukan pengawasan baik di wilayah darat, air, maupun udara yang
dilakukan oleh TNI, AD, AL, AU.

15
BAB III

KESIMPULAN
Ancaman dalam negeri adalah segala sesuatu ancaman terhadap persatuan dan kesatuan
bangsa Indonesia yang berasal dari dalam negeri. Ancaman dari dalam negeri yang bersifat militer
dan nonmiliter.

Ancaman dari luar negeri adalah segala ancaman terhadap persatuan dan kesatuan bangsa
Indonesia yang berasal dari luar negeri. Ancaman dari luar negeri juga ada yang bersifat militer
dan nonmiliter.

Strategi Mengatasi Berbagai Ancaman dalam Membangun Persatuan dan Kesatuan Bangsa
Indonesia.

1. Strategi Menghadapi Ancaman Militer

a. Saat ini, TNI terpecah menjadi beberapa kubu sehingga memungkinkan perang
saudara antar TNI yang berkelanjutan yang dapat membuat integrasi Indonesia
terancam.
b. 19 Desember 1948 : Agresi militer Belanda II di kota Yogyakarta yang saat itu
masih ibu kota Indonesia.
c. 4 Desember 2011 : kekerasan bersenjata di Nanggroe Aceh Darussalam
d. 24 dan 25 Februari 2007 terjadi pelanggaran wilayah yang dilakukan Malaysia
terhadap Indonesia yang berlokasi di Ambalat yaitu terletak di laut Sulawesi

2. Strategi Menghadapi Ancaman Nir Militer

a. Strategi dalam menghadapi ancaman di bidang ideology


b. Strategi dalam menghadapi ancaman di bidang politik
c. Strategi dalam menghadapi ancaman di bidang ekonomi
d. Strategi dalam menghadapi ancaman di bidang sosial budaya

16
DAFTAR PUSTAKA
http://chubhichubhi.blogspot.co.id/2011/04/latar-belakang-tujuan-nasionalfalsafah.html

http://iwanttohappierever.blogspot.co.id/2014/04/cara-mengatasi-ancaman-dari-luar-dan.html

http://swastiniramaya.blogspot.co.id/2015/09/rangkuman-materi-bab-vi-kelas-xii.html

https://www.bing.com/search?q=contoh+ancaman+militer+dari+dalam+negeri&go=Search&qs=
ds&form=QBRE

17

Anda mungkin juga menyukai